Equity World | Breaking News! Harga Emas Terbang 1,3% Berkat Amerika
Equity World | Harga emas terbang setelah inflasi Amerika Serikat (AS) melandai lebih cepat dibandingkan ekspektasi pasar. Pada perdagangan Rabu (12/7/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.957,09 per troy ons. Harganya terbang 1,30%.
Harga penutupan kemarin merupakan yang tertinggi sejak 16 Juni 2023 atau lebih dari taiga pekan lebih. Sementara itu, kenaikan sebesar 1,30% dalam sehari adalah yang terbesar sejak 8 Juni tahun ini.
Penguatan kemarin memperpanjang tren positif emas yang menguat sejak Jumat pekan lalu. Dalam empat hari perdagangan, harga emas sudah melambung 1,67%.
Harga emas juga masih moncer pada pagi hari ini. Pada perdagangan Kamis (13/7/2023) pukul 06:18 WIB, harga emas di pasar spot ada di posisi US$ 1.957,27. Harganya menguat tipis 0,009%.
Emas bersinar terang setelah data inflasi AS keluar. Inflasi AS melandai ke 3% (year on year/yoy) pada Juni 2023, dari 4% (yoy) pada Mei.
Laju inflasi AS jauh di bawah ekspektasi pasar yang memproyeksi inflasi Juni sebesar 3,1%. Laju inflasi Juni juga menjadi yang terendah sejak Maret 2021.
Secara bulanan (month to month/mtm), inflasi AS melandai mencapai 0,2% dari 0,1% pada bulan Mei. Inflasi tersebut juga jauh di bawah ekspektasi pasar yang memproyeksi inflasi akan ada di angka 0,3%.
Inflasi (mtm) dipicu oleh sektor perumahan serta makanan. Kendati demikian, harga pangan AS hanya naik 0,1% (mtm) pada Juni, lebih rendah dibandingkan 0,2% (mtm) pada Mei.
Sementara itu, inflasi inti AS mencapai 4,8% (yoy) pada Juni 2023, dari 5,3% (yoy) pada bulan sebelumnya. Secara bulanan, inflasi inti mencapai 0,2% (mtm) pada Juni tahun ini, lebih rendah dibandingkan 0,4% pada Mei.
Inflasi inti jauh di bawah ekspektasi pasar yang memproyeksi inflasi inti di angka 5% (yoy) dan 0,3% (mtm). Konsensus pasar memperkirakan inflasi akan melandai ke 3,1% (year on year/yoy) pada Juni dari 4% (yoy) pada Mei.
Dengan inflasi yang melandai maka bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan segera melonggarkan kebijakan moneternya.
Chairman The Fed Jerome Powell sudah mengisyaratkan jika The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan setelah menahan suku bunga pada Juni di kisaran 5,0-5,25%.
Namun, Powell menjelaskan jika besaran kenaikan suku bunga akan sangat ditentukan oleh data pendukung seperti inflasi.
Laju inflasi sebesar 3% (yoy) pada Juni juga semakin mendekat kepada target The Fed yakni di kisaran 2%.
CME FedWatch Tool memperkirakan 94,2% kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25% pada bulan ini.
Pasar memang berekspektasi jika kenaikan suku bunga pada Juli tidak bisa dihindari. Namun, dengan inflasi yang melandai maka The Fed diharapkan sudah menghentikan kebijakan ketatnya pada September.
Ekspektasi pelonggaran kebijakan The Fed membuat yield atau imbal hasil surat utang pemerintah AS turun tajam. Imbal hasil surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun jatuh ke 3,86% kemarin dari posisi sebelumnya yang berada di angka 4,01%.
Kondisi ini akan menguntungkan emas. Emas tidak menawarkan imbal hasil sehingga emas menjadi lebih menarik jika saingannya yakni surat utang AS terus melandai imbal hasilnya.
"Gold mampu naik lebih dari US$ 10 per ton karena data inflasi yang lebih rendah dari ekspektasi. Pasar kini berekspektasi jika kenaikan suku bunga akan berakhir pada Juli," tutur analis independen Tai Wong, kepada Reuters.
Harga emas diperkirakan sudah memasuki bullish market dan akan nyaman merangkak naik ke depan.
"Jika emas mampu bergerak di atas US$ 1.960 maka itu akan terus memicu kenaikan harga," tambah Tai Wong.
Kamis, 13 Juli 2023
Equity World | Breaking News! Harga Emas Terbang 1,3% Berkat Amerika
Rabu, 12 Juli 2023
Equity World | Wall Street Melesat, Indeks Dow Jones Pimpin Penguatan Jelang Rilis Inflasi AS
Equity World | Wall Street Melesat, Indeks Dow Jones Pimpin Penguatan Jelang Rilis Inflasi AS
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Selasa, 11 Juli 2023. Wall street melesat seiring pelaku pasar menanti data inflasi utama yang dijadwalkan rilis akhir pekan ini.
Dikutip dari CNBC, Rabu (12/7/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melambung 317,02 poin atau 0,93 persen ke posisi 34.261,42. Indeks S&P 500 bertambah 0,67 persen ke posisi 4.439,26. Indeks Nasdaq naik 0,55 persen ke posisi 13.760,70.
Saham Salesforce di wall street naik hampir 4 persen setelah perusahaan mengumumkan akan menaikkan harga secara keseluruhan pada Agustus.
Saham Activision Blizzard melompat 10 persen setelah seorang hakim federal menolak permintaan Federal Trade Commission (FTC) untuk perintah awal menolak hentikan akuisisi Microsoft atas perusahaan video game tersebut. Keputusan itu berarti dua perusahaan semakin dekat menyelesaikan kesepakatan mereka.
Laporan indeks harga konsumen pada Juni yang akan rilis Rabu pekan ini, serta indeks harga produsen Juni yang akan rilis Kamis, akan menjelaskan apakah penurunan inflasi terus berlanjut, dan menciptakan arah kebijakan suku bunga ke depan.
Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones prediksi indeks naik 3,1 persen bulan lalu dari year over year (YoY).
Investor telah prediksi kenaikan 25 basis poin pada pertemuan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) pada 25-26 Juli 2023.
Akan tetapi, mereka ragu-ragu tentang apa yang akan dilakukan bank sentral pada pertemuan September setelah data pekerjaan AS yang kuat pekan lalu menimbulkan kekhawatiran pembuat kebijakan akan kembali menaikkan suku bunga setelah pertahankan suku bunga acuan pada Juni pekan ini.
Selasa, 11 Juli 2023
Equity World | Bursa saham Asia Pasifik sebagian menguat pada perdagangan Selasa, (11/7/2023). Hal ini seiring bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang menanjak.
Equity World | Bursa Saham Asia Menghijau pada Awal Sesi Perdagangan Ikuti Wall Street
Equity World | Bursa saham Asia Pasifik sebagian menguat pada perdagangan Selasa, (11/7/2023). Hal ini seiring bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang menanjak.
Dikutip dari CNBC, Australia akan rilis survei kepercayaan konsumen, dan Filipina akan melaporkan data perdagangan pada Juni 2023.
Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,22 persen dan indeks Nikkei 225 Jepang menanjak 0,6 persen. Indeks Topix bertambah 0,32 persen.
Indeks Kospi Korea Selatan memimpin penguatan di bursa saham Asia Pasifik. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,69 persen. Sedangkan indeks Kosdaq bertambah 0,74 persen.
Indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada di posisi 18.642. Indeks ini lebih tinggi dari penutupan sebebelumnya 18.479,72.
Investor bersiap untuk banyak data inflasi akhir pekan ini, termausk inflasi Juni dari Amerika Serikat (AS) yang akan memberikan petunjuk kenaikan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS.
Reuters melaporkan komentar dari pejabat the Fed mengatakan, suku bunga masih perlu dinaikkan lebih lanjut untuk menurunkan inflasi yang masih terlalu tinggi. “Tetapi akhir dari siklus pengetatan kebijakan moneter saat ini semakin dekat,” kata dia.
Di wall street, indeks Dow Jones bertambah 0,62 persen. Indeks S&P 500 naik 0,24 persen dan indeks Nasdaq menguat 0,18 persen.
Selasa, 27 Juni 2023
Equity World | Aksi Jual Saham-saham Teknologi, Wall Street Ditutup Merah
Equity World | Bursa saham AS atau Wall Street ditutup di zona merah pada akhir perdagangan Senin (26/6/2023) waktu setempat. Penurunan terdalam terjadi pada saham-saham teknologi yang membebani Nasdaq.
Nasdaq kehilangan 1 persen karena investor melakukan aksi jual saham-saham teknologi di pekan terakhir bulan Juni. Sebagai informasi, harga saham-saham teknologi mengungguli sektor lainnya di tahun ini.
Nasdaq turun 1,6 persen dan berakhir di level 13.335,78, sedangkan S&P 500 kehilangan 0,45 persen dan ditutup pada posisi 4.328,82. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) merosot 12,72 poin, atau 0,04 persen menjadi berakhir pada 33.714,71.
Aksi jual saham-saham teknologi tersebut berkontribusi besar pada penurunan tajam Nasdaq. Saham-saham seperti Nvidia, Alfabet, dan Platform Meta kehilangan lebih dari 3 persen masing-masing. Tesla ambles 6 persen, setelah Goldman Sachs menurunkan peringkat pembuat mobil listrik itu.
“Pasar sedang mencerna. Pasar saham bergerak menguat tahun ini, terutama dipimpin oleh saham-saham teknologi berkapitalisasi besar dan Nasdaq 100. Koreksi sehat pada Nasdaq terlihat setelah reli signifikan dalams setahun,” kata Adam Sarhan, CEO 50 Park Investments.
Saham teknologi telah pulih tahun ini setelah tahun 2022 yang mengalami kesulitan karena investor optimis dengan kinerja perusahan-perusahaan kecerdasan buatan, dan harapan bahwa The Fed akan mengakhiri kenaikan suku bunga The Fed.
Kenaikan saham-saham teknologi, mendorong kenaikan indeks Nasdaq hingga 27,4 persen, yang menempatkannya pada paruh pertama terbaik sejak 1983. Segmen lainnya juga mengalami kenaikan di paruh pertama setelah reli terhenti di pekan lalu. S&P 500 telah naik 12,7 persen, sementara DJIA naik sekitar 1,7 persen.
Pada minggu terakhir bulan Juni relatif ringan untuk laporan kinerja dan data ekonomi. Adapun data ekonomi yang disorot yakni indeks pengeluaran konsumsi pribadi untuk bulan Mei yang akan dirilis pada Jumat pekan ini.
Sementara itu, beberapa perusahaan yang akan melaporkan kinerja keuangannya pekan ini antara lain, Walgreens Boots Alliance pada hari Selasa dan Nike pada hari Kamis. Di sisi lain, para investor terus memantau situasi di Rusia menyusul pemberontakan singkat oleh kelompok militer swasta selama akhir pekan. Ketidakpastian tentang situasi di sana dapat membuat pasar gelisah.