Equity World | Menanti Putusan The Fed, Wall Street Menguat
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street menguat pada Senin (Selasa pagi WIB) ditopang kenaikan saham Facebook, Amazon dan Apple. Investor menanti pertemuan penting Bank Sentral AS atau the Fed yang diperkirakan akan memberikan arah penurunan suku bunga acuan pada akhir tahun ini.
Dilansir dari Reuters, Selasa (18/6/2019), the Fed diperkirakan mempertahankan suku bunga pada pertemuan kebijakan dua hari mulai Selasa, tetapi pernyataannya akan memberikan wawasan tentang dampak perang perdagangan AS-China, Presiden Donald Trump meminta the Fed menurunkan suku bunga dan merilis data ekonomi yang melemah.
Dengan investor mengharapkan penurunan suku bunga pada awal Juli, indeks S&P 500 telah naik 5 persen bulan ini setelah jatuh pada Mei karena kekhawatiran tentang perang perdagangan AS-China.
Menopang ekspektasi penurunan suku bunga tahun ini, Federal Reserve New York mengatakan pertumbuhan bisnis di negara bagian New York mencatat rekor penurunan pada bulan ini ke level terlemah dalam lebih dari 2,5 tahun, menunjukkan kontraksi mendadak dalam kegiatan regional.
Komite penetapan suku bunga the Fed akan merilis pernyataannya pada jam 2 malam. Pada hari Rabu, Gubernur the Fed Jerome Powell mengadakan konferensi pers tak lama setelah itu.
Indeks S&P bank, yang cenderung mendapat manfaat dari kenaikan tingkat suku bunga, turun 1 persen, sedangkan sektor keuangan S&P 500 turun 0,93 persen. Facebook, Apple, Amazon, Microsoft dan Netflix mendorong Nasdaq lebih tinggi.
Indeks S&P 500 naik sebanyak 0,36 persen selama sesi perdagangan sebelum menyerahkan sebagian besar keuntungannya dalam beberapa menit terakhir perdagangan.
Equity World
Harga Emas Terjungkal Dipicu Kecilnya Peluang The Fed Turunkan Suku Bunga | Equity World
Indeks Dow Jones menguat tipis 0,09 persen menjadi 26.112,53 poin, sementara S&P 500 juga naik 0,09 persen menjadi 2.889,67. Indeks Nasdaq naik 0,62 persen menjadi 7.845,02.
Saham blue chip di Wall Street telah digerogoti dalam beberapa pekan terakhir oleh ketidakpastian terkait dengan sengketa perdagangan AS-China, dan langkah Washington pada bulan Mei yang memasukkan perusahaan teknologi China, Huawei ke daftar hitam.
Array Biopharma Inc melonjak hampir 57 persen setelah Pfizer Inc setuju untuk membeli perusahaan pembuat obat itu seharga USD 10,64 miliar untuk menambah portofolionya.
Investor juga menantikan KTT G20 di akhir bulan untuk mengetahui kemajuan dalam pembicaraan untuk menyelesaikan perang dagang yang berkepanjangan antara AS dan China.
Selasa, 18 Juni 2019
Senin, 17 Juni 2019
Equity World | Dibuka Memerah, Bursa Saham Asia Tiba-tiba Rebound
Equity World | Dibuka Memerah, Bursa Saham Asia Tiba-tiba Rebound
Equity World | Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia dibuka melemah pada perdagangan pertama di pekan ini: indeks Nikkei turun 0,1%, indeks Shanghai turun 0,05%, indeks Straits Times turun 0,38%, dan indeks Kospi turun 0,18%.
Namun pada perdagangan pukul 9.17 WIB, Senin ini (17/6/) mayoritas saham Asia berbalik arah menguat: Nikkei naik 0,18%, Hang Seng menguat 1,20%, Shanghai naik 0,46%, dan Straits Times menguat 0,00% atau 0,12 poin.
Namun pergerakan bursa Asia dibayangi beberapa sentimen yang bisa menekan pasar. Lagi-lagi, panasnya bara perang dagang membuat bursa Asia bisa saja bergerak di zona merah. Pertama, ada perang dagang AS-China. Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan dengan Presiden China Xi Jinping di gelaran KTT G-20 pada akhir bulan ini di Jepang masih juga belum jelas.
Semakin mendekati akhir bulan Juni, belum ada kepastian bahwa keduanya akan bertemu, walau memang Washington masih ingin kedua pemimpin negara bertemu guna membuka jalan menuju damai dagang.
"Namun belum ada proses formalisasi," ujar Lawrence Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, mengutip Reuters.
Sebelumnya, pejabat senior di lingkungan pemerintahan China mengungkapkan bahwa Beijing bahkan belum melakukan apapun terkait rencana pertemuan Trump-Xi.
"Bagi China, yang penting adalah protokol dan bagaimana beliau dihormati. China tidak ingin Xi pergi ke sebuah pertemuan yang akan mempermalukan dirinya," tegas sang pejabat, dikutip dari Reuters.
Equity World
Harga Emas Bakal Berkilau Pekan Ini | Equity World
Sekedar mengingatkan, Trump sebelumnya sudah mengancam bahwa dirinya akan membebankan bea masuk tambahan bagi produk impor asal China jika Xi sampai tak menemuinya di sela-sela KTT G-20 nanti.
Kedua, ada perang dagang AS-India. Mulai tanggal 5 Juni, AS memutuskan untuk menghapus fasilitas Generalized System of Preference (GSP) yang diberikan kepada India. Sejatinya, fasilitas ini membuat berbagai produk made in India bebas bea masuk di AS, di mana nilainya ditaksir mencapai US$ 5,6 miliar.
Namun, Trump memutuskan untuk meniadakan fasilitas itu karena dinilai mengancam industri dan kepentingan dalam negeri. India pun tidak terima dan membalas dengan menerapkan bea masuk untuk 28 produk AS seperti kacang almon, walnut, dan apel yang berlaku mulai minggu (16/6/2019) waktu setempat.
Dengan meletusnya perang dagang AS-India, dikhawatirkan laju perekonomian dunia akan semakin tertekan.
Equity World | Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia dibuka melemah pada perdagangan pertama di pekan ini: indeks Nikkei turun 0,1%, indeks Shanghai turun 0,05%, indeks Straits Times turun 0,38%, dan indeks Kospi turun 0,18%.
Namun pada perdagangan pukul 9.17 WIB, Senin ini (17/6/) mayoritas saham Asia berbalik arah menguat: Nikkei naik 0,18%, Hang Seng menguat 1,20%, Shanghai naik 0,46%, dan Straits Times menguat 0,00% atau 0,12 poin.
Namun pergerakan bursa Asia dibayangi beberapa sentimen yang bisa menekan pasar. Lagi-lagi, panasnya bara perang dagang membuat bursa Asia bisa saja bergerak di zona merah. Pertama, ada perang dagang AS-China. Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan dengan Presiden China Xi Jinping di gelaran KTT G-20 pada akhir bulan ini di Jepang masih juga belum jelas.
Semakin mendekati akhir bulan Juni, belum ada kepastian bahwa keduanya akan bertemu, walau memang Washington masih ingin kedua pemimpin negara bertemu guna membuka jalan menuju damai dagang.
"Namun belum ada proses formalisasi," ujar Lawrence Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, mengutip Reuters.
Sebelumnya, pejabat senior di lingkungan pemerintahan China mengungkapkan bahwa Beijing bahkan belum melakukan apapun terkait rencana pertemuan Trump-Xi.
"Bagi China, yang penting adalah protokol dan bagaimana beliau dihormati. China tidak ingin Xi pergi ke sebuah pertemuan yang akan mempermalukan dirinya," tegas sang pejabat, dikutip dari Reuters.
Equity World
Harga Emas Bakal Berkilau Pekan Ini | Equity World
Sekedar mengingatkan, Trump sebelumnya sudah mengancam bahwa dirinya akan membebankan bea masuk tambahan bagi produk impor asal China jika Xi sampai tak menemuinya di sela-sela KTT G-20 nanti.
Kedua, ada perang dagang AS-India. Mulai tanggal 5 Juni, AS memutuskan untuk menghapus fasilitas Generalized System of Preference (GSP) yang diberikan kepada India. Sejatinya, fasilitas ini membuat berbagai produk made in India bebas bea masuk di AS, di mana nilainya ditaksir mencapai US$ 5,6 miliar.
Namun, Trump memutuskan untuk meniadakan fasilitas itu karena dinilai mengancam industri dan kepentingan dalam negeri. India pun tidak terima dan membalas dengan menerapkan bea masuk untuk 28 produk AS seperti kacang almon, walnut, dan apel yang berlaku mulai minggu (16/6/2019) waktu setempat.
Dengan meletusnya perang dagang AS-India, dikhawatirkan laju perekonomian dunia akan semakin tertekan.
Jumat, 14 Juni 2019
Equity World | Harga Minyak Melejit, Wall Street Tutup di Zona Positif
Equity World | Harga Minyak Melejit, Wall Street Tutup di Zona Positif
Equity World | Indeks-indeks acuan Wall Street ditutup di zona positif, Kamis (13/6/2019), didorong oleh menguatnya saham-saham sektor energi setelah harga minyak naik tajam.
Dow Jones Industrial Average menguat 0,39%, S&P 500 bertambah 0,41%, dan Nasdaq Composite melompat 0,57%. Indeks sektor energi di S&P 500 naik 1,26%, tertinggi di antara yang lainnya.
Para investor memburu saham-saham energi setelah harga minyak dunia melompat tajam. Hingga pukul 05:10 WIB, harga minyak jenis brent dan light sweet melonjak masing-masing 2,1% dan 1,88%.
Equity World
Harga emas menyentuh level tertinggi sejak Februari 2019 | Equity World
Kenaikan harga minyak ini disebabkan oleh serangan terhadap dua kapal tanker di Teluk Oman, Kamis waktu setempat. Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuduh Iran sebagai dalang serangan itu.
Melonjaknya harga minyak ini terjadi setelah komoditas emas hitam itu menyentuh harga terendah dalam lima bulan terakhir di tengah meningkatnya pasokan AS dan kekhawatiran melemahnya permintaan, dilansir dari CNBC International.
Equity World | Indeks-indeks acuan Wall Street ditutup di zona positif, Kamis (13/6/2019), didorong oleh menguatnya saham-saham sektor energi setelah harga minyak naik tajam.
Dow Jones Industrial Average menguat 0,39%, S&P 500 bertambah 0,41%, dan Nasdaq Composite melompat 0,57%. Indeks sektor energi di S&P 500 naik 1,26%, tertinggi di antara yang lainnya.
Para investor memburu saham-saham energi setelah harga minyak dunia melompat tajam. Hingga pukul 05:10 WIB, harga minyak jenis brent dan light sweet melonjak masing-masing 2,1% dan 1,88%.
Equity World
Harga emas menyentuh level tertinggi sejak Februari 2019 | Equity World
Kenaikan harga minyak ini disebabkan oleh serangan terhadap dua kapal tanker di Teluk Oman, Kamis waktu setempat. Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuduh Iran sebagai dalang serangan itu.
Melonjaknya harga minyak ini terjadi setelah komoditas emas hitam itu menyentuh harga terendah dalam lima bulan terakhir di tengah meningkatnya pasokan AS dan kekhawatiran melemahnya permintaan, dilansir dari CNBC International.
Rabu, 12 Juni 2019
Equity World | Harga Emas Antam Sempat Sentuh Rekor Tertinggi, Simak Prospeknya Tahun Ini
Equity World | Harga Emas Antam Sempat Sentuh Rekor Tertinggi, Simak Prospeknya Tahun Ini
Equity World | Selepas libur panjang, harga emas batangan keluaran PT Aneka Tambang Tbk (Antam) semakin kinclong. Buktinya, emas batangan yang dijual di Logammulia, anak usaha Antam, berhasil mencetak rekor tertingginya di awal pekan ini.
Harga Emas Tertekan Aksi Ambil Untung | Equity World
Equity World
Senin (10/6) lalu, harga emas batangan Antam menyentuh Rp 681.000 per gram. Ini jadi rekor tertinggi emas jualan Antam sepanjang masa. Namun, hal tersebut tak bertahan lama. Kemarin, harganya turun Rp 8.000 menjadi Rp 673.000 per gram.
Equity World | Selepas libur panjang, harga emas batangan keluaran PT Aneka Tambang Tbk (Antam) semakin kinclong. Buktinya, emas batangan yang dijual di Logammulia, anak usaha Antam, berhasil mencetak rekor tertingginya di awal pekan ini.
Harga Emas Tertekan Aksi Ambil Untung | Equity World
Equity World
Senin (10/6) lalu, harga emas batangan Antam menyentuh Rp 681.000 per gram. Ini jadi rekor tertinggi emas jualan Antam sepanjang masa. Namun, hal tersebut tak bertahan lama. Kemarin, harganya turun Rp 8.000 menjadi Rp 673.000 per gram.
Langganan:
Postingan (Atom)