Jumat, 01 Oktober 2021

PT Equity World | Waspada, Ada 'Racun' yang Bakal Buat Harga Emas Pingsan!

PT Equity World | Harga emas dunia naik tajam pada perdagangan kemarin. Namun pagi ini, harga langsung turun lagi meski tipis saja.

Kemarin, harga emas dunia di pasar spot ditutup US$ 1.757,44/troy ons. Melonjak 1,82% dibandingkan hari sebelumnya.

Wall Street tergelincir, S&P 500 catatkan kinerja bulanan terburuk sejak pandemi | PT Equity World

Lalu pada Jumat (1/10/2021) pukul 05:22 WB, harga berada d US$ 1.755,36/troy ons. Turun tipis 0,12%.

Harga sang logam mulia naik tajam merespons data ketenagakerjaan terbaru di Amerika Serikat (AS). Pada pekan yang berakhir 25 September 2021, klaim tunjangan pengangguran bertambah 11.000 dari minggu sebelumnya menjadi 362.000. Tidak sesuai dengan ekspektasi pasar, di mana konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan jumlahnya turun menjadi 335.000.

Data ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja sepertinya belum pulih betul dari dampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Sepanjang jalan menuju penciptaan lapangan kerja maksimal (maximum unemployment) belum terlihat, maka bank sentral AS The Federal Reserve/The Fed mungkin saja tetap mempertahankan kebijakan moneter akomodatif.

"Ada ketidakpastian soal kapan The Fed akan melakukan tapering (pengurangan pembelian surat berharga). Seperti diketahui, The Fed ingin pasar tenaga kerja yang kuat sebelum mengumumkan tapering," kata Robin Bhar, seorang konsultan independen, seperti dikutip dari Reuters.

Selain itu, lanjut Bhar, emas juga kembali menjadi aset yang diburu pelaku pasar karena investor ingin melakukan lindung nilai (hedging) atas risiko percepatan laju inflasi di Negeri Paman Sam.

Akan tetapi, kenaikan harga emas kemarin dinilai hanya riak kecil di tengah samudera koreksi harga emas. Ya, sepertinya masa depan harga emas masih suram, risiko penurunan sangat besar.

Sebab meski klaim tunjangan pengangguran naik, tetapi rasanya cuma fenomena musiman. Klaim meningkat karena Negara Bagian California mengalihkan penerima Pandemic Emergency Unemployment Compensation (PEUC) yang berakhir pada 4 September 2021 ke Federal State Extended Duration.

Tunjangan ini adalah tambahan dari yang diberikan pemerintah, penerima akan mendapatkan tambahan bernilai satu minggu bantuan. Alhasil, banyak yang mengklaim tunjangan tersebut sehingga terjadi distorsi.

"Jadi rasanya peningkatan klaim tunjangan pengangguran secara nasional tidak terlalu mengkhawatirkan. Itu hanya disebabkan oleh kejadian di California, ujar Ryan Sweet, Ekonom Senior Moody's Analytics, sebagaimana diwartakan Reuters.

Oleh karena itu, pasar tetap meyakini bahwa The Fed akan memulai tapering pada November 2021 alias bulan depan. Tidak lama lagi, pasokan dolar AS akan berkurang, tidak akan semelimpah sekarang, karena The Fed mengurangi 'dosis' pembelian aset. Hasilnya, nilai tukar dolar AS sepertinya bakal menguat.

"Keperkasaan dolar AS yang diiringi oleh kenaikan yield (imbal hasil) oblgasi adalah racun bagi emas. Dalam waktu dekat, ada risiko harga akan turun mungkin sampai ke US$ 1.700/troy ons," sebut riset Commerzbank.