Equity World | Pemain Spurs Anggap Asian Games Sama Sulit dengan Piala Dunia 2018
Equity World | Pemain Tottenham Hotspur, Son Heung Min, memperkuat tim sepak bola Korea Selatan di Asian Games 2018. Medali emas menjadi tiket bagi Son untuk terhindar dari wajib militer.
Poin penuh sudah diraih Taeguk Warriors kala membantai Bahrain dengan skor telak 6-0 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Rabu (15/8/2018) pada babak fase Grup E Asian Games 2018.
Dalam laga tersebut, Son tidak bermain karena baru tiba di Bandung sehari sebelum pertandingan. Meski sudah mendapat kemenangan, pemain berusia 26 tahun itu ogah sesumbar.
"Jalan menuju final masih panjang. Namun, kami tidak mau melewatkan peluang merebut emas," ucap Son, seperti dikutip dari ESPN.
"Mentalitas sangat penting. Saya sendiri sudah memikirkan Asian Games," katanya yang absen kala Korsel U-23 meraih medali emas Asian Games 2014 lantaran tak mendapat izin dari klub lamanya, Bayer Leverkusen.
Di Asian Games 2018, Korea Selatan U-23 merupakan unggulan. Selain sebagai juara bertahan, mereka juga sudah mendulang empat medali emas di ajang ini.
Namun Son ogah jemawa. Dia berpikir Asian Games sama sulitnya seperti Piala Dunia 2018. Dia tak mau Korea Selatan seperti Jerman, yang berstatus sebagai juara bertahan di Piala Dunia tapi tersingkir di fase grup.
''Sama seperti Piala Dunia. Di Asian Games, kami yang datang sebagai unggulan juga bisa dikejutkan. Kami akan coba jalani satu per satu laga. Kami tahu, ini akan sama sulitnya (dengan Piala Dunia 2018),'' ucapnya.
Dolar AS Perkasa, Harga Emas Tergelincir | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Alasan Ikut Asian Games
Son Heung-min belum mengikuti wajib militer di negaranya. Namun, dia bisa terbebas dari tanggung jawab tersebut jika berhasil membawa Korsel merebut medali emas Asian Games 2018 cabang sepak bola putra.
Dalam peraturan pemerintahnya, setiap warga negara Korsel wajib mengikuti wajib militer selama hampir dua tahun sebelum berusia 27 tahun. Saat ini, Son Heung-min telah menginjak usia 26 tahun.
Jika gagal mempersembahkan medali emas, dia bisa mengikuti wajib milier dalam waktu yang lama. Hal itu membuatnya bakal kehilangan kesempatan melanjutkan karier di Eropa.
Equity World
Kamis, 16 Agustus 2018
Rabu, 15 Agustus 2018
Equity World | Barcelona Akhiri Pendekatan ke Paul Pogba
Equity World | Barcelona Akhiri Pendekatan ke Paul Pogba
Equity World | Direktur olahraga Barcelona, Ariedo Braida, menyatakan kalau Blaugrana tak lagi mengejar Paul Pogba. Barcelona disebut akan mencari alternatif lain untuk mengisi lini tengah.
"Kami tak akan melakukan pendekatan lebih lanjut kepada Paul Pogba. Dia adalah pemain yang hebat, namun kami tak lagi mengejarnya," ujar Braida.
Sebelumnya, Barcelona disebut sudah melakukan diskusi dengan agen dari Pogba, Mino Raiola. Sang agen menyulut api setelah mengatakan akan membawa Pogba keluar dari Manchester United.
Isu tersebut bertambah panas setelah Pogba disebut meminta manajemen Manchester United untuk melepasnya ke Barcelona. Klub asal Spanyol itu disebut sudah menyiapkan dana transfer mencapai 180 juta pounds (Rp 3,35 triliun) untuk Pogba.
Namun, Manchester United membuat pernyataan tegas pada laga pekan pertama Premier League 2018-19. Pada laga tersebut, Jose Mourinho menunjuk Pogba sebagai kapten tim dan sebagai eksekutor penalti utama menggantikan Alexis Sanchez.
Bukan Sekadar Bawaan Lahir, 6 Hal ini Bisa Bikin Kamu Selalu Beruntung | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Pogba sempat mengindikasikan kalau ia merasa kurang bahagia di Manchester United. Namun, Pogba juga berjanji akan memberikan penampilan terbaik jika dipercaya untuk tampil di lapangan.
Kini, Barcelona akan berusaha keras untuk mendatangkan gelandang asal Prancis lainnya, yaitu Adrien Rabiot. PSG siap melepas Rabiot dengan banderol 37 juta pounds (Rp 689,19 miliar).
Equity World
Equity World | Direktur olahraga Barcelona, Ariedo Braida, menyatakan kalau Blaugrana tak lagi mengejar Paul Pogba. Barcelona disebut akan mencari alternatif lain untuk mengisi lini tengah.
"Kami tak akan melakukan pendekatan lebih lanjut kepada Paul Pogba. Dia adalah pemain yang hebat, namun kami tak lagi mengejarnya," ujar Braida.
Sebelumnya, Barcelona disebut sudah melakukan diskusi dengan agen dari Pogba, Mino Raiola. Sang agen menyulut api setelah mengatakan akan membawa Pogba keluar dari Manchester United.
Isu tersebut bertambah panas setelah Pogba disebut meminta manajemen Manchester United untuk melepasnya ke Barcelona. Klub asal Spanyol itu disebut sudah menyiapkan dana transfer mencapai 180 juta pounds (Rp 3,35 triliun) untuk Pogba.
Namun, Manchester United membuat pernyataan tegas pada laga pekan pertama Premier League 2018-19. Pada laga tersebut, Jose Mourinho menunjuk Pogba sebagai kapten tim dan sebagai eksekutor penalti utama menggantikan Alexis Sanchez.
Bukan Sekadar Bawaan Lahir, 6 Hal ini Bisa Bikin Kamu Selalu Beruntung | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Pogba sempat mengindikasikan kalau ia merasa kurang bahagia di Manchester United. Namun, Pogba juga berjanji akan memberikan penampilan terbaik jika dipercaya untuk tampil di lapangan.
Kini, Barcelona akan berusaha keras untuk mendatangkan gelandang asal Prancis lainnya, yaitu Adrien Rabiot. PSG siap melepas Rabiot dengan banderol 37 juta pounds (Rp 689,19 miliar).
Equity World
Selasa, 14 Agustus 2018
Equity World | Naik ke Posisi 6, Rossi: Kombinasi Pengalaman dan Karakter
Equity World | Naik ke Posisi 6, Rossi: Kombinasi Pengalaman dan Karakter
Equity World | Tim Movistar Yamaha kian memperburuk rapor di ajang MotoGP musim ini. Hingga balapan seri ke-11 di Grand Prix Austria, Valentino Rossi dan Maverick Vinales belum mampu mengakhiri paceklik kemenangan selama 22 balapan.
Kemerosotan yang dialami Rossi maupun Vinales disebabkan oleh masalah elektronik dan akselerasi ban belakang. Sehingga Rossi dan Vinales terlihat kesulitan untuk menantang musuh bebuyutannya yakni Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan Andrea Dovizioso di lintasan balap.
Terlepas dari masalah yang dihadapi pembalap Yamaha. Rossi selama menjalani balapan di Sirkuit Red Bull Ring, akhir pekan kemarin, tetap mendapatkan acungan jempol dari banyak kalangan. Betapa tidak, pembalap berjuluk The Doctor sukses mendongkel posisi ke urutan keenam setelah memulai balapan dari peringkat 14.
Ketika disinggung strategi apa yang dilakukan Rossi hingga bisa berada di posisi enam besar, padahal motor M1 yang dikendarainya tidak kompetitif?
Rossi menjelaskan itu adalah kombinasi dari pengalaman dan karakternya. "Bagi saya, adalah masalah pengalaman, karena saya melewati banyak periode buruk dalam karier saya. Sementara Maverick jauh lebih muda dari saya. Tapi itu juga karakter," kata Rossi seperti dikutip dari Motorsport, Selasa (14/8/2018).
Ini jauh berbeda dengan Vinales. Dengan kondisi motor yang sama, pembalap asal Spanyol itu justru tercecer di urutan ke-12. Namun, Rossi meyakini bahwa Vinales akan kembali ke jalur kemenangan setelah motor membaik.
6 Hal yang Harus Dilakukan Apabila Kamu Diserang Sakit Kepala Mendadak | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
"Saya yakin bahwa jika motor membuat langah maju, Maverick dapat memenangkan balapan berikutnya. Dia hanya butuh motor yang lebih baik dan setelah dia menemukan itu, Maverick bisa lebih kompetitif, pasti."
Pembalap Yamaha, Valentino Rossi, menyebut tidak butuh permintaan maaf Yamaha terkait performa negatif motor YZR-M1 di ajang MotoGP 2018. Rossi menegaskan hanya ingin tim pabrikan asal Jepang itu segera mencari jalan keluar terkait hal tersebut.
Sebelumnya, Pemimpin Proyek Yamaha YZR-M1, Kouji Tsuya, melontarkan permintaan maaf kepada Rossi dan Maverick Vinales setelah kualifikasi MotoGP Austria, Sabtu (11/8/2018).
Equity World
Equity World | Tim Movistar Yamaha kian memperburuk rapor di ajang MotoGP musim ini. Hingga balapan seri ke-11 di Grand Prix Austria, Valentino Rossi dan Maverick Vinales belum mampu mengakhiri paceklik kemenangan selama 22 balapan.
Kemerosotan yang dialami Rossi maupun Vinales disebabkan oleh masalah elektronik dan akselerasi ban belakang. Sehingga Rossi dan Vinales terlihat kesulitan untuk menantang musuh bebuyutannya yakni Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan Andrea Dovizioso di lintasan balap.
Terlepas dari masalah yang dihadapi pembalap Yamaha. Rossi selama menjalani balapan di Sirkuit Red Bull Ring, akhir pekan kemarin, tetap mendapatkan acungan jempol dari banyak kalangan. Betapa tidak, pembalap berjuluk The Doctor sukses mendongkel posisi ke urutan keenam setelah memulai balapan dari peringkat 14.
Ketika disinggung strategi apa yang dilakukan Rossi hingga bisa berada di posisi enam besar, padahal motor M1 yang dikendarainya tidak kompetitif?
Rossi menjelaskan itu adalah kombinasi dari pengalaman dan karakternya. "Bagi saya, adalah masalah pengalaman, karena saya melewati banyak periode buruk dalam karier saya. Sementara Maverick jauh lebih muda dari saya. Tapi itu juga karakter," kata Rossi seperti dikutip dari Motorsport, Selasa (14/8/2018).
Ini jauh berbeda dengan Vinales. Dengan kondisi motor yang sama, pembalap asal Spanyol itu justru tercecer di urutan ke-12. Namun, Rossi meyakini bahwa Vinales akan kembali ke jalur kemenangan setelah motor membaik.
6 Hal yang Harus Dilakukan Apabila Kamu Diserang Sakit Kepala Mendadak | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
"Saya yakin bahwa jika motor membuat langah maju, Maverick dapat memenangkan balapan berikutnya. Dia hanya butuh motor yang lebih baik dan setelah dia menemukan itu, Maverick bisa lebih kompetitif, pasti."
Pembalap Yamaha, Valentino Rossi, menyebut tidak butuh permintaan maaf Yamaha terkait performa negatif motor YZR-M1 di ajang MotoGP 2018. Rossi menegaskan hanya ingin tim pabrikan asal Jepang itu segera mencari jalan keluar terkait hal tersebut.
Sebelumnya, Pemimpin Proyek Yamaha YZR-M1, Kouji Tsuya, melontarkan permintaan maaf kepada Rossi dan Maverick Vinales setelah kualifikasi MotoGP Austria, Sabtu (11/8/2018).
Equity World
Senin, 13 Agustus 2018
Equity World | Morata Puji Gelandang Baru Chelsea
Equity World | Morata Puji Gelandang Baru Chelsea
Equity World | Striker Chelsea, Alvaro Morata, memuji rekan barunya, Matteo Kovacic. Menurut Morata, gelandang asal Kroasia itu punya kualitas sebagai pemain.
"Dia gelandang yang bagus dengan bola dan sangat punya skill. Dia bisa membongkar garis pertahanan dengan kualitasnya, mencetak gol dan punya kekuatan di kakinya," kata Morata seperti dilansir Sports Mole.
Bagi Morata, Kovacic sejatinya bukan sosok asing. Keduanya pernah bekerja sama saat masih membela Real Madrid.
Kini, Morata kembali bertemu Kovacic. Striker berusia 25 tahun ini pun ingin membantu Kovacic beradaptasi di Chelsea.
"Saya selalu mencoba membantu pemain baru beradaptasi. Saya ingat ketika pertama kali saya bergabung, rekan setim saya menolong. Sekarang giliran saya," kata Morata.
Lebih lanjut, Morata merasa Kovacic adalah pemain yang dibutuhkan Chelsea. Pasalnya, Kovavic punya kualitas dalam hal serangan.
"Dengan dia, kami akan banyak memenangi penguasaan bola dan dia punya kemampuan membawa bola ke kotak penalti lawan dan mengoper kepada striker. Dia pemain yang sangat bagus, yang sangat penting bagi kami karena kami butuh pemain papan atas," ujar Morata.
8 Bahaya Rokok Elektrik alias Vape yang Penting untuk Kamu Ketahui | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Jadwal Chelsea di Lima Pertandingan Selanjutnya
Sabtu (18/8/2018): Chelsea Vs Arsenal
Minggu (26/8/2018): Newcastle United Vs Chelsea
Sabtu (1/9/2018): Chelsea Vs Bournemouth
Sabtu (15/9/2018): Chelsea Vs Cardiff City
Equity World
Equity World | Striker Chelsea, Alvaro Morata, memuji rekan barunya, Matteo Kovacic. Menurut Morata, gelandang asal Kroasia itu punya kualitas sebagai pemain.
"Dia gelandang yang bagus dengan bola dan sangat punya skill. Dia bisa membongkar garis pertahanan dengan kualitasnya, mencetak gol dan punya kekuatan di kakinya," kata Morata seperti dilansir Sports Mole.
Bagi Morata, Kovacic sejatinya bukan sosok asing. Keduanya pernah bekerja sama saat masih membela Real Madrid.
Kini, Morata kembali bertemu Kovacic. Striker berusia 25 tahun ini pun ingin membantu Kovacic beradaptasi di Chelsea.
"Saya selalu mencoba membantu pemain baru beradaptasi. Saya ingat ketika pertama kali saya bergabung, rekan setim saya menolong. Sekarang giliran saya," kata Morata.
Lebih lanjut, Morata merasa Kovacic adalah pemain yang dibutuhkan Chelsea. Pasalnya, Kovavic punya kualitas dalam hal serangan.
"Dengan dia, kami akan banyak memenangi penguasaan bola dan dia punya kemampuan membawa bola ke kotak penalti lawan dan mengoper kepada striker. Dia pemain yang sangat bagus, yang sangat penting bagi kami karena kami butuh pemain papan atas," ujar Morata.
8 Bahaya Rokok Elektrik alias Vape yang Penting untuk Kamu Ketahui | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Jadwal Chelsea di Lima Pertandingan Selanjutnya
Sabtu (18/8/2018): Chelsea Vs Arsenal
Minggu (26/8/2018): Newcastle United Vs Chelsea
Sabtu (1/9/2018): Chelsea Vs Bournemouth
Sabtu (15/9/2018): Chelsea Vs Cardiff City
Equity World
Langganan:
Postingan (Atom)