Jumat, 12 September 2025

Equityworld Futures | Banyak yang Ambil Untung, Harga Emas Dunia Melemah

Equityworld Futures | Banyak yang Ambil Untung, Harga Emas Dunia Melemah

Equityworld Futures | Harga emas dunia (XAU/USD) turun ke sekitar USD3.630 selama awal perdagangan sesi Asia Jumat, 12 September 2025. Logam mulia ini mundur dari level tertinggi rekor akibat beberapa aksi profit taking.

Equityworld Futures | Harga Emas Jatuh: Pembeli & Bandar Mulai Kelelahan & Kebingungan

Meskipun demikian, meningkatnya taruhan penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) AS dalam pertemuan mendatang dapat membatasi penurunannya. Para pedagang menunggu data Indeks Sentimen Konsumen University of Michigan, yang akan dirilis Jumat.

Melansir FXStreet, pemulihan moderat dolar AS (USD) dan gelombang aksi profit taking membebani harga komoditas berdenominasi USD saat para pedagang terus menilai laporan inflasi AS, yang akan membantu membentuk langkah selanjutnya dalam kebijakan moneter The Fed.

Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed

Namun, data AS menunjukkan penurunan yang mengejutkan dalam inflasi Indeks Harga Produsen (IHP) dan pelemahan di pasar tenaga kerja. Laporan-laporan ini memperkuat argumen The Fed akan memangkas suku bunga dalam pertemuan kebijakan September.

Para analis Barclays memprediksi tiga penurunan suku bunga berturut-turut oleh bank sentral AS pada akhir tahun. Mereka memprakirakan penurunan sebesar 25 basis poin (bp) pada September, Oktober, dan Desember.

Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi biaya peluang untuk memegang emas, mendukung logam mulia yang tidak berimbal hasil ini.

Selain itu, risiko geopolitik yang persisten di Eropa dan Timur Tengah dapat meningkatkan harga emas, aset safe haven tradisional. Ketegangan geopolitik di Eropa meningkat setelah Polandia menembak jatuh drone Rusia yang melintasi wilayahnya dalam serangan terbaru Rusia terhadap Ukraina.

Selain itu, Israel pada Selasa melancarkan serangan di Doha, Qatar, menargetkan kepemimpinan senior Hamas. 

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 11 September 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Dekati Rekor, Didorong Data Inflasi AS Melemah

Equityworld Futures | Harga Emas Dekati Rekor, Didorong Data Inflasi AS Melemah

Equityworld Futures | Harga emas dunia naik mendekati rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada Rabu (10/9/2025). Kenaikan itu didorong ekspektasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan pekan depan. Harapan itu menguat setelah rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan.

Equityworld Futures | Rekor! Rekor Terus! Harga Emas Diramal Semakin Liar

Harga emas spot naik 0,39% menjadi US$ 3.640,3 per ons, setelah sehari sebelumnya mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 3.673,95. Sementara itu, kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup stabil di US$ 3.682.

Dikutip dari Reuters, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, indeks harga produsen (PPI) secara mengejutkan turun pada Agustus, terutama akibat penurunan biaya jasa.

“Jika data ekonomi AS kembali menunjukkan pelemahan, pasar akan semakin yakin bahwa The Fed bisa memangkas suku bunga lebih dari dua kali sebelum akhir tahun,” ujar analis pasar di City Index dan FOREX.com Fawad Razaqzada.

Sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian politik, ekonomi, dan inflasi, emas cenderung menguat di tengah era suku bunga rendah. Sepanjang tahun ini, harga emas sudah melonjak lebih dari 39%.

Berdasarkan data CME FedWatch Tool, pasar saat ini memperkirakan peluang 90% The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 16-17 September, meski masih ada peluang kecil pemangkasan lebih agresif.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 10 September 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Akhirnya Tumbang, Yakin Masih Bisa Terbang?

Equityworld Futures | Harga Emas Akhirnya Tumbang, Yakin Masih Bisa Terbang?

Equityworld Futures
| Harga emas akhirnya terkoreksi usai mencetak rekor tertinggi baru. Harga emas melemah di tengah sebagian investor melakukan aksi taking profit. Akan tetapi harga emas diproyeksikan masih terus memuncak mendekati keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed), yang diperkirakan akan memangkas suku bunganya.

Equityworld Futures | Harga Emas Kembali Menguat, Pasar Menanti Data Inflasi AS

Pada perdagangan Selasa (9/9/2025), harga emas dunia turun 0,25% di level US$3.626,14 per troy ons. Pelemahan terjadi usai harga emas mencapai rekor tertingginya pada perdagangan intraday di level US$3.673,95 per troy ons.
Pelemahan sekaligus memutus rekor lonjakan harga emas dalam dua hari beruntun.

Pada perdagangan hari ini Rabu (10/9/2025) hingga pukul 06.41 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,28% di posisi US$3.636,44 per troy ons.

Emas sempat melanjutkan reli rekornya pada perdagangan Selasa sebelum akhirnya ditutup melemah. Harga emas masih di jalur bullish, didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga AS yang akan segera terjadi pada bulan September, sementara investor menantikan data inflasi yang akan dirilis minggu ini.

Penurunan harga emas masih cukup wajar karena aksi taking profit usai menguat signifikan dalam jangka waktu pendek. Akan tetapi harga emas masih di jalur uptrend dan diproyeksikan akan terus reli jelang keputusan The Fed.

"Reli ini sebagian besar didorong oleh ekspektasi bahwa The Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga, kemungkinan paling cepat pada bulan September," ujar Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, kepada Reuters.

Menurut perangkat CME FedWatch, pelaku pasar saat ini memperkirakan peluang 92% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin minggu depan, dengan beberapa juga bertaruh pada penurunan yang lebih besar sebesar 50 basis poin.

Proyeksi ini datang setelah data pertumbuhan lapangan kerja AS menunjukkan pelemahan tajam pada Agustus. Suku bunga yang lebih rendah menekan dolar dan imbal hasil obligasi, meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Indeks dolar (DXY) naik pada perdagangan kemarin Selasa (9/9/2025) dengan menguat 0,34% di level 97,78, tetapi berada di dekat level terendah tujuh minggu terhadap mata uang utama lainnya. Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun juga naik 0,69% di level 4,07%, setelah mencapai level terendah lima bulan sebelumnya.

Saat ini investor tengah menunggu data harga produsen AS yang akan dirilis pada hari ini, Rabu (10/9/2025) dan data harga konsumen pada hari Kamis (11/9/2025) untuk isyarat penurunan suku bunga lebih lanjut menjelang pertemuan The Fed pada minggu depan.

"Jika ekonomi AS sedikit melemah, itu pada dasarnya berarti kita dapat melihat lebih banyak aliran ke kelas aset non-standar seperti emas untuk melindungi nilai tukar dari potensi penurunan tersebut," ujar Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.

Emas batangan, yang melampaui US$3.600 per troy ons pada hari Senin, telah mencapai beberapa rekor tertinggi tahun ini, didorong oleh melemahnya dolar, pembelian yang kuat oleh bank sentral, kebijakan moneter yang dovish, dan meningkatnya ketidakpastian global.

"Kami sangat optimis bahkan pada harga US$3.600 per troy ons, kami pikir pasar akan terus menguat karena kami tidak melihat adanya pergeseran yang akan terjadi terkait kebijakan tarif, hubungan perdagangan (atau) geopolitik," ujar John Ciampaglia, CEO Sprott Asset Management.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 09 September 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Rally ke $3.650 di Tengah Permintaan Safe-Haven dan Taruhan Pelonggaran The Fed

Equityworld Futures | Harga Emas Rally ke $3.650 di Tengah Permintaan Safe-Haven dan Taruhan Pelonggaran The Fed

Equityworld Futures | Emas (XAU/USD) memulai minggu dengan catatan bullish yang mengesankan, melonjak ke rekor tertinggi baru di atas $3.600 per ons pada hari Senin. Pergerakan ini melanjutkan rally minggu lalu di tengah keyakinan yang semakin meningkat bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan moneternya di bulan September, sebuah perubahan yang kini diperlakukan pasar sebagai kepastian mendekati setelah serangkaian data pasar tenaga kerja AS yang lemah. Logam kuning ini telah naik sekitar 38% sejauh tahun ini, menegaskan daya tariknya yang kuat saat investor berbondong-bondong mencari aset safe-haven.

Equityworld Futures | Sejarah Dunia: Harga Emas Tembus Level Baru US$ 3.600: Pesta Lagi!

Pada saat berita ini ditulis, XAU/USD diperdagangkan di sekitar $3.635, memasuki wilayah yang belum terpetakan karena Dolar AS (USD) yang secara umum lebih lemah dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter The Fed yang akan segera terjadi menjaga permintaan tetap tinggi. Rilis ekonomi minggu lalu mengonfirmasi bahwa pasar tenaga kerja AS kehilangan momentum. Seperti yang ditunjukkan oleh laporan Nonfarm Payrolls (NFP) pada hari Jumat, ekonomi AS hanya menambah 22 Ribu pekerjaan di bulan Agustus, jauh di bawah prakiraan 75 Ribu, sementara Tingkat Pengangguran naik menjadi 4,3%, tertinggi sejak akhir 2021. Ketua The Fed Jerome Powell, dalam pernyataannya di Jackson Hole pada akhir Agustus, memperingatkan bahwa "risiko penurunan terhadap ketenagakerjaan semakin meningkat," menggambarkan pasar tenaga kerja dalam "jenis keseimbangan yang aneh" di mana baik pasokan maupun permintaan untuk pekerja sedang melemah.

Selain itu, sentimen yang lebih luas terus memberikan dukungan kuat kepada Emas. Bank-bank sentral global terus menambah cadangan mereka untuk mendiversifikasi dari Dolar AS dan Treasury di tengah kekhawatiran terhadap inflasi, menurunnya kepercayaan terhadap pengambil kebijakan, dan ancaman terhadap independensi The Fed. Pada saat yang sama, ketegangan geopolitik dan friksi perdagangan global yang sedang berlangsung menambah permintaan safe-haven, memperkuat peran Emas sebagai penyimpan nilai saat harga tetap mendekati level rekor.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Senin, 08 September 2025

Equityworld Futures | Wall Street Melemah Usai Data Tenaga Kerja AS Jeblok

Equityworld Futures | Wall Street Melemah Usai Data Tenaga Kerja AS Jeblok

Equityworld Futures | Indeks utama Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Jumat (5/9), tertekan data tenaga kerja yang menunjukkan pelemahan signifikan. Investor menimbang risiko ekonomi dengan peluang pemangkasan suku bunga agresif oleh Federal Reserve (The Fed) bulan ini.

Equityworld Futures | Harga Emas Makin Panas, Siap-Siap Tembus Rekor Tertinggi Lagi

Mengutip Reuters pada Senin (8/9), Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan penciptaan lapangan kerja hanya 22.000 pada Agustus 2025, jauh di bawah ekspektasi 75.000. Laporan ini menegaskan tanda-tanda pasar tenaga kerja melambat.

“Laporan penggajian hari ini mengonfirmasi pelemahan pasar tenaga kerja dan membenarkan penurunan suku bunga pada pertemuan Fed akhir bulan ini,” kata Bill Merz, Head of Capital Markets Research and Portfolio Construction di U.S. Bank Asset Management, Minneapolis.

Meski dibuka menguat dan sempat mencetak rekor baru, ketiga indeks utama berbalik arah dan ditutup melemah. Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 220,43 poin atau sebesar 0,48 persen ke 45.400,86. S&P 500 (.SPX) terkoreksi 20,58 poin atau 0,32 persen ke 6.481,50, dan Nasdaq Composite (.IXIC) melemah tipis 7,31 poin atau 0,03 persen ke 21.700,39.

Secara mingguan, Dow Jones turun 0,3 persen, S&P 500 naik 0,3 persen, dan Nasdaq naik 1,1 persen.

CEO IG North America, Pete Mulmat menilai pasar masih cukup tangguh. "Dibutuhkan lebih dari satu set data yang buruk agar kita dapat menyingkirkan pasar ini pada titik ini,” ujar dia.

Ekspektasi pemangkasan suku bunga menjadi katalis positif. Data London Stock Exchange Group (LSEG) menunjukkan pasar futures menilai peluang 93 persen The Fed memangkas 25 basis poin pada 16-17 September, bahkan 7 persen memperkirakan pemangkasan lebih agresif 50 basis poin.

Sektor real estate mendapat sentimen positif dengan kenaikan 1 persen, sementara Philadelphia Housing Index (.HGX) melonjak 2,1 persen.

Saham Broadcom melonjak 9,4 persen berkat pesanan chip AI senilai USD 10 miliar dari pelanggan baru. Namun, pelemahan saham lain seperti Kenvue yang anjlok 9,3 persen dan Lululemon yang ambles 18,6 persen setelah memangkas proyeksi laba menahan laju indeks.

Di New York Stock Exchange (NYSE), saham naik melampaui yang turun dengan rasio 1,87 banding 1, dengan 508 saham mencetak rekor tertinggi baru dan 64 saham mencatat terendah baru. Pada Nasdaq, rasio saham naik-turun 1,42 banding 1.
Volume perdagangan di bursa AS mencapai 16,95 miliar saham, lebih tinggi dari rata-rata 16,05 miliar dalam 20 hari terakhir.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 03 September 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Imbas Ekspektasi Pemangkasan Bunga The Fed

Equityworld Futures | Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Imbas Ekspektasi Pemangkasan Bunga The Fed

Equityworld Futures | Harga emas dunia naik lebih dari 1 persen pada akhir perdagangan Selasa (2/9/2025) atau Rabu (3/9/2025) pagi WIB. Emas menyentuh level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan kemarin. 

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Cetak Rekor Baru, Sentuh Level $3,544 per Ons

Lonjakan ini didorong menguatnya permintaan emas seiring meningkatnya keyakinan pasar terhadap pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), serta adanya risiko politik dan ekonomi. 

Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot naik 1,5 persen menjadi 3.529,01 dollar AS per ons, setelah sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di 3.529,93 dollar AS per ons pada awal perdagangan. 
Adapun sepanjang tahun 2025, harga emas di pasar spot tercatat sudah menguat 34,5 persen.

Sementara harga emas berjangka AS untuk kontrak pengiriman Desember ditutup naik 2,2 persen ke 3.592,20 dollar AS per ons.

"Pasar emas memasuki periode musiman yang kuat, ditambah dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga pada pertemuan The Fed September ini. Kami melihat rekor baru masih mungkin tercipta,” kata Suki Cooper, Analis Logam Mulia Standard Chartered Bank. 
Pasar kini memperkirakan hampir 92 persen peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed tanggal 17 September 2025 mendatang, menurut data CME FedWatch. 

Dalam lingkungan suku bunga rendah, emas yang tidak memberikan imbal hasil biasanya lebih diminati investor.

Para analis juga menilai rekor kenaikan emas tahun ini didukung pula pembelian yang berkelanjutan oleh bank sentral, melemahnya dollar AS, diversifikasi portofolio dari dollar AS, serta permintaan aset aman atau safe haven di tengah ketegangan geopolitik dan perdagangan global. 

Selain faktor ekonomi, ketidakpastian politik AS juga memperkuat daya tarik emas. 

Presiden AS Donald Trump belakangan ini berselisih dengan The Fed, termasuk mendorong pencopotan Gubernur The Fed Lisa Cook, yang kini tengah menempuh jalur hukum. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap independensi bank sentral AS. 
"Tuduhan terhadap Cook merupakan peringatan yang jelas bagi anggota FOMC lainnya untuk tunduk pada tekanan pemerintah terkait penurunan suku bunga yang substansial. Situasi seperti ini membuat emas semakin menarik,” tulis Commerzbank dalam catatan risetnya.

Selanjutnya, perhatian investor tertuju pada rilis data tenaga kerja non-pertanian (nonfarm payrolls/NFP) AS pada Jumat mendatang. Data ini akan menjadi petunjuk penting mengenai seberapa besar peluang pemangkasan suku bunga pada bulan September. 
"Jika data ketenagakerjaan lemah minggu ini, maka dapat memicu kembali diskusi seputar kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 50 bps," kata Zain Vawda, analis di MarketPulse oleh OANDA.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 02 September 2025

Equityworld Futures | Usai Libur Hari Buruh AS, Wall Street Bakal Hadapi September yang Berat

Equityworld Futures | Usai Libur Hari Buruh AS, Wall Street Bakal Hadapi September yang Berat

Equityworld Futures | Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Wall Street libur pada perdagangan Senin 1 September 2025 untuk merayakan Hari Buruh di AS.

Equityworld Futures | Harga Emas Meroket, Tembus Level Kunci

Dilaporkan CNBC, Wall Street akan segera menghadapi bulan yang berat. Pasalnya, September merupakan bulan dengan penurunan terbesar bagi S&P 500, Dow Jones, dan Nasdaq sejak 1950. 

Indeks S&P 500 khususnya telah mengalami kinerja September yang sangat lemah selama 10 tahun terakhir. 

Di sisi lain, indeks pasar secara umum rata-rata mengalami penurunan sebesar 0,7 persen selama bulan tersebut.

Sebelumnya, indeks-indeks utama Wall Street ditutup pada bulan Agustus dengan kenaikan yang solid.

Indeks Dow Jones, yang terdiri dari 30 saham, mencatat kenaikan lebih dari 3 persen pada bulan Agustus. Sementara S&P 500 mencatat kenaikan hampir 2 persen. 

Sedangkan, indeks Nasdaq yang didominasi saham teknologi, mencatat kenaikan sebesar 1,6 persen pada bulan Agustus.

Pasar mencapai titik tertinggi baru di akhir pekan panjang dan bulan yang secara historis buruk bagi indeks acuan utama. 

Pada akhir perdagangan Agustus, saham anjlok karena investor menarik sejumlah uang dari pasar menjelang akhir pekan panjang setelah indeks S&P 500 mencetak rekor dan kinerja Nvidia yang solid minggu lalu.

Sementara itu, data inflasi baru menunjukkan kenaikan harga masih menjadi risiko menjelang bulan baru. 

Indeks S&P 500 ditutup melemah 0,64 persen pada level 6.460,26, tetapi tetap mencatatkan kenaikan bulan keempat berturut-turut. 

Lalu, indeks Nasdaq Composite turun 1,15 persen dan ditutup pada level 21.455,55.

Sementara indeks Dow Jones Industrial Average turun 92,02 poin atau 0,20 persen dan ditutup pada 45.544,88. 

Personal Consumption Expenditure (PCE) inti, ukuran inflasi utama yang diawasi oleh Federal Reserve yang mengecualikan biaya makanan dan energi, meningkat 2,9 persen pada Juli 2025.

Hasil ini sejalan dengan ekspektasi tetapi terjadi percepatan dari bulan sebelumnya dan merupakan level tertinggi sejak Februari.

Demo Ewf 

Demo Equityworld

Senin, 01 September 2025

Equityworld Futures | Arah Wall Street Pekan Ini: Investor Menanti Data Ketenagakerjaan AS

Equityworld Futures | Arah Wall Street Pekan Ini: Investor Menanti Data Ketenagakerjaan AS

Equityworld Futures | Rilis data pasar tenaga kerja AS akan menguji keyakinan investor atas pemangkasan suku bunga dan tren reli saham Wall Street dalam sepekan ke depan. 

Equityworld Futures | Harga Emas Spot Sentuh Level Tertinggi Empat Bulan Senin (1/9) Pagi

Melansir Reuters pada Senin (1/9/2025), data ketenagakerjaan bulan lalu yang jauh lebih lemah dari perkiraan memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), akan kembali memangkas suku bunga pada pertemuan September mendatang, sebagai upaya menopang pasar tenaga kerja meski risiko inflasi masih membayangi. 

Menurut Jack Janasiewicz, Lead Portfolio Strategist di Natixis Investment Managers Solutions, laporan ketenagakerjaan yang kembali lemah pada Agustus berpotensi memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi. Namun, di sisi lain, pasar bisa menilai hal itu sebagai alasan untuk mendorong pemangkasan suku bunga lebih agresif. 

“Penurunan suku bunga kemungkinan lebih dominan ketimbang perlambatan moderat di pasar tenaga kerja, yang pada akhirnya akan menopang perekonomian dan pasar saham,” ujarnya.

Laporan ketenagakerjaan menjadi rilis ekonomi utama pertama bulan ini. Survei Reuters memperkirakan penambahan 75.000 tenaga kerja pada Agustus, setelah bulan sebelumnya hanya tercatat 73.000 dengan revisi turun signifikan pada dua bulan sebelumnya. 

Alex Grassino, Global Chief Economist di Manulife Investment Management, menilai indikator lain seperti tingkat pengangguran dan upah per jam kemungkinan menunjukkan pesan serupa: pasar tenaga kerja AS telah mendingin.

Ekspektasi pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September semakin menguat setelah Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan risiko di pasar kerja meningkat. Data LSEG pada Jumat menunjukkan probabilitas 89% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga 25 basis poin pada pertemuan 16–17 September mendatang. 

“Itu membutuhkan kekuatan yang sangat luas dalam laporan untuk membuat The Fed mempertimbangkan kembali langkah pemangkasan suku bunga, dan kemungkinan itu cukup rendah,” kata Drew Matus, Chief Market Strategist di MetLife Investment Management. 

Matus menambahkan, “Laporan yang moderat sekalipun tidak akan menghentikan The Fed untuk memangkas suku bunga.” 

Futures suku bunga Fed juga mencerminkan ekspektasi pemangkasan sekitar 55 basis poin hingga akhir tahun atau setara lebih dari dua kali penurunan standar. 
Saham AS terus menguat sejak menyentuh titik terendah tahun ini pada April. Investor mengabaikan kekhawatiran bahwa tarif impor yang diterapkan Presiden Donald Trump akan menyeret ekonomi ke jurang resesi. Saham teknologi dan sektor lain pun mendapat dorongan dari optimisme atas potensi bisnis kecerdasan buatan (AI). 

Namun, pada perdagangan Jumat (29/8/2025), indeks saham terkoreksi karena penurunan di saham terkait AI memperburuk pelemahan sektor teknologi. Menjelang laporan keuangan Broadcom pada Kamis depan, indeks S&P 500 tercatat naik 1,9% sepanjang Agustus, mendorong kenaikan sepanjang tahun menjadi sekitar 10%, mendekati level tertinggi sepanjang masa. 

Meski demikian, pasar kini memasuki periode yang secara historis rawan. Berdasarkan Stock Trader’s Almanac, dalam 35 tahun terakhir, September tercatat sebagai bulan terburuk bagi S&P 500 dengan rata-rata penurunan 0,8%. Indeks bahkan turun di 18 dari 35 kali perdagangan September, menjadikannya satu-satunya bulan yang lebih sering mencatat penurunan.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Jumat, 29 Agustus 2025

Equityworld Futures | Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Kuat di Dekat $3.400, Melihat Resistance di Sekitar $3.440

Equityworld Futures | Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Kuat di Dekat $3.400, Melihat Resistance di Sekitar $3.440

Equityworld Futures | Harga emas (XAU/USD) mempertahankan kenaikan di dekat $3.400 selama sesi perdagangan Eropa pada hari Kamis. Logam mulia ini menunjukkan kekuatan karena para pedagang semakin yakin bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga pada pertemuan kebijakan moneter bulan September.

Equityworld Futures | Harga Emas Terbang ke Level Tertinggi 5 Minggu, Diramal Tembus US$3700

Penurunan suku bunga oleh The Fed memberikan angin segar bagi aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil, seperti Emas.

Menurut alat FedWatch CME, ada 87% kemungkinan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada pertemuan kebijakan moneter bulan September.

Pada hari Rabu, Presiden Bank The Fed New York, John Williams, juga menyatakan bahwa perlu untuk mendorong suku bunga ke tingkat netral, mengutip risiko pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), dan penyesuaian ekonomi yang sedang berlangsung. Williams membuka peluang untuk pemangkasan suku bunga pada pertemuan bulan September, namun, ia menyatakan bahwa para pejabat ingin melihat data sebelum mengambil kesimpulan.

Pernyataan dovish Williams mengenai suku bunga telah membebani Dolar AS. Pada saat berita ini ditulis, Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, diperdagangkan dengan lesu di dekat 98,00.

Ke depan, investor akan fokus pada data Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) AS untuk bulan Juli, yang dijadwalkan pada hari Jumat.

Pada sesi hari Kamis, para pelaku pasar akan memperhatikan estimasi kedua untuk data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal 2.

Demo Ewf 

Demo Equityworld

Kamis, 28 Agustus 2025

Equityworld Futures | Bersiaplah! Harga Emas Bisa Menyentuh US$ 3.400 dalam Hitungan Jam

Equityworld Futures | Bersiaplah! Harga Emas Bisa Menyentuh US$ 3.400 dalam Hitungan Jam

Equityworld Futures | Harga emas kembali menguat dan mendekati level US$ 3.400. Emas sedikit menguat jelang penantian data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) Amerika Serikat (AS).

Equityworld Futures | Harga Emas Menguat Jelang Rilis Data Inflasi AS

Pada perdagangan Rabu (27/8/2025), harga emas dunia naik 0,13% di level US$3.396,89 per troy ons. Harga emas kini terpaut kisaran 3 poin lagi untuk kembali ke level US$3.400 per troy ons.

Harga emas sudah menguat dua hari beruntun dengan penguatan mencapai 0,91%. Harga penutupan kemarin adalah yang tertinggi sejak 8 Agustus 2025.

Pada perdagangan hari ini Kamis (28/8/2025) hingga pukul 06.21 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,03% di posisi US$3.397,86 per troy ons.

Harga emas sedikit berubah pada perdagangan Rabu karena investor menunggu dengan saksama data inflasi mendatang untuk mendapatkan petunjuk mengenai penurunan suku bunga, sementara kekhawatiran tentang independensi The Federal Reserve (The Fed) masih berlanjut setelah Presiden AS Donald Trump mencoba memecat seorang gubernur The Fed.

Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS, ukuran inflasi pilihan The Fed, akan dirilis pada Jumat. Data ini bisa memberikan petunjuk mengenai arah suku bunga. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan indeks harga PCE akan naik 2,6% pada bulan Juli, menyamai kenaikan bulan Juni.

"Jika (data PCE) meleset dan menunjukkan inflasi yang lebih tinggi, hal itu mungkin mulai menimbulkan pertanyaan apakah The Fed akan mampu memangkas suku bunga pada bulan September. Saya menduga dibutuhkan angka inflasi yang sangat kuat untuk mencegah The Fed memangkas suku bunga pada bulan September," ujar Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

Emas, aset dengan imbal hasil nol, tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah dan dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian.

Menurut CME FedWatch Tool, pelaku pasar pun mengantisipasi peluang lebih dari 87% penurunan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan kebijakan The Fed bulan depan.

Sementara itu, Trump mengatakan awal pekan ini bahwa ia akan mencopot Gubernur The Federal Reserve Lisa Cook dari jabatannya di dewan direksi The Fed. Sementara itu, pengacara Cook mengatakan ia akan mengajukan gugatan untuk mencegah Trump memecatnya, yang berpotensi memicu pertarungan hukum yang berlarut-larut.

Harga emas naik ke level tertinggi lebih dari dua minggu pada hari Selasa, menyusul upaya Trump untuk memecat Cook.

Ancaman Trump untuk memecat gubernur The Fed "sangat berdampak negatif bagi perekonomian, suku bunga, dan dolar," ujar Jeffrey Christian, Managing Partner CPM Group.

"Emas bertahan dalam kisaran yang relatif sempit karena orang-orang mencoba memastikan apa artinya semua ini bagi perekonomian," tambah Christian.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 27 Agustus 2025

Equityworld Futures | Kilau Harga Emas Dunia Mentereng Lagi

Equityworld Futures | Kilau Harga Emas Dunia Mentereng Lagi

Equityworld Futures | Harga emas dunia naik pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB), didorong oleh permintaan aset safe haven, karena kepercayaan investor terhadap bank sentral Amerika Serikat (AS) goyah menyusul pemecatan gubernur Federal Reserve oleh Presiden Donald Trump.

Equityworld Futures | Investor Lagi Panik, Harga Emas Terbang ke Level Tertinggi 2 Minggu


Mengutip Yahoo Finance, harga emas berjangka diperdagangkan pada USD3.419,10 per ons. Sementara harga emas spot naik 0,2 persen menjadi USD3.373,13 per ons.
 
Britzman dari Hargreaves Lansdown menyoroti harga emas telah naik lantaran adanya ketidakpastian politik mengguncang pasar setelah Presiden AS Donald Trump tiba-tiba memecat Gubernur Fed Lisa Cook, yang memicu kekhawatiran atas independensi bank sentral.
 
Trump menyebut alasan ia memecat Gubernur Fed Lisa Cook karena adanya dugaan penyalahgunaan dokumen dalam memperoleh pinjaman hipotek atau kredit pemilikan rumah (KPR), sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dapat menguji batas kekuasaan presiden atas badan kebijakan moneter independen tersebut jika digugat di pengadilan.

Fed diramal bakal pangkas suku bunga
 
Pekan lalu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan bank sentral AS bulan depan, dengan mengatakan risiko terhadap pasar tenaga kerja meningkat.
 
Adapun ekspektasi penurunan suku bunga pada September, yang saat ini diperkirakan mencapai 82 persen, juga menjadi pendorong harga emas, dengan investor mencermati data inflasi PCE pada Jumat untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan.
 
Namun, keuntungan sejak itu berkurang karena meningkatnya imbal hasil Treasury yang cenderung mengurangi daya tarik logam mulia, sebagai aset yang tidak memberikan imbal hasil.
 
Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung menarik di lingkungan suku bunga rendah dan daya tariknya sebagai aset safe haven meningkat selama ketidakpastian ekonomi.
 
Di sisi lain, harga perak spot naik tipis 0,1 persen menjadi USD38,52 per ons. Platinum turun 0,1 persen menjadi USD1.340,88. Paladium naik 1,5 persen menjadi USD1.102,65 setelah mencapai level terendah sejak 9 Juli di awal sesi. 

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 26 Agustus 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Menguat, Pasar Antisipasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Menguat, Pasar Antisipasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Equityworld Futures | Harga emas bertahan di level tinggi seiring meningkatnya keyakinan pasar bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), akan memangkas suku bunga acuannya pada September 2025 mendatang.

Equityworld Futures | Harga Emas Bikin Bingung: Seharusnya Terbang Kok Malah Ambruk?

Mengutip Bloomberg, Selasa (28), pada perdagangan Senin (25/8) siang waktu Singapura, harga emas spot melemah tipis 0,1 persen menjadi USD 3.367,79 per troy ounce.

Namun, secara keseluruhan emas masih menahan kenaikan 1,1 persen yang dibukukan pada Jumat lalu, usai pidato Ketua The Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole.

Powell dalam pidatonya menyatakan bahwa risiko yang meningkat di pasar tenaga kerja dapat menjadi alasan untuk melakukan penyesuaian kebijakan moneter, meski kekhawatiran terkait inflasi akibat tarif impor masih membayangi.
Menurutnya, kondisi ekonomi saat ini menghadirkan “challenging situation” bagi para pejabat The Fed.

Pernyataan Powell itu memicu ekspektasi kuat pemangkasan suku bunga akan dilakukan bulan depan. Data pasar swap menunjukkan peluang lebih dari 85 persen bagi The Fed untuk memangkas suku bunga pada September. Meski demikian, arah kebijakan setelah bulan tersebut masih dipenuhi ketidakpastian.

“Keseimbangan risiko-imbalan jangka pendek telah bergeser ke arah yang menguntungkan emas. Pernyataan Powell memperkuat keyakinan bahwa pelonggaran kebijakan akan dilakukan, meskipun pandangan tersebut bisa dibilang mendahului data yang masuk," ujar Ahmad Assiri, research strategist Pepperstone, dalam catatan riset yang dikirim melalui email.

Emas tercatat sudah menguat lebih dari 25 persen sepanjang tahun ini, sebagian besar ditopang lonjakan harga pada empat bulan pertama. Lonjakan tersebut didorong oleh meningkatnya ketegangan geopolitik, kekhawatiran perdagangan global, serta pembelian emas oleh bank-bank sentral dunia.

Sejumlah pelaku pasar, termasuk unit manajemen kekayaan UBS Group AG, memproyeksikan harga emas masih berpotensi melanjutkan penguatan.

Namun, data terbaru Commodity Futures Trading Commission (CFTC) menunjukkan posisi bullish dana lindung nilai (hedge fund) terhadap emas justru turun ke level terendah dalam enam pekan terakhir.

Di pasar logam mulia lainnya, harga perak dan platinum tercatat stagnan, sementara paladium sedikit melemah. Adapun indeks dolar Bloomberg stabil setelah turun 0,8 persen pada Jumat pekan lalu.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Senin, 25 Agustus 2025

Equityworld Futures | Siap-Siap Cuan, Harga Emas Bakal Tembus Segini

Equityworld Futures | Siap-Siap Cuan, Harga Emas Bakal Tembus Segini

Equityworld Futures | Harga emas dunia diprediksi menguat ke level US$ 3.400 pada pekan ini. Kenaikan itu bakal ditopang oleh pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang memberikan sinyal adanya pemangkasan suku bunga.

Equityworld Futures | Emas Punya “Senjata” Baru Tapi Bakal Kesulitan Tembus US$ 3.400?

Ditambah lagi, kondisi geopolitik di Timur Tengah dan Eropa, terutama ketegangan Rusia dan Ukraina, yang memanas yang membuat investor kembali memburu logam mulia ini.

Harga emas ditutup melonjak 1% di level US$ 3.372,11 per troy ons pada Jumat (22/8/2025).

Pengamat Komoditas Ibrahim Assuaibi memprediksi, pernyataan Powell di Jackson Hole pada akhir pekan lalu mengindikasikan adanya potensi pemangkasan suku bunga The Fed. Walaupun di tengah kondisi yang terjadi saat ini, terutama adanya perang dagang yang dikhawatirkan akan berdampak pada inflasi.

Menurut Ibrahim, potensi pemangkasan suku bunga The Fed semakin menguat di tengah adanya tekanan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. “Hal itu membawa angin segar bagi investor untuk kembali melakukan pembelian terhadap emas terhadap aset safe haven,” ungkap Ibrahim, Minggu (24/8/2025).

Ibrahim menambahkan, harga emas juga ditopang oleh kondisi geopolitik, baik di Timur Tengah maupun Eropa. Di Timur Tengah, Parlemen Israel menyetujui untuk menguasai seluruh wilayah Jalur Gaza, dan ini menyulut pertentangan dari seluruh dunia, karena telah dianggap telah melampaui batas.

"Terutama karena aksi genosida Israel, terhadap warga Jalur Gaza tersebut. Tidak hanya itu, rencana penguasaan Jalur Gaza oleh Israel tersebut juga akan memantik ketegangan dengan negara-negara yang ada disekitarnya, yaitu Libanon Yordania, dan yang lainnya,” jelas Ibrahim.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Jumat, 22 Agustus 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Tergelincir Jelang Pidato Ketua The Fed Jerome Powell

Equityworld Futures | Harga Emas Tergelincir Jelang Pidato Ketua The Fed Jerome Powell

Equityworld Futures | Harga emas sedikit melemah pada perdagangan Kamis, 21 Agustus 2025. Koreksi harga emas terjadi didorong penguatan dolar Amerika Serikat (AS).

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Turun, Pasar Tunggu Sinyal The Fed di Jackson Hole

Di sisi lain, investor menanti pidato ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell di Simposium Jackson Hole untuk mendapatkan sinyal arah kebijakan AS.

Mengutip CNBC, Jumat (22/8/2025), harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi USD 3.337,95 per ounce. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup melemah 0,2% ke posisi USD 3.386,50.

Indeks dolar AS naik 0,4% membuat emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi mahal bagi pembeli luar negeri.

Jerome Powell akan berbicara di konferensi Jackson Hole mengenai prospek ekonomi dan sikap kebijakan the Fed  pada Jumat pekan ini.

"Jika (Powell) mengisyaratkan penurunan suku bunga pada September, saya rasa tidak banyak yang akan terjadi karena pasar sudah memperkirakan hal itu,” ujar Analis Marex, Edward Meir.

"Jika dia mengatakan kami mungkin akan menurunkan suku bunga lagi pada Oktober, November dan Desember, saya pikir dolar AS bisa melemah dan emas bisa menguat,” Meir menambahkan.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil biasanya berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 21 Agustus 2025

Equityworld Futures | Wall Street Melemah, Investor Jual Saham Teknologi Dipicu Komentar CEO OpenAI

Equityworld Futures | Wall Street Melemah, Investor Jual Saham Teknologi Dipicu Komentar CEO OpenAI

Equityworld Futures | Indeks saham utama Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup melemah pada perdagangan Rabu (20/8). Nasdaq dan S&P 500 jatuh pada hari Rabu karena investor menjual saham teknologi dan beralih ke sektor yang nilainya kurang tinggi.

Equityworld Futures | Harga Emas Naik Seiring Pelemahan Dolar, Fokus Investor ke Jackson Hole

Selain itu, di saat yang sama investor juga menanti pernyataan dari pejabat Federal Reserve pada simposium Jackson Hole pekanre temen ini.

Menurut data awal, S&P 500 (.SPX), turun 16,40 poin, atau 0,26 persen, dan berakhir pada 6.394,97 poin, sementara Nasdaq Composite (.IXIC), turun 144,76 poin, atau 0,68 persen, menjadi 21.170,19. Indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI), naik 1,48 poin, atau 0,00 persen, menjadi 44.923,75.

Saham-saham teknologi, yang menjadi pendorong utama pemulihan pasca-aksi jual Wall Street pada bulan April, telah melemah. Indeks teknologi S&P 500 (.SPLRCT), turun pada hari itu, sementara sektor-sektor seperti energi, perawatan kesehatan, dan barang-barang kebutuhan pokok konsumen naik.

Manajer Portofolio Senior Allspring Bryant van Cronkhite mengatakan kondisi kali ini merupakan rotasi dari aksi jual yang sesungguhnya.

"Valuasi saham teknologi terlihat melebar dalam konteks pengeluaran yang meningkat saat ini. Kedua, saya ingin mengatakan bahwa ada banyak sektor di pasar yang terlihat sangat menarik dari sudut pandang valuasi, tetapi mereka diabaikan secara luas,” tuturnya dikutip dari Reuters, Kamis (21/8).

Ada juga analis yang memandang komentar CEO OpenAI Sam Altman minggu lalu tentang saham Artificial Intelligence (AI) yang "dalam gelembung,” menjadi salah satu faktor di balik aksi jual saham teknologi. Kemudian sebuah studi Institut Teknologi Massachusetts menunjukkan banyak perusahaan teknologi kesulitan menerjemahkan AI menjadi laba aktual.

Beberapa investor juga khawatir tentang campur tangan pemerintah di sektor swasta. Pemerintahan Presiden Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk mengambil alih saham di perusahaan chip seperti Intel (INTC.O).

Kabar ini berhembus beberapa minggu setelah kesepakatan pembagian pendapatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Nvidia dan AMD.

Nvidia (NVDA.O), Perangkat Mikro Canggih (AMD.O), Intel (INTC.O), dan Mikron (MU.O), jatuh. Hasil kuartalan Nvidia pada 27 Agustus sangat ditunggu-tunggu sebagai petunjuk tentang permintaan AI. Nama-nama pertumbuhan megacap lainnya seperti Apple dan Meta (META.O), juga mendapat tekanan.

Risalah rapat the Fed bulan Juli saat suku bunga tidak berubah, menunjukkan hampir semua pembuat kebijakan menganggap tepat untuk mempertahankan kisaran target suku bunga dana federal di 4,25 persen hingga 4,50 persen, meskipun ada dua orang yang tidak setuju.

Ketua the Fed, Jerome Powell, diperkirakan akan berpidato pada hari Jumat di konferensi tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming. Pidatonya akan dicermati secara ketat untuk mendapatkan sinyal kebijakan.

Berdasarkan data London Stock Exchange (LSEG) para investor telah mengantisipasi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September.

Sementara itu, investor juga memantau seruan Trump agar Gubernur Fed Lisa Cook mengundurkan diri, dengan tuduhan terlibat dalam penipuan hipotek.

Kemudian pendapatan dari ritel besar yang dilihat sebagai barometer kesehatan konsumen Amerika, juga akan dirilis pekan ini karena sentimen telah terpukul oleh kekhawatiran tarif impor dapat menaikkan harga.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 20 Agustus 2025

Equityworld Futures | Turun Lagi, Harga Emas Dunia Masih Tertekan

Equityworld Futures | Turun Lagi, Harga Emas Dunia Masih Tertekan

Equityworld Futures | Harga emas anjlok pada Selasa, 19 Agustus 2025 saat perkembangan geopolitik menunjukkan hasil positif dari pertemuan Presiden AS Trump dengan Putin, Zelensky, dan pemimpin Eropa dapat mengakhiri perang yang sedang berlangsung.

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Sentuh Level Terendah 3 Pekan Rabu (20/8) Pagi

Dikutip dari FXStreet, Rabu, 20 Agustus 2025, XAU/USD diperdagangkan pada USD3.317. Permintaan safe-haven mereda seiring spekulasi tentang jaminan keamanan untuk Kyiv memicu optimisme akan akhir potensial perang.

Deeskalasi konflik Ukraina-Rusia

Rumor tentang kemungkinan deeskalasi konflik Ukraina-Rusia membebani harga bullion, yang biasanya diuntungkan dari ketidakpastian global. Jumat lalu, pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan rekan Rusia, Vladimir Putin, mempersiapkan jalan untuk resolusi yang mungkin.

Trump bertemu kembali dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pemimpin Eropa lainnya pada Senin untuk mempersiapkan kemungkinan gencatan senjata dan mendorong pertemuan trilateral untuk memulai negosiasi antara Kyiv dan Moskow.

Presiden AS Trump mengatakan "Putin, Zelenskiy harus fleksibel" dan akan ada beberapa jaminan keamanan untuk Ukraina untuk mencegah serangan Rusia lainnya.

Namun, dia mengatakan tidak akan mengizinkan Ukraina bergabung dengan NATO dan menambahkan negara-negara Eropa akan menyediakan pasukan darat.
Jelang pidato Powell
Menjelang minggu ini, para pedagang memperhatikan notulen pertemuan Fed terbaru dan pidato Ketua Fed Jerome Powell pada Jumat. 

Sementara itu, Gubernur Federal Reserve (Fed) Michelle Bowman mengulangi sikap tiga penurunan suku bunga pada akhir tahun dan menekankan bank sentral harus lebih fokus pada mandat ketenagakerjaan.

Selain itu, data perumahan di AS bervariasi. Pembangunan Perumahan Baru di Juli melampaui estimasi, naik lebih dari lima persen, sementara Izin Mendirikan Bangunan turun.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 19 Agustus 2025

Equityworld Futures | Wall Street Lesu, Pasar Tunggu Pidato Powell dan Kinerja Ritel

Equityworld Futures | Wall Street Lesu, Pasar Tunggu Pidato Powell dan Kinerja Ritel

Equityworld Futures | Indeks-indeks saham Wall Street bergerak lesu pada perdagangan Senin (18/8/2025). Pasar memilih wait and see sambil menantikan pidato tahunan Ketua The Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole, serta laporan kinerja sejumlah raksasa ritel.

Equityworld Futures | Harga Emas Stabil, Investor Menanti Pertemuan Trump–Zelenskyy

Dikutip dari CNBC internasional, Dow Jones Industrial Average ditutup turun 34,3 poin (0,08%) ke level 44.911,82. S&P 500 melemah tipis 0,01% menjadi 6.449,15. Sementara Nasdaq Composite menguat tipis 0,03% ke 21.629,77.

Saham teknologi menjadi salah satu penekan indeks, dengan Meta Platforms turun 2,3% dan Microsoft melemah 0,6%.

Pekan ini, investor akan mencermati laporan keuangan dari peritel besar seperti Home Depot, Lowe’s, Walmart, dan Target untuk mengukur kesehatan belanja konsumen AS. Pasar juga masih dihantui isu valuasi saham yang tinggi, tarif impor, serta perlambatan pertumbuhan lapangan kerja.

“Laporan keuangan ritel kemungkinan akan mencerminkan kekhawatiran terkait tarif, kenaikan inflasi, dan potensi perlambatan ekonomi,” ujar Senior Global Market Strategist di Wells Fargo Investment Institute Scott Wren.

Wrem menambahkan, reli saham yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir kemungkinan akan tertahan.

Demo Ewf

 Demo Equityworld

Jumat, 15 Agustus 2025

Equityworld Futures | Baru Bahagia Sebentar, Harga Emas Sudah Jatuh & Bikin Cemas Lagi

Equityworld Futures | Baru Bahagia Sebentar, Harga Emas Sudah Jatuh & Bikin Cemas Lagi

Equityworld Futures | Harga emas lagi-lagi terperosok usai terjadi penguatan dalam sekejap. Harga emas turun karena data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang positif mengangkat dolar dan imbal hasil treasury, meredam harapan pemangkasan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve yang besar.

Equityworld Futures | Harga Emas Melorot, Harapan Pemangkasan Suku Bunga Jumbo Memudar

Pada perdagangan hari ini Jumat (15/8/2025) hingga pukul 06.32 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,04% di posisi US$3.334,52 per troy ons.

Sementara pada perdagangan sebelumnya Kamis (14/8/2025), harga emas dunia turun 0,56% di level US$3.335,7 per troy ons. Penurunan ini mematahkan penguatan emas selama dua hari beruntun.

Harga emas turun pada perdagangan Kamis karena data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan dan penurunan klaim pengangguran mengangkat dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah, memangkas kemungkinan pemangkasan suku bunga yang sangat besar di bulan September.

Pada perdagangan kemarin Kamis (14/8/2025), indeks dolar AS (DXY) naik 0,42% di level 98,25.

Kenaikan ini mematahkan pelemahan DXY selama dua hari beruntun dan naik 0,5% dari level terendah lebih dari dua minggu, membuat emas batangan kurang menarik bagi pembeli non-AS, sementara imbal hasil obligasi acuan 10 tahun naik 1,25% di level 4,29, menguat dari level terendah satu minggu.

Pada Juli 2025, Indeks Harga Produsen (PPI) AS naik 0,9% dibanding bulan sebelumnya (mom). Kenaikan ini melonjak tajam dari posisi stagnan (0,0%) di Juni. Angka ini jauh di atas ekspektasi pasar yang hanya 0,2% dan merupakan kenaikan bulanan PPI terbesar sejak Juni 2022.

Secara tahunan, inflasi PPI meelsat 3,3% di Juli. Angka ini naik dari 2,4% di Juni (yang direvisi naik) dan menjadi yang tertinggi dalam 5 bulan terakhir.

Data harga grosir AS yang lebih kuat meredam spekulasi penurunan suku bunga yang lebih besar, setengah poin, bulan depan. Departemen Tenaga Kerja melaporkan indeks harga produsen naik 3,3% secara tahunan (yoy) di bulan Juli, melampaui perkiraan 2,5%, sementara klaim pengangguran mingguan lebih rendah dari perkiraan, yaitu 224.000 dibandingkan perkiraan 228.000.

"Emas diperdagangkan lebih rendah karena angka PPI AS yang lebih kuat dari perkiraan dapat menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga karena angka tersebut juga memengaruhi angka inflasi PCE Inti yang lebih tinggi untuk bulan Juli, kemungkinan membuat The Federal Reserve berhati-hati terhadap penurunan suku bunga," ujar kepala strategi komoditas Saxo Bank, Ole Hansen.

"Secara keseluruhan, angka tersebut tidak mengubah pandangan bullish kami terhadap emas karena The Fed pada akhirnya harus memilih antara melawan inflasi atau mendukung perekonomian." imbuhnya.
Meski data inflasi lebih tinggi, CME FedWatch Tool memperkirakan sekitar 93% peluang pemangkasan suku bunga pada September. Namun, peluang pemangkasan 50 basis poin dihapus sepenuhnya

Emas, yang selama ini menjadi tempat berlindung di tengah tekanan ekonomi atau geopolitik, cenderung diuntungkan oleh suku bunga rendah.

"Kami rasa reli ini tidak terhenti, hanya berkonsolidasi, dengan para investor menunggu katalis baru. Pemangkasan suku bunga akan menjadi pemicu kembali reli," menurut Kiril Kirilenko, analis logam mulia senior di CRU.

Emas kemungkinan akan menguji ulang rekor tertinggi US$3.500 per troy ons pada akhir tahun atau awal tahun depan, tambah Kirilenko.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 14 Agustus 2025

Equityworld Futures | Emas Punya Kekuatan Baru, Sebentar Lagi Harga Bisa Terbang Tinggi

Equityworld Futures | Emas Punya Kekuatan Baru, Sebentar Lagi Harga Bisa Terbang Tinggi

Equityworld Futures | Harga emas mulai merangkak naik. Meningkatnya spekulasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve untuk memangkas suku bunga mendorong kenaikan harga emas. Melemahnya indeks dolar AS yang telah terjadi dalam dua hari terakhir juga menjadi faktor penguatan harga emas.

Equityworld Futures | Harga Emas Naik 2 Hari Beruntun, Pilih Jual atau Beli?

Pada perdagangan Rabu (13/8/2025), harga emas dunia naik 0,28% di level US$3.354,43 per troy ons. Kenaikan ini memperpanjang penguatan emas selama dua hari beruntun.

Pada perdagangan hari ini Kamis (14/8/2025) hingga pukul 06.42 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,23% di posisi US$3.361,88 per troy ons.

Emas menguat pada perdagangan Rabu, didorong oleh melemahnya dolar dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah, karena data inflasi AS yang lemah memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada bulan September dan mendorong peningkatan spekulasi pelonggaran lebih lanjut di akhir tahun ini. Keyakinan pemangkasan ini menjadi senjata emas untuk terbang tinggi ke depan.

Pada perdagangan Rabu (13/8/2025), indeks dolar AS (DXY) kembali melemah dengan turun 0,26% di level 97,84, angka ini mencapai level terendah dalam lebih dari dua minggu, membuat emas batangan lebih murah bagi pembeli luar negeri.

Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun jatuh 1,23% di level 4,24%.

"Emas menguat karena meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada bulan September, menyusul data IHK yang lemah dan data penggajian non-pertanian yang lemah di bulan Juli," ujar Nikos Tzabouras, analis pasar senior di Tradu.com.

Pasar memperkirakan peluang 97% penurunan suku bunga The Fed pada bulan September setelah data inflasi Juli yang lemah mengisyaratkan dampak terbatas dari tarif impor besar-besaran Presiden AS Donald Trump, menyusul data ketenagakerjaan yang lemah awal bulan ini, memperkuat spekulasi setidaknya satu penurunan lagi.

Investor kini menantikan indikator-indikator AS lainnya minggu ini, termasuk indeks harga produsen, klaim pengangguran mingguan, dan penjualan ritel.

Di sisi geopolitik, para pemimpin Eropa dan Ukraina dijadwalkan untuk berbicara dengan Trump menjelang pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, sementara Washington dan Beijing memperpanjang gencatan tarif mereka selama 90 hari.

"Jika emas menembus resistance baru-baru ini di sekitar US$3.400 per troy ons, kemungkinan besar akan lebih didorong oleh perkembangan geopolitik daripada data ekonomi," ujar Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index dan FOREX.com.

"Meskipun saya mempertahankan pandangan jangka panjang yang bullish terhadap emas, pandangan saya untuk sisa tahun ini lebih hati-hati. Harga mungkin akan terus berkonsolidasi atau mengalami koreksi kecil dalam beberapa bulan mendatang seiring reli agresif pasar ekuitas."

Emas, yang merupakan aset andalan di masa-masa sulit ekonomi atau geopolitik, cenderung diuntungkan oleh suku bunga rendah.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 13 Agustus 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini Merangkak Naik Dipicu Amerika Serikat

Equityworld Futures | Harga Emas Hari Ini Merangkak Naik Dipicu Amerika Serikat

Equityworld Futures | Harga emas naik tipis pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta) setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) mendukung ekspektasi penurunan suku bunga Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed).

Equityworld Futures | Harga Emas Menguat Usai Rilis Data Inflasi AS

Sementara perhatian beralih ke data ekonomi penting lainnya yang akan dirilis minggu ini.

Dikutip dari CNBC, Rabu (13/8/2025), harga emas dunia di pasar spot naik 0,1% menjadi USD 3.347,34 per ons. Dolar melemah, membuat harga emas batangan lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

Indeks Harga Konsumen AS naik 0,2% bulan lalu setelah naik 0,3% di bulan Juni. Selama 12 bulan hingga Juli, IHK naik 2,7%. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan IHK naik 0,2% di bulan Juli dan meningkat 2,8% secara tahunan.

“Angka inflasi tampak beragam, tetapi mendukung penurunan suku bunga,” kata Ahli Strategi Pasar RJO Futures, Bob Haberkorn,

“Para pedagang tetap berhati-hati karena kita berada pada titik kritis dan menunggu indikator ekonomi lebih lanjut," ungkap dia.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 12 Agustus 2025

Equityworld Futures | Pakar Terus Terang soal Nasib Harga Emas

Equityworld Futures | Pakar Terus Terang soal Nasib Harga Emas

Equityworld Futures | Harga emas bergerak datar di pasar spot, sementara kontrak berjangka di Comex sempat mencetak rekor baru di sekitarUS$ 3.534 per 100 troy ons setelah muncul laporan rencana Amerika Serikat menerapkan tarif pada impor batangan emas.

Equityworld Futures | Harga Emas Rontok 1,5% Lebih, Mending Jual atau Beli?

Di tengah kabar tersebut, fokus pelaku pasar beralih ke rangkaian data inflasi yang akan rilis pekan ini. Volatilitas pun meningkat di area psikologis US$ 3.400, apalagi pada awal sesi Asia XAU/USD sempat menarik minat jual di sekitar US$ 3.390 seiring pemulihan moderat dolar AS yang menekan komoditas berdenominasi greenback.

Andy Nugraha, analis dari Dupoin Futures Indonesia, menilai sinyal teknikal mulai kehilangan tenaga. Kombinasi pola candlestick dan pergerakan moving average menunjukkan momentum bullish melemah dibanding pekan lalu.

Ia menekankan US$ 3.400 sebagai rintangan terdekat yang perlu ditembus agar reli berlanjut. “Selama dorongan fundamental baru belum hadir, reli cenderung terbatas. Sebaliknya, jika tekanan jual kembali mencuat, area US$ 3.350 dipandang sebagai penopang awal yang layak diawasi untuk mengukur kekuatan buyer jangka pendek,” paparnya dalam keterangan resmi, Senin (11/8/2025).

Dari sisi fundamental, sentimen emas masih ditopang ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada September. Probabilitas pasar yang tinggi—tercermin dari respons terhadap data tenaga kerja yang mengecewakan serta revisi turun untuk Mei–Juni—mendorong persepsi bahwa nada kebijakan The Fed kian seimbang.

Komentar Gubernur The Fed Michelle Bowman mengenai kerentanan pasar tenaga kerja dan peluang penurunan suku bunga lebih lanjut pada 2025 ikut memperkuat pandangan tersebut. Namun, pemulihan Dolar AS dan potensi kenaikan imbal hasil bila inflasi kembali kaku berisiko membatasi kenaikan bullion.

Dukungan struktural datang dari China. Data resmi menunjukkan People’s Bank of China menambah cadangan emas pada Juli, memperpanjang rangkaian pembelian hingga sembilan bulan berturut-turut. Arus pembelian bank sentral ini menjadi bantalan penting bagi harga emas di tengah ketidakpastian kebijakan dan gejolak tarif global.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Senin, 11 Agustus 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Diprediksi Tembus hingga USD 3.460 per Troy Ounce

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Diprediksi Tembus hingga USD 3.460 per Troy Ounce

Equityworld Futures | Harga emas dunia diproyeksikan dapat menembus level US$ 3.460 per troy ounce pada perdagangan pekan depan, Senin, 11 Agustus 2025. “Prediksi ini didukung analisis fundamental dan teknikal yang menunjukkan tren kenaikan harga,” kata Pengamat komoditas dan mata uang Ibrahim Assuaibi, dalam keterangan tertulis, Ahad, 10 Agustus 2025.

Equityworld Futures | Harga Emas Ambles 1% Lebih, Pasar Tunggu Kejelasan Tarif dari Gedung Putih

Adapun harga emas pekan depan akan bergerak dalam rentang level support US$ 3.371 per troy ounce sedangkan level resistance US$ 3.435 per troy ounce. 

Ibrahim optimistis harga emas dunia pada semester II tahun ini bisa mencapai US$ 3.600 per troy ounce. Sementara logam mulia berada di level Rp 2.150.000 per gram.

Ia mengungkapkan sejumlah sentimen global yang memengaruhi pergerakan harga emas pekan depan, salah satunya adalah rencana pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Kedua kepala negara berencana bertemu pada 15 Agustus di Alaska untuk membahas upaya mengakhiri perang di Ukraina. Adapun Trump menyebutkan kesepakatan penyelesaian perang itu akan berujung pada penyerahan sejumlah wilayah Ukraina kepada Rusia.

Ibrahim mentarakan pertemuan ini berpotensi tidak menghasilkan kesepakatan apapun yang dapat berujung pemberian sanksi terhadap Rusia. Kondisi ini, kata Ibrahim, terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dagang antara Trump dan para pembeli minyak Rusia. 

Adapun pada Rabu lalu, 6 Agustus 2025, Trump menambah besaran tarif resiprokal India karena telah membeli minyak dari Rusia. Trump menjelaskan aksi militer Rusia yang berkelanjutan di Ukraina merupakan "darurat nasional". Oleh karena itu, menurut Trump, perlu dan tepat untuk mengenakan tarif yang lebih tinggi kepada India selaku konsumen utama produk minyak bumi Rusia.

Sentimen lain yang memengaruhi harga emas pekan depan adalah pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang berencana mengambil alih Jalur Gaza. Netanyahu mengklaim nantinya wilayah itu akan diserahkan kepada pemerintahan sipil non-Hamas. 

Terakhir, Ibrahim juga menyoroti pencalonan Stephen Mirae sebagai Gubernur Bank Sentral atau Federal Reserve (The Fed). Mirae disebut akan menggantikan Adriana Kugler yang baru saja mengundurkan diri dari posisi strategis di The Fed. 

Penunjukkan itu, kata Ibrahim, memicu ekspektasi akan kebijakan yang lebih dovish ke depannya. Seperti pemberlakuan suku bunga yang lebih rendah yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi serta permintaan minyak.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 07 Agustus 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Melemah ke US$3.373,59 Rabu (6/8), Terseret Aksi Ambil Untung

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Melemah ke US$3.373,59 Rabu (6/8), Terseret Aksi Ambil Untung

Equityworld Futures | Harga emas dunia turun tipis pada perdagangan Rabu (6/8), seiring aksi ambil untung investor setelah harga logam mulia ini sempat menyentuh level tertinggi dalam hampir dua pekan pada sesi sebelumnya.

Equityworld Futures | Harga Emas Turun Usai Naik 4 Hari Beruntun, Jual atau Beli?

Di sisi lain, fokus pasar kini tertuju pada rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengumumkan calon gubernur baru Bank Sentral AS (The Fed).

Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,2% ke level US$3.373,59 per troi ons pada pukul 14.00 waktu setempat (18.00 GMT), sementara emas berjangka AS ditutup stagnan di US$3.433,40.

“Kami melihat ini hanya sebagai koreksi ringan, sebagian aksi ambil untung setelah kenaikan sebelumnya, apalagi saat ini situasi ekonomi cukup sepi dari data penting dan permintaan aset safe haven sedikit mereda,” ujar David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.

Sebelumnya, harga emas mencatat kenaikan dalam tiga sesi berturut-turut, didorong oleh data pertumbuhan lapangan kerja AS yang lebih lemah dari ekspektasi.

Berdasarkan alat pantau CME FedWatch, kini pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga The Fed pada bulan September telah meningkat menjadi lebih dari 93%, dari sebelumnya hanya 63%.

Emas biasanya mendapat dukungan di tengah ketidakpastian ekonomi dan lingkungan suku bunga rendah karena sifatnya yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding). 

Trump menyampaikan pada hari Selasa bahwa ia akan mengumumkan calon anggota Dewan Gubernur The Fed sebelum akhir pekan ini, dan telah mempersempit pilihan pengganti Jerome Powell.

Di pasar logam mulia lainnya, harga perak naik tipis 0,1% menjadi US$37,88 per troi ons. Harga platinum naik 0,9% ke level US$1.332,26, sementara palladium justru merosot 2,7% menjadi US$1.143,52 level terendah sejak 10 Juli.

“Ketegangan terkait sanksi terhadap Rusia telah menjadi salah satu faktor yang mendorong kenaikan harga platinum dan palladium dalam beberapa pekan terakhir,” kata Meger.

Namun, prospek membaiknya hubungan antara AS dan Rusia belakangan ini telah menekan harga logam tersebut. Rusia diketahui merupakan salah satu pemasok utama palladium dan platinum dunia.

Sebelumnya, utusan AS Steve Witkoff mengadakan pembicaraan yang dinilai “konstruktif dan bermanfaat” dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, menurut pejabat Kremlin. Pertemuan ini berlangsung dua hari sebelum tenggat waktu yang ditetapkan Trump agar Rusia menyetujui perjanjian damai di Ukraina atau menghadapi sanksi tambahan.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 06 Agustus 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Menguat, Pasar Tunggu Keputusan Trump Soal The Fed

Equityworld Futures | Harga Emas Menguat, Pasar Tunggu Keputusan Trump Soal The Fed

Equityworld Futures | Harga emas dunia menguat mendekati level tertinggi dalam dua pekan terakhir pada perdagangan Selasa (5/8/2025). Kenaikan itu seiring meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS).

Equityworld Futures | JPMorgan Yakin Harga Emas Masih Akan Terbang, Prediksi Segini

Dikutip dari Reuters, pasar juga mencermati keputusan Presiden AS Donald Trump terkait penunjukan pejabat baru The Fed.

Harga emas spot naik 0,2% ke level US$ 3.380,2 per ons, setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak 24 Juli. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup menguat 0,2% ke US$ 3.434,7 per ons.

Penguatan emas juga didorong oleh pelemahan dolar AS, yang membuat logam mulia tersebut lebih murah bagi pemegang mata uang lain.

“Pasar masih terpukul oleh rilis data ekonomi pekan lalu, terutama setelah Trump memecat kepala Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) usai data ketenagakerjaan Juni yang mengecewakan,” kata analis komoditas di TD Securities Daniel Ghali.

Ghali menambahkan, kondisi ini memperkuat pandangan bahwa dolar AS mulai kehilangan fungsinya sebagai penyimpan nilai, yang turut mendorong minat terhadap emas sebagai aset lindung nilai.

Saat ini, pelaku pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali hingga akhir 2025, dengan dimulai pada September mendatang.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 05 Agustus 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Naik di Tengah Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Naik di Tengah Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS

Equityworld Futures | Harga emas dunia menguat pada akhir perdagangan Senin (4/8/2025) waktu Amerika Serikat atau Selasa (5/8/2025) pagi WIB. 

Equityworld Futures | Diam-Diam Harga Emas Sudah Terbang 3 Hari Beruntun, Sampai Kapan Naik?

Penguatan ini didorong oleh meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed). 

Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi ke level 3.372,15 dollar AS per ons, menjadi level tertinggi sejak 24 Juli 2025. Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup naik 0,8 persen ke level 3.426,4 dollar AS per ons. 

“Peluang pemangkasan suku bunga pada September kini semakin kuat, bahkan ada kemungkinan pemangkasan lanjutan pada Desember. Dikombinasikan dengan tekanan inflasi, ini cukup bullish untuk emas," ujar Daniel Pavilonis, Senior Market Strategist RJO Futures.

Sentimen pasar diperkuat oleh data ekonomi pekan lalu yang menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS pada Juli 2025 lebih lemah dari perkiraan.

Jumlah tenaga kerja non-pertanian untuk dua bulan sebelumnya juga direvisi turun sebesar 258.000 pekerjaan, mengindikasikan pelemahan signifikan di pasar tenaga kerja. 

Selain itu, inflasi AS berdasarkan Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) naik 0,3 persen pada Juni 2025. Kenaikan ini dipicu oleh dampak tarif impor yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump terhadap sejumlah negara. 

Pelaku pasar kini memperkirakan ada peluang 87,8 persen kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga pada September 2025, naik dari sekitar 63 persen pada pekan sebelumnya, berdasarkan data CME FedWatch. 
Kebijakan suku bunga The Fed memang mempengaruhi pergerakan harga emas dunia. Emas umumnya berkinerja baik di tengah suku bunga rendah dan menjadi aset lindung nilai terhadap inflasi. 

Ketika suku bunga menurun atau di level rendah, maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik bagi investor.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Senin, 04 Agustus 2025

Equityworld Futures | Prediksi Harga Emas Selama Sepekan, Berpeluang Melesat Imbas Sentimen Ini

Equityworld Futures | Prediksi Harga Emas Selama Sepekan, Berpeluang Melesat Imbas Sentimen Ini

Equityworld Futures | Harga emas kembali menunjukkan performa gemilang setelah data ketenagakerjaan AS mengecewakan dan isu perang dagang kembali memanas. Hal ini memicu ekspektasi tinggi di kalangan investor terhadap kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Fed pada September.

Equityworld Futures | Arah Harga Emas Bakal Begini

Melansir Kitco News, Senin, (4/8/2025), setelah periode musim panas yang relatif tenang, pasar emas kembali bergairah. Harga logam mulia ini menutup pekan dengan menyentuh level resistance jangka pendek di kisaran USD 3.350 per ons, dan sentimen investor Wall Street terhadap emas pun memanas.

Dalam Survei Emas Mingguan Kitco News, para analis pasar menunjukkan optimisme tertinggi mereka terhadap pergerakan harga emas. 

Perubahan sikap pelaku pasar ini terjadi cukup cepat. Pada awal pekan, harga emas justru sempat melemah menyusul rilis data ekonomi yang menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS mencapai 3% pada kuartal kedua. Namun, sejumlah ekonom menilai data Produk Domestik Bruto (PDB) tersebut masih rentan terhadap gejolak perdagangan global yang ekstrem.
Peluang Pemangkasan Suku Bunga

Pada Rabu, The Fed mempertahankan suku bunga acuan. Bahkan, Ketua Federal Reserve Jerome Powell sempat menyatakan pihaknya belum membuat keputusan apapun terkait September, merujuk pada potensi pemangkasan suku bunga.  

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Jumat, 01 Agustus 2025

Equityworld Futures | Wall Street Melandai di Akhir Juli, Kinerja Saham Teknologi Tak Mampu Menopang Pasar

Equityworld Futures | Wall Street Melandai di Akhir Juli, Kinerja Saham Teknologi Tak Mampu Menopang Pasar

Equityworld Futures | Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street melemah pada perdagangan yang berakhir Kamis sore waktu setempat (Jumat pagi WIB) karena pasar kesulitan membayangi saham berkapitalisasi besar seperti Microsoft dan Platform Meta. 

Equityworld Futures | Harga Emas Bangkit Tapi Dibayangi Rekor Buruk

Indeks S&P 500 turun 0,37 persen dan ditutup pada 6.339,39 untuk hari ketiga berturut-turut yang mengalami penurunan. 

Sementara, indeks Nasdaq Composite turun 0,03 persen dan ditutup di level 21.122,45. Kedua indeks menyentuh rekor intraday sebelum mundur dari level tersebut. 

Sedangkan, indeks Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 330,30 poin atau 0,74 persen dan berakhir pada 44.130,98.

Saham raksasa “Magnificent Seven”, Microsoft dan Meta, naik sekitar 4 persen dan 11 persen masing-masing berkat laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan.

Raksasa perangkat lunak Microsoft mengatakan bahwa pendapatan tahunan dari layanan komputasi awan Azure-nya melampaui 75 miliar dollar AS. 

Meta merilis prospek penjualan kuartal ketiga yang optimistis, melampaui perkiraan Wall Street. Laporan laba Microsoft yang kuat mendorong perusahaan mencapai kapitalisasi pasar 4 triliun dollar AS. 
Namun, kenaikan saham teknologi yang berkelanjutan gagal mendongkrak pasar yang lebih luas pada hari Kamis, dengan sembilan dari 11 sektor S&P 500 berada di zona merah. UnitedHealth dan Merck memimpin penurunan dalam Dow, dengan turun 6 persen dan 4 persen.

Saham terdampak oleh penilaian ulang kebijakan Federal Reserve setelah rapat bank sentral minggu ini yang membuat banyak investor mempertanyakan apakah suku bunga akan turun pada September. 

Sentimen juga terpukul oleh tenggat waktu Gedung Putih pada Jumat untuk mengenakan tarif yang jauh lebih tinggi kepada mitra dagang utama, dari India hingga Brasil. 

Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa bea masuk sebesar 25 persen atas impor Meksiko akan diperpanjang selama 90 hari lagi. 

Yang pasti, Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada hari Kamis mengatakan negosiasi dengan China telah mencapai titik di mana kedua belah pihak memiliki potensi kesepakatan. 

Namun demikian, Bessent tidak memberikan detail apa pun tentang potensi kesepakatan tersebut. Ia juga tidak mengindikasikan kapan kesepakatan tersebut dapat dicapai.

AS dan China memiliki waktu hingga 12 Agustus sebelum gencatan senjata terkait tarif agresif berakhir. Kamis kemarin menandai akhir dari bulan yang sebagian besar merupakan bulan yang kuat di Wall Street.

Indeks S&P 500 melonjak 2,2 persen sepanjang Juli, sementara Dow Jones yang terdiri dari 30 saham mencatat kenaikan tipis hampir 0,1 persen. Ini adalah bulan positif ketiga berturut-turut bagi kedua indeks tersebut. 

Di sisi lain, indeks Nasdaq naik 3,7 persen dalam periode tersebut, menandai bulan keempatnya yang menguat.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 31 Juli 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Hancur Lebur! Dihantam 3 Pukulan Sekaligus, Jatuh ke U$3200

Equityworld Futures | Harga Emas Hancur Lebur! Dihantam 3 Pukulan Sekaligus, Jatuh ke U$3200

Equityworld Futures | Harga emas hancur lebur dan bertengger di level psikologis US$3.200 per troy ons. Harga emas anjlok lebih dari 1% karena dihantam tiga pukulan sekaligus.

Equityworld Futures | Harga Emas Pulih, Pasar Cemaskan Gelombang Tarif Baru AS

Di antaranya adalah keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya, lonjakan dolar AS dan data tenaga kerja AS yang kuat juga mendorong para pelaku pasar meninggalkan safe haven.

Pada perdagangan Rabu (30/7/2025), harga emas dunia terjun 1,55% di level US$3.274,75 per troy ons. Penurunan ini menjadi kejatuhan emas paling tajam di sepanjang Juli dan terendah sejak 30 Juni 2025. Penutupan kemarin juga menjadi harga terendah sejak 27 Juni 2025 atau sebulan lebih.
Pelemahan kemarin juga menyeret emas ke level US$3.200 untuk pertama kalinya sejak 27 Juni 2025.

Pada perdagangan hari ini Kamis (31/7/2025) hingga pukul 06.18 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,13% di posisi US$3.278,99 per troy ons.

Harga emas anjlok lebih dari 1% pada perdagangan Rabu usai The Fed mempertahankan suku bunga dan hanya memberikan sedikit indikasi kapan pemangkasan suku bunga akan dilakukan, sementara data ekonomi AS yang kuat semakin meredupkan daya tarik aset dengan imbal hasil nol tersebut.

The Fed mempertahankan suku bunga dalam keputusan terpisah yang hanya memberikan sedikit indikasi kapan biaya pinjaman akan diturunkan dan memicu perbedaan pendapat dari dua gubernur bank sentral AS.

Ini adalah pertama kalinya sejak 1993 dua gubernur menolak dalam satu rapat Federal Open Market Committee (FOMC).

Dikutip dari pernyataan The Fed, sebanyak sebanyak sembilan anggota FOOMC memilih untuk mempertahankan suku bunga (Jerome H. Powell/Ketua, John C. Williams/Wakil Ketua, Michael S. Barr, Susan M. Collins, Lisa D. Cook. Austan D. Goolsbee, Philip N. Jefferson, Alberto G. Musalem, dan Jeffrey R. Schmid).

Dua menolak keputusan karena ingin memangkas suku bunga yakni Mchelle W. Bowman dan Christopher J. Waller. Sementara itu, satu anggota tidak hadir dan tidak memberikan suara yakni Adriana D. Kugler.

Ketua The Fed, Jerome Powell, mengatakan bahwa bank sentral belum membuat keputusan tentang bulan September ketika banyak pelaku pasar memperkirakan akan ada pemangkasan suku bunga pertama tahun ini. Ia menambahkan bahwa "risiko penurunan pasar tenaga kerja memang terlihat jelas."

"Powell tetap pada pendiriannya karena ia lebih fokus mengendalikan inflasi daripada mengkhawatirkan ketenagakerjaan," ujar Tai Wong, seorang pedagang logam independen, kepada Reuters.

Indeks dolar AS pun melonjak siginifikan.

Pada perdagangan kemarin Rabu (30/7/2025), indeks dolar AS melesat 0,94% di level 99,81. Tertinggi sejak 29 Mei 2025, dan merupakan kenaikan selama lima hari beruntun.

"Dolar melonjak, memberikan tekanan tambahan pada emas meskipun emas batangan masih bertahan di kisaran level terendah. Meskipun retracement yang lebih dalam mungkin terjadi, hal itu kemungkinan akan menarik pembeli karena argumen umum untuk emas adalah ketidakpastian, utang AS yang tinggi, hingga dedolarisasi tetap kuat," tambah Wong.

Sementara itu, Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan penggajian swasta AS naik lebih dari yang diperkirakan pada bulan Juli, meskipun tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja masih berlanjut.

Data terbaru juga menunjukkan perusahaan swasta di Amerika Serikat menambah 104.000 lapangan kerja pada Juli 2025, menjadi kenaikan terkuat sejak Maret dan jauh di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 75.000.

Nitesh Shah, ahli strategi komoditas di WisdomTree, mencatat bahwa semakin keras pemerintahan Trump menyuarakan ketidaksukaannya terhadap kebijakan saat ini, semakin besar kemungkinan hal itu akan mendorong harga emas.

Emas cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah dan selama periode ketidakpastian.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Rabu, 30 Juli 2025

Equityworld Futures | Terkubur 4 Hari, Harga Emas Akhirnya Naik! Awas, Jangan Senang Dulu!

Equityworld Futures | Terkubur 4 Hari, Harga Emas Akhirnya Naik! Awas, Jangan Senang Dulu!

Equityworld Futures | Harga emas akhirnya menguat usai jatuh selama empat hari beruntun. Jelang perundingan tarif dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China hingga penantian hasil pertemuan The Federal Reserve (The Fed) mendorong permintaan terhadap safe haven.

Equityworld Futures | Harga Emas Tiba-Tiba Tembus Segini, Ada Apa?

Pada perdagangan Selasa (29/7/2025), harga emas dunia naik 0,37% di level US$3.326,31 per troy ons. Kenaikan ini mematahkan pelemahan harga emas selama empat hari beruntun yang mencapai 1,75%.

Pada perdagangan hari ini Rabu (30/7/2025) hingga pukul 06.10 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,03% di posisi US$3.327,39 per troy ons.

Kendati menguat kemarin, harga emas masih menghadapi tekanan sangat besar dari keputusan The Fed dan negosiasi dagang yang akan berakhir pada 1 Agustus ini.

Harga emas sempat mengalami penurunan empat hari beruntun dan mencapai titik terendah sejak 9 Juli pada perdagangan Senin setelah kesepakatan kerangka kerja perdagangan antara AS dengan Uni Eropa mengurangi permintaan safe haven untuk logam kuning tersebut.

Kini harga emas kembali bangkit berkat dorongan sentimen tarif dagang antara AS dengan China.

China dan AS akan mendorong penghentian sementara tarif timbal balik AS atas barang-barang China serta langkah-langkah balasan China, ujar negosiator perdagangan terkemuka Li Chenggang setelah kedua belah pihak menyelesaikan negosiasi di Stockholm.

Para analis mencatat bahwa kesepakatan AS baru-baru ini dengan Uni Eropa dan Jepang memberikan sedikit kelegaan, tetapi perundingan dengan China masih jauh lebih kompleks dan berlarut-larut.

"Mengingat risiko kegagalan perundingan, beberapa investor masih merasa bahwa mungkin tepat untuk memiliki eksposur ke aset safe haven jika situasi memburuk lagi," ujar Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index dan FOREX.com.

Mengenai suku bunga AS, pertemuan kebijakan bank sentral AS akan diumumkan pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia. Suku bunga diperkirakan tidak akan berubah. Investor akan mencermati komentar The Fed untuk mencari sinyal tentang waktu dan laju potensi penurunan suku bunga di masa mendatang.

Pasar saat ini memperkirakan penurunan suku bunga hanya di bawah 50 basis poin hingga akhir tahun, dengan Oktober dipandang sebagai titik awal yang paling mungkin, menurut Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals.

Namun, perbedaan pendapat dari dua anggota The Fed dapat menggeser ekspektasi ke arah penurunan suku bunga pada bulan September, yang berpotensi mendorong harga emas.

Emas cenderung diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah karena berkurangnya imbal hasil pada aset pesaing membuat logam yang tidak memberikan imbal hasil lebih menarik bagi investor.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 29 Juli 2025

Equityworld Futures | Harga Minyak Naik 2% Usai Kesepakatan Dagang AS-Uni Eropa

Equityworld Futures | Harga Minyak Naik 2% Usai Kesepakatan Dagang AS-Uni Eropa

Equityworld Futures | Harga minyak dunia melonjak sekitar 2% pada perdagangan Senin (28/7/2025). Kenaikan itu didorong oleh kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa.

Equityworld Futures | Bikin Nangis! Harga Emas Ambruk 4 Hari Beruntun, Terendah 3 Minggu

Dikutip dari Reutersm penguatan harga minyak juga ditopang pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mempercepat tenggat waktu bagi Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina atau menghadapi sanksi baru.

Harga minyak Brent naik US$ 1,6 (2,3%) menjadi US$ 70,04 per barel, tertinggi dalam 10 hari terakhir. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik US$ 1,55 (2,4%) ke posisi US$ 66,71 per barel.

Trump mengumumkan bahwa tenggat waktu 50 hari yang sebelumnya diberikan kepada Rusia untuk menghentikan agresi militernya dipangkas menjadi hanya 10–12 hari. Pernyataan ini langsung mendongkrak harga minyak, karena menambah ketegangan geopolitik di pasar energi global.

Di sisi lain, kesepakatan dagang antara AS dan Uni Eropa juga menjadi katalis positif bagi harga minyak dan pasar keuangan global. Kesepakatan tersebut menetapkan tarif impor AS sebesar 15% untuk sebagian besar produk dari Eropa. Trump juga menyebutkan bahwa dalam beberapa tahun ke depan, Uni Eropa akan membeli energi dari AS senilai US$ 750 miliar.

"Kesepakatan ini memberi dorongan besar bagi produsen energi AS, sekaligus menekan Rusia agar mau berunding," ujar analis senior di Price Futures Group Phil Flynn sembari menambahkan, kesepakatan tersebut akan membuat Eropa mengurangi ketergantungan terhadap pasokan energi dari Rusia.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Senin, 28 Juli 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Diprediksi Bakal Begini

Equityworld Futures | Harga Emas Diprediksi Bakal Begini

Equityworld Futures | Harga emas diprediksi melemah di awal pekan ini. Tapi, analis menyebut emas bisa melonjak lagi menjelang keputusan penting The Fed dan panasnya geopolitik global.

Equityworld Futures | Ramalan Harga Emas: Sedikit Melemah, tapi Bakal Terbang Lagi

Harga emas ditutup melemah 0,92% di level US$ 3.337 pada Jumat (25/7/2025). Rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) harga emas dunia tercatat di level US$ 3.500 yang terjadi pada April lalu.

Analis komoditas keuangan Ibrahim Assuaibi mengatakan, secara harian, harga emas masih akan melemah, terutama di awal pekan. Dengan demikian, harga emas diprediksi akan mendekati US$ 3.300. “Namun, setelah itu, harga emas akan kembali naik ke US$ 3.357. Jika level itu tertembus, akan melaku ke US$ 3.380,” ungkap Ibrahim, Minggu (2/7/2025).

Ibrahim menjelaskan, harga emas melemah di awal pekan terpengaruh kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Eropa (UE) yang dikabarkan sudah semakin dekat. Kemungkinan, tarif impor yang diberlakukan kepada UE tersebut akan sepakat di 15%. “Sentimen inilah yang akan membuat harga emas menurun,” jelasnya.

Namun, lanjut Ibrahim, harga emas diprediksi akan kembali menguat menjelang pertemuan The Fed pada 29-20 Juli mendatang. Terutama, setelah Presiden AS Donald Trump mengunjungi kantor The Fed untuk meninjau renovasi yang telah berjalan pada pekan pekan lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Trump sempat mengadakan pembicaraan dengan Ketua The Fed Jerome Powell, yang menyiratkan bahwa ada kemungkinan bank sentral AS tersebut akan menurunkan suku bunga.

Suku Bunga The Fed


Ibrahim menegaskan, meski ada sinyal penurunan suku bunga The Fed, pelaksanaannya masih belum dapat dipastikan, apakah pada pertemuan mendatang, atau bulan-bulan selanjutnya. Menurutnya, baik The Fed belum menurunkan atau akan suku bunga pada pertemuan mendatang, kedua hal tersebut tetap akan menopang kenaikan harga emas.

“Hal itu karena jika tetap pertahankan suku bunga, ada kemungkinan akan membuat Trump marah dan akan memercik harapan harga emas naik. Sebab, yang ditunggu oleh pasar adalah pernyataan Powell mengenai kondisi ekonomi AS pasca pemberlakuan tarif, terutama tarif alumunium yang diatas 50%,” jelasnya.

Di sisi lan, Ibrahim menegaskan, konflik geopolitik global terutama di Timur Tengah dan Eropa, masih terus memanas. Di Timur Tengah, gencatan senjata antara Israel dan Hamas gagal total, dan AS keluar dari perundingan tersebut. Hamas sendiri tidak menginginkan gencatan senjata, karena ada poin merugikan mereka. Hal itu memungkinan konflik akan terus terjadi dan akan berdampak pada negara sekitarnya.

Sedangkan di Eropa, Ibrahim menyebut, walau telah terkena sanksi ekonomi dari UE dan AS, Rusia masih terus melakukan penyerangan terhadap Ukraina. “konflik geopolitik ini masih akan terus menopang harga emas tetap berada di level tinggi,” tutupnya. 

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Jumat, 25 Juli 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Naik pada Jumat (25/7) Pagi

Equityworld Futures | Harga Emas Naik pada Jumat (25/7) Pagi

Equityworld Futures | Harga emas naik pada perdagangan Jumat (25/7) pagi. Pukul 07.33 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2025 ada di US$ 3.432,60 per ons troi, naik 0,04% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 3.431,10 per ons troi.

Equityworld Futures | Harga Emas Anjlok: Bukan Lagi Safe Haven, Emas Kini Jadi Safe Goodbye

Harga emas naik tipis, didukung oleh data pekerjaan AS yang tangguh memperkuat pandangan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan kebijakan pekan depan.

Mengutip Bloomberg, harga emas naik setelah data tunjangan pengangguran AS turun selama enam minggu berturut-turut dan menjadi penurunan terpanjang sejak 2022.

Sementara itu, para investor juga mencermati ketegangan antara Presiden AS Donald Trump dengan Ketua Federal Reserve Jerome Powell, setelah mereka beradu argumen mengenai biaya proyek renovasi gedung bank sentral.

Meski begitu, Trump menegaskan bahwa masalah renovasi bukan alasan untuk memecat Powell.

Harga emas telah naik lebih dari 25% tahun ini, karena ketidakpastian seputar upaya agresif Trump untuk mengubah perdagangan global dan konflik geopolitik memicu pelarian ke aset safe haven. 

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 24 Juli 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Balik Arah, Turun di Bawah USD3.400

Equityworld Futures | Harga Emas Balik Arah, Turun di Bawah USD3.400

Equityworld Futures | Harga emas turun di bawah USD3.400 setelah muncul berita Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) hampir menandatangani kesepakatan perdagangan, mirip dengan yang ditandatangani oleh Washington dan Tokyo pada Selasa, 22 Juli 2025. Akibatnya, greenback melemah, menjadi pendorong bagi logam mulia ini.

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Melemah

Melansir FXStreet, Kamis, 24 Juli 2025, XAU/USD diperdagangkan di USD3.387, turun lebih dari 1,20 persen.

Berita tentang kemungkinan kesepakatan perdagangan diungkapkan oleh Financial Times. Namun, penasihat perdagangan AS Peter Navarro mengatakan bocoran tentang kesepakatan harus diambil "dengan hati-hati," menambahkan AS tidak bernegosiasi di depan umum.

FT melaporkan UE dan AS semakin mendekati kesepakatan yang akan memberlakukan tarif 15 persen pada barang-barang UE yang diimpor ke AS, menurut dua diplomat.

Sementara itu, aksi jual Dolar AS berlanjut meskipun imbal hasil Treasury AS sedikit meningkat seperti yang ditunjukkan oleh T-note 10 tahun.

Faktor penyebab harga emas turun

Harga bullion mulai jatuh lebih awal selama sesi Asia pada Rabu, menyusul berita Jepang dan AS telah menyetujui syarat. Jepang memutuskan untuk membuka pasarnya sebagai imbalan atas tarif 15 persen pada impor ke AS.

Dari segi data, agenda ekonomi AS mengungkapkan data perumahan untuk bulan Juni, yang menunjukkan bahwa Penjualan Rumah Lama merosot 2,7 persen MoM menjadi 3,93 juta di bulan Juni dari 4,04 juta sebulan sebelumnya.

Ke depan, jadwal ekonomi akan menampilkan Klaim Pengangguran Awal untuk minggu yang berakhir pada 19 Juli dan Pesanan Barang Tahan Lama. 

Demo Ewf 

Demo Equityworld

Rabu, 23 Juli 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Turun Usai Trump Umumkan Kesepakatan Dagang AS–Jepang

Equityworld Futures | Harga Emas Turun Usai Trump Umumkan Kesepakatan Dagang AS–Jepang

Equityworld Futures | Harga emas dunia turun pada perdagangan Rabu (23/7/2025) pagi. Pelemahan itu seiring membaiknya selera risiko investor setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang dengan Jepang.

Equityworld Futures | Harga Minyak Naik pada Rabu (23/7) Pagi, Investor Cermati Kemajuan Perundingan Dagang

Dikutip dari Reuters, pelemahan dolar AS dan turunnya imbal hasil obligasi AS membatasi penurunan harga emas.

Harga emas hari ini melemah 0,29% ke posisi US$ 3.421,61 per troi ons, setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak 16 Juni. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS juga turun 0,2% ke US$ 3.437,70 per troi ons.

Trump menyatakan, AS dan Jepang sepakat memberlakukan tarif impor sebesar 15% terhadap produk Jepang. Kesepakatan ini diumumkan menjelang tenggat waktu tarif baru pada 1 Agustus.

Di sisi lain, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyampaikan bahwa negosiator AS dan China akan bertemu di Stockholm pekan depan untuk membahas kemungkinan perpanjangan tenggat negosiasi perdagangan hingga 12 Agustus.

“Jika lebih banyak kesepakatan dagang tercapai sebelum 1 Agustus, maka hal ini bisa meningkatkan minat risiko secara keseluruhan dan menekan permintaan terhadap emas,” ujar Kepala Analis Pasar di CM Trade Tim Waterer.

Meski begitu, Waterer menilai pelemahan dolar masih menjadi faktor pendukung bagi harga emas. “Jika tekanan terhadap dolar AS berlanjut, target jangka pendek ke level US$ 3.500 per ons tetap realistis,” katanya.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Selasa, 22 Juli 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Naik Selasa (22/7) Pagi, Kekhawatiran Tarif Dagang Mendorong Permintaan

Equityworld Futures | Harga Emas Naik Selasa (22/7) Pagi, Kekhawatiran Tarif Dagang Mendorong Permintaan

Equityworld Futures | Harga emas rebound pada perdagangan Selasa (22/7) pagi. Pukul 07.33 WIB, harga emas untuk pengiriman Agustus 2025 di Commodity Exchange ada di US$ 3.408,30 per ons troi, naik 0,05% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 3.406,40 per ons troi.

Equityworld Futures | Harga Emas Tiba-tiba Melonjak 1% Lebih Tapi Jangan Senang Dulu.

Harga emas naik, dan mendekati level tertinggi dalam sebulan, karena sentimen penghindaran risiko kembali di antara investor yang mengamati kemajuan negosiasi perdagangan menjelang batas waktu pemberlakuan tarif Trump pada 1 Agustus. 

Mengutip Bloomberg, harga emas diperdagangkan naik karena kekhawatiran tentang langkah perdagangan Trump selanjutnya memicu kembali permintaan aset safe haven.

Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan bahwa kemungkinan Presiden Trump akan mengeluarkan lebih banyak surat yang menetapkan tarif sepihak sebelum tanggal 1 Agustus.

Dolar yang melemah turut membuat harga emas terdongkrak, karena emas menjadi lebih murah bagi sebagian besar pembeli.

Para investor juga menimbang prospek arah suku bunga Federal Reserbe menjelang rapat kebijakan pekan depan. 

Demo Ewf 

Demo Equityworld