Equityworld Futures | Harga Emas Naik di Tengah Ketidakpastian Tarif dan Redanya Inflasi AS
Equityworld Futures | Harga emas menguat pada Rabu (12/3/2025), didorong oleh ketidakpastian tarif dan laporan inflasi yang lebih rendah, yang mempertahankan ekspektasi pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS).
Equityworld Futures | Terima kasih Amerika! Harga Emas Kembali Mengangkasa, Siap Cetak Rekor
Menurut data pasar, harga emas spot (XAU/USD) naik 0,61 persen menjadi USD2.933,61 per troy ons.
"Kekhawatiran utama tetap pada penerapan tarif yang pada akhirnya bisa memicu inflasi," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.
Data menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) AS naik 0,2 persen bulan lalu setelah melonjak 0,5 persen pada Januari.
Namun, perbaikan ini diperkirakan hanya sementara mengingat kebijakan tarif yang agresif akan meningkatkan biaya sebagian besar barang dalam beberapa bulan mendatang.
Inflasi yang lebih rendah, kata Melek, dapat memberi Federal Reserve (The Fed) ruang lebih besar untuk memangkas suku bunga.
Pada 2024, The Fed memangkas suku bunga sebesar 100 basis poin. Pasar keuangan memperkirakan The Fed kembali memangkas suku bunga pada Juni karena memburuknya prospek ekonomi, setelah menahan diri pada Januari.
Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung menguat di tengah lingkungan suku bunga rendah dan dianggap sebagai investasi aman (safe haven) saat terjadi gejolak ekonomi maupun geopolitik.
Data indeks harga produsen (PPI) AS serta klaim pengangguran mingguan yang akan dirilis pada Kamis menjadi fokus perhatian investor berikutnya.
Di sisi kebijakan perdagangan, tarif impor baja dan aluminium yang lebih tinggi mulai berlaku pada Rabu, sebagai bagian dari langkah Presiden AS Donald Trump untuk mengubah tatanan perdagangan global demi kepentingan negara ekonomi terbesar tersebut. Langkah ini langsung mendapat respons keras dari Eropa.
"Emas terus menarik minat sebagai aset aman di tengah ketidakpastian kebijakan tarif Trump, kekhawatiran resesi, dan pelemahan dolar baru-baru ini," kata Saxo Bank, dikutip MT Newswires.