Kamis, 20 Februari 2025

Equityworld Futures | Bursa Wall Street Menguat Meski Kebijakan Tarif Trump Bayangi Pasar

Equityworld Futures | Bursa Wall Street Menguat Meski Kebijakan Tarif Trump Bayangi Pasar

Equityworld Futures | Indeks utama Wall Street di Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Rabu (19/2) meski investor masih mencermati kebijakan Bank Sentral AS (The Fed) dan ancaman tarif impor dari Presiden Donald Trump.

Equityworld Futures | Harga Emas Melorot Usai Tembus Rekor Tertinggi, Ini Penyebabnya

 
S&P 500 naik 0,24% ke level 6.144,15, mencetak rekor penutupan dua hari beruntun setelah menyentuh level tertinggi sepanjang masa. Nasdaq Composite menguat 0,07% ke 20.056,25, sementara Dow Jones Industrial Average bertambah 71,25 poin atau 0,16% ke 44.627,59.

Saham Microsoft melonjak 1,3% setelah memperkenalkan chip komputasi kuantum pertamanya, mendorong kenaikan sektor teknologi. Tesla juga naik hampir 2%, sedangkan Analog Devices melesat hampir 10% setelah merilis laporan keuangan yang melampaui ekspektasi analis.

Sementara itu, Trump mengusulkan tarif 25% untuk impor mobil, chip, dan obat-obatan pada Selasa (18/2). Meski belum merinci kebijakan tersebut, ia menyebut tarif ini berpotensi mulai berlaku pada 2 April 2025.

Pendiri dan Kepala Investasi Elios Financial Group, Jim Elios menilai dalam jangka pendek, pasar bakal dipengaruhi oleh berbagai sentimen, termasuk kebijakan tarif Trump, volatilitas aset digital seperti Dogecoin (DOGE), dan pernyataan Elon Musk.

“Dalam jangka panjang, saya masih sangat optimis bahwa kebijakan ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih pro-bisnis,” ujar Elios, dikutip dari CNBC, Kamis (20/2).

Investor juga mencermati risalah pertemuan terbaru The Fed yang mengindikasikan bahwa para pejabat bank sentral ingin melihat inflasi lebih terkendali sebelum menurunkan suku bunga lebih lanjut.

Selain itu, mereka juga mengkhawatirkan dampak potensial dari kebijakan tarif yang diusulkan Trump terhadap stabilitas ekonomi.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 19 Februari 2025

Equityworld Futures | Investor Cemas Menanti Risalah Rapat The Fed, Bursa Wall Street Bergerak Lesu

Equityworld Futures | Investor Cemas Menanti Risalah Rapat The Fed, Bursa Wall Street Bergerak Lesu

Equityworld Futures | Saham-saham Wall Street relatif tenang pada hari Selasa karena investor bersiap untuk memantau perkembangan tarif dan mencari informasi mengenai rencana Federal Reserve (The Fed) untuk menentukan suku bunga setelah data bulanan yang dirilis minggu lalu menunjukkan penjualan ritel turun tajam.

Equityworld Futures | Makin Mahal, Harga Emas Bersiap Tembus Tekor Tertinggi Lagi

Catatan dari pertemuan bank sentral pada bulan Januari, dimana suku bunga dijaga tidak berubah, akan dirilis pada hari Rabu (19/2).

Pada hari Senin, Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan bahwa pandangan bahwa pembatasan perdagangan baru Presiden AS Donald Trump hanya akan berdampak kecil pada harga, sementara Presiden The Fed Philadelphia Patrick Harker mendukung sikap kebijakan suku bunga yang stabil untuk saat ini.

Komentar hawkish dari Ketua The Fed Jerome Powell minggu lalu bersama dengan rilis data yang beragam, termasuk penjualan ritel yang lebih lemah dari perkiraan telah menyebabkan imbal hasil Treasury mundur dan meningkatkan ketidakpastian mengenai strategi apa yang akan diambil The Fed terkait biaya pinjaman tahun ini.

Menurut data LSEG, para pedagang saat ini melihat setidaknya peluang pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin sekitar 54% untuk pemotongan tambahan hingga Desember.

"Saya tidak berpikir The Fed ingin membuat kesalahan kebijakan dengan memangkas suku bunga terlalu dini, karena jika mereka melakukannya, konsekuensi yang tidak diinginkan tentu saja akan menjadi inflasi yang berbalik," kata Philip Blancato, CEO Ladenburg Thalmann Asset Management.

Indeks saham utama Wall Street mencatat kenaikan mingguan di tengah periode yang bergelombang ketika pemaksaan tarif Trump pada impor baja dan aluminium, bersama dengan rencananya untuk tarif timbal balik, memicu volatilitas.

Pada pukul 09:57 ET, Dow Jones Industrial Average turun 99,35 poin, atau 0,22%, menjadi 44.444,83, S&P 500 naik 5,87 poin, atau 0,10%, menjadi 6.120,62, dan Nasdaq Composite naik 33,71 poin, atau 0,17%, menjadi 20.060,48.

Lima dari 11 sektor S&P 500 diperdagangkan lebih rendah, dengan komunikasi memimpin penurunan dengan penurunan 0,9%, sementara teknologi memimpin kenaikan dengan kenaikan 0,5%.Penurunan 2,2% di UnitedHealth menekan Dow blue-chip.

Musim laporan laba akan menyusut minggu ini, dengan lebih dari 380 perusahaan S&P 500 telah melaporkan hasil kuartalan.

Laporan laba raksasa ritel Walmart, yang menjadi tolak ukur untuk mengukur bagaimana konsumen Amerika, akan dirilis akhir pekan ini.

Saham megacap tumbuh beragam, meskipun Nvidia melampaui dengan kenaikan 1,9%.

Intel naik 6,6% setelah laporan akhir pekan yang mengatakan rival Taiwan Semiconductor Manufacturing Co dan Broadcom masing-masing melirik kesepakatan potensial yang dapat memecah ikon pembuatan chip tersebut menjadi dua.

Constellation Brands melonjak 5,4% setelah Warren Buffett's Berkshire Hathaway mengungkapkan investasi baru di produsen minuman beralkohol tersebut pada hari Jumat.

Bath & Body Works naik 7,4% setelah J.P.Morgan meningkatkan peringkatnya pada perusahaan kecantikan dan perawatan kulit tersebut menjadi "overweight".

S&P 500 mencatat 20 tertinggi 52 minggu baru dan sembilan terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencatat 86 tertinggi baru dan 50 terendah baru.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Senin, 17 Februari 2025

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Variatif, Nasdaq Cetak Rekor

Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Variatif, Nasdaq Cetak Rekor

Equityworld Futures | Indeks saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup variatif pada perdagangan Jumat (14/2). Meski demikian indeks Nasdaq Composite berhasil mencetak rekor tertinggi dengan kenaikan 0,41 persen.

Equityworld Futures | Harga Emas Spot Menguat Tipis Senin (17/2) Pagi, Menanti Kebijakan Tarif Trump

Mengutip Reuters pada Senin (17/2), Industri Dow Jones (.DJI) turun 165,35 poin atau 0,37 persen menjadi 44.546,08, lalu S&P 500 (.SPX) turun 0,44 poin atau 0,01 persen ke level 6.114,63. Sementara Nasdaq Composite (.IXIC) naik 81,13 poin atau 0,41 persen menjadi 20.026,77.

Selama seminggu, S&P 500 naik 1,47 persen, Nasdaq naik 2,58 persen, dan Dow naik 0,55 persen. Nasdaq mencatat rekor kenaikan persentase mingguan terbesar sejak awal Desember.

Selain itu, indeks Nasdaq 100 (.NDX) juga naik 0,4 persen dan mencapai rekor penutupan tertinggi. Hak tersebut juga dipicu kenaikan saham teknologi Nvidia (NVDA.O) yang naik 2,6 persen.

Selain Nvidia, saham Apple (AAPL.O) juga naik 1,3 persen sementara saham teknologi lainnya yakni Microsoft (MSFT.O) turun sekitar 0,5 persen dan Amazon (AMZN.O) turun 0,7 persen.

Saham Airbnb (ABNB.O) juga mencatat kenaikan 14 persen, setelah perusahaan penyewaan rumah untuk liburan itu membukukan pendapatan kuartalan yang lebih tinggi. Pada pekan lalu, saham mendapat dorongan setelah data menunjukkan harga produsen AS meningkat pada bulan Januari.

Meski begitu imbal hasil Treasury menurun sehari setelah Presiden Amerika Seikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana tarif timbal balik tetapi tidak memberlakukan tarif baru.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS juga disebut merosot untuk hari kedua berturut-turut setelah data menunjukkan penjualan ritel AS turun lebih dari yang diharapkan pada bulan Januari. Selain itu, Departemen Perdagangan AS mengatakan penjualan eceran turun 0,9 persen pada Januari lalu, penurunan terbesar sejak Maret 2023, setelah kenaikan 0,7 persen yang direvisi naik pada bulan Desember, dan jauh di bawah estimasi penurunan 0,1 persen.

Demo Ewf 

Demo Equityworld

Kamis, 13 Februari 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Naik Walau Belum Sampai Rekor, Saatnya Jual atau Beli?

Equityworld Futures | Harga Emas Naik Walau Belum Sampai Rekor, Saatnya Jual atau Beli?

Equityworld Futures | Harga emas dunia ditutup naik pada perdagangan kemarin. Pagi ini, harga sang logam mulia juga masih kuat menanjak.

Equityworld Futures | Harga Emas Stabil di Tengah Ketakutan Perang Dagang Global

Pada Rabu (12/2/2025), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.903,6/troy ons. Menguat 0,16% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Harga emas pun masih naik pada pagi ini. Pada pukul 06:52 WIB, harga emas bertambah 0,04% ke US$ 2.904,6/troy ons.

Meski naik, harga emas belum mampu menciptakan rekor baru. Rekor tertinggi masih di US$ 2.917,6/troy ons yang tercipta pada 10 Februari lalu.

Laju penguatan harga emas sedikit tertahan akibat rilis data ekonomi terbaru di Amerika Serikat (AS). US Bureau of Labor Statistics melaporkan, inflasi AS pada Januari berada di 3% secara kuartalan yang disetahunkan (annualized). Lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya yang sebesar 2,9%.

Secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi Januari tercatat 0,5%. Juga lebih tinggi dibandingkan Desember 2024 yaitu 0,4%.

Perkembangan ini menjadi kode keras bahwa inflasi di AS masih ‘bandel’. Sepertinya butuh waktu untuk menjinakkan inflasi ke arah 2% yang ditargetkan bank sentral Federal Reserve.

“Soal inflasi, kita sudah semakin dekat tetapi belum sampai di tujuan. Kami akan bersabar sebelum melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut,” tegas Jerome ‘Jay’ Powell, Gubernur The Fed, dalam paparan di hadapan House of Representatives, seperti dikabarkan Bloomberg News.

Sepanjang 2024, The Fed sudah memangkas suku bunga acuan sebanyak 100 basis poin (bps). Tahun ini, dengan kekhawatiran percepatan laju inflasi, sepertinya pemotongan sulit untuk mencapai sebanyak itu.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan menjadi kurang menguntungkan saat suku bunga masih tinggi.

Demo Ewf  

Demo Equityworld