Kamis, 28 Maret 2019

Equityworld Futures | Bursa Amerika di Wall Street Harus Merugi Karena Yield Obligasi

Equityworld Futures | Bursa Amerika di Wall Street Harus Merugi Karena Yield Obligasi

Equityworld Futures | Perdagangan saham bursa Amerika yang berfluktuasi sepanjang sesi , ditutup dalam kerugian yang cukup signifikan beberapa saat lalu Kamis (28/03). Ambruknya perdagangan semalam mendapat tekanan dari anjloknya kembali yield obligasi AS ke level terendah dalam lebih dari setahun karena kekhawatiran atas kemungkinan perlambatan ekonomi yang bertahan.

Indeks Dow Jones  ditutup turun 32,14 poin atau 0,13 persen menjadi 25.625,59 , indeks S&P 500 turun 0,5 persen atau 13 poin menjadi 2.805,37. Demikian juga indeks Nasdaq Composite ditutup 0,6 persen atau 43 poin lebih rendah pada 7.643,38 yang dibayangi oleh kerugian saham di Facebook, Amazon, Netflix dan Alphabet.

Sektor perawatan kesehatan, utilitas dan energi adalah sektor dengan kinerja terburuk, masing-masing turun lebih dari setengah persen. Abiomed dan Advanced Micro Devices adalah di antara penghambat terbesar dalam S&P 500, masing-masing turun lebih dari 3 persen.

Saham-saham bioteknologi menunjukkan pergerakan signifikan ke sisi bawah pada hari itu, menyeret Indeks Bioteknologi Arca NYSE turun sebesar 1,8 persen. Kelemahan yang cukup besar juga terlihat di antara saham tembakau, sebagaimana tercermin oleh penurunan 1,5 persen oleh NYSE Arca Tobacco Index.

Saham semikonduktor, telekomunikasi, emas, dan perangkat lunak juga mengalami pelemahan yang signifikan, bergerak lebih rendah seiring dengan sebagian besar sektor utama lainnya.  Seperti saham pembuat hard disk Western Digital juga turun 3,6 persen.

Namun terdapat pergerakan saham yang positif seperti  saham sektor perumahan  dengan Indeks Sektor Perumahan Philadelphia melonjak 1,5 persen. Kemudian Saham WellCare Health Plans melonjak lebih dari 12,3 persen setelah mengumumkan akan menjual dirinya sendiri ke Centene sebesar $15,27 miliar dalam kesepakatan tunai dan saham.

Saham Boeing juga naik 1 persen setelah perusahaan meluncurkan perbaikan ke 737 pesawat Max setelah dua kecelakaan mematikan yang melibatkan pesawat dalam waktu kurang dalam 6 bulan.

Dolar AS Perkasa Picu Harga Emas Melemah | Equityworld Futures


Penutupan yang lebih rendah di Wall Street terjadi di tengah penurunan yang signifikan oleh imbal hasil obligasi, yang memperpanjang tren penurunan yang terlihat selama beberapa sesi terakhir. Imbal hasil obligasi 10-tahun mengakhiri hari di level penutupan terendah sejak Desember 2017.

Imbal hasil obligasi telah bergerak ke sisi negatif di tengah kekhawatiran tentang prospek ekonomi, dengan inversi kurva imbal hasil yang mengarah pada kekhawatiran tentang potensi resesi.

Dalam perdagangan semalam terdapat sentimen negatif dari data neraca perdagangan yang dilaporkan  Departemen Perdagangan yang menunjukkan defisit perdagangan A.S. berkurang  lebih dari yang diharapkan pada bulan Januari karena penurunan tajam dalam nilai impor. Investor menilai penurunan impor negeri tersebut bukanlah suatu perbaikan ekonomi.

Equityworld Futures

Selasa, 26 Maret 2019

Equityworld Futures | Wall Street bervariasi di tengah kekhawatiran perlambatan pertumbuhan

Equityworld Futures | Wall Street bervariasi di tengah kekhawatiran perlambatan pertumbuhan

Equityworld Futures | Saham-saham di Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), di tengah berlanjutnya kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan sebuah tanda bantuan untuk pasar karena laporan Muller yang baru dirilis, mengklaim tidak ada bukti dari Presiden AS Donald Trump dan tim kampanyenya berkolusi dengan Rusia.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 14,51 poin atau 0,06 persen, menjadi berakhir di 25.516,83 poin. Indeks S&P 500 turun 2,35 poin atau 0,08 persen, menjadi ditutup di 2.798,36 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 5,13 poin atau 0,07 persen, menjadi berakhir di 7.637,54 poin.

Saham Apple turun lebih dari 1,21 persen, setelah raksasa teknologi itu mengumumkan serangkaian layanan-layanan baru pada Senin (25/3), karena perusahaan berusaha memperluas area pertumbuhan pendapatan untuk mengimbangi melemahnya penjualan iPhone.

Apple meluncurkan layanan video streaming yang disebut Apple TV Plus yang menampilkan konten yang diproduksi Apple, dan layanan berlangganan baru, yang menambahkan konten majalah ke aplikasi Apple News.

Saham Boeing naik hampir 2,29 persen, setelah raksasa produsen pesawat AS itu dilaporkan mengundang tiga maskapai penerbangan AS pada akhir pekan untuk meninjau pembaruan perangkat lunak untuk armada 737 MAX-nya, yang telah mengalami dua kecelakaan fatal selama lima bulan terakhir.

Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih rendah di penutupan pasar, dengan sektor teknologi informasi turun 0,4 persen, memimpin kemerosotan.

Sebuah laporan terbaru tidak menemukan bukti kolusi Presiden AS Donald Trump dengan Rusia, yang mengangkat pasar sekitar tengah hari untuk sesi jangka pendek.

Penyelidikan yang dipimpin oleh Penasihat Khusus Robert Mueller tidak menemukan bahwa kampanye Trump atau siapa pun yang terkait dengannya, berkonspirasi atau berkoordinasi dengan Rusia dalam upayanya untuk mempengaruhi pemilihan presiden AS 2016, menurut Jaksa Agung William Barr.


Emas Naik Ditopang Penurunan Dolar dan Ekuitas AS | Equityworld Futures



Kekhawatiran atas penyelidikan tetap ada di kalangan investor dan pedagang, karena bisa menghambat langkah pemerintahan Trump untuk memotong pajak dan melonggarkan peraturan tentang perusahaan-perusahaan, catat para analis.

Sentimen investor terus dipengaruhi oleh kurva imbal hasil terbalik pada Jumat lalu (22/3), karena selisih antara imbal hasil surat utang negara 3-bulan AS dan obligasi 10-tahun AS berubah menjadi negatif, pertama kalinya sejak 2007, menurut data Refinitiv Tradeweb.

Kurva imbal hasil terbalik terjadi ketika suku bunga jangka pendek melampaui suku bunga jangka panjangnya, yang secara luas dianggap sebagai indikator utama resesi dalam waktu dekat.

Equityworld Futures

Senin, 25 Maret 2019

Equityworld Futures | Harga Emas Makin Berkilau Sambut Akhir Pekan

Equityworld Futures | Harga Emas Makin Berkilau Sambut Akhir Pekan

Equityworld Futures | Harga emas menguat menyambut akhir pekan ini didorong aksi beli. Ini karena investor merespons kekhawatiran pertumbuhan global dan sinyal resesi.

Harga emas untuk pengiriman April di Comex naik USD 5 atau 0,4 persen menjadi USD 1.312,30 per ounce. Harga emas mencetak kenaikan mingguan 0,7 persen. Ini menandai kenaikan selama tiga minggu berturut-turut, berdasarkan data FactSet.

Harga emas untuk kontrak paling aktif mencatatkan penutupan tertinggi sejak 28 Februari. Harga perak untuk pengiriman Mei turun tiga sen atau 0,2 persen ke posisi USD 15.407 per ounce, tetapi menguat 0,5 persen pada pekan ini.

Bursa saham AS dan Eropa juga tertekan usai rilis data ekonomi yang melemah. Indeks purchasing manager untuk zona Euro jauh lebih lemah dari yang diharapkan. Sementara itu, IMF manufaktur AS turun menjadi 52,5 pada Maret dari bulan sebelumnya 53.

Posisi 50 menunjukkan peningkatan kondisi, sedangkan di bawah posisi itu menandakan kontraksi. Melemahnya data menekankan kekhawatiran atas prospek pertumbuhan global dan memicu investor untuk memilih aset lebih aman.

Selain emas menguat, investor juga membeli obligasi pemerintah Jerman dan AS. Imbal hasil obligasi Jerman turun kembali di bawah 0 persen, untuk pertama kali sejak 2016.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun juga merosot 8 basis poin ke posisi 2,453 persen, dan diperdagangkan di bawah imbal hasil tiga bulan dan membalikkan bagian penting dari kurva imbal hasil untuk pertama kalinya sejak 2007.

Hal ini memicu indikasi resesi yang dicermati investor. Imbal hasil turun juga seiring harga obligasi naik.

"Seiring dengan emas, aset investasi aman untuk modal seperti obligasi AS dan yen Jepang telah reli sementara di tengah pasar saham berisiko terutama di Eropa. Komoditas terutama tembaga dan minyak mentah di bawah tekanan," tutur Chief Market Strategist SIA Wealth Management, Colin Cieszynski, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Sabtu (23/3/2019).

"Saya pikir perubahan dalam toleransi risiko dan sentimen investor ini dapat berlanjut hingga pekan depan dan setidaknya hingga April. Laporan PMI manufaktur Jerman yang mengejutkan telah memberikan risiko ketidakpastian Brexit," ia menambahkan.

Ekonomi Melambat, Harga Emas Melambung | Equityworld Futures

Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equityworld Futures



Rilis data ekonomi setelah bank sentral AS atau the Federal Reserve mengisyaratkan sebagian besar pembuat kebijakan tidak menaikkan suku bunga lagi pada 2019 dari perkiraan sebelumnya dua kenaikan suku bunga. Bank sentral juga menurunkan perkiraan pertumbuhan dan berjanji untuk tetap bersabar.

"Dengan berlalunya pertemuan FOMC terbaru, kita telah melihat Fed menghapus hampir setelah poin dari perkiraan pertumbuhan untuk 2019, menimbulkan kekhawatiran sekali lagi kalau pertumbuhan ekonomi di Eropa dan China melemah,dan menetapkan suku bunga stabil pada 2019," ujar Analis RBC Capital Markets, Christopher Lourney dalam catatannya.

"Untuk sementara kami percaya kalau kenaikan suku bunga the Fed terlalu dangka untuk benar-benar menahan emas, mungkin sekarang pasar dapat menaik beberapa keuntungan, meski tidak cukup untuk mengubah pandangan kami," ia menambahkan.

RBC memperkirakan emas berada di kisaran USD 1.300 dalam dua kuartal ke depan.

Selain itu, harga logamnya seperti palladium turun USD 42,20 atau 2,7 persen ke posisi USD 1.515,50 per ounce. Harga platinum susut 1,5 persen atau USD 12,70 menjadi USD 848,40 per ounce. Harga tembaga merosot 6,4 sen atau 2,2 persen menjadi USD 2,843 per pound.


Equityworld Futures

Jumat, 22 Maret 2019

Equityworld Futures | Kemarin Dibuai The Fed, Hari ini Dibangunkan Brexit

Equityworld Futures | Kemarin Dibuai The Fed, Hari ini Dibangunkan Brexit

Equityworld Futures | Pasar keuangan Indonesia bergerak menguat pada perdagangan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan, nilai tukar rupiah, sampai harga obligasi pemerintah membukukan kinerja positif.

Kemarin, IHSG ditutup menguat 0,29%. IHSG berhasil menembus level psikologis 6.500.

Sementara rupiah mengakhiri perdagangan pasar spot dengan penguatan 0,32% terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah berhasil terapresiasi selama 5 hari beruntun.

Kemudian imbal hasil (yield) obligasi pemerintah seri acuan tenor 10 tahun turun 9,9 basis poin (bps). Penurunan yield mencerminkan harga instrumen ini sedang naik karena tingginya permintaan.

Investor memang sedang bersuka-cita, bersedia mengambil risiko, dan tidak ada yang mau bermain aman. Penyebabnya adalah keputusan Bank Sentral AS The Federal Reserve/The Fed yang menahan suku bunga acuan di 2,25-2,5% atau media  2,375%. 

Bahkan dalam dot plot (arah suku bunga sampai jangka menengah) terbaruya, Jerome 'Jay' Powell dan kolega memperkirakan Federal Funds Rate tetap di median 2,375% sampai akhir 2019. Artinya, tidak ada kenaikan sama sekali pada tahun ini.

Harga Emas Turun dari Level Tertinggi | Equityworld Futures


Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equityworld Futures

Pelaku pasar pun menghembuskan nafas lega. Satu faktor risiko sudah bisa dicoret dari daftar yaitu arah kebijakan moneter Negeri Paman Sam. Sikap (stance) posisi The Fed yang kalem alias dovish membuat dolar AS sulit menguat tajam seperti tahun lalu, sehingga mata uang negara lain punya ruang untuk menguat.

Jadilah arus modal menyebar ke segala penjuru, termasuk ke Indonesia. Hasilnya jelas, IHSG sampai Surat Berharga Negara (SBN) mencatatkan performa yang memuaskan.

Bank Indonesia (BI) kemudian menempuh kebijakan serupa, menahan suku bunga acuan 7 Day Reverse Repo Rate di 6%. The Fed yang kini anteng membuat BI punya ruang untuk 'bernafas', tidak ada lagi yang membuat BI tertekan sehingga mau tidak mau harus menaikkan suku bunga.

Equityworld Futures