Selasa, 27 Agustus 2019

Equityworld Futures | Harga Emas Antam Sentuh Rekor, Saatnya Beli atau Jual?

Equityworld Futures | Harga Emas Antam Sentuh Rekor, Saatnya Beli atau Jual?

Equityworld Futures | Analis merekomendasikan beli emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) untuk diinvestasikan dalam jangka pendek, di saat tren kenaikan harga. Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam, Senin (26/8/2019) berada di Rp 774.000 sentuh rekor tertingginya sepanjang masa. Perang dagang yang kembali berkobar setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengumumkan akan menaikkan tarif impor barang dari China senilai 250 miliar dollar AS menjadi sebesar 30 persen dari tarif 25 persen saat ini yang berlaku mulai 1 Oktober 2019. Aksi Trump tersebut dilakukan setelah China juga meluncurkan tarif barang AS senilai 75 miliar dollar AS.

Analis Monex Investindo Faisyal mengatakan, perang dagang AS dan China yang kembali memanas membuat pelaku pasar memburu emas sebagai aset safe haven. Rupiah yang termasuk sebagai aset berisiko juga dijauhi pelaku pasar. Tak heran, bila harga emas Antam bergerak naik. Tercatat, mengutip Bloomberg di pasar spot, Senin, nilai tukar rupiah melemah 0,22 persen ke Rp 14.247 per dollar AS. Faisyal memproyeksikan harga emas Antam dalam jangka pendek masih berpotensi naik, sehingga pelaku pasar baiknya tidak menjual emas Antam di waktu dekat ini. "Masih banyak faktor yang membuat harga emas Antam naik lagi dalam jangka pendek," kata Faisyal, Senin.

Equityworld Futures



Harga Emas Meroket Hingga Catatkan Rekor Tertinggi | Equityworld Futures

Beberapa faktor yang membuat harga emas Antam bisa bergerak naik adalah eskalasi perang dagang AS dan China, ketidakpastian persoalan Brexit, dan tren pelonggaran moneter. Jadi, pelaku pasar masih bisa beli emas Antam. Namun, Faisyal juga mengatakan sentimen negatif yang bisa membuat harga emas Antam berbalik turun masih ada. Contohnya, datang dari kebijakan moneter Bank Sentral AS (The Fed) yang mayoritas tidak berjalan sesuai dengan keinginan pasar. "Ekspektasi pasar, The Fed akan pangkas suku bunga di September dan akhir tahun ini, takutnya kebijakan tersebut tidak sesuai proyeksi pasar dan bisa membuat harga emas melemah, jadi beli untuk jangka pendek sambil melihat perkembangan global," kata Faisyal. Dalam sepekan ini, Faisyal optimis harga emas Antam masih cenderung bergerak naik di rentang Rp 750.000 per gram hingga Rp 800.000 per gram.

Equityworld Futures | Usai Cetak Rekor, Hari Ini Harga Emas Antam Turun Rp 7.500

Equityworld Futures | Usai Cetak Rekor, Hari Ini Harga Emas Antam Turun Rp 7.500

Equityworld Futures | Setelah kemarin mencetak rekor harga tertinggi, harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Selasa (27/8/2019) turun ke posisi Rp 766.500 per gram. Harga tersebut turun Rp 7.500 dibandingkan harga emas batangan pada Senin (26/8/2019) senilai Rp 774.000 per gram. Sementara itu, harga buyback atau harga yang didapat jika pemegang emas mau menjual emas batangan ke Antam adalah Rp 694.000. Angka ini turun Rp 6.000 dibandingkan sebelumnya.


Equityworld Futures

AS-China Panas Lagi, Harga Emas Bisa Lebih Tinggi? | Equityworld Futures

Sebagai catatan, harga emas Antam tersebut berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sementara di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda. Adapun sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017 pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45 persen, sertakan nomor NPWP setiap kali transaksi. Setiap pembelian emas batangan akan disertai dengan bukti potong PPh 22. Berikut rincian harga emas Antam.
0,5 gram: Rp 407.750
1 gram: Rp 766.500
2 gram: Rp 1.482.000
3 gram: Rp 2.201.500
5 gram: Rp 3.652.500
10 gram: Rp 7.240.000
25 gram: Rp 17.992.500
50 gram: Rp 35.910.000
100 gram: Rp 71.750.000

Kamis, 22 Agustus 2019

Equity World | The Fed Perdebatkan Pangkas Suku Bunga Lebih Agresif, Wall Street Menguat

Equity World | The Fed Perdebatkan Pangkas Suku Bunga Lebih Agresif, Wall Street Menguat

Equity World | Tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) kompak ditutup menguat pada perdagangan Rabu (21/8/2019), setelah laporan kinerja keuangan yang optimistis dari peritel menunjukkan kekuatan dalam permintaan konsumen AS.

Wall Street kemudian mempertahankan penguatannya setelah rilis risalah rapat Federal Reserve (Fed minutes) pada Juli menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan telah memperdebatkan penurunan suku bunga yang lebih agresif.

Berdasarkan data Reuters, indeks S&P 500 ditutup menguat 0,82 persen atau 23,92 poin di level 2.924,43, indeks Nasdaq Composite menanjak 0,90 persen atau 71,65 poin di level 8.020,21, dan indeks Dow Jones Industrial Average berakhir menguat 0,93 persen atau 240,29 poin di posisi 26.202,73.

Bursa saham AS bergerak kuat ke posisi lebih tinggi setelah peritel Target Corp. dan Lowe's Cos Inc. menyampaikan laporan kinerja yang lebih baik dari perkiraan.

Saham Target melonjak 20,4 persen setelah peritel ini menaikkan perkiraan laba tahunannya. Saham Lowe's juga naik tajam 10,4 persen setelah laporan perusahaan perbaikan rumah ini mengalahkan estimasi laba.

Pengeluaran konsumen AS yang kuat telah membantu mencegah kekhawatiran akan terjadinya resesi. Pekan lalu, kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi meningkat karena kurva imbal hasil antara Treasury 2 tahun dan 10 tahun berinversi secara singkat.

Meski kurva imbal hasil berbalik lagi secara singkat pada Rabu (14/8/2019), kondisi itu berdampak kecil pada saham saat ini.

“Selama kita memiliki lingkungan yang sehat dalam pekerjaan yang kita miliki saat ini, akan sangat sulit untuk menggoyahkan kepercayaan masyarakat,” ujar JJ Kinahan, kepala strategi pasar di TD Ameritrade, Chicago.

Sementara itu, risalah pertemuan kebijakan moneter The Fed pada 30-31 Juli, ketika bank sentral AS ini memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan memperdebatkan pemotongan suku bunga secara lebih agresif.

Beberapa pembuat kebijakan lebih menyukai pemangkasan sebesar 50 basis poin. Namun The Fed sepakat untuk menghindari kesan berada di arah menuju penurunan suku bunga lebih lanjut.

Equity World

Bunga Acuan The Fed akan Turun 5 Kali, Harga Emas Jadi Labil | Equity World


Gubernur The Fed Jerome Powell dijadwalkan akan berpidato dalam konferensi bank-bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, pada Jumat (23/8/2019) waktu setempat.

Sebagian analis mengatakan komentar Powell nanti akan menawarkan petunjuk yang lebih besar tentang arah kebijakan moneter ketimbang risalah rapat The Fed pada Juli, mengingat adanya perkembangan termasuk pengumuman Presiden AS Donald Trump tentang rencana pengenaan tarif terhadap barang-barang tambahan asal China senilai US$300 miliar.

“Risalah rapat itu memberi sedikit petunjuk ke depan. Jackson Hole akan menjadi kesempatan pertama (Powell) untuk benar-benar menyampaikan pandangannya sejak pengumuman tarif terbaru,” terang Robert Phipps, Direktur di Per Stirling Capital Management, Texas.

Rabu, 21 Agustus 2019

Equity World | Harga Emas Antam Naik ke Posisi Rp7.000 Rabu Ini

Equity World | Harga Emas Antam Naik ke Posisi Rp7.000 Rabu Ini

Equity World | Harga jual emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berada di posisi Rp756 ribu per gram pada Rabu (21/8). Posisi tersebut naik Rp7.000 dibandingkan Selasa (20/8) kemarin.

Sementara harga pembelian kembali (buyback) meningkat Rp6.000 dari Rp678 ribu per gram menjadi Rp684 ribu per gram.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp402,5 ribu, 2 gram Rp1,46 juta, 3 gram Rp2,17 juta, 5 gram Rp3,6 juta, 10 gram Rp7,13 juta, 25 gram Rp17,73 juta, dan 50 gram Rp35,38 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp70,7 juta, 250 gram Rp174,75 juta, 500 gram Rp352,8 juta, dan 1 kilogram Rp705,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX sebesar US$1.514,5 per troy ons pada pagi ini. Posisi tersebut melemah 0,08 persen dibanding Selasa (20/8).

Sedangkan harga emas di perdagangan spot berada di posisi US$1.505,05 per troy ons atau melemah 0,14 persen dari kemarin.

Analis Best Profit Futures Agus Prasetyo melihat pergerakan harga emas dunia masih cenderung melemah pada hari ini, meski sempat menguat beberapa poin pada sore kemarin. Pengaruh pergerakan harga komoditas ini berasal dari kelanjutan penguatan dolar Amerika Serikat.

Mata uang Negeri Paman Sam menguat berkat kenaikan imbal hasil (yield) surat utang AS, US Treassury bertenor 10 tahun dari kisaran 1,47 persen ke 1,59 persen. Selain itu, peningkatan kurs dolar AS juga terdorong oleh sentimen dari kawasan Eropa.

"Deflasi dan ekspektasi stimulus dari zona euro untuk menanggulangi perlambatan ekonomi global mendorong reli indeks dolar AS dan menekan harga emas," ungkap Agus kepada CNNIndonesia.com Rabu (21/8).

Tercatat, deflasi kawasan Eropa mencapai 0,5 persen secara bulanan pada Juli 2019. Padahal, ekspektasi pasar maksimal hanya mencapai 0,4 persen.

Deflasi kemudian turut mendorong pelemahan kurs euro Eropa dan menjadi sentimen positif bagi dolar AS.  Kemudian, penguatan dolar AS yang menekan harga emas juga muncul dari ekspektasi optimis pasar terhadap akhir perang dagang. Apalagi, pemerintah AS terus melonggarkan tekanan kepada China.

Equity World
Tak Ada Matinya, Harga Emas Masih Berpeluang Naik Lagi | Equity World


Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump telah menunda kebijakan peningkatan tarif bea masuk impor bagi produk-produk China. Kini, ada bantuan perpanjangan penangguhan hukum selama 90 harı bagi Huawei, perusahaan teknologi raksasa asal Negeri Tirai Bambu.

"Hal ini mendorong pemulihan aset berisiko dan menurunkan daya tarif safe haven, seperti emas," katanya.

Sentimen terakhir datang dari arah kebijakan moneter bank sentral AS, The Federal Reserve yang akan disampaikan pada esok hari, Kamis (22/8) waktu setempat. Sebab, pasar berekspektasi The Fed akan kembali mempertegas kebijakan penurunan bunga acuan pada September mendatang.

Agus memproyeksi harga emas dunia akan resistance di posisi US$1.508 sampai US$1.540,15 per troy ons dan support di US$1.460,95 sampai US$1.488,4 per troy ons pada hari ini.  "Secara umum, harga emas berpotensi bergerak turun atar bearish terbatas di perdagangan selanjutnya," pungkasnya.