Equity World | Guardiola Bikin Dampak Besar di Liga Inggris
Equity World | Kehadiran Pep Guardiola di Manchester City ternyata membuat manajer klub Liga Inggris lainnya gentar. Hal ini disampaikan oleh manajer Brighton, Chris Hughton.
Guardiola bergabung ke City sejak 2016. Pada musim pertamanya, manajer asal Katalan ini tidak mendapatkan gelar apapun.
Namun pada musim keduanya kualitas Guardiola mulai terlihat. Ia membawa City juara Liga Inggris dan Piala Liga.
Musim ini City juga difavoritkan untuk menjadi juara. Mereka masih berada di posisi kedua klasemen hingga pekan keenam.
Gelar pertama pun telah disumbang Guardiola untuk City musim ini. Yakni Community Shield dengan mengalahkan Chelsea.
"Kedatangan Guardiola ke Liga Inggris sangat masif. Manajer hebat selalu memberikan dampak besar di kompetisi ini," kata Hughton seperti dilansir Manchester Evening News.
"Di masa lalu ada Arsene Wenger yang memberikan dampak itu. Lalu ada juga Jose Mourinho yang memberikan warna berbeda setelah itu," ujarnya menambahkan.
Buyback Emas Diharapkan Muncul Ditengah Lanjutan Naiknya Suku Bunga | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
"Lalu sekarang eranya Guardiola. Dia menyajikan sepak bola indah dengan pemain yang tak kalah hebat."
Bahkan Hughton percaya City bakal mempertahankan gelar musim ini.
"Saya tahu musim ini bakal sulit bagi City. Namun saya yakin mereka masih bisa juara," ujarnya.
Equity World
Jumat, 28 September 2018
Kamis, 27 September 2018
Equity World | Puyol: Standar Barcelona Lebih Tinggi dari Madrid
Equity World | Puyol: Standar Barcelona Lebih Tinggi dari Madrid
Equity World | Legenda Barcelona, Carles Puyol menilai standar di Barcelona jauh lebih tinggi daripada Real Madrid. Puyol percaya, jika Barcelona menjalani musim seperti Madrid di 2017/18 lalu, klub Catalan tersebut akan dikritik.
Musim 2017/18 lalu dapat dikatakan Madrid memilih fokus ke Liga Champions dan mengabaikan La Liga serta Copa Del Rey.
Memang pada akhirnya Madrid berhasil menjadi juara dan meraih trofi Liga Champions ke-13 mereka, tetapi untuk meraih itu Madrid harus mengorbankan kompetisi lainnya.
Kondisi inilah yang menurut Puyol tak bisa dilakukan Barcelona. Sebagai klub besar, Barcelona harus selalu fokus ke setiap kompetisi dan berusaha tampil maksimal. Barcelona tak bisa bersikap seperti Madrid yang hanya fokus ke salah satu kompetisi.
Mentalitas Barcelona
Menurut Puyol, jika Barcelona hanya fokus ke satu kompetisi dan bahkan menjuarainya, suporter dan pihak klub akan mengecam para pemain. Standar Barcelona jauh lebih tinggi dibanding Madrid.
"Barcelona selalu berjuang untuk semuanya," buka Puyol kepada marca.
"Jika Barcelona menjalani musim seperti Real Madrid tahun lalu, mereka akan membunuh kami."
"Mereka (Madrid) fokus ke Liga Champions, mereka seperti bermain lempar koin, tetapi di Barcelona anda tak bisa melakukan itu, kami memiliki mentalitas yang berbeda," sambungnya.
Harga Emas Lanjutkan Penguatannya Pasca Naiknya Suku Bunga | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Menurut Puyol, salah satu kritik yang paling pedas selalu datang dari media. Barcelona harus berjuang untuk semua kompetis. Menurutnya, La Liga nomor satu, Liga Champions nomor dua, dan Copa Del Rey nomor tiga.
"Barcelona selalu diharapkan menang setiap pekan dan jika mereka kalah, anda (media) akan mengkritik."
"Mereka harus berjuang untuk semua gelar, tetapi jika anda harus memilih antara Liga Champions dan Copa del Rey maka anda boleh memilih Liga Champions," lanjut Puyol.
"Meski demikian di atas semuanya adalah La Liga, yang sangat penting."
Equity World
Equity World | Legenda Barcelona, Carles Puyol menilai standar di Barcelona jauh lebih tinggi daripada Real Madrid. Puyol percaya, jika Barcelona menjalani musim seperti Madrid di 2017/18 lalu, klub Catalan tersebut akan dikritik.
Musim 2017/18 lalu dapat dikatakan Madrid memilih fokus ke Liga Champions dan mengabaikan La Liga serta Copa Del Rey.
Memang pada akhirnya Madrid berhasil menjadi juara dan meraih trofi Liga Champions ke-13 mereka, tetapi untuk meraih itu Madrid harus mengorbankan kompetisi lainnya.
Kondisi inilah yang menurut Puyol tak bisa dilakukan Barcelona. Sebagai klub besar, Barcelona harus selalu fokus ke setiap kompetisi dan berusaha tampil maksimal. Barcelona tak bisa bersikap seperti Madrid yang hanya fokus ke salah satu kompetisi.
Mentalitas Barcelona
Menurut Puyol, jika Barcelona hanya fokus ke satu kompetisi dan bahkan menjuarainya, suporter dan pihak klub akan mengecam para pemain. Standar Barcelona jauh lebih tinggi dibanding Madrid.
"Barcelona selalu berjuang untuk semuanya," buka Puyol kepada marca.
"Jika Barcelona menjalani musim seperti Real Madrid tahun lalu, mereka akan membunuh kami."
"Mereka (Madrid) fokus ke Liga Champions, mereka seperti bermain lempar koin, tetapi di Barcelona anda tak bisa melakukan itu, kami memiliki mentalitas yang berbeda," sambungnya.
Harga Emas Lanjutkan Penguatannya Pasca Naiknya Suku Bunga | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Menurut Puyol, salah satu kritik yang paling pedas selalu datang dari media. Barcelona harus berjuang untuk semua kompetis. Menurutnya, La Liga nomor satu, Liga Champions nomor dua, dan Copa Del Rey nomor tiga.
"Barcelona selalu diharapkan menang setiap pekan dan jika mereka kalah, anda (media) akan mengkritik."
"Mereka harus berjuang untuk semua gelar, tetapi jika anda harus memilih antara Liga Champions dan Copa del Rey maka anda boleh memilih Liga Champions," lanjut Puyol.
"Meski demikian di atas semuanya adalah La Liga, yang sangat penting."
Equity World
Rabu, 26 September 2018
Equity World | Insiden Liga Champions, Karius: Sergio Ramos Tak Pernah Minta Maaf
Equity World | Insiden Liga Champions, Karius: Sergio Ramos Tak Pernah Minta Maaf
Equity World | Loris Karius mengaku bahwa bek Real Madrid, Sergio Ramos, tidak pernah meminta maaf terkait dengan insiden di final Liga Champions musim lalu. Pada laga final itu, Real Madrid berhadapan dengan Liverpool.
Seperti diketahui, mantan kiper Liverpool itu sempat bertabrakan dengan kapten Real Madrid saat berlangsung laga final pada Mei lalu. Pertandingan itu dimenangi Madrid dengan skor 3-1.
Beberapa minggu usai insiden tersebut, Karius didiagnosis menderita gegar otak.
"Hanya dia yang tahu jika saya cedera dengan sengaja, tetapi dia tidak pernah meminta maaf kepada saya," kata Karius kepada Bild, sebagaimana dikutip dari Cadena Cope.
“Ini telah membuktikan bahwa saya menderita gangguan penglihatan. Dalam kondisi normal saya tidak membuat kesalahan itu jadi saya tidak bisa menjelaskannya,” kata Karius.
Beberapa minggu usai insiden tersebut, Karius didiagnosis menderita gegar otak.
"Hanya dia yang tahu jika saya cedera dengan sengaja, tetapi dia tidak pernah meminta maaf kepada saya," kata Karius kepada Bild, sebagaimana dikutip dari Cadena Cope.
“Ini telah membuktikan bahwa saya menderita gangguan penglihatan. Dalam kondisi normal saya tidak membuat kesalahan itu jadi saya tidak bisa menjelaskannya,” kata Karius.
Selain insiden tabrakan, Karius juga menjalani mimpi buruk di final Liga Champions musim lalu. Dia membuat blunder memalukan yang berujung pada dua gol Real Madrid.
Setelah itu, Liverpool bergerak cepat dan mendatangkan Alisson Becker, mantan kiper AS Roma yang terus mencuri perhatian.
5 Tanda Bahwa Kamu Harus Minum Obat Cacing, Kenali Benar dan Atasi | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Alasan Tinggalkan Liverpool
Meski terkesan terusir, Karius sama sekali tak mempermasalahkan keputusan pelatih Liverpool, Jurgen Klopp.
Menurut Karius, satu-satunya alasan meninggalkan Liverpool adalah karena dia ingin bermain lebih sering. Dia sama sekali tak menyalahkan Klopp, justru Karius menilai hubungannya dengan Klopp berjalan sangat baik.
Equity World
Equity World | Loris Karius mengaku bahwa bek Real Madrid, Sergio Ramos, tidak pernah meminta maaf terkait dengan insiden di final Liga Champions musim lalu. Pada laga final itu, Real Madrid berhadapan dengan Liverpool.
Seperti diketahui, mantan kiper Liverpool itu sempat bertabrakan dengan kapten Real Madrid saat berlangsung laga final pada Mei lalu. Pertandingan itu dimenangi Madrid dengan skor 3-1.
Beberapa minggu usai insiden tersebut, Karius didiagnosis menderita gegar otak.
"Hanya dia yang tahu jika saya cedera dengan sengaja, tetapi dia tidak pernah meminta maaf kepada saya," kata Karius kepada Bild, sebagaimana dikutip dari Cadena Cope.
“Ini telah membuktikan bahwa saya menderita gangguan penglihatan. Dalam kondisi normal saya tidak membuat kesalahan itu jadi saya tidak bisa menjelaskannya,” kata Karius.
Beberapa minggu usai insiden tersebut, Karius didiagnosis menderita gegar otak.
"Hanya dia yang tahu jika saya cedera dengan sengaja, tetapi dia tidak pernah meminta maaf kepada saya," kata Karius kepada Bild, sebagaimana dikutip dari Cadena Cope.
“Ini telah membuktikan bahwa saya menderita gangguan penglihatan. Dalam kondisi normal saya tidak membuat kesalahan itu jadi saya tidak bisa menjelaskannya,” kata Karius.
Selain insiden tabrakan, Karius juga menjalani mimpi buruk di final Liga Champions musim lalu. Dia membuat blunder memalukan yang berujung pada dua gol Real Madrid.
Setelah itu, Liverpool bergerak cepat dan mendatangkan Alisson Becker, mantan kiper AS Roma yang terus mencuri perhatian.
5 Tanda Bahwa Kamu Harus Minum Obat Cacing, Kenali Benar dan Atasi | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Alasan Tinggalkan Liverpool
Meski terkesan terusir, Karius sama sekali tak mempermasalahkan keputusan pelatih Liverpool, Jurgen Klopp.
Menurut Karius, satu-satunya alasan meninggalkan Liverpool adalah karena dia ingin bermain lebih sering. Dia sama sekali tak menyalahkan Klopp, justru Karius menilai hubungannya dengan Klopp berjalan sangat baik.
Equity World
Selasa, 25 September 2018
Equity World | Jadwal Piala Liga Inggris Hari Ini, Mourinho Ditantang Lampard
Equity World | Jadwal Piala Liga Inggris Hari Ini, Mourinho Ditantang Lampard
Equity World | Piala Liga Inggris musim ini telah memasuki babak ketiga. Sejumlah klub unggulan mulai bertarung untuk melangkah ke babak selanjutnya.
Salah satu big match dalam Piala Liga Inggris hari ini adalah MU kontra Derby County. Laga akan digelar dinihari WIB nanti di Old Trafford.
Meski berbeda kasta namun laga kedua tim diprediksi bakal berjalan sengit. Pasalnya ini merupakan pertemuan guru vs murid untuk manajer kedua tim.
Ya, Jose Mourinho akan menantang eks anak asuhnya di Chelsea, Frank Lampard. Tentu Mourinho tak mau menelan malu dalam laga ini.
Apalagi MU punya keuntungan dengan bermain di kandang sendiri. Berikut jadwal Piala Liga Inggris hari ini:
Pasar Emas Tunggu Sikap Fed di Area Positif | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Burton Albion Vs Burnley
Wycombe Wanderers Vs Norwich City
Oxford United Vs Manchester City
Millwall Vs Fulham
AFC Bournemouth Vs Blackburn
Preston North End Vs Middlesbrough
Wolverhampton Vs Leicester City
Blackpool Vs Queens Park Rangers
WBA Vs Crystal Palace
MU Vs Derby County
Equity World
Equity World | Piala Liga Inggris musim ini telah memasuki babak ketiga. Sejumlah klub unggulan mulai bertarung untuk melangkah ke babak selanjutnya.
Salah satu big match dalam Piala Liga Inggris hari ini adalah MU kontra Derby County. Laga akan digelar dinihari WIB nanti di Old Trafford.
Meski berbeda kasta namun laga kedua tim diprediksi bakal berjalan sengit. Pasalnya ini merupakan pertemuan guru vs murid untuk manajer kedua tim.
Ya, Jose Mourinho akan menantang eks anak asuhnya di Chelsea, Frank Lampard. Tentu Mourinho tak mau menelan malu dalam laga ini.
Apalagi MU punya keuntungan dengan bermain di kandang sendiri. Berikut jadwal Piala Liga Inggris hari ini:
Pasar Emas Tunggu Sikap Fed di Area Positif | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Burton Albion Vs Burnley
Wycombe Wanderers Vs Norwich City
Oxford United Vs Manchester City
Millwall Vs Fulham
AFC Bournemouth Vs Blackburn
Preston North End Vs Middlesbrough
Wolverhampton Vs Leicester City
Blackpool Vs Queens Park Rangers
WBA Vs Crystal Palace
MU Vs Derby County
Equity World
Langganan:
Postingan (Atom)