Senin, 14 Februari 2022

PT Equity World | Konflik Rusia-Ukraina Memanas, Wall Street Ditutup Turun Tajam

PT Equity World | Indeks utama Wall Street berakhir melemah tajam pada perdagangan Jumat (11/2). Investor khawatir tentang ketegangan yang semakin memanas antara Rusia dan Ukraina.

Dikutip dari Reuters, Senin (14/2), Dow Jones Industrial Average turun 1,43 persen menjadi berakhir pada 34.738,06 poin, sedangkan S&P 500 kehilangan 1,90 persen pada 4.418,64. Sementara Nasdaq Composite turun 2,78 persen menjadi 13.791,15.

Sembilan dari 11 indeks sektor utama S&P 500 turun, dipimpin oleh teknologi yang turun 3,0 persen dan consumer discretionary 2,8 persen. Sedangkan Indeks sektor energi melonjak 2,8 persen didorong harga minyak yang mencapai titik tertinggi dalam tujuh tahun.

Investor telah terbebani dengan inflasi yang terus naik di AS serta potensi kenaikan suku bunga. Kondisi semakin diperparah setelah Washington mengabarkan bahwa Rusia telah mengumpulkan cukup banyak pasukan di dekat Ukraina untuk melancarkan invasi besar. Ini artinya serangan dapat dimulai kapan saja.

"Kami hanya harus melihat bagaimana ini terjadi selama akhir pekan dan apakah para pemimpin global dapat menghentikan ini atau tidak. Jika tidak, maka efek lanjutannya bisa material, dan itulah yang dikhawatirkan pasar," ujar Thomas Hayes, anggota pengelola di Great Hill Capital LLC di New York.

Sementara itu, saham Nvidia Corp jatuh 7,3 persen, Amazon.com Inc turun 3,6 persen. Sementara Apple Inc dan Microsoft Corp keduanya kehilangan lebih dari 2 persen. Keempat perusahaan ini membebani pergerakan S&P 500. Adapun Indeks Philadelphia Semiconductor merosot 4,83 persen. Dalam minggu ini, S&P 500 turun 1,8 persen dan Nasdaq turun 2,2 persen.

Sementara itu para broker memperkirakan kenaikan suku bunga akan terjadi di bulan Maret. Proyeksinya suku bunga akan naik ke kisaran 1,75-2,00 persen pada akhir tahun.

Jika Ukraina diserang, itu menambah kepercayaan pada pandangan kami bahwa Fed akan lebih dovish daripada yang diyakini pasar saat ini karena perang akan membuat prospek menjadi lebih tidak pasti," ujar Jay Hatfield, Kepala Investasi Infrastructure Capital Management di New York.

Sebuah survei dari University of Michigan menunjukkan sentimen konsumen AS turun ke level terendah dalam lebih dari satu dekade pada awal Februari. Hal ini terjadi di tengah ekspektasi bahwa inflasi akan terus meningkat dalam waktu dekat.

Indeks volatilitas CBOE, juga dikenal sebagai pengukur ketakutan Wall Street, naik untuk sesi kedua berturut-turut dan mencapai level tertinggi sejak akhir Januari.

Di sisi lain, saham platform real estate online Zillow Group Inc melonjak 12,7 persen setelah mengalahkan perkiraan Wall Street dalam penjualan kuartalan. Sedangkan saham Under Armour Inc merosot 12,5 persen setelah perseroan mengatakan bahwa margin keuntungannya akan berada di bawah tekanan pada kuartal I.

Volume perdagangan di Wall Street mencapai 13,4 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan rata-rata perdagangan saham selama 20 hari terakhir sebanyak 12,6 miliar saham.