PT Equityworld | 7 Penyebab Paling Umum Perut Kembung, Apa Masuk Angin Salah Satunya?
PT Equityworld | AC Milan akan menyambangi markas Genoa di Stadion Luigi Ferraris, malam ini WIB dalam pertandingan lanjutan kompetisi Liga Italia. Mesin gol Genoa, Krzysztof Piatek, siap unjuk gigi.
Piatek belakangan memang dikaitkan dengan AC Milan sejak bursa transfer musim dingin dibuka. I Rossoneri dikabarkan menginginkan Piatek untuk mengisi kekosongan di lini depan.
Seperti diketahui, Gonzalo Higuain dipastikan hengkang dari AC Milan. Bomber asal Argentina itu segera bergabung dengan klub Liga Inggris, Chelsea.
Pelatih AC Milan, Gennaro Gattuso, mengaku cukup memantau permainan Piatek bersama Genoa. Gattuso memuji Piatek, yang langsung beradaptasi pada musim perdananya di Liga Italia.
"Piatek memiliki beberapa karakteristik yang sangat spesifik sebagai penyerang," kata Gattuso, seperti dilansir Tribal Football.
Gattuso juga menyayangkan kepergian Higuain, yang baru setengah musim membela AC Milan. Pelatih yang akrab disapa Rino ini berharap klub menemukan pengganti sepadan.
7 Penyebab Paling Umum Perut Kembung, Apa Masuk Angin Salah Satunya? | PT Equityworld
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | PT Equityworld
"Jika Higuain pergi, kami kehilangan pemain penting di tim," ucap pelatih berusia 41 tahun asal Italia ini.
Tunggu Piatek
"Jika ini resmi, maka saya baru bisa memberitahumu apa yang dapat Piatek bawa kepada kami," tutur mantan pelatih Palermo ini.
PT Equityworld
Senin, 21 Januari 2019
Jumat, 18 Januari 2019
Equityworld Futures | Barcelona Terancam Didiskualifikasi dari Copa del Rey
Equityworld Futures | Barcelona Terancam Didiskualifikasi dari Copa del Rey
Equityworld Futures | Barcelona lolos ke babak berikutnya di ajang Copa del Rey. Itu setelah Lionel Messi dan kawan-kawan mengalahkan Levante tiga gol tanpa balas pada leg kedua babak 16 besar Copa del Rey, di Stadion Camp Nou, Barcelona, Kamis (17/1/2019) waktu setempat.
Dengan hasil tersebut Barcelona lolos karena unggul agregat 4-2 atas Levante. Pada leg pertama Levante menang 2-1.
Namun, seperti dilansir Football Espana, Barcelona menghadapi kemungkinan di-diskualifikasi dari Copa del Rey musim ini. Pasalnya, mereka memainkan pemain yang seharusnya tidak boleh diturunkan di pertandingan leg I saat berhadapan dengan Levante, 11 Januari 2019 lalu.
El Mundo juga melaporkan pemain Barcelona itu adalah Juan Brandariz, atau lebih dikenal sebagai Chumi. Pemain ini diketahui tengah mendapat sanksi bermain karena akumulasi kartu
Laporan tersebut mengutip pasal 56.3 kode disipliner yang menyatakan: "Pemain yang terkena sanksi tidak akan dapat tampil di salah satu dari tim atau klub ini sampai jumlah hari dimana sanksi berlaku berakhir."
Kemudian, artikel 76 dari Kode Disiplin Federasi Sepak Bola Spanyol juga menyebutkan: “Klub yang secara tidak tepat menyelaraskan pemain karena tidak memenuhi persyaratan peraturan untuk berpartisipasi dalam pertandingan, akan kehilangan pertandingan ini, menyatakan lawan mereka pemenang dengan hasil tiga tujuan sampai nol, kecuali mereka telah memperoleh skor yang lebih tinggi.
"Jika kompetisi adalah untuk poin, dalam hal ini ini akan dipertahankan, atau jika itu dalam pertandingan eliminasi (seperti yang berlaku dalam kasus ini), hasil yang dipermasalahkan akan diselesaikan untuk kepentingan lawan mereka."
Harga Emas Melemah, Paladium Menembus USD 1.400 per Ounce | Equityworld Futures
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equityworld Futures
El Mundo mengutip sumber hukum mengklaim pengusiran dari kompetisi untuk Barcelona - yang telah memenangkan tiga edisi terakhir - kemungkinan bisa terwujud.
Barcelona sendiri menampik kabar bahwa telah menggunakan pemain ilegal dalam laga tersebut. Pasalnya, Chumi mendapatkan akumulasi pada kompetisi yang berbeda, sehingga tidak berpengaruh pada laga Copa Del Rey.
Tiga musim lalu, Real Madrid juga dikeluarkan dari kompetisi karena menurunkan Denis Cheryshev melawan Cadiz.
Equityworld Futures
Equityworld Futures | Barcelona lolos ke babak berikutnya di ajang Copa del Rey. Itu setelah Lionel Messi dan kawan-kawan mengalahkan Levante tiga gol tanpa balas pada leg kedua babak 16 besar Copa del Rey, di Stadion Camp Nou, Barcelona, Kamis (17/1/2019) waktu setempat.
Dengan hasil tersebut Barcelona lolos karena unggul agregat 4-2 atas Levante. Pada leg pertama Levante menang 2-1.
Namun, seperti dilansir Football Espana, Barcelona menghadapi kemungkinan di-diskualifikasi dari Copa del Rey musim ini. Pasalnya, mereka memainkan pemain yang seharusnya tidak boleh diturunkan di pertandingan leg I saat berhadapan dengan Levante, 11 Januari 2019 lalu.
El Mundo juga melaporkan pemain Barcelona itu adalah Juan Brandariz, atau lebih dikenal sebagai Chumi. Pemain ini diketahui tengah mendapat sanksi bermain karena akumulasi kartu
Laporan tersebut mengutip pasal 56.3 kode disipliner yang menyatakan: "Pemain yang terkena sanksi tidak akan dapat tampil di salah satu dari tim atau klub ini sampai jumlah hari dimana sanksi berlaku berakhir."
Kemudian, artikel 76 dari Kode Disiplin Federasi Sepak Bola Spanyol juga menyebutkan: “Klub yang secara tidak tepat menyelaraskan pemain karena tidak memenuhi persyaratan peraturan untuk berpartisipasi dalam pertandingan, akan kehilangan pertandingan ini, menyatakan lawan mereka pemenang dengan hasil tiga tujuan sampai nol, kecuali mereka telah memperoleh skor yang lebih tinggi.
"Jika kompetisi adalah untuk poin, dalam hal ini ini akan dipertahankan, atau jika itu dalam pertandingan eliminasi (seperti yang berlaku dalam kasus ini), hasil yang dipermasalahkan akan diselesaikan untuk kepentingan lawan mereka."
Harga Emas Melemah, Paladium Menembus USD 1.400 per Ounce | Equityworld Futures
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equityworld Futures
El Mundo mengutip sumber hukum mengklaim pengusiran dari kompetisi untuk Barcelona - yang telah memenangkan tiga edisi terakhir - kemungkinan bisa terwujud.
Barcelona sendiri menampik kabar bahwa telah menggunakan pemain ilegal dalam laga tersebut. Pasalnya, Chumi mendapatkan akumulasi pada kompetisi yang berbeda, sehingga tidak berpengaruh pada laga Copa Del Rey.
Tiga musim lalu, Real Madrid juga dikeluarkan dari kompetisi karena menurunkan Denis Cheryshev melawan Cadiz.
Equityworld Futures
Kamis, 17 Januari 2019
Equityworld Futures | Manajer Arsenal Akui Suka Provokasi Ozil
Equityworld Futures | Manajer Arsenal Akui Suka Provokasi Ozil
Equityworld Futures | Manajer Arsenal, Unai Emery, mengaku suka memprovokasi pemainnya. Hal ini, kata Emery, untuk membantu sang pemain mengeluarkan kemampuan terbaik.
Media-media Inggris melaporkan bahwa Emery terlibat perang urat syaraf dengan gelandang Arsenal, Mesut Ozil. Buktinya, Emery belakangan jarang memainkan pria asal Jerman itu dalam beberapa laga terakhir.
Meski demikian, menurut Emery, hal seperti itu sudah terbiasa ia lakukan, bahkan sebelum melatih Arsenal. Ia merasa perlu memprovokasi pemain untuk membantu mereka mengeluarkan penampilan terbaik di lapangan.
"Pada waktu-waktu tertentu, Anda harus memprovokasi pemain sepak bola. Dari gesekan itu, Anda bisa mendapatkan sesuatu yang lebih dari mereka, sesuatu dari dalam, ambisi yang lebih besar atau bahkan mungkin keluhan. Keluhan mengenai tim bisa positif ," kata Emery di Soccerway.
"Sebagai seorang manajer, Anda harus berhati-hati karena gesekan itu dapat memutus hubungan. Tetapi saya percaya untuk selalu menggali lebih dalam, baik secara individu maupun kolektif, dengan percakapan yang nyaman, tetapi juga dengan percakapan yang kurang nyaman."
Buta Warna Bisa Jadi Berbahaya, Ini 7 Fakta yang Perlu Kamu Ketahui | Equityworld Futures
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equityworld Futures
"Pada akhirnya, hal utama dengan pemain sepak bola mana pun adalah kualitas mereka digunakan untuk memberi manfaat bagi tim. Sebagai seorang manajer, Anda harus mendapatkan hasil maksimal dari pemain itu dan pada saat yang sama memastikan bahwa ia cocok dengan yang lain, sehingga semua pemain jadi lebih baik," Emery menambahkan.
Statistik Ozil
Ozil sendiri sudah membela Arsenal dalam 16 pertandingan di semua kompetisi musim ini. Ia juga menyumbangkan empat gol dan dua assist.
Equityworld Futures
Equityworld Futures | Manajer Arsenal, Unai Emery, mengaku suka memprovokasi pemainnya. Hal ini, kata Emery, untuk membantu sang pemain mengeluarkan kemampuan terbaik.
Media-media Inggris melaporkan bahwa Emery terlibat perang urat syaraf dengan gelandang Arsenal, Mesut Ozil. Buktinya, Emery belakangan jarang memainkan pria asal Jerman itu dalam beberapa laga terakhir.
Meski demikian, menurut Emery, hal seperti itu sudah terbiasa ia lakukan, bahkan sebelum melatih Arsenal. Ia merasa perlu memprovokasi pemain untuk membantu mereka mengeluarkan penampilan terbaik di lapangan.
"Pada waktu-waktu tertentu, Anda harus memprovokasi pemain sepak bola. Dari gesekan itu, Anda bisa mendapatkan sesuatu yang lebih dari mereka, sesuatu dari dalam, ambisi yang lebih besar atau bahkan mungkin keluhan. Keluhan mengenai tim bisa positif ," kata Emery di Soccerway.
"Sebagai seorang manajer, Anda harus berhati-hati karena gesekan itu dapat memutus hubungan. Tetapi saya percaya untuk selalu menggali lebih dalam, baik secara individu maupun kolektif, dengan percakapan yang nyaman, tetapi juga dengan percakapan yang kurang nyaman."
Buta Warna Bisa Jadi Berbahaya, Ini 7 Fakta yang Perlu Kamu Ketahui | Equityworld Futures
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equityworld Futures
"Pada akhirnya, hal utama dengan pemain sepak bola mana pun adalah kualitas mereka digunakan untuk memberi manfaat bagi tim. Sebagai seorang manajer, Anda harus mendapatkan hasil maksimal dari pemain itu dan pada saat yang sama memastikan bahwa ia cocok dengan yang lain, sehingga semua pemain jadi lebih baik," Emery menambahkan.
Statistik Ozil
Ozil sendiri sudah membela Arsenal dalam 16 pertandingan di semua kompetisi musim ini. Ia juga menyumbangkan empat gol dan dua assist.
Equityworld Futures
Rabu, 16 Januari 2019
Equityworld Futures | Angka Pernikahan Usia Muda Tinggi, PKBI: Gagal Total
Equityworld Futures | Angka Pernikahan Usia Muda Tinggi, PKBI: Gagal Total
Equityworld Futures | Menyebut angka pernikahan pada usia muda cukup tinggi, Ketua Pengurus Nasional Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Ichsan Malik mengakui ini merupakan kegagalan yang dilakukan PKBI, Kementerian Kesehatan, dan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional).
"Seperti terulang kembali, tingkat kematian bayi tinggi lagi, padahal ini fenomena tahun 60-70an, kawin usia muda tinggi kembali, angka kematian ibu melahirkan juga tinggi kembali. Gagal total berarti PKBI, Depkes (Kemenkes), dan BKKBN," katanya saat media briefing di Wisma PKBI, Jl Hang Jebat III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (16/1/2019).
Menurutnya, kasus tersebut merupakan fenomena yang sudah marak terjadi di beberapa puluh tahun silam, namun terulang kembali belakangan ini.
Kegagalannya pun bukan hanya karena meningkatnya ketiga hal tersebut, Ichsan juga mengatakan adanya kasus bunuh diri sekeluarga yang menghancurkan lima dimensi keluarga yang telah ada, yaitu kelahiran, kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, dan masa depan.
7 Gangguan Tidur yang Sering Diabaikan, Pernah Mengalami? | Equityworld Futures
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equityworld Futures
"Fenomena kedua, ada keluarga yang sehat, bertanggung jawab, sejahtera, terdidik, sehat lagi, tapi bunuh diri massal. Jadi kayaknya gagal total, harusnya keluarga bertanggung jawab," imbuhnya.
Ichsan pun mengatakan bahwa masalah-masalah di atas menimbulkan tantangan baru bagi PKBI, yakni masalah intoleransi pada anggota keluarga. Maka dari itu, toleransi dijadikan PKBI menjadi dimensi keenam untuk membereskan permasalahan tersebut.
Equityworld Futures
Equityworld Futures | Menyebut angka pernikahan pada usia muda cukup tinggi, Ketua Pengurus Nasional Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Ichsan Malik mengakui ini merupakan kegagalan yang dilakukan PKBI, Kementerian Kesehatan, dan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional).
"Seperti terulang kembali, tingkat kematian bayi tinggi lagi, padahal ini fenomena tahun 60-70an, kawin usia muda tinggi kembali, angka kematian ibu melahirkan juga tinggi kembali. Gagal total berarti PKBI, Depkes (Kemenkes), dan BKKBN," katanya saat media briefing di Wisma PKBI, Jl Hang Jebat III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (16/1/2019).
Menurutnya, kasus tersebut merupakan fenomena yang sudah marak terjadi di beberapa puluh tahun silam, namun terulang kembali belakangan ini.
Kegagalannya pun bukan hanya karena meningkatnya ketiga hal tersebut, Ichsan juga mengatakan adanya kasus bunuh diri sekeluarga yang menghancurkan lima dimensi keluarga yang telah ada, yaitu kelahiran, kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, dan masa depan.
7 Gangguan Tidur yang Sering Diabaikan, Pernah Mengalami? | Equityworld Futures
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equityworld Futures
"Fenomena kedua, ada keluarga yang sehat, bertanggung jawab, sejahtera, terdidik, sehat lagi, tapi bunuh diri massal. Jadi kayaknya gagal total, harusnya keluarga bertanggung jawab," imbuhnya.
Ichsan pun mengatakan bahwa masalah-masalah di atas menimbulkan tantangan baru bagi PKBI, yakni masalah intoleransi pada anggota keluarga. Maka dari itu, toleransi dijadikan PKBI menjadi dimensi keenam untuk membereskan permasalahan tersebut.
Equityworld Futures
Langganan:
Postingan (Atom)