Equityworld Futures | Gajian adalah masa berbunga-bunga dan kadang secara nggak langsung emosi menjadi lebih baik. Namun rupanya gajian kadang hadir hanya sebentar saja di rekening tabunganmu. Gajian hadir beberapa saat namun harus pergi karena membayar cicilan dan tunggakan bulan lalu.
Gaji bisa saja bertahan agak lama bila kamu bisa mengelolanya setiap bulan. Selain memegang teguh anggaran yang telah direncanakan rupanya masih banyak yang perlu kamu perhatikan. Berikut cara mengelola gaji bulanan agar nggak miskin di akhir bulan:
1. Catat Semua Pengeluaran Perbulan
Selama sebulan, catat semua jenis pengeluaran dan pemasukan kamu secara terperinci. Kamu bisa menggunakan aplikasi MoneyLover untuk melakukannya. Dari sini kamu bisa melihat chart, apa saja pengeluaran terbesar kamu dalam sebulan. Kamu bisa melakukan evaluasi apakah pengeluaran masih dalam batas wajar atau nggak. Perbaiki apa saja yang perlu agar pengaturan keuanganmu lebih efisien. Kamu bisa menyimpan uang lebih banyak.
Dari mencatat pengeluaran, kamu jadi tahu bahwa secara mengejutkan, beberapa pengeluaran untuk membeli hadiah untuk teman ternyata sangat besar. Ini semua karena mungkin kamu pernah membelinya secara mendadak tanpa rencana. Untuk bisa menekan biaya untuk kado, kamu bisa membeli barang yang istimewa saat berada di lokasinya langsung. Misal kamu bisa berinvestasi untuk membeli banyak batik saat sedang di Jogja. Selain harganya murah, ini juga akan menjadi hadiah cantik untuk teman-teman di masa mendatang.
2. Sisihkan Dana untuk Menabung dan Investasi
Begitu terima uang, langsung transfer penghasilan kamu ke dana investasi. Obrolan dengan teman-teman, baik pria dan wanita lajang berusia 23-35 tahun menggambarkan, anak-anak muda di bawah 30 tahun menginvestasikan 40-60 persen dari penghasilan per bulan. Sedangkan mereka yang berusia di atas 30 tahun "hanya" mampu menyisihkan 20 persen dari penghasilan mereka untuk menabung.
Konon kabarnya, ini karena mereka yang berusia lebih dari 30 tahun sudah mulai punya cicilan rumah atau mobil. Sehingga alokasi untuk investasi berkurang. Investasi mereka per bulan diarahkan ke mana? Rata-rata menjawab mereka berinvestasi ke reksadana dan saham.
3. Kelola Dana untuk Konsumsi Bulanan
Penghasilan kamu bisa selamat bila ada pembagian tertentu. Misalnya dengan asumsi 20 persen dana digunakan untuk menabung dan investasi. Dana untuk konsumsi bulanan bisa dibagi menjadi dana untuk sedekah atau berbagi 10 persen, 20 persen untuk membeli makanan, 15 persen untuk membayar sewa atau cicilan rumah, 10 persen untuk membeli pakaian, 10 persen transportasi dan 5 persen hiburan.
Bila kamu mengetahui pembagian gaji, hal itu akan membantumu sebelum mengeluarkan uang. Semakin detail pembagian yang kamu lakukan, uangmu nggak akan keluar untuk hal-hal yang nggak penting. Karena tanpa kamu sadari, kamu akan berpikir bahwa gajimu memiliki fungsi.
4. Simpan Dana Darurat
Dana darurat bukan maksudnya darurat untuk urusan diskon ya. Dana ini digunakan saat ada hal penting yang mendadak harus dibayarkan tanpa sebelumnya ada persiapan terlebih dahulu. Dana darurat yang disimpan ini bisa sekitar 10 persen dari penghasilan kamu.
Biasanya dana darurat digunakan ketika kamu mendadak sakit. Pengeluaran ini sering diremehkan karena kamu merasa baik-baik saja. Tapi toh siapa yang akan menduga seseorang akan jatuh atau terjadi kecelakaan yang memang nggak diinginkan.
5. Alokasi Dana Untuk Kebutuhan Khusus
Kamu berniat menikah, sekolah lagi, belajar S2 di luar negeri, liburan, beli rumah, beli mobil, menyiapkan dana pensiun dan lainnya? Ini harus dihitung lagi dengan seksama berapa dana yang perlu kamu siapkan. Langsung rencanakan untuk tahu bagaimana cara menabung yang tepat.
Perencaaan yang matang akan membuat pengeluaranmu memiliki jalurnya masing-masing. Akan jadi masalah bila kamu merasa memiliki uang untuk dana lain-lain. Biasanya hal ini yang membuat pengeluaranmu menjadi nggak terkontrol.
Tak kalah menarik kunjungi juga : Equityworld Futures
6. Jangan Berutang Konsumtif
Kebanyakan alasan yang kamu buat untuk berhutang untuk hal-hal yang sepele. Misalnya untuk membeli mobil, beli iPhone 7, beli Macbook dan lain-lain yang sebenarnya nggak diperlukan. Sebaiknya kamu mengumpulkan uang sampai kamu mampu membeli. Setelah itu baru kemudian membayarkannya.
Mungkin kamu orang yang suka dengan pembelian secara kredit. Kamu merasa dengan kredit akan membantu kamu mendapatkan yang diinginkan. Namun hal itu merupakan hal yang sebaiknya kamu hindari. Sebab jumlah total pembelian yang kamu bayarkan berbeda jauh.
7. Setia pada Pengeluaran Perhari
Setelah menganalisa pengeluaranmu dan target dalam sebulan, tentukan kira-kira berapa uang yang bisa kamu pegang per hari? Misal kamu memutuskan untuk hanya mengeluarkan uang maksimal Rp 100 ribu perhari. Kamu harus benar-benar setia pada janji finansial ini.
Pengeluaran yang rutin akan memudahkan kamu dalam menyisihkan dana setiap bulannya. Mungkin awalnya susah karena kadang jadwal yang nggak stabil setiap harinya. Namun dengan tegas, kamu bisa mengusahakan pengeluaran yang rutin maka penghasilan kamu bisa ditabung untuk kebutuhan yang lain. Cara sederhananya kamu bisa ikut tantangan #gocapsehari untuk tahu apakah kamu benar-benar bisa menahan diri dari segala cobaan belanja.
8. Cari Penghasilan Lain
Buat kamu yang merasa selalu "kurang" kenapa nggak meningkatkan kemampuan kamu. Sehingga keahlian kamu bisa dihargai lebih dan juga berpeluang untuk membuka beberapa sumber penghasilan. Lihat orang-orang di sekitar yang menurut kamu cukup makmur dan pekerjaannya kamu suka.
Mungkin saja makeup artist, youtuber, standup komedian alias komika, desainer, dan lainnya. Daftarkan apa saja keahlian mereka dan bagaimana memulai personal branding. Kamu bisa mencontohnya sesuai dengan kemampuan kamu. Misalnya kamu bisa menulis dan tertarik sebagai ghostwriter. Bila ditekuni dengan rutin, bisa saja hal itu menambah pendapatanmu.
Bersinggungan dengan duit memang gampang-gampang susah. Namun bila memahami jenis dan kategori pengeluaran, kamu akan lebih mudah menyisihkan uang. Usahakan kamu mengikuti rencana yang telah kamu buat. (Equityworld Futures)
Gaji bisa saja bertahan agak lama bila kamu bisa mengelolanya setiap bulan. Selain memegang teguh anggaran yang telah direncanakan rupanya masih banyak yang perlu kamu perhatikan. Berikut cara mengelola gaji bulanan agar nggak miskin di akhir bulan:
1. Catat Semua Pengeluaran Perbulan
Selama sebulan, catat semua jenis pengeluaran dan pemasukan kamu secara terperinci. Kamu bisa menggunakan aplikasi MoneyLover untuk melakukannya. Dari sini kamu bisa melihat chart, apa saja pengeluaran terbesar kamu dalam sebulan. Kamu bisa melakukan evaluasi apakah pengeluaran masih dalam batas wajar atau nggak. Perbaiki apa saja yang perlu agar pengaturan keuanganmu lebih efisien. Kamu bisa menyimpan uang lebih banyak.
Dari mencatat pengeluaran, kamu jadi tahu bahwa secara mengejutkan, beberapa pengeluaran untuk membeli hadiah untuk teman ternyata sangat besar. Ini semua karena mungkin kamu pernah membelinya secara mendadak tanpa rencana. Untuk bisa menekan biaya untuk kado, kamu bisa membeli barang yang istimewa saat berada di lokasinya langsung. Misal kamu bisa berinvestasi untuk membeli banyak batik saat sedang di Jogja. Selain harganya murah, ini juga akan menjadi hadiah cantik untuk teman-teman di masa mendatang.
2. Sisihkan Dana untuk Menabung dan Investasi
Begitu terima uang, langsung transfer penghasilan kamu ke dana investasi. Obrolan dengan teman-teman, baik pria dan wanita lajang berusia 23-35 tahun menggambarkan, anak-anak muda di bawah 30 tahun menginvestasikan 40-60 persen dari penghasilan per bulan. Sedangkan mereka yang berusia di atas 30 tahun "hanya" mampu menyisihkan 20 persen dari penghasilan mereka untuk menabung.
Konon kabarnya, ini karena mereka yang berusia lebih dari 30 tahun sudah mulai punya cicilan rumah atau mobil. Sehingga alokasi untuk investasi berkurang. Investasi mereka per bulan diarahkan ke mana? Rata-rata menjawab mereka berinvestasi ke reksadana dan saham.
3. Kelola Dana untuk Konsumsi Bulanan
Penghasilan kamu bisa selamat bila ada pembagian tertentu. Misalnya dengan asumsi 20 persen dana digunakan untuk menabung dan investasi. Dana untuk konsumsi bulanan bisa dibagi menjadi dana untuk sedekah atau berbagi 10 persen, 20 persen untuk membeli makanan, 15 persen untuk membayar sewa atau cicilan rumah, 10 persen untuk membeli pakaian, 10 persen transportasi dan 5 persen hiburan.
Bila kamu mengetahui pembagian gaji, hal itu akan membantumu sebelum mengeluarkan uang. Semakin detail pembagian yang kamu lakukan, uangmu nggak akan keluar untuk hal-hal yang nggak penting. Karena tanpa kamu sadari, kamu akan berpikir bahwa gajimu memiliki fungsi.
4. Simpan Dana Darurat
Dana darurat bukan maksudnya darurat untuk urusan diskon ya. Dana ini digunakan saat ada hal penting yang mendadak harus dibayarkan tanpa sebelumnya ada persiapan terlebih dahulu. Dana darurat yang disimpan ini bisa sekitar 10 persen dari penghasilan kamu.
Biasanya dana darurat digunakan ketika kamu mendadak sakit. Pengeluaran ini sering diremehkan karena kamu merasa baik-baik saja. Tapi toh siapa yang akan menduga seseorang akan jatuh atau terjadi kecelakaan yang memang nggak diinginkan.
5. Alokasi Dana Untuk Kebutuhan Khusus
Kamu berniat menikah, sekolah lagi, belajar S2 di luar negeri, liburan, beli rumah, beli mobil, menyiapkan dana pensiun dan lainnya? Ini harus dihitung lagi dengan seksama berapa dana yang perlu kamu siapkan. Langsung rencanakan untuk tahu bagaimana cara menabung yang tepat.
Perencaaan yang matang akan membuat pengeluaranmu memiliki jalurnya masing-masing. Akan jadi masalah bila kamu merasa memiliki uang untuk dana lain-lain. Biasanya hal ini yang membuat pengeluaranmu menjadi nggak terkontrol.
Tak kalah menarik kunjungi juga : Equityworld Futures
6. Jangan Berutang Konsumtif
Kebanyakan alasan yang kamu buat untuk berhutang untuk hal-hal yang sepele. Misalnya untuk membeli mobil, beli iPhone 7, beli Macbook dan lain-lain yang sebenarnya nggak diperlukan. Sebaiknya kamu mengumpulkan uang sampai kamu mampu membeli. Setelah itu baru kemudian membayarkannya.
Mungkin kamu orang yang suka dengan pembelian secara kredit. Kamu merasa dengan kredit akan membantu kamu mendapatkan yang diinginkan. Namun hal itu merupakan hal yang sebaiknya kamu hindari. Sebab jumlah total pembelian yang kamu bayarkan berbeda jauh.
7. Setia pada Pengeluaran Perhari
Setelah menganalisa pengeluaranmu dan target dalam sebulan, tentukan kira-kira berapa uang yang bisa kamu pegang per hari? Misal kamu memutuskan untuk hanya mengeluarkan uang maksimal Rp 100 ribu perhari. Kamu harus benar-benar setia pada janji finansial ini.
Pengeluaran yang rutin akan memudahkan kamu dalam menyisihkan dana setiap bulannya. Mungkin awalnya susah karena kadang jadwal yang nggak stabil setiap harinya. Namun dengan tegas, kamu bisa mengusahakan pengeluaran yang rutin maka penghasilan kamu bisa ditabung untuk kebutuhan yang lain. Cara sederhananya kamu bisa ikut tantangan #gocapsehari untuk tahu apakah kamu benar-benar bisa menahan diri dari segala cobaan belanja.
8. Cari Penghasilan Lain
Buat kamu yang merasa selalu "kurang" kenapa nggak meningkatkan kemampuan kamu. Sehingga keahlian kamu bisa dihargai lebih dan juga berpeluang untuk membuka beberapa sumber penghasilan. Lihat orang-orang di sekitar yang menurut kamu cukup makmur dan pekerjaannya kamu suka.
Mungkin saja makeup artist, youtuber, standup komedian alias komika, desainer, dan lainnya. Daftarkan apa saja keahlian mereka dan bagaimana memulai personal branding. Kamu bisa mencontohnya sesuai dengan kemampuan kamu. Misalnya kamu bisa menulis dan tertarik sebagai ghostwriter. Bila ditekuni dengan rutin, bisa saja hal itu menambah pendapatanmu.
Bersinggungan dengan duit memang gampang-gampang susah. Namun bila memahami jenis dan kategori pengeluaran, kamu akan lebih mudah menyisihkan uang. Usahakan kamu mengikuti rencana yang telah kamu buat. (Equityworld Futures)