Equityworld Futures | Bunga Acuan Fed Turun, Bagaimana Nasib Harga Emas Hari Ini?
Equityworld Futures | Harga emas dunia bergerak turun di perdagangan pasar spot hari ini. Keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed sepertinya ada hubungannya dengan penurunan harga sang logam mulia.
Pada Kamis (19/9/2019) pukul 07:45 WIB, harga emas di pasar spot tercatat US$ 1.489.82/troy ons. Turun 0,25% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Dini hari tadi waktu Indonesia, The Fed memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 1,75-2%. Ini menjadi penurunan kedua dalam dua bulan terakhir.
Jerome 'Jay' Powell, Ketua The Fed, menilai proyeksi ekonomi AS masih bagus (favourable). Namun bagaimanapun juga AS akan terimbas dampak negatif dari perlambatan ekonomi negara-negara lain.
Equityworld Futures
Harga Emas Langsung Melemah Usai The Fed Pangkas Suku Bunga | Equityworld Futures
Oleh karena itu, Powell menyebut penurunan suku bunga acuan kali ini adalah untuk mengantisipasi berbagai risiko ke depan seperti perlambatan ekonomi global dan friksi dagang, terutama AS-China. Bahkan kalau ekonomi Negeri Paman Sam juga melambat, bukan tidak mungkin suku bunga acuan akan dipangkas lagi.
"Kalau ekonomi turun, maka siklus penurunan suku bunga yang lebih ekstensif adalah hal yang layak. Kami akan sangat bergantung kepada data (data dependent), kami tidak akan menentukan arah sebelumnya, kami akan membuat keputusan dari rapat ke rapat. Untuk saat ini, sepertinya yang kami lakukan sudah cukup," jelas Powell, seperti diwartakan Reuters.
Kamis, 19 September 2019
Rabu, 18 September 2019
Equityworld Futures | Harga Emas Berpotensi Rekor Lagi, How Long Can You Go?
Equityworld Futures | Harga Emas Berpotensi Rekor Lagi, How Long Can You Go?
Equityworld Futures | Harga emas dunia melemah pada perdagangan Selasa kemarin (17/9/19), setelah menguat tajam pada Senin awal pekan ini. Harga logam mulia ini kembali bergerak di dekat level psikologis US$ 1.500/troy ons.
Gejolak di Timur Tengah hingga potensi terjadinya Perang Teluk memberikan dampak positif bagi emas yang menyandang status aset aman (safe haven).
Iran menjadi tersangka utama serangan drone ke Arab Saudi. Begitu serangan terjadi di salah satu ladang minyak terbesar Saudi di Hijra Khurais dan fasilitas pemrosesan minyak mentah dunia di Abqaiq, AS langsung menuding Iran sebagai dalangnya meski pemberontak Houthi di Yaman mengklaim serangan tersebut.
Pada grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD bergerak di kisaran rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru) dan MA 21 hari (garis merah), tetapi masih di atas MA 125 hari (garis hijau).
Indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) di wilayah positif tetapi bergerak turun, histogram sudah di wilayah negatif. Emas terlihat mulai kekurangan momentum untuk menguat untuk jangka menengah.
Pada time frame 1 jam, emas bergerak di kisaran MA 8 dan di atas MA 21 serta MA 125. Indikator stochastic bergerak turun dan memasuki wilayah jenuh jual (oversold).
Equityworld Futures
Investor Tunggu Penurunan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Melonjak | Equityworld Futures
Ruang penurunan emas masih terbuka ke support (tahanan bawah) terdekat di level US$ 1.494/troy ons. Jika mampu menembus level tersebut, emas berpeluang turun ke US$ 1.490/troy ons. Level support selanjutnya di kisaran US$ 1.484/troy ons.
Sementara selama tertahan di atas US$ 1.494/troy ons, emas berpotesi memangkas pelemahan melihat indikator Stochastic yang jenuh jual.
Rebound emas berpotensi menguji kembali level psikologis US$ 1.500/troy ons, jika mampu ditembus emas berpotensi naik ke US$ 1.506/troy ons. Resisten (tahanan atas) selanjutnya di kisaran US$ 1.512/troy ons.
Resisten: 1.500, 1.506, 1.512, 1.516, 1.521
Support: 1.494, 1.490, 1.484, 1.480, 1.476
Equityworld Futures | Harga emas dunia melemah pada perdagangan Selasa kemarin (17/9/19), setelah menguat tajam pada Senin awal pekan ini. Harga logam mulia ini kembali bergerak di dekat level psikologis US$ 1.500/troy ons.
Gejolak di Timur Tengah hingga potensi terjadinya Perang Teluk memberikan dampak positif bagi emas yang menyandang status aset aman (safe haven).
Iran menjadi tersangka utama serangan drone ke Arab Saudi. Begitu serangan terjadi di salah satu ladang minyak terbesar Saudi di Hijra Khurais dan fasilitas pemrosesan minyak mentah dunia di Abqaiq, AS langsung menuding Iran sebagai dalangnya meski pemberontak Houthi di Yaman mengklaim serangan tersebut.
Pada grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD bergerak di kisaran rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru) dan MA 21 hari (garis merah), tetapi masih di atas MA 125 hari (garis hijau).
Indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) di wilayah positif tetapi bergerak turun, histogram sudah di wilayah negatif. Emas terlihat mulai kekurangan momentum untuk menguat untuk jangka menengah.
Pada time frame 1 jam, emas bergerak di kisaran MA 8 dan di atas MA 21 serta MA 125. Indikator stochastic bergerak turun dan memasuki wilayah jenuh jual (oversold).
Equityworld Futures
Investor Tunggu Penurunan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Melonjak | Equityworld Futures
Ruang penurunan emas masih terbuka ke support (tahanan bawah) terdekat di level US$ 1.494/troy ons. Jika mampu menembus level tersebut, emas berpeluang turun ke US$ 1.490/troy ons. Level support selanjutnya di kisaran US$ 1.484/troy ons.
Sementara selama tertahan di atas US$ 1.494/troy ons, emas berpotesi memangkas pelemahan melihat indikator Stochastic yang jenuh jual.
Rebound emas berpotensi menguji kembali level psikologis US$ 1.500/troy ons, jika mampu ditembus emas berpotensi naik ke US$ 1.506/troy ons. Resisten (tahanan atas) selanjutnya di kisaran US$ 1.512/troy ons.
Resisten: 1.500, 1.506, 1.512, 1.516, 1.521
Support: 1.494, 1.490, 1.484, 1.480, 1.476
Selasa, 17 September 2019
Equity World | Investor Khawatir Pasokan Energi Global, Wall Street Anjlok
Equity World | Investor Khawatir Pasokan Energi Global, Wall Street Anjlok
Equity World | Bursa Amerika Wall Street melorot pada penutupan perdagangan, Senin (16/9/2019). Serangan terhadap fasilitas minyak mentah Arab Saudi dan rekor kenaikan harga minyak membuat investor khawatir akan ekonomi global.
Setelah kenaikan beruntun selama delapan hari, Dow Jones Industrial Average turun 0,5% ke level 27.076,00. Sementara S&P 500 dan Nasdaq, turun 0,3%, ke 2.997,96 dan 8.153,54.
Namun analis setempat mengatakan reaksi pasar sesungguhnya tidak begitu signifikan. Reaksi pasar juga relatif dapat diredam.
"Kemundurannya masih minor untuk kejadian yang besar seperti ini," kata Nate Thooft dari Manulife Asset Management sebagaimana dilansir dari AFP.
"Secara historis ketika kita memiliki peristiwa penting di Timur tengah, kami akan melihat reaksi yang jauh lebih besar lagi dari ini,".
Sementara itu, sebagaimana dilansir dari Reuters, analis lainnya melihat investor kini tengah melakukan penilaian risiko.
"Serangan pesawat tak berawak di Saudi telah berdampak pada bagaimana investor melihat keamanan dan stabilitas rantai pasokan energi global dan memicu tingkat penilaian ulang risiko," kata Peter Kenny dari Kenny Commentary LLC di New York.
Equity World
Ancaman Perang Teluk III, Harga Emas Dunia Bisa Rekor Lagi | Equity World
Serangan dahsyat yang dilancarkan Pemberontak Houthi di Yaman menghancurkan ladang minyak di Khurais dan kilang minyak di Abqaiq di Arab Saudi. Keduanya miliki BUMN Arab Saudi, Saudi Aramco.
Serangan ini, membuat terpangkasnya 5% dari kapasitas produksi global. Harga minyak pun langsung melesat, lebih dari 14% dalam satu hari.
Equity World | Bursa Amerika Wall Street melorot pada penutupan perdagangan, Senin (16/9/2019). Serangan terhadap fasilitas minyak mentah Arab Saudi dan rekor kenaikan harga minyak membuat investor khawatir akan ekonomi global.
Setelah kenaikan beruntun selama delapan hari, Dow Jones Industrial Average turun 0,5% ke level 27.076,00. Sementara S&P 500 dan Nasdaq, turun 0,3%, ke 2.997,96 dan 8.153,54.
Namun analis setempat mengatakan reaksi pasar sesungguhnya tidak begitu signifikan. Reaksi pasar juga relatif dapat diredam.
"Kemundurannya masih minor untuk kejadian yang besar seperti ini," kata Nate Thooft dari Manulife Asset Management sebagaimana dilansir dari AFP.
"Secara historis ketika kita memiliki peristiwa penting di Timur tengah, kami akan melihat reaksi yang jauh lebih besar lagi dari ini,".
Sementara itu, sebagaimana dilansir dari Reuters, analis lainnya melihat investor kini tengah melakukan penilaian risiko.
"Serangan pesawat tak berawak di Saudi telah berdampak pada bagaimana investor melihat keamanan dan stabilitas rantai pasokan energi global dan memicu tingkat penilaian ulang risiko," kata Peter Kenny dari Kenny Commentary LLC di New York.
Equity World
Ancaman Perang Teluk III, Harga Emas Dunia Bisa Rekor Lagi | Equity World
Serangan dahsyat yang dilancarkan Pemberontak Houthi di Yaman menghancurkan ladang minyak di Khurais dan kilang minyak di Abqaiq di Arab Saudi. Keduanya miliki BUMN Arab Saudi, Saudi Aramco.
Serangan ini, membuat terpangkasnya 5% dari kapasitas produksi global. Harga minyak pun langsung melesat, lebih dari 14% dalam satu hari.
Senin, 16 September 2019
Equity World | Perang Teluk di Depan Mata, Emas Antam Naik Rp 8.000/gram
Equity World | Perang Teluk di Depan Mata, Emas Antam Naik Rp 8.000/gram
Equity World | Harga emas investasi ritel kepingan acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM/Antam) meroket Rp 8.000 per gram menjadi Rp 704.000 per gram hari ini dari Rp 696.000 per gram akhir pekan lalu.
Penguatan signifikan yang terjadi membalik tren koreksi harga yang sudah terbentuk sejak pekan lalu, terutama karena konflik minyak mentah di Timur Tengah.
Penguatan terjadi karena fasilitas kilang minyak Saudi Aramco milik Arab Saudi diserang rudal jelajah dan drone sehingga membuat pelaku pasar khawatir dengan pasokan minyak dunia serta potensi terjadinya Perang Teluk atau bahkan Perang Dunia III.
Meskipun hari ini harga emas berbalik naik, harga emas keping acuan 100 gram tersebut masih jauh dari posisi tertinggi sepanjang masanya Rp 726.000 per gram pekan sebelumnya.
Equity World
Ada Ancaman Perang Teluk Jilid III, Harga Emas Naik 1% Lebih! | Equity World
Data di situs logam mulia milik Antam hari ini (16/9/19) menunjukkan besaran harga emas kepingan 100 gram berada pada Rp 70,4 juta per batang, naik tipis dari Rp 69,6 juta per batang kemarin.
Melonjaknya harga emas tersebut seiring dengan melompatnya harga emas di pasar spot dan kontrak berjangka emas di pasar Comex.
Kenaikan harga juga terlihat pada harga beli kembali (buy back) emas Antam di gerai resmi Rp 8.000 per gram menjadi Rp 676.000 per gram dari Rp 668.000 per gram akhir pekan lalu.
Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat tersebut ingin menjual kembali investasinya.
Equity World | Harga emas investasi ritel kepingan acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM/Antam) meroket Rp 8.000 per gram menjadi Rp 704.000 per gram hari ini dari Rp 696.000 per gram akhir pekan lalu.
Penguatan signifikan yang terjadi membalik tren koreksi harga yang sudah terbentuk sejak pekan lalu, terutama karena konflik minyak mentah di Timur Tengah.
Penguatan terjadi karena fasilitas kilang minyak Saudi Aramco milik Arab Saudi diserang rudal jelajah dan drone sehingga membuat pelaku pasar khawatir dengan pasokan minyak dunia serta potensi terjadinya Perang Teluk atau bahkan Perang Dunia III.
Meskipun hari ini harga emas berbalik naik, harga emas keping acuan 100 gram tersebut masih jauh dari posisi tertinggi sepanjang masanya Rp 726.000 per gram pekan sebelumnya.
Equity World
Ada Ancaman Perang Teluk Jilid III, Harga Emas Naik 1% Lebih! | Equity World
Data di situs logam mulia milik Antam hari ini (16/9/19) menunjukkan besaran harga emas kepingan 100 gram berada pada Rp 70,4 juta per batang, naik tipis dari Rp 69,6 juta per batang kemarin.
Melonjaknya harga emas tersebut seiring dengan melompatnya harga emas di pasar spot dan kontrak berjangka emas di pasar Comex.
Kenaikan harga juga terlihat pada harga beli kembali (buy back) emas Antam di gerai resmi Rp 8.000 per gram menjadi Rp 676.000 per gram dari Rp 668.000 per gram akhir pekan lalu.
Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat tersebut ingin menjual kembali investasinya.
Langganan:
Postingan (Atom)