Equity World | Tips Merawat Perhiasan Emas agar Selalu Kinclong ala Hans Virgoro
Equity World | Karena terkena keringat atau debu saat dikenakan, perhiasan emas atau logam berharga lainnya mudah terlihat kusam. Hal ini membuat perhiasan berkurang keindahannya. Agar selalu terlihat kinclong, perancang perhiasan Hans Virgoro membagikan tipsnya.
Menurut Hans, hal pertama yang harus diperhatikan adalah cara mengenakan perhiasan. Perlu diketahui, beberapa produk kosmetik seperti pelembap dan parfum, dapat membuat perhiasan terutama emas cepat kusam. Jadi, ia menyarankan agar jangan pernah menggunakan perhiasan ketika akan mengenakan pelembap atau parfum.
“Kalau memakai perhiasan, biasakan setelah menggunakan body lotion atau parfum. Sebab, kalau pakai perhiasan dulu biasanya bikin warnanya cepat pudar atau butek,” kata Hans yang ditemui di peluncuran koleksi perhiasan emas Hartadinata “Metamorfosa” rancangannya di Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2019.
Adapun untuk penyimpanan, ia mengatakan tidak memerlukan tips khusus. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah saat membersihkannya. Perhiasan mesti dibersihkan secara berkala. Tak perlu ke toko emas atau tukang perhiasan, membersihkannya bisa dilakukan sendiri di rumah.
Equity World
Sudah Rekor Terus, Harga Emas Masih Bisa Naik Lagi Lho | Equity World
Bahan dan peralatan yang dibutuhkan sangat sederhana, bisa ditemukan di rumah, yaitu deterjen, air, panci, dan sikat. “Gunakan deterjen, campur dengan air mendidih. Lalu celupkan perhiasa dan aduk-aduk sebentar, lalu disikat. Setelah itu akan kinclong kembali,” kata Hans Virgoro yang ditemui di Jakarta, Jumat, 2 Agustus 2019.
Hans mengatakan cara itu bisa digunakan untuk membersihkan perhiasan emas atau berlian. “Saya sering menggunakan cara itu jika dibutuhkan cepat. Jadi tidak perlu ke toko emas lagi,” kata dia.
Hans Virgoro dikenal pertama kali sebagai desainer perhiasan untuk kalangan selebriti. Klien selebriti pertamanya adalah penyanyi Krisdayanti yang saat itu akan konser di Malaysia. Kariernya makin moncer. Rancangannya kini banyak dikenakan selebriti Tanah Air, termasuk Iis Dahlia, Yuni Shara, hingga Jennifer Iskandar alias Jedar.
Jumat, 09 Agustus 2019
Kamis, 08 Agustus 2019
Equity World | Perang Dagang AS-China Bikin Investor Galau, Wall Street Bervariasi
Equity World | Perang Dagang AS-China Bikin Investor Galau, Wall Street Bervariasi
Equity World | Presiden AS Donald Trump akan menempatkan tarif tambahan 10% pada sisa USD300 miliar impor dari China mulai 1 September 2019.
Analis mengatakan ekonomi AS akan lebih langsung terkena dampak karena tarif baru akan menargetkan barang-barang ritel bersama dengan barang-barang konsumen lainnya. Demikian dikutip Antaranews, Jakarta, Kamis (8/8/2019).
Equity World
Wow! Harga Emas Tembus Level US$1.500 Per Ounce | Equity World
Ancaman tarif juga akan menyeret kepercayaan perusahaan, pengeluaran modal dan pertumbuhan global dalam waktu dekat, ahli strategi Morgan Stanley mengatakan dalam sebuah catatan.
Dalam berita perusahaan, saham Disney kehilangan lebih dari 5% karena hasil laba kuartalan yang lebih lemah dari perkiraan.
Perusahaan melaporkan laba per saham USD1,35 dan pendapatan USD20,25 miliar setelah pasar tutup, keduanya gagal memenuhi ekspektasi para analis.
Equity World | Presiden AS Donald Trump akan menempatkan tarif tambahan 10% pada sisa USD300 miliar impor dari China mulai 1 September 2019.
Analis mengatakan ekonomi AS akan lebih langsung terkena dampak karena tarif baru akan menargetkan barang-barang ritel bersama dengan barang-barang konsumen lainnya. Demikian dikutip Antaranews, Jakarta, Kamis (8/8/2019).
Equity World
Wow! Harga Emas Tembus Level US$1.500 Per Ounce | Equity World
Ancaman tarif juga akan menyeret kepercayaan perusahaan, pengeluaran modal dan pertumbuhan global dalam waktu dekat, ahli strategi Morgan Stanley mengatakan dalam sebuah catatan.
Dalam berita perusahaan, saham Disney kehilangan lebih dari 5% karena hasil laba kuartalan yang lebih lemah dari perkiraan.
Perusahaan melaporkan laba per saham USD1,35 dan pendapatan USD20,25 miliar setelah pasar tutup, keduanya gagal memenuhi ekspektasi para analis.
Rabu, 07 Agustus 2019
Equityworld Futures | Harga Emas Antam Terus Rekor, Efek Ijtimak Ulama IV di Bogor?
Equityworld Futures | Harga Emas Antam Terus Rekor, Efek Ijtimak Ulama IV di Bogor?
Equityworld Futures | Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus mencetak rekor baru. Pada Selasa kemarin (6/8/2019), kenaikan bahkan mencapai Rp 15.000 (2,22%) menjadi Rp 690.000/gram jika dibandingkan sehari sebelumnya yang dipatok Rp 675.000/gram.
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam Selasa (6/8/2019), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram menguat menjadi Rp 69 juta dari harga Senin (5/8/2019) Rp 67,5 juta per batang.
Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga naik menjadi Rp 666.000/gram dari Rp 653.000/gram sehari sebelumnya. Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.
Kinclongnya harga emas dalam beberapa hari terakhir hampir berbarengan dengan momentum pelaksanaan Ijtimak Ulama IV di Hotel Lor In, Sentul, Bogor. Mengutip detik.com, Ijtimak atau forum berkumpulnya para ulama tersebut menghasilkan 8 poin yang dibacakan oleh Yusuf Martak sebagai penanggung jawab.
Salah satu poin secara khusus berkaitan dengan investasi emas.
"Menyerukan kepada umat Islam untuk mengkonversi simpanan dalam bentuk logam mulia," ungkap Yusuf Martak yang juga Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) ini, Senin (5/8/2019), saat membacakan putusan nomor 6.
Berikut isi lengkap 8 rekomendasi Ijtimak Ulama IV:
1. Menolak kekuasaan yang berdiri atas dasar kecurangan dan kezaliman serta mengambil jarak dengan kekuasaan tersebut
2. Menolak segala putusan hukum yang tidak memenuhi prinsip keadilan.
3. Mengajak seluruh ulama dan umat untuk terus berjuang dan memperjuangkan
-3.1. Penegakan hukum terhadap penodaan agama apapun, oleh siapapun sesuai amanat undang-undang anti penodaan agama, dan tertuang dalam MPRS Nomor 1 tahun 1995 juncto UU Nomor 5 tahun 1999, juncto pasal 156 a
-3.2. Mencegah bangkitnya ideologi marxisme, leninisme, komunisme, maoisme, dalam bentuk apapun dan cara apapun. Sesuai amanat TAP MPRS Nomor 28 Tahun 1966, UU Nomor 27 Tahun 1999 juncto KUHP Pasal 1,107 a, 107 b, 107 c, 107 d, dan 107 e.
-3.3. Menolak segala bentuk perwujudan tatanan ekonomi kapitalisme, dan liberalisme, di segala bidang termasuk penjualan aset negara kepada asing maupun aseng. Dan memberikan kesempatan pada semua pribumi, tanpa memandang suku maupun agama untuk menjadi tuan di negeri sendiri.
-3.4. Pembentukan tim investigasi dan advokasi untuk mengusut tuntas tragedi 2019, yang terkait kematian lebih dari 500 petugas pemilu, tanpa otopsi dan lebih dari 11 ribu petugas pemilu, yang jatuh sakit serta ratusan rakyat yang terluka, ditangkap, dan disiksa bahkan 10 orang dibunuh secara keji dan 4 di antaranya adalah anak-anak.
-3.5. Menghentikan agenda pembubaran ormas islam serta stop kriminalisasi ulama, maupun persekusi, dan serta membebaskan semua ulama dan aktivis 212 beserta simpatisan yang ditahan, dipenjara pasca aksi 212 tahun 2016 hingga kini, dari segala tuntutan, serta memulangkan imam besar umat Islam Indonesia Habib Muhammad Rizieq bin Husain Shihab ke Indonesia tanpa syarat apapun.
-3.6 Mewujudkan NKRI syariah yang berdasarkan pancasila sebagaimana termaktub dalam pembukaan, dan batang tubuh UU 1945 dengan prinsip ayat suci, di atas ayat konstitusi, agar diimplementasikan dalam kehidupan beragama berbangsa dan bernegara.
4. Perlunya ijtimak ulama dilembagakan sebagai wadah musyawarah antara habaib dan ulama, serta tokoh istiqomah untuk terus menjaga kemaslahatan agama bangsa dan negara.
Equityworld Futures
Harga Emas Naik Dekati Harga Tertinggi | Equityworld Futures
5. Perlunya dibangun kerja sama dari pusat hingga daerah, antar ormas Islam dan parpol yang selama ini istiqomah berjuang bersama habaib dan ulama, serta umat islam dalam membela agama bangsa dan negara.
6. Menyerukan kepada umat Islam untuk mengkonversi simpanan dalam bentuk logam mulia
7. Membangun sistem kaderisasi yang sistematis, dan terencana, sebagai upaya melahirkan generasi islam yang tangguh dan berkualitas.
8. Memberikan perhatian secara khusus terhadap isu dan masalah substansial, tentang perempuan anak dan keluarga melalui berbagai kebijakan dan regulasi yang tidak bertentangan dengan agama, dan budaya. Hasbunallah nimal wakil, nimal maula wanimal nasir.
Equityworld Futures | Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus mencetak rekor baru. Pada Selasa kemarin (6/8/2019), kenaikan bahkan mencapai Rp 15.000 (2,22%) menjadi Rp 690.000/gram jika dibandingkan sehari sebelumnya yang dipatok Rp 675.000/gram.
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM - Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam Selasa (6/8/2019), harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram menguat menjadi Rp 69 juta dari harga Senin (5/8/2019) Rp 67,5 juta per batang.
Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga naik menjadi Rp 666.000/gram dari Rp 653.000/gram sehari sebelumnya. Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.
Kinclongnya harga emas dalam beberapa hari terakhir hampir berbarengan dengan momentum pelaksanaan Ijtimak Ulama IV di Hotel Lor In, Sentul, Bogor. Mengutip detik.com, Ijtimak atau forum berkumpulnya para ulama tersebut menghasilkan 8 poin yang dibacakan oleh Yusuf Martak sebagai penanggung jawab.
Salah satu poin secara khusus berkaitan dengan investasi emas.
"Menyerukan kepada umat Islam untuk mengkonversi simpanan dalam bentuk logam mulia," ungkap Yusuf Martak yang juga Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) ini, Senin (5/8/2019), saat membacakan putusan nomor 6.
Berikut isi lengkap 8 rekomendasi Ijtimak Ulama IV:
1. Menolak kekuasaan yang berdiri atas dasar kecurangan dan kezaliman serta mengambil jarak dengan kekuasaan tersebut
2. Menolak segala putusan hukum yang tidak memenuhi prinsip keadilan.
3. Mengajak seluruh ulama dan umat untuk terus berjuang dan memperjuangkan
-3.1. Penegakan hukum terhadap penodaan agama apapun, oleh siapapun sesuai amanat undang-undang anti penodaan agama, dan tertuang dalam MPRS Nomor 1 tahun 1995 juncto UU Nomor 5 tahun 1999, juncto pasal 156 a
-3.2. Mencegah bangkitnya ideologi marxisme, leninisme, komunisme, maoisme, dalam bentuk apapun dan cara apapun. Sesuai amanat TAP MPRS Nomor 28 Tahun 1966, UU Nomor 27 Tahun 1999 juncto KUHP Pasal 1,107 a, 107 b, 107 c, 107 d, dan 107 e.
-3.3. Menolak segala bentuk perwujudan tatanan ekonomi kapitalisme, dan liberalisme, di segala bidang termasuk penjualan aset negara kepada asing maupun aseng. Dan memberikan kesempatan pada semua pribumi, tanpa memandang suku maupun agama untuk menjadi tuan di negeri sendiri.
-3.4. Pembentukan tim investigasi dan advokasi untuk mengusut tuntas tragedi 2019, yang terkait kematian lebih dari 500 petugas pemilu, tanpa otopsi dan lebih dari 11 ribu petugas pemilu, yang jatuh sakit serta ratusan rakyat yang terluka, ditangkap, dan disiksa bahkan 10 orang dibunuh secara keji dan 4 di antaranya adalah anak-anak.
-3.5. Menghentikan agenda pembubaran ormas islam serta stop kriminalisasi ulama, maupun persekusi, dan serta membebaskan semua ulama dan aktivis 212 beserta simpatisan yang ditahan, dipenjara pasca aksi 212 tahun 2016 hingga kini, dari segala tuntutan, serta memulangkan imam besar umat Islam Indonesia Habib Muhammad Rizieq bin Husain Shihab ke Indonesia tanpa syarat apapun.
-3.6 Mewujudkan NKRI syariah yang berdasarkan pancasila sebagaimana termaktub dalam pembukaan, dan batang tubuh UU 1945 dengan prinsip ayat suci, di atas ayat konstitusi, agar diimplementasikan dalam kehidupan beragama berbangsa dan bernegara.
4. Perlunya ijtimak ulama dilembagakan sebagai wadah musyawarah antara habaib dan ulama, serta tokoh istiqomah untuk terus menjaga kemaslahatan agama bangsa dan negara.
Equityworld Futures
Harga Emas Naik Dekati Harga Tertinggi | Equityworld Futures
5. Perlunya dibangun kerja sama dari pusat hingga daerah, antar ormas Islam dan parpol yang selama ini istiqomah berjuang bersama habaib dan ulama, serta umat islam dalam membela agama bangsa dan negara.
6. Menyerukan kepada umat Islam untuk mengkonversi simpanan dalam bentuk logam mulia
7. Membangun sistem kaderisasi yang sistematis, dan terencana, sebagai upaya melahirkan generasi islam yang tangguh dan berkualitas.
8. Memberikan perhatian secara khusus terhadap isu dan masalah substansial, tentang perempuan anak dan keluarga melalui berbagai kebijakan dan regulasi yang tidak bertentangan dengan agama, dan budaya. Hasbunallah nimal wakil, nimal maula wanimal nasir.
Selasa, 06 Agustus 2019
Equity World | Apakah Emas 'Ditakdirkan' Terus Menguat?
Equity World | Apakah Emas 'Ditakdirkan' Terus Menguat?
Equity World | Harga emas dunia kembali menguat pada perdagangan hari ini hingga mencapai level tertinggi enam tahun atau tepatnya sejak awal Mei 2013. Sampai kapan sang logam mulia terus menanjak?
Pada Senin (5/8/2019) pukul 13:25 WIB, emas diperdagangkan menguat 1,2% ke US$ 1.458,49/troy ounce atau Rp 669.217/gram, (kurs US$ 1 = Rp 14.270) berdasarkan data investing.com.
Logam mulia ini mulai melesat menguat sejak perdagangan Kamis pekan lalu. Penyebabnya adalah langkah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserves/The Fed yang menurunkan suku bunga acuan ke 2-2,25%.
Penurunan suku bunga, walau tidak agresif, bisa membuat dolar AS kurang menarik. Emas merupakan aset tanpa imbal hasil, sehingga semakin rendah suku bunga di AS dan secara global akan memberikan keuntungan yang lebih besar dalam memegang aset ini.
Dengan panduan kebijakan pemangkasan yang tidak agresif dari The Fed, begitu juga bank sentral utama dunia yang tidak terlalu dovish, laju kenaikan harga emas sepertinya akan terhenti, dan kembali ke bawah level US$ 1.400.
Namun, tiba-tiba Presiden AS Donald Trump menegaskan akan memberlakukan tarif bea impor 10% terhadap produk China senilai US$ 300 miliar, berlaku mulai 1 September. Padahal delegasi AS baru saja kembali dari negosiasi dagang di Shanghai, perundingan yang disebut cukup konstruktif oleh kedua belah pihak.
Pernyataan Trump membuat China naik darah. Beijing menegaskan siap jika harus meladeni AS dalam perang dagang.
"Posisi China sangat jelas. Kalau AS ingin berdialog, mari kita berdialog. Namun kalau AS ingin perang, mari kita berperang," tegas Zhang Jun, Duta Besar China untuk PBB, dikutip dari Reuters.
Eskalasi perang dagang kedua negara tentunya membuat pertumbuhan ekonomi global bisa melambat lebih dalam, yang membuat investor mengalihkan investasinya ke aset-aset amat (safe haven) seperti emas.
Equity World
Lagi, Harga Emas Dunia Sentuh Rekor dalam 6 Tahun! | Equity World
Efek lain dari eskalasi perang dagang AS-China yang menyeret pertumbuhan ekonomi global akan merembet pada kebijakan moneter The Fed dan bank sentral utama lainnya.
Mengutip Fedwatch, probabilitas penurunan suku bunga acuan Negeri Paman Sam me 1,75-2% bulan depan mencapai 74,2%. Piranti yang sama menunjukkan probabilitas suku bunga acuan berada di 1,5%-1,75% pada akhir 2019 adalah 43,1%, tertinggi dibandingkan yang lainnya.
Nah, dari kebijakan The Fed tersebut akan menjalar ke European Central Bank (ECB) dan Bank of Japan (BoJ). Mata uang euro dan yen kembali menguat melawan dolar AS, yang tentunya memberikan tekanan bagi ECB dan BOJ untuk melonggarkan kebijakan moneter guna meredam apresiasi yang berlebihan.
Kurs yen bahkan saat ini mencapai level terkuat tujuh bulan, yang membuat Kementerian Keuangan Jepang, BOJ, serta Otoritas Jasa Keuangan (FSA) Jepang mengadakan pertemuan dadakan untuk membahas pergerakan yen yang dikatakan membuat gugup pasar finansial.
Melihat semua background yang mendukung, emas sepertinya memang 'ditakdirkan' untuk terus menguat. Namun, apakah mampu mengulang kembali siklus kenaikan seperti satu dekade lalu?
Sebelum berangan-angan emas bisa mencapai rekor tertinggi US$ 1.920/troy ounce, ada baiknya melihat potensi pergerakan emas dalam jangka pendek. Simak analisisnya di halaman berikut.
Equity World | Harga emas dunia kembali menguat pada perdagangan hari ini hingga mencapai level tertinggi enam tahun atau tepatnya sejak awal Mei 2013. Sampai kapan sang logam mulia terus menanjak?
Pada Senin (5/8/2019) pukul 13:25 WIB, emas diperdagangkan menguat 1,2% ke US$ 1.458,49/troy ounce atau Rp 669.217/gram, (kurs US$ 1 = Rp 14.270) berdasarkan data investing.com.
Logam mulia ini mulai melesat menguat sejak perdagangan Kamis pekan lalu. Penyebabnya adalah langkah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserves/The Fed yang menurunkan suku bunga acuan ke 2-2,25%.
Penurunan suku bunga, walau tidak agresif, bisa membuat dolar AS kurang menarik. Emas merupakan aset tanpa imbal hasil, sehingga semakin rendah suku bunga di AS dan secara global akan memberikan keuntungan yang lebih besar dalam memegang aset ini.
Dengan panduan kebijakan pemangkasan yang tidak agresif dari The Fed, begitu juga bank sentral utama dunia yang tidak terlalu dovish, laju kenaikan harga emas sepertinya akan terhenti, dan kembali ke bawah level US$ 1.400.
Namun, tiba-tiba Presiden AS Donald Trump menegaskan akan memberlakukan tarif bea impor 10% terhadap produk China senilai US$ 300 miliar, berlaku mulai 1 September. Padahal delegasi AS baru saja kembali dari negosiasi dagang di Shanghai, perundingan yang disebut cukup konstruktif oleh kedua belah pihak.
Pernyataan Trump membuat China naik darah. Beijing menegaskan siap jika harus meladeni AS dalam perang dagang.
"Posisi China sangat jelas. Kalau AS ingin berdialog, mari kita berdialog. Namun kalau AS ingin perang, mari kita berperang," tegas Zhang Jun, Duta Besar China untuk PBB, dikutip dari Reuters.
Eskalasi perang dagang kedua negara tentunya membuat pertumbuhan ekonomi global bisa melambat lebih dalam, yang membuat investor mengalihkan investasinya ke aset-aset amat (safe haven) seperti emas.
Equity World
Lagi, Harga Emas Dunia Sentuh Rekor dalam 6 Tahun! | Equity World
Efek lain dari eskalasi perang dagang AS-China yang menyeret pertumbuhan ekonomi global akan merembet pada kebijakan moneter The Fed dan bank sentral utama lainnya.
Mengutip Fedwatch, probabilitas penurunan suku bunga acuan Negeri Paman Sam me 1,75-2% bulan depan mencapai 74,2%. Piranti yang sama menunjukkan probabilitas suku bunga acuan berada di 1,5%-1,75% pada akhir 2019 adalah 43,1%, tertinggi dibandingkan yang lainnya.
Nah, dari kebijakan The Fed tersebut akan menjalar ke European Central Bank (ECB) dan Bank of Japan (BoJ). Mata uang euro dan yen kembali menguat melawan dolar AS, yang tentunya memberikan tekanan bagi ECB dan BOJ untuk melonggarkan kebijakan moneter guna meredam apresiasi yang berlebihan.
Kurs yen bahkan saat ini mencapai level terkuat tujuh bulan, yang membuat Kementerian Keuangan Jepang, BOJ, serta Otoritas Jasa Keuangan (FSA) Jepang mengadakan pertemuan dadakan untuk membahas pergerakan yen yang dikatakan membuat gugup pasar finansial.
Melihat semua background yang mendukung, emas sepertinya memang 'ditakdirkan' untuk terus menguat. Namun, apakah mampu mengulang kembali siklus kenaikan seperti satu dekade lalu?
Sebelum berangan-angan emas bisa mencapai rekor tertinggi US$ 1.920/troy ounce, ada baiknya melihat potensi pergerakan emas dalam jangka pendek. Simak analisisnya di halaman berikut.
Langganan:
Postingan (Atom)