Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Menguat, Pasar Antisipasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Equityworld Futures | Harga emas bertahan di level tinggi seiring meningkatnya keyakinan pasar bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), akan memangkas suku bunga acuannya pada September 2025 mendatang.
Equityworld Futures | Harga Emas Bikin Bingung: Seharusnya Terbang Kok Malah Ambruk?
Mengutip Bloomberg, Selasa (28), pada perdagangan Senin (25/8) siang waktu Singapura, harga emas spot melemah tipis 0,1 persen menjadi USD 3.367,79 per troy ounce.
Namun, secara keseluruhan emas masih menahan kenaikan 1,1 persen yang dibukukan pada Jumat lalu, usai pidato Ketua The Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole.
Powell dalam pidatonya menyatakan bahwa risiko yang meningkat di pasar tenaga kerja dapat menjadi alasan untuk melakukan penyesuaian kebijakan moneter, meski kekhawatiran terkait inflasi akibat tarif impor masih membayangi.
Menurutnya, kondisi ekonomi saat ini menghadirkan “challenging situation” bagi para pejabat The Fed.
Pernyataan Powell itu memicu ekspektasi kuat pemangkasan suku bunga akan dilakukan bulan depan. Data pasar swap menunjukkan peluang lebih dari 85 persen bagi The Fed untuk memangkas suku bunga pada September. Meski demikian, arah kebijakan setelah bulan tersebut masih dipenuhi ketidakpastian.
“Keseimbangan risiko-imbalan jangka pendek telah bergeser ke arah yang menguntungkan emas. Pernyataan Powell memperkuat keyakinan bahwa pelonggaran kebijakan akan dilakukan, meskipun pandangan tersebut bisa dibilang mendahului data yang masuk," ujar Ahmad Assiri, research strategist Pepperstone, dalam catatan riset yang dikirim melalui email.
Emas tercatat sudah menguat lebih dari 25 persen sepanjang tahun ini, sebagian besar ditopang lonjakan harga pada empat bulan pertama. Lonjakan tersebut didorong oleh meningkatnya ketegangan geopolitik, kekhawatiran perdagangan global, serta pembelian emas oleh bank-bank sentral dunia.
Sejumlah pelaku pasar, termasuk unit manajemen kekayaan UBS Group AG, memproyeksikan harga emas masih berpotensi melanjutkan penguatan.
Namun, data terbaru Commodity Futures Trading Commission (CFTC) menunjukkan posisi bullish dana lindung nilai (hedge fund) terhadap emas justru turun ke level terendah dalam enam pekan terakhir.
Di pasar logam mulia lainnya, harga perak dan platinum tercatat stagnan, sementara paladium sedikit melemah. Adapun indeks dolar Bloomberg stabil setelah turun 0,8 persen pada Jumat pekan lalu.
Selasa, 26 Agustus 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Menguat, Pasar Antisipasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Senin, 25 Agustus 2025
Equityworld Futures | Siap-Siap Cuan, Harga Emas Bakal Tembus Segini
Equityworld Futures | Siap-Siap Cuan, Harga Emas Bakal Tembus Segini
Equityworld Futures | Harga emas dunia diprediksi menguat ke level US$ 3.400 pada pekan ini. Kenaikan itu bakal ditopang oleh pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang memberikan sinyal adanya pemangkasan suku bunga.
Equityworld Futures | Emas Punya “Senjata” Baru Tapi Bakal Kesulitan Tembus US$ 3.400?
Ditambah lagi, kondisi geopolitik di Timur Tengah dan Eropa, terutama ketegangan Rusia dan Ukraina, yang memanas yang membuat investor kembali memburu logam mulia ini.
Harga emas ditutup melonjak 1% di level US$ 3.372,11 per troy ons pada Jumat (22/8/2025).
Pengamat Komoditas Ibrahim Assuaibi memprediksi, pernyataan Powell di Jackson Hole pada akhir pekan lalu mengindikasikan adanya potensi pemangkasan suku bunga The Fed. Walaupun di tengah kondisi yang terjadi saat ini, terutama adanya perang dagang yang dikhawatirkan akan berdampak pada inflasi.
Menurut Ibrahim, potensi pemangkasan suku bunga The Fed semakin menguat di tengah adanya tekanan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. “Hal itu membawa angin segar bagi investor untuk kembali melakukan pembelian terhadap emas terhadap aset safe haven,” ungkap Ibrahim, Minggu (24/8/2025).
Ibrahim menambahkan, harga emas juga ditopang oleh kondisi geopolitik, baik di Timur Tengah maupun Eropa. Di Timur Tengah, Parlemen Israel menyetujui untuk menguasai seluruh wilayah Jalur Gaza, dan ini menyulut pertentangan dari seluruh dunia, karena telah dianggap telah melampaui batas.
"Terutama karena aksi genosida Israel, terhadap warga Jalur Gaza tersebut. Tidak hanya itu, rencana penguasaan Jalur Gaza oleh Israel tersebut juga akan memantik ketegangan dengan negara-negara yang ada disekitarnya, yaitu Libanon Yordania, dan yang lainnya,” jelas Ibrahim.
Jumat, 22 Agustus 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Tergelincir Jelang Pidato Ketua The Fed Jerome Powell
Equityworld Futures | Harga Emas Tergelincir Jelang Pidato Ketua The Fed Jerome Powell
Equityworld Futures | Harga emas sedikit melemah pada perdagangan Kamis, 21 Agustus 2025. Koreksi harga emas terjadi didorong penguatan dolar Amerika Serikat (AS).
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Turun, Pasar Tunggu Sinyal The Fed di Jackson Hole
Di sisi lain, investor menanti pidato ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell di Simposium Jackson Hole untuk mendapatkan sinyal arah kebijakan AS.
Mengutip CNBC, Jumat (22/8/2025), harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi USD 3.337,95 per ounce. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup melemah 0,2% ke posisi USD 3.386,50.
Indeks dolar AS naik 0,4% membuat emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi mahal bagi pembeli luar negeri.
Jerome Powell akan berbicara di konferensi Jackson Hole mengenai prospek ekonomi dan sikap kebijakan the Fed pada Jumat pekan ini.
"Jika (Powell) mengisyaratkan penurunan suku bunga pada September, saya rasa tidak banyak yang akan terjadi karena pasar sudah memperkirakan hal itu,” ujar Analis Marex, Edward Meir.
"Jika dia mengatakan kami mungkin akan menurunkan suku bunga lagi pada Oktober, November dan Desember, saya pikir dolar AS bisa melemah dan emas bisa menguat,” Meir menambahkan.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil biasanya berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.
Kamis, 21 Agustus 2025
Equityworld Futures | Wall Street Melemah, Investor Jual Saham Teknologi Dipicu Komentar CEO OpenAI
Equityworld Futures | Wall Street Melemah, Investor Jual Saham Teknologi Dipicu Komentar CEO OpenAI
Equityworld Futures | Indeks saham utama Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup melemah pada perdagangan Rabu (20/8). Nasdaq dan S&P 500 jatuh pada hari Rabu karena investor menjual saham teknologi dan beralih ke sektor yang nilainya kurang tinggi.
Equityworld Futures | Harga Emas Naik Seiring Pelemahan Dolar, Fokus Investor ke Jackson Hole
Selain itu, di saat yang sama investor juga menanti pernyataan dari pejabat Federal Reserve pada simposium Jackson Hole pekanre temen ini.
Menurut data awal, S&P 500 (.SPX), turun 16,40 poin, atau 0,26 persen, dan berakhir pada 6.394,97 poin, sementara Nasdaq Composite (.IXIC), turun 144,76 poin, atau 0,68 persen, menjadi 21.170,19. Indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI), naik 1,48 poin, atau 0,00 persen, menjadi 44.923,75.
Saham-saham teknologi, yang menjadi pendorong utama pemulihan pasca-aksi jual Wall Street pada bulan April, telah melemah. Indeks teknologi S&P 500 (.SPLRCT), turun pada hari itu, sementara sektor-sektor seperti energi, perawatan kesehatan, dan barang-barang kebutuhan pokok konsumen naik.
Manajer Portofolio Senior Allspring Bryant van Cronkhite mengatakan kondisi kali ini merupakan rotasi dari aksi jual yang sesungguhnya.
"Valuasi saham teknologi terlihat melebar dalam konteks pengeluaran yang meningkat saat ini. Kedua, saya ingin mengatakan bahwa ada banyak sektor di pasar yang terlihat sangat menarik dari sudut pandang valuasi, tetapi mereka diabaikan secara luas,” tuturnya dikutip dari Reuters, Kamis (21/8).
Ada juga analis yang memandang komentar CEO OpenAI Sam Altman minggu lalu tentang saham Artificial Intelligence (AI) yang "dalam gelembung,” menjadi salah satu faktor di balik aksi jual saham teknologi. Kemudian sebuah studi Institut Teknologi Massachusetts menunjukkan banyak perusahaan teknologi kesulitan menerjemahkan AI menjadi laba aktual.
Beberapa investor juga khawatir tentang campur tangan pemerintah di sektor swasta. Pemerintahan Presiden Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk mengambil alih saham di perusahaan chip seperti Intel (INTC.O).
Kabar ini berhembus beberapa minggu setelah kesepakatan pembagian pendapatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Nvidia dan AMD.
Nvidia (NVDA.O), Perangkat Mikro Canggih (AMD.O), Intel (INTC.O), dan Mikron (MU.O), jatuh. Hasil kuartalan Nvidia pada 27 Agustus sangat ditunggu-tunggu sebagai petunjuk tentang permintaan AI. Nama-nama pertumbuhan megacap lainnya seperti Apple dan Meta (META.O), juga mendapat tekanan.
Risalah rapat the Fed bulan Juli saat suku bunga tidak berubah, menunjukkan hampir semua pembuat kebijakan menganggap tepat untuk mempertahankan kisaran target suku bunga dana federal di 4,25 persen hingga 4,50 persen, meskipun ada dua orang yang tidak setuju.
Ketua the Fed, Jerome Powell, diperkirakan akan berpidato pada hari Jumat di konferensi tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming. Pidatonya akan dicermati secara ketat untuk mendapatkan sinyal kebijakan.
Berdasarkan data London Stock Exchange (LSEG) para investor telah mengantisipasi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September.
Sementara itu, investor juga memantau seruan Trump agar Gubernur Fed Lisa Cook mengundurkan diri, dengan tuduhan terlibat dalam penipuan hipotek.
Kemudian pendapatan dari ritel besar yang dilihat sebagai barometer kesehatan konsumen Amerika, juga akan dirilis pekan ini karena sentimen telah terpukul oleh kekhawatiran tarif impor dapat menaikkan harga.