Equity World | Siapa Max Born yang Jadi Google Doodle Hari Ini?
Equity World | Google Doodle hari ini merayakan ulang tahun ke-135 dari Max Born yang lahir di Breslau, Jerman (sekarang bagian negara Polandia) pada 11 Desember 1882.
Max Born adalah tokoh fisikawan dan matematikawan yang banyak berkontribusi dalam bidang mekanika kuantum, cabang ilmu fisika yang mempelajari benda-benda berukuran sangat kecil, dalam skala atom dan partikel sub-atomik.
Di dunia internasional, Max Born dikenal sebagai penemu Born Rule, sebuah teori yang menggunakan probabilitas matematika untuk memprediksi lokasi partikel-partikel gelombang dalam sebuah sistem kuantum.
Born Rule menjadi bagian penting dari upaya mempelajari dan penerapan mekanika kuantum yang banyak melahirkan berbagai penemuan canggih di dunia modern, termasuk komputer pribadi, laser, dan medical imaging devices (MRI).
Dengan otak cerdasnya, Max Born meraih gelar Ph.D. di Gottingen University, di mana dia kemudian menjadi profesor fisika dan mengajar sejumlah ilmuwan terkenal di masa itu.
Tahun 1933, dengan naiknya Partai Nazi ke puncak kekuasaan, Max Born yang keturunan Yahudi terpaksa mengungsi ke Inggirs. Di sana dia bekerja di St. John’s College dan meneruskan riset fisika.
Baca juga : Sudah Dewasa, Kamu Seharusnya Gak Perlu Peduli Lagi Soal 8 Hal Ini | Equity World
Sehari sebelum Perang Dunia II pecah di Eropa, pada 31 Agustus 1939, Max Born menjadi warga negara Inggris. Dia dianugerahi hadiah Nobel di bidang Fisika pada 1954 atas kontribusinya di bidang mekanika kuantum.
Max Born tinggal di Edinburgh, Inggris, hingga pensiun pada 1952. Dia kemudian pindah ke Jerman Barat dan tutup usia di negara tersebut pada 7 Januari 1970, pada umur 87 tahun.
Equity World
Senin, 11 Desember 2017
Jumat, 08 Desember 2017
PT Equityworld | Ronaldo Kalahkan Messi dan Neymar di Ballon d'Or 2017
PT Equityworld | Ronaldo Kalahkan Messi dan Neymar di Ballon d'Or 2017
PT Equityworld | Cristiano Ronaldo meraih penghargaan Pemain Terbaik Dunia versi Ballon d'Or 2017. Bintang Real Madrid tersebut sukses mengalahkan dua pesaingnya terdekatnya, Lionel Messi dan Neymar.
Ini merupakan gelar Ballon d'Or untuk kali kelima bagi Ronaldo sekaligus menyamai catatan rivalnya Messi.
Mantan pemain Timnas Perancis, David Ginola, mendapat kesempatan untuk menyerahkan trofi kepada Ronaldo di Menara Eiffel, Perancis..
Penghargaan ini layak dinobatkan kepada CR7 yang musim lalu sukses mengantar Madrid juara Liga Champions secara beruntun.
Mantan pemain Manchester United itu sukses menyumbang dua gol ke gawang Juventus di final Liga Champions sekaligus melengkapi koleksi 42 golnya bersama El Real di semua kompetisi.
"Ini merupakan hal yang saya harapkan setiap tahunnya," kata Ronaldo seperti dikutip dari BBC.
"Ini berkat bantuan rekan satu tim di Real Madrid dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah membantu saya mencapai level ini," ujar pemain yang sebelumnya meraih gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA 2017.
Gelar Ballon d'Or pertama Ronaldo diraih pada 2008. Kemudian ia harus menunggu lima tahun kemudian yakni pada 2013 untuk meraih gelar keduanya dan dilanjutkan pada 2014 dan 2016.
Baca juga : Awas, 5 aroma tubuh ini bisa jadi tanda awal munculnya penyakit | PT Equityworld
Urutan Gelar Pemain Terbaik Dunia versi Ballon d'Or
1. Cristiano Ronaldo (Real Madrid)
2. Lionel Messi (Barcelona)
3. Neymar (Paris Saint-Germain)
4. Gianluigi Buffon (Juventus)
5. Luka Modric (Real Madrid)
6. Sergio Ramos (Real Madrid)
7. Kylian Mbappé (Paris Saint-Germain)
8. N’Golo KantĂ© (Chelsea)
9. Robert Lewandowski (Bayern Munich)
10. Harry Kane (Tottenham Hotspur). (PT Equityworld)
PT Equityworld | Cristiano Ronaldo meraih penghargaan Pemain Terbaik Dunia versi Ballon d'Or 2017. Bintang Real Madrid tersebut sukses mengalahkan dua pesaingnya terdekatnya, Lionel Messi dan Neymar.
Ini merupakan gelar Ballon d'Or untuk kali kelima bagi Ronaldo sekaligus menyamai catatan rivalnya Messi.
Mantan pemain Timnas Perancis, David Ginola, mendapat kesempatan untuk menyerahkan trofi kepada Ronaldo di Menara Eiffel, Perancis..
Penghargaan ini layak dinobatkan kepada CR7 yang musim lalu sukses mengantar Madrid juara Liga Champions secara beruntun.
Mantan pemain Manchester United itu sukses menyumbang dua gol ke gawang Juventus di final Liga Champions sekaligus melengkapi koleksi 42 golnya bersama El Real di semua kompetisi.
"Ini merupakan hal yang saya harapkan setiap tahunnya," kata Ronaldo seperti dikutip dari BBC.
"Ini berkat bantuan rekan satu tim di Real Madrid dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah membantu saya mencapai level ini," ujar pemain yang sebelumnya meraih gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA 2017.
Gelar Ballon d'Or pertama Ronaldo diraih pada 2008. Kemudian ia harus menunggu lima tahun kemudian yakni pada 2013 untuk meraih gelar keduanya dan dilanjutkan pada 2014 dan 2016.
Baca juga : Awas, 5 aroma tubuh ini bisa jadi tanda awal munculnya penyakit | PT Equityworld
Urutan Gelar Pemain Terbaik Dunia versi Ballon d'Or
1. Cristiano Ronaldo (Real Madrid)
2. Lionel Messi (Barcelona)
3. Neymar (Paris Saint-Germain)
4. Gianluigi Buffon (Juventus)
5. Luka Modric (Real Madrid)
6. Sergio Ramos (Real Madrid)
7. Kylian Mbappé (Paris Saint-Germain)
8. N’Golo KantĂ© (Chelsea)
9. Robert Lewandowski (Bayern Munich)
10. Harry Kane (Tottenham Hotspur). (PT Equityworld)
Kamis, 07 Desember 2017
PT Equityworld | Teman Anak 'Bandel', Orang Tuanya Perlu Dikasih Tahu Nggak Ya?
PT Equityworld | Teman Anak 'Bandel', Orang Tuanya Perlu Dikasih Tahu Nggak Ya?
PT Equityworld | Ada teman anak yang dirasa bandel dan reseh banget. Dinasihati susah sampai-sampai timbul niat mengadukan masalah ini ke orang tua si anak. Pernah berada di situasi kayak gitu nggak, Bun?
Kayak sahabat HaiBunda bernama Mila, ada teman anaknya yang sering bikin masalah alias bandel ketika main bareng. Bahkan, dia dengar kalau si teman pernah mengajak anak Mila berbohong. Bilang cuma mau main di tetangga dekat rumah tapi nyatanya main ke rumah teman yang cukup jauh.
"Untung saya dengar kalau dia mau main jauh. Saya pura-pura nggak tahu tapi pas anak saya minta izin saya nggak bolehin aja. Agak terganggu juga sama anak ini. Mau ngomong ke orang tuanya tapi gimana ya," kata Mila mengungkapkan kegalauannya. Karena nggak enak hati, yang Mila bisa lakukan adalah membatasi waktu si anak main sama temannya itu.
Soal ini, psikolog anak Fathya Artha Utami bilang kalau apa yang dilakukan teman anak terlalu mengganggu, orang tuanya perlu tahu kok, Bun. Tapi, cara memberi tahu hal ini ke si orang tua si teman harus hati-hati nih. Kayak gimana ya?
"Misalnya, kita bisa bilang ke orang tua si teman 'Saya dengar anak ibu sama anak saya diskusi terus ada obrolan kayak gini. Itu gimana ya?'. Nggak apa-apa, sampaikan aja apa yang terjadi tapi nggak mengkritisi cara asuhnya. Jadi kita nggak perlu bilang 'di rumah nggak diajarin begini ya,'. Kalau kita mengkritisi pola asuh si ibu malah nggak ada diskusi karena si ibu udah merasa disalahin," kata Fathya waktu ngobrol sama HaiBunda.
Ya, apalagi buat ibu-ibu pasti langsung merasa gimana gitu kan ya, Bun, kalau pola asuh yang diterapkan seakan disalahkan sama orang lain. Setelah membicarakan masalah ini ke orang tua si teman, di rumah pun kita perlu bertindak. Salah satunya dengan mengajak anak diskusi soal si temannya yang kurang baik.
Kalau di sekolah, apakah masalah teman yang membawa pengaruh buruk ke anak ini bakal lebih mudah diselesaikan? Kalau kata Fathya sih mestinya begitu, Bun. Tapi, bukan nggak mungkin juga ada sekolah yang sensitif ketika ada anak didiknya bermasalah. Soalnya, pihak sekolah sebagai pihak yang bertanggung jawab menganggap langsung disalahkan. Padahal, belum tentu kayak gitu kan ya, Bun?
Baca juga : Soal Yerusalem, MUI: Bisa Memantik Kemarahan Umat Islam di Dunia | PT Equityworld
Nah, kalau seperti itu Fathya bilang kita mesti pintar-pintar membahasakan masalah anak yang dia alami di sekolah. Kayak cerita gitu, Bun. Coba deh bilang ke si guru kalau dari observasi di rumah kok si kecil perilakunya agak berubah ya, padahal di rumah lagi nggak ada masalah apa-apa. Terus, kita minta pendapat si guru apakah dari pengamatannya ada yang nggak beres juga pada anak.
"Jadi kita nggak melibatkan si guru sebagai tersangka istilahnya, tapi partner untuk cari tahu anak kita seperti apa, apakah ada masalah. Jadi, baik ke orang tua teman atau ke pihak sekolah yang penting kita terbuka dulu untuk berdiskusi guna mencari tahu masalah si kecil," kata Fathya.
PT Equityworld
PT Equityworld | Ada teman anak yang dirasa bandel dan reseh banget. Dinasihati susah sampai-sampai timbul niat mengadukan masalah ini ke orang tua si anak. Pernah berada di situasi kayak gitu nggak, Bun?
Kayak sahabat HaiBunda bernama Mila, ada teman anaknya yang sering bikin masalah alias bandel ketika main bareng. Bahkan, dia dengar kalau si teman pernah mengajak anak Mila berbohong. Bilang cuma mau main di tetangga dekat rumah tapi nyatanya main ke rumah teman yang cukup jauh.
"Untung saya dengar kalau dia mau main jauh. Saya pura-pura nggak tahu tapi pas anak saya minta izin saya nggak bolehin aja. Agak terganggu juga sama anak ini. Mau ngomong ke orang tuanya tapi gimana ya," kata Mila mengungkapkan kegalauannya. Karena nggak enak hati, yang Mila bisa lakukan adalah membatasi waktu si anak main sama temannya itu.
Soal ini, psikolog anak Fathya Artha Utami bilang kalau apa yang dilakukan teman anak terlalu mengganggu, orang tuanya perlu tahu kok, Bun. Tapi, cara memberi tahu hal ini ke si orang tua si teman harus hati-hati nih. Kayak gimana ya?
"Misalnya, kita bisa bilang ke orang tua si teman 'Saya dengar anak ibu sama anak saya diskusi terus ada obrolan kayak gini. Itu gimana ya?'. Nggak apa-apa, sampaikan aja apa yang terjadi tapi nggak mengkritisi cara asuhnya. Jadi kita nggak perlu bilang 'di rumah nggak diajarin begini ya,'. Kalau kita mengkritisi pola asuh si ibu malah nggak ada diskusi karena si ibu udah merasa disalahin," kata Fathya waktu ngobrol sama HaiBunda.
Ya, apalagi buat ibu-ibu pasti langsung merasa gimana gitu kan ya, Bun, kalau pola asuh yang diterapkan seakan disalahkan sama orang lain. Setelah membicarakan masalah ini ke orang tua si teman, di rumah pun kita perlu bertindak. Salah satunya dengan mengajak anak diskusi soal si temannya yang kurang baik.
Kalau di sekolah, apakah masalah teman yang membawa pengaruh buruk ke anak ini bakal lebih mudah diselesaikan? Kalau kata Fathya sih mestinya begitu, Bun. Tapi, bukan nggak mungkin juga ada sekolah yang sensitif ketika ada anak didiknya bermasalah. Soalnya, pihak sekolah sebagai pihak yang bertanggung jawab menganggap langsung disalahkan. Padahal, belum tentu kayak gitu kan ya, Bun?
Baca juga : Soal Yerusalem, MUI: Bisa Memantik Kemarahan Umat Islam di Dunia | PT Equityworld
Nah, kalau seperti itu Fathya bilang kita mesti pintar-pintar membahasakan masalah anak yang dia alami di sekolah. Kayak cerita gitu, Bun. Coba deh bilang ke si guru kalau dari observasi di rumah kok si kecil perilakunya agak berubah ya, padahal di rumah lagi nggak ada masalah apa-apa. Terus, kita minta pendapat si guru apakah dari pengamatannya ada yang nggak beres juga pada anak.
"Jadi kita nggak melibatkan si guru sebagai tersangka istilahnya, tapi partner untuk cari tahu anak kita seperti apa, apakah ada masalah. Jadi, baik ke orang tua teman atau ke pihak sekolah yang penting kita terbuka dulu untuk berdiskusi guna mencari tahu masalah si kecil," kata Fathya.
PT Equityworld
Rabu, 06 Desember 2017
PT Equityworld | Robben Sempat Ragu Main untuk Bayern Munchen
PT Equityworld | Robben Sempat Ragu Main untuk Bayern Munchen
PT Equityworld | Arjen Robben merupakan salah satu pemain tersukses di Bayern Munchen. Dia sudah memperkuat FC Hollywood, sebutan Bayern Munchen, sejak 2009.
Namun di awal kedatangannya ke Bayern Munchen, Robben merasa dirinya sudah mengalami penurunan karier. Wajar dia berpikir demikian, karena Robben merasa kariernya hancur setelah dibuang Real Madrid ke Allianz Arena.
"Rasanya seperti langkah mundur. Bayern Munchen tidak pernah meraih sukses di pentas internasional di tahun-tahun sebelumnya," ucap Robben kepada situs resmi UEFA.
"Hengkang ke Bayern Munchen merupakan keputusan sulit. Real Madrid merupakan klub terbesar di dunia dan saya sudah tidak punya cara untuk kembali. Padahal, tujuan saya memenangkan Liga Champions," katanya.
Trofi Liga Champions
Namun, winger asal Belanda itu mencoba berpikir jernih. Dia berusaha membawa Bayern Munchen ke pentas dunia bersama Louis van Gaal kala itu.
Kerja keras Robben akhirnya berhasil. Eks pemain Chelsea itu memenangkan Liga Champions pada 2012/13. Di musim itu juga, FC Hollywood memenangkan DFB Pokal dan Bundesliga.
"Tapi kepindahan saya ke Bayern Munchen berjalan baik. Itu (meraih Liga Champions) merupakan saat terbaik dalam karier saya," ujar pria berusia 33 tahun tersebut.
Baca juga : Meski Kurang Sehat 6 Kebiasaan Makan Ini Masih Kerap Kita Lakukan | PT Equityworld
Rencana Pensiun
Robben juga tak menutup peluang untuk gantung sepatu pada akhir musim 2017/18. Namun, dia belum bisa memastikan itu sekarang.
"Masa depan saya masih belum pasti. Saya bisa saja memutuskan untuk pensiun setelah musim ini berakhir," tutur Robben kepada Kicker.
"Saya juga bisa mencoba sesuatu baru atau bermain untuk tiga tahun lagi bersama Bayern Munchen. Segalanya masih bisa terjadi hingga musim berakhir."
PT Equityworld
PT Equityworld | Arjen Robben merupakan salah satu pemain tersukses di Bayern Munchen. Dia sudah memperkuat FC Hollywood, sebutan Bayern Munchen, sejak 2009.
Namun di awal kedatangannya ke Bayern Munchen, Robben merasa dirinya sudah mengalami penurunan karier. Wajar dia berpikir demikian, karena Robben merasa kariernya hancur setelah dibuang Real Madrid ke Allianz Arena.
"Rasanya seperti langkah mundur. Bayern Munchen tidak pernah meraih sukses di pentas internasional di tahun-tahun sebelumnya," ucap Robben kepada situs resmi UEFA.
"Hengkang ke Bayern Munchen merupakan keputusan sulit. Real Madrid merupakan klub terbesar di dunia dan saya sudah tidak punya cara untuk kembali. Padahal, tujuan saya memenangkan Liga Champions," katanya.
Trofi Liga Champions
Namun, winger asal Belanda itu mencoba berpikir jernih. Dia berusaha membawa Bayern Munchen ke pentas dunia bersama Louis van Gaal kala itu.
Kerja keras Robben akhirnya berhasil. Eks pemain Chelsea itu memenangkan Liga Champions pada 2012/13. Di musim itu juga, FC Hollywood memenangkan DFB Pokal dan Bundesliga.
"Tapi kepindahan saya ke Bayern Munchen berjalan baik. Itu (meraih Liga Champions) merupakan saat terbaik dalam karier saya," ujar pria berusia 33 tahun tersebut.
Baca juga : Meski Kurang Sehat 6 Kebiasaan Makan Ini Masih Kerap Kita Lakukan | PT Equityworld
Rencana Pensiun
Robben juga tak menutup peluang untuk gantung sepatu pada akhir musim 2017/18. Namun, dia belum bisa memastikan itu sekarang.
"Masa depan saya masih belum pasti. Saya bisa saja memutuskan untuk pensiun setelah musim ini berakhir," tutur Robben kepada Kicker.
"Saya juga bisa mencoba sesuatu baru atau bermain untuk tiga tahun lagi bersama Bayern Munchen. Segalanya masih bisa terjadi hingga musim berakhir."
PT Equityworld
Langganan:
Postingan (Atom)