Rabu, 02 Mei 2018

Equity World | Owen: MU Gagal Juara Karena Mourinho

Equity World | Owen: MU Gagal Juara Karena Mourinho
Manchester United, Jose Mourinho

Equity World | Michael Owen mengecam manajer MU, Jose Mourinho. Eks pemain Setan Merah itu menyebut kegagalan MU meraih gelar musim ini bukan karena pemain yang kurang memadai.

Ya, setelah Manchester City memastikan gelar, Mourinho langsung mencari alasan. Dia menyebut Pep Guardiola bisa juara karena pemainnya lebih berkualitas.

Selain itu manajer asal Portugal itu juga menilai semua permintaan transfer Guardiola dipenuhi manajemen. Berbeda dengan dirinya yang lebih hemat dalam bursa transfer.

"Saya pikir kegagalan ini bukan karena pemainnya. Jika saya melihat kualitas pemain MU maka seharusnya mereka berprestasi lebih baik," kata Owen seperti dilansir Manchester Evening News.

"Untuk sekarang MU belum tampil seperti yang saya harapkan. Saya tak percaya jika MU masih butuh banyak pemain baru," ujar Owen menambahkan.

Eks striker timnas Inggris itu menilai MU gagal karena bermain terlalu bertahan. Padahal MU punya gelandang bagus seperti Paul Pogba, Juan Mata, Anthony Martial hingga pemain baru Alexis Sanchez.

Tak hanya dagingnya saja, 6 kulit buah ini punya manfaat tersembunyi | Equity World

Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World

"Mourinho adalah tipe manajer bertahan. Dia hanya membuat bek terlihat lebih bagus dan para striker terlihat buruk," kata Owen.

"Anda lihat Sanchez. Dia tampil bagus bersama Arsenal namun seperti tenggelam di MU, jadi ini bukanlah masalah pemain, namun Mourinhonya sendiri."

Owen sendiri berharap MU bisa tampil lebih bagus musim depan.

"Mourinho menyuruh semua pemainnya untuk membantu pertahanan dan melakukan tekel. Saya pikir para penyerangnya jadi tidak bisa memaksimalkan potensi," ujar Owen.

Equity World

Senin, 30 April 2018

Equity World | Prediksi Timnas Indonesia U-23 Vs Korea Utara: Ujian Maksimal

Equity World | Prediksi Timnas Indonesia U-23 Vs Korea Utara: Ujian Maksimal
Timnas U-23 Indonesia

Equity World | Timnas Indonesia U-23 bakal menghadapi ujian maksimal saat melakoni laga kedua pada turnamen PSSI Anniversary Cup 2018 dengan menghadapi Korea Utara di Stadion Pakansari, Cibinong, Senin (30/4/2018).

Sadar lawan memiliki agresivitas yang tinggi dalam memberikan tekanan, Timnas Indonesia U-23 wajib memiliki taktik untuk lolos dari tekanan dengan memaksimalkan keunggulan yang dimiliki.

Keunggulan yang dimaksud adalah kecepatan yang dimiliki sejumlah pemain sayap. Febri Hariyadi dan Osvaldo Haay akan menjadi solusi bagi Luis Milla ketika timnya berada dalam tekanan. Pelatih asal Spanyol itu pun memberi latihan yang lebih fokus kepada permainan melalui kedua sayap.

"Korea Utara sangat ketat saat melakukan tekanan dan bermain keras, jadi kita harus cepat keluar dari tekanan mereka. Tentu saja kami akan memanfaatkan pemain-pemain sayap untuk bisa keluar dari tekanan karena kecepatan yang dimiliki para pemain itu akan menjadi senjata yang bisa kami manfaatkan," ujar Bima Sakti, asisten pelatih Indonesia U-23.

Striker target man, Ilija Spasojevic, akan menjadi andalan di lini depan ketika menjalani pertandingan kedua dalam turnamen yang juga menjadi test event untuk Asian Games 2018 itu. Satu hal yang pasti, Hansamu Yama Pranata dkk. wajib waspada terhadap tekanan yang akan diberikan oleh lawan.

"Korea Utara memiliki striker yang bagus, agresif, dan kuat dalam bola-bola udara. Kami pun harus mewaspadai umpan-umpan silang yang bisa mereka lepaskan ke area pertahanan sembari mewaspadai pergerakan pemain lain," lanjut Bima Sakti.

Dalam pertemuah terakhir, Korea Utara menggulung Indonesia 4-1 pada perempat final Asian Games 2014. Tentu saja, laga ini akan menjadi tantangan yang bagus bagi Timnas Indonesia U-23.

Tanpa Rezaldi

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ilija Spasojevic. Striker naturalisasi Indonesia yang dibangkucadangkan dan baru bermain pada menit-menit akhir pertandingan pertama kontra Bahrain itu akan menjadi starter di laga kontra Korea Utara. Agresivitas lawan pun menjadi satu hal yang diwaspadai oleh pemain kelahiran Montenegro itu.

"Saya akan mengikuti instruksi pelatih untuk laga ini. Satu yang harus diingat laga ini berbeda dengan ketika kami menghadapi Bahrain. Korea Utara memiliki agresivitas yang tinggi. Namun, kami juga unggul soal teknik dan kecepatan, jadi itu yang akan kami andalkan," ujar Spasojevic.

Korea Utara mampu menahan imbang 2-2 juara Piala AFC U-23 2018, Uzbekistan, di pertandingan pertama mereka di PSSI Anniversary Cup 2018. Tim yang tampil cukup agresif di pertandingan pertama ini pun sudah mempersiapkan strategi khusus yang enggan mereka ungkap untuk menghadapi Timnas Indonesia U-23.

Satu kerugian yang dialami Timnas Indonesia U-23 dalam pertandingan ini adalah absennya Rezaldi Hehanussa yang terkena kartu merah di pertandingan kontra Bahrain.

Namun, Luis Milla masih memiliki dua opsi untuk menjadi pengganti pemain yang akrab disapa Bule itu. Bek kiri Timnas Indonesia U-19 yang ikut di dalam tim ini, Firza Andika, dan juga bek Bali United, Ricky Fajrin, bisa menjadi opsi bagi Luis Milla ketika kehilangan bek kiri andalannya itu.

Indonesia U-23 (4-2-3-1): Andritany Ardhiyasa (kiper); Putu Gede Juni Antara, Hansamu Yama Pranata, Bagas Adi Nugroho, Ricky Fajrin (belakang); Muhammad Hargianto, Evan Dimas Darmono, Septian David Maulana, Febri Hariyadi, Osvaldo Haay (tengah); Ilija Spasojevic (depan)

Mau Raup Untung Jutaan Rupiah di Bulan Ramadan? Lakukan Cara Ini! | Equity World

Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World

Prediksi Susunan Pemain

Pelatih: Luis Milla

Korea Utara (4-4-2): Kim Yu Il (kiper); Jong Tong Chol, An Song Il, Kim Nam Il, Song Kum Song (belakang); Kin Chung Il, Jon Se Gye, Kim Kum Chol, Kang Kuk Chol (tengah); Jo Sol Song, So Jong Hyok (depan)

Pelatih: Ju Song Il

Equity World

Jumat, 27 April 2018

PT Equityworld | Gol Griezmann di Menit Akhir Bikin Penggawa Arsenal Kecewa

PT Equityworld | Gol Griezmann di Menit Akhir Bikin Penggawa Arsenal Kecewa
Atletico Madrid, Liga Europa, Arsenal

PT Equityworld | Striker Arsenal, Danny Welbeck, terlihat sangat kesal atas hasil leg pertama semifinal Liga Europa. Meriam London, sebutan Arsenal, hanya bermain imbang 1-1 saat menjamu Atletico Madrid di Emirates Stadium, Kamis (26/4/2018) atau Jumat dini hari WIB.

Dalam laga tersebut, Atletico Madrid harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-10. Bek kanan Atletico Madrid, Sime Vrsaljko, diusir wasit usai menerima kartu kuning kedua setelah melanggar striker Arsenal, Alexandre Lacazette.

Unggul jumlah pemain, Arsenal baru bisa memecah kebuntuan ketika pertandingan berjalan 61 menit. Berawal dari umpan silang Wilshere, Lacazette menceploskan bola ke gawang Atletico Madrid lewat sundulan.

Serangan balik Atletico Madrid membuahkan hasil delapan menit menjelang pertandingan berakhir. Antoine Griezmann sukses memanfaatkan serangan balik untuk mencatatkan nama di papan skor.

"Arsenal kecewa sekali kebobolan gol di akhir (pertandingan) setelah sempat unggul," ujar Welbeck kepada BT Sport.

Eks striker Manchester United itu mengatakan, tim besutan Arsenal bakal melakukan evaluasi besar--besaran setelah gagal membungkam 10 pemain Atletico Madrid. Welbeck berharap mereka dapat keberuntungan di leg kedua.

"Kami akan melakukan analisis sendiri terhadap gol mereka dan membuat yakin hal itu tidak akan terjadi lagi," kata striker berkebangsaan Inggris tersebut.

"Pertandingan ini sudah dilakukan dan ada banyak kesempatan buat kami untuk mencetak lebih banyak gol lawan tim yang bagus. Jadi, kami harus bersikap positif jelang memasuki leg kedua."

7 Cara Efisien Kelola Keuangan Usaha | PT Equityworld

Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | PT Equityworld

Hadiah untuk Wenger

Lebih lanjut, Welbeck mengatakan, semua pemain Arsenal ingin memenangi Liga Europa. Mereka ingin menjadikan trofi di ajang ini sebagai kado perpisahan untuk Arsene Wenger yang telah mengumumkan bakal meninggalkan Arsenal, akhir musim ini.

"Ini adalah semifinal. Kami ingin menang sebelum manajer mengumumkan akan pergi dan kami ingin menang setelah itu. Kami adalah profesional, tapi melihat dia mengangkat trofi akan menjadi lapisan gula pada kue," ujarnya mengakhiri. (PT Equityworld)

Kamis, 26 April 2018

PT Equityworld | Lupakan Konflik, Mourinho Ingin Jadi Sahabat Wenger

PT Equityworld | Lupakan Konflik, Mourinho Ingin Jadi Sahabat Wenger
Jose Mourinho - Arsene Wenger

PT Equityworld | Manajer MU, Jose Mourinho mengaku sudah melupakan perseteruannya dengan Arsene Wenger. Bahkan, ia ingin berteman dengan manajer Arsenal itu pada masa mendatang.

Mourinho merupakan rival abadi Wenger sejak 2004. Beberapa kali manajer asal Portugal itu terlibat konflik dengan Wenger.

Puncaknya terjadi pada 2014. Keduanya sempat adu fisik di pinggir lapangan saat Arsenal menantang Chelsea di Stamford Bridge.

Namun, musim depan konflik keduanya tidak akan terjadi lagi di Liga Inggris. Pasalnya, Wenger akan mundur dari Arsenal akhir musim ini.

Pernyataan Wenger memang sedikit mengejutkan. Terlebih kontraknya baru habis tahun depan.

"Jika dia menghormati saya hanya 50 persen, saya harap kami tetap bisa berteman di masa mendatang. Saya punya banyak rasa hormat padanya," ujar Mourinho seperti dilansir Evening Standard.

Review Film: Avengers – Infinity War | PT Equityworld

Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | PT Equityworld

"Padahal faktanya Anda tahu sendiri. Dia seorang juara sebelum saya datang tahun 2004 dan mau mencuri gelarnya. Inilah sepak bola," kata Mourinho menambahkan.

"Tetapi akhirnya saya sangat menghormatinya. Saya telah menunjukkannya beberapa tahun terakhir kalau kami tidak ada masalah."

Bahkan The Special One mengaku sedih Wenger harus mundur dari Arsenal akhir musim ini.

"Salah satu ikon Liga Inggris setelah Alex Ferguson harus pergi. Tentu saya sedih," ujarnya.

PT Equityworld