Equityworld Futures | Bursa Asia Siap Menguat Usai Wall Street Cetak Rekor Tertinggi
Equityworld Futures | Bursa saham Asia siap memulai perdagangan dengan kuat pada Jumat (12/12/2025), setelah saham AS mencapai rekor baru. Pasalnya, optimisme seputar siklus pelonggaran kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) membantu meredam kekhawatiran akan pengeluaran besar-besaran untuk infrastruktur kecerdasan buatan (AI).
Equityworld Futures | Ngamuk! Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Sebulan, Perak Tembus Langit
Indeks saham berjangka Jepang, Australia, dan Hong Kong menunjukkan kenaikan pada perdagangan awal Asia, setelah S&P 500 naik 0,2% pada Kamis. Nasdaq 100 yang didominasi saham teknologi turun 0,4%, setelah melonjak lebih tajam sebelumnya karena laporan laba Oracle Corp mengecewakan, yang mengungkap pengeluaran besar dan pendapatan tidak mencapai perkiraan.
Aksi perdagangan Kamis mengangkat Indeks MSCI All Country World—salah satu indikator pasar saham yang paling luas—ke rekor penutupan tertinggi baru dan menempatkan acuan saham global ini menuju tahun terbaiknya sejak 2019.
Obligasi pemerintah AS berfluktuasi tajam, menyebabkan imbal hasil sedikit lebih tinggi setelah diperdagangkan di level lebih rendah sepanjang Kamis. Data menunjukkan klaim pengangguran awal meningkat lebih dari perkiraan pada pekan 6 Desember. Sementara itu, indeks dolar AS diperdagangkan di sekitar level terendah dua bulan.
Emas naik lebih dari 1% pada Kamis, mendekati rekor baru, sementara perak mencetak rekor penutupan harian tertinggi ketiga dan telah meningkat lebih dari dua kali lipat tahun ini. Minyak turun dan Bitcoin berfluktuasi dalam kisaran sempit sekitar US$93.000.
Di Asia, data yang akan dirilis termasuk produksi industri Malaysia dan Jepang, serta inflasi India. Perdana Menteri (PM) Thailand Anutin Charnvirakul bergerak membubarkan parlemen, menyiapkan panggung bagi pemilu dini, setelah laporan tentang partai politik utama yang mendukung pemerintah minoritasnya berencana menarik dukungannya.
Meski saham AS mencapai rekor tertinggi, kehati-hatian terhadap saham teknologi tetap ada setelah laporan keuangan Oracle memicu kekhawatiran akan valuasi teknologi dan apakah pengeluaran besar untuk infrastruktur AI akan membuahkan hasil.
Meski sektor ini menggerakkan reli luar biasa S&P 500 tahun ini, kekhawatiran akan pengeluaran mendorong sejumlah investor beralih ke sektor lain karena prospek ekonomi AS tetap kuat. Nvidia Corp turun 1,6% pada Kamis, sementara indeks Magnificent Seven yang terdiri dari raksasa teknologi melemah 0,6%.
"Pasar kini jauh lebih waspada terhadap pengeluaran terkait AI, yang sangat kontras dengan pertengahan 2025 ketika setiap indikasi peningkatan belanja modal memicu antusiasme," jelas Susana Cruz, ahli strategi dari Panmure Liberum. "Oracle menjadi titik terlemah dalam hal ini, terutama karena sebagian besar investasinya didanai dengan utang."
Jumat, 12 Desember 2025
Equityworld Futures | Bursa Asia Siap Menguat Usai Wall Street Cetak Rekor Tertinggi
Kamis, 11 Desember 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Naik Usai The Fed Pangkas Suku Bunga
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Naik Usai The Fed Pangkas Suku Bunga
Equityworld Futures | Harga emas dunia menguat pada akhir perdagangan Rabu (10/12/2025) waktu setempat atau Kamis (11/12/2025), usai bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), memangkas suku bunga 25 bps ke level 3,50-3,75 persen.
Equityworld Futures | The Fed Pangkas Suku Bunga, Harga Emas Naik dan Perak Cetak Rekor!
Namun, pelaku pasar masih dibayangi ketidakpastian terkait arah kebijakan moneter tahun depan.
Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,7 persen ke level 4.236,57 dollar AS per ons.
Sementara itu, kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Februari ditutup melemah tipis 0,3 persen ke 4.224,70 dollar AS per ons.
The Fed memangkas suku bunga melalui pemungutan suara yang kembali terbagi, namun mengisyaratkan kemungkinan jeda penurunan suku bunga pada pertemuan berikutnya.
Pejabat The Fed menunggu sinyal yang lebih jelas mengenai arah inflasi dan kondisi pasar tenaga kerja. “Pelaku pasar emas menyukai hasil keputusan (The Fed) ini. Harga bergerak di level tertinggi harian setelah sempat terjadi aksi ambil untung,” ujar Tai Wong, analis logam independen.
Suku bunga yang lebih rendah memang umumnya meningkatkan daya tarik emas sebagai aset tanpa imbal hasil.
Meski demikian, prospek kebijakan tahun depan masih belum solid.
Sebagian besar pejabat The Fed memperkirakan perlunya pemangkasan suku bunga lanjutan pada 2026, tetapi sebagian tidak mendukung pemangkasan tambahan, bahkan tiga pejabat memproyeksikan kenaikan suku bunga.
Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa kebijakan suku bunga saat ini berada pada posisi yang siap merespons perkembangan ekonomi ke depan.
Namun, ia menolak memberikan sinyal apakah pemangkasan lanjutan akan dilakukan dalam waktu dekat. “Powell berhasil mendorong pemangkasan suku bunga meski komite terbelah, dan pasar merespons positif. Namun, belum jelas apakah emas bisa kembali mencetak rekor tertinggi,” kata Wong.
Di sisi lain, harga perak melonjak ke rekor tertinggi baru di level 61,85 dollar AS per ons.
Rabu, 10 Desember 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Global Melempem saat Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga Fed
Equityworld Futures | Harga Emas Global Melempem saat Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga Fed
Equityworld Futures | Harga emas dunia turun pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB), karena para pedagang, yang sebagian besar telah memperhitungkan kemungkinan pemangkasan suku bunga Federal Reserve, mengalihkan perhatian mereka ke nada pertemuan kebijakan dua hari bank sentral AS yang dimulai hari ini.
Equityworld Futures | Harga Emas Terbang, Perak Menggila & Pecah Rekor Baru
Sebagian besar para pedagang tersebut mencari sinyal siklus pelonggaran mendatang mungkin lebih lembut daripada yang diantisipasi pasar.
Mengutip Yahoo Finance, Rabu, 10 Desember 2025, harga emas berjangka turun 0,1 persen menjadi USD4.214,70 per ons. Sementara harga emas spot turun 0,5 persen menjadi USD4.186,93.
Adapun posisi menjelang pertemuan telah mendominasi arus masuk, kata analis pasar senior OANDA Kelvin Wong. "Awal bulan ini, Jerome Powell mengisyaratkan arahan pemangkasan suku bunga yang hawkish dalam konferensi persnya. Oleh karena itu, investor di pasar obligasi AS sedang menyesuaikan posisi mereka," terang dia.
Fed bakal pangkas suku bunga agresif
Para analis memperkirakan Fed akan memberikan pemotongan suku bunga yang agresif, yang memadukan pengurangan biaya pinjaman dengan perkiraan yang menggarisbawahi standar tinggi untuk pelonggaran tambahan pada tahun depan.
Pasar menunjukkan probabilitas 89 persen untuk penurunan seperempat poin ke level 3,5 persen hingga 3,75 persen pada rapat minggu ini, menurut FedWatch Tool CME. Suku bunga yang lebih rendah biasanya mendukung aset non-imbal hasil seperti emas.
Selasa, 09 Desember 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Naik pada Selasa (9/12) Pagi, Pasar Menanti Arah Kebijakan Moneter The Fed
Equityworld Futures | Harga Emas Naik pada Selasa (9/12) Pagi, Pasar Menanti Arah Kebijakan Moneter The Fed
Equityworld Futures | Harga emas naik pada perdagangan Selasa (9/12/2025) pagi. Pukul 07.32 WIB, harga emas untuk pengiriman Februari 2026 ada di level US$ 4.223,30 per ons troi, naik 0,13% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 4.217,70 per ons troi.
Equityworld Futures | Harga Emas “Membeku”: Semua Tegang Karena Menunggu Satu Berita Penting
Harga emas naik, saat para trader menanti pengumuman kebijakan moneter The Federal Reserve pekan ini yang diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuannya dan akan memberikan panduan kebijakan moneter untuk tahun depan.
Mengutip Bloomberg, para trader memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan Desember.
Kevin Hassett, salah satu kandidat kuat yang akan mengambil alih posisi Ketua The Fed mengatakan tidak bertanggung jawab untuk menyusun rencana suku bunga selama enam bulan ke depan.
Harga emas telah menguat sekitar 60% sepanjang tahun ini didorong oleh peningkatan pembelian oleh bank sentral.
Meski begitu, kecurigaan bahwa The Fed akan menghentikan kebijakan pemangkasan suku bunga baru-baru ini dapat membebani emas. Analis BMI, unit Fitch Solution Inc dalam sebuah catatan memperkirakan bahwa harga emas batangan kemungkinan bisa jatuh di bawah US$ 4.000 per ons troi karena siklus pelonggaran moneter yang dimulai tahun 2024 mulai kehilangan momentum.
Senin, 08 Desember 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Naik Jelang Rapat The Fed, Perak Tembus Rekor Tertinggi
Equityworld Futures | Harga Emas Naik Jelang Rapat The Fed, Perak Tembus Rekor Tertinggi
Equityworld Futures | Harga emas naik pada perdagangan di Jumat (5/12). Kenaikan tersebut didorong meningkatnya keyakinan pasar bahwa suku bunga akan dipangkas oleh Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS).
Equityworld Futures | G7 dan Uni Eropa tengah membahas rencana mengganti batas harga ekspor minyak dari Rusia.
Dilansir dari Reuters, Senin (8/12). harga spot gold naik 1% menjadi US$4.212,16. Sementara emas berjangka ditutup tidak berubah di US$4.243.
Perak juga melonjak 2,6% ke US$58,59. Ia mencapai level tertinggi sepanjang masa. Platinum stabil di US$1.646,10. Sementara palladium naik 0,3% menjadi US$1.453,39.
“Pasar semakin yakin bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga, dan pelemahan dolar turut mendukung harga emas,” kata Kepala Strategi Komoditas Global TD Securities, Bart Melek.
Data ekonomi menunjukkan kenaikan dari pengeluaran konsumsi pribadi inti sebanyak 0,3% di September. Sementara kenaikan tahunan melambat menjadi 2,8%. Hal ini mengikuti laporan private payroll yang menunjukkan penurunan tajam terbesar dalam lebih dari dua setengah tahun.
Komentar dovish dari sejumlah pejabat bank sentral semakin meningkatkan harapan pelonggaran kebijakan suku bunga. Pasar kini menilai probabilitas pemangkasan suku bunga terjadi hingga 87,2%.
Melek juga buka suara terkait dengan kenaikan pesat harga perak tahun ini. Ia mengatakan perak mengikuti tren penguatan emas.
Jumat, 05 Desember 2025
Equityworld Futures | Mumpung Harga Emas Cuma Naik Tipis, Sebaiknya Jual atau Beli?
Equityworld Futures | Mumpung Harga Emas Cuma Naik Tipis, Sebaiknya Jual atau Beli?
Equityworld Futures | Harga emas dunia naik terbatas pada perdagangan kemarin. Sikap investor yang masih wait and see membuat harga emas sulit bergerak lebih signifikan.
Equityworld Futures | Harga Emas Tersandera Jelang Keputusan The Fed, Perak Anjlok Brutal
Pada Kamis ((4/12/2025), harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 4.208/troy ons. Menguat 0,11% dibandingkan hari sebelumnya.
Sepertinya pelaku pasar sedang mencerna data ketenagakerjaan terbaru di Amerika Serikat (AS). Automatic Data Processing (ADP) melaporkan, sektor swasta Negeri Paman Sam mengurangi 32.000 lapangan kerja pada November.
Sedangkan Challenger, Gray and Christmas Inc mengumumkan angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada November mencapai 71.321. Ini menjadi angka PHK November tertinggi sejak 2022.
Sepanjang Januari-November, angka PHK di Negeri Adikuasa mencapai 1.720.821. Melonjak 54% dibandingkan 11 bulan pertama 2024.
Sementara itu, dunia usaha di AS berencana merekrut 9.074 orang pekerja pada November. Ini menjadi angka terendah dalam tiga bulan terakhir.
Data dari ADP dan Challenger, Gray and Christmas tersebut menjadi gambaran bahwa pasar tenaga kerja AS sedang lesu. Ini bisa menyebabkan bank sentral Federal Reserve tergerak untuk memberikan stimulus moneter berupa penurunan suku bunga acuan untuk menggairahkan perekonomian.
Mengutip CME FedWatch, peluang pemangkasan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,5-3,75% dalam rapat bulan ini mencapai 87%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas terasa lebih menguntungkan saat suku bunga turun.
Namun semua ini baru asumsi. Investor sepertinya masih memasang mode waspada, kehatian-hatian penuh.
Sebelum rapat The Fed pekan depan, rasanya investor tetap akan bersikap konservatif. Pelaku pasar akan lebih memilih menunggu di pinggir lapangan, belum mau bersikap agresif.
Rabu, 03 Desember 2025
Equityworld Futures | Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Jatuh ke Dekat $4.200 di Balik Aksi Profit Taking, Pedagang Menunggu Data AS
Equityworld Futures | Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Jatuh ke Dekat $4.200 di Balik Aksi Profit Taking, Pedagang Menunggu Data AS
Equityworld Futures | Harga Emas (XAU/USD) jatuh ke dekat $4.210 selama awal perdagangan sesi Asia pada hari Rabu. Logam mulia ini kehilangan momentum saat para pedagang melakukan profit taking menjelang rilis data penting AS yang akan datang. Para pedagang bersiap untuk menghadapi rilis Perubahan Ketenagakerjaan ADP dan data PMI Jasa ISM AS yang akan dirilis nanti pada hari Rabu.
Equityworld Futures | Harga Emas Anjlok Gara-Gara Bandar Mulai Obral Besar-Besaran
Logam kuning ini telah jatuh sekitar 0,65% pada hari ini di tengah aksi profit taking dari para pedagang kontrak berjangka jangka pendek dan meningkatnya selera risiko di pasar secara umum. Namun, potensi penurunan mungkin terbatas di balik taruhan terhadap penurunan suku bunga lainnya oleh Federal Reserve (The Fed) bulan ini.
"Ini mungkin hanya sedikit aksi profit taking ... fokus terbesar pasar belakangan ini adalah ekspektasi pada penurunan suku bunga, dan itu tetap cukup stabil," kata Peter Grant, wakil presiden dan kepala strategi logam senior di Zaner Metals.
Para pedagang kontrak berjangka suku bunga The Fed kini memprakirakan peluang hampir 89% pada penurunan suku bunga pada akhir pertemuan The Fed pada 9-10 Desember, naik dari probabilitas 71% seminggu yang lalu, menurut CME FedWatch Tool. Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya peluang memegang Emas, mendukung logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil ini.
Di tempat lain, utusan AS, Steve Witkoff, dijadwalkan bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, minggu ini untuk membahas rencana perdamaian potensial untuk mengakhiri perang Rusia dengan Ukraina. Tanda-tanda meningkatnya ketegangan dapat mendorong aset-aset safe-haven seperti harga Emas, sementara optimisme seputar kesepakatan perdamaian dapat melemahkan XAU/USD dalam jangka pendek.
Selasa, 02 Desember 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Meledak! Kembali Tembus US$4.200, Rekor Tertinggi 6 Minggu
Equityworld Futures | Harga Emas Meledak! Kembali Tembus US$4.200, Rekor Tertinggi 6 Minggu
Equityworld Futures | Harga emas kemballi terbang mencapai level tertinggi enam minggu karena spekulasi penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) semakin membebani dolar AS. Harga perak pun mampu mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.
Equityworld Futures | Kripto Runtuh, Emas dan Perak Justru ‘Pesta Pora’ Cetak Rekor Baru
Pada perdagangan hari ini Selasa (2/12/2025) hingga pukul 06.33 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,05% di posisi US$4.234,57 per troy ons.
Sementara pada perdagangan sebelumnya Senin (1/12/2025), harga emas dunia naik 0,05% di level US$4.232,45 per troy ons. Kenaikan harga emas ini mampu mencapai level tertinggi enam minggu.
Harga emas naik ke level tertinggi enam minggu pada hari Senin, didukung oleh meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) dan melemahnya dolar AS, sementara perak mencapai rekor tertinggi menjelang rilis data ekonomi utama AS.
Pada perdagangan kemarin Senin (1/12/2025), indeks dolar AS (DXY) sempat turun mencapai level 99,009, sebelum akhirnya ditutup sedikit lebih tinggi dengan pelemahan 0,03% di level 99,41. Penurunan ini mendorong dolar AS merosot ke level terendah dalam dua minggu,
"Lingkungan yang mendasari ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut, bersama dengan tekanan inflasi yang masih di atas target The Fed, masih menjadi penopang utama dalam emas dan perak," ujar David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Para pelaku pasar telah meningkatkan taruhan penurunan suku bunga Desember menjadi 87%, menyusul data ekonomi AS yang lebih lemah dan pernyataan dovish dari para pejabat The Fed, termasuk Gubernur Christopher Waller dan Presiden The Fed New York, John Williams.
Suku bunga yang lebih rendah cenderung menguntungkan aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas.
Investor juga berfokus pada data-data penting AS minggu ini, termasuk angka ketenagakerjaan ADP November pada hari Rabu dan Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) September yang tertunda, ukuran inflasi pilihan The Fed, yang akan dirilis pada hari Jumat.
Pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, pada hari Senin nanti juga diharapkan akan memberikan petunjuk kebijakan lebih lanjut.
Sementara itu, ekspektasi bahwa Ketua The Fed berikutnya akan lebih dovish daripada sebelumnya juga mendukung emas dan perak, menurut Meger.
Penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett mengatakan pada hari Minggu bahwa, jika terpilih, ia akan dengan senang hati menjabat sebagai Ketua Fed berikutnya. Menteri Keuangan Scott Bessent mengindikasikan ketua baru dapat ditunjuk sebelum Natal.
"Kami masih melihat emas dan perak dalam tren sideways yang kuat hingga naik lebih tinggi," ujar Meger.
Senin, 01 Desember 2025
Equityworld Futures | Ramalan Emas Akhir Tahun: Bakal Terbang Tinggi atau Malah Tenggelam?
Equityworld Futures | Ramalan Emas Akhir Tahun: Bakal Terbang Tinggi atau Malah Tenggelam?
Equityworld Futures | Harga emas melesat signifikan, terbang menuju kenaikan bulanan keempat berturut-turut, bahkan harga perak mencapai rekor tertinggi baru. Optimisme para pelaku pasar untuk pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) kini semakin tinggi.
Equityworld Futures | Pemilik Emas Mohon Tenang, Harga Ambles Tapi Diamal Naik Lagi
Pada perdagangan hari ini Senin (1/12/2025) hingga pukul 06.30 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,22% di posisi US$4.221,09 per troy ons.
Sementara pada perdagangan sebelumnya Jumat (28/12/2025), harga emas dunia naik 1,76% di level US$4.230,37 per troy ons. Kenaikan harga emas ini, menuju penguatan emas bulanan keempat berturut-turut.
Harga emas spot naik 1% ke level tertinggi dua minggu pada hari Jumat, karena ekspektasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) AS akan memangkas suku bunga bulan depan mendorong permintaan untuk aset non-imbal hasil, sementara perak mencapai rekor tertinggi baru.
"Ekspektasinya adalah ekonomi akan terus melambat hingga tahun 2026, dan The Federal Reserve kemungkinan besar akan memangkas suku bunga, yang akan membuat beberapa investor kembali berinvestasi di emas," ujar Bart Melek, kepala strategi komoditas global di TD Securities.
Emas cenderung berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah.
Pernyataan dovish baru-baru ini dari Gubernur The Fed Christopher Waller dan Presiden Fed New York John Williams, dikombinasikan dengan data ekonomi yang lebih lemah setelah penutupan pemerintah AS baru-baru ini, telah memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga bulan depan.
Para pelaku pasar melihat peluang penurunan suku bunga sebesar 87% pada bulan Desember, naik dari 50% minggu lalu.
Sementara itu, "grafik teknis untuk perak telah berubah lebih bullish dalam seminggu terakhir, dan itu mengundang para spekulan berbasis grafik untuk mengambil posisi beli di pasar perak," ujar Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
Permintaan emas melemah di pasar-pasar utama Asia minggu ini, karena harga yang tinggi membatasi pembelian ritel meskipun musim pernikahan di India telah dimulai. Di China, penghapusan pengecualian pajak atas pembelian emas mengurangi minat konsumen.
Kamis, 27 November 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Ngamuk Lagi, Apakah Pesta Jilid II Sudah di Depan Mata?
Equityworld Futures | Harga Emas Ngamuk Lagi, Apakah Pesta Jilid II Sudah di Depan Mata?
Equityworld Futures | Harga emas melonjak ke level tertinggi lebih dari satu minggu seiring meningkatnya harapan terhadap pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Makin Berkilau, Harapan Pemangkasan Suku Bunga The Fed jadi Pemicu
Pada perdagangan sebelumnya Rabu (26/11/2025), harga emas dunia naik 0,82% di level US$4.163,99 per troy ons.
Pada perdagangan hari ini Kamis (27/11/2025) hingga pukul 06.10 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,08% di posisi US$4.167,68 per troy ons.
Harga emas bertahan mendekati level tertinggi lebih dari satu minggu pada perdagangan Rabu, setelah ekspektasi bahwa The Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga bulan depan membuat emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil tetap menjadi aset favorit.
"Fokus telah bergeser dari dolar ke arah penurunan suku bunga pada Desember," ujar analis Marex, Edward Meir, mencatat kenaikan harga emas meskipun indeks dolar (DXY) stabil.
Taruhan penurunan suku bunga sedikit membantu emas, begitu pula pembicaraan bahwa mereka mungkin akan segera mencalonkan ketua The Fed dan kandidat terdepan adalah Kevin Hassett dari Komite Penasihat Ekonomi presiden.
Hassett, seperti Presiden AS Donald Trump, mengatakan suku bunga seharusnya lebih rendah daripada di bawah Ketua Fed Jerome Powell. Emas, aset non-imbal hasil yang berkembang pesat dalam lingkungan suku bunga rendah, menerima dorongan tambahan dari berita ini.
Menurut alat CME FedWatch, pelaku pasar kini melihat peluang 85% penurunan suku bunga The Fed bulan depan, dibandingkan dengan 30% seminggu yang lalu.
Seperti diketahui, The Fed akan menggelar rapat terakhir tahun ini pada 9-10 Desember 2025 atau dua pekan lagi. Jika memang ada pemangkasan maka emas bisa pesta pora lagi.
Sementara itu, jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran turun minggu lalu, menunjukkan PHK yang masih rendah, meskipun pasar tenaga kerja sedang berjuang untuk menciptakan lapangan kerja yang cukup bagi mereka yang menganggur di tengah ketidakpastian ekonomi yang masih ada.
Klaim awal untuk tunjangan pengangguran AS turun 6.000 menjadi 216.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 22 November, level terendah sejak April. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan 225.000 klaim untuk pekan terakhir.
Laporan tersebut dirilis sehari lebih awal karena libur Thanksgiving pada hari Kamis. Klaim yang belum disesuaikan melonjak 25.712 menjadi 243.992 pekan lalu. Namun, peningkatan tersebut lebih rendah dari kenaikan 32.642 yang diperkirakan oleh faktor musiman, model yang digunakan pemerintah untuk menghilangkan fluktuasi musiman dari data.
Kemudian, jumlah penerima tunjangan pengangguran setelah minggu pertama bantuan, yang merupakan proksi untuk perekrutan, meningkat 7.000 menjadi 1,960 juta yang disesuaikan secara musiman selama pekan yang berakhir pada 15 November, menurut laporan klaim tersebut. Klaim berkelanjutan ini mencakup periode ketika pemerintah melakukan survei rumah tangga untuk mengetahui tingkat pengangguran bulan November.
Sementara itu, keyakinan konsumen AS juga melemah pada November karena rumah tangga semakin khawatir tentang pekerjaan dan prospek keuangan mereka. Rilis data ini menyusul serangkaian komentar dovish terbaru dari para pembuat kebijakan The Fed.
Prospek emas tetap positif, dengan sebagian besar bank riset memperkirakan harga emas akan berada di atas US$4.000 per troy ons pada tahun 2026. Deutsche Bank telah menaikkan proyeksi harga emas untuk tahun 2026 menjadi US$4.450 per troy ons dari US$4.000 per troy ons, dengan alasan arus investor yang stabil dan permintaan bank sentral yang terus berlanjut.
Rabu, 26 November 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Naik Turun Sangat Tajam, Saatnya Khawatir?
Equityworld Futures | Harga Emas Naik Turun Sangat Tajam, Saatnya Khawatir?
Equityworld Futures | Harga emas masih bergerak bak roller coaster. Namun, sang logam mulia berpotensi melanjutkan penguatan seiring dengan data Amerika Serikat perkuat spekulasi pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).
Equityworld Futures | Harga Emas Bisa Tergerus ke Level Ini pada Awal 2026
Pada perdagangan Selasa (25/11/2025), harga emas dunia turun 0,22% di level US$4.129,95 per troy ons.
Pada perdagangan hari ini Rabu (26/11/2025) hingga pukul 06.38 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,07% di posisi US$4.132,94 per troy ons.
Harga emas bergerak naik turun tajam dalam tiga hari terakhir. Harga emas ambruk pada Jumat pekan lalu tetapi kemudian terbang dengan menguat 1,8% pada Senin tetapi kemudian ambruk lagi pada Selasa.
Harga emas mengalami koreksi tipis namun cenderung berada di posisi stabil pada perdagangan Selasa karena data penjualan ritel AS yang lebih lemah dari perkiraan memperkuat ekspektasi para pedagang bahwa The Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada bulan Desember.
Harga emas pada awal hari kemarin mencapai level tertinggi sejak 14 November, dan naik hampir 2% pada hari Senin setelah beberapa pembuat kebijakan bank sentral AS mengisyaratkan dukungan untuk pemangkasan suku bunga ketiga tahun ini pada pertemuan mereka tanggal 9-10 Desember.
"Ada harapan baru untuk penurunan suku bunga di bulan Desember berdasarkan pernyataan dovish The Fed baru-baru ini, dan data ini tampaknya tidak mengubah hal itu," menurut Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals.
Indeks Harga Produsen (PPI) AS meningkat 0,3% atau inflasi secara bulanan (month to month/MtM) pada September 2025, bangkit dari kontraksi tak terduga sebesar 0,1% pada bulan sebelumnya.
Secara tahunan (YoY), PPI Amerika Serikat naik 2,7% pada September 2025, sama seperti bulan sebelumnya.
Amerika Serikat mengumumkan data penjualan ritel di AS naik 0,2% secara bulanan pada September 2025, merupakan kenaikan paling kecil dalam empat bulan. Capaian ini melambat dari kenaikan 0,6% pada Agustus dan berada di bawah perkiraan pasar yang memperkirakan kenaikan 0.4%
Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga The Fed sebesar 85% bulan depan, dibandingkan dengan 50% minggu lalu, dan probabilitas penurunan biaya pinjaman sebesar 65% pada bulan Januari, menurut data CME Group.
Gubernur The Fed Stephen Miran mengatakan pada hari Selasa bahwa pasar tenaga kerja yang memburuk membutuhkan penurunan suku bunga lebih lanjut, menggemakan pernyataan dovish dari Gubernur The Fed Christopher Waller pada hari Senin.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah, dan selama ketidakstabilan geopolitik dan ekonomi.
"Kondisi mendasar berupa ketidakpastian ekonomi yang berkelanjutan, turbulensi geopolitik, dan ekspektasi dovish The Fed terus mendukung harga emas (dalam jangka pendek)," ujar analis ActivTrades, Ricardo Evangelista.
Selasa, 25 November 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Menguat, Didukung Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Menguat, Didukung Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Equityworld Futures | Harga emas dunia menguat lebih dari 1 persen pada akhir perdagangan Senin (24/11/2025) waktu setempat atau Selasa (25/11/2025) pagi WIB.
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Kinclong Lagi
Kenaikan terjadi di tengah meningkatnya ekspektasi pasar bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada Desember.
Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot naik 1,2 persen menjadi 4.111,86 dollar AS per ons. Sementara itu, kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup menguat 0,4 persen ke level 4.094,20 dollar AS per ons.
"Pasar semakin yakin bahwa The Fed berada di jalur untuk menurunkan suku bunga pada Desember," kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas TD Securities.
Optimisme tersebut menguat setelah Presiden The Fed New York, John Williams, mengatakan pada Jumat pekan lalu bahwa suku bunga AS dapat turun “dalam waktu dekat” tanpa mengganggu target inflasi maupun menekan pasar tenaga kerja.
Kini pasar memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada bulan depan mencapai 79 persen, menurut CME FedWatch.
Sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil, emas memang cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah, serta di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global.
"Kami menunggu data ekonomi, dan ekspektasinya adalah data akan lebih lemah. Inflasi juga kemungkinan tidak terlalu tinggi. Semua ini mendukung pergerakan harga emas yang positif," tambah Melek.
Jumat, 21 November 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Bergejolak Ekstrem! Apa Sumber Kekacauannya?
Equityworld Futures | Harga Emas Bergejolak Ekstrem! Apa Sumber Kekacauannya?
Equityworld Futures | Harga emas melemah usai kenaikan dua hari beruntun. Harga emas turun usai data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat, meredupkan prospek penurunan suku bunga Desember
Equityworld Futures | Harga Emas Stabil usai Rilis Data Penggajian AS
Pada perdagangan Kamis (20/11/2025), harga emas dunia turun 0,9% ke posisi US$4.076,99 per troy ons. Pelemahan ini mematahkan penguatan harga emas selama dua hari beruntun.
Pada perdagangan hari ini Jumat (21/11/2025) hingga pukul 06.18 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,19% ke posisi US$4.084,84 per troy ons.
Dalam sepekan terakhir, Harga emas bergerak bak roller coaster. Harga emas sempat ambruk 2% pada Jumat pekan lalu kemudian jatuh lagi hampir 1% pada Senin pekan ini. Namun, harganya kemudian melesat pada Selasa dan Rabu tetapi jatuh lagi kemarin.
Harga emas turun pada perdagangan Kamis karena investor mencerna laporan ketenagakerjaan AS bulan September, yang menunjukkan angka ketenagakerjaan yang lebih kuat dari perkiraan dan meredam prospek penurunan suku bunga Desember. Dolar AS yang bertahan di level 100 juga menjadi faktor pelemahan harga emas.
Pada perdagangan Kamis (20/11/2025), indeks dolar AS (DXY) sedikit melemah 0,01% di level 100,21. Meskipun melemah, indeks dolar mampu bertahan diatas level 100.
Sementara itu, laporan Departemen Tenaga Kerja yang diawasi ketat, masih tertunda efek penutupan pemerintah kemarin, menunjukkan bahwa data penggajian nonpertanian bulan September meningkat sebesar 119.000, lebih dari dua kali lipat perkiraan kenaikan 50.000.
"(Data) ini pada dasarnya mengonfirmasi apa yang dibahas The Fed pada bulan Oktober, pasar tenaga kerja yang melambat namun stabil. Pemangkasan suku bunga pada bulan Desember kini tampaknya semakin tidak mungkin, menambah tekanan pada emas," menurut Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals.
Saat ini para pelaku pasar melihat peluang hampir 40% untuk pemangkasan suku bunga bulan depan. Emas, aset yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah.
Karena penutupan pemerintah, Biro Statistik Tenaga Kerja telah membatalkan rilis laporan Oktober, dan malah menggabungkannya dengan angka-angka November. Laporan gabungan tersebut akan dirilis pada 16 Desember, setelah pertemuan The Fed berikutnya.
Sementara itu, risalah rapat The Fed bulan Oktober mengungkapkan pada hari Rabu bahwa para pembuat kebijakan menurunkan suku bunga meskipun ada peringatan bahwa langkah tersebut dapat meningkatkan risiko inflasi dan merusak kepercayaan publik terhadap bank sentral.
Emas, aset safe haven tradisional, telah naik 55% tahun ini, mencapai rekor tertinggi US$4.381,22 per troy ons pada 20 Oktober.
Kamis, 20 November 2025
Equityworld Futures | Wall Street Menguat, Didorong Laporan Kinerja Nvidia
Equityworld Futures | Wall Street Menguat, Didorong Laporan Kinerja Nvidia
Equityworld Futures | Indeks Saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup menguat pada perdagangan Rabu (17/11). Hal ini didorong oleh reli saham teknologi menjelang rilis laporan kinerja Nvidia.
Equityworld Futures | Harga Emas Pangkas Kenaikan Usai Rilis Risalah The Fed
Dikutip dari Reuters, Kamis (20/11), Dow Jones Industrial Average naik 47,03 poin atau 0,10 persen ke 46.138,77, S&P 500 menguat 24,87 poin atau 0,38 persen ke 6.642,19 dan Nasdaq Composite bertambah 131,38 poin atau 0,59 persen ke 22.564,23.
Nvidia yang merupakan pendorong reli pasar dalam beberapa bulan terakhir melaporkan kinerja keuangan yang lebih baik dari perkiraan. Selain itu, perusahaan tersebut juga memproyeksikan pendapatan kuartal keempat bisa melampaui estimasi.
“Perusahaan-perusahaan yang menjadi pelanggan Nvidia terus berekspansi dan meningkatkan investasi mereka di infrastruktur AI, jadi permintaan chip tampaknya akan terus naik,” kata Rob Haworth, Senior Investment Strategist di U.S. Bank Wealth Management, Seattle.
Nvidia mengatakan pihaknya memperkirakan penjualan kuartal keempat bisa mencapai USD 65 miliar, lebih tinggi 2 persen dibandingkan dengan estimasi rata-rata analis sebesar USD 61,66 miliar.
Pada perdagangan Rabu (20/11) saham Nvidia naik lebih dari 4 persen dalam perdagangan yang diperpanjang. Pasar global memang mengamati Nvidia untuk menentukan apakah investasi miliaran dolar dalam perluasan infrastruktur AI telah menghasilkan gelembung valuasi yang berpotensi melampaui fundamental.
Selain faktor Nvidia, government shutdown yang sudah berakhir membuat pengumpulan data ekonomi secara resmi mulai kembali berjalan. Nantinya, investor juga akan mencermati laporan ketenagakerjaan AS untuk bulan September yang akan dirilis pada Kamis (20/11).
Jika nantinya laporan itu tak memenuhi ekspektasi, hal tersebut dapat mempengaruhi keputusan suku bunga Federal Reserve AS atau The Fed pada akhir pertemuan bulan depan.
Rabu, 19 November 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Belum Mau Bersinar
Equityworld Futures | Harga Emas Belum Mau Bersinar
Equityworld Futures | Harga emas turun pada Selasa, 18 November 2025. Ini melanjutkan penurunan sebelumnya karena memudarnya kepercayaan terhadap pemangkasan suku bunga Federal Reserve pada Desember yang mendukung dolar dan menekan aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Equityworld Futures | Harga Emas Akhirnya Bangkit, Pengangguran Amerika Jadi “Dewa” Penolong
Dilansir dari Investing.com, Rabu, 19 November 2025, harga emas spot turun satu persen menjadi USD4.036,10 per ons dan harga emas berjangka untuk Desember turun 0,2 persen menjadi USD4.036,89 per ons.
Emas merosot menjelang data penggajian AS
Logam kuning bergerak melemah pada Selasa, menandai sesi pelemahan keempat berturut-turut karena penguatan dolar AS dan memudarnya ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve bulan depan.
Hal ini terjadi di tengah meningkatnya kewaspadaan terhadap ekonomi AS, dengan penundaan pembacaan resmi utama akibat penutupan pemerintah yang berkepanjangan, yang diperkirakan membuat The Fed tidak menyadari adanya kemungkinan penurunan suku bunga pada Desember.
Gubernur Federal Reserve Christopher Waller memperingatkan tentang melemahnya pasar tenaga kerja dalam pidatonya pada Senin, menyerukan penurunan suku bunga seperempat poin lagi bulan depan.
Namun, pejabat The Fed lainnya juga telah memperingatkan tentang tingkat inflasi yang masih terlalu tinggi, sehingga memberikan isyarat beragam tentang kemungkinan penurunan suku bunga pada Desember.
CME Fedwatch menunjukkan pasar memperkirakan peluang 42,4 persen untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin, dan peluang 57,6 persen untuk mempertahankan suku bunga.
Dengan mempertimbangkan hal ini, semua mata tertuju pada rilis data penggajian nonpertanian untuk September, pada Kamis, karena ini kemungkinan akan menjadi data resmi terbaru di pasar tenaga kerja sebelum pertemuan Fed pada 10-11 Desember.
Suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih panjang mengurangi daya tarik aset non-imbal hasil seperti emas, mengingat obligasi pemerintah AS menawarkan imbal hasil yang relatif lebih stabil di lingkungan suku bunga tinggi.
Goldman melihat permintaan bank sentral
Meskipun mengalami kerugian baru-baru ini, Goldman Sachs masih melihat banyak potensi kenaikan untuk logam kuning, didorong oleh permintaan bank sentral.
Bank-bank sentral kemungkinan membeli emas dalam jumlah besar pada November dalam tren multi-tahun untuk mendiversifikasi cadangan guna melindungi risiko geopolitik dan keuangan, kata Goldman Sachs pada Senin.
Perusahaan Wall Street tersebut memperkirakan pembelian sebesar 64 ton untuk September, naik dari 21 ton pada Agustus.
Goldman menegaskan kembali dalam sebuah catatan harga emas akan mencapai UDD4.900 pada akhir 2026, dengan kemungkinan kenaikan lebih lanjut jika investor swasta terus mendiversifikasi portofolio mereka.
Platinum spot turun 1,1 persen menjadi USD1.539,00 per ons, sementara perak spot turun 1,8 persen menjadi USD49,800 per ons. Di antara logam industri, harga tembaga berjangka acuan di London Metal Exchange turun satu persen menjadi USD10.671,00 per ton, berbalik arah dari kenaikan kuat minggu lalu.
Selasa, 18 November 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Anjlok Tertekan Penguatan Dollar AS dan Turunnya Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Anjlok Tertekan Penguatan Dollar AS dan Turunnya Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga
Equityworld Futures | Harga emas dunia jatuh 1,5 persen pada akhir perdagangan Senin (17/11/2025) waktu New York atau Selasa (18/11/2025) pagi WIB.
Equityworld Futures | Harga Emas Ambruk 3 Hari Beruntun, Diramal Bisa Jeblok ke US$3.800
Dollar AS menguat dan ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) untuk Desember kembali merosot. Kondisi ini menekan permintaan emas.
Mengutip Reuters, harga emas spot turun 1,5 persen ke 4.019,12 dollar AS per ons. Kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember melemah 0,5 persen ke 4.074,50 dollar AS per ons.
Indeks dollar AS yang menguat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. Dampaknya terasa pada permintaan, terutama menjelang rilis rangkaian data ekonomi AS yang sempat tertunda akibat penutupan pemerintahan.
Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger, menilai penurunan ekspektasi pemangkasan suku bunga ikut menahan optimisme pasar.
"Saat ini, ekspektasi terhadap penurunan suku bunga The Fed lebih rendah, yang telah mengurangi optimisme terhadap emas," ujar David.
Data tenaga kerja AS untuk September dijadwalkan rilis pada Kamis. Risalah pertemuan The Fed, ketika bank sentral memangkas bunga 25 basis poin, akan diterbitkan pada Rabu.
Pejabat The Fed semakin sering menyuarakan pandangan hawkish untuk pertemuan Desember. Pelaku pasar kini menilai peluang pemangkasan bunga 25 basis poin hanya 41 persen, turun dari lebih 60 persen pekan lalu berdasarkan CME FedWatch Tool.
Wakil Ketua The Fed, Philip Jefferson, mengatakan bank sentral perlu “melangkah secara hati-hati” karena risiko inflasi masih harus dikendalikan.
Senin, 17 November 2025
Equityworld Futures | Tak Hanya Suku Bunga, Gerak Wall Street Dibayangi Laporan Nvidia
Equityworld Futures | Tak Hanya Suku Bunga, Gerak Wall Street Dibayangi Laporan Nvidia
Equityworld Futures | Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street) ditutup bervariasi pada perdagangan di Jumat (14/11). Laporan Nvidia tengah dinanti-natikan investor selagi mereka mengkhawatirkan kemungkinan tak adanya pemangkasan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) di Desember 2025.
Equityworld Futures | Harga Emas Lagi Terjun Bebas, Ini Prediksi Kapan Lonjakan Berikutnya
Dilansir dari Reuters, Senin (17/11), S&P 500 melemah 0,05% ke 6.734,11. Nasdaq naik 0,13% ke 22.900,59. Sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 0.65% ke 47.147,48.
Dalam beberapa hari terakhir, pelaku pasar semakin gelisah mengenai kecepatan pemangkasan suku bunga dan valuasi mahal saham-saham teknologi kecerdasan buatan (AI) yang selama beberapa tahun menjadi pendorong utama reli pasar saham dari AS.
Ekspektasi The Fed akan memotong suku bunga pada pertemuan akhir tahun juga memudar setelah muncul indikasi inflasi yang tetap tinggi, sebagian dipicu oleh tarif global yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Presiden Fed Kansas City, Jeffrey Schmid mengatakan kekhawatirannya mengenai inflasi yang terlalu panas melampaui dampak tarif semata. Ia mengisyaratkan kemungkinan kembali memberikan dissent pada pertemuan akhir tahun apabila bank sentral memilih memangkas suku bunga.
Sementara itu, Nvidia akan menjadi fokus utama investor ketika perusahaan tersebut merilis laporan keuangan pada pekan ini. Investor menantikan bukti baru bahwa perlombaan penguasaan teknologi akal imitasi masih berlanjut.
“Kita punya agenda besar pekan depan dengan Nvidia,” kata Kepala Riset dan Strategi Kuantitatif Horizon Investments, Mike Dickson.
“Jika Nvidia mengecewakan, mereka akan dihukum pasar. Namun, seperti yang kita lihat hari ini, pembeli saat harga turun kemungkinan akan segera kembali dan menstabilkan keadaan," tambahnya.
Kekhawatiran terhadap kondisi pasar tenaga kerja dan prospek inflasi terus membebani sentimen. Investor juga memperkirakan adanya celah permanen pada rilis data ekonomi resmi meskipun penutupan pemerintahan yang terpanjang dalam sejarah telah berakhir pada Kamis.
Jumat, 14 November 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Ambruk! Aksi Jual Bandar Tiba-Tiba Menggila di Pasar Global
Equityworld Futures | Harga Emas Ambruk! Aksi Jual Bandar Tiba-Tiba Menggila di Pasar Global
Equityworld Futures | Harga emas ambles usai mencatatkan kenaikan selama empat hari beruntun. Emas anjlok akibat aksi jual di pasar meluas menyusul pembukaan kembali pemerintahan Amerika Serikat (AS).
Equityworld Futures | Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Naik di Atas $4.150 Setelah Penutupan Pemerintah AS Berakhir
Pada perdagangan Kamis (13/11/2025), harga emas dunia turun 0,65% di level US$4.171,10 per troy ons. Penurunan tersebut mematahkan penguatan emas selama empat hari beruntun hingga hampir 5%.
Pada perdagangan hari ini Jumat (14/11/2025) hingga pukul 06.15 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,12% di posisi US$4.176,03 per troy ons.
Harga emas anjlok pada perdagangan Kamis, turun dari level tertinggi tiga minggu di awal sesi perdagangan di tengah aksi jual di pasar luas menyusul pembukaan kembali pemerintahan AS.
Pemerintah AS akan melanjutkan operasinya setelah penutupan pemerintah yang memecahkan rekor selama 43 hari, berdasarkan perjanjian yang mendanai operasi federal hingga 30 Januari.
"Logam mulia terjebak dalam aksi jual yang meluas, di mana saham, obligasi, dolar, dan kripto semuanya tertekan dan berada di zona merah. Ini adalah praktik klasik beli-rumor, jual-semuanya setelah pemerintah AS dibuka kembali," ujar Tai Wong, seorang pedagang logam independen.
Di awal sesi perdagangan, emas spot mencapai level tertinggi sesi di US$4.244,94 per troy ons, level tertinggi sejak 21 Oktober. Sebelum akhirnya dibanting kembali ke level psikologis US$4.100 per troy ons.
Kamis, 13 November 2025
Equityworld Futures | Awas Balas Dendam Emas Dimulai, Siap-Siap Harga Meledak Lagi!
Equityworld Futures | Awas Balas Dendam Emas Dimulai, Siap-Siap Harga Meledak Lagi!
Equityworld Futures | Harga emas mulai meredup pada pertengahan hari ini. Reli emas sempat mereda seiring dolar menguat, sehingga investor menarik dananya. Akan tetapi harga emas diproyeksikan akan "balas dendam" dan terus mengalami kenaikan hingga tahun depan.
Equityworld Futures | Tiba-Tiba Harga Emas Sudah Tembus US$ 4.200, Awas Ada Bahaya di Depan!
Pada perdagangan hari ini Rabu (12/11/2025) hingga pukul 13.50 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,29% di posisi US$4.113,71 per troy ons.
Sementara pada perdagangan sebelumnya Selasa (11/11/2025), harga emas dunia naik 0,26% di level US$4.126,44 per troy ons. Kenaikan tersebut menjadi penguatan emas selama tiga hari beruntun dan penguatan level tertinggi dalam hampir tiga minggu.
Harga emas melemah pada perdagangan Rabu, tertekan oleh penguatan dolar dan aksi ambil untung setelah emas terbang tinggi. Harga emas dunia naik ke level tertinggi hampir tiga minggu pada sesi sebelumnya di tengah ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve bulan depan.
Pada perdagangan intraday hari ini Rabu (12/11/2025), indeks dolar AS (DXY) menguat 0,10% di level 99,55. Penguatan terjadi usai melemahnya DXY selama lima hari beruntun.
"Penurunan dolar menguntungkan emas dan perak, yang keduanya mencatatkan kenaikan minggu ini," ujar Kepala Analis Pasar KCM Trade, Tim Waterer.
"Tampaknya 'layanan normal telah kembali' untuk emas, dengan logam mulia diperdagangkan kembali di atas US$4.100 per troy ons, sementara mengincar target lebih lanjut di atas level tertinggi jika data makro AS terus mendukung pelonggaran kebijakan moneter tambahan." imbuhnya.
Sementara itu, indeks dolar (DXY) menguat terhadap mata uang utama lainnya dan bersiap untuk mengakhiri penurunan lima sesi berturut-turut, membuat emas kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Senat AS mengesahkan kesepakatan pada Senin untuk memulihkan pendanaan federal setelah penutupan yang memecahkan rekor yang telah mengganggu tunjangan pangan bagi jutaan orang, menyebabkan ratusan ribu pekerja federal tidak dibayar, mengganggu lalu lintas udara, dan menunda rilis data ekonomi pemerintah.
FedWatch CME Group menjelaskan pedagang memperkirakan probabilitas sekitar 68% bahwa bank sentral AS akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin bulan depan, naik dari 64% pada sesi sebelumnya.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah dan selama ketidakpastian ekonomi.
Gubernur The Fed Stephen Miran mengatakan pada hari Senin bahwa pemotongan suku bunga sebesar 50 bps akan sesuai untuk bulan Desember, dengan mencatat bahwa inflasi sedang menurun sementara tingkat pengangguran cenderung meningkat.
SPDR Gold Trust GLD, ETF (exchange-traded fund) yang didukung emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya naik 0,41% menjadi 1.046,36 metrik ton pada hari Selasa dari 1.042,06 ton pada hari Senin.
Proyeksi Emas
Wells Fargo Investment Institute kini memperkirakan harga emas akan melonjak antara US$4.500 dan US$4.700 per ons pada akhir tahun 2026, menyebut reli saat ini masih jauh dari selesai.
Bank tersebut menyatakan emas tetap menjadi lindung nilai utama terhadap meningkatnya utang AS, inflasi, dan gejolak geopolitik, dengan permintaan bank sentral dan investor yang kuat mendorong tren kenaikan.
Perekonomian AS kehilangan lapangan kerja pada Oktober, dan sentimen konsumen mencapai titik terendah dalam 3,5 tahun, menambah tekanan pada The Fed untuk bertindak.
Sementara itu, UBS memperkirakan permintaan emas tahun ini dan tahun depan akan menjadi yang terkuat sejak 2011 dan memperingatkan bahwa lonjakan risiko politik atau keuangan apa pun dapat mendorong harga mendekati US$4.700. Perak juga melonjak 0,6% menjadi US$50,83, sementara platinum dan paladium menguat tipis. Wells Fargo mengatakan, tren kenaikan harga emas belum berakhir.
Wells Fargo yakin pasar emas masih jauh dari selesai. Menurut perkiraan terbaru mereka, harga emas dapat mencapai US$4.500 hingga US$4.700 per troy ons pada akhir tahun 2026. Ini akan menandai peningkatan signifikan dari level saat ini dan menunjukkan bahwa emas tetap menjadi investasi safe haven yang kuat.
Selasa, 11 November 2025
Equityworld Futures | EquityArah Harga Emas usai Muncul Titik Terang Shutdown AS
Equityworld Futures | EquityArah Harga Emas usai Muncul Titik Terang Shutdown AS
Equityworld Futures | Proyeksi harga emas dunia diperbarui setelah penutupan pemerintah atau government shutdown Amerika Serikat menunjukkan titik terang atau tanda segera berakhir.
Equityworld Futures | Harga Emas Cetak 2 Rekor, Langsung Melesat ke Level US$ 4.100
Seperti diketahui, Senat AS resmi menyetujui RUU pendanaan untuk mengakhiri government shutdown dan memulihkan aktivitas pemerintahan. Senat telah memberikan suara 60-40 untuk mempertimbangkan RUU belanja tersebut.
Dokumen ini kemudian akan dikirim ke DPR AS sebelum akhirnya ditandatangani oleh Presiden Donald Trump.
Direktur PT. Traze Andalan Futures, Ibrahim Assuaibi mengungkapkan bahwa harga emas berpeluang menyentuh level US$ 4,500 per troy ons jika data perekonomian AS kembali terbuka setelah berakhirnya shutdown.
"Keputusan ini memberi sinyal positif bagi stabilitas politik, namun pasar masih menunggu kepastian eksekusi kebijakan anggaran selanjutnya," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, Senin (10/11/2025).
"Berakhirnya penutupan pemerintah diperkirakan akan membuka pintu bagi rilis data ekonomi AS lainnya dalam beberapa hari mendatang. (Maka) Harga emas dunia siap menuju US$ 4,500 per troy ons dalam bulan November," bebernya.
Dipantau dari laman Kitco, Senin (10/11/2025) harga emas spot dibuka menguat 0,20% ke level US$ 4.007,80 per troy ons.
Sebelumnya, pada hari Sabtu (8/11) harga emas spot ditutup naik 0,6% ke posisi US$ 4.001,08 per troy ons.
Ibrahim sebelumnya memprediksi harga emas dunia akan berada di antara US$ 3.837 per troy ons dan US$ 4.133 per troy ons pekan ini.
Sedangkan jika melemah, support pertama harga emas adalah di US$ 3.934 per troy ons dan support kedua di US$ 3.837 per troy ons.
Senin, 10 November 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Menguat Seiring Pembelian Bank Sentral Global
Equityworld Futures | Harga Emas Menguat Seiring Pembelian Bank Sentral Global
Equityworld Futures | Harga emas dunia terus melanjutkan penguatannya di awal pekan.
Equityworld Futures | Harga Emas Bikin Spot Jantung, Ini Proyeksi Terbaru dari Lembaga Dunia
Dipantau dari laman Kitco, Senin (10/11/2025) harga emas spot menguat 0,20% ke level US$ 4.007,80 per troy ons pada saat berita ini ditulis.
Sebelumnya, pada hari Sabtu (8/11) harga emas spot ditutup naik 0,6% ke posisi US$ 4.001,08 per troy ons.
Harga emas terus naik di tengah langkah bank-bank sentral global meningkatkan kepemilikan logam mulia. Salah satunya China, yang kembali meningkatkan kepemilikan cadangan emasnya di bulan Oktober 2025.
Cadangan emas murni di China meningkat menjadi 74,09 juta troy ons pada akhir Oktober 2025, dari 74,06 juta pada bulan sebelumnya.
Direktur PT Traze Andalan Futures, Ibrahim Assuaibi mengungkapkan bahwa harga emas akan melanjutkan penguatannya seiring pembelian bank sentral yang terus berlanjut, penutupan pemerintah AS yang masih berlangsung dan menimbulkan ketidakpastian ekonomi, ketegangan perdagangan AS-China yang meningkat, serta kondisi geopolitik di Eropa.
"Saat harga emas dunia terus mengalami penurunan, bank sentral global terus memupuk, mencari logam mulia sebagai lindung nilai,” kata Ibrahim dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Senin (10/11/2025).
Ibrahim memprediksi harga emas dunia akan berada di antara US$ 3.837 per troy ons dan US$ 4.133 per troy ons pekan ini.
Ibrahim memaparkan, jika melemah, support pertama harga emas adalah di US$ 3.934 per troy ons dan support kedua di US$ 3.837 per troy ons.
"Jika harga emas dunia menguat, di US$ 4.063 per troy ons. Kemudian resisten kedua, itu di US$ 4.133 per troy ons,” kata Ibrahim dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Senin (10/11/2025).
Kamis, 06 November 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Naik, Investor Tengah Hindari Aset Berisiko
Equityworld Futures | Harga Emas Naik, Investor Tengah Hindari Aset Berisiko
Equityworld Futures | Harga emas menguat pada perdagangan di Rabu (5/11). Hal ini terjadi seiring investor beralih ke aset safe haven meskipun data ketenagakerjaan menunjukkan peningkatan yang lebih kuat dari perkiraan di Amerika Serikat (AS).
Equityworld Futures | Bukan China, Ada Kekuatan Lebih Ngeri di Balik Harga Emas Dunia
Dilansir dari Reuters, Kamis (6/11), Harga spot gold naik 1,3% menjadi US$3.983,89. Sementara emas berjangka naik 0,8% menjadi US$3.992,90.
Logam mulia lainnya juga mencatat kenaikan: perak naik 2,2% menjadi US$48,13, platinum menguat 1,7% menjadi US$1.561,65, dan palladium naik 2,4% menjadi US$1.424,22.
“Harga emas dan perak naik meskipun laporan ketenagakerjaan swasta lebih kuat dari perkiraan, yang merupakan indikator pekerjaan terbaik di tengah penghentian sebagian aktivitas pemerintah,” kata Trader Logam Independen, Tai Wong.
“Ini memberi kelegaan bagi para bull yang terkejut melihat logam mulia jatuh bersama aset berisiko kemarin,” tambahnya.
Data menunjukkan pekerjaan sektor swasta bertambah 42.000 di Oktober. Pasar tenaga kerja yang solid umumnya mengurangi peluang pemangkasan suku bunga lebih lanjut dan dapat menahan suku bunga tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Adapun Federal Reserve (The Fed) pekan lalu memangkas suku bunga. Namun Ketua The Fed, Jerome Powell menegaskan langkah itu kemungkinan menjadi pemotongan terakhir tahun ini.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil biasanya menguat di lingkungan suku bunga rendah dan saat ketidakpastian ekonomi meningkat.
Investor kini juga menanti sidang Mahkamah Agung AS. Ia akan membahas legalitas tarif impor luas yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Rabu, 05 November 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Jatuh 1% Lebih, Dolar AS Jadi Biang Kerok
Equityworld Futures | Harga Emas Jatuh 1% Lebih, Dolar AS Jadi Biang Kerok
Equityworld Futures | Harga emas dunia jatuh lebih dari 1% pada perdagangan Selasa (4/11/2025). Pelemahan itu seiring penguatan dolar Amerika Serikat (AS) ke level tertinggi dalam tiga bulan. Investor juga menahan diri menjelang rilis data tenaga kerja AS yang diperkirakan akan memberi petunjuk arah kebijakan suku bunga The Fed.
Equityworld Futures | Harga Emas Babak Belur! Dihajar “Musuh Abadinya”, Ambles ke US$3.900
Harga emas spot anjlok 1,69% menjadi US$ 3.933,87 per ons troi. Sementara kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember ambles 1,79% ke posisi US$ 3.942 per ons troi.
Dikutip dari Reuters, indeks dolar AS menguat ke posisi tertinggi dalam tiga bulan terakhir, membuat emas yang berdenominasi dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger mengatakan, dengan dolar yang terus mencetak level tertinggi baru, tekanan terhadap pasar emas makin besar. “Kekuatan dolar dan pelemahan emas belakangan ini juga dipengaruhi oleh berkurangnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember,” ujarnya.
Meskipun bank sentral AS memangkas suku bunga pada pekan lalu, Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan bahwa langkah tersebut kemungkinan menjadi pemangkasan terakhir di tahun ini. Berdasarkan data CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga pada rapat 9–10 Desember turun menjadi 71%, dari lebih dari 90% pada pekan sebelumnya.
Emas, yang tidak memberikan imbal hasil bunga, cenderung menguat saat suku bunga rendah dan ekonomi mengalami ketidakpastian. Namun, tekanan tambahan datang dari potensi shutdown pemerintahan AS yang berkepanjangan, yang dapat menunda publikasi data ekonomi resmi.
Kini, pelaku pasar fokus pada laporan ekonomi non pemerintah, seperti laporan ketenagakerjaan nasional ADP yang dijadwalkan rilis pada Rabu (5/11/2025).
Selasa, 04 November 2025
Equityworld Futures | Wall Street Menguat Didorong Kesepakatan Amazon-OpenAI, Arah The Fed Masih Tak Pasti
Equityworld Futures | Wall Street Menguat Didorong Kesepakatan Amazon-OpenAI, Arah The Fed Masih Tak Pasti
Equityworld Futures | Indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup menguat pada perdagangan Senin (3/11/2025) waktu setempat, didorong oleh sentimen positif dari kesepakatan besar di sektor kecerdasan buatan (AI).
Equityworld Futures | Harga Emas Naik, Pasar Tunggu Data Penting dari AS
Namun, arah kebijakan moneter jangka pendek Federal Reserve (The Fed) masih belum jelas karena terbatasnya data ekonomi resmi Amerika Serikat (AS) akibat penutupan sebagian pemerintahan.
Pada akhir perdagangan, Dow Jones Industrial Average turun 226,19 poin atau 0,48% ke level 47.336,68. S&P 500 naik 11,77 poin atau 0,17% ke 6.851,97, sedangkan Nasdaq Composite menguat 109,77 poin atau 0,46% ke 23.834,72.
Dari 11 sektor utama di S&P 500, sektor konsumsi non-esensial mencatatkan kenaikan terbesar, sementara sektor material mengalami pelemahan terdalam.
Kenaikan saham-saham teknologi dan perusahaan terkait menjadi pendorong utama penguatan Nasdaq.
Sementara itu, pelemahan saham sektor kesehatan seperti UnitedHealth Group yang turun 2,3% dan Merck merosot 4,1% menahan laju Dow Jones yang berakhir di zona negatif.
Salah satu sentimen utama datang dari pengumuman Amazon yang menjalin kesepakatan senilai US$ 38 miliar dengan OpenAI.
Kesepakatan ini memungkinkan pengembang ChatGPT tersebut menjalankan dan memperluas layanan AI di infrastruktur komputasi awan Amazon Web Services (AWS).
Saham Amazon pun melonjak 4%, sementara Nvidia naik 2,2% setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa chip AI paling canggih dari perusahaan tersebut hanya akan digunakan untuk perusahaan AS dan tidak diekspor ke China maupun negara lain.
Selain itu, Gedung Putih juga merilis rincian kesepakatan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping untuk meredakan ketegangan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut.
“Kesepakatan Amazon dan berita merger lainnya telah mendorong pasar, ditambah kabar positif dari hubungan dagang AS-China serta pernyataan dovish dari pejabat The Fed,” ujar Ross Mayfield, analis strategi investasi di Baird, Louisville, Kentucky.
“Namun, pasar masih sangat dipimpin oleh saham-saham teknologi besar dan semikonduktor, seperti yang terjadi sepanjang pasar bullish ini.”
Sementara itu, saham Kimberly-Clark anjlok 14,6% setelah mengumumkan rencana akuisisi produsen Tylenol, Kenvue, senilai lebih dari US$ 40 miliar. Sebaliknya, saham Kenvue melonjak 12,3%.
Minimnya data ekonomi resmi karena penutupan pemerintahan membuat investor bergantung pada survei independen.
Laporan dari Institute for Supply Management (ISM) dan S&P Global menunjukkan bahwa sektor manufaktur AS masih menghadapi ketidakpastian akibat kebijakan tarif Presiden Trump.
Mahkamah Agung AS dijadwalkan akan membahas legalitas tarif tersebut pada Rabu mendatang.
Setelah pemangkasan suku bunga yang diperkirakan pekan lalu, langkah The Fed berikutnya kini menjadi semakin tidak pasti. Indikator ekonomi yang biasanya menjadi acuan kebijakan masih terbatas.
Laporan ketenagakerjaan dari ADP yang akan dirilis Rabu diharapkan dapat memberikan gambaran kondisi pasar tenaga kerja AS.
Pejabat The Fed pun menunjukkan pandangan yang berbeda. Gubernur The Fed Stephen Miran mendukung pemangkasan suku bunga lanjutan, sedangkan Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee menilai langkah tersebut berisiko selama inflasi masih jauh di atas target 2%.
Musim laporan keuangan kuartal III telah memasuki puncaknya, dengan lebih dari 300 perusahaan dalam indeks S&P 500 melaporkan hasilnya. Berdasarkan data LSEG, sekitar 83% di antaranya mencatatkan laba di atas perkiraan analis.
Di Bursa New York, jumlah saham yang turun melebihi yang naik dengan rasio 1,34 banding 1. Ada 202 saham mencetak harga tertinggi baru dan 142 saham mencapai titik terendah baru.
Di Nasdaq, 1.799 saham menguat sementara 2.887 melemah, dengan rasio penurunan terhadap kenaikan sebesar 1,6 banding 1.
S&P 500 mencatat 16 saham dengan harga tertinggi baru dan 32 terendah baru, sedangkan Nasdaq membukukan 74 saham tertinggi baru dan 181 terendah baru.
Volume perdagangan di bursa AS tercatat sebanyak 19,62 miliar saham, lebih rendah dari rata-rata 21,11 miliar saham dalam 20 hari terakhir.
Jumat, 31 Oktober 2025
Equityworld Futures | Pesta! Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini Melonjak Rp 42.000
Equityworld Futures | Pesta! Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini Melonjak Rp 42.000
Equityworld Futures | Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam Logam Mulia terbang pada perdagangan hari ini, Jumat (31/10/2025).
Equityworld Futures | Menyeramkan! Ini Ramalan Harga Emas Terbaru dari 10 Lembaga Dunia
Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com pukul 08.30 WIB., di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung Jakarta, harga emas satuan 1 gram pada hari ini dibanderol Rp 2.305.000 per batang, atau melesat Rp 42. 000 dibandingkan perdagangan kemarin.
Penguatan ini memutus tren negatif harga emas Antam Logam Mulia yang ambruk Rp 91.000 dalam empat hari sebelumnya.
Sementara itu, harga pembelian kembali atau buyback harga emas Antam Logam Mulia pada perdagangan hari ini ada di Rp 2.170 atau melesat Rp 42.000.
Pergerakan harga emas Antam Logam Mulia sejalan dengan emas global. Pada perdagangan Kamis (30/10/2025), harga emas dunia melesat 2,39% di level US$4.023,22 per troy ons. Penguatan ini berhasil menghapus pelemahan dua hari perdagangan sebelumnya dan berhasil membuat harga emas kembali ke level psikologis US$4.000 per troy ons.
Pada perdagangan hari ini Jumat (31/10/2025) hingga pukul 06.08 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,16% di posisi US$4.029,56 per troy ons.
Kamis, 30 Oktober 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Menguat Setelah The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan
Equityworld Futures | Harga Emas Menguat Setelah The Fed Pangkas Suku Bunga Acuan
Equityworld Futures | Harga emas menguat pada perdagangan Rabu, (29/10/2025). Kenaikan harga emas dunia terjadi setelah pelaku pasar mencerna komentar dari ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengenai arah kebijakan ke depan. Hal ini meskipun bank sentral AS menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) yang telah diprediksi sebelumnya.
Equityworld Futures | Harga Emas Anjlok, Pembeli “Wait and See”
Mengutip laman CNBC, Kamis (30/10/2025), harga emas di pasar spot naik 0,3% menjadi USD 3.964,39 per ounce setelah naik 2% pada awal sesi perdagangan.
Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,4% ke posisi USD 4.000,7 per ounce.
The Fed menurunkan suku bunga acuan semalam ke kisaran target 3,75%–4,00%, yang merupakan kedua kalinya bank sentral AS melonggarkan kebijakannya tahun ini.
Berbicara dalam konferensi pers, Powell memberikan peringatan tentang apa yang akan terjadi. "Dalam diskusi komite pada pertemuan ini, terdapat perbedaan pandangan yang kuat tentang bagaimana melanjutkan pada bulan Desember," kata Powell.
Ia menambahkan, penurunan lebih lanjut dalam suku bunga kebijakan pada pertemuan Desember bukanlah kesimpulan yang sudah pasti. Jauh dari itu, kebijakan tidak berada pada jalur yang telah ditentukan sebelumnya.
"Emas bereaksi secara logis terhadap upaya Powell untuk mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga di bulan Desember. Kita sudah melihat dana berjangka Fed memangkas ekspektasi, yang akan berdampak positif bagi dolar AS dan negatif bagi emas," tutur Wakil Presiden Zaner Metals, ujar Peter Grant.
Indeks dolar AS melanjutkan penguatan, membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Rabu, 29 Oktober 2025
Equityworld Futures | Berhasil Masuk Zona Hijau, Harga Perak Sentuh Level Ini
Equityworld Futures | Berhasil Masuk Zona Hijau, Harga Perak Sentuh Level Ini
Equityworld Futures | Harga perak dunia mengalami penguatan pada Selasa malam waktu AS, 28 Oktober 2025.
Equityworld Futures | Harga Emas Ambruk ke Titik Terendah! Harapan Bangkit Tinggal Mimpi?
Dipantau dari laman Kitco, Rabu (29/10/2025) harga perak menguat 0,16% ke level US$ 47,06 per troy ons saat berita ini ditulis.
Sebelumnya, pada Senin malam (27/10) harga perak menurun hingga US$ 1.74 atau 3.59% ke level US$ 46.85 per troy ons.
Analis komoditas di Heraeus menyoroti harga perak yang sempat terpukul keras minggu lalu. Perusahaan teknologi asal Jerman itu mengingatkan, kekurangan pasokan fisik dapat menyebabkan koreksi berlanjut untuk beberapa waktu.
"Harga perak turun 6% selama seminggu, dengan sebagian besar penurunan terkonsentrasi dalam satu sesi perdagangan pada hari Selasa, ketika harga turun hampir 9%, atau US$ 4,50/troy ons," ungkap para analis Heraeus, dikutip dari Kitco News.
"Tanpa katalis tunggal di balik peristiwa ini, tampaknya investor memutuskan untuk tidak terlalu terbawa oleh optimisme mereka. Lampu peringatan telah menyala selama beberapa minggu, dengan harga diperdagangkan jauh di atas rata-rata pergerakan 200 hari. Kisaran rata-rata 14 hari mencapai US$ 1,90 selama aksi jual tajam hari Selasa, kemungkinan memicu gelombang perintah stop-loss, yang memicu aksi ambil untung lebih lanjut," jelasnya.
Heraeus juga mencatat, perak telah keluar dari Bursa Berjangka Shanghai dengan mencetak rekor, dengan arus keluar mencapai 1.495 ton minggu lalu, dan arus keluar harian terbesar yang pernah tercatat pada hari Rabu, yaitu sebesar 338 ton.
Selasa, 28 Oktober 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Anjlok di Bawah USD 4.000, Ketegangan Dagang AS-China Mereda
Equityworld Futures | Harga Emas Anjlok di Bawah USD 4.000, Ketegangan Dagang AS-China Mereda
Equityworld Futures | Harga emas dunia melemah di bawah USD 4.000 per ounce pada perdagangan Senin (28/10/2025), seiring meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang mengurangi minat investor terhadap aset aman seperti emas. Pelaku pasar kini menanti keputusan suku bunga terbaru dari Federal Reserve (The Fed) pekan ini.
Equityworld Futures | May Day! May Day! Harga Emas Terjun 3%, Tenggelam ke Level US$3.900
Harga emas di pasar spot turun 2,7 persen menjadi USD 4.002,29 per ounce pada pukul 13.45 waktu New York, setelah sempat menyentuh level terendah sejak 10 Oktober di USD 3.970,81 per ounce.
“Kesepakatan dagang potensial antara AS dan China mengurangi kebutuhan investor terhadap aset aman seperti emas,” ujar Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger, dikutip dari CNBC, Selasa (28/10/2025).
Sebelumnya, harga emas sempat mencetak rekor tertinggi di USD 4.381,21 per ounce pada 20 Oktober, namun turun 3,2 persen dalam sepekan terakhir akibat tanda-tanda mencairnya tensi dagang kedua negara ekonomi terbesar dunia tersebut.
Senin, 27 Oktober 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Ambruk Pagi Ini, Pilih Jual atau Beli?
Equityworld Futures | Harga Emas Ambruk Pagi Ini, Pilih Jual atau Beli?
Equityworld Futures | Harga emas dunia anjlok pada perdagangan pagi ini. Bagaimana ‘ramalan’ harga sang logam mulia untuk perdagangan hari ini?
Equityworld Futures | Nasib Emas Dipertaruhkan Pekan Ini: Terbang Atau Jatuh ke US$ 3.800!
Pada Senin (27/10/2025) pukul 07:07 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 4.065,2/troy ons. Ambruk 1,14% dibandingkan posisi akhir pekan lalu.
Dalam sepekan terakhir, harga emas dunia sudah jatuh hampir 7%.
Sepertinya aksi ambil untung (profit taking) menjadi penyebab utama kejatuhan harga emas. Maklum, harga aset ini menjalani reli panjang sejak Agustus. Bahkan harga emas sempat berkali-kali memperbarui rekor tertinggi sepanjang masa.
Sepanjang 2025 (year-to-date), harga emas masih mencatat kenaikan 54,82%.
Oleh karena itu, keuntungan yang bisa didapat dengan menjual emas tidaklah kecil. Investor tentu akan tergoda mencairkan cuan jika potensi yang didapat bisa sebegitu besar.
Ketika aksi ambil untung terjadi, maka emas akan mengalami tekanan jual. Alhasil, harga pun merosot tajam.
Selain itu, situasi global yang lebih tenang juga menjadi sentimen negatif bagi emas. Amerika Serikat (AS) dan China kembali rukun setelah sempat bersitegang seputar isu perdagangan.
Delegasi kedua negara bertemu dan berdialog di Malaysia akhir pekan lalu. Hasilnya cukup impresif dan kesepakatan bakal diteken oleh Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.
“Saya rasa ancaman tarif 100% sudah pergi, begitu juga dengan ancaman kontrol ekspor China,” ungkap Menteri Keuangan AS Scott Bessent dalam wawancara dengan CBS News, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Trump sendiri sudah memperkirakan akan ada kesepakatan dengan China. Di sela-sela lawatan di Malaysia untuk menghadiri KTT ASEAN, Trump mengungkapkan akan ada pertemuan level kepala negara.
“Mereka mau membuat kesepakatan, kami juga mau membuat kesepakatan,” ujarnya, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.
Tensi perang dagang AS-China pun reda, setidaknya dalam waktu dekat. Ini menyebabkan permintaan terhadap aset yang dipandang aman (safe haven asset) seperti emas menjadi berkurang.
Analisis Teknikal
Jadi bagaimana perkiraan gerak harga emas untuk hari ini, Senin (27/10/2025)? Berapa saja target yang perlu dicermati pelaku pasar?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih bertahan di zona bullish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 54.
RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun RSI emas belum jauh di atas 50 sehingga boleh dibilang netral.
Menariknya, indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 1. Sudah sangat jenuh jual (oversold).
Jadi, sebenarnya harga emas masih berpeluang naik hari ini. Target resisten terdekat adalah US$ 4.094/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka MA-10 di US$ 4.176/troy ons bisa menjadi target berikutnya.
Adapun target support terdekat adalah US$ 4.060-4.040/troy ons. Penembusan di level ini bisa melongsorkan harga emas ke arah US$ 4.001-3.994/troy ons.
Jumat, 24 Oktober 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Bangkit Gila-Gilaan! Sudah Balik ke Level US$4.100
Equityworld Futures | Harga Emas Bangkit Gila-Gilaan! Sudah Balik ke Level US$4.100
Equityworld Futures | Harga emas kembali menguat dan kini tengah berada di fase konsolidasi usai penurunan tajam dalam waktu singkat. Harga emas menguat di tengah risiko geopolitik yang kembali muncul hingga penantian data inflasi AS menjadi fokus pasar.
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Melambung Tersengat Ketegangan Geopolitik
Pada perdagangan hari ini Jumat (24/10/2025) hingga pukul 06.34 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,47% di posisi US$4.105,69 per troy ons.
Sementara pada perdagangan sebelumnya Kamis (23/10/2025), harga emas dunia naik 0,76% di level US$4.125,01 per troy ons. Kenaikan tersebut berhasil mematahkan penurunan emas selama dua hari beruntun dengan ambruk hampir 6%.
Harga emas naik pada perdagangan Kamis setelah dua sesi berturut-turut melemah. Harga emas kembali bertenaga usai risiko geopolitik kembali muncul, yang berhasil mendorong permintaan aset safe haven dan kini investor tengah bersiap menghadapi data inflasi utama AS yang akan dirilis pada hari Jumat.
Harga emas sempat mencapai rekor tertinggi di US$4.381,21 per troy ons pada hari Senin, tetapi mencatat penurunan tertajam dalam lima tahun di sesi berikutnya.
"Semua faktor fundamental yang mendorong emas menguat tahun ini masih sangat relevan. Ada beberapa aksi beli oportunistik saat harga sedang turun dan mungkin juga ada peningkatan ketegangan perdagangan dan geopolitik yang mendorong kenaikan harga hari ini," ujar Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals.
Harga emas telah naik sekitar 57% tahun ini, didorong oleh ketegangan geopolitik, ketidakpastian ekonomi, ekspektasi penurunan suku bunga, dan pembelian berkelanjutan oleh bank sentral.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Rabu memberlakukan sanksi terkait Ukraina terhadap Rusia untuk pertama kalinya dalam masa jabatan keduanya, yang menargetkan perusahaan minyak Lukoil dan Rosneft.
Pemerintah juga sedang mempertimbangkan rencana untuk membatasi berbagai ekspor berbasis perangkat lunak ke China, sebagai tanggapan atas pembatasan terbaru Beijing terhadap ekspor logam tanah jarang.
Fokus sekarang beralih ke laporan indeks harga konsumen AS hari Jumat, yang berpotensi menjadi sinyal inflasi paling jelas dari Federal Reserve menjelang pertemuan kebijakan minggu depan. Data tersebut diperkirakan menunjukkan bahwa inflasi inti bertahan di angka 3,1% pada bulan September.
Pasar telah memperhitungkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, dengan penurunan suku bunga berikutnya pada bulan Desember.
Emas, aset yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung diuntungkan dalam kondisi suku bunga rendah.
Sementara itu, JP Morgan memperkirakan harga emas dapat mencapai rata-rata US$5.055 per troy ons pada kuartal keempat tahun 2026, dengan asumsi bahwa permintaan investor dan pembelian bank sentral akan mencapai rata-rata sekitar 566 ton per kuartal tahun depan.
Kamis, 23 Oktober 2025
Equityworld Futures | Wall Street Rontok, BI Rem Bunga, Pemerintah Guyur Stimulus: RI Aman?
Equityworld Futures | Wall Street Rontok, BI Rem Bunga, Pemerintah Guyur Stimulus: RI Aman?
Equityworld Futures | Pasar keuangan Indonesia berakhir beragam pada perdagangan kemarin, Rabu (22/10/2025). Pasar saham ambruk sementara rupiah menguat.
Equityworld Futures | Harga Emas Makin Babak Belur, Terancam Jatuh ke Level US$ 3.900
Pasar keuangan Indonesia diperkirakan masih volatile pada hari ini. Selengkapnya mengenai pasar keuangan hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi dalam pada perdagangan kemarin, Rabu (22/10/2025) usai keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang memutuskan untuk menahan suku bunga acuan.
Pada penutupan perdagangan, indeks melemah 1,04% ambruk 85,53 poin ke level 8.152,55.
Sebanyak 321 saham naik, 349 turun, dan 139 tidak bergerak. Nilai transaksi kemarin terbilang ramai, yakni Rp 23,02 triliun, melibatkan 29,56 miliar saham dalam 2,44 juta kali transaksi.
Dari sisi foreign, asing mencatatkan nilai transaksi net buy sebesar Rp 170 milyar dengan nilai paling besar di PT Bank Central Asia (BBCA) berada di level Rp 235 milyar, PT Astra International (ASII) di 167 milyar, dan PT Petrosea (PTRO) di Rp 97 milyar. Sementara dari sisi net sell terdapat PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) di Rp 241 milyar, PT Aneka Tambang (ANTM) Rp 57 milyar dan PT Bank Mandiri (BMRI) Rp 55 milyar hingga akhir penutupan pasar sesi II.
Mayoritas sektor perdagangan melemah, dengan hanya sektor properti dan industri yang menguat. Sedangkan koreksi sektoral terbesar dicatatkan oleh oleh barang baku, finansial dan teknologi.
Pemberat utama kinerja IHSG kemarin adalah deretan saham blue chip kapitalisasi pasar besar yang sempat menguat pada perdagangan kemarin.
Saham emiten perbankan kompak melemah, dengan saham BBCA ambruk lebih dari 3% dan menyumbang pelemahan 19,71 indeks poin.
Sementara itu kebalikannya dari hari kemarin, BBCA (-3,24%) menjadi penopang penurunan IHSG dengan menyumbang -25.71 poin, kemudian PT Telkom Indonesia (TLKM) yang melemah -3,96% dengan penurunan -14.17 popin dan, BBRI (-1,60%) menyumbang -9.78 poin di IHSG hingga penutupan kemarin.
ASII (+2,92%) pada perdagangan kemarin menjadi penopang kenaikan IHSG dengan menyumbang poin sebesar 7.43, dilanjutkan oleh PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) (+19,86%) dengan poin sebesar 5.46 poin, dilanjutkan dengan kenaikan 3.89 poin oleh PTRO (+3,89%).
Berpindah ke mata uang, rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya.
Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan kemarin, Rabu (22/10/2025) atau pasca pengumuman suku bunga BI, rupiah tercatat menguat 0,09% di posisi Rp16.570/US$. Penguatan ini sekaligus membalikkan arah setelah sempat dibuka melemah 0,03% di level Rp16.590/US$ pada awal perdagangan.
Sementara itu, DXY berada pada level 99.014 naik sebesar 0.283 dari hari sebelumnya di 98.731, melanjutkan kenaikannya selama tiga hari berturut - turut.
Pasar Surat Berharga Negara (SBN) acuan 10-tahun masih ditutup tegang di level 5,994% pada perdagangan terakhir, nyaris menembus batas psikologis 6%.
Ketegangan yield ini terjadi di tengah langkah Bank Indonesia (BI) yang kembali menahan suku bunga acuan (BI-Rate) di level 4,75%.
Langkah BI untuk "tetap diam" ini adalah sebuah strategi yang disengaja. Ini bukan karena BI takut, melainkan karena bank sentral sedang memanfaatkan momentum tren kebijakan Bank Sentral AS, The Fed.
Seperti diketahui, The Fed saat ini sudah berada dalam siklus pelonggaran moneter (tren dovish) berdasarkan pembicaraan Fed Chair Powell terakhir yang akan mengurangi efek quantitative tighteningnya dan telah menurunkan suku bunganya beberapa kali. Pasar kini berekspektasi The Fed akan kembali memangkas suku bunganya dalam waktu dekat untuk terus menopang ekonomi AS.
Di sinilah letak jurus BI. Dengan menahan BI-Rate di 4,75% sementara The Fed terus bergerak turun, selisih imbal hasil (spread) antara SBN Indonesia dan US Treasury akan otomatis semakin melebar.
Spread yang kian "gemuk" inilah yang menjadi magnet utama bagi investor asing. Arus modal masuk (capital inflow) diprediksi akan terus berlanjut. Aksi borong SBN ini akan menaikkan harganya, dan pada akhirnya, "memaksa" yield SBN yang kini tertahan di 5,994% untuk melandai (turun) lebih dalam.
Rabu, 22 Oktober 2025
Equityworld Futures | Harga Minyak Dunia Rebound, Pasar Pulih dari Tekanan Ini
Equityworld Futures | Harga Minyak Dunia Rebound, Pasar Pulih dari Tekanan Ini
Equityworld Futures | Harga minyak mentah dunia ditutup menguat pada perdagangan Selasa (21/10/2025) waktu setempat, bangkit dari posisi terendah dalam lima bulan terakhir. Penguatan ini terjadi setelah pasar pulih dari tekanan kelebihan pasokan global, serta menunggu kejelasan terkait hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, dua konsumen minyak terbesar di dunia.
Equityworld Futures | Harga Emas Hancur Lebur! Ambruk 5% Sehari, Rekor Terburuk 5 Tahun
Dikutip dari Reuters, harga minyak Brent naik US$ 0,31 (0,5%) menjadi US$ 61,32 per barel. Sedangkan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, yang berakhir pada penutupan perdagangan Selasa, menguat US$ 0,30 (0,5%) ke US$ 57,82 per barel.
Kedua kontrak tersebut sempat menyentuh level terendah sejak awal Mei pada sesi sebelumnya, setelah rekor produksi minyak AS dan keputusan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama sekutunya untuk melanjutkan rencana peningkatan pasokan memicu kekhawatiran kelebihan suplai.
“Namun, rendahnya persediaan minyak mentah dan bahan bakar sulingan AS membantu menahan tekanan terhadap harga acuan minyak dunia,” ungkap Kepala Analis Komoditas di SEB Bjarne Schieldrop.
Perselisihan dagang antara AS dan China juga meningkatkan kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dapat menekan permintaan minyak. Meski begitu, kedua negara mulai menunjukkan upaya untuk meredakan ketegangan.
Presiden AS Donald Trump, yang dijadwalkan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan pekan depan, mengatakan dirinya optimistis akan tercapai kesepakatan dagang yang adil.
Struktur harga kontrak berjangka minyak WTI dan Brent kini mulai bergeser ke pola contango, yakni kondisi ketika harga untuk pengiriman segera lebih rendah dibandingkan harga untuk pengiriman di masa mendatang. Pola ini biasanya menandakan pasokan jangka pendek melimpah dan permintaan sedang melemah.
Selasa, 21 Oktober 2025
Equityworld Futures | Harga Emas Cetak Rekor Lagi Tembus Rp2,31 Juta per Gram
Equityworld Futures | Harga Emas Cetak Rekor Lagi Tembus Rp2,31 Juta per Gram
Equityworld Futures | Harga emas kembali mencetak rekor tertinggi didorong oleh aksi beli investor di tengah meredanya ketegangan dagang AS-China dan harapan berakhirnya penutupan pemerintahan AS.
Equityworld Futures | Harga Emas Mengamuk Lagi: Cetak Rekor, Level US$4.500 di Depan Mata
Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (21/10/2025) harga emas di pasar spot sempat naik hingga 2,6% menjadi US$4.361,55 per troy ounce atau sekitar Rp2,31 juta per gram. Sementara itu, harga emas Comex terpantau naik 3,78% pada level US$4.372,80 per troy ounce.
Indeks Bloomberg Dollar Spot turut menguat tipis, sementara harga perak naik 1% ke posisi US$52,50 per ounce setelah sempat menyentuh rekor sepanjang masa di level US$54,48 pada akhir pekan lalu.
Pergerakan harga emas salah satunya dipengaruhi oleh komentar Presiden AS Donald Trump yang menyatakan hubungan dengan China akan baik-baik saja menjelang dimulainya kembali perundingan dagang antara kedua negara.
Di sisi lain, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Kevin Hassett mengisyaratkan bahwa penutupan pemerintahan federal berpotensi berakhir dalam pekan ini. Kondisi tersebut seharusnya menekan permintaan terhadap aset lindung nilai seperti emas. Namun, para pelaku pasar justru memanfaatkan pelemahan harga pada Jumat pekan lalu untuk kembali membeli logam mulia, mendorong harga emas mencetak rekor baru di US$4.381,52 per ounce, melampaui rekor sebelumnya di US$4.379,93 yang tercatat pekan lalu.
Jumat, 17 Oktober 2025
Equityworld Futures | Harga Minyak Turun Jelang Pertemuan Trump-Putin Bahas Perang Ukraina
Equityworld Futures | Harga Minyak Turun Jelang Pertemuan Trump-Putin Bahas Perang Ukraina
Equityworld Futures | Harga minyak mentah dunia turun pada perdagangan awal Jumat (17/10) di tengah ketidakpastian pasokan energi global jelang pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Equityworld Futures | Emas dan Perak Kompak Tembus Rekor Harga Tertinggi di Jumat
Keduanya sepakat untuk bertemu di Hungaria guna membahas upaya mengakhiri perang di Ukraina.
Melansir Reuters, kontrak berjangka minyak Brent turun 8 sen atau 0,13 persen menjadi US$60,98 per barel. Sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) turun 9 sen atau 0,16 persen menjadi US$57,37 per barel.
Secara mingguan, kedua acuan harga tersebut melemah hampir 3 persen.
Trump dan Putin pada Kamis kemarin sepakat akan menggelar pertemuan puncak baru mengenai perang di Ukraina. Langkah ini mengejutkan di tengah kekhawatiran Moskow terhadap potensi dukungan militer baru dari AS untuk Kyiv.
Pertemuan tersebut kemungkinan akan digelar dalam dua minggu mendatang di Budapest, Hungaria.
"Ketakutan terhadap pengetatan pasokan mereda setelah diumumkan bahwa Trump akan bertemu dengan Putin untuk membahas penghentian perang di Ukraina," kata analis ANZ, Daniel Hynes.
Harga minyak juga terbebani oleh laporan Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Kamis yang menyebutkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik 3,5 juta barel menjadi 423,8 juta barel minggu lalu. Angka ini jauh di atas perkiraan para analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan kenaikan hanya 288 ribu barel.
Kenaikan stok minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan tersebut sebagian besar disebabkan oleh turunnya tingkat pemrosesan kilang karena sejumlah fasilitas tengah menjalani pemeliharaan rutin musim gugur.
Data juga menunjukkan produksi minyak AS naik menjadi 13,636 juta barel per hari, tertinggi sepanjang sejarah.
Kamis, 16 Oktober 2025
Equityworld Futures | Ditopang Kinerja Bank Besar, Mayoritas Wall Street Ditutup Menguat
Equityworld Futures | Ditopang Kinerja Bank Besar, Mayoritas Wall Street Ditutup Menguat
Equityworld Futures | Pasar Saham Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan yang berakhir Rabu sore waktu setempat (Kamis pagi WIB).
Equityworld Futures | Harga Emas Makin Gila: Resmi Tembus US$4.200, Dunia Dibuat Gemetar!
Indeks S&P 500 kembali menguat pada hari Rabu, didorong oleh laporan pendapatan Bank of America dan Morgan Stanley.
Kekhawatiran yang berkelanjutan tentang negosiasi perdagangan AS-China dan penutupan pemerintah membebani sentimen investor, tetapi tertahan oleh antusiasme atas awal musim laporan keuangan yang lebih baik dari perkiraan.
Dow Jones Industrial Average ditutup sedikit berubah, turun 17,15 poin, atau 0,04 persen, ke level 46.253,31.
Pada satu titik kemarin, indeks 30 saham naik hingga 422,88 poin. Lalu, indeks S&P 500 ditutup naik 0,4 persen di level 6.671,06, setelah naik hingga 1,2 persen pada intraday.
Sedangkan, indeks Nasdaq Composite ditutup naik 0,7 persen di level 22.670,08. Indeks sempat menguat hingga 1,4 persen hari itu. Perdagangan saham pada awal hari ini mendapat dorongan dari pendapatan yang kuat dari Bank of America dan Morgan Stanley.
Saham Bank of America ditutup naik 4,4 persen, sementara Morgan Stanley mengakhiri sesi 4,7 persen lebih tinggi.
Namun, peningkatan volatilitas baru-baru ini masih berlanjut.
Investor telah waspada dalam beberapa hari terakhir karena ketegangan perdagangan global telah meningkat.
Indeks Volatilitas CBOE (VIX) atau indeks yang dikenal banyak orang sebagai pengukur rasa takut Wall Street, mencapai puncaknya lebih tinggi pada sore hari, ditutup pada level 20,6.
Indeks ini telah menunjukkan tren kenaikan selama seminggu terakhir, naik Jumat lalu hingga lebih dari 21,6, atau level tertingginya sejak akhir Mei.
Seiring dengan itu, saham AI yang sedang naik daun, Nvidia, berbalik melemah dan diperdagangkan 0,1 persen lebih rendah pada bel penutupan setelah naik sebanyak 2,7 persen.