Selasa, 28 Oktober 2014

Spekulasi Suku Bunga The Fed Tekan Dolar Untuk Hari Kedua


Dolar jatuh untuk hari kedua terhadap mata uang utama Terkait spekulasi Federal Reserve yang akan mempertahankan suku bunga pada rekor terendah untuk jangka waktu yang panjang pasca memangkas program pembelian obligasi nya.
Mata uang AS memperpanjang penurunan karena data menunjukkan kontrak untuk membeli rumah naik kurang dari perkiraan, sehari sebelum bank sentral memulai rapat kebijakan selama dua hari. Euro naik terhadap mata uang AS karena meredanya hasil stress test European Central Bank  (ECB) pada kekhawatiran bahwa neraca di beberapa perusahaan pemberi pinjaman yang terlalu lemah. Mata uang real Brasil jatuh ke level terendah dalam hampir enam tahun terakhir setelah Presiden Dilma Rousseff menang tipis untuk masa jabatan keduanya. Rubel tergelincir.
Indeks Spot Dollar Bloomberg yang menelusuri greenback terhadap 10 mata uang utama, turun 0,2% menjadi 1,066.03 pada 14:31 siang waktu New York. Mencatat penurunan sebesar 0,5% di bulan ini setelah menyentuh level 1,080.05 pada tanggal 3 Oktober, merupakan yang tertinggi pada penutupan sejak Juni 2010.
Mata uang AS melemah 0,5% menjadi 107,67 ¥, dan turun 0,3% menjadi $ 1,2709 per euro. Yen menguat 0,2% menjadi 136,84 terhadap euro, setelah menyentuh level 137,47 sebelumnya, yang terlemah sejak 9 Oktober.
"Euro-dolar memiliki kapasitas untuk mengakhiri tahun ini di level $ 1,30," Ungkap Borthwick.(yds)
Suber: Bloomberg

Emas Turun; Kepemilikan dalam ETP Perpanjang Penurunan ke Level Terendah 5 Thn


Emas berjangka turun untuk ketiga kalinya dalam empat sesi akibat kepemilikan dalam ETP yang berbasis logam turun ke level terendah dalam lebih dari lima tahun.
Pekan lalu, aset di ETPS global turun 0,8% menjadi 1,654.2 metrik ton, terendah sejak September 2009. 30-hari volatilitas historis logam telah naik dalam satu bulan terakhir karena investor mengikuti data ekonomi untuk memprediksi seberapa cepat Federal Reserve akan mulai menaikkan biaya pinjaman. Para pembuat kebijakan akan memulai pertemuan dua hari besok.
Emas berjangka merosot 8,4% pada kuartal ketiga, menyentuh level termurah dalam tahun ini pada 6 Oktober lalu, akibat ekuitas AS melonjak ke rekor di tengah tanda-tanda pemulihan mulai menguat. Harga mengalami rebound sebanyak 6,1 dari level terendah setelah The Fed mengutip perlambatan ekonomi asing sebagai risiko bagi AS. Hal tersebut membuat beberapa investor untuk mendorong kembali perkiraan untuk kenaikan suku bunga.
Di bursa Comex, emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,2% untuk menetap di $ 1,229.30 per ons pada pukul 1:36 siang di New York. Perdagangan adalah 37% di bawah rata-rata 100-hari, data yang dikumpulkan oleh Bloomberg menunjukkan.(frk)
Sumber : Bloomberg

Jumat, 24 Oktober 2014

Yen Meningkat untuk Pertama Kali dalam 7 Hari Terkait Laporan Ebola New York


Yen menguat untuk pertama kalinya dalam tujuh hari terakhir terhadap dolar pasca sebuah laporan media bahwa seorang pasien di New York City dinyatakan positif Ebola, mendorong permintaan untuk aset haven.
Mata uang Jepang menguat setidaknya 0,2 persen terhadap 16 mata uang utama pasca New York Times mengatakan tes lebih lanjut akan dilakukan untuk mengkonfirmasi temuan awal kasus ebola tanpa mengatakan di mana ia mendapat informasinya. Obligasi AS naik, sementara indeks berjangka Standard & Poor 500 melanjutkan penurunannya.
Yen menguat sebesar 0,3 persen ke level 108 per dolar pukul 10:03 pagi di Tokyo pasca merosot ke level 108,35 kemarin, level terendah sejak 8 Oktober. Yen menguat sebesar 0,2 persen ke level 136,71 per euro. Dolar stagnan pada level $ 1,2657 per euro. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Menuju Penurunan Mingguan Seiring Menurunnya Permintaan Haven


Emas menuju penurunan mingguan setelah 2 hari menurun seiring rilis data ekonomi AS memperkuat alasan untuk pemulihan, membatasi permintaan haven. Sementara palladium naik, menetepkan untuk kenaikan mingguan.
Bullion untuk pengiriman segera diperdagangkan pada level $ 1,231.71 per ons pukul 8:37 pagi waktu Singapura dari level $ 1,231.84 kemarin, menurut harga dari Bloomberg. Bullion menguat sebesar 0,5 persen pekan ini setelah melemah ke level $ 1,226.43 kemarin, level terendahnya sejak 15 Oktober lalu. Penurunan bullion hari ini pada hari ketiga akan memperpanjang penurunan bulan ini.
Dalam 4 pekan rata-rata klaim pengangguran AS turun ke level terendahnya sejak Mei 2000 silam, sedangkan Indeks Consumer Comfort Bloomberg pada kondisi ekonomi naik pekan lalu, rilis data menunjukkan kemarin, dolar menguat. Aset di SPDR Gold Trust, produk yang diperdagangkan di bursa emas yang didukung terbesar, turun ke level terendahnya sejak November 2008.
Aset di SPDR Gold Trust turun menjadi 749,87 metrik ton pada 22 Oktober lalui, level terendahnya sejak November 2008 silam, menurut rilis data yang disurvei oleh Bloomberg. Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang melacak mata uang terhadap 10 mata uang utama, menguat sebesar 0,6 persen pekan ini. (knc)
Sumber : Bloomberg