Rabu, 14 Desember 2022

Equity World | Saham Asia Pasifik Mixed karena Proyeksi Data Inflasi AS

Equity World | Saham Asia Pasifik Mixed karena Proyeksi Data Inflasi AS

Equity World | Saham Asia Pasifik dibuka di wilayah mixed karena investor menantikan pertemuan Federal Reserve (Fed) dan data indeks harga konsumen (CPI) di Amerika Serikat (AS) yang sangat dinantikan.

S&P/ ASX 200 Australia naik 0,38%. Nikkei 225 di Jepang bertambah 0,25%, sedangkan Topix naik tipis 0,43%.

Patokan Korea Kospi turun 0,15% dan Kosdaq kehilangan 0,17%. indeks terluas MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang turun sedikit.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,35%. Di Tiongkok daratan, Komponen Shenzhen turun 0,174%, sedangkan Komposit Shanghai naik 0,088%.

Hong Kong akan mengunggah data produksi industrinya untuk kuartal III-2022, dan bank sentral Korea (BoK) juga akan mengunggah risalah dari pertemuan November 2022.

Sentimen bisnis Australia jatuh ke wilayah negatif untuk pertama kalinya sejak Desember tahun lalu.

Trader bersiap untuk rilis laporan CPI AS untuk November dan mengharapkan tanda-tanda penurunan inflasi. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan kenaikan 0,3% setiap bulan, yang akan menandai penurunan dari 0,4% pada Oktober.

Semalam di AS, blue chip Dow naik 528,58 poin atau 1,58% menjadi 34.005,04, menandai penutupan pertama di atas 34.000 sejak 2 Desember. S&P 500 naik 1,43% menjadi ditutup pada 3.990,56, dan Komposit Nasdaq bertambah 1,26% menjadi 11.143,74.

Pengukur Inflasi Bulanan India Turun

CPI India untuk November melambat menjadi 5,88% secara tahunan, menandai level terendah 11 bulan sejak Desember 2021.

Angka tersebut turun dari 6,77% pada Oktober dan lebih rendah dari perkiraan Reuters sebesar 6,4%.

Penurunan tingkat inflasi CPI India hampir seluruhnya disebabkan oleh harga barang yang mudah rusak, kata ahli strategi FX di ANZ Dhiraj Nim.

“Meskipun perkiraan inflasi Bank Cadangan India harus disesuaikan ke bawah, pekerjaan lebih lanjut perlu dilakukan untuk menurunkan inflasi secara berkelanjutan,” kata Nim. Ia menambahkan bahwa dirinya mengharapkan kenaikan 25 basis poin (bps) dalam pertemuan Februari.

Saham Naik pada Senin

Saham mengakhiri sesi perdagangan lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB), karena investor menantikan data CPI Selasa (13/12) dan pertemuan Federal Reserve (Fed).

Sebuah survei Fed New York yang dirilis Senin menunjukkan konsumen tumbuh lebih optimis tentang inflasi. Responden dalam Survei Ekspektasi Konsumen bank sentral mengindikasikan bahwa mereka melihat inflasi turun baik dalam jangka pendek, satu tahun, maupun dalam prospek tiga dan lima tahun.

Konsumen melihat inflasi satu tahun berjalan pada kecepatan 5,2%, turun 0,7 poin persentase dari pembacaan Oktober, menurut penelitian tersebut. Proyeksi tingkat inflasi untuk tiga tahun dari sekarang sedikit lebih rendah menjadi 3%, turun 0,1 poin persentase dari bulan sebelumnya. Dan seri data yang relatif baru yang mencerminkan prospek lima tahun menurun pada tingkat yang sama, menjadi 2,3%.

Selasa, 13 Desember 2022

Equity World | Menunggu Keputusan The Fed, Harga Emas Terjun Bebas

Equity World | Menunggu Keputusan The Fed, Harga Emas Terjun Bebas

Equity World | Harga emas dunia tergelincir pada penutupan perdagangan Senin. Pelemahan harga emas hari ini terjadi di tengah penantian investor akan data inflasi AS dan keputusan kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (the Fed).

Mengutip CNBC, Selasa (13/12/2022), harga emas di pasar spot turun 0,93 persen menjadi USD 1.779,99 per ons. Sedangkan harga berjangka AS tergelincir 1,04 persen menjadi USD 1.791,8 per ons.

"Harga emas mundur menjelang keputusan Fed. Perdagangan yang fluktuatif kemungkinan akan terjadi selama beberapa hari ke depan," kata analis senior RJO Futures, Daniel Pavilonis.

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan terakhir tahun 2022 yang dijadwalkan akan berlangsung pada 13-14 Desember.

Selain the Fed, Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Inggris juga akan mengumumkan keputusan suku bunga pada pekan ini.

Suku bunga yang rendah cenderung meningkatkan daya tarik emas karena menurunkan biaya memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil. Kebalikannya, kenaikan suku bunga akan mengurangi daya tarik emas karena meningkatkan biaya memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Data pada hari Jumat menunjukkan harga produsen AS untuk November naik sedikit lebih dari yang diharapkan. kenaikan data ini memperkuat pandangan bahwa the Fed mungkin harus mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.

Fokus pelaku pasar saat ini bergeser ke laporan indeks harga konsumen (CPI) AS untuk bulan November yang akan dirilis pada hari Selasa.

"Kekuatan pasar saat ini akan diuji pada penembusan di bawah USD 1.765 per ons, level di mana support ditemukan pada beberapa kesempatan minggu lalu," kata kepala analis komoditas Saxo Bank, Ole Hansen.

Sementara untuk logam mulia lain, harga perak di pasar spot merosot 0,72 persen menjadi USD 23,30 per ons. Harga platinum turun 2,04 persen menjadi USD 1.001,43 per ons dan paladium turun 3,3 persen menjadi USD 1.886,84 per ons.

Senin, 12 Desember 2022

Equity World | Jelas Aja IHSG Masuk Jurang, 5 Saham 'Dewa' Ini Dibuang Asing

Equity World | Jelas Aja IHSG Masuk Jurang, 5 Saham 'Dewa' Ini Dibuang Asing

Equity World | Pada perdagangan akhir pekan lalu, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih senilai Rp 1,92 triliun. Hal itu secara tidak langsung membuat kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jeblok hingga 1,31% ke posisi 6.715.

Berdasarkan data RTI, saham-saham unggulan (bluechips) yang merupakan penguasa pasar layaknya dewa karena kapitalisasinya yang sangat besar banyak dilego sepanjang perdagangan Jumat (9/12/2022).

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi efek yang paling banyak dijual asing, dengan nilai jual bersih mencapai Rp 405,1 miliar, sehingga harga sahamnya turun 1,24% ke level Rp 9.925 per saham.

Kemudian di posisi kedua, efek yang paling banyak dilepas asing adalah milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang dijual sebanyak Rp 210 miliar, sehingga harga sahamnya merosot 2.41% ke posisi Rp 3.650 per saham.

Lalu di peringkat ketiga saham yang paling banyak dijual asing adalah milik PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dilepas sebanyak Rp 173 miliar oleh pemodal luar negeri. Namun, harga saham BBCA sendiri akhir pekan lalu menguat tipis 0,88% ke posisi Rp 8.575 per saham.

Menyusul di belakang BBCA ada saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang dilego asing sejumlah Rp 139,4 miliar, dan membuat sahamnya melemah 0,83% ke harga Rp 4.800 per saham.

Terakhir di posisi lima besar saham yang paling banyak dijual asing ada efek milik PT United Tractors Tbk (UNTR) yang dilepas asing sebanyak Rp 93,8 miliar, dan harga sahamnya merosot 4,30% ke harga Rp 26.125 per saham.

Jumat, 09 Desember 2022

Equity World | Harga Emas Menguat Jumat (9/12) Pagi, Investor Bersiap Keputusan The Fed Pekan Depan

Equity World | Harga Emas Menguat Jumat (9/12) Pagi, Investor Bersiap Keputusan The Fed Pekan Depan

Equity World | Harga emas menguat jelang akhir pekan. Pelemahan nilai tukar dolar menjadi penyebab utama selain aksi tunggu investor atas data inflasi Amerika Serikat (AS) dan rapat Federal Reserve pekan depan.

Jumat (9/12) pukul 6.45 WIB, harga emas spot naik tipis 0,05% ke US$ 1.790,02 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas spot justru turun 0,42% dari posisi US$ 1.797,63 per ons troi akhir pekan lalu.

Sedangkan harga emas kontrak Februari 2023 di Commodity Exchange menguat tipis 0,02% ke US$ 1.801,90 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas berjangka melemah 0,42%.

Indeks dolar tergelincir 0,3% terhadap para mata uang utama dunia ke 104,77. Pelemahan nilai tukar dolar AS membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

"Pasar hanya menunggu beberapa masukan fundamental baru," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa harga emas cenderung dalam perdagangan berombak menjelang pertemuan kebijakan The Fed minggu depan.

Investor mencermati keputusan kebijakan Fed yang akan dirilis pada 14 Desember. Sebagian besar pelaku pasar memperkirakan kenaikan suku bunga 50 basis poin (bps). Data harga konsumen November yang akan dirilis pada 13 Desember juga akan diawasi dengan ketat.

"Apa yang akan diperhatikan trader bukan hanya apakah Fed menaikkan (suku bunga) setengah poin atau tiga perempat poin, tetapi juga tenor retorika mereka tentang laju kenaikan suku bunga di masa depan," kata Wyckoff.

Data ekonomi AS yang kuat baru-baru ini telah menyebabkan kekhawatiran bahwa Fed akan menaikkan suku bunga lebih dari yang diproyeksikan baru-baru ini.

"Laporan pekerjaan adalah sebuah tekanan yang bisa menghalangi kenaikan harga emas yang lebih tinggi sebelum pertemuan Fed," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA dalam sebuah catatan.

Kenaikan suku bunga untuk melawan lonjakan inflasi cenderung meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

World Gold Council (WGC) mengatakan, kepemilikan exchange traded fund (ETF) emas global turun selama tujuh bulan berturut-turut di bulan November. Tapi arus keluar dari investasi ini melambat menjadi 34 ton senilai US$ 1,8 miliar.