Equityworld Futures | Jangan Kaget! Harga Emas Akhir Tahun Bisa Tembus Segini
Equityworld Futures | Harga emas terus melambung tinggi mencapai level tertinggi sepanjang sejarah atau all-time high (ATH). Ketidakpastian ekonomi imbas tensi geopolitik, perang dagang, hingga kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve alias The Fed, dinilai menjadi biang kerok melonjaknya harga logam mulia ini.
Equityworld Futures | Harga Emas Akhirnya Tembus Rekor US$3.800, Tertinggi Sepanjang Masa!
Bahkan untuk nilai logam mulia Antam yang menjadi patokan harga emas di Indonesia, hari ini sudah mencapai Rp 2.198.000 per gram. Namun apakah harga emas ini akan terus melambung tinggi atau malah turun dan mulai terkoreksi?
Pengamat Ekonomi Mata dan Komoditas, Ibrahim Assuaibi mengatakan nilai logam mulia akan terus naik. Kondisi ini utamanya dipengaruhi oleh pergerakan harga emas dunia yang diperkirakan terus menguat.
Ia menjelaskan penguatan harga emas global ini utamanya dipengaruhi dua faktor, yakni kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kerap menjadi poros perdagangan dan ekonomi dunia, serta kedua akibat dari tensi geopolitik berkepanjangan.
Dari sisi perekonomian AS terdapat perang dagang, rencana penurunan suku bunga The Fed, hingga melemahnya pasar tenaga kerja Negeri Paman Sam jadi pendorong utama. Sementara dari faktor geopolitik, banyaknya konflik bersenjata di area Timur Tengah antara Israel melawan Palestina, serta di Eropa antara Rusia dengan Ukraina yang didukung NATO menjadi biang Keroknya.
"Nah ketegangan ini yang membuat harga emas berlanjut. Sekarang sudah hampir mendekati US$ 3.800 per troy ons, tinggal US$ 7 lagi," kata Ibrahim kepada detikcom.
Ia memperkirakan harga emas dunia bisa mencapai US$ 3.850 per troy ons hingga akhir 2025, sehingga harga emas di Indonesia yang mengikuti harga global akan ikut naik di atas Rp 2.300.000 per gram.
"Di akhir tahun, kemungkinan besar di bulan Oktober-November US$ 3.850 per troy ons akan tercapai. Jadi, karena perang dagang ini luar biasa, bayangkan 100%, semua negara berdampak semua oleh Trump. Nah sedangkan Trump sendiri menjabat sampai tahun 2028," paparnya.
Belum lagi dalam perdagangan domestik di Indonesia, harga emas ikut terkerek imbas pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Ditambah harga emas global yang terus mengalami kenaikan seperti sekarang ini, membuat lanjut harga emas domestik jadi sangat tinggi.
"Jadi kenapa sih kalau harga logam mulia itu naik ya karena rupiahnya melemah kan. Rupiah kemarin melemah cukup tajam Ya bahkan hampir mendekati level Rp 16.800 kan. Akhirnya pada saat harga emas dunia naik rupiah melemah, ini yang membuat harga logam mulia terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan," terang Ibrahim.
Selasa, 30 September 2025
Equityworld Futures | Jangan Kaget! Harga Emas Akhir Tahun Bisa Tembus Segini
Senin, 29 September 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Tembus USD 3.790, Analis Ramal Reli Berlanjut
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Tembus USD 3.790, Analis Ramal Reli Berlanjut
Equityworld Futures | Harga emas global terus menunjukkan ketangguhan di tengah dinamika pasar. Sepanjang pekan terakhir September 2025, logam mulia ini berhasil mempertahankan reli penguatan dan bahkan mencatat level tertinggi mingguan.
Equityworld Futures | Harga Emas Terus Naik, Hampir Sentuh US$3.800
Melansir Kitco News, Minggu (28/9/2025), emas spot dibuka pada level USD 3.687,74 per ons sebelum sempat menembus USD 3.700. Penguatan berlanjut di sesi Asia dan Eropa, hingga saat perdagangan Amerika Utara dibuka harga naik ke USD 3.717 per ons. Momentum ini terus berlanjut sampai penutupan bursa, dengan harga emas ditutup di USD 3.745 per ons.
Upaya emas menembus level USD 3.760 per ons sempat tertahan, namun harga tetap menguat mendekati USD 3.790 per ons, level tertinggi dalam sepekan. Kondisi ini memunculkan optimisme baru di kalangan analis terhadap prospek emas jangka pendek.
Sentimen Analis Masih Bullish
Survei mingguan Kitco News menunjukkan mayoritas analis di Wall Street masih bersikap bullish. Dari 19 analis yang berpartisipasi, 84% memproyeksikan harga emas akan naik pekan depan, sementara sisanya memperkirakan bergerak sideways.
“Emas masih dalam tren naik sekuler terhadap semua mata uang,” kata Darin Newsom, Analis Pasar Senior di Barchart.com.
Jumat, 26 September 2025
Equityworld Futures | Wall Street Kompak Turun 3 Hari Beruntun, Ada Apa?
Equityworld Futures | Wall Street Kompak Turun 3 Hari Beruntun, Ada Apa?
Equityworld Futures | Indeks-indeks saham utama Wall Street kembali kompak ditutup melemah pada perdagangan Kamis (25/9/2025). Ini melanjutkan penurunan tiga hari beruntun karena tertekan oleh penurunan tajam saham Oracle dan kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS.
Equityworld Futures | Harga Emas Naik Tipis, Perak Melesat: Tapi Jangan Bahagia Dulu
Dikutip dari CNBC internasional, indeks S&P 500 turun 0,50% ke level 6.604,72. Nasdaq Composite terkoreksi 0,50% ke 22.384,70. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average melemah 173,96 poin (0,38%) ke posisi 45.947,32.
Saham Oracle anjlok 5% dan mencatat penurunan tiga hari berturut-turut. Tekanan ini muncul setelah munculnya keraguan atas prospek bisnis kecerdasan buatan (AI) yang selama ini mendorong reli saham Oracle. Hingga penutupan Kamis, harga saham Oracle sudah turun hampir 16% dari level tertingginya.
Penurunan semakin tajam setelah Rothschild & Co Redburn memberi rekomendasi sell pada saham Oracle, bahkan memprediksi potensi koreksi hingga 40%. Analis menilai pasar terlalu melebih-lebihkan kontribusi kesepakatan AI terbaru terhadap bisnis inti cloud Oracle.
“Oracle memang mengalami reli luar biasa. Koreksi seperti ini wajar mengingat valuasi yang sudah melonjak terlalu cepat,” kata Senior Portfolio Manager di Globalt Investments Keith Buchanan sembari mengaku skeptis terhadap proyeksi pertumbuhan infrastruktur cloud Oracle.
Selain Oracle, saham Tesla juga termasuk laggard dengan penurunan 4%.
Di sisi lain, kenaikan imbal hasil obligasi AS ikut menekan saham teknologi. Yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun sempat menyentuh 4,2% setelah data klaim pengangguran mingguan turun lebih baik dari perkiraan.
Departemen Tenaga Kerja AS mencatat klaim tunjangan pengangguran turun menjadi 218 ribu, lebih rendah dari proyeksi 235 ribu.
Kamis, 25 September 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Melemah, Investor Tunggu Rilis Data Ekonomi AS
Equityworld Futures | Harga Emas Melemah, Investor Tunggu Rilis Data Ekonomi AS
Equityworld Futures | Harga emas terkoreksi dari rekor tertinggi seiring dengan penguatan dolar AS, sementara investor menanti rilis data ekonomi untuk petunjuk arah kebijakan The Fed.
Equityworld Futures | Usai Terbang 3 Hari, Harga Emas Langsung Ambruk: Bandar Mulai Ragu?
Melansir Reuters pada Kamis (25/9/2025), harga emas di pasar spot turun 0,8% menjadi US$3.734,58 per troy ounce, setelah sempat menembus rekor US$3.790,82 pada Selasa (23/9/2025). Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup melemah 1,2% di level US$3.768,1.
Indeks dolar AS menguat sekitar 0,6%, membuat emas yang dihargakan dengan dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga bergerak naik.
“Emas masih mencerna komentar dari pejabat The Fed kemarin serta ketegangan geopolitik dengan Rusia... Pasar cenderung berhati-hati menjelang rilis sejumlah data ekonomi,” ujar Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures.
Ketua The Fed Jerome Powell pada Selasa (23/9/2025) tidak memberikan petunjuk baru mengenai arah suku bunga, dengan menekankan perlunya menyeimbangkan risiko inflasi yang persisten dengan pelemahan pasar tenaga kerja.
Berdasarkan CME FedWatch Tool, pelaku pasar memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin tahun ini, yakni pada Oktober dengan probabilitas 94% dan Desember dengan probabilitas 77%.
Fokus investor kini tertuju pada data klaim pengangguran mingguan AS yang dirilis Kamis serta indeks pengeluaran konsumsi personal (PCE) pada Jumat, yang menjadi ukuran inflasi pilihan The Fed.
Dari sisi geopolitik, militer Ukraina mengklaim pada Rabu (24/9/2025) telah menyerang dua stasiun pompa minyak di wilayah Volgograd, Rusia, pada malam sebelumnya.
Sebagai aset lindung nilai, emas biasanya lebih diminati di tengah ketidakpastian ekonomi maupun geopolitik. Selain itu, emas juga cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah karena sifatnya yang tidak memberikan imbal hasil.
Di pasar logam lain, harga perak spot turun 0,4% ke US$43,84 per ounce. Platinum melemah 0,7% menjadi US$1.468,44, sedangkan paladium terkoreksi 0,7% ke posisi US$1.211,45.
Rabu, 24 September 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Tembus Rekor Tertinggi, Begini Strategi Investasi yang Tepat
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Tembus Rekor Tertinggi, Begini Strategi Investasi yang Tepat
Equityworld Futures | Pada Selasa (23/9/2025), harga emas naik mencapai rekor tertinggi baru.
Equityworld Futures | Harga Emas Cetak Rekor Termahal Usai The Fed Sebut Ekonomi AS Memprihatinkan
Mengutip Investing.com, pada pukul 07:55 ET (11:55 GMT), emas spot naik 0,8% menjadi US$ 3.780,83 per ons, setelah mencapai rekor tertinggi baru di US$ 3.191,10. Sementara emas berjangka naik 1,1% menjadi $3.817,00/ons.
Pidato Powell menjadi sorotan
Lonjakan harga emas terutama didorong oleh meningkatnya permintaan aset safe haven seiring komentar terbaru dari pejabat Federal Reserve yang memicu kehati-hatian atas penurunan suku bunga di masa mendatang.
Informasi saja, beberapa pejabat Fed pada hari Senin bersikap hati-hati terhadap ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut oleh bank sentral.
Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa ia tidak mendukung penurunan suku bunga pada bulan Oktober dengan alasan kehati-hatian atas inflasi yang masih tinggi.
Presiden Fed Cleveland, Beth Hammack, menyuarakan kekhawatiran Bostic, dengan menyatakan bahwa kebijakan saat ini tidak cukup restriktif. Kedua anggota The Fed tersebut bukan bagian dari dewan penentu suku bunga bank sentral.
Anggota dewan Stephen Miran, yang menjabat seminggu yang lalu, tetap menyerukan penurunan suku bunga secara substansial, menggemakan sikap Trump bahwa suku bunga harus turun secara substansial.
Miran adalah satu-satunya yang tidak setuju dalam rapat The Fed pekan lalu, menyerukan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin, melebihi 25 basis poin yang diberlakukan bank sentral.
Ketua The Fed, Jerome Powell, dijadwalkan berpidato di akhir sesi.
Bagaimana cara investasi emas saat harganya rekor?
Sebagai investasi safe haven, emas cenderung berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah dan selama periode ketidakpastian politik dan keuangan.
Menurut penelitian oleh Federal Reserve Bank of Chicago, investor memandang emas sebagai pelindung terhadap "masa ekonomi buruk".
"Emas memenuhi semua kriteria tersebut," ujar Sameer Samana, kepala ekuitas global dan aset riil di Wells Fargo Investment Institute, kepada CNBC awal bulan ini.
Selasa, 23 September 2025
Equityworld Futures | Wall Street Rekor Lagi! Nvidia Suntik US$100 Miliar ke OpenAI
Equityworld Futures | Wall Street Rekor Lagi! Nvidia Suntik US$100 Miliar ke OpenAI
Equityworld Futures | Indeks S&P 500 mencapai rekor baru pada perdagangan Senin atau Selasa dini hari waktu Indonesia. Rekor ditopang oleh kenaikan saham Nvidia, setelah pengumuman kemitraan dengan OpenAI memicu optimisme investor tentang masa depan kecerdasan buatan.
Equityworld Futures | Sejarah Lagi! Harga Emas Pecah Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
Indeks S&P naik 0,44% ke level 6.693,75, sementara Nasdaq Composite melonjak 0,70% menjadi 22.788,98. Dow Jones Industrial Average menguat 66,27 poin, atau 0,14%, ke 46.381,54. Bersama dengan S&P 500, Nasdaq, dan Dow semuanya menyentuh rekor tertinggi intraday sepanjang masa selama sesi perdagangan dan juga ditutup di level rekor.
Meskipun saham sempat dibuka lebih rendah, pasar akhirnya berbalik naik berkat dorongan dari Nvidia dan saham lain.
Indeks S&P 500 mencapai rekor baru pada perdagangan Senin atau Selasa dini hari waktu Indonesia. Rekor ditopang oleh kenaikan saham Nvidia, setelah pengumuman kemitraan dengan OpenAI memicu optimisme investor tentang masa depan kecerdasan buatan.
Indeks S&P naik 0,44% ke level 6.693,75, sementara Nasdaq Composite melonjak 0,70% menjadi 22.788,98. Dow Jones Industrial Average menguat 66,27 poin, atau 0,14%, ke 46.381,54. Bersama dengan S&P 500, Nasdaq, dan Dow semuanya menyentuh rekor tertinggi intraday sepanjang masa selama sesi perdagangan dan juga ditutup di level rekor.
Meskipun saham sempat dibuka lebih rendah, pasar akhirnya berbalik naik berkat dorongan dari Nvidia dan saham lain.
Senin, 22 September 2025
Equityworld Futures | Ikuti Wall Street, Bursa Asia Kompak Hijau Menanti Sinyal dari Beijing
Equityworld Futures | Ikuti Wall Street, Bursa Asia Kompak Hijau Menanti Sinyal dari Beijing
Equityworld Futures | Bursa Asia Pasifik bergerak menguat jelang keputusan suku bunga acuan China. Penguatan tersebut mengikuti jejak Wall Street pada hari Jumat di Amerika Serikat. Para investor sedang menunggu keputusan suku bunga pinjaman utama RRT yang akan dirilis hari ini, Senin (22/9/2025).
Equityworld Futures | Harga Emas Melesat Lagi, Seberapa Cepat Bisa Tembus US$4.000?
Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, naik 0,74% pada pembukaan, sementara indeks Topix naik 0,58%.
Selanjutnya, Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,71% di awal perdagangan, sementara indeks Kosdaq yang berkapitalisasi kecil naik 0,7%.
Selain itu, Indeks ASX/ASX 200 Australia naik 0,49%.
Sementara indeks Hang Seng Hong Kong dibuka mendatar, dengan kontrak berjangka terakhir diperdagangkan di 26.535, dibandingkan dengan penutupan indeks sebelumnya di 26.545,1.
Mengutip CNBC Indonesia, China diperkirakan akan mempertahankan suku bunga utama pinjamannya. Mengutip Reuters, hal ini dipicu oleh Federal Reserve AS yang menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin.
Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 ditutup pecah level tertinggi sepanjang masa karena penurunan suku bunga The Fed.
Menurut CME FedWatch Tool, pelaku pasar saat ini sedang memperkirakan bahwa akan ada dua kali pemangkasan suku bunga antara saat ini dan akhir tahun.
Sebagai informasi, akhir pekan lalu di Amerika Serikat, Dow Jones Industrial Average bertambah 172,85 poin, atau 0,37%, menjadi ditutup pada 46.315,27, mencapai rekor tertinggi baru. Sedangkan S&P 500 ditutup naik 0,49% pada 6.664,36, sementara Nasdaq Composite naik 0,72% dan berakhir pada 22.631,48.
Jumat, 19 September 2025
Equityworld Futures | Tinggalkan Rekor Tertiggi, Harga Emas Dunia Turun karena Aksi Ambil Untung
Equityworld Futures | Tinggalkan Rekor Tertiggi, Harga Emas Dunia Turun karena Aksi Ambil Untung
Equityworld Futures | Harga emas dunia terkoreksi pada akhir perdagangan Kamis (18/9/2025) waktu setempat atau Jumat (19/9/2025) pagi WIB, di tengah aksi ambil untung usai emas menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa.
Equityworld Futures | Harga Emas Stabil ke US$3.647,7 Jumat (19/9) Pagi, Tunggu Sinyal Baru dari The Fed
Di sisi lain, pasar juga sedang menilai sikap bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) untuk kemungkinan ada pemangkasan suku bunga lebih lanjut.
Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi 3.643,40 dollar AS per ons. Sementara itu, emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup melemah 1,1 persen di level 3.678,30 dollar AS per ons.
Sebelum terkoreksi karena aksi ambil untung, pada perdagangan Selasa (16/9/2025), harga emas di pasar spot sempat mencapai rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di level 3.707,40 dollar AS.
Pelemahan harga emas juga dipengaruhi penguatan indeks dollar AS sebesar 0,5 persen. Kondisi ini membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mengurangi minat investor terhadap emas.
Pada hari Rabu, The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin ke level 4,00-4,25 persen, yang menjadi pemangkasan pertama sejak Desember 2024.
Meski demikian, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan langkah itu lebih bersifat manajemen risiko terhadap pelemahan pasar tenaga kerja, dan bank sentral tidak terburu-buru untuk melonggarkan kebijakan lebih jauh.
"Ada kebingungan atas pernyataan Powell bahwa pemangkasan suku bunga ini sebagai langkah manajemen risiko, dan ketidakpastian itu memicu aksi ambil untung,"ujar Peter Grant, Wakil Presiden sekaligus Senior Metals Strategist Zaner Metals.
Namun, ia meyakini tren kenaikan jangka panjang emas masih akan berlanjut, dan penurunan dari level tertinggi sepanjang masa kemarin hanya bersifat korektif atau sementara.
"Setiap kali emas mencetak rekor baru, hal itu semakin menguatkan potensi target ke level 4.000 dollar AS," katanya.
Emas dikenal sebagai aset lindung nilai (safe haven) yang cenderung menguat saat suku bunga rendah dan kondisi global penuh ketidakpastian. Sepanjang tahun ini, harga emas pun sudah naik hampir 39 persen.
Kamis, 18 September 2025
Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Bervariasi Usai Penurunan Suku Bunga The Fed
Equityworld Futures | Wall Street Ditutup Bervariasi Usai Penurunan Suku Bunga The Fed
Equityworld Futures | Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan yang berakhir Rabu (17/9/2025) sore waktu setempat (Kamis pagi WIB).
Equityworld Futures | Bikin Kaget! Harga Emas Malah Ambruk Usai Fed Pangkas Bunga, Kenapa?
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat, sementara S&P 500 melemah menutup hari perdagangan yang bergejolak setelah Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunga acuan.
Ketua The Fed, Jerome Powell, sedikit meredam antusiasme dengan mengisyaratkan bahwa langkah tersebut bukanlah awal dari siklus penurunan suku bunga yang panjang.
Indeks pasar luas atau S&P 500 ditutup turun 0,1 persen pada level 6.600,35. Sedangkan, indeks Nasdaq Composite turun 0,3 persen menjadi 22.261,33.
Kemudian, indeks Dow Jones ditutup naik 260,42 poin, atau 0,6 persen, pada 46.018,32, setelah sebelumnya mencapai titik tertinggi sepanjang masa.
Saham-saham teknologi yang sedang naik daun memimpin penurunan setelah keputusan The Fed karena investor mengambil untung dari para pemenang pasar saham.
Saham Nvidia, Oracle, Palantir, dan Broadcom masing-masing ditutup lebih rendah. Di sisi positifnya, saham-saham yang akan diuntungkan oleh suku bunga yang lebih rendah berada di zona hijau, mendorong Dow dan pasar secara keseluruhan. Saham Walmart, JPMorgan, dan American Express lebih tinggi selama sesi tersebut.
Salah satu pemenang terbesar hari itu adalah indeks Russell 2000 yang berfokus pada kapitalisasi kecil, yang melonjak 0,18 persen. Perusahaan yang lebih kecil lebih mengandalkan pembiayaan variabel sehingga berpotensi mendapatkan keuntungan dari suku bunga yang lebih rendah.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menurunkan suku bunga acuan pinjaman semalam sebesar seperempat poin persentase dengan suara 11 banding 1, sehingga suku bunga dana semalam berada di kisaran 4-4,25 persen.
Bank sentral juga mengisyaratkan dua kali pemotongan suku bunga akan diterapkan selama sisa tahun ini. The Fed mencatat perlambatan pasar tenaga kerja baru-baru ini dalam pernyataannya.
Dalam catatan komite, penambahan lapangan kerja telah melambat, dan tingkat pengangguran sedikit meningkat tetapi tetap rendah menjadi salah satu pertimbangannya.
Rabu, 17 September 2025
Equityworld Futures | Kilau Harga Emas Kinclong saat Dolar AS Melempem
Equityworld Futures | Kilau Harga Emas Kinclong saat Dolar AS Melempem
Equityworld Futures | Harga emas dunia (XAU/USD) menguat ke sekitar USD3.695 selama awal sesi Asia. Logam mulia ini bergerak lebih tinggi di tengah Dolar AS (USD) yang lemah dan meningkatnya ekspektasi untuk beberapa pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
Equityworld Futures | Rekor Lagi! Harga Emas Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Masa US$3.700
Semua mata akan tertuju pada keputusan suku bunga The Fed nanti pada Rabu. The Fed secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan September.
Dikutip dari FXStreet, Rabu, 17 September 2025, ini akan menjadi pemangkasan suku bunga pertama tahun 2025 dan akan menurunkan suku bunga dana federal ke kisaran target 4,0 hingga 4,25 persen.
Menanti keputusan suku bunga The Fed
Para pedagang mengharapkan lebih banyak pemangkasan suku bunga menjelang akhir tahun, karena serangkaian data ekonomi AS memberikan indikasi pasar tenaga kerja yang lemah dan tidak ada kejutan inflasi yang signifikan. Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya peluang untuk memegang Emas, mendukung logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil ini.
"Ketidakpastian pertumbuhan global dan risiko geopolitik terus menjaga permintaan safe haven tetap tinggi, tetapi reli emas sebagian besar didorong oleh antisipasi pemangkasan suku bunga agresif dari Federal Reserve," kata analis di MarketPulse oleh OANDA Zain Vawda.
Para pedagang akan memantau dengan cermat perkembangan seputar perundingan AS-Tiongkok saat pertemuan antara perwakilan AS dan Tiongkok, yang dipimpin oleh Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Perdagangan Jamieson Greer serta seorang pejabat Tiongkok yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri He Lifeng, terus berlangsung.
Setiap tanda meredanya ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia atau membaiknya sentimen risiko dapat meningkatkan sentimen risiko, yang berdampak pada aset safe haven seperti emas.
Selasa, 16 September 2025
Equityworld Futures | Pesta Dimulai! Harga Emas & Perak Adu Cepat Cetak Rekor Tertinggi
Equityworld Futures | Pesta Dimulai! Harga Emas & Perak Adu Cepat Cetak Rekor Tertinggi
Equityworld Futures | Harga emas kembali pecahkan rekor tertinggi sepanjang masa, kenaikan ini juga sejalan dengan kenaikan perak yang mendekati mencapai level tertinggi.
Equityworld Futures | Harga Emas Naik, Investor Mengantisipasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Harga emas mencapai rekor tertinggi seiring melemahnya dolar dan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS), kini semua sorotan tertuju pada pertemuan The Federal Reserve (The Fed).
Pada perdagangan Senin (15/9/2025), harga emas dunia naik 0,99% di level US$3.678,78 per troy ons. Harga penutupan tersebut merupakan rekor penutupan tertinggi harga emas sepanjang masa. Hanya butuh beberapa poin lagi untuk emas menembus level psikologis baru US$3.700 per troy ons.
Pada perdagangan hari ini Selasa (16/9/2025) hingga pukul 06.23 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,01% di posisi US$3.678,67 per troy ons.
Harga emas naik ke level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Senin, didorong oleh pelemahan dolar dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS serta dolar AS. Kedanya melemah seiring investor bersiap menghadapi pertemuan penting The Federal Reserve (The Fed) minggu ini yang dapat menentukan arah untuk sisa tahun ini.
Pada perdagangan Senin (15/9/2025), indeks dolar AS (DXY) turun 0,25% di level 97,3. Begitu juga dengan imbal hasil obligasi AS 10 tahun yang melemah 0,64% di level 4,034%. Pembelian emas dikonversi dalam dolar AS sehingga pelemahan ini membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Di sisi lain, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun juga melandai ke 4,03% pada perdagangan kemarin, posisi terendahnya sejak 3 April 2025.
Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga melandainya imbal hasil US Treasury menguntungkan emas.
Pasar hampir yakin bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Rabu, yang pertama sejak Desember, dengan beberapa pasar masih mengharapkan penurunan yang lebih besar sebesar 50 basis poin.
"Ekspektasi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin sebagian besar sudah tertanam saat ini," ujar Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals, menambahkan bahwa mungkin ada satu atau dua penurunan suku bunga lagi sebelum akhir tahun.
Target kenaikan emas berikutnya adalah US$3.700 per troy ons, diikuti oleh US$3.730 dan US$3.743 per troy ons dalam jangka pendek, menurut Grant.
Emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil, yang sering dianggap sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian yang lebih luas, cenderung berkinerja baik dalam kondisi suku bunga rendah.
The Fed bertemu di bawah tekanan yang tidak biasa, dengan perselisihan kepemimpinan dan Presiden Donald Trump yang mendorong pengaruh yang lebih besar atas kebijakan. Senat juga telah membuka pintu bagi penasihat ekonomi Trump, Stephen Miran, untuk bergabung dengan komite penetapan suku bunga tepat waktu untuk pemungutan suara pada hari Rabu.
Tai Wong, analis independen logam menjelaskan laporan akhir pekan bahwa China mungkin melonggarkan aturan impor dan ekspor emas mendorong pembelian yang kuat, dengan permintaan resmi dan swasta dipandang sebagai pendorong utama reli emas batangan.
Data pekan lalu menunjukkan harga konsumen AS naik pada laju tercepatnya dalam tujuh bulan di bulan Agustus, sementara angka ketenagakerjaan terbaru menunjukkan melemahnya pasar tenaga kerja, yang membuat The Fed tetap berada di jalur untuk memangkas suku bunga.
Senin, 15 September 2025
Equityworld Futures | Kepada Pemilik Emas, Bersiaplah untuk Pesta Pora Pekan Ini
Equityworld Futures | Kepada Pemilik Emas, Bersiaplah untuk Pesta Pora Pekan Ini
Equityworld Futures | Harga emas masih bertahan di level tinggi meskipun kini tengah berada di area konsolidasi. Tingginya spekulasi mengenai pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) mendorong laju emas. Bahkan harga emas diproyeksikan bisa menembus level US$3.800 per troy ons jika The Fed memangkas suku bunga.
Equityworld Futures | Harga Emas Terkoreksi Senin (15/9) Pagi, Pasar Menanti Penurunan Suku Bunga The Fed
Pada perdagangan hari ini Senin (15/9/2025) hingga pukul 06.xx WIB, harga emas dunia di pasar spot melandai 0,09% di posisi US$3.639,45 per troy ons.
Sementara pada perdagangan sebelumnya Jumat (12/9/2025), harga emas dunia naik 0,24% di level US$3.642,63 per troy ons.
Harga emas naik pada perdagangan Jumat, bertahan tepat di bawah rekor tertinggi, didorong oleh tanda-tanda pasar tenaga kerja AS yang mendingin memperkuat spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed pada minggu ini meskipun data inflasi sedikit lebih kuat.
Harga emas batangan diperkirakan akan naik mendekati 2% minggu ini, menuju lonjakan mingguan keempat berturut-turut. Logam mulia ini telah menguat hampir 40% sejak awal tahun, didorong oleh pembelian bank sentral dan permintaan safe haven di tengah ketidakpastian perdagangan atas pengumuman tarif Presiden Donald Trump.
Kuatnya Spekulasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Data pada hari Kamis (11/9/2025), menunjukkan bahwa harga konsumen AS naik 0,4% pada bulan Agustus, mendorong inflasi tahunan menjadi 2,9%, tertinggi dalam tujuh bulan.
Namun, pasar tenaga kerja AS menunjukkan tanda-tanda pelemahan lebih lanjut, dengan klaim pengangguran mingguan naik ke level tertinggi dalam hampir empat tahun dan pertumbuhan penggajian melambat.
Pasar semakin yakin akan pelonggaran kebijakan yang akan segera terjadi setelah data harga produsen AS yang lebih lemah dari perkiraan dan revisi besar-besaran terhadap angka ketenagakerjaan resmi memperkuat tanda-tanda pasar tenaga kerja yang mendingin.
Pasar kini melihat peluang pemangkasan suku bunga hampir sepenuhnya pada pertemuan kebijakan 16-17 September atau Selasa dan Rabu pekan ini. Artinya, dalam tiga hari ke depan, pelaku emas akan mendapat kepastian apakah The Fed akan memangkas suku bunga acuan atau tidak.
Jika pemangkasan dilakukan maka pemilik emas akan pesta pora. Pemangkasan The Fe akan membuat dolar AS melemah karena investor menilai berinvestasi dalam denominasi dolar tak lagi menarik.
Sebaliknya, jika The Fed masih memilih bertahan maka emas bisa tenggelam.
Berdasarkan alat pantau CME Group FedWatch, para pelaku pasar menilai terdapat peluang sebesar 93% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga federal funds rate sebesar 25 basis poin, sehingga turun ke kisaran 4,00% hingga 4,25%. Meski demikian, sebagian kecil pelaku pasar masih memperkirakan adanya kemungkinan pemangkasan lebih agresif hingga 50 basis poin
Jumat, 12 September 2025
Equityworld Futures | Banyak yang Ambil Untung, Harga Emas Dunia Melemah
Equityworld Futures | Banyak yang Ambil Untung, Harga Emas Dunia Melemah
Equityworld Futures | Harga emas dunia (XAU/USD) turun ke sekitar USD3.630 selama awal perdagangan sesi Asia Jumat, 12 September 2025. Logam mulia ini mundur dari level tertinggi rekor akibat beberapa aksi profit taking.
Equityworld Futures | Harga Emas Jatuh: Pembeli & Bandar Mulai Kelelahan & Kebingungan
Meskipun demikian, meningkatnya taruhan penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) AS dalam pertemuan mendatang dapat membatasi penurunannya. Para pedagang menunggu data Indeks Sentimen Konsumen University of Michigan, yang akan dirilis Jumat.
Melansir FXStreet, pemulihan moderat dolar AS (USD) dan gelombang aksi profit taking membebani harga komoditas berdenominasi USD saat para pedagang terus menilai laporan inflasi AS, yang akan membantu membentuk langkah selanjutnya dalam kebijakan moneter The Fed.
Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed
Namun, data AS menunjukkan penurunan yang mengejutkan dalam inflasi Indeks Harga Produsen (IHP) dan pelemahan di pasar tenaga kerja. Laporan-laporan ini memperkuat argumen The Fed akan memangkas suku bunga dalam pertemuan kebijakan September.
Para analis Barclays memprediksi tiga penurunan suku bunga berturut-turut oleh bank sentral AS pada akhir tahun. Mereka memprakirakan penurunan sebesar 25 basis poin (bp) pada September, Oktober, dan Desember.
Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya peluang untuk memegang emas, mendukung logam mulia yang tidak berimbal hasil ini.
Selain itu, risiko geopolitik yang persisten di Eropa dan Timur Tengah dapat meningkatkan harga emas, aset safe haven tradisional. Ketegangan geopolitik di Eropa meningkat setelah Polandia menembak jatuh drone Rusia yang melintasi wilayahnya dalam serangan terbaru Rusia terhadap Ukraina.
Selain itu, Israel pada Selasa melancarkan serangan di Doha, Qatar, menargetkan kepemimpinan senior Hamas.
Kamis, 11 September 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Dekati Rekor, Didorong Data Inflasi AS Melemah
Equityworld Futures | Harga Emas Dekati Rekor, Didorong Data Inflasi AS Melemah
Equityworld Futures | Harga emas dunia naik mendekati rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada Rabu (10/9/2025). Kenaikan itu didorong ekspektasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan pekan depan. Harapan itu menguat setelah rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan.
Equityworld Futures | Rekor! Rekor Terus! Harga Emas Diramal Semakin Liar
Harga emas spot naik 0,39% menjadi US$ 3.640,3 per ons, setelah sehari sebelumnya mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 3.673,95. Sementara itu, kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup stabil di US$ 3.682.
Dikutip dari Reuters, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, indeks harga produsen (PPI) secara mengejutkan turun pada Agustus, terutama akibat penurunan biaya jasa.
“Jika data ekonomi AS kembali menunjukkan pelemahan, pasar akan semakin yakin bahwa The Fed bisa memangkas suku bunga lebih dari dua kali sebelum akhir tahun,” ujar analis pasar di City Index dan FOREX.com Fawad Razaqzada.
Sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian politik, ekonomi, dan inflasi, emas cenderung menguat di tengah era suku bunga rendah. Sepanjang tahun ini, harga emas sudah melonjak lebih dari 39%.
Berdasarkan data CME FedWatch Tool, pasar saat ini memperkirakan peluang 90% The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 16-17 September, meski masih ada peluang kecil pemangkasan lebih agresif.
Rabu, 10 September 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Akhirnya Tumbang, Yakin Masih Bisa Terbang?
Equityworld Futures | Harga Emas Akhirnya Tumbang, Yakin Masih Bisa Terbang?
Equityworld Futures | Harga emas akhirnya terkoreksi usai mencetak rekor tertinggi baru. Harga emas melemah di tengah sebagian investor melakukan aksi taking profit. Akan tetapi harga emas diproyeksikan masih terus memuncak mendekati keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed), yang diperkirakan akan memangkas suku bunganya.
Equityworld Futures | Harga Emas Kembali Menguat, Pasar Menanti Data Inflasi AS
Pada perdagangan Selasa (9/9/2025), harga emas dunia turun 0,25% di level US$3.626,14 per troy ons. Pelemahan terjadi usai harga emas mencapai rekor tertingginya pada perdagangan intraday di level US$3.673,95 per troy ons.
Pelemahan sekaligus memutus rekor lonjakan harga emas dalam dua hari beruntun.
Pada perdagangan hari ini Rabu (10/9/2025) hingga pukul 06.41 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,28% di posisi US$3.636,44 per troy ons.
Emas sempat melanjutkan reli rekornya pada perdagangan Selasa sebelum akhirnya ditutup melemah. Harga emas masih di jalur bullish, didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga AS yang akan segera terjadi pada bulan September, sementara investor menantikan data inflasi yang akan dirilis minggu ini.
Penurunan harga emas masih cukup wajar karena aksi taking profit usai menguat signifikan dalam jangka waktu pendek. Akan tetapi harga emas masih di jalur uptrend dan diproyeksikan akan terus reli jelang keputusan The Fed.
"Reli ini sebagian besar didorong oleh ekspektasi bahwa The Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga, kemungkinan paling cepat pada bulan September," ujar Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, kepada Reuters.
Menurut perangkat CME FedWatch, pelaku pasar saat ini memperkirakan peluang 92% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin minggu depan, dengan beberapa juga bertaruh pada penurunan yang lebih besar sebesar 50 basis poin.
Proyeksi ini datang setelah data pertumbuhan lapangan kerja AS menunjukkan pelemahan tajam pada Agustus. Suku bunga yang lebih rendah menekan dolar dan imbal hasil obligasi, meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Indeks dolar (DXY) naik pada perdagangan kemarin Selasa (9/9/2025) dengan menguat 0,34% di level 97,78, tetapi berada di dekat level terendah tujuh minggu terhadap mata uang utama lainnya. Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun juga naik 0,69% di level 4,07%, setelah mencapai level terendah lima bulan sebelumnya.
Saat ini investor tengah menunggu data harga produsen AS yang akan dirilis pada hari ini, Rabu (10/9/2025) dan data harga konsumen pada hari Kamis (11/9/2025) untuk isyarat penurunan suku bunga lebih lanjut menjelang pertemuan The Fed pada minggu depan.
"Jika ekonomi AS sedikit melemah, itu pada dasarnya berarti kita dapat melihat lebih banyak aliran ke kelas aset non-standar seperti emas untuk melindungi nilai tukar dari potensi penurunan tersebut," ujar Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.
Emas batangan, yang melampaui US$3.600 per troy ons pada hari Senin, telah mencapai beberapa rekor tertinggi tahun ini, didorong oleh melemahnya dolar, pembelian yang kuat oleh bank sentral, kebijakan moneter yang dovish, dan meningkatnya ketidakpastian global.
"Kami sangat optimis bahkan pada harga US$3.600 per troy ons, kami pikir pasar akan terus menguat karena kami tidak melihat adanya pergeseran yang akan terjadi terkait kebijakan tarif, hubungan perdagangan (atau) geopolitik," ujar John Ciampaglia, CEO Sprott Asset Management.
Selasa, 09 September 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Rally ke $3.650 di Tengah Permintaan Safe-Haven dan Taruhan Pelonggaran The Fed
Equityworld Futures | Harga Emas Rally ke $3.650 di Tengah Permintaan Safe-Haven dan Taruhan Pelonggaran The Fed
Equityworld Futures | Emas (XAU/USD) memulai minggu dengan catatan bullish yang mengesankan, melonjak ke rekor tertinggi baru di atas $3.600 per ons pada hari Senin. Pergerakan ini melanjutkan rally minggu lalu di tengah keyakinan yang semakin meningkat bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan moneternya di bulan September, sebuah perubahan yang kini diperlakukan pasar sebagai kepastian mendekati setelah serangkaian data pasar tenaga kerja AS yang lemah. Logam kuning ini telah naik sekitar 38% sejauh tahun ini, menegaskan daya tariknya yang kuat saat investor berbondong-bondong mencari aset safe-haven.
Equityworld Futures | Sejarah Dunia: Harga Emas Tembus Level Baru US$ 3.600: Pesta Lagi!
Pada saat berita ini ditulis, XAU/USD diperdagangkan di sekitar $3.635, memasuki wilayah yang belum terpetakan karena Dolar AS (USD) yang secara umum lebih lemah dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter The Fed yang akan segera terjadi menjaga permintaan tetap tinggi. Rilis ekonomi minggu lalu mengonfirmasi bahwa pasar tenaga kerja AS kehilangan momentum. Seperti yang ditunjukkan oleh laporan Nonfarm Payrolls (NFP) pada hari Jumat, ekonomi AS hanya menambah 22 Ribu pekerjaan di bulan Agustus, jauh di bawah prakiraan 75 Ribu, sementara Tingkat Pengangguran naik menjadi 4,3%, tertinggi sejak akhir 2021. Ketua The Fed Jerome Powell, dalam pernyataannya di Jackson Hole pada akhir Agustus, memperingatkan bahwa "risiko penurunan terhadap ketenagakerjaan semakin meningkat," menggambarkan pasar tenaga kerja dalam "jenis keseimbangan yang aneh" di mana baik pasokan maupun permintaan untuk pekerja sedang melemah.
Selain itu, sentimen yang lebih luas terus memberikan dukungan kuat kepada Emas. Bank-bank sentral global terus menambah cadangan mereka untuk mendiversifikasi dari Dolar AS dan Treasury di tengah kekhawatiran terhadap inflasi, menurunnya kepercayaan terhadap pengambil kebijakan, dan ancaman terhadap independensi The Fed. Pada saat yang sama, ketegangan geopolitik dan friksi perdagangan global yang sedang berlangsung menambah permintaan safe-haven, memperkuat peran Emas sebagai penyimpan nilai saat harga tetap mendekati level rekor.
Senin, 08 September 2025
Equityworld Futures | Wall Street Melemah Usai Data Tenaga Kerja AS Jeblok
Equityworld Futures | Wall Street Melemah Usai Data Tenaga Kerja AS Jeblok
Equityworld Futures | Indeks utama Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Jumat (5/9), tertekan data tenaga kerja yang menunjukkan pelemahan signifikan. Investor menimbang risiko ekonomi dengan peluang pemangkasan suku bunga agresif oleh Federal Reserve (The Fed) bulan ini.
Equityworld Futures | Harga Emas Makin Panas, Siap-Siap Tembus Rekor Tertinggi Lagi
Mengutip Reuters pada Senin (8/9), Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan penciptaan lapangan kerja hanya 22.000 pada Agustus 2025, jauh di bawah ekspektasi 75.000. Laporan ini menegaskan tanda-tanda pasar tenaga kerja melambat.
“Laporan penggajian hari ini mengonfirmasi pelemahan pasar tenaga kerja dan membenarkan penurunan suku bunga pada pertemuan Fed akhir bulan ini,” kata Bill Merz, Head of Capital Markets Research and Portfolio Construction di U.S. Bank Asset Management, Minneapolis.
Meski dibuka menguat dan sempat mencetak rekor baru, ketiga indeks utama berbalik arah dan ditutup melemah. Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 220,43 poin atau sebesar 0,48 persen ke 45.400,86. S&P 500 (.SPX) terkoreksi 20,58 poin atau 0,32 persen ke 6.481,50, dan Nasdaq Composite (.IXIC) melemah tipis 7,31 poin atau 0,03 persen ke 21.700,39.
Secara mingguan, Dow Jones turun 0,3 persen, S&P 500 naik 0,3 persen, dan Nasdaq naik 1,1 persen.
CEO IG North America, Pete Mulmat menilai pasar masih cukup tangguh. "Dibutuhkan lebih dari satu set data yang buruk agar kita dapat menyingkirkan pasar ini pada titik ini,” ujar dia.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga menjadi katalis positif. Data London Stock Exchange Group (LSEG) menunjukkan pasar futures menilai peluang 93 persen The Fed memangkas 25 basis poin pada 16-17 September, bahkan 7 persen memperkirakan pemangkasan lebih agresif 50 basis poin.
Sektor real estate mendapat sentimen positif dengan kenaikan 1 persen, sementara Philadelphia Housing Index (.HGX) melonjak 2,1 persen.
Saham Broadcom melonjak 9,4 persen berkat pesanan chip AI senilai USD 10 miliar dari pelanggan baru. Namun, pelemahan saham lain seperti Kenvue yang anjlok 9,3 persen dan Lululemon yang ambles 18,6 persen setelah memangkas proyeksi laba menahan laju indeks.
Di New York Stock Exchange (NYSE), saham naik melampaui yang turun dengan rasio 1,87 banding 1, dengan 508 saham mencetak rekor tertinggi baru dan 64 saham mencatat terendah baru. Pada Nasdaq, rasio saham naik-turun 1,42 banding 1.
Volume perdagangan di bursa AS mencapai 16,95 miliar saham, lebih tinggi dari rata-rata 16,05 miliar dalam 20 hari terakhir.
Rabu, 03 September 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Imbas Ekspektasi Pemangkasan Bunga The Fed
Equityworld Futures | Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Imbas Ekspektasi Pemangkasan Bunga The Fed
Equityworld Futures | Harga emas dunia naik lebih dari 1 persen pada akhir perdagangan Selasa (2/9/2025) atau Rabu (3/9/2025) pagi WIB. Emas menyentuh level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan kemarin.
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Cetak Rekor Baru, Sentuh Level $3,544 per Ons
Lonjakan ini didorong menguatnya permintaan emas seiring meningkatnya keyakinan pasar terhadap pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), serta adanya risiko politik dan ekonomi.
Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot naik 1,5 persen menjadi 3.529,01 dollar AS per ons, setelah sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di 3.529,93 dollar AS per ons pada awal perdagangan.
Adapun sepanjang tahun 2025, harga emas di pasar spot tercatat sudah menguat 34,5 persen.
Sementara harga emas berjangka AS untuk kontrak pengiriman Desember ditutup naik 2,2 persen ke 3.592,20 dollar AS per ons.
"Pasar emas memasuki periode musiman yang kuat, ditambah dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga pada pertemuan The Fed September ini. Kami melihat rekor baru masih mungkin tercipta,” kata Suki Cooper, Analis Logam Mulia Standard Chartered Bank.
Pasar kini memperkirakan hampir 92 persen peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed tanggal 17 September 2025 mendatang, menurut data CME FedWatch.
Dalam lingkungan suku bunga rendah, emas yang tidak memberikan imbal hasil biasanya lebih diminati investor.
Para analis juga menilai rekor kenaikan emas tahun ini didukung pula pembelian yang berkelanjutan oleh bank sentral, melemahnya dollar AS, diversifikasi portofolio dari dollar AS, serta permintaan aset aman atau safe haven di tengah ketegangan geopolitik dan perdagangan global.
Selain faktor ekonomi, ketidakpastian politik AS juga memperkuat daya tarik emas.
Presiden AS Donald Trump belakangan ini berselisih dengan The Fed, termasuk mendorong pencopotan Gubernur The Fed Lisa Cook, yang kini tengah menempuh jalur hukum. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap independensi bank sentral AS.
"Tuduhan terhadap Cook merupakan peringatan yang jelas bagi anggota FOMC lainnya untuk tunduk pada tekanan pemerintah terkait penurunan suku bunga yang substansial. Situasi seperti ini membuat emas semakin menarik,” tulis Commerzbank dalam catatan risetnya.
Selanjutnya, perhatian investor tertuju pada rilis data tenaga kerja non-pertanian (nonfarm payrolls/NFP) AS pada Jumat mendatang. Data ini akan menjadi petunjuk penting mengenai seberapa besar peluang pemangkasan suku bunga pada bulan September.
"Jika data ketenagakerjaan lemah minggu ini, maka dapat memicu kembali diskusi seputar kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 50 bps," kata Zain Vawda, analis di MarketPulse oleh OANDA.
Selasa, 02 September 2025
Equityworld Futures | Usai Libur Hari Buruh AS, Wall Street Bakal Hadapi September yang Berat
Equityworld Futures | Usai Libur Hari Buruh AS, Wall Street Bakal Hadapi September yang Berat
Equityworld Futures | Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Wall Street libur pada perdagangan Senin 1 September 2025 untuk merayakan Hari Buruh di AS.
Equityworld Futures | Harga Emas Meroket, Tembus Level Kunci
Dilaporkan CNBC, Wall Street akan segera menghadapi bulan yang berat. Pasalnya, September merupakan bulan dengan penurunan terbesar bagi S&P 500, Dow Jones, dan Nasdaq sejak 1950.
Indeks S&P 500 khususnya telah mengalami kinerja September yang sangat lemah selama 10 tahun terakhir.
Di sisi lain, indeks pasar secara umum rata-rata mengalami penurunan sebesar 0,7 persen selama bulan tersebut.
Sebelumnya, indeks-indeks utama Wall Street ditutup pada bulan Agustus dengan kenaikan yang solid.
Indeks Dow Jones, yang terdiri dari 30 saham, mencatat kenaikan lebih dari 3 persen pada bulan Agustus. Sementara S&P 500 mencatat kenaikan hampir 2 persen.
Sedangkan, indeks Nasdaq yang didominasi saham teknologi, mencatat kenaikan sebesar 1,6 persen pada bulan Agustus.
Pasar mencapai titik tertinggi baru di akhir pekan panjang dan bulan yang secara historis buruk bagi indeks acuan utama.
Pada akhir perdagangan Agustus, saham anjlok karena investor menarik sejumlah uang dari pasar menjelang akhir pekan panjang setelah indeks S&P 500 mencetak rekor dan kinerja Nvidia yang solid minggu lalu.
Sementara itu, data inflasi baru menunjukkan kenaikan harga masih menjadi risiko menjelang bulan baru.
Indeks S&P 500 ditutup melemah 0,64 persen pada level 6.460,26, tetapi tetap mencatatkan kenaikan bulan keempat berturut-turut.
Lalu, indeks Nasdaq Composite turun 1,15 persen dan ditutup pada level 21.455,55.
Sementara indeks Dow Jones Industrial Average turun 92,02 poin atau 0,20 persen dan ditutup pada 45.544,88.
Personal Consumption Expenditure (PCE) inti, ukuran inflasi utama yang diawasi oleh Federal Reserve yang mengecualikan biaya makanan dan energi, meningkat 2,9 persen pada Juli 2025.
Hasil ini sejalan dengan ekspektasi tetapi terjadi percepatan dari bulan sebelumnya dan merupakan level tertinggi sejak Februari.
Senin, 01 September 2025
Equityworld Futures | Arah Wall Street Pekan Ini: Investor Menanti Data Ketenagakerjaan AS
Equityworld Futures | Arah Wall Street Pekan Ini: Investor Menanti Data Ketenagakerjaan AS
Equityworld Futures | Rilis data pasar tenaga kerja AS akan menguji keyakinan investor atas pemangkasan suku bunga dan tren reli saham Wall Street dalam sepekan ke depan.
Equityworld Futures | Harga Emas Spot Sentuh Level Tertinggi Empat Bulan Senin (1/9) Pagi
Melansir Reuters pada Senin (1/9/2025), data ketenagakerjaan bulan lalu yang jauh lebih lemah dari perkiraan memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), akan kembali memangkas suku bunga pada pertemuan September mendatang, sebagai upaya menopang pasar tenaga kerja meski risiko inflasi masih membayangi.
Menurut Jack Janasiewicz, Lead Portfolio Strategist di Natixis Investment Managers Solutions, laporan ketenagakerjaan yang kembali lemah pada Agustus berpotensi memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi. Namun, di sisi lain, pasar bisa menilai hal itu sebagai alasan untuk mendorong pemangkasan suku bunga lebih agresif.
“Penurunan suku bunga kemungkinan lebih dominan ketimbang perlambatan moderat di pasar tenaga kerja, yang pada akhirnya akan menopang perekonomian dan pasar saham,” ujarnya.
Laporan ketenagakerjaan menjadi rilis ekonomi utama pertama bulan ini. Survei Reuters memperkirakan penambahan 75.000 tenaga kerja pada Agustus, setelah bulan sebelumnya hanya tercatat 73.000 dengan revisi turun signifikan pada dua bulan sebelumnya.
Alex Grassino, Global Chief Economist di Manulife Investment Management, menilai indikator lain seperti tingkat pengangguran dan upah per jam kemungkinan menunjukkan pesan serupa: pasar tenaga kerja AS telah mendingin.
Ekspektasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September semakin menguat setelah Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan risiko di pasar kerja meningkat. Data LSEG pada Jumat menunjukkan probabilitas 89% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga 25 basis poin pada pertemuan 16–17 September mendatang.
“Itu membutuhkan kekuatan yang sangat luas dalam laporan untuk membuat The Fed mempertimbangkan kembali langkah pemangkasan suku bunga, dan kemungkinan itu cukup rendah,” kata Drew Matus, Chief Market Strategist di MetLife Investment Management.
Matus menambahkan, “Laporan yang moderat sekalipun tidak akan menghentikan The Fed untuk memangkas suku bunga.”
Futures suku bunga Fed juga mencerminkan ekspektasi pemangkasan sekitar 55 basis poin hingga akhir tahun atau setara lebih dari dua kali penurunan standar.
Saham AS terus menguat sejak menyentuh titik terendah tahun ini pada April. Investor mengabaikan kekhawatiran bahwa tarif impor yang diterapkan Presiden Donald Trump akan menyeret ekonomi ke jurang resesi. Saham teknologi dan sektor lain pun mendapat dorongan dari optimisme atas potensi bisnis kecerdasan buatan (AI).
Namun, pada perdagangan Jumat (29/8/2025), indeks saham terkoreksi karena penurunan di saham terkait AI memperburuk pelemahan sektor teknologi. Menjelang laporan keuangan Broadcom pada Kamis depan, indeks S&P 500 tercatat naik 1,9% sepanjang Agustus, mendorong kenaikan sepanjang tahun menjadi sekitar 10%, mendekati level tertinggi sepanjang masa.
Meski demikian, pasar kini memasuki periode yang secara historis rawan. Berdasarkan Stock Trader’s Almanac, dalam 35 tahun terakhir, September tercatat sebagai bulan terburuk bagi S&P 500 dengan rata-rata penurunan 0,8%. Indeks bahkan turun di 18 dari 35 kali perdagangan September, menjadikannya satu-satunya bulan yang lebih sering mencatat penurunan.