Equityworld Futures | Sikap Trump ke China Melunak, Wall Street Naik Tajam
Equityworld Futures | Indeks utama Wall Street ditutup menguat tajam, dipimpin kenaikan saham Broadcom dan saham teknologi lainnya, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melunak terhadap China.
Equityworld Futures | Harga Emas Rekor! Sektor Ini Menang Banyak
Sentimen positif muncul setelah Menteri Keuangan AS (Menkeu) Scott Bessent menyatakan dalam wawancara dengan Fox Business Network bahwa Trump berencana bertemu dengan rekannya dari China di Korea Selatan untuk meredakan gesekan dagang yang memuncak pekan lalu.
S&P 500 naik 1,56% ke 6.654,72 poin, Nasdaq bertambah 2,21% menjadi 22.694,61 poin, dan Dow Jones Industrial Average meningkat 1,29% ke 46.067,58 poin. 10 dari 11 sektor S&P 500 menguat, dipimpin teknologi informasi, diikuti konsumsi diskresioner naik 2,29%.
“AI terus menjadi penggerak momentum, dan wajar investor membeli di saat koreksi. Tetapi kewaspadaan tetap perlu selama sengketa Trump dengan China belum terselesaikan,” kata kepala strategi investasi CFRA Research, Sam Stovall, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (14/10/2025).
Saham teknologi terkait AI menjadi pendorong utama rebound. Broadcom melonjak hampir 10% setelah bekerja sama dengan OpenAI untuk memproduksi prosesor artificial intelligence pertama di internal startup tersebut.
Musim laporan kuartalan dimulai dengan JPMorgan Chase, Goldman Sachs, Citigroup, dan Wells Fargo, yang menjadi perhatian investor untuk menggambarkan dampak tarif terhadap perusahaan besar AS.
Saham yang menguat lebih banyak daripada saham melemah di indeks S&P 500 dengan rasio 2,5:1. Volume perdagangan relatif ringan, tercatat 18,2 miliar saham diperdagangkan dibandingkan rata-rata 20,2 miliar saham selama 20 sesi terakhir.
Selasa, 14 Oktober 2025
Equityworld Futures | Sikap Trump ke China Melunak, Wall Street Naik Tajam
Senin, 13 Oktober 2025
Equityworld Futures | Harga Minyak Global Rebound, Pasar Cermati Sinyal Damai Dagang AS-China
Equityworld Futures | Harga Minyak Global Rebound, Pasar Cermati Sinyal Damai Dagang AS-China
Equityworld Futures | Harga minyak dunia terpantau menguat pada awal pekan setelah pemerintahan Presiden AS Donald Trump membuka peluang damai dagang dengan China, meredakan ketegangan antara dua konsumen minyak terbesar dunia.
Equityworld Futures | XAU/USD Naik ke Dekat $4.050,00 saat Tarif 100% Trump Memicu Permintaan Safe-Haven
Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (13/10/2025) harga minyak jenis Brent kontrak Desember naik 0,9% menjadi US$63,32 per barel pada perdagangan Senin pagi (13/10/2025) waktu Singapura. Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) pengiriman November menguat 1% menjadi US$59,48 per barel.
Kenaikan ini terjadi setelah Brent sempat merosot 3,8% pada Jumat lalu—penurunan harian terbesar sejak Agustus—karena kekhawatiran akan eskalasi perang dagang baru antara AS dan China.
Trump pada Jumat (10/10) mengumumkan tarif tambahan 100% untuk produk asal China serta pembatasan ekspor perangkat lunak strategis yang akan berlaku mulai 1 November. Langkah tersebut diambil setelah Beijing menetapkan biaya pelabuhan baru untuk kapal AS dan pembatasan ekspor tanah jarang serta material penting lainnya.
Namun, pada Minggu (12/10/2025), Trump melunakkan nada dengan menyatakan kesediaannya untuk bernegosiasi, sementara Beijing menyerukan agar Washington kembali ke meja perundingan dan memperingatkan akan membalas jika ancaman tarif terus berlanjut.
“Kami akan baik-baik saja dengan China,” ujar Trump kepada wartawan di pesawat Air Force One pada Senin dini hari waktu Asia. Meski begitu, tarif baru tetap dijadwalkan mulai berlaku pada 1 November.
Trump juga mengungkapkan tengah mempertimbangkan pengiriman rudal jelajah jarak jauh Tomahawk ke Ukraina, yang dapat meningkatkan risiko gangguan pasokan minyak dari anggota OPEC+.
Menurut Haris Khurshid, Chief Investment Officer Karobaar Capital LP yang berbasis di Chicago, pergerakan harga minyak saat ini lebih bersifat teknikal ketimbang fundamental.
Khursid mengatakan, pasar sebelumnya sudah memperkirakan skenario terburuk, sehingga nada yang lebih lembut dari Trump memberi ruang napas bagi harga minyak
“Namun ini tampak seperti rebound posisi jangka pendek, bukan perubahan arah yang nyata. Kenaikan bisa cepat hilang jika tidak ada kemajuan nyata dalam negosiasi dagang," jelasnya.
Sementara itu, keputusan China untuk mengenakan biaya tambahan pada kapal berbendera AS telah menyebabkan pembatalan mendadak sejumlah pengiriman, termasuk kapal tanker minyak, sehingga mendorong lonjakan tarif pengiriman
Pajak baru yang mulai berlaku 14 Oktober ini mencerminkan kebijakan serupa yang diterapkan Washington terhadap kapal China, seiring upaya AS menekan dominasi Beijing dalam logistik dan industri galangan kapal global.
Langkah-langkah tersebut menambah ketidakpastian terhadap prospek harga minyak yang telah melemah dalam dua pekan terakhir, di tengah meningkatnya pasokan dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya. Peningkatan produksi itu dikhawatirkan akan memperparah kelebihan pasokan yang diperkirakan terjadi pada akhir tahun.
Sementara itu, gencatan senjata rapuh antara Israel dan Hamas sedikit meredakan kekhawatiran pasar terhadap potensi gangguan pasokan dari kawasan Timur Tengah, yang menjadi sumber sepertiga produksi minyak dunia.
Jumat, 10 Oktober 2025
Equityworld Futures | Ikut Wall Street, Bursa Asia Dibuka Loyo
Equityworld Futures | Ikut Wall Street, Bursa Asia Dibuka Loyo
Equityworld Futures | Pasar saham Asia-Pasifik mayoritas dibuka melemah pada perdagangan Jumat (10/10/2025), mengikuti penurunan di Wall Street ketika investor menilai kondisi ekonomi global.
Equityworld Futures | Harga Emas Menguat Jumat (10/10) Pagi, Menuju Kenaikan Mingguan Kedelapan Beruntun
Melansir CNBC.com, pergerakan negatif terjadi di tengah kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan dan ketidakpastian fiskal di Amerika Serikat.
Indeks acuan Jepang Nikkei 225 turun 0,33%, sementara Topix melemah lebih dalam sebesar 0,92%. Di Korea Selatan, indeks Kospi justru menguat 0,66% setelah pasar kembali dibuka usai libur, namun indeks berkapitalisasi kecil Kosdaq terkoreksi 0,37%.
Di Australia, indeks S&P/ASX 200 juga bergerak negatif dengan penurunan sebesar 0,26%. Sementara itu, kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong menunjukkan pembukaan yang lebih rendah di level 26.354 dibandingkan penutupan sebelumnya di 26.752,59.
Dari Amerika Serikat, ketiga indeks utama Wall Street kompak melemah pada perdagangan Kamis waktu setempat. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite mundur dari rekor tertinggi intraday baru, mengambil jeda dari reli sebelumnya di tengah berlanjutnya penutupan sebagian pemerintahan AS.
Indeks S&P 500 ditutup turun 0,28% ke level 6.735,11, sementara Nasdaq Composite melemah 0,08% ke posisi 23.024,63. Adapun indeks Dow Jones Industrial Average turun 243,36 poin atau 0,52% dan berakhir di level 46.358,42.
Kamis, 09 Oktober 2025
Equityworld Futures | Rekor US$ 4.000 Lewat: Harga Emas Diramal Makin Liar, Tembus US$5.000?
Equityworld Futures | Rekor US$ 4.000 Lewat: Harga Emas Diramal Makin Liar, Tembus US$5.000?
Equityworld Futures | Tak ada hentinya, harga emas terus menyentuh level-level baru dengan puncak tertinggi sepanjang masa. Harga emas berhasil menembus level di atas US$4.000 per troy ons, didorong oleh investor yang terus mencari aset yang aman seperti emas.
Equityworld Futures | Harga Emas Tembus Rekor Baru!
Pada perdagangan Rabu (8/10/2025), harga emas dunia naik 1,36% di level US$4.037,9 per troy ons. Posisi ini menjadi tertinggi sepanjang masa dan berhasil membuat emas mencapai level psikologis baru.
Harga emas menyentuh level psikologis baru di US$ 4.000 pada Rabu pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Harga emas pun makin tidak terbendung.
Harga emas sudah mencetak rekor selama empat hari beruntun dan menguat 4,7% pada periode tersebut.
Pada perdagangan hari ini Kamis (9/10/2025) hingga pukul 06.28 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,57% di posisi US$4.014,99 per troy ons.
Harga emas melonjak melewati level US$4.000 per troy ons untuk pertama kalinya pada perdagangan Rabu seiring ketidakpastian geopolitik dan ekonomi yang meluas, serta ekspektasi penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang mendorong investor beralih ke aset safe haven.
Emas, yang secara tradisional dianggap sebagai penyimpan nilai di masa ketidakstabilan, telah naik 54% sepanjang tahun ini, setelah naik 27% pada tahun 2024. Emas merupakan salah satu aset dengan kinerja terbaik di tahun 2025, melampaui kenaikan di pasar ekuitas global dan bitcoin serta kerugian dolar AS dan minyak mentah.
Reli emas didorong oleh berbagai faktor, termasuk ekspektasi penurunan suku bunga AS, meningkatnya ketidakpastian politik dan ekonomi, pembelian yang kuat oleh bank sentral, arus masuk yang besar ke ETF yang didukung emas, dan melemahnya dolar.
Matthew Piggott, direktur emas dan perak di Metals Focus, menjelaskan harga emas memang sangat diuntungkan oleh banyak faktor.
"Kekuatan emas mencerminkan latar belakang makroekonomi dan geopolitik yang sangat positif bagi aset-aset safe haven, ditambah kekhawatiran terhadap aset-aset safe haven tradisional lainnya," ujar Piggott, direktur emas dan perak di Metals Focus, kepada Reuters.
"Dengan faktor-faktor ini yang berlanjut hingga 026, kami gagal melihat katalis apa pun bagi emas untuk kembali menguat secara signifikan saat ini. Namun, kami memperkirakan emas akan terus menguat sepanjang tahun dan mencoba menantang level US$5.000 per troy ons." imbuhnya.
Penutupan pemerintah AS memasuki hari kedelapan pada hari Rabu, menunda rilis data ekonomi utama dan memaksa investor untuk mengandalkan sumber non-pemerintah untuk menilai waktu dan ruang lingkup pemotongan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).
Pasar memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed mendatang, dengan penurunan serupa diperkirakan terjadi pada bulan Desember.
Krisis global, seperti konflik Timur Tengah dan perang di Ukraina, telah memicu permintaan emas batangan, sementara gejolak politik di Prancis dan Jepang mendorong pelarian ke emas.
Secara global, arus masuk ke ETF emas mencapai US$64 miliar tahun ini, menurut data dari World Gold Council, dengan rekor US$17,3 miliar pada bulan September saja.
Secara teknis, Relative Strength Index (RSI) emas berada di angka 88, menunjukkan logam tersebut sedang jenuh beli.
"Saya memperkirakan harga emas akan mencapai US$4.300 per ons dalam enam bulan ke depan, seiring dengan pelemahan dolar AS yang diperkirakan berlanjut. Secara keseluruhan, kondisi makroekonomi dan geopolitik saat ini mendukung kenaikan harga emas."," ujar Michael Langford, Chief Investment Officer Scorpion Minerals.
Rabu, 08 Oktober 2025
Equityworld Futures | Minat Tinggi, Harga Emas Mendekati Rekor Baru Lagi
Equityworld Futures | Minat Tinggi, Harga Emas Mendekati Rekor Baru Lagi
Equityworld Futures | Harga emas dunia (XAU/USD) melanjutkan reli ke dekat USD3.990 selama awal perdagangan sesi Asia pada Rabu, 8 Oktober 2025. Ekspektasi pemangkasan suku bunga AS, risiko geopolitik, dan ketidakpastian ekonomi memberikan dukungan bagi logam mulia ini. Para pedagang akan mengawasi risalah rapat FOMC yang akan dirilis nanti pada Rabu.
Equityworld Futures | Harga Emas Tembus US$ 4.000 di Pasar Amerika, Diramal Makin Menggila
Reli logam kuning ini didorong oleh aliran safe haven seiring dengan penutupan pemerintah AS yang memasuki minggu kedua. Penutupan yang sedang berlangsung telah menunda rilis data ekonomi penting, termasuk data Nonfarm Payrolls (NFP) AS, yang berpotensi mempersulit pengambilan keputusan The Fed.
Federal Reserve AS (The Fed) secara luas diprakirakan akan memangkas suku bunga federal funds sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan Oktober, menurunkan kisaran target menjadi 3,75 hingga 4,00 persen.
Pasar keuangan kini memprakirakan kemungkinan hampir 83 persen pemangkasan suku bunga The Fed tambahan pada bulan Desember, menurut Alat FedWatch CME, meskipun ini kemungkinan akan bergantung pada data yang dirilis sebelum itu. Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya peluang untuk memegang Emas, mendukung logam mulia yang tidak berimbal hasil ini.
Gejolak politik di Prancis dan Jepang
Kemenangan mengejutkan Sanae Takaichi dalam pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (Liberal Democratic Party/LDP) menandai titik balik penting bagi kebijakan dan prospek pasar Jepang serta mendorong mundur penentuan waktu yang mungkin untuk kenaikan suku bunga Bank of Japan (BoJ) berikutnya.
Di Prancis, Perdana Menteri baru Sebastien Lecornu dan pemerintahnya mengundurkan diri pada hari Senin, beberapa jam setelah dilantik, memperdalam krisis politik di negara tersebut.
Melihat ke depan, risalah rapat FOMC akan diawasi dengan ketat nanti di hari ini, karena mungkin memberikan beberapa petunjuk tentang jalur suku bunga AS. Setiap tanda sentimen hawkish dari The Fed dapat mengangkat Dolar AS (USD) dan membebani harga komoditas berdenominasi USD dalam waktu dekat.
Selasa, 07 Oktober 2025
Equityworld Futures | Mengamuk! Harga Emas & Perak Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
Equityworld Futures | Mengamuk! Harga Emas & Perak Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
Equityworld Futures | Harga emas dan perak melonjak ke rekor tertinggi sepanjang masa. Lonjakan harga ditopang optimisme pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) serta ketegangan politik di sejumlah negara.
Equityworld Futures | Harga Emas Bergerak Nyaris US$4.000/Troy On
Merujuk Refinitiv, harga emas ditutup di posisi US$ 3.960,41 per troy ons atau terbang 1,92% pada perdagangan Senin (6/10/2025). Harga penutupan ini adalah yang tertinggi sepanjang masa, mengalahkan catatan sebelumnya di US$ 3.865,45.
Harga penutupan kemarin juga menjadi catatan khusus karena untuk pertama kali harga emas ditutup di level US$ 3.900 per troy ons.
Tak hanya itu, kenaikan harga kemarin juga memperpanjang tren positif emas dengan menguat 2,7% selama dua hari beruntun.
Harga emas masih menjulang pada hari ini, Selasa (7/10/2025). Pada Selasa pukul 06.24 WIB, harga emas ada di posisi US$ 3.968,29 atau melemah 0,14%. Namun, sang logam mulai sempat menyentuh US$ 3.975 sekitar pukul 05.58 WIB. Posisi tersebut menjadi rekor intraday tertinggi sepanjang masa, mengalahkan catatan kemarin di US$ 3.968.
Menurut analis Marex, Edward Meir, perkembangan politik di Prancis, kenaikan imbal hasil obligasi Jepang di tengah kekhawatiran inflasi, dan penutupan pemerintah AS yang masih berlanjut, semuanya menjadi faktor pendorong reli harga emas.
Pemerintah baru Prancis di bawah Perdana Menteri Sebastien Lecornu mengundurkan diri pada Senin, hanya beberapa jam setelah dilantik, memperdalam krisis politik di negara tersebut.
Sementara itu, penutupan pemerintahan AS telah memasuki hari keenam, dengan Gedung Putih memperingatkan potensi PHK massal pekerja federal.
Sepanjang tahun ini, harga emas telah naik 50%, didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, pembelian emas berkelanjutan oleh bank sentral, kuatnya permintaan aset aman (safe haven), dan pelemahan dolar AS. Harga emas spot pertama kali menembus level $3.000 per ounce pada bulan Maret dan $3.800 pada akhir September.
"Fakta bahwa kita sudah sangat dekat dengan level $4.000 juga menunjukkan bahwa sebagian dana mungkin berusaha mendorong harga mencapai angka tersebut," tambah Meir, dikutip dari Reuters.
Emas, yang tidak memberikan imbal hasil bunga, cenderung menguat di lingkungan suku bunga rendah dan saat terjadi ketidakpastian ekonomi.
Investor kini memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan ini, dengan pemangkasan tambahan 25 bps lagi diantisipasi pada Desember.
"Kami melihat alasan fundamental dan momentum yang kuat untuk harga emas melanjutkan reli, dan kini memperkirakan harga emas akan mencapai $4.200 per ounce pada akhir tahun," kata UBS dalam laporannya.
Senin, 06 Oktober 2025
Equityworld Futures | Harga Minyak Naik, Pasar Soroti Arah Manuver OPEC+
Equityworld Futures | Harga Minyak Naik, Pasar Soroti Arah Manuver OPEC+
Equityworld Futures | Harga minyak ditutup menguat pada perdagangan di Jumat (3/10). Pasar soroti kabar mengenai kemungkinan kenaikan produksi dari Organisasi Negara Pengeskpor Minyak dan Sekutunya (OPEC+).
Equityworld Futures | Sejarah Dunia! Harga Emas Resmi Memasuki Level US$ 3.900
Dilansir dari Reuters, Senin (6/10), Brent Crude naik 0,7% menjadi US$64,53. Sementara West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,7% menjadi US$60,88. Kenaikan ini terjadi meskipun prospek kelebihan pasokan dan pelemahan permintaan global berpotensi membebani pasar dalam beberapa bulan mendatang.
OPEC+ memutuskan untuk menaikkan produksi minyak. Namun, analis memperingatkan bahwa potensi kenaikan pasokan dan perlambatan aktivitas kilang global akibat perawatan serta penurunan musiman permintaan bisa menekan harga.
“Indikator permintaan telah sedikit melemahseiring berakhirnya periode permintaan musim panas. Neraca pasar yang cenderung berlebih dari sisi fundamental mulai Oktober semakin nyata,” kata Analis Rystad Energy, Janiv Shah.
Adapun pengiriman minyak kembali berjalan melalui pipa dari Kurdistan Irak ke Turki. Sementara Amerika Serikat (AS) menyebut bahwa persediaan minyak mentah, bensin, dan distilatnya naik pekan lalu akibat melemahnya aktivitas kilang dan permintaan di Negeri Paman Sam.
Kebarakan Chevron El Segundo juga menjadi sorotan. Kebakaran kilang disebut cukup terkendali namun belum diketahui dampak kebakaran tersebut terhadap produksi. Analis menilai dampaknya terhadap harga minyak kemungkinan terbatas.
Jumat, 03 Oktober 2025
Equityworld Futures | Wall Street Cetak Rekor, Investor Abaikan Shutdown Pemerintah AS
Equityworld Futures | Wall Street Cetak Rekor, Investor Abaikan Shutdown Pemerintah AS
Equityworld Futures | Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kembali cetak rekor tertinggi pada perdagangan Kamis, 2 Oktober 2025. Kenaikan tiga indeks saham acuan di wall street seiring investor mengabaikan kekhawatiran terkait penutupan pemerintah AS atau shutdown pemerintah AS yang telah memasuki hari kedua.
Equityworld Futures | Harga Emas Tiba-Tiba Ambruk Setelah Cetak Rekor, Apa yang Terjadi?
Mengutip CNBC, Jumat (3/10/2025), indeks S&P 500 naik tipis 0,06% menjadi 6.715,35. Indeks tersebut naik 0,3% pada puncaknya, mencapai rekor tertinggi intraday baru. Indeks Dow Jones menguat 78,62 poin atau 0,17% ke posisi 46.519,72. Indeks Nasdaq bertambah 0,39% menjadi 22.844,05.
Indeks yang sarat teknologi ini juga mencapai rekor intraday baru, didukung oleh kenaikan saham Nvidia, yang juga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. Hal ini seiring investor terus memburu saham raksasa kecerdasan buatan tersebut.
Menekan sentimen, Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan kepada CNBC pada Kamis, produk domestik bruto mungkin "terpukul" sebagai akibat dari penutupan pemerintah yang sedang berlangsung. Komentarnya meningkatkan kekhawatiran investor bahwa kinerja ekonomi AS akan semakin terpukul jika penutupan pemerintah berlanjut.
Harapan penghentian pendanaan federal atau shutdown pemerintah AS akan berlangsung singkat dan dengan demikian membatasi dampak serius terhadap perekonomian mendorong tiga indeks saham utama AS ke zona hijau pada sesi sebelumnya. Indeks S&P 500 ditutup di atas ambang batas 6.700 untuk pertama kalinya. Dow Jones juga mencatat rekor penutupan pada hari perdagangan sebelumnya.
Kamis, 02 Oktober 2025
Equityworld Futures | Abaikan Shutdown Pemerintah AS, Wall Street Menguat
Equityworld Futures | Abaikan Shutdown Pemerintah AS, Wall Street Menguat
Equityworld Futures | Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Wall Street menguat pada perdagangan yang berakhir Rabu (1/10/2025) sore waktu setempat (Kamis pagi WIB).
Equityworld Futures | Shutdown Pemerintah AS, Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Lagi
Indeks S&P 500 ditutup pada rekor tertinggi pada hari Rabu karena para pedagang berharap bahwa penutupan (shutdown) pemerintah federal AS akan berlangsung singkat dan mungkin berdampak kecil pada perekonomian.
Indeks pasar luas naik 0,34 persen dan ditutup pada level 6.711,20. Sebelumnya, indeks ini mencapai rekor tertinggi intraday baru.
Lalu, indeks Nasdaq Composite naik 0,42 persen dan ditutup pada level 22.755,16.
Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average diperdagangkan naik 43,21 poin setara 0,09 persen, dan ditutup pada 46.441,10.
Pada titik terendah hari itu, S&P 500 turun 0,5 persen.
Kenaikan indeks didorong oleh penguatan saham-saham perawatan kesehatan, dengan kenaikan besar pada saham Regeneron Pharmaceuticals dan Moderna.
Pasar baru saja melewati bulan yang luar biasa dengan S&P 500 naik lebih dari 3,5 persen.
Pemerintah AS ditutup setelah upaya Senat yang dikuasai Partai Republik untuk mengamankan RUU anggaran sementara gagal pada hari Selasa.
Partai Demokrat berharap dapat menggunakan langkah tersebut untuk mengkodifikasi perpanjangan keringanan pajak perawatan kesehatan bagi jutaan warga AS.
Pasar saham biasanya bergerak fluktuatif setelah penutupan pemerintah sebelumnya, tetapi penutupan kali ini bisa lebih berisiko mengingat banyaknya faktor ekonomi yang berpengaruh.
Investor tetap khawatir tentang perlambatan pasar tenaga kerja dan risiko inflasi, serta valuasi saham dan tingkat konsentrasi pasar yang secara historis tinggi.
Kantor Anggaran Kongres yang nonpartisan memperkirakan pada Selasa bahwa penutupan pemerintah akan mengakibatkan sekitar 750.000 pegawai federal dirumahkan.
Seiring dengan itu, Presiden AS Donald Trump telah mengancam pemecatan massal permanen pegawai federal di bawah penutupan pemerintah, yang menambah risiko ekonomi baru terhadap penghentian ini.
Kali ini, pasar kemungkinan akan berfokus pada lamanya penutupan karena penutupan yang berkepanjangan dapat menunda rilis data ekonomi penting menjelang pertemuan Federal Reserve di akhir Oktober.
Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Jumat menyatakan akan menutup hampir semua aktivitas, yang berarti laporan penggajian non-pertanian bulan September tidak akan dirilis pada akhir pekan.
Rabu, 01 Oktober 2025
Equityworld Futures | Wall Street Menguat di Tengah Kabar Shutdown Pemerintahan AS
Equityworld Futures | Wall Street Menguat di Tengah Kabar Shutdown Pemerintahan AS
Equityworld Futures | Tiga indeks saham Amerika Serikat (AS) Wall Street menguat pada Selasa (30/9) pada perdagangan yang bergejolak, bahkan saat investor bersiap menghadapi penutupan (shutdown) pemerintahan AS yang akan menunda laporan ekonomi utama dan mengaburkan prospek kebijakan suku bunga Federal Reserve.
Equityworld Futures | Harga Emas Ngebut Tanpa Rem: Setiap Hari Pecah Rekor, Kapan Berhenti?
Dikutip dari Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 81,82 poin atau 0,18 persen menjadi 46.397,89. S&P 500 (.SPX) naik 27,25 poin atau 0,41 persen menjadi 6.688,46, dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 68,86 poin atau 0,31 persen menjadi 22.660,01.
Untuk bulan ini, S&P 500 naik 3,53 persen, persentase kenaikan September terbesar sejak 2010, sementara untuk kuartal ini naik 7,79 persen, kenaikan kuartal III terbesar sejak 2020.
Selama kuartal III, Nasdaq naik 11,24 persen, kenaikan kuartal III terbesar sejak 2010 dan Dow naik 5,22 persen. Secara bulanan, Nasdaq naik 5,61 persen dan Dow naik 1,87 persen, kenaikan September terbesar sejak 2019.
Di antara 11 sektor industri utama S&P 500, sektor kesehatan menjadi yang terdepan, dengan kenaikan sebesar 2,45 persen. Pfizer (PFE.N) adalah yang paling tinggi, melonjak 6,8 persen setelah Trump mengatakan akan memangkas harga semua obat resep dalam program Medicaid untuk warga Amerika berpenghasilan rendah sebagai imbalan keringanan tarif.
Dalam saham individu, pembuat chip Wolfspeed (WOLF.N) melonjak 29 persen sehari setelah keluar dari kebangkrutan. Firefly Aerospace (FLY.O) sahamnya anjlok 20,7 persen menyusul kecelakaan pengujian yang menghancurkan pendorong inti untuk roket Alpha.
Saham Lamb Weston (LW.N) naik 4,3 persen setelah pembuat produk kentang beku itu mengalahkan perkiraan analis untuk pendapatan dan laba kuartal pertama.
Tanpa tanda-tanda berakhirnya kebuntuan di Washington, Presiden AS Donald Trump memperingatkan anggota Kongres dari Partai Demokrat bahwa penutupan pemerintah federal pada tengah malam akan memungkinkan pemerintahannya mengambil tindakan yang tidak dapat diubah, termasuk menutup program-program penting bagi mereka.
Meskipun penutupan sebelumnya hanya berdampak terbatas pada pasar, beberapa analis memperingatkan bahwa kali ini bisa lebih mengganggu, mengingat kondisi ekonomi yang rapuh.
Sebelumnya pada hari Selasa, laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan lowongan kerja sedikit meningkat pada bulan Agustus, sementara perekrutan dan PHK menurun. Data lain menunjukkan kepercayaan konsumen AS menurun lebih besar dari perkiraan pada bulan September.
Data pekerjaan terbaru tidak menunjukkan kehilangan pekerjaan yang signifikan, tetapi Mark Luschini, kepala strategi investasi di Janney Montgomery Scott di Philadelphia, mengatakan, "Pasar ini sangat seimbang dan dapat berubah arah dengan sangat cepat."
Ia mengatakan bahwa perpaduan kepemimpinan pasar dari sektor-sektor defensif seperti layanan kesehatan (.SPXHC), dan kebutuhan pokok konsumen (.SPLRCS), bersama dengan sektor seperti industri (.SPLRCI) menunjukkan kurangnya keyakinan yang signifikan.
Saham indeks Rata-Rata Transportasi Dow Jones (.DJT) turun 0,4 persen dengan maskapai penerbangan memimpin penurunan akibat ancaman penutupan pemerintah. Southwest Airlines (LUV.N) turun 2,6 persen, sementara United Airlines (UAL.O) kehilangan 2,2 persen.
Sebuah kelompok yang mewakili maskapai-maskapai besar AS telah memperingatkan bahwa penutupan sebagian pemerintah federal dapat membebani penerbangan Amerika dan memperlambat penerbangan, karena pengontrol lalu lintas udara dan petugas keamanan akan dipaksa bekerja tanpa bayaran dan fungsi-fungsi lainnya akan dihentikan.
Sebagai persiapan menghadapi penutupan, Departemen Transportasi AS mengatakan lebih dari 11.000 karyawan di Administrasi Penerbangan Federal, sekitar seperempat dari stafnya, akan dirumahkan jika pendanaan pemerintah berakhir pada tengah malam, sementara lebih dari 13.000 pengontrol lalu lintas udara akan diminta untuk tetap bekerja tanpa dibayar hingga penutupan berakhir.
Sebelumnya pada hari itu, Wakil Ketua The Fed Philip Jefferson memperingatkan bahwa pasar kerja dapat menghadapi tekanan tanpa dukungan bank sentral. Sementara Presiden Fed Boston Susan Collins mengatakan dia terbuka terhadap pemotongan suku bunga tambahan.
Di bursa saham AS, 18,56 miliar saham berpindah tangan pada hari Selasa, dibandingkan dengan rata-rata pergerakan 18,38 miliar selama 20 sesi terakhir.