Senin, 26 Maret 2018

Equityworld Futures | MotoGP: Dovi Tetap Anggap Zarco Kandidat Juara

Equityworld Futures | MotoGP: Dovi Tetap Anggap Zarco Kandidat Juara
Pembalap Yamaha Tech 3, Johann Zarco belum memiliki kejelasan terkait masa depannya usai MotoGP 2018.

Equityworld Futures | Johann Zarco gagal memanfaatkan momentum untuk meraih podium pada MotoGP Qatar 2018 di Sirkuit Losail. Namun, hal itu tak mengurangi rasa hormat Andrea Dovizioso kepada pembalap Yamaha Tech 3 tersebut.

Sejatinya, Zarco memiliki peluang besar untuk merebut podium juara MotoGP Qatar. Pasalnya, ia sukses mengambil posisi start terdepan usai menguasai sesi kualifikasi. Bahkan, kecepatannya juga mengukir rekor sebagai waktu putaran tercepat dalam sejarah di Sirkuit Losail.

Pembalap asal Prancis itu juga memulai balapan dengan sangat baik. Tak ada pembalap yang mampu menyalipnya hingga lima putaran terakhir. Sayang, kecepatannya menurun drastis di lima lap terakhir hingga para rivalnya dengan mudah menyalipnya.

Jangankan juara, sekadar naik podium MotoGP Qatar saja pembalap berusia 27 tahun itu tak mampu. Rookie of the Year MotoGP 2017 itu harus mengakhiri balapan dengan finis kedelapan usai terpaut 7,112 detik dari Dovi yang merebut podium juara.

"Saya tak tahu apakah ia memiliki mesin pabrikan atau tidak. Saya tidak tahu situasi pastinya. Tapi saya yakin bahwa sebagian besar pembalap tim satelit saat ini memiliki motor yang sangat bagus. Beberapa pembalap kini memiliki motor yang sama dengan saya tahun lalu. Zarco pun memiliki pendekatan yang tepat dan kecepatan bagus," Dovi menegaskan, dikutip Speedweek.

Terlepas dari apapun itu, Zarco memang sudah lama menjadi salah satu pembalap yang diwaspadai. Rapornya di musim lalu menjadi tolak ukur. Berstatus rookie, ia sukses merebut tiga podium hingga berhak finis di urutan keenam klasemen.

Sejak tes pramusim MotoGP 2018, pengoleksi dua gelar juara dunia Moto2 itu juga menunjukkan potensinya. Puncaknya adalah ketika ia menjadi yang tercepat dalam tes pramusim di Sirkuit Losail.

"Zarco bisa menjadi salah satu pesaing gelar pada 2018. Saya mengatakan itu sebelum balapan. Tapi ia mendapat masalah besar dan tak memiliki grip yang cukup. Ia terlalu banyak menekan ban. Ia hanya memimpin balapan karena kami yang ingin, karena kami ingin menghemat ban kami," ujar Dovi.

Baca juga : 6 Kode Bahwa Ibu Sedang Rindu, dan Ingin Kamu Segera Pulang ke Rumah Dulu | Equityworld Futures

Rapor Zarco di Semua Kelas

125cc: 50 balapan, 1 menang, 11 podium, 4 pole, 5 fastest lap, 371,5 poin

Moto2: 88 balapan, 15 menang, 30 podium, 15 pole, 7 fastest lap, 1.010 poin

MotoGP: 19 balapan, 0 menang, 3 podium, 3 pole, 4 fastest lap, 182 poin

Equityworld Futures

Jumat, 23 Maret 2018

Equity World | Busa Penuhi Pintu Air BKT Marunda Jakarta Utara

Equity World | Busa Penuhi Pintu Air BKT Marunda Jakarta Utara


Equity World |  Air di kali Banjir Kanal Timur (BKT) Marunda, Jakarta Utara, berbusa. Busa tebal menyelimuti aliran air di kali BKT setelah pintu air Weir 3-Marunda.

Busa tebal tampak menghampar bak salju. Busa memenuhi aliran air sepanjang selepas pintu air hingga ke lepas laut.

Akan tetapi, tidak tampak ada busa di aliran air sebelum pintu air Weir 3-Marunda. Busa-busa hanya memenuhi air dari mulai pintu air sampai ke ujung BKT.

Menurut Ningsih (28), salah satu warga yang berjualan di dekat lokasi, kemunculan busa di BKT Marunda sudah biasa. Menurutnya, busa sudah mulai muncul sejak BKT terbentuk.

"Dari semenjak BKT jadi sudah mulai ada busa-busa, kalau lagi nggak ada mah nggak ada, kalau lagi ada banyak banget kaya gini," ujar Ningsih dikutip dari detikcom.

Pendapat Ningsih berbeda dengan M Yusuf (61). Petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara itu mengatakan, busa biasa muncul di BKT pada musim hujan.

"Kalau lagi musim hujan saja (busa muncul)," kata Yusuf.

Baca juga : Jatuh Bangun Itu Biasa. Coba Bayangkan Jika Hidupmu Datar Saja, Mungkin Seperti Ini Jadinya | Equity World

Menurut Yusuf, busa itu sudah ada di BKT sejak beberapa bulan lalu. Dia sendiri tidak tahu persis apa penyebab kemunculan busa itu.

"Dari awal Desember 2017 sudah mulai. Mulai hujan kan jadi berbusa," imbuh Yusuf.

Equity World

Kamis, 22 Maret 2018

Equity World | Gelandang Barcelona Malas Pindah ke Serie A

Equity World | Gelandang Barcelona Malas Pindah ke Serie A
Barcelona, Eibar, La Liga

Equity World | Gelandang Barcelona, Denis Suarez menolak tawaran yang diajukan dua klub raksasa Serie A, AS Roma dan Napoli untuk bergabung pada musim panas mendatang. Ia masih betah main di Camp Nou.

Penampilan cukup apik Suarez ketika mengisi lini tengah Barcelona sejak musim lalu memang menarik minat beberapa klub, tak terkecuali Roma dan Napoli.

Namun kini, seperti dilansir dari Transfermarketweb, Suarez merasa tak berminat untuk merumput di Serie A karena masih menganggap Barca merupakan klub yang lebih prestisius.

Meski demikian, Suarez diyakini akan mempertimbangkan hengkang dari Camp Nou jika ia tetap tak mendapat kesempatan bermain yang cukup banyak bersama Blaugrana.

Baca juga : Hindari 4 Kesalahan Fatal Pengguna Kartu Kredit | Equity World

Suarez sendiri baru saja kembali berlatih di skuat Barcelona usai sempat absen akibat cedera yang didapat kala memperkuat Blaugrana dalam laga Piala Super Catalan melawan Espanyol beberapa waktu lalu.

Equity World

Equity World | Hindari 4 Kesalahan Fatal Pengguna Kartu Kredit

Equity World | Hindari 4 Kesalahan Fatal Pengguna Kartu Kredit
Gesek Mesin Kartu Kredit

Equity World | Kartu kredit merupakan salah satu alat pembayaran nontunai yang menjadi favorit. Memakai kartu kredit membantu kemudahan dan kepraktisan Anda dalam bertransaksi.

Selain itu, kartu kredit juga banyak memberikan benefit atau keuntungan yang bisa membantu pemiliknya mendapatkan transaksi lebih hemat. Misalnya, keuntungan dalam bentuk cashback, poin hadiah, voucher, diskon, airmiles, cicilan 0 persen, dan lain sebagainya.

Namun, tidak sedikit orang yang alergi bahkan “trauma” dengan kartu kredit. Maklum, kartu kredit adalah alat transaksi nontunai berbasis uang pinjaman dari bank dengan bunga tinggi. Bila tidak cermat dan bijak dalam memanfaatkannya, kartu kredit bisa menjadi sumber malapetaka finansial yang sangat berbahaya.

Banyak orang yang sampai stres dikejar-kejar oleh jasa penagih utang atau debt collector karena terlanjur terjerat utang kartu kredit. Dalam perspektif ini, kartu kredit bisa Anda lihat seperti pisau bermata dua. Satu sisi, kartu kredit bisa sangat bermanfaat membantu kemudahan transaksi. Di saat yang sama, kartu kredit bisa jadi sumber masalah keuangan yang berbahaya.

Nah, supaya kartu kredit tidak sampai menjadi sumber masalah finansial pribadi, sebaiknya Anda memastikan untuk menghindari empat kesalahan utama pengguna kartu kredit, seperti dikutip dari situs perbandingan dan pengajuan produk keuangan HaloMoney.co.id, berikut ini:

1. Memakai kartu kredit tanpa rencana

Banyak orang terjerat utang kartu kredit karena serampangan dalam memanfaatkannya. Asal gesek kartu kredit tapi tidak memikirkan apakah ada penghasilan yang memadai untuk membayar tagihannya kelak. Ini akan sangat berbahaya.

Bila Anda menggesek kartu kredit untuk bertransaksi berbagai rupa tapi tidak dapat memastikan bisa membayar tagihannya kelak, itu sama saja mengundang masalah keuangan serius.

Maka itu, setiap kali Anda menggesek kartu kredit untuk bertransaksi, pastikan Anda memiliki uang untuk dibayarkan ketika tagihan datang kelak.

2. Terlalu sering membayar minimum payment

Kartu kredit memang memungkinkan penggunanya membayar tagihan dalam nilai minimal. Saat ini adalah sebesar 10 persen. Ini berarti, saat Anda memiliki tagihan Rp 10 juta, Anda diperbolehkan hanya membayar senilai Rp 1 juta saja.

Tapi, kemudahan itu tidak gratis. Sisa tagihan Anda sebesar Rp 9 juta akan dikenakan bunga tinggi dan harus Anda bayarkan ketika tagihan bulan berikutnya datang. Ini akan menjadi pintu masuk dari petaka finansial Anda yang serius.

Mengapa demikian? Bunga kartu kredit sangat mahal, mencapai 2,25 persen per bulan atau 27 persen per tahun. Bila pada tagihan berikutnya Anda kembali membayar minimum payment, alhasil bunganya akan terus menggulung dan bisa-bisa Anda semakin tidak sanggup membayarnya.

Maka itu, biasakan memakai kartu kredit dengan disiplin sehingga setiap kali tagihan datang, Anda bisa membayarnya 100 persen supaya tidak perlu membayar bunga.

3. Menganggap kartu kredit sebagai dana darurat

Kartu kredit memiliki fitur tarik tunai atau cash advance yang memungkinkan pemiliknya menarik uang dari ATM sebagaimana cara kerja kartu debit atau kartu ATM.

Bedanya, tarik tunai memakai kartu kredit biayanya tidak murah. Setiap menarik dana memakai kartu kredit di ATM, penerbit kartu kredit akan mengenakan biaya, biasanya dalam persentase sekitar 6 persen dari nominal penarikan atau sebesar minimal Rp 50 ribu.

Dengan fitur cash advance ini, kartu kredit memang bisa menjadi “penolong” kebutuhan tunai dalam kondisi darurat. Tapi, selalulah ingat bila dana yang Anda tarik memakai kartu kredit adalah dana pinjaman dari bank yang bunganya mahal. Jadi, bijaklah dalam menggunakannya untuk tarik tunai dan pastikan Anda memiliki dana untuk membayar tagihannya kelak.

Baca juga : Katsuko Saruhashi, Perempuan Ilmuwan Inspirator | Equity World

4. Menjadikan kartu kredit sebagai alasan konsumtif

Godaan kartu kredit memang besar. Banyak orang yang akhirnya terjebak untuk berlaku lebih boros alias konsumtif karena tergoda iming-iming kartu kredit.

Misalnya, kartu kredit rajin memberikan diskon ini itu untuk transaksi tertentu. Banyak orang tak sadar memakai kartu kredit hanya sekadar untuk memburu diskon tersebut, padahal sebenarnya tidak terlalu butuh dengan barang atau jasa tersebut. Itulah sejumlah kesalahan yang sering terjadi di antara pemilik kartu kredit.

Equity World