Equity World | Luhut Tarik Investasi Rp28 Triliun dari AS untuk SWF, Saham BUMN Karya Melesat
Equity World | Saham emiten konstruksi pelat merah atau BUMN karya kompak melesat dalam waktu kurang dari sejam sejak perdagangan dibuka, Selasa (24/11/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, saham PT PP (Persero) Tbk naik 45 poin atau 3,7 persen ke level 1.260 pada pukul 09.46 WIB. Saham PTPP mencetak nilai transaksi Rp43 miliar dalam 46 menit sejak perdagangan dibuka. Kenaikan tersebut membuat saham PTPP melesat 35,48 persen dalam sebulan terakhir.
Sanam anak usaha PTPP, yaitu PT PP Presisi Tbk. ikut melonjak. Saham berkode PPRE itu naik 8 poin atau 3,6 persen ke level 230. Walhasil dalam sebulan terakhir saham PPRE naik 21,69 persen.
Saham PT Adhi Karya (Persero) juga melambung. Saham berkode ADHi itu naik 2,93 persen ke level 1.055 dengan torehan nilai transaksi Rp78 miliar. Dalam sebulan terakhir saham ADHI sudah membubung 83,48 persen.
BUMN karya lain yang mencetak kenaikan harga saham di awal perdagangan hari ini adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Saham berkode WSKT terpantau naik hampir 1 persen ke level 1.105. Dalam sebulan terakhir, saham WSKT sudah naik 44,44 persen.
Emas Anjlok Tertekan Data Ekonomi Positif dan Hasil Uji Coba Vaksin | Equity World
Untuk diketahui, BUMN karya menjadi garda terdepan dalam pembangunan proyek strategis nasional. BUMN karya mendapat kontrak anyar dengan nilai cukup besar di setiap PSN dan menjadi andalan dalam menopang kinerja.
Pekan lalu, CEO United States International Development Finance Corporation (DFC) Adam Boehler telah menandatangani Letter of Interest (LoI) untuk menginvestasikan sebesar US$2 Miliar atau Rp28 Triliun dari DFC kepada Indonesia Investment Authority atau sovereign wealth fund Indonesia di Washington DC pada Hari Kamis (19/11/2020).
Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan turut menyaksikan penandatanganan tersebut. Sebagai bagian dari reformasi ekonomi, pemerintah Indonesia terus mengembangkan opsi pembiayaan dan investasi sektor swasta terhadap proyek strategis nasional dan prioritas lainnya.
Dikutip dari siaran pers Kemenko Maritim dan Investasi (Marves), kerja sama ini akan memperkuat ikatan ekonomi antara Amerika Serikat dan Indonesia.
"DFC juga akan bekerja sama dengan mitranya di Jepang, Uni Emirat Arab, dan Singapura untuk ikut berinvestasi di Indonesia Investment Authority," tulis Kemenko Marves.
Selasa, 24 November 2020
Equity World | Luhut Tarik Investasi Rp28 Triliun dari AS untuk SWF, Saham BUMN Karya Melesat
Senin, 23 November 2020
Equity World | Tren Perhiasan Emas 2021, Lebih Sederhana dan Harga Terjangkau
Equity World | PT Hartadinata Abadi Tbk. sebagai produsen perhiasan emas berkolaborasi dengan Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) yang menghadirkan rangkaian perhiasan emas dalam acara Virtual Cube Trend Show 2021. Pada kesempatan itu seluruh perhiasan yang diproduksi Hartadinata merupakan hasil rancangan ke-12 desainer IPMI.
Ke-12 perancang mode Tanah Air, itu adalah Hian Tjen, Carmanita, Mel Ahyar, Era Soekamto, Eridani, Tri Handoko, Didi Budiardjo, Liliana Lim, Stella Rissa, Danny Satriadi, Yongki Budisutisna, dan Yogie Pratama.
Chief Executive Officer (CEO) Hartadinata Abadi, Sandra Sunanto mengatakan, tren perhiasan pada 2021 diperkirakan akan lebih sederhana dibandingkan tahun 2020. Meski sederhana, desain perhiasan pada tahun depan akan tetap berkesan mewah.
Info Harga Emas Hari Ini, 23 November 2020 | Equity World
“Di masa ini, kita mencoba desain perhiasan di tren 2021 yang simpel, tapi tetap membuat penggunanya tampak mewah,” kata Sandra Sunanto, dalam acara konferensi pers virtual.
Sandra mengatakan, tak hanya berdesain sederhana, harga perhiasan tahun depan juga akan berada di tren terjangkau. Konsumen lebih memilih perhiasan dengan harga terjangkau tetapi memiliki desian mewah. "Kalau ditanya tren 2021 itu tetap simpel, elegan, dan terjangkau dari sisi daya beli,” ujarnya. Hartadinata menghadirkan perhiasan yang gramasinya tak terlalu besar, yakni tak lebih dari 5 gram. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Hartadinata.
Jumat, 20 November 2020
Harga Emas Jatuh karena Harapan Pemulihan Ekonomi | PT Equityworld
PT Equityworld | Harga Emas Hari Ini, Jumat 20 November 2020
PT Equityworld | Harga Emas bertahan di level US$1.860 per troy ounce dan terus tertekan seiring dengan sentimen perkembangan vaksin virus corona (Covid-19).
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot turun 0,18 persen ke level US$1.863,24 per troy ounce pada Kamis (19/11/2020) pukul 18.22 Waktu New York atau Jumat (20/11/2020) pukul 06.22 Waktu Jakarta. Emas berjangka Comex di sisi lain naik super tipis 0,01 persen ke posisi US$1.861,6 per troy ounce.
Dilansir dari Kitco News, pasar emas terus mempertahankan support kritis di atas US$1.850 per troy ounce. Sentimen investor yang bergeser menyusul berita vaksin positif dalam dua minggu terakhir menciptakan tekanan signifikan untuk logam mulia.
Harga Emas Jatuh karena Harapan Pemulihan Ekonomi | PT Equityworld
Namun, salah satu perusahaan logam mulia Eropa tidak mengharapkan vaksin virus COVID-19 bisa mengubah arah ekonomi global secara signifikan.
Analis di Degussa menyebut, ada banyak ketidakpastian terkait perkembangan ekonomi dan keuangan dunia. Bank sentral tidak mungkin serta merta menarik stimulus untuk memulihkan perekonomian dan pasar keuangan hanya karena berita vaksin.
"Investor yang cerdas memiliki cukup alasan untuk memperkirakan suku bunga akan tetap sangat rendah di masa mendatang," demikian kutipan laporan Degussa.
Degussa tetap optimis dan hati-hati terhadap proyeksi emas dalam jangka panjang. Dalam laporan tersebut, harga emas diperkirakan bisa mencapai US$2.500 per troy ounce. Dengan demikian, harga emas berpotensi naik 30 persen tahun depan.
Perkembangan soal vaksin Covid-19 tentu saja menjadi kabar gembira bagi pertumbuhan ekonomi di masa depan. Namun, para analis menilai ekonom global menjadi terlalu bergantung pada dukungan stimulus dan pencetakan uang berlebih. Saat itu terjadi, emas mendapat bahan bakar untuk bersinar.
Kamis, 19 November 2020
PT Equityworld | Harga Emas Kembali Jatuh
PT Equityworld | Harga Emas Kembali Jatuh
PT Equityworld | Harga emas kemballi jatuh pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) mencatat penurunan untuk hari kedua berturut-turut. Emas tertekan optimisme tentang uji coba vaksin Pfizer yang berhasil melawan kekhawatiran atas meningkatnya infeksi virus corona (Covid-19) yang meredam ketidakpastian. Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Exchange jatuh US$ 11,2 atau 0,59% menjadi US$ 1.873,90 per ounce. Sehari sebelumnya, emas berjangka terpangkas US$ 2,7 atau 0,14%. "Perkembangan vaksin yang positif mengurangi daya tarik emas sebagai tempat berlindung yang aman," kata Analis ED&F Man Capital Markets, Edward Meir. Produsen obat AS Pfizer Inc mengatakan akan mengajukan izin darurat AS setelah hasil akhir dari uji coba vaksinnya menunjukkan tingkat keberhasilan 95% dengan data keamanan dua bulan.
Update Harga Emas Bisnis Muda, Edisi 19 November 2020 | PT Equityworld
"(Vaksin) tampaknya berkembang dengan cepat dan ada beberapa lainnya juga sedang dalam proses ... yang akan membantu pemulihan ekonomi global dan menjadi bearish untuk emas," kata Meir. Di sisi lain, harapan stimulus akan menawarkan beberapa dukungan untuk emas. Emas yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, telah naik 24% tahun ini, diuntungkan dari stimulus global besar-besaran dan suku bunga mendekati nol. "Perlu diingat bahwa pendorong arus investasi ke logam mulia pada akhirnya bersumber dari dorongan kuat yang menurunkan suku bunga riil," kata TD Securities dalam sebuah catatan. Menurut dia, langkah lanjutan Federal Reserve AS untuk memicu ekspektasi inflasi yang lebih tinggi akan menekan suku bunga riil lebih dalam ke wilayah negatif.
Hal ini akan terus mendorong minat investasi terhadap logam mulia, saat modal berusaha melindungi dirinya dari suku bunga riil yang semakin negatif. Analis pasar berpendapat bahwa vaksin Covid-19 tidak mungkin menjangkau banyak orang dalam waktu singkat di Amerika Serikat. Mungkin ada lebih banyak kesulitan ekonomi di depan, untuk bisnis yang sudah terpukul oleh gelombang pertama penguncian Covid-19 pada khususnya. Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 20,3 sen atau 0,82% menjadi ditutup pada US 24,448 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik US$ 13,8 atau 1,47% dan ditutup pada level US$ 950,9 per ounce.