Jumat, 29 Desember 2023
Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini Turun Lagi Usai Gapai Level Tertinggi 3 Pekan
Equityworld Futures | Harga logam mulia melemah setelah mencapai level tertinggi dalam lebih dari tiga minggu sebelumnya. Harga emas hari ini dipengaruhi kenaikan dolar AS dan imbal hasil treasury yang melemahkan dukungan dari ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada awal tahun depan.
Equityworld Futures | Harga Emas Melemah Setelah Mencapai Level Tertinggi 3 Minggu pada Kamis (28/12)
Harga emas susut 0,5% menjadi USD 2.066,86 per ounce, setelah naik ke posisi USD 2.088,29 sebelumnya, terbesar sejak 4 Desember, ketika emas batangan mencapai puncak sepanjang masa. Sementara harga emas berjangka AS turun 0,8% menjadi USD 2.077,2.
“Saat ini tidak banyak volume perdagangan di pasar mana pun sehingga biasanya menyebabkan pergerakan yang lebih kecil, terutama ketika kita mendekati angka besar seperti titik tertinggi sepanjang masa,” kata Chris Gaffney, Presiden Pasar dunia di EverBank melansir CNBC, Jumat (29/12/2023).
“Alasan harga kembali mendekati cakrawala dan kembali menguat menjelang akhir tahun adalah karena ekspektasi suku bunga dan melemahnya dolar,” lanjut dia.
Indeks dolar naik 0,2% setelah mencapai level terendah lima bulan. Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun juga naik, turun dari level terendah sejak bulan Juli.
Klaim pengangguran AS naik minggu lalu, mengindikasikan pasar tenaga kerja terus melemah pada kuartal keempat tahun ini.
Investor bertaruh pada peluang 88% dari penurunan suku bunga The Fed pada bulan Maret, menurut CME FedWatch.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
“Kami memperkirakan harga emas akan lebih tinggi dalam 12 bulan ke depan, dengan data ekonomi yang lebih lemah dan inflasi yang lebih rendah di AS yang memaksa The Fed untuk menurunkan suku bunganya,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.
Rabu, 27 Desember 2023
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Bertahan di Atas Level USD2.060/Ounce
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Bertahan di Atas Level USD2.060/Ounce
Equityworld Futures | Harga emas bertahan di atas USD2.060 per ounce selama awal sesi Asia pada perdagangan Rabu waktu setempat.
Equityworld Futures | Harga Emas Semakin Mentereng Tertopang Posisi Dolar AS yang Melemah
Melansir FX Street, Rab, 27 Desember 2023, harga emas diperdagangkan di level USD2.066, turun 0,09 persen pada hari ini.
Dolar AS secara luas melemah terhadap mata uang-mata uang lainnya. Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY). Ukuran nilai USD terhadap sebagian besar mata uang dunia turun ke level terendah sejak Juli di dekat 101,45. Imbal hasil Treasury turun tipis, dengan imbal hasil 10 tahun mencapai 3,89 persen.
Ekspektasi pelonggaran The Fed telah meningkat. Menurut WIRP, pasar telah memperhitungkan peluang 15 persen untuk pemangkasan pada 31 Januari dan sepenuhnya dihargai pada 20 Maret dengan enam pemangkasan yang sepenuhnya dihargai pada akhir 2024.
Seperti diketahui, suku bunga yang lebih rendah menguntungkan logam mulia karena mengurangi biaya peluang untuk memegang aset non
Minggu lalu, Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (Core PCE) November berada di 0,1 persen (month on month/MoM), di bawah konsensus pasar sebesar 0,2 persen.
Secara tahunan, Core PCE menunjukkan kenaikan terkecil sejak April 2021, mencapai 3,2 persen YoY dari 3,4 persen di Oktober, lebih buruk dari ekspektasi pasar yang sebesar 3,3 persen.
Yaman ancam Laut Merah
Selain itu, Yaman terus mengancam Laut Merah, tetapi ada juga kekhawatiran tentang ancaman yang lebih luas terhadap pengiriman.
Iran mengatakan mereka dapat menutup Selat Gibraltar, yang merupakan sesuatu yang diragukan oleh banyak orang. Hal ini, pada gilirannya, dapat mengangkat harga aset safe haven seperti emas.
Selanjutnya, para trader emas akan terus mengawasi perkembangan seputar ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Jumat, 22 Desember 2023
Equityworld Futures | Breaking! Harga Emas Terbang Nyaris 1%, Tertinggi 14 Hari
Equityworld Futures | Breaking! Harga Emas Terbang Nyaris 1%, Tertinggi 14 Hari
Equityworld Futures | Harga emas di pasar spot dibuka lebih tinggi pada awal perdagangan pagi ini, melanjutkan kenaikan pada perdagangan sebelumnya. Pelaku pasar emas kini menunggu data Personal Consumption Expenditure atau PCE Amerika Serikat (AS).
Equityworld Futures | Data Ekonomi AS Lebih Rendah dari Perkiraan, Harga Emas Kembali Menanjak
Pada perdagangan Kamis (21/12/2023) harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,80% di posisi US$ 2045,49 per troy ons. Posisi penutupan tersebut adalah yang tertinggi sejak 1 Desember 2023 atau 14 hari perdagangan terakhir.
Sementara, hingga pukul 06:21 WIB Jumat (22/12/2023), harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,14% di posisi US$ 2048,41 per troy ons.
Harga emas naik pada perdagangan Kamis karena melemahnya dolar setelah data ekonomi AS memicu ekspektasi bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada bulan Maret tahun depan.
AS melaporkan laju pertumbuhan ekonomi mereka tercatat 4,9% secara tahunan pada kuartal ketiga tahun 2023, sedikit di bawah 5,2% pada perkiraan kedua. Revisi ke bawah terhadap pertumbuhan ekonomi mencerminkan penurunan peringkat belanja konsumen dan investasi inventaris.
Namun, AS juga melaporkan, klaim awal tunjangan pengangguran AS hanya bertambah 2.000 menjadi 205.000 untuk pekan yang berakhir 16 Desember. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 215.000 klaim pada minggu terakhir. Klaim yang tidak disesuaikan turun 9,225 menjadi 239,865 pada minggu lalu karena penurunan besar di California dan Georgia lebih dari sekadar mengimbangi peningkatan besar di Ohio.
Perangkat CME FedWatch memperkirakan peluang penurunan suku bunga The Fed pada Maret 2024 sebesar 83%, dibandingkan dengan 79% sebelum data tersebut dirilis.
Sementara indeks dolar AS turun 0,63% di level 101,39 pada perdagangan Kamis (21/12/2023), dan imbal hasil Treasury 10 tahun mendekati level terendah dalam lima bulan di level 3,89%. Penurunan keduanya berimbas positif ke emas. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Melemahnya dolar AS juga membuat emas semakin mudah dijangkau untuk dibeli sehingga meningkatkan permintaan.
Sikap The Fed yang dovish telah menyebabkan pasar memperkirakan beberapa kali penurunan suku bunga pada tahun 2024. Namun, beberapa pejabat The Fed telah menentang penurunan suku bunga dalam waktu dekat.
Fokus pasar kini telah beralih ke laporan pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti AS pada hari ini, Jumat 922/12/2203).
"Emas akan terus mempertahankan tingkat harga di atas US$2.000 per troy ons dan harapan kami untuk menurunkan tekanan inflasi akan terus mendorong pergerakan sideways ke arah emas yang lebih tinggi," ujar David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, dilansir dari Reuters.
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.
Kamis, 21 Desember 2023
Equityworld Futures | Wall Street Anjok Terkena Aksi Taking Profit Usai Reli 2 Sesi Beruntun
Equityworld Futures | Wall Street Anjok Terkena Aksi Taking Profit Usai Reli 2 Sesi Beruntun
Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat di Wall Street, New York ditutup anjlok pada akhir perdagangan Rabu (20/12/2023) waktu setempat, mengakhiri reli mengesankan sesi-sesi sebelumnya karena terkena aksi taking profit para investor.
Equityworld Futures | Ekonomi Amerika Bikin Was-Was, Pemilik Emas Jadi Cemas
Mengutip Reuters, Rabu (20/12/2023), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup anjlok 1,27% atau 475,92 poin ke 37.082,00, indeks S&P 500 juga turun 1,50% atau 70,02 poin ke 4.698,35, dan Nasdaq melemah 1,50% atau 225,28 poin ke 14.777,94.
Saham-saham "mendekati titik tertinggi sepanjang masa, mereka mencapai resistensi," Jay Hatfield, manajer portofolio di InfraCap di New York, mencatat bahwa penurunan tersebut "sangat dahsyat, segala sesuatunya berubah dari panas menjadi dingin dengan sangat cepat."
“Mengejutkan betapa agresifnya aksi jual ini, namun masuk akal mengingat seberapa jauh kemajuan yang telah kita capai,” tambah Hatfield.
Beberapa pedagang mengatakan aksi jual bisa saja diperburuk oleh pembelian besar opsi jual jangka pendek pada S&P 500, termasuk kontrak jual yang akan mencegah penurunan indeks di bawah level 4,755 pada akhir sesi.
Opsi jual memberikan hak untuk menjual saham dengan harga tetap di masa depan dan terkadang aktivitas lindung nilai terkait opsi dapat meningkatkan volatilitas.
Selama sesi tersebut, S&P 500 berada dalam 0,5% dari penutupan tertinggi sepanjang masa. Mencapai penutupan tertinggi baru akan mengonfirmasi bahwa indeks acuan telah berada di pasar bullish sejak ditutup di pasar bearish pada Oktober 2022.
“Kami mengalami reli yang agresif pada bulan Desember dan sentimen investor sedang tinggi, berubah dari bearish menjadi bullish dalam waktu yang hampir mencapai rekor,” kata Thomas Martin, Manajer Portofolio Senior di GLOBALT di Atlanta. "Jadi pasar bertanya 'sekarang bagaimana?'"
Pada akhir pertemuan kebijakannya Rabu lalu, Komite Pasar Terbuka Federal memberi isyarat bahwa mereka telah mencapai akhir dari siklus pengetatan dan membuka pintu bagi penurunan suku bunga di tahun mendatang.
Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee Selasa malam menegaskan kembali bahwa tingkat inflasi yang turun ke target tahunan The Fed sebesar 2% akan mendorong kebijakan penurunan suku bunga.
Sekilas, pasar keuangan memperkirakan kemungkinan pemotongan pertama sebesar 71,1% yang akan dilakukan pada bulan Maret, menurut alat FedWatch CME.
Di sisi ekonomi, lonjakan kepercayaan konsumen AS yang lebih besar dari perkiraan dan peningkatan penjualan rumah yang ada secara mengejutkan membantu mengubah indeks utama menjadi hijau.
Departemen Perdagangan diperkirakan akan menutup minggu ini dengan laporan PDB kuartal ketiga yang ketiga dan terakhir pada hari Kamis, yang akan diikuti pada hari Jumat dengan laporan Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) yang luas, yang akan mencakup pertumbuhan pendapatan, belanja konsumen. dan, yang terpenting, inflasi.
Kesebelas sektor utama di S&P 500 ditutup di zona merah, dengan sektor kebutuhan pokok konsumen (.SPLRCS) mengalami persentase penurunan paling tajam setelah perusahaan makanan kemasan General Mills (GIS.N) memangkas perkiraan penjualannya.
Saham FedEx (FDX.N) turun 12,1% setelah paket tersebut meleset dari estimasi laba kuartalan dan memangkas perkiraan pendapatan setahun penuh. Adapun, Saingan FedEx, United Parcel Service (UPS.N) merosot 2,9%.
Sementara saham Alphabet naik 1,2% setelah perusahaan mengumumkan restrukturisasi unit penjualan iklan Google. Perusahaan konsultan manajemen Aon (AON.N) anjlok 6,0% menyusul pengumuman bahwa mereka akan membeli broker asuransi swasta NFP dalam kesepakatan $13,4 miliar.
Jumlah obligasi yang mengalami penurunan melebihi jumlah obligasi yang naik di NYSE dengan rasio 2,64 banding 1; di Nasdaq, rasio 2,26 banding 1 mendukung penurunan.
S&P 500 membukukan 36 harga tertinggi baru dalam 52 minggu dan 1 harga terendah baru; Nasdaq Composite mencatat 210 titik tertinggi baru dan 89 titik terendah baru.
Volume di bursa AS adalah 12,84 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,15 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Rabu, 20 Desember 2023
Equityworld Futures | Tunggu Data Penting AS, Harga Emas Naik 3 Hari Beruntun
Equityworld Futures | Tunggu Data Penting AS, Harga Emas Naik 3 Hari Beruntun
Equityworld Futures | Harga emas di pasar spot dibuka lebih tinggi pada awal perdagangan pagi ini, berusaha melanjutkan kenaikan dua hari beruntun pada perdagangan sebelumnya seiring dengan pelemahan dolar dan imbal hasil Treasury Amerika Serikat (AS). Para pelaku pasar juga menanti laporan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti periode November 2023.
Equityworld Futures | Harga Emas Menguat Didorong Pelemahan Dolar dan Imbal Hasil Obligasi AS
Pada perdagangan Selasa (19/12/2023) harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,65% di posisi US$ 2040,12 per troy ons.
Sementara, hingga pukul 06.10 WIB Rabu (20/12/2023), harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,03% di posisi US$ 2040,79 per troy ons.
Harga emas menguat pada hari Selasa karena dolar AS dan imbal hasil Treasury merosot sementara investor menunggu sejumlah data ekonomi AS yang akan dirilis minggu ini yang dapat memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai jalur suku bunga The Federal Reserve (The Fed) AS.
Pada perdagangan Selasa (19/12/2023) indeks dolar AS melemah 0,41% di level 102,14. Sementara imbal hasil Treasury AS berada di level 3,93% yang dimana mendekati level terendah sejak bulan Juli.
Investor membeli emas karena insentif bagi masyarakat untuk melepaskannya lebih sedikit, dengan pasar bertaruh The Fed akan memangkas suku bunga sebelum mereka mencapai target inflasi 2%, menurut Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, dilansir dari Reuters.
Imbal hasil obligasi dan suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas tanpa bunga.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada pekan lalu bahwa kebijakan moneter The Fed kemungkinan akan dilakukan dengan kebijakan moneter yang ketat, dengan diskusi mengenai pemotongan biaya pinjaman akan "diperhatikan."
Namun, beberapa pejabat The Fed menolak ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga.
Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sekitar 75% pada bulan Maret 2024, menurut alat CME FedWatch.
Para pedagang menantikan serangkaian data ekonomi AS minggu ini, termasuk laporan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti bulan November yang akan dirilis pada hari Jumat, yang dianggap sebagai ukuran inflasi yang mendasari pilihan The Fed.
Diketahui, tingkat inflasi Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) tahunan di AS menurun menjadi 3% pada periode Oktober 2023, tingkat terendah yang belum pernah terlihat sejak Maret 2021, dari 3,4% pada periode September 2023, dan sesuai dengan perkiraan.
Sementara, ekspor emas Swiss turun pada bulan November sebagian karena penurunan pengiriman ke India, berdasarkan data bea cukai Swiss pada hari Selasa.
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.
Selasa, 19 Desember 2023
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Kembali Berkilau
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Kembali Berkilau
Equityworld Futures | Harga emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange naik pada Senin (Selasa pagi WIB).
Equityworld Futures | Harga Emas Menguat Terdorong Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Melansir Xinhua, Selasa, 19 Desember 2023, kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik USD4,80 atau 0,24 persen menjadi USD2.040,50 per ounce.
Presiden Federal Reserve Bank Cleveland Loretta Mester mengatakan pasar keuangan telah sedikit lebih maju dari bank sentral tentang kapan akan ada penurunan suku bunga.
"Fase berikutnya bukanlah kapan harus menurunkan suku bunga. Ini adalah tentang berapa lama kita membutuhkan kebijakan moneter untuk tetap membatasi agar kita dapat yakin inflasi berada di jalur yang berkelanjutan dan tepat waktu untuk kembali ke dua persen," kata Mester..
Kenaikan di pasar keuangan
Presiden Federal Reserve Chicago Austan Goolsbee juga sebelumnya mengatakan kenaikan cepat di pasar keuangan bertaruh keputusan Federal Reserve yang akan menurunkan suku bunga segera dan dengan cepat.
National Association of Homebuilders/Wells Fargo Index melaporkan kepercayaan pembangun di pasar untuk rumah keluarga tunggal yang baru dibangun naik tiga poin menjadi 37 di Desember.
Para investor menunggu rilis laporan produk domestik bruto yang akan dirilis pada Kamis dan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti November, ukuran pengukur inflasi yang disukai oleh Federal Reserve, yang akan dirilis pada Jumat.
Harga perak untuk pengiriman Maret turun 4,70 sen, atau 0,19 persen menjadi USD24,107 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik USD1,70 atau 0,18 persen menjadi USD954,30 per ounce.
Senin, 18 Desember 2023
Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini Senin (18/12/2023), Terdorong Sentimen The Fed
Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini Senin (18/12/2023), Terdorong Sentimen The Fed
Equityworld Futures | Harga emas berpotensi mendapatkan sentimen positif dari rencana Bank Sentral AS atau The Fed memangkas suku bunga acuan pada 2024.
Equityworld Futures | Bos The Fed Tolak Ekspektasi Pasar, Harga Emas Rehat Dulu
Harga emas spot (XAUUSD) mampu mencatat penguatan pada pekan lalu setelah melalui perdagangan yang volatil. Harga emas menutup perdagangan Jumat (15/12/2023) di US$2.019,55 per troy ons, naik US$15,19 dalam sepekan.
"Momen terbesar harga emas terjadi pada perdagangan Rabu (13/12/2023) ketika melesat nyaris US$48 setelah The Fed mengumumkan kebijakan moneter," papar Monex Investindo Futures dalam laporannya, Senin (18/12/2023).
The Fed mempertahankan suku bunga acuannya di 5,25% - 5,5%, tetapi mengindikasikan akan ada pemangkasan suku bunga sebesar 75 basis poin pada tahun depan. Dengan demikian kemungkinan akan ada 3 kali pemangkasan jika masing-masing dilakukan sebesar 25 basis poin.
Setelah pengumuman tersebut, pelaku pasar melihat The Fed mungkin akan memangkas suku bunga lebih banyak lagi, hingga lima kali. Pemangkasan pertama diprediksi dilakukan pada Maret 2024 dengan probabilitas 62%, berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group.
Hal tersebut masih akan menjadi sentimen positif bagi harga emas pada perdagangan sesi, Asia Senin (18/12/2023).
Ahli strategi komoditas TD Sekuritas Daniel Ghali menyebut, poros dovish Fed disampaikan pada pertemuan FOMC kemarin dan secara pragmatis memberikan lampu hijau bagi pasar untuk memperhitungkan siklus pemotongan Fed yang lebih agresif, dan berharap pasar akan mengikuti hal tersebut.
“Hal ini sangat positif bagi harga emas, mengingat permintaan investor adalah salah satu hal yang hilang agar reli ke level tertinggi baru sepanjang masa dapat dipertahankan,” kata Ghali mengutip Reuters.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost dari memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding) dan membebani dolar. Dolar AS tergelincir ke level terendah dalam empat bulan, sementara imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun ke level terendah sejak akhir Juli.
Sejumlah 17 dari 19 pejabat Fed memproyeksikan suku bunga yang lebih rendah pada akhir tahun 2024, setelah bank sentral mempertahankan suku bunga stabil untuk pertemuan ketiga berturut-turut, seperti yang diperkirakan secara luas.
Jumat, 15 Desember 2023
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Naik Lagi, Sentuh Level Tertinggi 10 Hari
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Naik Lagi, Sentuh Level Tertinggi 10 Hari
Equityworld Futures | Harga emas menyentuh level tertinggi 10 hari pada hari Kamis karena dolar AS dan imbal hasil Treasury melemah. Makin mahalnya harga emas dunia ini setelah Federal Reserve mengisyaratkan diakhirinya siklus pengetatan kebijakan moneternya.
Equityworld Futures | Pesta Lanjut! Harga Emas Dekati Level US$ 2.050
“Poros dovish Fed disampaikan pada pertemuan FOMC kemarin dan secara pragmatis memberikan lampu hijau bagi pasar untuk memperhitungkan siklus pemotongan Fed yang lebih agresif, dan kami memperkirakan pasar akan mengikuti hal tersebut,” kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas. di TD Sekuritas.
“Hal ini sangat positif bagi harga emas, mengingat permintaan investor adalah salah satu hal yang hilang agar reli ke level tertinggi baru sepanjang masa dapat dipertahankan,” tambahnya.
Pengaruh Suku Bunga
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost dari memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding) dan membebani dolar.
Dolar AS tergelincir ke level terendah dalam empat bulan, sementara imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun ke level terendah sejak akhir Juli.
Tujuh belas dari 19 pejabat Fed memproyeksikan suku bunga yang lebih rendah pada akhir tahun 2024, setelah The Fed mempertahankan suku bunga stabil untuk pertemuan ketiga berturut-turut, seperti yang diperkirakan secara luas.
Kamis, 14 Desember 2023
Equityworld Futures | The Fed Rem Siklus Kenaikan Suku Bunga, Harga Emas Auto Terbang
Equityworld Futures | The Fed Rem Siklus Kenaikan Suku Bunga, Harga Emas Auto Terbang
Equityworld Futures | Harga emas naik lebih dari 1% pada hari Rabu setelah The Fed menandai berakhirnya siklus kenaikan suku bunga dan mengindikasikan kemungkinan penurunan suku bunga tahun depan.
Equityworld Futures | Harga Emas Naik di Atas 1% setelah Sinyal The Fed Akhiri Kenaikan Suku Bunga
Emas spot naik 1,3% menjadi US$2,004.79 per ounce. Emas berjangka AS ditutup 0,2% lebih tinggi pada US$1,997.30.
Bank sentral AS mempertahankan suku bunga stabil pada hari Rabu. Sebanyak 17 dari 19 pejabat Fed memproyeksikan tingkat suku bunga kebijakan akan lebih rendah pada akhir tahun 2024 dibandingkan saat ini, dengan proyeksi median yang menunjukkan tingkat suku bunga akan turun tiga perempat poin persentase dari 5,25%-5,50% saat ini.
“Pengakuan The Fed terhadap tekanan inflasi yang terus menurun telah meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga, yang mengakibatkan penurunan dramatis dalam imbal hasil dan dolar, dan kenaikan berikutnya pada emas dan perak,” kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Masa depan.
"Kami percaya kenaikan emas saat ini adalah reli yang berkelanjutan."
Indeks dolar (.DXY) tergelincir 0,6% setelah keputusan The Fed, membuat emas lebih murah bagi pembeli di luar negeri. Imbal hasil Treasury AS 10-tahun memperpanjang penurunannya.
Para pedagang sekarang memperkirakan kemungkinan hampir 60% penurunan suku bunga AS pada bulan Maret 2024, menurut alat CME Fedwatch.
Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik untuk memegang emas batangan tanpa imbal hasil.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan inflasi telah mereda tanpa peningkatan pengangguran yang signifikan dan dampak pengetatan secara penuh kemungkinan belum terasa.
Data menunjukkan harga produsen AS secara tak terduga tidak berubah pada bulan November, mengindikasikan inflasi di tingkat pabrik terus mereda.
Lintasan harga emas juga dapat dipengaruhi oleh pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Inggris pada hari Kamis.
Perak naik 2,5% menjadi US$23,32 per ounce, sementara platinum naik 0,1% menjadi US$930,56, dan paladium naik 0,5% menjadi $983,83.
Rabu, 13 Desember 2023
Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini di Global Turun Lagi, Boleh Diborong
Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini di Global Turun Lagi, Boleh Diborong
Equityworld Futures | Harga logam mulai sedang kehilangan cuan usai kenaikannya terpangkas. Harga emas hari ini turun di tengah berita bahwa harga konsumen AS naik secara tak terduga pada bulan November.
Equityworld Futures | Harga Emas Stabil setelah Rilis Data Inflasi AS
Sementara para pedagang fokus pada pertemuan kebijakan bank sentral utama untuk mendapatkan petunjuk mengenai kebijakan moneter.
Melansir laman CNBC, Rabu (13/12/2023), harga emas di pasar spot stabil di posisi USD 1.978,68 per ounce, setelah naik sekitar 0,5% menjelang rilis data konsumen. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup sedikit berubah ke level USD 1.993,20.
Indeks harga konsumen (CPI) naik 3,1% pada bulan November secara tahunan, sejalan dengan ekspektasi para ekonom. CPI naik tipis 0,1% pada basis bulan ke bulan di bulan November.
“Data inflasi sesuai dengan ekspektasi, namun masyarakat benar-benar perlu melihat penurunan yang kuat untuk memperkuat penurunan suku bunga,” kata Phillip Streible, kepala strategi pasar Blue Line Futures di Chicago.
“Emas akan terjebak di antara USD 2.050 pada sisi positifnya dan USD 1.950 pada sisi negatifnya. Data ekonomi yang lemah dan ketegangan geopolitik dapat meningkatkan harga,” jelas dia.
Semua perhatian tertuju pada pertemuan kebijakan moneter dua hari The Fed yang akan berakhir pada hari Rabu dengan keputusan suku bunga dan rilis ringkasan proyeksi ekonominya.
Selasa, 12 Desember 2023
Equityworld Futures | Harga Emas Tergelincir, Fokus Beralih ke Data Inflasi AS
Equityworld Futures | Harga Emas Tergelincir, Fokus Beralih ke Data Inflasi AS
Equityworld Futures | Harga emas tergelincir pada Senin (11/12/2023), karena dolar dan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) menguat. Sementara investor menunggu beberapa pertemuan penting bank sentral dan data inflasi AS yang dapat mempengaruhi jalur kebijakan The Fed.
Equityworld Futures | Harga Emas Ambruk 2% Lebih! Selamat Tinggal Level US$ 2.000
Dikutip dari CNBC internasional, emas spot turun 1,1% pada US$ 1.981,29 per ons, setelah mencapai level terendah sejak 21 November. Sedangkan emas berjangka AS turun 0,9% menjadi US$ 1.997,1.
Dolar AS naik 0,2%, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Imbal hasil obligasi AS 10-tahun juga sedikit lebih tinggi.
“Pedagang emas dan perak sedang menunggu beberapa informasi fundamental baru yang akan mereka peroleh minggu ini. Postur grafik jangka pendek emas telah memburuk. Jika angka CPI sangat tinggi, hal ini dapat menimbulkan tekanan jual di pasar emas,” kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
Fokusnya adalah pada laporan harga konsumen AS November yang akan dirilis pada Selasa (12/12/2023), sebelum pernyataan The Fed dan komentar Ketua Jerome Powell pada Rabu (13/12/2023).
Pedagang memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 71% pada Mei, menurut alat CME FedWatch. Suku bunga yang lebih rendah cenderung mendukung emas batangan yang tidak berbunga.
Data pada Jumat (8/12/2023) menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS meningkat pada November.
Ricardo Evangelista, analis senior di ActivTrades, mengatakan, ketangguhan pasar tenaga kerja AS berarti penurunan suku bunga lebih awal tidak mungkin terjadi. Prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama kembali muncul sehingga mendukung imbal hasil obligasi dan dolar AS. “Hal ini menjadi berita buruk bagi emas yang tidak memberikan imbal hasil,” kata Evangelista.
Bank Sentral Eropa, Bank of England, Norges Bank dan Swiss National Bank juga akan mengadakan pertemuan kebijakan pada Kamis (14/12/2023).
Senin, 11 Desember 2023
Equityworld Futures | Pemilik Emas Dibuat Was-Was! Harganya Bisa Jatuh ke US$1.900
Equityworld Futures | Pemilik Emas Dibuat Was-Was! Harganya Bisa Jatuh ke US$1.900
Equityworld Futures | Harga emas di pasar spot pagi ini kembali turun di awal pekan ini. Bahkan pada perdagangan sebelumnya, harga emas sempat kembali menyentuh level psikologis US$ 1.900 per troy ons sebelum berhasil ditutup di level psikologis US$ 2.000 per troy ons meskipun berujung ditutup lebih lemah pada akhir perdagangan.
Equityworld Futures | Kabar Buruk, Harga Emas Diprediksi Kembali Terjun Bebas Pekan Ini
Pada perdagangan Jumat (8/12/2023) harga emas di pasar spot ditutup anjlok 1,23% di posisi US$ 2.003,39 per troy ons.
Sementara, hingga pukul 06.00 WIB Senin (11/12/2023), harga emas di pasar spot bergerak lebih rendah atau turun 0,01% di posisi US$ 2.003,1 per troy ons.
Emas turun sempat kembali ke bawah US$2.000 per troy ons pada perdagangan Jumat karena dolar dan imbal hasil Treasury menguat setelah para pedagang memangkas perkiraan penurunan suku bunga AS akan terwujud pada bulan Maret menyusul data pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan.
Pasar kerja AS sekali lagi memberikan kejutan positif pada bulan November, karena pertumbuhan yang kuat dalam layanan kesehatan dan beberapa sektor lainnya membantu perekonomian menambah hampir 200.000 lapangan kerja dan menekan tingkat pengangguran.
Tingkat pengangguran turun menjadi 3,7% pada November 2023 dari 3,9% pada Oktober. Pengangguran juga lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan sebesar 3,9%, seiring dengan tingkat partisipasi angkatan kerja yang meningkat menjadi 62,8%.
Adapun, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada hari Jumat (8/12/2023), nonfarm payrolls naik sebesar 199.000 yang disesuaikan secara musiman pada bulan tersebut, sedikit lebih baik dari perkiraan Dow Jones sebesar 190.000 dan menjelang kenaikan bulan Oktober yang tidak direvisi sebesar 150.000.
Jumlah tersebut didorong oleh peningkatan yang cukup besar dalam penerimaan pegawai pemerintah serta pekerja yang kembali dari mogok kerja di industri otomotif dan hiburan.
Pertumbuhan tenaga kerja AS, menandakan kekuatan pasar tenaga kerja yang membuat para para pelaku pasar bertaruh bahwa The Fed memerlukan waktu hingga bulan Mei untuk melakukan serangkaian penurunan suku bunga tahun depan.
"Emas telah merosot karena laporan ketenagakerjaan AS menunjukkan kekuatan (ekonomi) secara keseluruhan," ujar Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York kepada Reuters.
"Penutupan pada posisi terendah ini telah mengubah narasi pertemuan The Fed. Sekarang, pembeli emas mengharapkan hasil The Fed yang melunak yang akan mencegah koreksi lebih dalam harga emas," tambahnya.
Indeks dolar AS menguat 0,7% pada sepekan kemarin dengan ditutup di level 103,98 pada Jumat (8/12/2023), membuat emas batangan lebih mahal bagi pembeli mata uang lain, sementara imbal hasil Treasury AS 10 tahun rebound dari posisi terendah tiga bulan dengan ditutup di level 4,25% pada Jumat (8/12/2023).
Para pelaku pasar menunggu proyeksi suku bunga terkini untuk tahun depan dari pertemuan kebijakan The Fed pada 12-13 Desember.
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.
Jumat, 08 Desember 2023
Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini Perkasa Saat Dolar AS Melempem
Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini Perkasa Saat Dolar AS Melempem
Equityworld Futures | Harga logam mulia kembali menunjukkan kemilaunya seiring melemahnya Dolar Amerika Serikat (AS) menjelang rilis data non-farm payrolls AS.
Equityworld Futures | Harga Emas Terus Naik, Bisa Terbang Lagi Karena Pemilu AS
Para pedagang mengharapkan tanda-tanda pasar tenaga kerja yang lebih lemah untuk meningkatkan peluang penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada awal bulan Maret.
Harga emas hari ini di pasar spot naik tipis 0,2% menjadi USD 2.029.92 per ounce. Emas berjangka AS ditutup 0,1% lebih rendah ke posisi USD 2.046,40.
“Pasar sudah menentukan ekspektasi suku bunga,” kata Chris Gaffney, Presiden Pasar Dunia di EverBank, seraya menambahkan bahwa satu-satunya risiko terhadap harga logam tahun depan adalah jika “The Fed harus mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama. ”
Pada hari Senin pekan ini, harga emas batangan mencapai titik tertinggi sepanjang masa di level USD 2.135,40 karena meningkatnya spekulasi akan pemotongan suku bunga oleh The Fed. Sebelum turun lebih dari USD 100 karena ketidakpastian mengenai waktu pemotongan tersebut.
"Para pedagang memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 62% pada bulan Maret tahun depan," menurut FedWatch Tool dari CME.
Namun jajak pendapat Reuters menunjukkan bahwa suku bunga tidak berubah hingga setidaknya bulan Juli. Suku bunga yang lebih rendah cenderung mendukung emas batangan yang tidak berbunga.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun mendekati posisi terendah dalam tiga bulan, sementara dolar AS turun 0,6%, membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Rabu, 06 Desember 2023
Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini Jatuh! Dijual Laku Segini
Equityworld Futures | Harga emas hari ini keluaran Logam Mulia Antam 24 karat, Rabu (6/12/2023), mengalami penurunan dibandingkan dengan kemarin. Harga emas hari ini turun drastis hingga Rp 12.000 per gram menjadi Rp 1.110.000 per gram.
Equityworld Futures | Harga Emas Jeblok! Ini Bocoran Kapan Tembus US$ 2.100 Lagi
Untuk satuan harga emas hari ini yang terkecil ukuran 0,5 gram saat ini berada di angka Rp 605.000. Sementara itu harga emas 10 gram dijual sebesar Rp 10.595.000. Sedangkan untuk ukuran emas yang terbesar, yakni 1.000 gram (1 kg) dibanderol dengan harga sebesar Rp 1.050.600.000.
Jika ditarik dalam sepekan terakhir, pergerakan harga emas hari ini dari Antam terpantau bergerak di rentang Rp 1.110.000/gram - Rp 1.145.000/gram. Sementara dalam sebulan terakhir pergerakannya ada di rentang Rp 1.084.000/gram - Rp 1.145.000/gram.
Sementara harga emas hari ini untuk buyback emas Antam ikut turun, Rp 12.000 per gram dan membuat harga buyback saat ini menjadi Rp 1.008.000 per gram. Harga buyback ini berarti jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan membelinya dengan harga tersebut.
Sesuai dengan PMK No. 34/PMK 10/2017, pembelian emas batangan akan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9%. Artinya, jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, sebesar 0,45%, harus menyertakan nomor NPWP untuk transaksinya.
Selasa, 05 Desember 2023
Equityworld Futures | Rekor Demi Rekor Bikin Lelah, Harga Emas Langsung Jatuh 2%
Equityworld Futures | Rekor Demi Rekor Bikin Lelah, Harga Emas Langsung Jatuh 2%
Equityworld Futures | Harga emas sempat mencapai level psikologis US$2.100 per troy ons tetapi kemudian jeblok dan kembali turun di level US$2.000 per troy ons. Harga emas di pasar spot kembali menembus All Time High (ATH) di level tertinggi pada perdagangan kemarin Senin (4/12/2023) yakni US$2135,40 per troy ons.
Equityworld Futures | Prediksi Harga Emas Dunia Usai Cetak Rekor Tertinggi, Bakal Lebih Mahal Lagi?
Pada perdagangan Senin (4/12/2023) harga emas di pasar spot ditutup merosot 1,99% di posisi US$ 2.029,74 per troy ons.
Sementara, hingga pukul 06.00 WIB Selasa (5/12/2023), harga emas di pasar spot bergerak lebih rendah atau turun 0,05% di posisi US$ 2.028,79 per troy ons.
Harga emas turun sekitar 2% setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa pada hari Senin, namun penurunan emas batangan dengan imbal hasil nol terhenti di atas US$2.000 per troy ons setelah para pedagang memangkas perkiraan penurunan suku bunga pertama oleh The Federal Reserve (The Fed) AS pada awal tahun 2024.
Di awal sesi Asia, harga emas mencapai rekor tertinggi baru US$2,135,40 di tengah meningkatnya kepercayaan terhadap penurunan suku bunga menyusul komentar Ketua The Fed Jerome Powell pada hari Jumat pekan lalu yang menilai inflasi sudah berjalan sesuai keinginan mereka.
"Meskipun pasar semakin meyakini jika The Fed akan melakukan pivot kebijakan tapi ini mungkin terlalu dini untuk melihat harga (tinggi emas) terus bertahan, pasar menjadi sedikit lelah," ujar Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, kepada Reuters.
"Kita akan membutuhkan lebih banyak katalis, dan katalis tersebut akan datang dalam bentuk data ekonomi yang lemah." imbuhnya.
The Fed tampaknya akan mengakhiri tahun ini dengan tidak lagi menaikkan suku bunga, namun dengan tantangan yang akan datang mengenai kapan dan bagaimana memberi sinyal untuk beralih ke penurunan suku bunga.
Penekanan harga emas didorong dari kenaikan indeks dolar AS pada perdagangan kemarin Senin (4/12/2023) sebesar 0,35% di level 103,56.
Kenaikan indeks dolar AS membuat emas batangan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Imbal hasil Treasury 10 tahun AS juga meningkat di level 4,28% pada perdagangan Senin (4/12/2023).
Para pelaku pasar melihat peluang 57% untuk penurunan suku bunga pada bulan Maret 2024, turun dari 63% pada hari Jumat, menurut FedWatch Tool CME. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan.
Data minggu lalu menunjukkan berkurangnya tekanan inflasi dan pelonggaran pasar tenaga kerja secara bertahap memperkuat gagasan penurunan suku bunga lebih awal. Personal Consumption Expenditures (PCE) AS melandai ke 3% (yoy) pada periode Oktober 2023, dari sebelumnya sebesar 3,4% pada periode September 2023.
Para pedagang sedang menunggu rilis data non-farm payrolls AS pada hari Jumat pekan ini, yang dapat membantu mengukur lebih lanjut prospek suku bunga.
Adapun, investor melacak transaksi emas seiring dengan lonjakan harga emas sepanjang masa. SPDR Gold Shares senilai US$57,8 miliar membukukan arus masuk bersih lebih dari US$1 miliar di bulan November 2023, karena harga emas menguat di tengah ekspektasi bahwa The Fed dapat memulai memangkas suku bunga pada awal bulan Maret 2024.
Ini adalah bulan arus masuk dana emas SPDR terkuat sejak Maret 2022, menghentikan arus keluar lima bulan berturut-turut. Dana tersebut berakhir pada bulan November dengan kenaikan 2,5%, namun turun 2,2% pada perdagangan kemarin Senin (4/12/2023).
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.
Jumat, 01 Desember 2023
Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Mayoritas Hijau, Sentimen Suku Bunga The Fed Masih Membayangi
Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Mayoritas Hijau, Sentimen Suku Bunga The Fed Masih Membayangi
Equityworld Futures | Bursa saham AS atau Wall Street berakhir mayoritas hijau pada penutupan perdagangan Kamis (30/11/2023) waktu setempat. Data inflasi dan pendapatan Salesforce yang kuat mendorong kenaikan Dow Jones Industrial Average (DJIA) di akhir bulan November.
Equityworld Futures | Harga Emas Spot Catatkan Kenaikan Bulanan Kedua Berturut-turut pada Kamis (30/11)
DJIA menguat ke level baru dibanding kenaikan tertinggi sebelumnya pada Agustus 2023. DJIA naik 520 poin atau 1,47 persen pada level 35.950,89. S&P 500 bertambah 0,4 persen menjadi 4.567,80. Namun, Nasdaq Komposit turun 0,2 persen pada level 14.226,22 karena investor mengambil sejumlah keuntungan di saham-saham big caps teknologi yang memimpin kenaikan di bulan November.
Dow menutup bulan November dengan kenaikan 8,9 persen, dan mematahkan penurunan beruntun tiga bulannya. S&P 500 naik 8,9 persen di bulan November, sedangkan Nasdaq naik 10,7 persen. Kedua rata-rata tersebut memiliki kinerja bulanan terbaiknya sejak Juli 2022, dan diperdagangkan sekitar 1 persen dari level tertingginya masing-masing pada tahun 2023.
“Banyak hal yang kita lihat pada bulan November hanyalah realisasi bahwa perekonomian masih berjalan baik, bahwa konsumen tangguh dan The Fed menahan diri, lebih dari apa pun,” kata kepala investasi di Independent Advisor Chris Zaccarelli mengutip CNBC.
“Dengan asumsi kondisi tersebut, bertahan antara sekarang dan akhir tahun yang merupakan skenario yang paling mungkin kami lakukan. Kami pikir pasar akan terus bergerak lebih tinggi,” tambahnya.
“Untuk tahun 2022, kami menghabiskan begitu banyak waktu untuk memikirkan apa yang mungkin salah, dan kami benar-benar tidak menghabiskan waktu memikirkan apa yang mungkin berjalan baik. 2023 adalah kisah tentang banyak hal yang berjalan baik,” jelas Zaccarelli.
Adapun saham yang memimpin Dow lebih tinggi pada hari Kamis adalah perusahaan perangkat lunak cloud Salesforce yang melonjak 9,4 persen didukung oleh pendapatan dan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal ketiga fiskal. Bisnis data cloud Salesforce mencatat pendapatan yang meningkat sebesar 22 persen dari tahun sebelumnya.
Perusahaan layanan kesehatan UnitedHealth Group, Johnson & Johnson, Merck, dan Amgen juga memimpin indeks lebih tinggi. Data yang dirilis Kamis pagi menunjukkan bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi acuan Federal Reserve naik 3,5 persen secara YoY, ini melambat dibandingkan kenaikan tahunan sebelumnya 3,7 persen pada bulan sebelumnya.
Angka-angka ini adalah yang terbaru dari serangkaian data inflasi positif yang terlihat pada bulan November yang menyebabkan para investor menyimpulkan bahwa Federal Reserve mungkin akan menaikkan suku bunga dan bahkan dapat mulai menurunkannya pada tahun 2024.
Kamis, 30 November 2023
Equityworld Futures | Harga Emas Tetap Trengginas Meski Investor Harap-Harap Cemas
Equityworld Futures | Harga Emas Tetap Trengginas Meski Investor Harap-Harap Cemas
Equityworld Futures | Harga emas masih melanjutkan tren penguatan pada awal perdagangan hari ini, dengan menguat selama enam hari beruntun. Harga emas di pasar spot masih di atas level psikologis US$2.000 per troy ons karena spekulasi jeda The Federal Reverse (The Fed) dan kejatuhan dolar AS.
Equityworld Futures | Emas Stabil di Dekat Puncak 7 Bulan, di Tengah Spekulasi Penurunan Suku Bunga The Fed
Pada perdagangan Rabu (29/11/2023) harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,18% di posisi US$ 2.044,59 per troy ons.
Sementara, hingga pukul 06.30 WIB Kamis (30/11/2023), harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,03% di posisi US$ 2.045,19 per troy ons. Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 8 Maret 2022 yang tercatat US$ 2.052,41 per troy ons.
Posisi tersebut mendekati level tertinggi sepanjang masa. Posisi tertinggi emas, bukan pada penutupan perdagangan, yang pernah disentuh emas adalah di posisi US$ 2.072,49 per troy ons.
Sementara itu, posisi penutupan tertinggi adalah pada 6 Agustus 2020 yakni US$ 2.063,19 per troy ons.
Kenaikan harga emas hingga perdagangan kemarin masih didorong dari sentimen melemahnya dolar dan ekspektasi bahwa The Fed AS telah selesai menaikkan suku bunga. Harga emas telah mencapai level tertinggi dalam lebih dari enam bulan.
Harga emas kini masuk area short trend bullish, dengan indeks dolar dalam tren menurun di tengah harapan The Fed tidak akan lagi menaikkan suku bunga dan bahkan mungkin akan memangkasnya pada musim semi tahun depan.
Hal ini juga dapat dibuktikan dengan perangkat CME FedWatch, di mana sebanyak 98,5% pasar memprediksi The Fed akan kembali menahan suku bunga acuannya di pertemuan Desember mendatang.
Sementara 49,5% berekspektasi The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga pertamanya sebesar 25 basis poin (bps) pada Mei 2024 menjadi 5-5,25%.
Ekspektasi tersebut ikut menyeret ke bawah indeks dolar dan imbal hasil US Treasury.
Indeks dolar ada di posisi 102,84 pada perdagangan kemarin, Rabu 929/11/2203). Meski menguat, indeks dolar bergerak di level terendahnya sejak pertengahan Agustus atau tiga bulan lebih.
Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun ada di angka 4,26% pada perdagangan kemarin, terendah sejak pertengahan September 2023 atau dua bulan lebih.
Hal ini juga dapat dibuktikan dengan perangkat CME FedWatch, di mana sebanyak 98,5% pasar memprediksi The Fed akan kembali menahan suku bunga acuannya di pertemuan Desember mendatang.
Sementara 49,5% berekspektasi The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga pertamanya sebesar 25 basis poin (bps) pada Mei 2024 menjadi 5-5,25%.
Adapun, Investor akan memantau data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS pada hari ini, yang merupakan indikator inflasi pilihan The Fed. Fokusnya juga tertuju pada revisi angka PDB AS kuartal ketiga yang dijadwalkan pada hari Rabu kemarin.
Inflasi PCE periode Oktober 2023, diperkirakan melandai menjadi 3,4% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan menurun menjadi 0,2% secara bulanan (month-to-month/mtm).
Diketahui tingkat inflasi PCE tahunan di AS stabil pada angka 3,4% pada bulan September 2023, sama dengan tingkat inflasi yang direvisi turun sebesar 3,4% pada bulan sebelumnya dan sejalan dengan perkiraan.
Ekonomi Negeri Paman Sam tumbuh sebesar 5,2% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal III-2023. Berdasarkan data estimasi kedua dari Biro Analisis Ekonomi AS yang dirilis hari in i, realisasi tersebut lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,9% dan proyeksi para analis sebesar 5%.
Sementara itu, investor masih merespons positif dari pernyataan Gubernur bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Christopher Waller, yang mengungkapkan rasa percaya dirinya jika kebijakan The Fed "saat ini sudah dalam posisi yang baik" dalam menekan inflasi.
Adapun pada kuartal sebelumnya,pertumbuhan ekonomi AS hanya sebesar 2,1% setelah turun selama tiga kuartal berturut-turut.Hasil pada kuartal III pun menandai pertumbuhan terkuat sejak kuartal terakhir 2021.
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.
Rabu, 29 November 2023
Equityworld Futures | Harga Emas Sentuh US$ 2.043, Dekati Rekor Sepanjang Masa!
Equityworld Futures | Harga Emas Sentuh US$ 2.043, Dekati Rekor Sepanjang Masa!
Equityworld Futures | Harga emas melonjak lima hari beruntun dan bertahan di resisten psikologis US$2.000 per troy ons karena spekulasi jeda The Federal Reverse (The Fed) dan kejatuhan dolar AS. Harga emas bahkan kini mendekati rekor tertingginya sepanjang masa.
Equityworld Futures | Harga Emas Melesat Lagi Imbas Ramalan The Fed Tahan Suku Bunga
Pada perdagangan Selasa (28/11/2023) harga emas di pasar spot ditutup melesat 1,35% di posisi US$ 2.040,89 per troy ons.
Sementara, hingga pukul 06.40 WIB Rabu (29/11/2023), harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,13% di posisi US$ 2.043,59 per troy ons.
Posisi tersebut mendekati level tertinggi sepanjang masa. Posisi tertinggi emas, bukan pada penutupan perdagangan, yang pernah disentuh emas adalah di posisi US$ 2.072,49 per troy ons.
Sementara itu, posisi penutupan tertinggi adalah pada 6 Agustus 2020 yakni US$ 2.063,19 per troy ons.
Emas naik untuk sesi keempat berturut-turut pada perdagangan Selasa dan mencapai level tertinggi dalam lebih dari enam bulan, didorong oleh melemahnya dolar dan ekspektasi bahwa The Fed AS telah selesai menaikkan suku bunganya.
Indeks dolar AS ambruk ke 102,74 pada Selasa (28/11/2203). Posisi tersebut adalah yang terendah sejak 10 Agustus 2023 atau terendah dalam 15 pekan atau 3,5 bulan terakhir.
Sementara itu, imbal hasil US Treasury 10 tahun jatuh ke 4,32% pada perdagangan kemarin. Posisi tersebut adalah yang terendah seak 18 September 2023 atau 2,5 bulan terakhir.
Melandainya indeks dolar serta imbal hasil mencerminkan optimisme pasar yang melihat The Fed akan melunak ke depan.
Perangkat CME FedWatch tool menunjukkan 96,1% pelaku pasar melihat The Fed masih akan menahan suku bunga pada Desember mendatang. Artinya, hingga akhir tahun suku bunga masih berada di level 5,25-5,50%.
Emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup 1,4% lebih tinggi pada US$2,040 per troy ons.
Prospek jangka pendek untuk emas masih bullish, dengan indeks dolar dalam tren menurun di tengah harapan The Fed tidak akan lagi menaikkan suku bunga dan bahkan mungkin akan memangkasnya pada musim semi, ujar Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
Namun, "jika angka PDB (AS) dan indikator inflasi lebih kuat dari perkiraan, hal ini akan mengurangi antusiasme pelaku pasar terhadap emas batangan," tutur Wyckoff, kepada Reuters.
Para pengambil kebijakan The Fed terlihat semakin nyaman menutup tahun ini dengan menahan suku bunga dan menunggu sebelum memangkasnya. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak berbunga.
Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan dia "semakin yakin" bahwa kebijakan tersebut berada pada titik yang tepat.
Investor akan memantau data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS pada hari Kamis, yang merupakan indikator inflasi pilihan The Fed. Fokusnya juga tertuju pada revisi angka PDB AS kuartal ketiga yang dijadwalkan pada hari Rabu.
"Rasa kehati-hatian menjelang minggu sibuk lainnya di pasar keuangan global juga memberikan dukungan pada logam mulia. Mengingat level US$2.000 terbukti merupakan resistensi yang sangat sulit untuk ditaklukkan, emas bisa turun tanpa katalis fundamental yang kuat," ujar senior FXTM analis riset Lukman Otunuga.
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.
Selasa, 28 November 2023
Equityworld Futures | Harga Emas Tembus US$2.000 Kenaikan Suku Bunga The Fed Berpotensi Turun
Equityworld Futures | Harga Emas Tembus US$2.000 Kenaikan Suku Bunga The Fed Berpotensi Turun
Equityworld Futures | Harga emas melampaui level US$2.000 per troy ons karena ekspektasi pasar terharap penurunan suku bunga oleh The Fed pada Mei mendatang.
Equityworld Futures | Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi, Kembali Tembus USD 2.000
Analisis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer mengatakan faktor yang mendasari lonjakan ini adalah melemahnya dolar AS, dipicu oleh spekulasi jeda bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed).
Menurut Fischer kenaikan harga emas terkait erat dengan spekulasi bahwa The Fed telah menyelesaikan siklus kenaikan suku bunga. Para analis memperkirakan bahwa The Fed berpotensi menurunkan suku bunga pada Mei tahun depan, memicu ekspektasi kenaikan harga emas di atas US$2.000.
Dalam prediksinya ia mengatakan, penguatan terhadap emas (XAUUSD) memiliki kecenderungan untuk tetap tinggi. Sebab, tren ini masih berada dalam pola kenaikan.
"Berdasarkan trend juga masih mendukung untuk kenaikan, dan belum ada tanda-tanda pembalikan yang cukup besar, mungkin hanya dalam jangka pendek bukan dalam garis besar," tambah Fischer, Senin (27/11/2023).
Para analis menyatakan bahwa, lemahnya data ekonomi minggu ini membuat The Fed lebih cenderung mengambil sikap dovish, mendukung potensi kenaikan harga emas pada tahun 2024. Streible menekankan bahwa indeks Dolar yang melemah memainkan peran kunci dalam dinamika ini.
Commerzbank memproyeksikan penurunan suku bunga pertama pada pertengahan tahun depan, memberikan dorongan tambahan bagi harga emas untuk terus naik di atas US$2.000. Meskipun para pedagang memprediksi The Fed akan mempertahankan suku bunga pada Desember mendatang, peluang penurunan suku bunga sebesar 64% pada Mei 2024, menurut FedWatch Tool dari CME, memberikan sinyal positif bagi pasar emas.
Fischer mengingatkan bahwa pergerakan harga emas akan terus dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga The Fed. Meskipun tidak ada prediksi perubahan signifikan dalam jangka pendek, kepastian bahwa bank sentral AS bersedia menurunkan suku bunga dapat menjadi pendorong kenaikan harga emas.
Harga emas memiliki keterkaitan yang kuat dengan perubahan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga dapat memperkuat Dolar AS dan imbal hasil US Treasury, menurunkan daya beli emas. Di sisi lain, suku bunga yang lebih rendah dapat melemahkan Dolar AS, meningkatkan daya tarik emas sebagai investasi. Emas, tidak memberikan imbal hasil, menjadi lebih menarik saat imbal hasil US Treasury rendah.
Dengan demikian, pelaku pasar perlu memantau perkembangan The Fed dan indikator ekonomi untuk memahami dinamika yang mempengaruhi harga emas. Perubahan dalam kebijakan suku bunga dapat membawa dampak signifikan pada pasar emas, menciptakan peluang dan risiko bagi para investor.
Senin, 27 November 2023
Equityworld Futures | Meramal Harga Emas Dunia Minggu Ini, Bertahan di Atas USD 2.000?
Equityworld Futures | Meramal Harga Emas Dunia Minggu Ini, Bertahan di Atas USD 2.000?
Equityworld Futures | Pasar emas telah berhasil menembus level USD 2.000 pada minggu kemarin. Dan ini menjadi sinyal bahwa harga emas akan mengakhiri minggu kedua berturut-turut di wilayah positif.
Equityworld Futures | Pesta! Pesta! Harga Emas Bertahan di US$ 2.000, Diramal Naik!
Namun, para analis mengatakan bahwa momentum emas masih terbatas, dan harga tidak mungkin menembus level resistensi saat ini karena Federal Reserve mempertahankan bias kebijakan moneternya yang ketat.
Para analis mencatat bahwa dengan Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata terbatas, yang melemahkan daya tarik logam mulia sebagai aset safe-haven. Kebijakan moneter AS diperkirakan menjadi faktor paling signifikan yang mendorong pergerakan harga emas dalam jangka pendek.
Namun, meskipun harga emas dunia kemungkinan akan tertahan di bawah USD 2.000 per ounce, banyak analis tidak memperkirakan akan melihat banyak risiko penurunan karena faktor musiman mulai berpengaruh.
Akhir Tahun Harga Emas Diramal Naik
Dalam catatannya baru-baru ini, Nicky Shiels, kepala strategi logam di MKS PAMP, mengatakan bahwa dalam lima tahun terakhir, emas telah mengalami kenaikan rata-rata sebesar 2,7% antara Thanksgiving dan 31 Desember.
Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, mengatakan risiko terbesar bagi emas adalah kenaikan imbal hasil obligasi yang memperkuat dolar AS.
“Emas terlihat mendapat dukungan yang baik dan hanya kenaikan tajam dolar yang akan mengubah hal tersebut,” katanya dalam komentarnya kepada Kitco News. "Apakah sudah siap untuk melakukan dorongan lebih tinggi atau tidak, agak diragukan kecuali penembusan/penutupan di atas tahun 2010 memicu [takut ketinggalan]."
Dengan fokus baru pada kebijakan moneter AS, pasar emas akan sensitif terhadap data PDB dan inflasi AS. Meskipun perekonomian AS diperkirakan akan mengalami pertumbuhan luar biasa pada kuartal ketiga, terdapat kekhawatiran akan melambatnya aktivitas pada kuartal keempat. Pada saat yang sama, pertumbuhan yang lebih lambat diperkirakan akan terus memperlambat inflasi.
Jumat, 24 November 2023
Equityworld Futures | Harga Emas Naik Tipis Terimbas Pelemahan Dolar AS
Equityworld Futures | Harga emas naik tipis pada penutupan perdagangan Kamis (24/11/2023) seiring melemahnya dolar AS, namun sebagian besar investor tetap absen dalam perdagangan yang sepi karena ketidakpastian seputar jalur suku bunga Federal Reserve.
Equityworld Futures | Pemilik Emas Bisa Kipas-Kipas Nih, Harganya Kembali Naik
Harga emas di pasar spot naik 0,1% menjadi US$1,991.79 per ounce sedangkan emas berjangka AS datar di level US$1,993.30.
"Tanpa adanya pengaruh baru, saya masih tidak berpikir bahwa emas memiliki momentum untuk mempertahankan harga jauh di atas US$2.000 untuk sisa tahun ini," kata analis StoneX Rhona O'Connell.
“Kekuatan yang mendasarinya masih mendukung untuk jangka panjang – geopolitik, khususnya Timur Tengah dan kemungkinan tekanan perbankan lebih lanjut di Amerika dan di tempat lain – namun kecuali salah satu atau kedua hal ini meningkat, kita kemungkinan akan melihat harga-harga melayang,” tambahnya.
Mendukung emas, indeks dolar (.DXY) turun 0,1% terhadap sejumlah mata uang utama lainnya. Imbal hasil Treasury AS 10-tahun yang dijadikan patokan ditutup pada level terendah dua bulan pada hari Rabu.
"Dolar sedikit melemah setelah data (ekonomi) kemarin, tapi sangat lemah... itu hanya pergerakan pasar normal di tengah likuiditas yang lebih rendah," kata analis senior ActivTrades Ricardo Evangelista.
Investor mengalihkan ekspektasi penurunan suku bunga pada tahun 2024 setelah data pada hari Rabu menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari yang diperkirakan pada minggu lalu.
Perdagangan diperkirakan akan sepi karena sebagian besar pasar AS tutup untuk libur Thanksgiving. “Ketidakpastian sehubungan dengan apa yang akan dilakukan The Fed selanjutnya akan bertahan lebih lama,” kata Evangelista.
Para pejabat Fed sepakat pada pertemuan kebijakan terbaru mereka bahwa mereka akan melanjutkan dengan "hati-hati" dan hanya menaikkan suku bunga jika kemajuan dalam pengendalian inflasi tersendat.
Sementara harga Perak di pasar spot naik 0,2% menjadi US$23,66 per ounce, platinum turun 0,7% menjadi US$915,55 dan paladium turun 1,1% menjadi US$1,045.79.
Kamis, 23 November 2023
Equityworld Futures | Pemilik Emas yang Sabar ya! Harganya Lagi Jeblok
Equityworld Futures | Pemilik Emas yang Sabar ya! Harganya Lagi Jeblok
Equityworld Futures | Harga emas lagi-lagi gagal mempertahankan level US$ 2.000. Harga emas sempat menyentuh level psikologis US$2.000 per troy ons pada perdagangan kemarin sebelum akhirnya ditutup melemah di level US$1.989 per troy ons. Pelemahan terjadi seiring penguatan dolar AS.
Equityworld Futures | Harga Emas Turun Terus, Dijual Laku Segini
Pada perdagangan Rabu (22/11/2023) harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,43% di posisi US$ 1.989,72 per troy ons.
Sementara, hingga pukul 06.30 WIB Kamis (23/11/2023), harga emas di pasar spot bergerak lebih tinggi atau naik 0,06% di posisi US$ 1.990,98 per troy ons.
Harga emas turun di bawah level kunci US$2.000 per troy ons pada perdagangan Rabu karena dolar AS rebound dari posisi terendah dan imbal hasil Treasury AS mengurangi kerugiannya, sementara ekspektasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan menghentikan kenaikan suku bunga membatasi penurunan harga emas batangan.
Indeks dolar menguat ke 103,92 pada perdagangan kemarin, dari 103,56 pada hari sebelumnya.
"Indeks dolar telah menguat ke level tertinggi hariannya dan hal itu membatasi minat beli terhadap emas," ujar Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, dikutip dari Reuters.
Indeks dolar AS naik 0,3% terhadap para pesaingnya, sementara imbal hasil Treasury AS mengurangi kerugiannya setelah data klaim pengangguran awal yang kuat meresahkan pasar yang memperkirakan The Fed akan mulai menurunkan suku bunga sekitar bulan Juni karena perekonomian AS melambat.
Suku bunga yang lebih rendah biasanya meningkatkan harga emas karena mengurangi opportunity cost dibandingkan memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.
"Meningkatnya ekspektasi pasar terhadap dimulainya siklus pemotongan suku bunga The Fed pada awal tahun 2024 telah menjadi kekuatan utama yang mendorong harga emas lebih tinggi selama seminggu terakhir," ujar Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities, kepada Reuters.
Pejabat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) sepakat pada pertemuan kebijakan terakhir mereka bahwa mereka akan melanjutkan dengan "hati-hati" dan hanya menaikkan suku bunga jika kemajuan dalam pengendalian inflasi tersendat.
Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk dikoleksi.
Rabu, 22 November 2023
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Makin Kinclong, Tembus di Atas USD 2.000
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Makin Kinclong, Tembus di Atas USD 2.000
Equityworld Futures | Harga emas dunia tertahan di atas angka USD 2.000 pada hari Selasa, didukung oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve telah mencapai puncak suku bunga. Pergerakan harga emas ini imbas risalah pertemuan terbaru bank sentral AS menekankan pendekatan hati-hati terhadap kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Equityworld Futures | The Fed Hati-Hati Naikkan Suku Bunga, Harga Emas Melambung
“Pembeli (bulls) melahap emas menjelang liburan Thanksgiving,” kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.
Para pejabat Fed sepakat pada pertemuan terakhir mereka, risalah rapat menunjukkan bahwa suku bunga hanya perlu dinaikkan jika informasi yang masuk tidak menunjukkan kemajuan yang cukup dalam menurunkan inflasi.
“Risalah rapat menunjukkan bahwa pembeli obligasi dan emas tidak boleh terlalu berlebihan,” tambah Wong.
Pelemahan Dolar AS
Dolar mencapai titik terendah dalam lebih dari 2,5 bulan, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun juga berada di dekat posisi terendah dua bulan yang dicapai minggu lalu.
“Sepertinya tidak akan ada lagi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat, sehingga hal ini menjadi bullish bagi emas,” kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Tanda-tanda melambatnya inflasi di AS telah meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed akan membatasi kenaikan suku bunga. Suku bunga yang lebih rendah menurunkan opportunity cost memegang emas.
“Sekarang kekhawatiran mengenai konflik di Timur Tengah telah mereda, prospek suku bunga AS kembali menguntungkan emas,” kata Commerzbank dalam sebuah catatan.
Selasa, 21 November 2023
Equityworld Futures | Saham-saham Teknologi "Bullish", Wall Street Melaju
Equityworld Futures | Saham-saham Teknologi "Bullish", Wall Street Melaju
Equityworld Futures | Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Senin (17/11/2023) waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kenaikan ini didorong oleh penguatan saham teknologi, yang dipimpin oleh saham Microsoft dan Nvidia.
Equityworld Futures | Harga Emas Loyo, Investornya Deg-Degan Tunggu Data The Fed
Dow Jones industrial Average (DJIA) naik 203,76 poin, atau 0,58 persen, ditutup pada level 35.151,04. S&P 500 bertambah 0,74 persen menjadi 4,547.38, sedangkan Nasdaq Komposit menguat 1,13 persen ke posisi14.284,53.
Saham Microsoft naik 2 persen, mencapai level tertinggi baru, setelah CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan mantan kepala OpenAI Sam Altman akan bergabung dengan raksasa teknologi itu untuk memimpin tim peneliti AI terbaru.
Sementara itu, perusahaan pembuat chip Nvidia juga bertambah 2,3 persen, dan ditutup pada level tertinggi sepanjang masa menjelang laporan pendapatan yang akan dirilis pada Selasa sore.
Sektor jasa teknologi dan komunikasi merupakan sektor yang memperoleh keuntungan terbesar di S&P 500, masing-masing naik 1,5 persen dan 1 persen. Palo Alto Network melesat 5,2 persen, sementara saham Intel naik 2,1 persen. Saham Paramount melonjak 5,6 persen, disusul oleh Netflix yang naik 1,8 persen.
Pasar AS akan tutup pada hari Kamis untuk memperingati Thanksgiving. Jumat juga akan menjadi hari perdagangan yang singkat bagi Wall Street. Menjelang peringatan Thanksgiving, harga saham berfluktuasi, namun November masih merupakan bulan dengan kinerja terbaik untuk S&P 500, menurut Stock Traders’ Almanak.
Ahli strategi investasi senior di Ascent Private Capital Management Tom Hainlin mengatakan, kenaikan pasar akan tetap terjadi hingga akhir tahun, terutama setelah data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan yang dirilis minggu lalu.
Hal itu dinilai menenangkan kegelisahan investor terhadap tingginya harga dan memberikan harapan bahwa Federal Reserve dapat berhenti menaikkan suku bunga. Imbal hasil juga terus menurun pada hari Senin menyusul kuatnya lelang obligasi Treasury AS tenor 20 tahun.
“Salah satu hal yang memicu kenaikan baru-baru ini sejak akhir Oktober dan hari ini adalah penurunan sekitar setengah persen dalam imbal hasil Treasury AS yang jelas mendukung nilai aset,” kata Tom Hainlin mengutip CNBC.
“Jadi kami masih melihat volatilitas di pasar obligasi, namun sejauh ini penurunan imbal hasil benar-benar mendukung harga aset-aset berisiko tersebut, yang akan menjadi fokus utama kami pada tahun 2024,” tambah Hainlin.
Wall Street juga akan mengawasi hasil rapat The Fed terbaru, yang dijadwalkan akan dirilis pada hari Selasa.
Senin, 20 November 2023
Equityworld Futures | Harga Emas Pekan Ini: Mungkinkah Naik ke US$ 2.000?
Equityworld Futures | Harga Emas Pekan Ini: Mungkinkah Naik ke US$ 2.000?
Equityworld Futures | Harga emas ditutup terkoreksi pada Jumat pekan kemarin, namun harga emas masih berada di jalur kenaikan mingguan pertamanya dalam tiga minggu terakhir. Kenaikan harga dipicu keyakinan investor bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (the Fed) telah selesai menaikkan suku bunganya, sehingga menyebabkan dolar AS dan imbal hasil Treasury lebih rendah.
Equityworld Futures | Kilau Harga Emas Spot Sedikit Meredup ke US$1.975,80 pada Senin (20/11) Pagi
Pada perdagangan Jumat (17/11/2023) harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,04% di posisi US$ 1.980,01 per troy ons. Dalam sepekan kemarin, harga emas telah mengalami kenaikan sebesar 2,23%.
Sementara, hingga pukul 06.00 WIB Senin (20/11/2023), harga emas di pasar spot dibuka lebih rendah atau turun 0,16% di posisi US$ 1.976,78 per troy ons.
Dolar berada di jalur penurunan mingguan, membuat emas lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun berada di dekat posisi terendah dalam dua bulan.
Jumlah orang AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat lebih dari perkiraan pada minggu lalu, yang dapat membantu perjuangan The Fed melawan inflasi.
Data tersebut semakin menegaskan jika ekonomi AS mendingin. Terlebih, inflasi AS juga melandai ke 3,2% (year on year/yoy) pada Oktober 2023, dari 3,7% (yoy) pada September 2023.
Pasar tenaga kerja yang melambat dan data inflasi konsumen yang lebih lemah dari perkiraan mendorong pelaku pasar untuk merevisi perkiraan mereka mengenai tindakan The Fed di masa depan.
Para pelaku pasar kini memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada pertemuan kebijakan 12-13 Desember mendatang, menurut alat CME FedWatch.
Kondisi ini akan berdampak positif terhadap emas. Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.
Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk diburu.
Pekan ini, investor menanti data risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan keluar Rabu pekan ini. Risalah tersebut diharapkan bisa memberi sinyal lebih jelas mengenai kebijakan suku bunga ke depan.
"Ada potensi besar emas terus rally ke depan tetapi saat ini emas memang perlu melemah sedikit sebelum rally berikutnya. Emas sedang mencoba melewati level US$ 2.000 per troy ons," tutur Everett Millman, analis dari Gainesville Coins, kepada Reuters.
Jumat, 17 November 2023
Equityworld Futures | Bursa Asia Pasifik Dibuka Melemah Menyusul Koreksi Wall Street
Equityworld Futures | Bursa Asia Pasifik Dibuka Melemah Menyusul Koreksi Wall Street
Equityworld Futures | Bursa Asia-Pasifik turun pada Jumat (17/11/2023). Saham Hong Kong terus memimpin penurunan di kawasan Asia-Pasifik, sementara investor mencerna pembicaraan tingkat tinggi antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Hari Ini Naik Gara-Gara Data Pengangguran Naik
Kekhawatiran investor terhadap kesehatan ekonomi Tiongkok terus berlanjut seiring dengan data terbaru yang menunjukkan penurunan harga rumah selama empat bulan berturut-turut pada bulan Oktober, menandakan kemungkinan penurunan lebih lanjut. Selain itu, ekspor Jepang yang lemah sebagian disebabkan oleh permintaan yang rendah dari Tiongkok.
Menurut survei Reuters, ekonomi Malaysia kemungkinan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 3,0% pada periode Juli-September, sedikit lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 2,9% di kuartal sebelumnya.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,26% pada pembukaan, indeks Hang Seng Tech yang berfokus pada teknologi turun 1,01%, tertekan oleh saham berat Alibaba yang turun hampir 8% pada perdagangan awal di Hong Kong. Indeks CSI 300 Tiongkok dibuka datar.
Nikkei 225 Jepang juga berada di sekitar garis datar satu jam setelah perdagangan dimulai, sementara Topix menambahkan 0,2%. Di Korea Selatan, Kospi turun 0,78%, sementara Kosdaq turun 1,44%. S&P/ASX 200 Australia turun 0,19%.
Semalam, Dow Jones Industrial Average ditutup lebih rendah, karena investor beristirahat dari reli awal bulan ini. Indeks Dow Jones yang terdiri dari 30 saham turun 0,13% dan menghentikan empat hari kenaikan. S&P 500 naik 0,12%, sementara Nasdaq Composite naik 0,07%.
Data pada hari Kamis menunjukkan bahwa klaim pengangguran di Amerika Serikat mencapai level tertinggi dalam tiga bulan terakhir, sementara produksi industri mengalami penurunan paling tajam sepanjang tahun ini. Harga minyak global kembali merosot tajam - kontrak berjangka minyak Brent mencapai level terendah dalam empat bulan dan sekarang mengalami penurunan sebesar 16% secara tahunan.
Kamis, 16 November 2023
Equityworld Futures | Harga Emas Spot Bergerak Volatil Karena Data Ekonomi AS
Equityworld Futures | Harga Emas Spot Bergerak Volatil Karena Data Ekonomi AS
Equityworld Futures | Serangkaian data dari Amerika Serikat (AS) membuat harga emas bergerak volatil. Mengutip Bloomberg, Kamis (16/11), harga emas naik 0,07% ke 1.961 per ons troi pukul 11.11.
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Hari Ini Loyo, Sekarang Dipatok Segini
Berdasarkan riset Monex Investindo, Kamis (16/11), data yang mempengaruhi harga emas adalah data penjualan ritel dan producer price index (PPI). Kedua data tersebut menunjukkan penurunan, bahkan kebanyakan di bawah proyeksi pasar.
Namun, data aktivitas manufaktur wilayah New York naik menjadi 9,1 di November dari bulan sebelumnya turun 4,6 dan jauh di atas perkiraan pasar yang turun 3,9. Hal ini membuat dolar AS mendapat tenaga dan menguat. Akibatnya harga emas sempat tertekan kemarin.
Meski demikian belum ada perubahan signifikan terkait proyeksi suku bunga bank sentral AS. Pelaku pasar masih optimistis The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lagi. Hal tersebut masih akan menjadi sentimen yang positif bagi perdagangan emas.
Referensi Teknikal: Buy selama di atas US$ 1.954
- Resisten 1: US$ 1.964
- Resisten 2: US$ 1.970
- Support 1: US$ 1.954
- Support 2. US$ 1.948
Selasa, 14 November 2023
Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Beragam, Investor Tunggu Data Inflasi AS
Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Beragam, Investor Tunggu Data Inflasi AS
Equityworld Futures | Wall Street ditutup dengan beragam karena investor bersiap untuk pembacaan inflasi AS agar konsumen bertahan dalam menghadapi biaya pinjaman yang tinggi.
Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini Naik atau Turun
Dow Jones Industrial Average (DJI) adalah satu-satunya indeks yang ditutup di zona hijau, naik 0,16%, atau lebih dari 50 poin. Itu merupakan penutupan tertinggi indeks sejak 20 September.
Indeks acuan S&P 500 (GSPC) dan Nasdaq Composite (IXIC) yang sarat teknologi ditutup masing-masing turun sekitar 0,1% dan 0,2%.
Fokus utama adalah laporan Indeks Harga Konsumen bulan Oktober yang akan dirilis pada hari Selasa, yang merupakan masukan penting bagi Federal Reserve dalam keputusan suku bunganya. Komentar beberapa pejabat The Fed pekan lalu membuka kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut, sehingga mengurangi optimisme pelonggaran pengetatan yang telah membantu mendukung saham.
Menambah nada hati-hati adalah kekhawatiran mengenai keuangan pemerintah AS, setelah Moody's mengubah pandangan utangnya menjadi "negatif" dari "stabil" dan seiring dengan semakin dekatnya batas waktu penutupan pada hari Jumat. Anggota parlemen tidak mempunyai kemauan untuk menyelesaikan krisis fiskal karena situasi utang diperburuk oleh tingginya suku bunga, mantan pejabat Fed Bill Dudley memperingatkan.
Di satu sisi adalah UBS Group AG dan Morgan Stanley, yang masing-masing mengantisipasi penurunan suku bunga besar-besaran pada tahun 2024 ketika inflasi mereda dan perekonomian terhenti. Di sisi lain adalah Goldman Sachs Group Inc., di mana para analis memperkirakan pengurangan yang lebih sedikit dan permulaan yang lebih lambat.
Perbedaan pendapat muncul setelah Departemen Keuangan mengalami kekeliruan dalam beberapa minggu terakhir, dimana para pedagang berusaha memahami data ekonomi terbaru bahkan ketika penjualan utang memicu kekhawatiran pasokan. Obligasi AS merosot tajam pada bulan lalu, mendorong imbal hasil ke level tertinggi dalam beberapa tahun, dan kemudian menguat pada bulan November setelah The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil dan Ketua Jerome Powell memberi isyarat bahwa siklus pengetatan bank sentral pada akhirnya akan berakhir.
UBS memperkirakan pengurangan akan dimulai segera pada bulan Maret, dengan asumsi bahwa perekonomian AS akan memasuki resesi mulai kuartal kedua. Hal ini pada gilirannya akan mendorong bank sentral untuk menurunkan suku bunga dalam jumlah besar yang biasa terjadi pada siklus pelonggaran kebijakan – lebih besar dari perkiraan The Fed saat ini.
“Kami tidak melihat kondisi mengapa kali ini sangat berbeda,” kata Bhanu Baweja, kepala strategi di UBS Investment Bank. “Inflasi menjadi normal dengan cepat dan saat kita memasuki bulan Maret, The Fed akan memperkirakan tingkat suku bunga riil yang sangat tinggi.”
Senin, 13 November 2023
Equityworld Futures | Sikap Powell, Bikin Investor Emas Ketar-Ketir
Equityworld Futures | Emas masih dalam trend pelemahan, hal ini diperkuat dari pidato Powell minggu lalu yang masih menunjukkan tanda hawkish.
Equityworld Futures | Harga Emas Rebound Pada Perdagangan Senin (13/11) Pagi
Pada perdagangan Jumat (10/11/2023) harga emas di pasar spot ditutup merosot 1,09% di posisi US$ 1.936,79 per troy ons. Penurunan ini menjadi penurunan terbesar pada pekan lalu.
Sementara, pada pukul 06.00 WIB Senin (13/11/2023), harga emas di pasar spot dibuka lebih rendah di posisi US$ 1.936,55 per troy ons atau turun 0,01%.
Emas turun lebih dari 1% pada perdagangan Jumat dan menuju penurunan mingguan kedua berturut-turut karena berkurangnya permintaan safe-haven sementara sikap hawkish dari Ketua The Federal Reserve Jerome Powell menambah penurunan harga emas.
Sikap Powell yang masih hawkish menjadi alasan utama pelemahan emas pekan kemarin dan pembukaan perdagangan emas hari ini. Hal ini juga dirusak oleh meningkatnya selera risiko investor selama beberapa minggu terakhir.
Emas batangan telah kehilangan sekitar US$70 per troy ons sejak mencapai level di atas US$2.000 per troy ons dua minggu lalu karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Pejabat The Federal Reserve AS, termasuk Powell, mengatakan pada hari Kamis kemarin bahwa mereka masih tidak yakin bahwa suku bunga akan cukup tinggi untuk menyelesaikan perjuangan melawan inflasi. Dimana target inflasi AS adalah sebesar 2%.
Patokan imbal hasil Treasury AS 10 tahun dan indeks dolar menuju kenaikan mingguan, membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik bagi investor.
"Emas akan terus diperdagangkan sideways ke level lebih rendah dalam waktu dekat kecuali kita melihat peningkatan peristiwa geopolitik, laporan ekonomi AS yang lemah, atau jika The Fed menyarankan untuk menurunkan suku bunga," ucap Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
"Perang Israel-Hamas belum meningkat secara signifikan dari sudut pandang pasar, sehingga mendorong selera risiko yang lebih baik dan menarik uang dari emas."
Dari India, adanya festival besar meningkatkan permintaan emas fisik di India, namun pembelian dilaporkan sedikit lebih rendah dibandingkan tahun lalu karena harga yang lebih tinggi membuat beberapa pelanggan enggan membeli emas.
Jumat, 10 November 2023
Equityworld Futures | Harga Emas Diperkirakan Masih Berpotensi Tertekan
Equityworld Futures | Harga Emas Diperkirakan Masih Berpotensi Tertekan
Equityworld Futures | Pergerakan harga emas di pasar spot pada perdagangan hari ini diperkirakan berpeluang tertekan merespons pernyataan Jerome Powell dalam panel diskusi IMF dinihari tadi.
Equityworld Futures | Emas Ditolong Perang, Harganya Gak Anjlok Meski Fed Galak
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan harga emas spot masih berpeluang tertekan hari ini setelah pernyataan Jerome Powell dalam panel diskusi IMF dinihari tadi menyebutkan ketidakyakinan Bank Sentral apakah suku bunga tinggi saat ini sudah mencukupi untuk menurunkan inflasi ke target 2%.
“Harga masih berpotensi tertekan ke kisaran level terendah kemarin di kisaran US$1.945 selama harga bergerak di bawah resisten US$1.970. Resisten berikutnya di kisaran US$1.990,” jelasnya kepada Media Asuransi, Jumat 10 November 2023.
Menurutnya, malam ini data survei sentimen konsumen AS bulan November mungkin bisa menggerakkan harga emas. Data yang lebih bagus dari ekspektasi bisa menekan turun harga dan sebaliknya.
Kamis, 09 November 2023
Equityworld Futures | Wall Street Beragam Jelang Pidato Bos The Fed, Pasar Tak Cemas Lagi
Equityworld Futures | Wall Street Beragam Jelang Pidato Bos The Fed, Pasar Tak Cemas Lagi
Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat di Wall Street, New York ditutup beragam pada akhir perdagangan Rabu (8/11/2023) waktu setempat. Reli saham pada November tampak memudar lantaran para investor menunggu pidato dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell terkait arah suku bunga acuan.
Equityworld Futures | Masih Tertekan, Harga Emas Berjangka Turun 4 Hari Beruntun
Berdasarkan data Bloomberg, Kamis (9/11/2023), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,12% atau 40,33 poin ke 34.112,27, sementara S&P 500 naik 0,10% atau 4,40 poin ke 4.382,78, dan Nasdaq menanjak 0,08% atau 10,56 poin ke 13.650,41.
Di tengah tanda-tanda jenuh beli investor, S&P 500 yang hanya menguat 0,1% masih mencatatkan kenaikan kedelapan berturut-turut. Indikator “pengukur rasa takut” Wall Street atau yang disebut VIX mengalami penurunan terpanjang sejak Oktober 2015.
Adapun imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor sepuluh tahun turun di bawah 4,5% setelah lelang surat utang senilai US$40 miliar.
Penjualan obligasi AS memberikan pengaruh yang semakin besar terhadap saham. Hal ini berdasarkan data Citigroup Inc. yang menunjukkan S&P 500 telah bergerak sekitar 1% ke segala arah pada hari lelang sejak awal tahun 2022, melampaui rata-rata dekade sebelumnya. Analisis Citigroup membuat para pedagang waspada terhadap penjualan obligasi teno 30 tahun senilai US$24 miliar pada hari Kamis.
Wall Street juga terus mencermati pidato para anggota Fed. Berbicara singkat pada Rabu (8/11/2023), Powell tidak mengomentari prospek suku bunga. Dia akan memiliki lebih banyak waktu untuk mengungkapkan pandangannya pada Kamis dalam panel mengenai tantangan kebijakan.
“Akan menarik untuk mendengar apakah dia membuat komentar mengenai pergerakan suku bunga jangka panjang baru-baru ini. Jika nadanya sedikit lebih hawkish dibandingkan minggu lalu, hal itu bisa saja terjadi, dan menjadi katalis untuk pasar yang kami pikir bisa terjadi,” kata Matt Maley dari Miller Tabak + Co.
Sementara itu, pedagang swap memperkirakan hampir tidak ada peluang kenaikan suku bunga pada Desember 2023, dan memperkirakan tingkat suku bunga acuan The Fed saat ini yang sekitar 5,25% hingga 5,5% akan menandai puncak siklus pengetatan moneter.
Senior analis pasar Oanda Craig Erlam mengatakan bahkan jika bank sentral berpandangan bahwa suku bunga bisa turun tahun depan, tidak realistis mengharapkan mereka mengatakannya pada saat ini karena akan membingungkan dan melemahkan pesan mereka bahwa suku bunga harus tetap lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama.
“Kami terus melihat perdagangan yang lesu di pasar saham pada Rabu, dengan investor berjuang melawan komentar hawkish dari bank sentral terhadap ekspektasi ekonomi yang suram dan spekulasi seputar penurunan suku bunga tahun depan,” kata Erlam.
Ahli strategi UBS Group AG memperkirakan S&P 500 akan berakhir pada tahun 2024 di sekitar 4,600 poin atau menyiratkan kenaikan hanya sekitar 5% dari level saat ini. Prediksi konservatif itu karena mereka melihat pertumbuhan yang lebih lemah akan merugikan pendapatan emiten.
“Margin keuntungan emiten menghadapi hambatan termasuk leverage operasi yang negatif, upah yang kaku, memburuknya kekuatan harga dan meningkatnya beban bunga," tulis Jonathan Golub dan Patrick Palfrey.
Sementara itu, kepala ekonom Hoisington Investment Management Co., Lacy Hunt, melihat penurunan imbal hasil obligasi AS baru-baru ini sebagai awal dari reli yang akan meningkat ketika perekonomian AS mengalami penurunan tajam.
“Untuk pasar obligasi, keadaan tidak menentu karena perekonomian sedang menuju hard landing. Tetapi ini adalah proses yang membutuhkan waktu. Perekonomian AS mempunyai kesulitan yang sangat serius yang akan menghantui kita dalam jangka waktu yang lama di masa depan,” kata Hunt dalam sebuah wawancara di Bloomberg Television.
Selasa, 07 November 2023
Equityworld Futures | Menanti The Fed, Wall Street Berakhir Hijau
Equityworld Futures | Menanti The Fed, Wall Street Berakhir Hijau
Equityworld Futures | Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Senin (6/11/2023) waktu setempat atau pagi WIB. Indeks komposit Nasdaq mencatatkan rekor tertinggi sejak Januari 2023.
Equityworld Futures | Harga Emas Jatuh! Tenang Masih Bisa Tembus US$ 2.000 Asal….
Nasdaq naik 0,3 persen dan berakhir pada 13.518,78, sedangkan S&P 500 naik tipis 0,18 persen pada level 4.365,98. Dow Jones Industrial Average (DJIA) bertambah 34,54 poin, atau 0,1 persen dan menetap pada level 34.095,86.
“Apa yang kami lihat adalah pasar berhenti sejenak untuk mencerna reli yang sangat kuat minggu lalu,” kata Adam Sarhan, CEO 50 Park Investments mengutip CNBC.
“Pasar berada dalam situasi berhenti sejenak untuk mengkonsolidasikan pergerakan baru-baru ini dan menunggu katalis bullish berikutnya keluar, dan kemungkinan besar itu adalah salah satu dari pernyataan Ketua Tahe Fed, Jerome Powell,” lanjut dia.
Selain rekor Nasdag, Dow dan S&P 500 naik untuk hari keenam berturut-turut dan merupakan yang pertama kalinya sejak bulan Juli dan Juni. Saham Nvidia bertambah sekitar 1,7 persen, didorong oleh optimisme dari Bank of America menjelang laporan pendapatannya.
Saham Bumble tergelincir 4,4 persen setelah aplikasi kencan tersebut mengumumkan CEO-nya akan mundur pada bulan Januari. Sementara itu, saham SolarEdge Technologies anjlok 5,1 persen karena penurunan peringkat dari Wells Fargo.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS juga mengalami kenaikan, dan membalikkan tren minggu lalu. imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun naik 9 basis poin menjadi sekitar 4,65 persen.
Saham-saham sedang memasuki minggu terbaiknya di tahun 2023. Dow mencatat kenaikan mingguan terbesar sejak Oktober 2022, sementara S&P dan Nasdaq mencatat minggu terbaiknya sejak November 2022.
Laporan pekerja bulanan yang lemah juga mendorong imbal hasil obligasi yang lebih rendah, dimana hal ini memberikan dorongan pada ekuitas .
“Pasar saham memiliki awal yang kuat di bulan November, dan langkah ini tampaknya pantas, mengingat apa yang kita lihat indikator sentimen di pasar modal,” ujar Lori Calvasina, kepala strategi ekuitas AS di RBC.
“Secara umum, pandangan kami selama sebulan terakhir ini adalah jika lonjakan imbal hasil berhenti, ekuitas AS dapat menguat tanpa menimbulkan terlalu banyak kerugian tambahan,” tambahnya.
Minggu ini merupakan periode sepi bagi data ekonomi dan pendapatan perusahaan. Meskipun musim laporan keuangan sudah mereda, dengan lebih dari 400 perusahaan S&P telah melaporkan hasil keuangan triwulanannya. Investor minggu ini menunggu kabar terbaru dari Walt Disney, Wynn, MGM Resorts, dan Occidental Petroleum.
Para ritel juga akan mengamati Ketua Federal Reserve Jerome Powell, yang dijadwalkan untuk berbicara dua kali dalam beberapa hari mendatang. Pekan lalu, bank sentral mempertahankan suku bunga tidak berubah untuk pertemuan kedua berturut-turut karena anjloknya imbal hasil obligasi. Investor berharap kampanye kenaikan suku bunga The Fed akan segera berakhir.
Senin, 06 November 2023
Equityworld Futures | Harga Emas Tergelincir Jelang Pidato Ketua The Fed
Equityworld Futures | Harga Emas Tergelincir Jelang Pidato Ketua The Fed
Equityworld Futures | Harga emas tergelincir pada Senin (6/11) setelah imbal hasil US Treasury sedikit naik menjelang pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell akhir pekan ini untuk kejelasan lebih lanjut mengenai prospek suku bunga.
Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini Turun! Jadi Berapa?
Harga emas di pasar spot turun 0,4% menjadi US$ 1.983.49 per ounce pada 0444 GMT setelah naik di atas level US$ 2.000 pada Jumat pekan lalu. Harga emas berjangka AS turun 0,4% menjadi US$ 1,990.60.
“Faktor utama yang akan mempengaruhi emas dalam waktu dekat adalah imbal hasil US Treasury 10-tahun… jika Anda mulai melihat kenaikan imbal hasil, emas bisa menembus di bawah level support utama di sekitar US$ 1.974,” kata Kelvin Wong. analis pasar senior untuk Asia Pasifik di OANDA seperti dilansir Reuters.
Imbal hasil US Treasury tenor 10-tahun yang menjadi acuan naik ke level 4,5910% setelah mencapai level terendah dalam lima minggu pada hari Jumat. Kenaikan yield US Treasury mengurangi daya tarik terhadap emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Data pada hari Jumat menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja Amerika Serikat (AS) AS melambat pada bulan Oktober, dan kenaikan upah tahunan adalah yang terkecil dalam hampir 2,5 tahun. Ini menunjukkan membaiknya kondisi pasar tenaga kerja di AS.
Laporan ketenagakerjaan yang lemah meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed mungkin akan menyelesaikan kampanye kenaikan suku bunganya, sehingga mengirim dolar ke level terendah dalam enam minggu.
Para trader sekarang memperkirakan 95% kemungkinan bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga pada bulan Desember dan 86% kemungkinan bahwa pelonggaran kebijakan pertama akan dilakukan segera pada bulan Juni tahun depan.
Investor akan memperhatikan isyarat mengenai jalur suku bunga The Fed, dengan setidaknya sembilan anggota The Fed akan menyampaikan pidatonya minggu ini, termasuk pidato Powell pada tanggal 9 November.
Jumat, 03 November 2023
Equityworld Futures | Wall Street Melonjak Berkat The Fed, IHSG Ikut Cuan
Equityworld Futures | Wall Street Melonjak Berkat The Fed, IHSG Ikut Cuan
Equityworld Futures | Tiga indeks saham utama Wall Street menguat hampir 2% pada hari Kamis (2/11/2023) di tengah harapan bahwa Federal Reserve AS (The Fed) telah mencapai akhir kenaikan suku bunganya. Sentimen The Fed turut mendorong pasar saham global, termasuk IHSG.
Equityworld Futures | Kepada Pemilik Emas, Berdoalah Semoga Pengangguran AS Melesat
Dow Jones Industrial Average naik 564,5 poin atau 1,7% menjadi 33.839,08, S&P 500 menguat 79,92 poin atau 1,89% ke 4.317,78, dan Nasdaq Composite bertambah 232,72 poin atau 1,78% ke 13.294,19.
The Fed telah mempertahankan suku bunga acuan stabil dalam 22 tahun pada kisaran 5,25%-5,5% pada pertemuan kedua yang dihelat pada 31 Oktober-1 November 2023. Hal ini menandakan bahwa The Fed telah menunda kenaikan suku bunga dua kali berturut-turut.
The Fed mempertahankan suku bunga stabil pada hari Rabu seperti yang diharapkan pelaku pasar. Ketua The Fed Jerome Powell membiarkan pintu terbuka untuk pengetatan lebih lanjut, ia juga mengakui dampak dari lonjakan imbal hasil obligasi baru-baru ini terhadap perekonomian.
Komentar tersebut, yang dipandang sebagai petunjuk bahwa bank sentral telah selesai dengan kenaikan suku bunganya, membuat imbal hasil obligasi AS bertenor lebih panjang jatuh, yang mendukung saham.
"Komentar Powell dalam konferensi pers kemarin adalah hal yang ingin didengar semua orang," kata Justin Burgin, wakil presiden riset ekuitas di Ameriprise Financial di Troy, Michigan, mengutip Reuters.
Burgin juga menunjuk pada laporan pendapatan yang lebih baik dari yang diharapkan. Meskipun panduan kuartal saat ini lebih lemah dari yang diperkirakan sebelumnya, Burgin mengatakan bahwa para analis masih memperkirakan pertumbuhan.
Menurut data LSEG terbaru, Wall Street memperkirakan pertumbuhan pendapatan kuartal IV/2023 sebesar 7,2%, turun dari 11% pada 1 Oktober, sebelum musim pelaporan dimulai. Dan untuk kuartal III, 80,9% perusahaan yang melaporkan sejauh ini telah mengalahkan ekspektasi analis sementara 14,9% meleset dari ekspektasi.