Rabu, 24 April 2019

Equityworld Futures | Emas Turun karena Dolar dan Ekuitas AS Menguat

Equityworld Futures | Emas Turun karena Dolar dan Ekuitas AS Menguat

Equityworld Futures | Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena dolar AS dan pasar ekuitas AS menguat.

Emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni, turun 4,40 dolar AS atau 0,34 persen, menjadi ditutup pada 1.273,20 dolar AS per ounce.

Equityworld Futures

Harga Emas Tergelincir karena Penguatan Dolar AS dan Saham | Equityworld Futures


Sehari sebelumnya, pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), harga emas berjangka naik moderat didukung kurs dolar AS yang melemah.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,38 persen menjadi 97,66 pada pukul 17.20 GMT, tak lama sebelum penyelesaian perdagangan emas.

Selasa, 23 April 2019

Equityworld Futures | Investor Nantikan Laporan Keuangan Emiten, Wall Street Menguat Tipis

Equityworld Futures | Investor Nantikan Laporan Keuangan Emiten, Wall Street Menguat Tipis

Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat tipis pada akhir perdagangan Senin (22/4/2019), di tengah volume perdagangan yang rendah karena investor menantikan rilis laporan keuangan emiten.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 48,49 poin atau 0,18 persen ke level  26.511,05, sedangkan indeks S&P 500 menguat 2,94 poin atau 0,10 persen ke 2.907,97 dan Nasdaq Composite naik 17,21 poin atau 0,22 persen ke 8.015,27.

Dilansir Reuters, investor sedang menunggu beberapa perusahaan S&P 500 terbesar, termasuk Boeing Co, Amazon.com Inc dan Facebook Inc untuk merilis laporan keuangan kuartal pertama 2019 di akhir pekan ini. Rilis tersebut dapat meredakan kekhawatiran investor akan resesi pendapatan.

Volume perdagangan juga diredam oleh kenyataan bahwa beberapa investor masih berlibur setelah libur pasar AS hari Jumat dan karena pasar ditutup di beberapa bagian Eropa dan Asia pada hari Senin.

Phil Orlando, kepala analis ekuitas Federated Investors, mengatakan ada dorongan terhadap laporan keuangan kuartal I/2019 meskipun saat ini masih merupakan awal musim pelaporan.

"Untuk tingkat tertentu, ini bisa menjadi perhatian karena kita tahu ini adalah minggu laporan kinerja yang besar. Seperti apa keseluruhan minggu ini pada hari Jumat?" kata Orlando, seperti dikutip Reuters.

Orlando terkesan dengan perkiraan GDPNow terbaru dari Atlanta Federal Reserve untuk ekspansi kuartal pertama sebesar 2,8 persen dibandingkan dengan perkiraan 0,2 persen sebulan yang lalu.

"Itu memberitahu Anda bahwa data telah berbalik dan mungkin pendapatan tidak akan seburuk yang diperkirakan," katanya.

Laba pada emiten indeks S&P 500 diperkirakan turun 1,7 persen year-on-year, menurut data Refinitiv, yang akan menjadi kontraksi pendapatan pertama sejak 2016. Tetapi lebih dari 75 persen perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan kinerja sejauh ini telah melampaui ekspektasi.


Harga Emas Stabil di Tengah Sanksi AS Terhadap Iran | Equityworld Futures

Equityworld Futures

Dengan S&P berada 1 persen di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada bulan September, investor juga menunggu data mendatang seperti PDB kuartal pertama sebelum kembali masuk ke pasar.

Indeks energi S&P melonjak 2,1 persen, persentase kenaikan satu hari terbesar sejak Januari, karena harga minyak melonjak menyusul langkah AS untuk mencabut kelonggaran larangan ekspor minyak Iran.

Tetapi tujuh dari 11 sektor S&P utama berakhir hari lebih rendah, dipimpin oleh sektor real estat yang mencatat penurunan 1 persen.

Senin, 22 April 2019

Equityworld Futures | Masih Ditopang Data Ekonomi China, Bursa Saham Asia Menghijau

Equityworld Futures | Masih Ditopang Data Ekonomi China, Bursa Saham Asia Menghijau

Equityworld Futures | Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia mengawali pekan ini di zona hijau: indeks Shanghai naik 0,24%, indeks Straits Times naik 0,33%, dan indeks Kospi naik 0,11%.

Sama seperti pekan kemarin, kinclongnya data ekonomi China masih memotori aksi beli atas saham-saham di Benua Kuning. Pada pekan lalu, pertumbuhan ekonomi China periode kuartal-I 2019 diumumkan di level 6,4% YoY, mengalahkan konsensus yang sebesar 6,3% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics.

Kemudian, produksi industri periode Maret 2019 diumumkan tumbuh 8,5% secara tahunan, di atas konsensus yang sebesar 5,9%, seperti dilansir dari Trading Economics. Terakhir, penjualan barang-barang ritel untuk bulan yang sama melesat hingga 8,7% secara tahunan, juga di atas konsensus yang sebesar 8,4%, dilansir dari Trading Economics.

Equityworld Futures

Harga Emas Antam Tak Berubah | Equityworld Futures

Lantas, kekhawatiran bahwa perekonomian China akan mengalami hard landing pada tahun ini menjadi mereda. Sebagai informasi, belum lama ini pemerintah China resmi memangkas target pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2019 menjadi 6%-6,5%. Sebelumnya, target pertumbuhan ekonomi tahun 2019 dipatok di kisaran 6,5%. Pada tahun 2018, perekonomian China tumbuh hingga 6,6%.

Lebih lanjut, perkembangan terkait negosiasi dagang AS-China yang kondusif ikut memantik aksi beli di bursa saham regional. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Gao Feng mengungkapkan bahwa ada kemajuan baru dalam perundingan Washington-Beijing, walaupun dirinya tak mengelaborasi lebih jauh.

Pada hari ini, tidak ada data ekonomi yang dijadwalkan dirilis di kawasan Asia.

Kamis, 18 April 2019

Equityworld Futures | Di Luar Dugaan! Pemilu Tak Berpengaruh ke Harga Emas Antam

Equityworld Futures | Di Luar Dugaan! Pemilu Tak Berpengaruh ke Harga Emas Antam

Equityworld Futures | Harga emas acuan yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tampaknya tidak terlalu terpengaruh dengan adanya pemilihan umum. Pasalnya pergerakan harga emas Antam masih sejalan dengan emas global. Setidaknya dalam sepekan terakhir.

Harga emas Antam pada hari Selasa (16/4/2019) berada di posisi Rp 611.000/gram, berdasarkan situs logammulia.com . Harga tersebut mengacu pada emas dengan berat 100 gram, yang lumrah dijadikan acuan harga di seluruh dunia.

Sewajarnya, harga emas Antam akan mengikuti emas global, namun dengan keterlambatan respon satu hari. Itu terjadi karena harga emas global bergerak secara real time setiap menit, sedangkan pergerakan harga emas Antam hanya secara harian.


Melihat pola pergerakan kedua harga emas tersebut, belum ada anomali yang terjadi pada pergerakan harga Antam.

Sepanjang periode 8-16 April, harga emas global mencapai puncaknya pada tanggal 10 April, yaitu sebesar US$ 1.307,7/troy ounce. Sehari berselang, harga emas Antam  pun mengikuti naik menjadi Rp 615.500/gram.

Sejak hari Senin (8/4/2019), harga emas global memang sudah mulai merangkak naik. Kala itu penyebabnya adalah data ekonomi dari beberapa negara raksasa ekonomi dunia yang buruk.

Harga Emas Menguat Tipis Imbas Bursa Saham AS Melemah | Equityworld Futures

Equityworld Futures

Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) mengumumkan data pesanan pabrik pada bulan Februari kembali terkontraksi sebesar 0,5%. Permintaan yang masih lesu terhadap barang-barang mesin, alat transportasi, dan elektronik membuat pabrik-pabrik di AS kurang bergairah.

Kondisi di Benua Biru juga serupa, nilai ekspor Jerman periode Februari juga turun 1,3% dibanding bulan sebelumnya. Penurunan nilai impor tersebut merupakan yang paling dalam dalam 12 bulan. Sementara itu, nilai impor juga turun sebesar 1,6%.

Kala kondisi ekonomi global masih lesu dan tak pasti, investor juga makin enggan untuk berinvestasi pada aset-aset berisiko seperti saham. Emas yang seringkali dijadikan sebagai pelindung nilai (hedging) pun gencar diburu. Maklum, pergerakan harga emas relatif stabil dibandingkan aset berisiko.

Namun setelah itu, angin segar perihal perbaikan ekonomi global mulai muncul.