Rabu, 22 November 2023

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Makin Kinclong, Tembus di Atas USD 2.000

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Makin Kinclong, Tembus di Atas USD 2.000

Equityworld Futures | Harga emas dunia tertahan di atas angka USD 2.000 pada hari Selasa, didukung oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve telah mencapai puncak suku bunga. Pergerakan harga emas ini imbas risalah pertemuan terbaru bank sentral AS menekankan pendekatan hati-hati terhadap kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Equityworld Futures | The Fed Hati-Hati Naikkan Suku Bunga, Harga Emas Melambung

“Pembeli (bulls) melahap emas menjelang liburan Thanksgiving,” kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.

Para pejabat Fed sepakat pada pertemuan terakhir mereka, risalah rapat menunjukkan bahwa suku bunga hanya perlu dinaikkan jika informasi yang masuk tidak menunjukkan kemajuan yang cukup dalam menurunkan inflasi.

“Risalah rapat menunjukkan bahwa pembeli obligasi dan emas tidak boleh terlalu berlebihan,” tambah Wong.
Pelemahan Dolar AS

Dolar mencapai titik terendah dalam lebih dari 2,5 bulan, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun juga berada di dekat posisi terendah dua bulan yang dicapai minggu lalu.

“Sepertinya tidak akan ada lagi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat, sehingga hal ini menjadi bullish bagi emas,” kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Tanda-tanda melambatnya inflasi di AS telah meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed akan membatasi kenaikan suku bunga. Suku bunga yang lebih rendah menurunkan opportunity cost memegang emas.

“Sekarang kekhawatiran mengenai konflik di Timur Tengah telah mereda, prospek suku bunga AS kembali menguntungkan emas,” kata Commerzbank dalam sebuah catatan.

Selasa, 21 November 2023

Equityworld Futures | Saham-saham Teknologi "Bullish", Wall Street Melaju

Equityworld Futures | Saham-saham Teknologi "Bullish", Wall Street Melaju

Equityworld Futures | Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Senin (17/11/2023) waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kenaikan ini didorong oleh penguatan saham teknologi, yang dipimpin oleh saham Microsoft dan Nvidia.

Equityworld Futures | Harga Emas Loyo, Investornya Deg-Degan Tunggu Data The Fed

Dow Jones industrial Average (DJIA) naik 203,76 poin, atau 0,58 persen, ditutup pada level 35.151,04. S&P 500 bertambah 0,74 persen menjadi 4,547.38, sedangkan Nasdaq Komposit menguat 1,13 persen ke posisi14.284,53.

Saham Microsoft naik 2 persen, mencapai level tertinggi baru, setelah CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan mantan kepala OpenAI Sam Altman akan bergabung dengan raksasa teknologi itu untuk memimpin tim peneliti AI terbaru.

Sementara itu, perusahaan pembuat chip Nvidia juga bertambah 2,3 persen, dan ditutup pada level tertinggi sepanjang masa menjelang laporan pendapatan yang akan dirilis pada Selasa sore.

Sektor jasa teknologi dan komunikasi merupakan sektor yang memperoleh keuntungan terbesar di S&P 500, masing-masing naik 1,5 persen dan 1 persen. Palo Alto Network melesat 5,2 persen, sementara saham Intel naik 2,1 persen. Saham Paramount melonjak 5,6 persen, disusul oleh Netflix yang naik 1,8 persen.

Pasar AS akan tutup pada hari Kamis untuk memperingati Thanksgiving. Jumat juga akan menjadi hari perdagangan yang singkat bagi Wall Street. Menjelang peringatan Thanksgiving, harga saham berfluktuasi, namun November masih merupakan bulan dengan kinerja terbaik untuk S&P 500, menurut Stock Traders’ Almanak.

Ahli strategi investasi senior di Ascent Private Capital Management Tom Hainlin mengatakan, kenaikan pasar akan tetap terjadi hingga akhir tahun, terutama setelah data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan yang dirilis minggu lalu.

Hal itu dinilai menenangkan kegelisahan investor terhadap tingginya harga dan memberikan harapan bahwa Federal Reserve dapat berhenti menaikkan suku bunga. Imbal hasil juga terus menurun pada hari Senin menyusul kuatnya lelang obligasi Treasury AS tenor 20 tahun.

“Salah satu hal yang memicu kenaikan baru-baru ini sejak akhir Oktober dan hari ini adalah penurunan sekitar setengah persen dalam imbal hasil Treasury AS yang jelas mendukung nilai aset,” kata Tom Hainlin mengutip CNBC.

“Jadi kami masih melihat volatilitas di pasar obligasi, namun sejauh ini penurunan imbal hasil benar-benar mendukung harga aset-aset berisiko tersebut, yang akan menjadi fokus utama kami pada tahun 2024,” tambah Hainlin.
Wall Street juga akan mengawasi hasil rapat The Fed terbaru, yang dijadwalkan akan dirilis pada hari Selasa.

Senin, 20 November 2023

Equityworld Futures | Harga Emas Pekan Ini: Mungkinkah Naik ke US$ 2.000?

Equityworld Futures | Harga Emas Pekan Ini: Mungkinkah Naik ke US$ 2.000?

Equityworld Futures | Harga emas ditutup terkoreksi pada Jumat pekan kemarin, namun harga emas masih berada di jalur kenaikan mingguan pertamanya dalam tiga minggu terakhir. Kenaikan harga dipicu keyakinan investor bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS)  The Federal Reserve (the Fed) telah selesai menaikkan suku bunganya, sehingga menyebabkan dolar AS dan imbal hasil Treasury lebih rendah.

Equityworld Futures | Kilau Harga Emas Spot Sedikit Meredup ke US$1.975,80 pada Senin (20/11) Pagi

Pada perdagangan Jumat (17/11/2023) harga emas di pasar spot ditutup melemah 0,04% di posisi US$ 1.980,01 per troy ons. Dalam sepekan kemarin, harga emas telah mengalami kenaikan sebesar 2,23%.

Sementara, hingga pukul 06.00 WIB Senin (20/11/2023), harga emas di pasar spot dibuka lebih rendah atau turun 0,16% di posisi US$ 1.976,78 per troy ons.

Dolar berada di jalur penurunan mingguan, membuat emas lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun berada di dekat posisi terendah dalam dua bulan.

Jumlah orang AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat lebih dari perkiraan pada minggu lalu, yang dapat membantu perjuangan The Fed melawan inflasi.

Data tersebut semakin menegaskan jika ekonomi AS mendingin. Terlebih, inflasi AS juga melandai ke 3,2% (year on year/yoy) pada Oktober 2023, dari 3,7% (yoy) pada September 2023.

Pasar tenaga kerja yang melambat dan data inflasi konsumen yang lebih lemah dari perkiraan mendorong pelaku pasar untuk merevisi perkiraan mereka mengenai tindakan The Fed di masa depan.

Para pelaku pasar kini memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada pertemuan kebijakan 12-13 Desember mendatang, menurut alat CME FedWatch.

Kondisi ini akan berdampak positif terhadap emas. Harga emas sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Kenaikan suku bunga AS akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury menguat. Kondisi ini tak menguntungkan emas karena dolar yang menguat membuat emas sulit dibeli sehingga permintaan turun. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kurang menarik.

Namun, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar AS dan imbal hasil US Treasury melemah, sehingga dapat menurunkan opportunity cost memegang emas. Sehingga emas menjadi lebih menarik untuk diburu.

Pekan ini, investor menanti data risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan keluar Rabu pekan ini. Risalah tersebut diharapkan bisa memberi sinyal lebih jelas mengenai kebijakan suku bunga ke depan.

"Ada potensi besar emas terus rally ke depan tetapi saat ini emas memang perlu melemah sedikit sebelum rally berikutnya. Emas sedang mencoba melewati level US$ 2.000 per troy ons," tutur Everett Millman, analis dari Gainesville Coins, kepada Reuters.

Jumat, 17 November 2023

Equityworld Futures | Bursa Asia Pasifik Dibuka Melemah Menyusul Koreksi Wall Street

Equityworld Futures | Bursa Asia Pasifik Dibuka Melemah Menyusul Koreksi Wall Street

Equityworld Futures | Bursa Asia-Pasifik turun pada Jumat (17/11/2023). Saham Hong Kong terus memimpin penurunan di kawasan Asia-Pasifik, sementara investor mencerna pembicaraan tingkat tinggi antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Hari Ini Naik Gara-Gara Data Pengangguran Naik

Kekhawatiran investor terhadap kesehatan ekonomi Tiongkok terus berlanjut seiring dengan data terbaru yang menunjukkan penurunan harga rumah selama empat bulan berturut-turut pada bulan Oktober, menandakan kemungkinan penurunan lebih lanjut. Selain itu, ekspor Jepang yang lemah sebagian disebabkan oleh permintaan yang rendah dari Tiongkok.

Menurut survei Reuters, ekonomi Malaysia kemungkinan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 3,0% pada periode Juli-September, sedikit lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 2,9% di kuartal sebelumnya.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,26% pada pembukaan, indeks Hang Seng Tech yang berfokus pada teknologi turun 1,01%, tertekan oleh saham berat Alibaba yang turun hampir 8% pada perdagangan awal di Hong Kong. Indeks CSI 300 Tiongkok dibuka datar.

Nikkei 225 Jepang juga berada di sekitar garis datar satu jam setelah perdagangan dimulai, sementara Topix menambahkan 0,2%. Di Korea Selatan, Kospi turun 0,78%, sementara Kosdaq turun 1,44%. S&P/ASX 200 Australia turun 0,19%.

Semalam, Dow Jones Industrial Average ditutup lebih rendah, karena investor beristirahat dari reli awal bulan ini. Indeks Dow Jones yang terdiri dari 30 saham turun 0,13% dan menghentikan empat hari kenaikan. S&P 500 naik 0,12%, sementara Nasdaq Composite naik 0,07%.

Data pada hari Kamis menunjukkan bahwa klaim pengangguran di Amerika Serikat mencapai level tertinggi dalam tiga bulan terakhir, sementara produksi industri mengalami penurunan paling tajam sepanjang tahun ini. Harga minyak global kembali merosot tajam - kontrak berjangka minyak Brent mencapai level terendah dalam empat bulan dan sekarang mengalami penurunan sebesar 16% secara tahunan.