Jumat, 31 Oktober 2025

Equityworld Futures | Pesta! Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini Melonjak Rp 42.000

Equityworld Futures | Pesta! Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini Melonjak Rp 42.000

Equityworld Futures | Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam Logam Mulia terbang pada perdagangan hari ini, Jumat (31/10/2025).

Equityworld Futures | Menyeramkan! Ini Ramalan Harga Emas Terbaru dari 10 Lembaga Dunia

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com pukul 08.30 WIB., di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung Jakarta, harga emas satuan 1 gram pada hari ini dibanderol Rp 2.305.000 per batang, atau melesat Rp 42. 000 dibandingkan perdagangan kemarin.

Penguatan ini memutus tren negatif harga emas Antam Logam Mulia yang ambruk Rp 91.000 dalam empat hari sebelumnya.

Sementara itu, harga pembelian kembali atau buyback harga emas Antam Logam Mulia pada perdagangan hari ini ada di Rp 2.170 atau melesat Rp 42.000.

Pergerakan harga emas Antam Logam Mulia sejalan dengan emas global. Pada perdagangan Kamis (30/10/2025), harga emas dunia melesat 2,39% di level US$4.023,22 per troy ons. Penguatan ini berhasil menghapus pelemahan dua hari perdagangan sebelumnya dan berhasil membuat harga emas kembali ke level psikologis US$4.000 per troy ons.

Pada perdagangan hari ini Jumat (31/10/2025) hingga pukul 06.08 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,16% di posisi US$4.029,56 per troy ons.

Demo Ewf 

Demo Equityworld

Kamis, 30 Oktober 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Menguat Setelah The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan

Equityworld Futures | Harga Emas Menguat Setelah The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan

Equityworld Futures | Harga emas menguat pada perdagangan Rabu, (29/10/2025). Kenaikan harga emas dunia terjadi setelah pelaku pasar mencerna komentar dari ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengenai arah kebijakan ke depan. Hal ini meskipun bank sentral AS menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) yang telah diprediksi sebelumnya.

Equityworld Futures | Harga Emas Anjlok, Pembeli “Wait and See”

Mengutip laman CNBC, Kamis (30/10/2025), harga emas di pasar spot naik 0,3% menjadi USD 3.964,39 per ounce setelah naik 2% pada awal sesi perdagangan.

Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,4% ke posisi USD 4.000,7 per ounce.

The Fed menurunkan suku bunga acuan semalam ke kisaran target 3,75%–4,00%, yang merupakan kedua kalinya bank sentral AS melonggarkan kebijakannya tahun ini.

Berbicara dalam konferensi pers, Powell memberikan peringatan tentang apa yang akan terjadi. "Dalam diskusi komite pada pertemuan ini, terdapat perbedaan pandangan yang kuat tentang bagaimana melanjutkan pada bulan Desember," kata Powell.

Ia menambahkan, penurunan lebih lanjut dalam suku bunga kebijakan pada pertemuan Desember bukanlah kesimpulan yang sudah pasti. Jauh dari itu, kebijakan tidak berada pada jalur yang telah ditentukan sebelumnya.

"Emas bereaksi secara logis terhadap upaya Powell untuk mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga di bulan Desember. Kita sudah melihat dana berjangka Fed memangkas ekspektasi, yang akan berdampak positif bagi dolar AS dan negatif bagi emas," tutur Wakil Presiden  Zaner Metals, ujar Peter Grant.

Indeks dolar AS melanjutkan penguatan, membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 29 Oktober 2025

Equityworld Futures | Berhasil Masuk Zona Hijau, Harga Perak Sentuh Level Ini

Equityworld Futures | Berhasil Masuk Zona Hijau, Harga Perak Sentuh Level Ini

Equityworld Futures | Harga perak dunia mengalami penguatan pada Selasa malam waktu AS, 28 Oktober 2025.

Equityworld Futures | Harga Emas Ambruk ke Titik Terendah! Harapan Bangkit Tinggal Mimpi?

Dipantau dari laman Kitco, Rabu (29/10/2025) harga perak menguat 0,16% ke level US$ 47,06 per troy ons saat berita ini ditulis.

Sebelumnya, pada Senin malam (27/10) harga perak menurun hingga US$ 1.74 atau 3.59% ke level US$ 46.85 per troy ons.

Analis komoditas di Heraeus menyoroti harga perak yang sempat terpukul keras minggu lalu. Perusahaan teknologi asal Jerman itu mengingatkan, kekurangan pasokan fisik dapat menyebabkan koreksi berlanjut untuk beberapa waktu.

"Harga perak turun 6% selama seminggu, dengan sebagian besar penurunan terkonsentrasi dalam satu sesi perdagangan pada hari Selasa, ketika harga turun hampir 9%, atau US$ 4,50/troy ons," ungkap para analis Heraeus, dikutip dari Kitco News.

"Tanpa katalis tunggal di balik peristiwa ini, tampaknya investor memutuskan untuk tidak terlalu terbawa oleh optimisme mereka. Lampu peringatan telah menyala selama beberapa minggu, dengan harga diperdagangkan jauh di atas rata-rata pergerakan 200 hari. Kisaran rata-rata 14 hari mencapai US$ 1,90 selama aksi jual tajam hari Selasa, kemungkinan memicu gelombang perintah stop-loss, yang memicu aksi ambil untung lebih lanjut," jelasnya.

Heraeus juga mencatat, perak telah keluar dari Bursa Berjangka Shanghai dengan mencetak rekor, dengan arus keluar  mencapai 1.495 ton minggu lalu, dan arus keluar harian terbesar yang pernah tercatat pada hari Rabu, yaitu sebesar 338 ton.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 28 Oktober 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Anjlok di Bawah USD 4.000, Ketegangan Dagang AS-China Mereda

Equityworld Futures | Harga Emas Anjlok di Bawah USD 4.000, Ketegangan Dagang AS-China Mereda

Equityworld Futures | Harga emas dunia melemah di bawah USD 4.000 per ounce pada perdagangan Senin (28/10/2025), seiring meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang mengurangi minat investor terhadap aset aman seperti emas. Pelaku pasar kini menanti keputusan suku bunga terbaru dari Federal Reserve (The Fed) pekan ini.

Equityworld Futures | May Day! May Day! Harga Emas Terjun 3%, Tenggelam ke Level US$3.900

Harga emas di pasar spot turun 2,7 persen menjadi USD 4.002,29 per ounce pada pukul 13.45 waktu New York, setelah sempat menyentuh level terendah sejak 10 Oktober di USD 3.970,81 per ounce.

“Kesepakatan dagang potensial antara AS dan China mengurangi kebutuhan investor terhadap aset aman seperti emas,” ujar Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger, dikutip dari CNBC, Selasa (28/10/2025). 

Sebelumnya, harga emas sempat mencetak rekor tertinggi di USD 4.381,21 per ounce pada 20 Oktober, namun turun 3,2 persen dalam sepekan terakhir akibat tanda-tanda mencairnya tensi dagang kedua negara ekonomi terbesar dunia tersebut.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Senin, 27 Oktober 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Ambruk Pagi Ini, Pilih Jual atau Beli?

Equityworld Futures | Harga Emas Ambruk Pagi Ini, Pilih Jual atau Beli?

Equityworld Futures | Harga emas dunia anjlok pada perdagangan pagi ini. Bagaimana ‘ramalan’ harga sang logam mulia untuk perdagangan hari ini?

Equityworld Futures | Nasib Emas Dipertaruhkan Pekan Ini: Terbang Atau Jatuh ke US$ 3.800!

Pada Senin (27/10/2025) pukul 07:07 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 4.065,2/troy ons. Ambruk 1,14% dibandingkan posisi akhir pekan lalu.

Dalam sepekan terakhir, harga emas dunia sudah jatuh hampir 7%.

Sepertinya aksi ambil untung (profit taking) menjadi penyebab utama kejatuhan harga emas. Maklum, harga aset ini menjalani reli panjang sejak Agustus. Bahkan harga emas sempat berkali-kali memperbarui rekor tertinggi sepanjang masa.

Sepanjang 2025 (year-to-date), harga emas masih mencatat kenaikan 54,82%.

Oleh karena itu, keuntungan yang bisa didapat dengan menjual emas tidaklah kecil. Investor tentu akan tergoda mencairkan cuan jika potensi yang didapat bisa sebegitu besar.

Ketika aksi ambil untung terjadi, maka emas akan mengalami tekanan jual. Alhasil, harga pun merosot tajam.

Selain itu, situasi global yang lebih tenang juga menjadi sentimen negatif bagi emas. Amerika Serikat (AS) dan China kembali rukun setelah sempat bersitegang seputar isu perdagangan.

Delegasi kedua negara bertemu dan berdialog di Malaysia akhir pekan lalu. Hasilnya cukup impresif dan kesepakatan bakal diteken oleh Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.

“Saya rasa ancaman tarif 100% sudah pergi, begitu juga dengan ancaman kontrol ekspor China,” ungkap Menteri Keuangan AS Scott Bessent dalam wawancara dengan CBS News, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Trump sendiri sudah memperkirakan akan ada kesepakatan dengan China. Di sela-sela lawatan di Malaysia untuk menghadiri KTT ASEAN, Trump mengungkapkan akan ada pertemuan level kepala negara.

“Mereka mau membuat kesepakatan, kami juga mau membuat kesepakatan,” ujarnya, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.

Tensi perang dagang AS-China pun reda, setidaknya dalam waktu dekat. Ini menyebabkan permintaan terhadap aset yang dipandang aman (safe haven asset) seperti emas menjadi berkurang.

Analisis Teknikal

Jadi bagaimana perkiraan gerak harga emas untuk hari ini, Senin (27/10/2025)? Berapa saja target yang perlu dicermati pelaku pasar?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih bertahan di zona bullish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 54.

RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun RSI emas belum jauh di atas 50 sehingga boleh dibilang netral.

Menariknya, indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 1. Sudah sangat jenuh jual (oversold).

Jadi, sebenarnya harga emas masih berpeluang naik hari ini. Target resisten terdekat adalah US$ 4.094/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka MA-10 di US$ 4.176/troy ons bisa menjadi target berikutnya.

Adapun target support terdekat adalah US$ 4.060-4.040/troy ons. Penembusan di level ini bisa melongsorkan harga emas ke arah US$ 4.001-3.994/troy ons.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Jumat, 24 Oktober 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Bangkit Gila-Gilaan! Sudah Balik ke Level US$4.100

Equityworld Futures | Harga Emas Bangkit Gila-Gilaan! Sudah Balik ke Level US$4.100

Equityworld Futures | Harga emas kembali menguat dan kini tengah berada di fase konsolidasi usai penurunan tajam dalam waktu singkat. Harga emas menguat di tengah risiko geopolitik yang kembali muncul hingga penantian data inflasi AS menjadi fokus pasar.

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Melambung Tersengat Ketegangan Geopolitik

Pada perdagangan hari ini Jumat (24/10/2025) hingga pukul 06.34 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,47% di posisi US$4.105,69 per troy ons.

Sementara pada perdagangan sebelumnya Kamis (23/10/2025), harga emas dunia naik 0,76% di level US$4.125,01 per troy ons. Kenaikan tersebut berhasil mematahkan penurunan emas selama dua hari beruntun dengan ambruk hampir 6%.

Harga emas naik pada perdagangan Kamis setelah dua sesi berturut-turut melemah. Harga emas kembali bertenaga usai risiko geopolitik kembali muncul, yang berhasil mendorong permintaan aset safe haven dan kini investor tengah bersiap menghadapi data inflasi utama AS yang akan dirilis pada hari Jumat.

Harga emas sempat mencapai rekor tertinggi di US$4.381,21 per troy ons pada hari Senin, tetapi mencatat penurunan tertajam dalam lima tahun di sesi berikutnya.

"Semua faktor fundamental yang mendorong emas menguat tahun ini masih sangat relevan. Ada beberapa aksi beli oportunistik saat harga sedang turun dan mungkin juga ada peningkatan ketegangan perdagangan dan geopolitik yang mendorong kenaikan harga hari ini," ujar Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals.

Harga emas telah naik sekitar 57% tahun ini, didorong oleh ketegangan geopolitik, ketidakpastian ekonomi, ekspektasi penurunan suku bunga, dan pembelian berkelanjutan oleh bank sentral.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Rabu memberlakukan sanksi terkait Ukraina terhadap Rusia untuk pertama kalinya dalam masa jabatan keduanya, yang menargetkan perusahaan minyak Lukoil dan Rosneft.

Pemerintah juga sedang mempertimbangkan rencana untuk membatasi berbagai ekspor berbasis perangkat lunak ke China, sebagai tanggapan atas pembatasan terbaru Beijing terhadap ekspor logam tanah jarang.

Fokus sekarang beralih ke laporan indeks harga konsumen AS hari Jumat, yang berpotensi menjadi sinyal inflasi paling jelas dari Federal Reserve menjelang pertemuan kebijakan minggu depan. Data tersebut diperkirakan menunjukkan bahwa inflasi inti bertahan di angka 3,1% pada bulan September.

Pasar telah memperhitungkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, dengan penurunan suku bunga berikutnya pada bulan Desember.

Emas, aset yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung diuntungkan dalam kondisi suku bunga rendah.

Sementara itu, JP Morgan memperkirakan harga emas dapat mencapai rata-rata US$5.055 per troy ons pada kuartal keempat tahun 2026, dengan asumsi bahwa permintaan investor dan pembelian bank sentral akan mencapai rata-rata sekitar 566 ton per kuartal tahun depan.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 23 Oktober 2025

Equityworld Futures | Wall Street Rontok, BI Rem Bunga, Pemerintah Guyur Stimulus: RI Aman?

Equityworld Futures | Wall Street Rontok, BI Rem Bunga, Pemerintah Guyur Stimulus: RI Aman?

Equityworld Futures | Pasar keuangan Indonesia berakhir beragam pada perdagangan kemarin, Rabu (22/10/2025). Pasar saham ambruk sementara rupiah menguat.

Equityworld Futures | Harga Emas Makin Babak Belur, Terancam Jatuh ke Level US$ 3.900

Pasar keuangan Indonesia diperkirakan masih volatile pada hari ini. Selengkapnya mengenai pasar keuangan hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi dalam pada perdagangan kemarin, Rabu (22/10/2025) usai keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang memutuskan untuk menahan suku bunga acuan.

Pada penutupan perdagangan, indeks melemah 1,04% ambruk 85,53 poin ke level 8.152,55.

Sebanyak 321 saham naik, 349 turun, dan 139 tidak bergerak. Nilai transaksi kemarin terbilang ramai, yakni Rp 23,02 triliun, melibatkan 29,56 miliar saham dalam 2,44 juta kali transaksi.

Dari sisi foreign, asing mencatatkan nilai transaksi net buy sebesar Rp 170 milyar dengan nilai paling besar di PT Bank Central Asia (BBCA) berada di level Rp 235 milyar, PT Astra International (ASII) di 167 milyar, dan PT Petrosea (PTRO) di Rp 97 milyar. Sementara dari sisi net sell terdapat PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) di Rp 241 milyar, PT Aneka Tambang (ANTM) Rp 57 milyar dan PT Bank Mandiri (BMRI) Rp 55 milyar hingga akhir penutupan pasar sesi II.

Mayoritas sektor perdagangan melemah, dengan hanya sektor properti dan industri yang menguat. Sedangkan koreksi sektoral terbesar dicatatkan oleh oleh barang baku, finansial dan teknologi.

Pemberat utama kinerja IHSG kemarin adalah deretan saham blue chip kapitalisasi pasar besar yang sempat menguat pada perdagangan kemarin.

Saham emiten perbankan kompak melemah, dengan saham BBCA ambruk lebih dari 3% dan menyumbang pelemahan 19,71 indeks poin.

Sementara itu kebalikannya dari hari kemarin, BBCA (-3,24%) menjadi penopang penurunan IHSG dengan menyumbang -25.71 poin, kemudian PT Telkom Indonesia (TLKM) yang melemah -3,96% dengan penurunan -14.17 popin dan, BBRI (-1,60%) menyumbang -9.78 poin di IHSG hingga penutupan kemarin.

ASII (+2,92%) pada perdagangan kemarin menjadi penopang kenaikan IHSG dengan menyumbang poin sebesar 7.43, dilanjutkan oleh PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) (+19,86%) dengan poin sebesar 5.46 poin, dilanjutkan dengan kenaikan 3.89 poin oleh PTRO (+3,89%).

Berpindah ke mata uang, rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya.

Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan kemarin, Rabu (22/10/2025) atau pasca pengumuman suku bunga BI, rupiah tercatat menguat 0,09% di posisi Rp16.570/US$. Penguatan ini sekaligus membalikkan arah setelah sempat dibuka melemah 0,03% di level Rp16.590/US$ pada awal perdagangan.

Sementara itu, DXY berada pada level 99.014 naik sebesar 0.283 dari hari sebelumnya di 98.731, melanjutkan kenaikannya selama tiga hari berturut - turut.

Pasar Surat Berharga Negara (SBN) acuan 10-tahun masih ditutup tegang di level 5,994% pada perdagangan terakhir, nyaris menembus batas psikologis 6%.

Ketegangan yield ini terjadi di tengah langkah Bank Indonesia (BI) yang kembali menahan suku bunga acuan (BI-Rate) di level 4,75%.

Langkah BI untuk "tetap diam" ini adalah sebuah strategi yang disengaja. Ini bukan karena BI takut, melainkan karena bank sentral sedang memanfaatkan momentum tren kebijakan Bank Sentral AS, The Fed.

Seperti diketahui, The Fed saat ini sudah berada dalam siklus pelonggaran moneter (tren dovish) berdasarkan pembicaraan Fed Chair Powell terakhir yang akan mengurangi efek quantitative tighteningnya dan telah menurunkan suku bunganya beberapa kali. Pasar kini berekspektasi The Fed akan kembali memangkas suku bunganya dalam waktu dekat untuk terus menopang ekonomi AS.

Di sinilah letak jurus BI. Dengan menahan BI-Rate di 4,75% sementara The Fed terus bergerak turun, selisih imbal hasil (spread) antara SBN Indonesia dan US Treasury akan otomatis semakin melebar.

Spread yang kian "gemuk" inilah yang menjadi magnet utama bagi investor asing. Arus modal masuk (capital inflow) diprediksi akan terus berlanjut. Aksi borong SBN ini akan menaikkan harganya, dan pada akhirnya, "memaksa" yield SBN yang kini tertahan di 5,994% untuk melandai (turun) lebih dalam.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 22 Oktober 2025

Equityworld Futures | Harga Minyak Dunia Rebound, Pasar Pulih dari Tekanan Ini

Equityworld Futures | Harga Minyak Dunia Rebound, Pasar Pulih dari Tekanan Ini

Equityworld Futures | Harga minyak mentah dunia ditutup menguat pada perdagangan Selasa (21/10/2025) waktu setempat, bangkit dari posisi terendah dalam lima bulan terakhir. Penguatan ini terjadi setelah pasar pulih dari tekanan kelebihan pasokan global, serta menunggu kejelasan terkait hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, dua konsumen minyak terbesar di dunia.

Equityworld Futures | Harga Emas Hancur Lebur! Ambruk 5% Sehari, Rekor Terburuk 5 Tahun

Dikutip dari Reuters, harga minyak Brent naik US$ 0,31 (0,5%) menjadi US$ 61,32 per barel. Sedangkan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, yang berakhir pada penutupan perdagangan Selasa, menguat US$ 0,30 (0,5%) ke US$ 57,82 per barel.

Kedua kontrak tersebut sempat menyentuh level terendah sejak awal Mei pada sesi sebelumnya, setelah rekor produksi minyak AS dan keputusan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama sekutunya untuk melanjutkan rencana peningkatan pasokan memicu kekhawatiran kelebihan suplai.

“Namun, rendahnya persediaan minyak mentah dan bahan bakar sulingan AS membantu menahan tekanan terhadap harga acuan minyak dunia,” ungkap Kepala Analis Komoditas di SEB Bjarne Schieldrop.

Perselisihan dagang antara AS dan China juga meningkatkan kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dapat menekan permintaan minyak. Meski begitu, kedua negara mulai menunjukkan upaya untuk meredakan ketegangan.

Presiden AS Donald Trump, yang dijadwalkan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan pekan depan, mengatakan dirinya optimistis akan tercapai kesepakatan dagang yang adil.

Struktur harga kontrak berjangka minyak WTI dan Brent kini mulai bergeser ke pola contango, yakni kondisi ketika harga untuk pengiriman segera lebih rendah dibandingkan harga untuk pengiriman di masa mendatang. Pola ini biasanya menandakan pasokan jangka pendek melimpah dan permintaan sedang melemah.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 21 Oktober 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Cetak Rekor Lagi Tembus Rp2,31 Juta per Gram

Equityworld Futures | Harga Emas Cetak Rekor Lagi Tembus Rp2,31 Juta per Gram

Equityworld Futures | Harga emas kembali mencetak rekor tertinggi didorong oleh aksi beli investor di tengah meredanya ketegangan dagang AS-China dan harapan berakhirnya penutupan pemerintahan AS.

Equityworld Futures | Harga Emas Mengamuk Lagi: Cetak Rekor, Level US$4.500 di Depan Mata

Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (21/10/2025) harga emas di pasar spot sempat naik hingga 2,6% menjadi US$4.361,55 per troy ounce atau sekitar Rp2,31 juta per gram. Sementara itu, harga emas Comex terpantau naik 3,78% pada level US$4.372,80 per troy ounce. 
Indeks Bloomberg Dollar Spot turut menguat tipis, sementara harga perak naik 1% ke posisi US$52,50 per ounce setelah sempat menyentuh rekor sepanjang masa di level US$54,48 pada akhir pekan lalu. 

Pergerakan harga emas salah satunya dipengaruhi oleh komentar Presiden AS Donald Trump yang menyatakan hubungan dengan China akan baik-baik saja menjelang dimulainya kembali perundingan dagang antara kedua negara.

Di sisi lain, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Kevin Hassett mengisyaratkan bahwa penutupan pemerintahan federal berpotensi berakhir dalam pekan ini. Kondisi tersebut seharusnya menekan permintaan terhadap aset lindung nilai seperti emas. Namun, para pelaku pasar justru memanfaatkan pelemahan harga pada Jumat pekan lalu untuk kembali membeli logam mulia, mendorong harga emas mencetak rekor baru di US$4.381,52 per ounce, melampaui rekor sebelumnya di US$4.379,93 yang tercatat pekan lalu.

Demo Ewf 

Demo Equityworld

Jumat, 17 Oktober 2025

Equityworld Futures | Harga Minyak Turun Jelang Pertemuan Trump-Putin Bahas Perang Ukraina

Equityworld Futures | Harga Minyak Turun Jelang Pertemuan Trump-Putin Bahas Perang Ukraina

Equityworld Futures
| Harga minyak mentah dunia turun pada perdagangan awal Jumat (17/10) di tengah ketidakpastian pasokan energi global jelang pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Equityworld Futures | Emas dan Perak Kompak Tembus Rekor Harga Tertinggi di Jumat

Keduanya sepakat untuk bertemu di Hungaria guna membahas upaya mengakhiri perang di Ukraina.

Melansir Reuters, kontrak berjangka minyak Brent turun 8 sen atau 0,13 persen menjadi US$60,98 per barel. Sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) turun 9 sen atau 0,16 persen menjadi US$57,37 per barel.

Secara mingguan, kedua acuan harga tersebut melemah hampir 3 persen.

Trump dan Putin pada Kamis kemarin sepakat akan menggelar pertemuan puncak baru mengenai perang di Ukraina. Langkah ini mengejutkan di tengah kekhawatiran Moskow terhadap potensi dukungan militer baru dari AS untuk Kyiv.

Pertemuan tersebut kemungkinan akan digelar dalam dua minggu mendatang di Budapest, Hungaria.

"Ketakutan terhadap pengetatan pasokan mereda setelah diumumkan bahwa Trump akan bertemu dengan Putin untuk membahas penghentian perang di Ukraina," kata analis ANZ, Daniel Hynes.

Harga minyak juga terbebani oleh laporan Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Kamis yang menyebutkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik 3,5 juta barel menjadi 423,8 juta barel minggu lalu. Angka ini jauh di atas perkiraan para analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan kenaikan hanya 288 ribu barel.

Kenaikan stok minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan tersebut sebagian besar disebabkan oleh turunnya tingkat pemrosesan kilang karena sejumlah fasilitas tengah menjalani pemeliharaan rutin musim gugur.

Data juga menunjukkan produksi minyak AS naik menjadi 13,636 juta barel per hari, tertinggi sepanjang sejarah.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 16 Oktober 2025

Equityworld Futures | Ditopang Kinerja Bank Besar, Mayoritas Wall Street Ditutup Menguat

Equityworld Futures | Ditopang Kinerja Bank Besar, Mayoritas Wall Street Ditutup Menguat

Equityworld Futures | Pasar Saham Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan yang berakhir Rabu sore waktu setempat (Kamis pagi WIB).

Equityworld Futures | Harga Emas Makin Gila: Resmi Tembus US$4.200, Dunia Dibuat Gemetar!

Indeks S&P 500 kembali menguat pada hari Rabu, didorong oleh laporan pendapatan Bank of America dan Morgan Stanley. 

Kekhawatiran yang berkelanjutan tentang negosiasi perdagangan AS-China dan penutupan pemerintah membebani sentimen investor, tetapi tertahan oleh antusiasme atas awal musim laporan keuangan yang lebih baik dari perkiraan.

Dow Jones Industrial Average ditutup sedikit berubah, turun 17,15 poin, atau 0,04 persen, ke level 46.253,31.

Pada satu titik kemarin, indeks 30 saham naik hingga 422,88 poin. Lalu, indeks S&P 500 ditutup naik 0,4 persen di level 6.671,06, setelah naik hingga 1,2 persen pada intraday.

Sedangkan, indeks Nasdaq Composite ditutup naik 0,7 persen di level 22.670,08. Indeks sempat menguat hingga 1,4 persen hari itu. Perdagangan saham pada awal hari ini mendapat dorongan dari pendapatan yang kuat dari Bank of America dan Morgan Stanley.

Saham Bank of America ditutup naik 4,4 persen, sementara Morgan Stanley mengakhiri sesi 4,7 persen lebih tinggi. 

Namun, peningkatan volatilitas baru-baru ini masih berlanjut. 

Investor telah waspada dalam beberapa hari terakhir karena ketegangan perdagangan global telah meningkat.

Indeks Volatilitas CBOE (VIX) atau indeks yang dikenal banyak orang sebagai pengukur rasa takut Wall Street, mencapai puncaknya lebih tinggi pada sore hari, ditutup pada level 20,6. 

Indeks ini telah menunjukkan tren kenaikan selama seminggu terakhir, naik Jumat lalu hingga lebih dari 21,6, atau level tertingginya sejak akhir Mei.

Seiring dengan itu, saham AI yang sedang naik daun, Nvidia, berbalik melemah dan diperdagangkan 0,1 persen lebih rendah pada bel penutupan setelah naik sebanyak 2,7 persen.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 15 Oktober 2025

Equityworld Futures | Harga Minyak Acuan Ditutup Anjlok 1,5%, Level Terburuk dalam 5 Bulan

Equityworld Futures | Harga Minyak Acuan Ditutup Anjlok 1,5%, Level Terburuk dalam 5 Bulan

Equityworld Futures | Harga minyak ditutup melemah 1,5% akibat peringatan Badan Energi Internasional (IEA) mengenai kelebihan pasokan yang besar pada tahun 2026, dan juga karena ketegangan perdagangan yang terus berlanjut antara Amerika Serikat (AS) dan China. 

Equityworld Futures | Reli Harga Emas Tak Terbendung Tembus USD 4.100, Pasar Tunggu Langkah Fed

Selasa (14/10/2025), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Desember 2025 ditutup turun 93 sen atau 1,5% menjadi US$ 62,39 per barel.  

Sejalan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman November 2025 ditutup melemah 1,3%, atau 79 sen ke US$ 58,70 per barel.  

Kedua kontrak tersebut berada pada level terendah dalam lima bulan.

Pada sesi sebelumnya, Brent ditutup menguat 0,9%, dan WTI AS ditutup naik 1%.

Pasar minyak dunia menghadapi surplus yang lebih besar tahun depan, hingga mencapai 4 juta barel per hari karena produsen dan pesaing OPEC+ meningkatkan produksi sementara permintaan tetap lesu, prediksi Badan Energi Internasional (IEA).

Pada hari Senin, laporan bulanan OPEC+, kurang pesimis dibandingkan pandangan IEA. Laporan tersebut menyatakan bahwa kekurangan pasokan pasar minyak akan menyusut pada tahun 2026, karena aliansi OPEC+ yang lebih luas melanjutkan peningkatan produksi yang direncanakan.

Namun, para eksekutif di perusahaan-perusahaan minyak besar dan rumah dagang terkemuka mengatakan mereka memperkirakan pasar minyak global akan menguat dalam jangka menengah hingga panjang, pulih dari pelemahan jangka pendek.

"Ketegangan terbaru antara AS dan China juga akan menjadi titik tekanan bagi minyak mentah karena ekonomi Tiongkok bisa dipertanyakan jika ketegangan terus berlanjut," kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial.

Analis UBS Giovanni Staunovo mengatakan, sentimen penghindaran risiko telah menguat karena ketegangan perdagangan membebani sentimen dan laporan IEA yang pesimis. 

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan, pada hari Senin bahwa Presiden Donald Trump tetap berkomitmen untuk bertemu dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, di Korea Selatan bulan ini. Washington dan Beijing berupaya meredakan ketegangan terkait ancaman tarif dan kontrol ekspor.

Namun, pekan lalu, China memperluas kontrol ekspor logam tanah jarang dan Trump mengancam akan mengenakan tarif 100% dan pembatasan ekspor perangkat lunak mulai 1 November.  

Beijing juga mengumumkan sanksi pada hari Selasa terhadap lima anak perusahaan pembuat kapal Korea Selatan, Hanwha Ocean, yang terkait dengan AS, sementara AS dan Tiongkok akan mulai mengenakan biaya pelabuhan tambahan kepada perusahaan pelayaran laut.

Spread minyak berjangka Brent enam bulan diperdagangkan pada premi terkecil sejak awal Mei, sementara spread WTI berada pada titik tersempitnya sejak Januari 2024.

Backwardation yang menyempit, istilah pasar untuk pengiriman langsung yang mendapatkan premi lebih tinggi daripada pengiriman selanjutnya, menunjukkan bahwa para pedagang menghasilkan lebih sedikit keuntungan dari penjualan minyak di pasar spot karena pasokan jangka pendek dianggap melimpah. 

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 14 Oktober 2025

Equityworld Futures | Sikap Trump ke China Melunak, Wall Street Naik Tajam

Equityworld Futures | Sikap Trump ke China Melunak, Wall Street Naik Tajam

Equityworld Futures | Indeks utama Wall Street ditutup menguat tajam, dipimpin kenaikan saham Broadcom dan saham teknologi lainnya, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melunak terhadap China.

Equityworld Futures | Harga Emas Rekor! Sektor Ini Menang Banyak

Sentimen positif muncul setelah Menteri Keuangan AS (Menkeu) Scott Bessent menyatakan dalam wawancara dengan Fox Business Network bahwa Trump berencana bertemu dengan rekannya dari China di Korea Selatan untuk meredakan gesekan dagang yang memuncak pekan lalu.

S&P 500 naik 1,56% ke 6.654,72 poin, Nasdaq bertambah 2,21% menjadi 22.694,61 poin, dan Dow Jones Industrial Average meningkat 1,29% ke 46.067,58 poin. 10 dari 11 sektor S&P 500 menguat, dipimpin teknologi informasi, diikuti konsumsi diskresioner naik 2,29%.

“AI terus menjadi penggerak momentum, dan wajar investor membeli di saat koreksi. Tetapi kewaspadaan tetap perlu selama sengketa Trump dengan China belum terselesaikan,” kata kepala strategi investasi CFRA Research, Sam Stovall, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (14/10/2025).

Saham teknologi terkait AI menjadi pendorong utama rebound. Broadcom melonjak hampir 10% setelah bekerja sama dengan OpenAI untuk memproduksi prosesor artificial intelligence pertama di internal startup tersebut.

Musim laporan kuartalan dimulai dengan JPMorgan Chase, Goldman Sachs, Citigroup, dan Wells Fargo, yang menjadi perhatian investor untuk menggambarkan dampak tarif terhadap perusahaan besar AS.

Saham yang menguat lebih banyak daripada saham melemah di indeks S&P 500 dengan rasio 2,5:1. Volume perdagangan relatif ringan, tercatat 18,2 miliar saham diperdagangkan dibandingkan rata-rata 20,2 miliar saham selama 20 sesi terakhir.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Senin, 13 Oktober 2025

Equityworld Futures | Harga Minyak Global Rebound, Pasar Cermati Sinyal Damai Dagang AS-China

Equityworld Futures | Harga Minyak Global Rebound, Pasar Cermati Sinyal Damai Dagang AS-China

Equityworld Futures | Harga minyak dunia terpantau menguat pada awal pekan setelah pemerintahan Presiden AS Donald Trump membuka peluang damai dagang dengan China, meredakan ketegangan antara dua konsumen minyak terbesar dunia. 

Equityworld Futures | XAU/USD Naik ke Dekat $4.050,00 saat Tarif 100% Trump Memicu Permintaan Safe-Haven

Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (13/10/2025) harga minyak jenis Brent kontrak Desember naik 0,9% menjadi US$63,32 per barel pada perdagangan Senin pagi (13/10/2025) waktu Singapura. Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) pengiriman November menguat 1% menjadi US$59,48 per barel. 
Kenaikan ini terjadi setelah Brent sempat merosot 3,8% pada Jumat lalu—penurunan harian terbesar sejak Agustus—karena kekhawatiran akan eskalasi perang dagang baru antara AS dan China. 

Trump pada Jumat (10/10) mengumumkan tarif tambahan 100% untuk produk asal China serta pembatasan ekspor perangkat lunak strategis yang akan berlaku mulai 1 November. Langkah tersebut diambil setelah Beijing menetapkan biaya pelabuhan baru untuk kapal AS dan pembatasan ekspor tanah jarang serta material penting lainnya.

Namun, pada Minggu (12/10/2025), Trump melunakkan nada dengan menyatakan kesediaannya untuk bernegosiasi, sementara Beijing menyerukan agar Washington kembali ke meja perundingan dan memperingatkan akan membalas jika ancaman tarif terus berlanjut. 

“Kami akan baik-baik saja dengan China,” ujar Trump kepada wartawan di pesawat Air Force One pada Senin dini hari waktu Asia. Meski begitu, tarif baru tetap dijadwalkan mulai berlaku pada 1 November.

Trump juga mengungkapkan tengah mempertimbangkan pengiriman rudal jelajah jarak jauh Tomahawk ke Ukraina, yang dapat meningkatkan risiko gangguan pasokan minyak dari anggota OPEC+. 

Menurut Haris Khurshid, Chief Investment Officer Karobaar Capital LP yang berbasis di Chicago, pergerakan harga minyak saat ini lebih bersifat teknikal ketimbang fundamental. 
Khursid mengatakan, pasar sebelumnya sudah memperkirakan skenario terburuk, sehingga nada yang lebih lembut dari Trump memberi ruang napas bagi harga minyak 

“Namun ini tampak seperti rebound posisi jangka pendek, bukan perubahan arah yang nyata. Kenaikan bisa cepat hilang jika tidak ada kemajuan nyata dalam negosiasi dagang," jelasnya. 

Sementara itu, keputusan China untuk mengenakan biaya tambahan pada kapal berbendera AS telah menyebabkan pembatalan mendadak sejumlah pengiriman, termasuk kapal tanker minyak, sehingga mendorong lonjakan tarif pengiriman 
Pajak baru yang mulai berlaku 14 Oktober ini mencerminkan kebijakan serupa yang diterapkan Washington terhadap kapal China, seiring upaya AS menekan dominasi Beijing dalam logistik dan industri galangan kapal global. 

Langkah-langkah tersebut menambah ketidakpastian terhadap prospek harga minyak yang telah melemah dalam dua pekan terakhir, di tengah meningkatnya pasokan dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya. Peningkatan produksi itu dikhawatirkan akan memperparah kelebihan pasokan yang diperkirakan terjadi pada akhir tahun. 

Sementara itu, gencatan senjata rapuh antara Israel dan Hamas sedikit meredakan kekhawatiran pasar terhadap potensi gangguan pasokan dari kawasan Timur Tengah, yang menjadi sumber sepertiga produksi minyak dunia.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Jumat, 10 Oktober 2025

Equityworld Futures | Ikut Wall Street, Bursa Asia Dibuka Loyo

Equityworld Futures | Ikut Wall Street, Bursa Asia Dibuka Loyo

Equityworld Futures | Pasar saham Asia-Pasifik mayoritas dibuka melemah pada perdagangan Jumat (10/10/2025), mengikuti penurunan di Wall Street ketika investor menilai kondisi ekonomi global.

Equityworld Futures | Harga Emas Menguat Jumat (10/10) Pagi, Menuju Kenaikan Mingguan Kedelapan Beruntun

Melansir CNBC.com, pergerakan negatif terjadi di tengah kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan dan ketidakpastian fiskal di Amerika Serikat.

Indeks acuan Jepang Nikkei 225 turun 0,33%, sementara Topix melemah lebih dalam sebesar 0,92%. Di Korea Selatan, indeks Kospi justru menguat 0,66% setelah pasar kembali dibuka usai libur, namun indeks berkapitalisasi kecil Kosdaq terkoreksi 0,37%.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 juga bergerak negatif dengan penurunan sebesar 0,26%. Sementara itu, kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong menunjukkan pembukaan yang lebih rendah di level 26.354 dibandingkan penutupan sebelumnya di 26.752,59.

Dari Amerika Serikat, ketiga indeks utama Wall Street kompak melemah pada perdagangan Kamis waktu setempat. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mundur dari rekor tertinggi intraday baru, mengambil jeda dari reli sebelumnya di tengah berlanjutnya penutupan sebagian pemerintahan AS.

Indeks S&P 500 ditutup turun 0,28% ke level 6.735,11, sementara Nasdaq Composite melemah 0,08% ke posisi 23.024,63. Adapun indeks Dow Jones Industrial Average turun 243,36 poin atau 0,52% dan berakhir di level 46.358,42.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 09 Oktober 2025

Equityworld Futures | Rekor US$ 4.000 Lewat: Harga Emas Diramal Makin Liar, Tembus US$5.000?

Equityworld Futures | Rekor US$ 4.000 Lewat: Harga Emas Diramal Makin Liar, Tembus US$5.000?

Equityworld Futures | Tak ada hentinya, harga emas terus menyentuh level-level baru dengan puncak tertinggi sepanjang masa. Harga emas berhasil menembus level di atas US$4.000 per troy ons, didorong oleh investor yang terus mencari aset yang aman seperti emas.

Equityworld Futures | Harga Emas Tembus Rekor Baru!

Pada perdagangan Rabu (8/10/2025), harga emas dunia naik 1,36% di level US$4.037,9 per troy ons. Posisi ini menjadi tertinggi sepanjang masa dan berhasil membuat emas mencapai level psikologis baru.
Harga emas menyentuh level psikologis baru di US$ 4.000 pada Rabu pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Harga emas pun makin tidak terbendung.

Harga emas sudah mencetak rekor selama empat hari beruntun dan menguat 4,7% pada periode tersebut.

Pada perdagangan hari ini Kamis (9/10/2025) hingga pukul 06.28 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,57% di posisi US$4.014,99 per troy ons.

Harga emas melonjak melewati level US$4.000 per troy ons untuk pertama kalinya pada perdagangan Rabu seiring ketidakpastian geopolitik dan ekonomi yang meluas, serta ekspektasi penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang mendorong investor beralih ke aset safe haven.

Emas, yang secara tradisional dianggap sebagai penyimpan nilai di masa ketidakstabilan, telah naik 54% sepanjang tahun ini, setelah naik 27% pada tahun 2024. Emas merupakan salah satu aset dengan kinerja terbaik di tahun 2025, melampaui kenaikan di pasar ekuitas global dan bitcoin serta kerugian dolar AS dan minyak mentah.

Reli emas didorong oleh berbagai faktor, termasuk ekspektasi penurunan suku bunga AS, meningkatnya ketidakpastian politik dan ekonomi, pembelian yang kuat oleh bank sentral, arus masuk yang besar ke ETF yang didukung emas, dan melemahnya dolar.

Matthew Piggott, direktur emas dan perak di Metals Focus, menjelaskan harga emas memang sangat diuntungkan oleh banyak faktor.

"Kekuatan emas mencerminkan latar belakang makroekonomi dan geopolitik yang sangat positif bagi aset-aset safe haven, ditambah kekhawatiran terhadap aset-aset safe haven tradisional lainnya," ujar Piggott, direktur emas dan perak di Metals Focus, kepada Reuters.

"Dengan faktor-faktor ini yang berlanjut hingga 026, kami gagal melihat katalis apa pun bagi emas untuk kembali menguat secara signifikan saat ini. Namun, kami memperkirakan emas akan terus menguat sepanjang tahun dan mencoba menantang level US$5.000 per troy ons." imbuhnya.

Penutupan pemerintah AS memasuki hari kedelapan pada hari Rabu, menunda rilis data ekonomi utama dan memaksa investor untuk mengandalkan sumber non-pemerintah untuk menilai waktu dan ruang lingkup pemotongan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).

Pasar memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed mendatang, dengan penurunan serupa diperkirakan terjadi pada bulan Desember.

Krisis global, seperti konflik Timur Tengah dan perang di Ukraina, telah memicu permintaan emas batangan, sementara gejolak politik di Prancis dan Jepang mendorong pelarian ke emas.

Secara global, arus masuk ke ETF emas mencapai US$64 miliar tahun ini, menurut data dari World Gold Council, dengan rekor US$17,3 miliar pada bulan September saja.

Secara teknis, Relative Strength Index (RSI) emas berada di angka 88, menunjukkan logam tersebut sedang jenuh beli.

"Saya memperkirakan harga emas akan mencapai US$4.300 per ons dalam enam bulan ke depan, seiring dengan pelemahan dolar AS yang diperkirakan berlanjut. Secara keseluruhan, kondisi makroekonomi dan geopolitik saat ini mendukung kenaikan harga emas."," ujar Michael Langford, Chief Investment Officer Scorpion Minerals.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 08 Oktober 2025

Equityworld Futures | Minat Tinggi, Harga Emas Mendekati Rekor Baru Lagi

Equityworld Futures | Minat Tinggi, Harga Emas Mendekati Rekor Baru Lagi

Equityworld Futures
| Harga emas dunia (XAU/USD) melanjutkan reli ke dekat USD3.990 selama awal perdagangan sesi Asia pada Rabu, 8 Oktober 2025. Ekspektasi pemangkasan suku bunga AS, risiko geopolitik, dan ketidakpastian ekonomi memberikan dukungan bagi logam mulia ini. Para pedagang akan mengawasi risalah rapat FOMC yang akan dirilis nanti pada Rabu.

Equityworld Futures | Harga Emas Tembus US$ 4.000 di Pasar Amerika, Diramal Makin Menggila

Reli logam kuning ini didorong oleh aliran safe haven seiring dengan penutupan pemerintah AS yang memasuki minggu kedua. Penutupan yang sedang berlangsung telah menunda rilis data ekonomi penting, termasuk data Nonfarm Payrolls (NFP) AS, yang berpotensi mempersulit pengambilan keputusan The Fed.

Federal Reserve AS (The Fed) secara luas diprakirakan akan memangkas suku bunga federal funds sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan Oktober, menurunkan kisaran target menjadi 3,75 hingga 4,00 persen. 

Pasar keuangan kini memprakirakan kemungkinan hampir 83 persen pemangkasan suku bunga The Fed tambahan pada bulan Desember, menurut Alat FedWatch CME, meskipun ini kemungkinan akan bergantung pada data yang dirilis sebelum itu. Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya peluang untuk memegang Emas, mendukung logam mulia yang tidak berimbal hasil ini. 

Gejolak politik di Prancis dan Jepang

Kemenangan mengejutkan Sanae Takaichi dalam pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (Liberal Democratic Party/LDP) menandai titik balik penting bagi kebijakan dan prospek pasar Jepang serta mendorong mundur penentuan waktu yang mungkin untuk kenaikan suku bunga Bank of Japan (BoJ) berikutnya. 

Di Prancis, Perdana Menteri baru Sebastien Lecornu dan pemerintahnya mengundurkan diri pada hari Senin, beberapa jam setelah dilantik, memperdalam krisis politik di negara tersebut.

Melihat ke depan, risalah rapat FOMC akan diawasi dengan ketat nanti di hari ini, karena mungkin memberikan beberapa petunjuk tentang jalur suku bunga AS. Setiap tanda sentimen hawkish dari The Fed dapat mengangkat Dolar AS (USD) dan membebani harga komoditas berdenominasi USD dalam waktu dekat.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 07 Oktober 2025

Equityworld Futures | Mengamuk! Harga Emas & Perak Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Equityworld Futures | Mengamuk! Harga Emas & Perak Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Equityworld Futures | Harga emas dan perak melonjak ke rekor tertinggi sepanjang masa. Lonjakan harga ditopang optimisme pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) serta ketegangan politik di sejumlah negara.

Equityworld Futures | Harga Emas Bergerak Nyaris US$4.000/Troy On

Merujuk Refinitiv, harga emas ditutup di posisi US$ 3.960,41 per troy ons atau terbang 1,92% pada perdagangan Senin (6/10/2025). Harga penutupan ini adalah yang tertinggi sepanjang masa, mengalahkan catatan sebelumnya di US$ 3.865,45.

Harga penutupan kemarin juga menjadi catatan khusus karena untuk pertama kali harga emas ditutup di level US$ 3.900 per troy ons.

Tak hanya itu, kenaikan harga kemarin juga memperpanjang tren positif emas dengan menguat 2,7% selama dua hari beruntun.

Harga emas masih menjulang pada hari ini, Selasa (7/10/2025). Pada Selasa pukul 06.24 WIB, harga emas ada di posisi US$ 3.968,29 atau melemah 0,14%. Namun, sang logam mulai sempat menyentuh US$ 3.975 sekitar pukul 05.58 WIB. Posisi tersebut menjadi rekor intraday tertinggi sepanjang masa, mengalahkan catatan kemarin di US$ 3.968.

Menurut analis Marex, Edward Meir, perkembangan politik di Prancis, kenaikan imbal hasil obligasi Jepang di tengah kekhawatiran inflasi, dan penutupan pemerintah AS yang masih berlanjut, semuanya menjadi faktor pendorong reli harga emas.

Pemerintah baru Prancis di bawah Perdana Menteri Sebastien Lecornu mengundurkan diri pada Senin, hanya beberapa jam setelah dilantik, memperdalam krisis politik di negara tersebut.

Sementara itu, penutupan pemerintahan AS telah memasuki hari keenam, dengan Gedung Putih memperingatkan potensi PHK massal pekerja federal.

Sepanjang tahun ini, harga emas telah naik 50%, didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, pembelian emas berkelanjutan oleh bank sentral, kuatnya permintaan aset aman (safe haven), dan pelemahan dolar AS. Harga emas spot pertama kali menembus level $3.000 per ounce pada bulan Maret dan $3.800 pada akhir September.

"Fakta bahwa kita sudah sangat dekat dengan level $4.000 juga menunjukkan bahwa sebagian dana mungkin berusaha mendorong harga mencapai angka tersebut," tambah Meir, dikutip dari Reuters.

Emas, yang tidak memberikan imbal hasil bunga, cenderung menguat di lingkungan suku bunga rendah dan saat terjadi ketidakpastian ekonomi.

Investor kini memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan ini, dengan pemangkasan tambahan 25 bps lagi diantisipasi pada Desember.

"Kami melihat alasan fundamental dan momentum yang kuat untuk harga emas melanjutkan reli, dan kini memperkirakan harga emas akan mencapai $4.200 per ounce pada akhir tahun," kata UBS dalam laporannya.

Demo Ewf 

Demo Equityworld

Senin, 06 Oktober 2025

Equityworld Futures | Harga Minyak Naik, Pasar Soroti Arah Manuver OPEC+

Equityworld Futures | Harga Minyak Naik, Pasar Soroti Arah Manuver OPEC+

Equityworld Futures | Harga minyak ditutup menguat pada perdagangan di Jumat (3/10). Pasar soroti kabar mengenai kemungkinan kenaikan produksi dari Organisasi Negara Pengeskpor Minyak dan Sekutunya (OPEC+).

Equityworld Futures | Sejarah Dunia! Harga Emas Resmi Memasuki Level US$ 3.900

Dilansir dari Reuters, Senin (6/10), Brent Crude naik 0,7% menjadi US$64,53. Sementara West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,7% menjadi US$60,88. Kenaikan ini terjadi meskipun prospek kelebihan pasokan dan pelemahan permintaan global berpotensi membebani pasar dalam beberapa bulan mendatang.

OPEC+ memutuskan untuk menaikkan produksi minyak. Namun, analis memperingatkan bahwa potensi kenaikan pasokan dan perlambatan aktivitas kilang global akibat perawatan serta penurunan musiman permintaan bisa menekan harga.

“Indikator permintaan telah sedikit melemahseiring berakhirnya periode permintaan musim panas. Neraca pasar yang cenderung berlebih dari sisi fundamental mulai Oktober semakin nyata,” kata Analis Rystad Energy, Janiv Shah.

Adapun pengiriman minyak kembali berjalan melalui pipa dari Kurdistan Irak ke Turki. Sementara Amerika Serikat (AS) menyebut bahwa persediaan minyak mentah, bensin, dan distilatnya naik pekan lalu akibat melemahnya aktivitas kilang dan permintaan di Negeri Paman Sam.

Kebarakan Chevron El Segundo juga menjadi sorotan. Kebakaran kilang disebut cukup terkendali namun belum diketahui dampak kebakaran tersebut terhadap produksi. Analis menilai dampaknya terhadap harga minyak kemungkinan terbatas.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Jumat, 03 Oktober 2025

Equityworld Futures | Wall Street Cetak Rekor, Investor Abaikan Shutdown Pemerintah AS

Equityworld Futures | Wall Street Cetak Rekor, Investor Abaikan Shutdown Pemerintah AS

Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kembali cetak rekor tertinggi pada perdagangan Kamis, 2 Oktober 2025. Kenaikan tiga indeks saham acuan di wall street seiring investor mengabaikan kekhawatiran terkait penutupan pemerintah AS atau shutdown pemerintah AS yang telah memasuki hari kedua.

Equityworld Futures | Harga Emas Tiba-Tiba Ambruk Setelah Cetak Rekor, Apa yang Terjadi?

Mengutip CNBC, Jumat (3/10/2025), indeks S&P 500 naik tipis 0,06% menjadi 6.715,35. Indeks tersebut naik 0,3% pada puncaknya, mencapai rekor tertinggi intraday baru. Indeks Dow Jones menguat 78,62 poin atau 0,17% ke posisi 46.519,72. Indeks Nasdaq bertambah 0,39% menjadi 22.844,05.

Indeks yang sarat teknologi ini juga mencapai rekor intraday baru, didukung oleh kenaikan saham Nvidia, yang juga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. Hal ini seiring investor terus memburu saham raksasa kecerdasan buatan tersebut.

Menekan sentimen, Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan kepada CNBC pada Kamis, produk domestik bruto mungkin "terpukul" sebagai akibat dari penutupan pemerintah yang sedang berlangsung. Komentarnya meningkatkan kekhawatiran investor bahwa kinerja ekonomi AS akan semakin terpukul jika penutupan pemerintah berlanjut.

Harapan penghentian pendanaan federal  atau shutdown pemerintah AS akan berlangsung singkat dan dengan demikian membatasi dampak serius terhadap perekonomian mendorong tiga indeks saham utama AS ke zona hijau pada sesi sebelumnya. Indeks S&P 500 ditutup di atas ambang batas 6.700 untuk pertama kalinya. Dow Jones juga mencatat rekor penutupan pada hari perdagangan sebelumnya.

Demo Ewf Demo Equityworld

Kamis, 02 Oktober 2025

Equityworld Futures | Abaikan Shutdown Pemerintah AS, Wall Street Menguat

Equityworld Futures | Abaikan Shutdown Pemerintah AS, Wall Street Menguat

Equityworld Futures | Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Wall Street menguat pada perdagangan yang berakhir Rabu (1/10/2025) sore waktu setempat (Kamis pagi WIB).

Equityworld Futures | Shutdown Pemerintah AS, Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Lagi

Indeks S&P 500 ditutup pada rekor tertinggi pada hari Rabu karena para pedagang berharap bahwa penutupan (shutdown) pemerintah federal AS akan berlangsung singkat dan mungkin berdampak kecil pada perekonomian. 

Indeks pasar luas naik 0,34 persen dan ditutup pada level 6.711,20. Sebelumnya, indeks ini mencapai rekor tertinggi intraday baru.

Lalu, indeks Nasdaq Composite naik 0,42 persen dan ditutup pada level 22.755,16. 

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average diperdagangkan naik 43,21 poin setara 0,09 persen, dan ditutup pada 46.441,10.

Pada titik terendah hari itu, S&P 500 turun 0,5 persen.

Kenaikan indeks didorong oleh penguatan saham-saham perawatan kesehatan, dengan kenaikan besar pada saham Regeneron Pharmaceuticals dan Moderna. 

Pasar baru saja melewati bulan yang luar biasa dengan S&P 500 naik lebih dari 3,5 persen. 
Pemerintah AS ditutup setelah upaya Senat yang dikuasai Partai Republik untuk mengamankan RUU anggaran sementara gagal pada hari Selasa.

Partai Demokrat berharap dapat menggunakan langkah tersebut untuk mengkodifikasi perpanjangan keringanan pajak perawatan kesehatan bagi jutaan warga AS. 

Pasar saham biasanya bergerak fluktuatif setelah penutupan pemerintah sebelumnya, tetapi penutupan kali ini bisa lebih berisiko mengingat banyaknya faktor ekonomi yang berpengaruh. 

Investor tetap khawatir tentang perlambatan pasar tenaga kerja dan risiko inflasi, serta valuasi saham dan tingkat konsentrasi pasar yang secara historis tinggi.

Kantor Anggaran Kongres yang nonpartisan memperkirakan pada Selasa bahwa penutupan pemerintah akan mengakibatkan sekitar 750.000 pegawai federal dirumahkan. 

Seiring dengan itu, Presiden AS Donald Trump telah mengancam pemecatan massal permanen pegawai federal di bawah penutupan pemerintah, yang menambah risiko ekonomi baru terhadap penghentian ini.

Kali ini, pasar kemungkinan akan berfokus pada lamanya penutupan karena penutupan yang berkepanjangan dapat menunda rilis data ekonomi penting menjelang pertemuan Federal Reserve di akhir Oktober. 

Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Jumat menyatakan akan menutup hampir semua aktivitas, yang berarti laporan penggajian non-pertanian bulan September tidak akan dirilis pada akhir pekan.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 01 Oktober 2025

Equityworld Futures | Wall Street Menguat di Tengah Kabar Shutdown Pemerintahan AS

Equityworld Futures | Wall Street Menguat di Tengah Kabar Shutdown Pemerintahan AS

Equityworld Futures | Tiga indeks saham Amerika Serikat (AS) Wall Street menguat pada Selasa (30/9) pada perdagangan yang bergejolak, bahkan saat investor bersiap menghadapi penutupan (shutdown) pemerintahan AS yang akan menunda laporan ekonomi utama dan mengaburkan prospek kebijakan suku bunga Federal Reserve.

Equityworld Futures | Harga Emas Ngebut Tanpa Rem: Setiap Hari Pecah Rekor, Kapan Berhenti?

Dikutip dari Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 81,82 poin atau 0,18 persen menjadi 46.397,89. S&P 500 (.SPX) naik 27,25 poin atau 0,41 persen menjadi 6.688,46, dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 68,86 poin atau 0,31 persen menjadi 22.660,01.

Untuk bulan ini, S&P 500 naik 3,53 persen, persentase kenaikan September terbesar sejak 2010, sementara untuk kuartal ini naik 7,79 persen, kenaikan kuartal III terbesar sejak 2020.

Selama kuartal III, Nasdaq naik 11,24 persen, kenaikan kuartal III terbesar sejak 2010 dan Dow naik 5,22 persen. Secara bulanan, Nasdaq naik 5,61 persen dan Dow naik 1,87 persen, kenaikan September terbesar sejak 2019.

Di antara 11 sektor industri utama S&P 500, sektor kesehatan menjadi yang terdepan, dengan kenaikan sebesar 2,45 persen. Pfizer (PFE.N) adalah yang paling tinggi, melonjak 6,8 persen setelah Trump mengatakan akan memangkas harga semua obat resep dalam program Medicaid untuk warga Amerika berpenghasilan rendah sebagai imbalan keringanan tarif.

Dalam saham individu, pembuat chip Wolfspeed (WOLF.N) melonjak 29 persen sehari setelah keluar dari kebangkrutan. Firefly Aerospace (FLY.O) sahamnya anjlok 20,7 persen menyusul kecelakaan pengujian yang menghancurkan pendorong inti untuk roket Alpha.

Saham Lamb Weston (LW.N) naik 4,3 persen setelah pembuat produk kentang beku itu mengalahkan perkiraan analis untuk pendapatan dan laba kuartal pertama.

Tanpa tanda-tanda berakhirnya kebuntuan di Washington, Presiden AS Donald Trump memperingatkan anggota Kongres dari Partai Demokrat bahwa penutupan pemerintah federal pada tengah malam akan memungkinkan pemerintahannya mengambil tindakan yang tidak dapat diubah, termasuk menutup program-program penting bagi mereka.

Meskipun penutupan sebelumnya hanya berdampak terbatas pada pasar, beberapa analis memperingatkan bahwa kali ini bisa lebih mengganggu, mengingat kondisi ekonomi yang rapuh.

Sebelumnya pada hari Selasa, laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan lowongan kerja sedikit meningkat pada bulan Agustus, sementara perekrutan dan PHK menurun. Data lain menunjukkan kepercayaan konsumen AS menurun lebih besar dari perkiraan pada bulan September.

Data pekerjaan terbaru tidak menunjukkan kehilangan pekerjaan yang signifikan, tetapi Mark Luschini, kepala strategi investasi di Janney Montgomery Scott di Philadelphia, mengatakan, "Pasar ini sangat seimbang dan dapat berubah arah dengan sangat cepat."

Ia mengatakan bahwa perpaduan kepemimpinan pasar dari sektor-sektor defensif seperti layanan kesehatan (.SPXHC), dan kebutuhan pokok konsumen (.SPLRCS), bersama dengan sektor seperti industri (.SPLRCI) menunjukkan kurangnya keyakinan yang signifikan.

Saham indeks Rata-Rata Transportasi Dow Jones (.DJT) turun 0,4 persen dengan maskapai penerbangan memimpin penurunan akibat ancaman penutupan pemerintah. Southwest Airlines (LUV.N) turun 2,6 persen, sementara United Airlines (UAL.O) kehilangan 2,2 persen.

Sebuah kelompok yang mewakili maskapai-maskapai besar AS telah memperingatkan bahwa penutupan sebagian pemerintah federal dapat membebani penerbangan Amerika dan memperlambat penerbangan, karena pengontrol lalu lintas udara dan petugas keamanan akan dipaksa bekerja tanpa bayaran dan fungsi-fungsi lainnya akan dihentikan.

Sebagai persiapan menghadapi penutupan, Departemen Transportasi AS mengatakan lebih dari 11.000 karyawan di Administrasi Penerbangan Federal, sekitar seperempat dari stafnya, akan dirumahkan jika pendanaan pemerintah berakhir pada tengah malam, sementara lebih dari 13.000 pengontrol lalu lintas udara akan diminta untuk tetap bekerja tanpa dibayar hingga penutupan berakhir.

Sebelumnya pada hari itu, Wakil Ketua The Fed Philip Jefferson memperingatkan bahwa pasar kerja dapat menghadapi tekanan tanpa dukungan bank sentral. Sementara Presiden Fed Boston Susan Collins mengatakan dia terbuka terhadap pemotongan suku bunga tambahan.

Di bursa saham AS, 18,56 miliar saham berpindah tangan pada hari Selasa, dibandingkan dengan rata-rata pergerakan 18,38 miliar selama 20 sesi terakhir.

Demo Ewf  

Demo Equityworld