Equityworld Futures | Bocoran Harga Emas Internal BRMS
Equityworld Futures | PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menegaskan target ekspansi bisnis tambangnya. Perusahaan membidik kenaikan produksi emas menjadi 70.000 hingga 75.000 troy ounce pada tahun 2025, atau meningkat dari produksi 68.000 troy ounce yang berhasil dicapai tahun sebelumnya.
Equityworld Futures | Harga Minyak, Emas & Dolar AS ‘Terbang’ Pasca Serangan Israel
Pada kuartal I-2025 saja, BRMS telah mencatatkan lonjakan produksi emas sebesar 128% secara tahunan (year on year/yoy), dari 9.623 troy ounce pada kuartal I-2024 menjadi 21.000 troy ounce. Kinerja ini mencerminkan efektivitas operasional pabrik dan peningkatan kualitas tambang yang dikelola perseroan.
“Kami tetap konservatif, namun realistis. Target produksi emas 2025 berkisar antara 70.000 hingga 75.000 troy ounce. Namun ke depannya, kami proyeksikan bisa mencapai 80.000 troy ounce di 2026, dan meningkat menjadi 90.000 troy ounce pada 2027,” papar Direktur & Chief Investor Relations BRMS, Herwin Wahyu Hidayat dalam paparan publik di Pacific Century Place, Jakarta, Selasa (12/6/2025).
Herwin mengungkapkan, pertumbuhan produksi emas akan didukung oleh kapasitas penuh fasilitas pengolahan emas yang dimiliki perseroan, salah satunya milik entitas anak Citra Palu Minerals (CPM) yang menggunakan teknologi carbon-in-leach (CIL). “Saat ini pabrik kami sudah beroperasi penuh, jadi fluktuasi produksi lebih dipengaruhi oleh kadar kandungan emas di dalam batuan tambang,” jelasnya.
Adapun kadar emas dari tambang-tambang yang dikelola BRMS rata-rata berada di kisaran 1,3 hingga 1,7 gram per ton. Namun, ke depan perusahaan akan mulai mengeksplorasi dan menambang dari area tambang bawah tanah dengan kadar emas lebih tinggi, yaitu mencapai 4,9 gram per ton.
Sejalan dengan agenda ekspansi dan penambahan cadangan emas, BRMS optimistis dapat menggandakan produksi emas menjadi 150.000 troy ounce pada 2028. Capaian ini akan menjadi tonggak penting dalam memperkuat kinerja operasional maupun keuangan perusahaan.
“Kami sangat optimistis, apalagi proyeksi internal kami memperkirakan harga emas global akan berada di kisaran US$ 2.750 hingga US$ 3.000 per troy ounce. Dengan struktur biaya operasional kami yang efisien—di kisaran US$ 1.300 hingga US$ 1.500 per troy ounce—maka margin keuntungan masih sangat besar,” jelas Herwin.
Ia menegaskan, jika tren harga emas tetap berada di atas US$ 3.200 per troy ounce seperti saat ini, maka BRMS akan mencetak laba bersih yang jauh lebih tinggi, sehingga potensi surplus saldo laba ditahan akan tercapai lebih cepat.