Kamis, 20 Oktober 2022

Equity World | Amsyong Gengs! Harga Emas Cetak Rekor Terendahnya Lagi

Equity World | Amsyong Gengs! Harga Emas Cetak Rekor Terendahnya Lagi

Equity World | Makin kencangnya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) membuat emas terpuruk sangat dalam.

Pada perdagangan Kamis (20/10/2022) pukul 06: 12 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.627,14 per troy ons. Harga emas melandai 0,08%.

Harga emas pagi hari ini merupakan yang terendah sejak 29 September 2022 atau dalam tiga pekan terakhir. Melemahnya emas pagi ini juga memperpanjang tren negatif emas yang terjadi kemarin. Pada perdagangan Rabu (19/10/2022), harga emas ambruk 1,4% ke US$ 1.628,48 per troy ons.

Dalam sepekan, harga emas sudah melandai 2,3% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas ambles 2,2% sementara dalam setahun anjlok 8,7%.

Analis IG Yeap Jun Rong mengatakan pelemahan emas merupakan respon dari semakin kencangnya ekspektasi pasar mengenai kebijakan agresif The Fed.
Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari, Selasa (18/10/2022), mengatakan The fed bisa saja menaikkan suku bunga acuan hingga di atas 4,75% jika inflasi belum saja mereda.

The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 200 basis points (bps) menjadi 3,00-3,25% sepanjang 2022. Pasar berekspektasi The Fed akan mengerek suku bunga acuan sebesar 75 bps.

The Fed akan menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 1-2 November mendatang.
"Pelaku pasar menginginkan kejelasan kapan kebijakan agresif The Fed berakhir sebelum mulai percaya diri membeli emas," tutur Yeap Jun Rong, dikutip dari Reuters

Ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed juga membuat dolar AS menguat tajam sehingga emas pun menjad kurang menarik karena semakin mahal.

Indeks dolar pada pagi hari ini ada di kisaran 112,98 atau menguat 0,76% dibandingkan hari sebelumnya. Analis dari City Index Fawad Razaqzada memperkirakan harga emas kemungkinan akan terus melemah ke depan.

"Emas akan melemah bahkan bisa terus melandai ke kisaran US$ 1.600 per troy ons," tutur Razaqzada.

Goldman Sachs melakukan sejumlah perhitungan atas proyeksi harga emas ke depan. Ada empat skenario terkait pergerakan emas yang menggambarkan sekuat dan selemah apa sang logam mulia akan bergerak.

Empat scenario tersebut adalah soft landing, resesi di AS dengan pemangkasan suku bunga yang tajam, inflasi melonjak, kenaikan suku bunga lebih tinggi, dan resesi di AS dengan pemangkasan suku bunga terbatas.

Perhitungan berdasarkan empat skenario tersebut menghasilkan pergerakan yang berbeda dari harga emas. Emas bisa ambruk ke level US$ 1.500 hingga melambung ke kisaran US$ 2.250 per troy ons.