Equity World | PDB AS Terkontraksi, Wall Street Justru Menguat
Equity World | Wall Street menguat pada hari Kamis (28/7/2022), kenaikan dua hari berturut-turut. Data PDB terbaru menunjukkan kontraksi kedua berturut-turut, sehingga investor memprediksi the Federal Reserve bakal mengakhiri kenaikan suku bunga.
Dow Jones Industrial Average melonjak 332,04 poin, atau 1%, menjadi 32.529,63. S&P 500 naik 1,2% menjadi 4.072,43, dan Nasdaq Composite naik hampir 1,1% menjadi 12.162,59. Semua indeks utama masih on track bulan terbaik mereka di tahun 2022.
Investor menepis kekhawatiran bahwa upaya Federal Reserve untuk menjinakkan inflasi akan mendorong ekonomi ke dalam resesi. Pertumbuhan ekonomi AS turun 0,9% pada kuartal kedua, Biro Analisis Ekonomi melaporkan Kamis. Perkiraan Dow Jones adalah kenaikan 0,3%. PDB kuartal pertama turun 1,6%.
Salah satu ciri-ciri resesi adalah kontraksi PDB selama dua kuartal berturut-turut, tetapi ada lebih banyak faktor yang mempengaruhi resesi. Biro Riset Ekonomi Nasional, lembaga yang menentukan apakah AS mengalami resesi atau tidak, belum menyatakan resesi dan masih mempertimbangkan beberapa faktor tambahan.
Menteri Keuangan AS membantah AS mengalami resesi. Yellen bersikeras resesi adalah "pelemahan ekonomi yang luas" yang mencakup PHK besar-besaran, penutupan bisnis, masalah dalam keuangan rumah tangga, dan perlambatan aktivitas sektor swasta.
“Itu bukan apa yang kita lihat sekarang,” katanya saat konferensi pers, Kamis sore di Kementerian Keuangan. “Ketika Anda melihat ekonomi, penciptaan lapangan kerja terus berlanjut, keuangan rumah tangga tetap kuat, konsumen belanja, dan bisnis tumbuh.”
Pada perdagangan kemarin, Wall Street menguat setelah The Fed menaikkan suku bunga sebesar 0,75 poin persentase untuk kedua kalinya berturut-turut untuk melawan inflasi. Kenaikan suku bunga sesuai ekspektasi pasar.
Emiten melanjutkan pengumuman kinerja keuangan. Honeywell dan Etsy keduanya melaporkan hasil yang kuat sehingga mendorong saham mereka naik 3,7% dan 9,9% masing-masing. Ford Motor naik 6,1% setelah mengalahkan perkiraan laba dan pendapatan dan menaikkan dividennya.
Di sisi lain, saham Meta Platform turun 5,2% karena angka kuartalan yang mengecewakan. Saham Comcast turun 9,1% setelah melaporkan gagal menambah pelanggan broadband untuk pertama kalinya.
Jumat, 29 Juli 2022
Equity World | PDB AS Terkontraksi, Wall Street Justru Menguat
Kamis, 28 Juli 2022
Equity World | Mantap! Wall Street 'Terbang', Bursa Asia Dibuka Bergairah
Equity World | Mantap! Wall Street 'Terbang', Bursa Asia Dibuka Bergairah
Equity World | Bursa Asia-Pasifik dibuka cerah pada perdagangan Kamis (28/7/2022), menyusul bursa saham Amerika Serikat (AS) yang juga cerah pada Rabu kemarin, meski bank sentralnya kembali menaikkan suku bunga acuannya.
Indeks Nikkei Jepang dibuka melesat 0,7%, Hang Seng Hong Kong naik tipis 0,08%, Shanghai Composite China menguat 0,4%, Straits Times Singapura bertambah 0,29%, KOSPI Korea Selatan melonjak 0,91%, dan ASX 200 Australia naik 0,15%.
Dari Australia, data penjualan ritel pada periode Juni 2022 akan dirilis pada hari ini. Ekonom dalam survei Reuters memperkirakan penjualan ritel Negeri Kanguru pada bulan lalu cenderung melandai menjadi 0,5%.
Selain data penjualan ritel, beberapa data ekonomi Australia lainnya juga akan dirilis pada hari ini, seperti data harga ekspor-impor pada kuartal II-2022 dan data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Juli 2022.
Sementara itu dari kabar korporasi, perusahaan teknologi Korea Selatan yakni Samsung akan merilis kinerja keuangannya pada kuartal II-2022, setelah proyeksi laba perusahaan lebih baik dari yang diharapkan pada awal bulan ini, yang menyebabkan sahamnya mencetak reli.
Bursa Asia-Pasifik yang cenderung cerah terjadi di tengah rebound-nya bursa saham AS, Wall Street pada perdagangan Rabu kemarin waktu AS, meski bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) kembali menaikkan suku bunga acuannya.
Selain data penjualan ritel, beberapa data ekonomi Australia lainnya juga akan dirilis pada hari ini, seperti data harga ekspor-impor pada kuartal II-2022 dan data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Juli 2022.
Sementara itu dari kabar korporasi, perusahaan teknologi Korea Selatan yakni Samsung akan merilis kinerja keuangannya pada kuartal II-2022, setelah proyeksi laba perusahaan lebih baik dari yang diharapkan pada awal bulan ini, yang menyebabkan sahamnya mencetak reli.
Bursa Asia-Pasifik yang cenderung cerah terjadi di tengah rebound-nya bursa saham AS, Wall Street pada perdagangan Rabu kemarin waktu AS, meski bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) kembali menaikkan suku bunga acuannya.
Rabu, 27 Juli 2022
Equity World | Wall Street Turun Tajam, Peringatan Penurunan Laba Walmart Picu Kekhawiran Investor
Equity World | Wall Street Turun Tajam, Peringatan Penurunan Laba Walmart Picu Kekhawiran Investor
Equity World | Indeks utama Wall Street turun tajam pada akhir perdagangan Selasa (26/7), dipicu peringatan laba oleh Walmart yang menyeret turun saham ritel. Data kepercayaan konsumen yang sangat lemah juga memicu kekhawatiran tentang pengeluaran.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 228,50 poin atau 0,71% ke 31.761,54, S&P 500 turun 45,79 poin atau 1,15% ke 3.921,05 dan Nasdaq Composite turun 220,10 poin atau 1,87% ke 11.562,57.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 9,60 miliar saham dengan rata-rata 10,93 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Mengutip Reuters, saham Walmart merosot 7,6% setelah peritel ini memangkas perkiraan laba setahun penuh pada Senin malam. Walmart mengatakan, penyebab turunnya perkiraan laba ini karena lonjakan harga untuk makanan dan bahan bakar, dan mengatakan perlu memangkas harga untuk mengurangi persediaan.
Saham Target Corp turun 3,6% dan Amazon.com Inc turun 5,2%, sedangkan indeks ritel S&P 500 turun 4,2%.
Pada hari Selasa, data menunjukkan kepercayaan konsumen AS turun ke level terendah hampir satu setengah tahun pada bulan Juli di tengah kekhawatiran terus-menerus tentang inflasi yang lebih tinggi dan kenaikan suku bunga.
"Mayoritas perusahaan yang melaporkan hari ini mengalahkan pendapatan, dan itulah yang terjadi. Tapi tentu saja ada beberapa peringatan, dan itulah yang menjadi fokus pasar," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York.
Amazon, yang mengatakan akan menaikkan biaya untuk pengiriman dan layanan streaming Prime di Eropa hingga 43% per tahun, adalah hambatan terbesar di Nasdaq dan S&P 500, sementara kebijakan konsumen turun 3,3% dan memimpin penurunan di antara sektor S&P 500.
Federal Reserve memulai pertemuan dua hari, dan pada hari Rabu diperkirakan akan mengumumkan kenaikan suku bunga 0,75% untuk melawan inflasi. Investor khawatir bahwa kenaikan suku bunga yang agresif oleh The Fed dapat mengarahkan ekonomi ke dalam resesi.
Saham Microsoft turun 0,5% dalam perdagangan setelah jam kerja sementara saham Alphabet naik 3% mengikuti hasil perusahaan. Saham Microsoft mengakhiri sesi reguler turun 2,7% dan saham Alphabet berakhir 2,3% lebih rendah pada hari itu.
Investor telah memantau apakah berita rilis pendapatan minggu ini dari perusahaan mega-cap dapat membantu pasar saham mempertahankan reli baru-baru ini.
Selasa, 26 Juli 2022
Equity World | Wall Street Mixed, Investor Menanti Keputusan Suku Bunga The Fed dan Rilis Pendapatan
Equity World | Wall Street Mixed, Investor Menanti Keputusan Suku Bunga The Fed dan Rilis Pendapatan
Equity World | Indeks utama Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Senin (25/7). Investor bersiap menghadapi kenaikan suku bunga The Fed yang akan diputuskan dalam pertemuan FOMC pekan ini. Investor juga menanti rilis pendapatan perusahaan berkapitalisasi besar.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 90,75 poin atau 0,28% ke 31.990,04, S&P 500 naik 5,21 poin atau 0,13% ke 3.966,84 dan Nasdaq Composite turun 51,44 poin atau 0,43% ke 11.782,67.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 9,34 miliar saham, dengan rata-rata 11 miliar dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Nasdaq ditutup melemah, dan sektor teknologi S&P 500 dan kebijakan konsumen memimpin penurunan di antara sektor-sektor utama S&P. Sektor energi naik seiring dengan harga minyak.
"Saat ini kami hanya dalam pola bertahan menunggu semua perkembangan itu terjadi," kata Michael O'Rourke, kepala strategi pasar di JonesTrading di Stamford, Connecticut seperti dikutip dari Reuters.
The Fed diperkirakan akan mengumumkan kenaikan suku bunga 75 basis poin pada akhir pertemuan kebijakan moneter dua hari pada hari Rabu, yang secara efektif mengakhiri dukungan era pandemi untuk ekonomi AS.
Komentar Gubernur Fed Jerome Powell setelah pengumuman akan menjadi kunci, karena beberapa investor khawatir bahwa kenaikan suku bunga yang agresif dapat mendorong ekonomi AS ke dalam resesi.
Minggu ini diperkirakan akan menjadi yang tersibuk dalam periode pelaporan kuartal kedua, dengan hasil dari sekitar 170 perusahaan S&P 500 akan dirilis. Microsoft Corp dan induk Google Alphabet akan melaporkan pendapatannya pada Selasa. Apple Inc dan Amazon.com Inc dijadwalkan hari Kamis.
"Ini adalah musim pendapatan yang penting bagi pasar, terutama mengingat upaya (baru-baru ini) oleh Nasdaq untuk naik lebih tinggi," kata Quincy Krosby, kepala strategi global di LPL Financial di Charlotte, North Carolina.
Nasdaq, yang telah memimpin penurunan di antara sektor-sektor utama tahun ini, naik lebih dari 3% minggu lalu.
Setelah bel penutupan, saham Walmart turun lebih dari 8% setelah pengecer mengatakan memangkas perkiraan laba setahun penuh dan menyalahkan inflasi makanan dan bahan bakar.
Pendapatan S&P 500 diperkirakan naik 6,1% untuk kuartal kedua dari periode tahun lalu, menurut data IBES dari Refinitiv.
Seiring dengan inflasi dan kenaikan suku bunga, investor khawatir tentang dampak hambatan mata uang dan masalah rantai pasokan yang masih ada bagi perusahaan di musim pendapatan ini.
Senin, 25 Juli 2022
Equity World | Wall Street Sepekan Bakal Dibayangi Penguatan Dolar AS
Equity World | Wall Street Sepekan Bakal Dibayangi Penguatan Dolar AS
Equity World | Wall Street dalam sepekan terakhir diwarnai dengan laporan perusahaan emiten. Namun, dalam beberapa minggu mendatang akan dibayangi oleh penguatan dolar AS.
Wall Street dalam sepekan terakhir diwarnai dengan laporan perusahaan emiten. Namun, dalam beberapa minggu mendatang kemungkinan akan dibayangi oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Reuters, mata uang AS sudah mendekati level tertinggi 20 tahun terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Indeks Dolar yang kuat dapat menekan kinerja perusahaan AS karena menyebabkan produk eksportir kurang kompetitif di luar negeri.
Selain itu, penguatan greenback merugikan perusahaan multinasional yang perlu mengubah keuntungan asing mereka kembali ke mata uang AS. Perkiraan analis Morgan Stanley yaitu setiap kenaikan poin persentase secara tahunan dalam indeks dolar AS terhadap enam mata uang lainnya diartikan sebagai 0,5 poin persentase pertumbuhan pendapatan S&P 500.
"Sepertinya Anda tidak bisa istirahat sekarang. Kami mulai mendapatkan sedikit kelegaan dari harga minyak, tetapi Anda masih mendapatkan dolar," kata Bill Stone, kepala investasi di Glenview Trust Company dikutip dari Reuters, Senin (25/7/2022).
Wall Street dalam sepekan terakhir diwarnai dengan laporan perusahaan emiten. Namun, dalam beberapa minggu mendatang akan dibayangi oleh penguatan dolar AS.
Saham International Business Machines Corp , Netflix Inc (NFLX.O), hingga Johnson & Johnson (JNJ.N) termasuk beberapa perusahaan yang dalam seminggu terakhir menyebut penguatan dolar sebagai hambatan. Johnson & Johnson bergabung dengan Microsoft Corp (MSFT.O) memotong proyeksi bisnis ke depan karena dampak kenaikan greenback.
Hasil minggu depan dari Apple Inc (AAPL.O), Microsoft Corp (MSFT.O), Coca-Cola Co (KO.N) dan banyak perusahaan lain akan memberi investor gambaran yang lebih baik tentang bagaimana bisnis bertahan di depan dolar yang kuat dan inflasi yang melonjak.
Investor juga menunggu apa yang akan dilakukan The Fed tentang topik-topik tersebut pada pertemuan kebijakan moneter minggu depan, di mana secara luas diperkirakan akan memberikan kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin.
Secara keseluruhan, sekitar 40% dari pendapatan S&P 500 berasal dari luar negeri, menurut data dari FactSet. Teknologi informasi memimpin semua sektor dengan 58% pendapatan yang diperoleh secara internasional, diikuti oleh material dengan 56%, sementara perusahaan utilitas hanya memperoleh 2% dari pendapatan mereka dari Amerika Serikat, menurut FactSet.
Para analis menyatakan penguatan dolar bakal semakin mengancam jika digabungkan dengan inflasi yang tinggi, masalah rantai pasokan, dan faktor-faktor lain yang membebani pendapatan.
“Tingkat perubahan dolar menunjukkan korelasi negatif yang kuat dari waktu ke waktu vs. revisi pendapatan S&P 500. Penguatan USD datang pada waktu yang tidak tepat bagi perusahaan yang sudah menghadapi tekanan margin dan permintaan yang semakin melemah,” tulis analis Morgan Stanley.
Menurut data Refintiv, sebesar 5,1% dari perusahaan S&P 500 telah melaporkan hasil kuartal kedua mereka dan mampu membukukan pendapatan di atas ekspektasi, hampir setengah dari rata-rata 9,5% selama empat kuartal sebelumnya.
Hanya sedikit yang bisa mengatakan kapan dolar akan berbalik, karena The Fed yang melawan inflasi diperkirakan akan menaikkan suku bunga lebih agresif daripada bank sentral lainnya. Hal itu bakal meningkatkan daya tarik mata uang AS kepada investor yang mencari hasil.
Namun, beberapa orang bertaruh bahwa tanda-tanda puncak reli dolar dapat mengimbangi beberapa kerusakan yang disebabkan oleh greenback yang sedang berkembang.
Puncak dolar selama 40 tahun terakhir telah diikuti oleh reli di S&P 500, dengan indeks acuan naik rata-rata 10% dalam 12 bulan ke depan karena peningkatan selera risiko dan ekspektasi peningkatan pendapatan, tulis John Lynch, kepala investasi. untuk Manajemen Kekayaan Comerica.
Jim Paulsen, kepala strategi investasi di The Leuthold Group, mengatakan dolar diperdagangkan pada "premium safe-haven" hampir 120% berdasarkan hubungan historisnya dengan indeks sentimen konsumen.
"Dolar telah turun rata-rata 4,5% selama 12 bulan setiap kali preminya naik lebih dari 20% sejak 1988," tambahnya.
Kemudian yang lain melihat sisi terang dari kekuatan dolar, yang beberapa orang lihat mencerminkan keyakinan bahwa Amerika Serikat dapat mengatasi perlambatan global yang membayangi lebih baik daripada negara lain.
Sameer Samana, ahli strategi pasar global senior di Wells Fargo Investment Institute, telah meningkatkan pada ekuitas AS, bertaruh bahwa setiap efek dolar yang kuat akan sebanding dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dalam jangka panjang.
"Kami pikir investor terlalu fokus pada dampak dolar terhadap pendapatan," ujar Samana.
Jumat, 22 Juli 2022
Equity World | ECB Naikkan Suku Bunga, Wall Street Dibuka dalam Tekanan
Equity World | ECB Naikkan Suku Bunga, Wall Street Dibuka dalam Tekanan
Equity World | Indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) berguguran pada pembukaan perdagangan Kamis (21/7/2022), menyusul rilis kinerja keuangan yang beragam emiten AS.
Dow Jones kehilanan 114 poin (-0,45%) di pembukaan dan selang 45 menit kemudian memburuk menjadi 217,77 poin (-0,68%) ke 31.657,07. Sementara itu, S&P 500 tertekan 14,46 poin (-0,37%) ke 3.945,44 dan Nasdaq melemah 10,84 poin (-0,09%) ke 11.886,82.
Saham Tesla melompat 4% setelah produsen mobil listrik tersebut melaporkan kinerja yang lebih baik dari ekspektasi pasar. Sementara itu, AT&T drop 10% setelah merilis proyeksi arus kas yang lebih buruk dari ekspektasi.
Saham United Airlines mengumumkan mencetak keuntungan pada kuartal II-2022, tapi sahamnya anjlok 9%. Saham American Airlines juga terbanting, sebesar 7%, setelah kinerja keuangannya di bawah ekspektasi pasar.
Sejauh ini, sebanyak 18% dari emiten yang menjadi konstituen indeks S&P 500 telah merilis kinerja keuangan kuartal II-2022 dan 71% di antaranya telah melaporkan neraca keuangan yang solid, jika mengacu pada FactSet.
"Sentimen bullish di pasar sepertinya telah kembali dan kita melihat reli yang tajam di sektor teknologi, kripto, dan aset berisiko lainnya di beberapa hari ini," tutur Analis Investasi eToro Callie Cox dikutip CNBC International.
Data klaim tunjangan pengangguran awal menunjukkan pemburukan dengan meningkat menjadi 251.000 sepekan lalu, dari pekan sebelumnya sebanyak 244.000 klaim. Itu merupakan kenaikan untuk 3 pekan beruntun dan menjadi level tertinggi sejak November 2021.
Di sisi lain, bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) mendongkrak suku bunga acuannya untuk pertama kali dalam 11 tahun terakhir untuk mengatasi inflasi. Kenaikannya pun mencapai 50 basis poin (bp), menjadi 0,5%, atau lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 25 bp.
Kamis, 21 Juli 2022
Equity World | Wall Street Menanjak Disokong Kinerja Emiten Kuartal Kedua
Equity World | Wall Street Menanjak Disokong Kinerja Emiten Kuartal Kedua
Equity World | Wall Street kembali melanjutkan kenaikan meski dengan persentase yang lebih tipis ketimbang perdagangan hari sebelumnya. Nasdaq Composite kembali mencatat kenaikan tertinggi ditopang sinyal pendapatan positif emiten dengan kewaspadaan terhadap inflasi dan lebih banyak kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve yang lebih tinggi.
Rabu (20/7), Dow Jones Industrial Average naik 47,79 poin atau 0,15% menjadi 31.874,84. Indeks S&P 500 naik 23,21 poin atau 0,59% menjadi 3.959,9. Nasdaq Composite melesat 184,50 poin atau 1,58% menjadi 11.897,65.
Harga saham Netflix Inc bertambah 7,4% setelah perusahaan streaming ini memperkirakan akan kembali ke pertumbuhan pelanggan selama kuartal ketiga. Di kuartal kedua, Netflix mencatat penurunan 1 juta pelanggan yang lebih kecil dari perkiraan.
Saham dengan pertumbuhan tinggi lainnya memperpanjang kenaikan mengikuti perkiraan dari Netflix. Saham Apple Inc, Amazon.com Inc, Microsoft Corp dan Meta Platforms Inc naik antara 1% dan 4,2%. Harga saham produsen kendaraan listrik Tesla Inc naik 2% dalam perdagangan yang diperpanjang setelah melaporkan kenaikan laba kuartalan setelah tutup pasar.
"Harga saham sedang tren dalam mode roller coaster, saat ini berada di bawah pengaruh inflasi, suku bunga, dan pendapatan," kata Terry Sandven, kepala strategi ekuitas di U.S. Bank Wealth Management kepada Reuters. Dia menambahkan, perlu laporan lebih lanjut untuk mengonfirmasi apakah inflasi memang terkendali atau tidak.
Analis memperkirakan laba S&P 500 secara tahunan tumbuh 5,9% di musim pelaporan kuartal kedua, turun dari perkiraan 6,8% pada awal kuartal, menurut data Refinitiv.
Inflasi yang tidak terkendali pada awalnya menyebabkan pasar memperkirakan kenaikan suku bunga 100 basis poin penuh pada pertemuan Fed minggu depan. Tapi beberapa anggota dewan gubernur mengisyaratkan kenaikan 75 basis poin.
Pada perdagangan yang berakhir tadi pagi, tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 menguat. Sektor konsumen dan teknologi informasi membukukan kenaikan terbesar.
Perdagangan tetap bergejolak dalam volume tipis, dengan indeks Volatilitas CBOE ditutup pada 23,79 poin ke level terendah dalam hampir tiga bulan. Volume di bursa AS adalah 11,51 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,43 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
"Volume rendah menonjolkan pergerakan pasar secara historis dan meskipun pasar telah menghapus US$ 10 triliun atau US$ 15 triliun dari pasar saham global tahun ini masih ada banyak kelebihan likuiditas. Jadi volume rendah pada kelebihan likuiditas masih dapat menonjolkan pergerakan," kata John Lynch, kepala investasi petugas untuk Comerica Wealth Management.
Rabu, 20 Juli 2022
Equity World | Wall Street Menguat, Ditopang Sentimen Laporan Keuangan Emiten
Equity World | Wall Street Menguat, Ditopang Sentimen Laporan Keuangan Emiten
Equity World | Indeks utama Wall Street naik pada perdagangan Selasa (19/7), karena musim pendapatan bergerak melampaui bank-bank besar. Sementara itu, investor mencermati dampak inflasi yang lebih tinggi, bahkan ketika dolar yang kuat bisa menggerus laba.
Mengutip Reuters, Selasa (19/7), pada pukul 09:45 ET, Dow Jones Industrial Average naik 240,23 poin, atau 0,77%, ke level 31.312,84, S&P 500 naik 39,96 poin, atau 1,04%, ke level 3.870,81 dan Nasdaq Composite naik 111,99 poin, atau 0,99%, ke level 11.472,04.
Kesebelas indeks utama S&P 500 naik, dimana enam di antaranya mencatat kenaikan lebih dari 1%.
Mata uang dolar AS yang melonjak membuat perusahaan farmasi besar Johnson & Johnson memangkas proyeksi laba tahunannya yang disesuaikan dan IBM Corp memperingatkan pukulan hampir US$ 3,5 miliar.
Saham IBM turun 7%, sementara J&J naik 0,3% karena mengalahkan ekspektasi pendapatan kuartalan.
"Dolar yang lebih kuat menjadi masalah dan itu akan lolos musim pendapatan ini karena kami akan lebih khawatir jika ada penurunan permintaan yang tidak kami lihat," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di B. Riley.
Saham Apple berusaha untuk rebound, naik 0,2% setelah turun 2% di sesi sebelumnya, ketika sebuah laporan mengatakan perusahaan berencana memperlambat pertumbuhan perekrutan dan pengeluaran tahun depan.
Saham dengan pertumbuhan tinggi lainnya seperti Tesla Inc, Microsoft Corp, Meta Platforms Inc dan Amazon.com Inc juga diperdagangkan lebih tinggi.
Pada musim pendapatan kuartal kedua, analis memperkirakan laba S&P 500 agregat tahun-ke-tahun tumbuh 6%, turun dari perkiraan 6,8% pada awal kuartal, menurut data Refinitiv.
Spiral inflasi pada awalnya menyebabkan pasar memperkirakan kenaikan suku bunga 100 basis poin dalam pertemuan Federal Reserve akhir bulan ini, sampai beberapa pembuat kebijakan mengisyaratkan kenaikan 75 basis poin.
Saham Boeing Co naik 2,6% karena kabar rencana oleh perusahaan ekuitas swasta 777 Partners untuk membeli hingga 66 jet Boeing 737 MAX lagi.
Laba kuartalan Hasbro Inc mengalahkan proyeksi pasar. Alhasil saham pembuat mainan itu naik 0,7%.
Saham Netflix turun 0,9% menjelang rilis kinerjanya setelah penutupan pasar.
Selasa, 19 Juli 2022
Equity World | Wall Street Ditutup Turun Terseret Penurunan Saham Apple dan Saham Bank
Equity World | Wall Street Ditutup Turun Terseret Penurunan Saham Apple dan Saham Bank
Equity World | Wall Street berakhir lebih rendah pada hari Senin (18/7), setelah saham bank menghapus kenaikan sebelumnya Selain itu, saham Apple jatuh di tengah laporan yang mengatakan perusahaan berencana untuk memperlambat pertumbuhan perekrutan dan pengeluaran tahun depan.
Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 215,65 poin atau 0,69% menjadi 31.072,61, S&P 500 kehilangan 32,31 poin atau 0,84% menjadi 3.830,85, dan Nasdaq Composite turun 92,37 poin atau 0,81% menjadi 11.360.05.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 melemah, dengan sektor perawatan kesehatan dan utilitas mengalami penurunan persentase terbesar. Sementara energi mengambil keuntungan terbesar.
Setelah membukukan kenaikan solid untuk memulai sesi menyusul pendapatan dari Bank of America Corp dan Goldman Sachs Group Inc, sektor keuangan S&P melemah hingga penutupan.
Saham Apple berbalik arah menjadi ditutup turun 2,1% pada US$147,1 pada laporan Bloomberg yang mengatakan perusahaan berencana untuk memperlambat pertumbuhan perekrutan dan pengeluaran tahun depan di beberapa unit untuk mengatasi potensi penurunan ekonomi.
Saham Goldman Sachs naik 2,5% karena melaporkan penurunan laba kuartal kedua yang lebih kecil dari perkiraan 48%, dibantu oleh kekuatan dalam perdagangan pendapatan tetapnya.
Kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga satu poin persentase yang lebih besar pada akhir Juli mereda menyusul pernyataan dari pejabat The Fed pekan lalu bahwa para pembuat kebijakan dapat mempertahankan kenaikan 75 basis poin.
"Sangat sulit untuk mempertahankan momentum kenaikan," kata Ross Mayfield, analis investasi di Baird di Louisville, Kentucky. "Dan itu semacam kisah bear market."
Senin, 18 Juli 2022
Equity World | Wall Street Akan Tetap Bergejolak pada Pekan Rilis Laporan Keuangan
Equity World | Wall Street Akan Tetap Bergejolak pada Pekan Rilis Laporan Keuangan
Equity World | Pasar Wall Street diperkirakan tetap bergejolak dalam beberapa bulan mendatang dan sepanjang pekan yang sibuk dengan rilis laporan-laporan keuangan. Sementara itu, perdagangan diperkirakan bergerak berdasarkan ekspektasi tentang pertumbuhan ekonomi dan inflasi Amerika Serikat (AS).
“Pasar kemungkinan akan tetap bergejolak dalam beberapa bulan mendatang dan perdagangan berdasarkan harapan dan ketakutan tentang pertumbuhan ekonomi dan inflasi,” kata Mark Haefele, kepala investasi di UBS Global Wealth Management dalam sebuah catatan baru-baru ini.
“Peningkatan sentimen pasar yang lebih tahan lama tidak mungkin sampai ada penurunan yang konsisten, baik dalam headline dan pembacaan inflasi inti untuk meyakinkan investor bahwa ancaman kenaikan harga yang mengakar sudah lewat,” tambahnya.
Rata-rata saham utama turun pekan lalu, meskipun terlihat reli pada Jumat (15/7) yang melihat Dow melonjak lebih dari 650 poin. Benchmark 30 saham tersebut turun 0,16% pada minggu ini. S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing turun 0,93% dan 1,57%.
Reli bantuan Jumat terjadi karena para pelaku pasar bertaruh bahwa Federal Reserve (Fed) akan kurang agresif pada pertemuan mendatang. The Wall Street Journal melaporkan Minggu (17/7) bahwa bank sentral berada di jalur untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps) pada pertemuannya akhir bulan ini.
Namun, itu adalah minggu negatif kedua dalam tiga minggu terakhir untuk semua rata-rata utama. Kekhawatiran resesi telah menjadi yang utama dalam beberapa pekan terakhir, karena pelaku pasar khawatir bahwa tindakan agresif dari The Fed dalam upaya untuk menjinakkan inflasi yang tinggi selama beberapa dekade pada akhirnya akan mengarahkan ekonomi ke dalam resesi.
Sejumlah data ekonomi mendorong aksi pasar liar minggu lalu.
Inflasi melonjak 9,1% pada Juni 2022, angka yang lebih panas dari perkiraan dan kenaikan terbesar sejak 1981. Hal itu, pada gilirannya, membuat para trader bertaruh bahwa Fed dapat menaikkan suku bunga sebesar satu persentase poin penuh atau 100 bps pada pertemuannya di akhir Juli 2022.
Namun, pada akhir pekan, beberapa dari ketakutan itu mundur di belakang angka penjualan ritel yang kuat serta komentar dari sejumlah pejabat Fed.
Tom Lee dari Fundstrat Global Advisors mengaitkan beberapa reli Jumat dengan angka penjualan ritel, yang menunjukkan ekonomi melambat tetapi tidak rusak.
“Saya pikir ini mendorong The Fed untuk lebih terukur ... Saya pikir risiko kenaikan jauh lebih besar sekarang daripada risiko penurunan. Saya berada di kubu yang sahamnya telah mencapai titik terendah,” kata Lee pada Jumat.
Mingguan pendapatan yang sibuk akan datang setelah JPMorgan dan Morgan Stanley memulai pergerakan di pasar akhir pekan lalu.
Bank of America, Goldman Sachs, dan Charles Schwab siap untuk memberikan pembaruan triwulanan pada Senin (18/7) sebelum pasar dibuka. IBM akan mengunggah laporan keuangan setelah bel penutupan.
Pekan ini, pasar akan mendengar kabar laporan keuangan dari Johnson & Johnson, Netflix, Lockheed Martin, Tesla, United Airlines, Union Pacific, Verizon, dan sejumlah perusahaan lain.
Indeks saham berjangka AS sedikit lebih tinggi selama perdagangan Minggu, karena Wall Street melihat ke depan untuk minggu pendapatan yang sibuk.
Kontrak berjangka terkait dengan Dow Jones Industrial Average bertambah 0,25%. S&P 500 berjangka naik 0,4%, sementara Nasdaq 100 berjangka naik 0,5%.
Jumat, 15 Juli 2022
Equity World | Wall Street: S&P 500, Dow Ditutup Terkoreksi Setelah Laporan Pendapatan Bank
Equity World | Wall Street: S&P 500, Dow Ditutup Terkoreksi Setelah Laporan Pendapatan Bank
Equity World | Indeks acuan S&P 500 memangkas kerugian awal menjadi ditutup sedikit lebih rendah pada hari Kamis (14/5). Setelah investor mencerna hasil kuartalan yang mengecewakan dari dua bank besar Amerika Serikat (AS) dan data inflasi yang lebih panas dari perkiraan.
Dow Jones Industrial Average turun 142,62 poin atau 0,46% menjadi 30.630,17, S&P 500 kehilangan 11,4 poin atau 0,30% pada 3.790,38, dan Nasdaq Composite bertambah 3,60 poin atau 0,03% pada 11.251,19.
Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 mengakhiri hari di wilayah negatif, dengan sektor keuangan menderita persentase kerugian terbesar, turun 1,9%.
Awalnya, ketiga indeks saham acuan AS turun tajam setelah laporan pendapatan kuartal kedua dari JPMorgan Chase & Co dan Morgan Stanley. Keduanya melaporkan laba merosot dan memperingatkan perlambatan ekonomi yang akan datang.
Kerugian menyempit saat sesi berlanjut, dengan kenaikan saham microchip membantu mendorong Nasdaq Composite ke kenaikan nominal.
"Ada tanggapan irasional terhadap hasil JPMorgan dan Morgan Stanley," kata Jay Hatfield, kepala eksekutif dan manajer portofolio di InfraCap di New York. "Tidak mengherankan bahwa perbankan investasi lemah."
"JPMorgan memperingatkan bahwa ada ketidakpastian di pasar, tetapi jika Anda hidup dan bernafas, Anda tahu ada ketidakpastian di pasar."
CEO JPMorgan Jamie Dimon memberikan catatan yang hati-hati tentang ekonomi global. Sementara unit perbankan investasi Morgan Stanley berjuang untuk mengatasi kemerosotan dalam pembuatan kesepakatan global.
Saham JPMorgan Chase dan Morgan Stanley masing-masing turun 3,5% dan 0,4%, sedangkan indeks S&P Banks turun 2,4%.
Kekhawatiran perlambatan diperburuk karena laporan Indeks Harga Produsen dari Departemen Tenaga Kerja menggemakan data Indeks Harga Konsumen pada Rabu, menunjukkan inflasi yang lebih panas dari perkiraan pada bulan Juni.
Aksi jual mulai mereda setelah Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan, dia mendukung kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi pada Juli, meredakan kegelisahan atas kenaikan 100 basis poin yang bahkan lebih besar.
"The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 tetapi seharusnya tidak," kata Hatfield. "The Fed telah melakukan banyak hal untuk mengurangi inflasi tetapi mereka tidak akan menyadarinya sampai mereka melihatnya di kaca spion."
"Hal yang perlu diingat tentang The Fed adalah seolah-olah mandat ketiga mereka adalah berada di belakang kurva," tambah Hatfield.
Pada hari Rabu, kemungkinan kenaikan yang lebih besar tumbuh setelah laporan CPI, mengingat niat bank sentral untuk secara agresif mengatasi inflasi yang tinggi selama beberapa dekade - sebuah prospek yang meningkatkan kemungkinan kontraksi ekonomi.
"Akan ada resesi tetapi yang ringan," Oliver Pursche, senior vice president Wealthspire Advisors, di New York.
"Komponen kuncinya adalah kekuatan yang berkelanjutan di pasar tenaga kerja. Mengingat posisi kita dalam gambaran ketenagakerjaan, itu bukan ancaman langsung."
Inflasi inti, yang menghapus harga makanan dan energi, terus mereda dari puncak Maret, meskipun tetap jauh di atas target rata-rata tahunan 2% bank sentral.
Dengan musim pendapatan resmi berlangsung, analis memperkirakan agregat pertumbuhan laba kuartal kedua tahun-ke-tahun S&P 500 sebesar 5,1%, jauh lebih rendah dari perkiraan 6,8% pada awal kuartal, menurut Refinitiv.
Saham Taiwan Semiconductor Manufacturing yang terdaftar di AS naik 2,9% mengikuti panduan pendapatan optimis pembuat chip.
Saham Conagra Brands jatuh 7,2% setelah mengeluarkan perkiraan pendapatan tahunan yang berada di bawah perkiraan.
Kamis, 14 Juli 2022
Equity World | Inflasi AS di Atas Perkiraan, Wall Street Terkoreksi Lagi
Equity World | Inflasi AS di Atas Perkiraan, Wall Street Terkoreksi Lagi
Equity World | Wall Street terkoreksi pada hari Rabu (13/7/2022) setelah data inflasi Juni mencapai level tertinggi sejak 1981, menambah kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan menjadi lebih agresif dalam menjinakkan kenaikan harga.
Dow Jones Industrial Average turun 208,54 poin, atau 0,67%, menjadi 30.772,79, sedangkan S&P 500 turun 0,45% menjadi 3.801,78. Nasdaq Composite tergelincir 0,15% menjadi ditutup pada 11.247,58.
Secara year on year, indeks harga konsumen naik 9,1% di bulan Juni, lebih tinggi dari inflasi 8,6% Mei, yang merupakan kenaikan terbesar sejak 1981. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones telah mengantisipasi angka 8,8%.
Inflasi inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi, berada di 5,9% dan di atas perkiraan 5,7%.
Saham konsumen naik hampir 0,9% didorong oleh Domino's Pizza, Bath & Body Works dan Tesla, sementara Boeing, Walgreens dan UnitedHealth masing-masing turun 2%, menyeret Dow ke wilayah negatif.
Saham teknologi Amazon, Netflix dan Tesla rebound pada hari Rabu, masing-masing naik lebih dari 1%. Langkah ini secara singkat membawa Nasdaq ke wilayah positif. Saham Twitter naik hampir 8% karena perusahaan media sosial itu menggugat Elon Musk.
Seiring dengan laporan inflasi, investor terus memantau pendapatan kuartal kedua untuk petunjuk kesehatan perusahaan AS. Saham Delta Air Lines turun sekitar 4,5% setelah perusahaan membukukan kinerja yang tidak sesuai ekspektasi.
Saham maskapai United dan American Airlines masing-masing turun sekitar 1% dan 3%. Saham kapal pesiar Royal Caribbean turun 2,1% dan Karnaval turun lebih dari 1%.
Angka inflasi Juni yang panas membuat para pedagang mempertanyakan apakah bank sentral akan menaikkan 75 basis poin lagi pada pertemuan bulan ini dan meningkatkan ekspektasi kenaikan yang lebih besar untuk menjinakkan lonjakan harga.
Bulan lalu, The Fed menaikkan suku bunga acuan tiga perempat poin persentase ke kisaran 1,5% -1,75% dalam kenaikan paling agresif sejak 1994.
Analis Wells Fargo, Michael Schumacher, mengatakan pasar sekarang memperkirakan kenaikan suku bunga 81 basis poin untuk Juli. Pasar mengharapkan kenaikan suku bunga lebih dari 75 basis poin, dan bahkan memperhitungkan kenaikan 100 poin bisa terjadi.
Kekhawatiran resesi telah meningkat karena lonjakan inflasi. Ekonom Bank of America mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka memperkirakan resesi ringan akhir tahun ini karena pertumbuhan PDB riil menurun dan mengantisipasi bahwa tingkat pengangguran akan melonjak menjadi 4,6% pada tahun 2023.
Selama kuartal pertama, PDB turun 1,5%. Fed Atlanta memperkirakan PDB turun 1,2% pada triwulan kedua. Resesi didefinisikan sebagai kondisi di mana dua kuartal berturut-turut PDB negatif.
Rabu, 13 Juli 2022
Equity World | Risiko Masih Tinggi, Wall Street Dibuka Variatif
Equity World | Risiko Masih Tinggi, Wall Street Dibuka Variatif
Equity World | Bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak variatif pada pembukaan perdagangan Selasa (12/7/2022), karena kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi global mengurangi permintaan terhadap aset berisiko.
Dow Jones menguat 66 poin (+0,22%) di pembukaan dan selang 30 menit surut menjadi 36,94 poin (+0,12%) ke 31.210,78. Sementara itu, S&P 500 surut 10,5 poin (-0,27%) ke 3.843,93 dan Nasdaq minus 64,44 poin (-0,57%) ke 11.308,16.
Investor menghindari aset berisiko seperti saham demi aset minim risiko sehingga imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun 9 basis poin (bp) menjadi 2,9%. Artinya, harga obligasi tersebut sedang menguat alias diburu investor.
"Ada katalis yang berkurang, minimnya kepemimpinan saat ini," tutur analis Truist Keith Lerner dikutip CNBC International. "Pertumbuhan ekonomi melambat dan banks entral masih dalam mode pengetatan dan saya pikir itu yang membuat pasar cemas."
PepsiCo melaporkan kinerja keuangan hari ini waktu setempat, di mana pendapatan dan laba bersihnya melampaui ekspektasi. PepsiCo juga meningkatkan proyeksi pendapatannya pada tahun ini. Delta Air Lines dan JPMorgan juga akan merilis kinerja keuangannya pekan ini.
Saham maskapai penerbangan seperti Delta Airlines, United Airlines, dan Southwest Airlines naik lebih dari 4%. Sementara itu, American Airlines melesat 6,7%. Saham Boeing dan Home Depot melonjak masing-masing sebesar 4,5%, dan 2,2%.
Indeks dolar AS yang mengukur kinerja dolar AS terhadap 6 mata uang dunia lainnya menguat 0,5% ke posisi 108,51. Keuntungan itu menempatkan euro di ambang paritas dengan dolar karena kekhawatiran resesi meningkat di Eropa.
Indeks dolar AS naik tajam 13% tahun ini. Beberapa analis telah memperingatkan keperkasaan dolar AS dapat menjadi masalah untuk musim rilis kinerja keuangan ke depannya.
Investor masih akan memperhatikan risiko penurunan pada perkiraan pendapatan karena perusahaan bergulat dengan kenaikan suku bunga dan tekanan inflasi yang lebih besar, serta investor memperdebatkan kemungkinan resesi.
Pekan ini, investor akan fokus pada rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) Juni yang akan dirilis Rabu (13/7). Angka inflasi utama yang termasuk makanan dan energi diperkirakan akan naik ke 8,8% dari posisi di bulan sebelumnya di 8,6%, jika mengacu pada perkiraan analis Dow Jones.
Selasa, 12 Juli 2022
Equity World | IHSG Diprediksi Melemah Buntuti Pergerakan Wall Street
Equity World | IHSG Diprediksi Melemah Buntuti Pergerakan Wall Street
Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi melemah mengikuti pergerakan indeks Wall Street. IHSG berpotensi bergerak di rentang 6.658-6.755.
Pengamat pasar modal dari MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, IHSG bakal dibayangi pergerakan Wall Street, harga komoditas, dan turunnya nilai tukar rupiah.
"Kombinasi jatuhnya Indeks DJIA serta turunnya harga beberapa komoditas ditengah naiknya USD index Futures yang berpotensi mendorong nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan Selasa ini," ungkap Edwin dalam risetnya, Selasa (12/7/2022).
Rincian beberapa komoditas tersebut antara lain Oil turun 1,28%, emas turun 0,52%, dan Timah turun 2,39% diikuti dengan di tengah naiknya USD Index Futures sebesar 1,12%.
Disisi lain, katalis positif diharapkan datang dari peluang naiknya saham berbasis Coal menyusul kembali naiknya harga Coal delivery bulan Agustus 2022 sebesar 2,72% kelevel USD426.80.
"Serta katalis lain berpotensi datang dari saham berbasis Nikel setelah menguat semalam sebesar 0,61%," jelas Edwin.
Senin, 11 Juli 2022
Equity World | Harga Emas Makin Murah, 4 Pekan Turun Terus
Equity World | Harga Emas Makin Murah, 4 Pekan Turun Terus
Equity World | Harga emas turun secara mingguan untuk keempat pekan kalinya pada perdagangan akhir pekan lalu, tertekan oleh kenaikan dolar AS dan spekulasi kenaikan suku bunga mendapatkan daya tarik setelah data pekerjaan AS yang sehat.
Mengutip CNBC, Senin (11/7/2022) harga emas di pasar spot naik 0,2 persen ke harga USD1,742,3 per ounce. Emas batangan telah kehilangan 3,29 persen minggu ini, yang akan menjadi yang terburuk sejak pertengahan Mei.
Sementara emas berjangka AS sedikit berubah ke harga USD1.740.
Akhir-akhir ini, emas telah gagal menarik arus safe-haven meskipun risiko resesi meningkat karena investor malah memilih dolar, yang telah naik ke level tertinggi baru dalam dua dekade terakhir.
"Data pekerjaan menekan emas, juga sudah berjuang setelah reli dolar yang begitu kuat. Namun, ada beberapa bargain hunting yang terjadi di sini, "kata ahli strategi pasar RJO Futures Bob Haberkorn.
Pertumbuhan data pekerjaan AS lebih dari perkiraan pada bulan Juni dan tingkat pengangguran tetap mendekati posisi terendah sebelum pandemi. Ini menandakan kekuatan pasar tenaga kerja yang terus-menerus yang memberi amunisi bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga 75 basis poin lagi akhir bulan ini.
"Dalam jangka pendek, kami masih melihat emas didukung oleh risiko resesi. Setelah koreksi baru-baru ini, kami memperkirakan harga akan berkonsolidasi," kata Carsten Menke, kepala Riset di Julius Baer,".
"Rebound yang bertahan lama terlihat agak tidak mungkin dengan asumsi bahwa Fed mampu melawan inflasi tanpa mendorong ekonomi ke dalam resesi."
Di pasar fisik, permintaan sedikit meningkat di India setelah harga domestik turun. Sementara kekhawatiran atas wabah virus corona baru terus membatasi aktivitas konsumen di China.
Sementara itu harga perak naik 0,4 persen menjadi USD19,27 per ounce, sementara platinum naik 2 persen menjadi USD890,435. Palladium naik 8,9 persen menjadi USD2.167,18, membukukan kenaikan minggu ketiga berturut-turut.
Jumat, 08 Juli 2022
Equity World | Wall Street Menguat karena Sentimen The Fed
Equity World | Wall Street Menguat karena Sentimen The Fed
Equity World | Saham-saham di Wall Street menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat penutupan lebih tinggi keempat berturut-turut. Kenaikan ini setelah The Fed mengisyaratkan program kenaikan suku bunga yang lebih terkendali dan para investor menunggu laporan pekerjaan bulanan AS.
Dikutip dari Antara, Jumat, 8 Juli 2022, indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 346,87 poin atau 1,12 persen, menjadi 31.384,55. Indeks S&P 500 terangkat 57,54 poin atau 1,50 persen menjadi 3.902,62 poin. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 259,50 poin atau 2,28 persen menjadi 11.621,35.
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor energi dan konsumen non-primer masing-masing meningkat 3,51 persen dan 2,48 persen, melampaui sisanya. Sementara itu, sektor utilitas tergelincir 0,09 persen, merupakan satu-satunya kelompok yang menurun.
Pasar saham AS telah stabil pada Juli setelah aksi jual brutal di paruh pertama dengan latar belakang lonjakan inflasi, konflik Ukraina dan poros Fed menjauh dari kebijakan uang longgar.
Indeks S&P 500 telah ditutup lebih tinggi di masing-masing dari empat sesi pertama sejauh bulan ini, setelah mencatat penurunan persentase paruh pertama yang paling tajam sejak 1970. Indeks acuan tersebut belum memiliki lima kenaikan berturut-turut sejauh ini pada 2022.
Risalah dari pertemuan kebijakan bank sentral Juni saat Fed menaikkan suku bunga tiga perempat poin persentase, menunjukkan pernyataan ulang yang tegas tentang niatnya untuk mengendalikan harga.
Namun, pejabat Fed mengakui risiko kenaikan suku bunga memiliki dampak lebih besar dari yang diantisipasi pada pertumbuhan ekonomi dan menilai bahwa peningkatan 50 atau 75 basis poin kemungkinan akan sesuai pada pertemuan kebijakan pada Juli.
Nada yang kurang hawkish bergema dalam komentar dari Gubernur Fed Christopher Waller pada Kamis, 7 Juli 2022. Dia menyebut kekhawatiran resesi AS berlebihan, menganjurkan kenaikan 50 basis poin pada September.
Sentimen seperti itu diambil sebagai isyarat oleh beberapa pihak untuk menambah posisi, termasuk di saham dengan pertumbuhan tinggi, yang telah menderita pada paruh pertama 2022 karena investor mengkhawatirkan prospek mereka di lingkungan suku bunga yang meningkat.
Ini menguntungkan saham-saham teknologi besar dan kecil, dengan kelas berat Tesla Inc naik 5,5 persen, induk Google Alphabet Inc naik 3,7 persen, Affirm Holdings Inc dan Avalara Inc masing-masing melonjak 17,1 persen dan 16,4 persen.
Meskipun investor secara luas memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin lagi pada Juli, ekspektasi suku bunga terminal puncak tahun depan telah turun secara signifikan di tengah meningkatnya kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur PHK, naik 4.000 menjadi 235 ribu dalam pekan yang berakhir 2 Juli. Ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal memperkirakan klaim pengangguran awal menjadi total 230 ribu.
Sebuah laporan ketenagakerjaan diperkirakan menunjukkan data penggajian no-pertanian (NFP) kemungkinan meningkat sebesar 268 ribu pekerjaan bulan lalu setelah naik 390 ribu pada Mei.
Volume transaksi di bursa AS mencapai 10,47 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 13,08 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Kamis, 07 Juli 2022
Equity World | Pagi Ini Naik, Tapi Harga Emas Masih Minus 3,8% dalam Sepekan
Equity World | Pagi Ini Naik, Tapi Harga Emas Masih Minus 3,8% dalam Sepekan
Equity World | Harga emas tetap di level rendah meskipun pagi hari ini menguat tipis. Pada perdagangan Kamis (7/7/2022) pukul 06:18 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.738,73 per troy ons. Harga emas menguat tipis 0,02%.
Harga emas juga lebih kerap berkutat di zona negatif dan merosot drastis dalam sepekan terakhir. Kemarin, harga emas ditutup melemah 1,5% ke US$ 1.738,30 per troy ons.
Dalam sepekan, harga emas anjlok 3,8% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas juga amblas 6,1% sementara dalam setahun merosot 3,5%.
Analis dari Standard Chartered, Suki Cooper, menjelaskan anjloknya harga emas karena pasar berekspektasi bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga sebesar 75% pada Juli ini. Kenaikan suku bunga acuan The Fed akan membuat dolar AS perkasa sehingga emas menjadi mahal dan kurang menarik.
"Pelemahan emas terjadi karena sentiment risk-off. Investor memilih membeli dolla AS karena dianggap menguntungkan," tutur Suki, seperti dikutip Reuters.
Risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang terbit Rabu waktu AS menunjukkan The Fed akan mengambil kebijakan agresif. Risalah tersebut mengindikasikan adanya kenaikan suku bunga acuan sebesar 75 bps pada Juli. Kebijakan ketat akan tetap diberlakukan setelah Juli jika inflasi AS tidak juga melandai.
"Sikap hawkish The Fed dan kebijakan moneternya yang lebih agresif memberi dampak negatif kepada pergerakan logam, termasuk emas. Pergerakan emas juga akan dipengaruhi data inflasi AS yang dikeluarkan minggu depan," tutur Tai Wong, analis independen di New York.
Inflasi AS menembus 8,6% (year on year) pada Mei tahun ini yang menandai rekor tertingginya sejak Desember 1981. Jika inflasi melandai, ada harapan The Fed akan sedikit mengendurkan kebijakan agresifnya.
Analis dari UBS Giovanni Staunovo mengatakan dengan kebijakan the Fed yang masih agresif dan akan menaikkan suku bunga dalam rapat mendatang, harga emas diperkirakan masih akan tertekan. Emas bisa terus turun menuju 1.700 per troy ons pada akhir tahun.
Rabu, 06 Juli 2022
Equity World | Gagal Bertahan Sob, IHSG Kembali Merah Terseret Bursa Asia
Equity World | Gagal Bertahan Sob, IHSG Kembali Merah Terseret Bursa Asia
Equity World | Setelah rebound sehari pada Selasa (5/7/2022), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah signifikan pada perdagangan Rabu (6/7/2022).
IHSG konsisten bergerak di zona merah sejak pembukaan dan terlempar dari level psikologis 6.700 setelah mengalami pelemahan 0,85% ke 6.646,41 hari ini.
Pergerakan IHSG senada dengan mayoritas indeks saham utama kawasan Benua Kuning. Indeks Shanghai Composite memimpin pelemahan 1,43%.
Pasar saham AS kembali dibuka setelah memperingati Independence Day di awal pekan. Namun indeks saham acuannya bergerak variatif.
Hanya indeks Dow Jones yang melemah 0,42% sedangkan indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite menguat 0,16% dan 1,75%.
Yield surat utang pemerintah AS 10 tahun terus mengalami penurunan. Bahkan kemarin yield acuan tersebut sudah berada di dekat 2,8% padahal sebelumnya sempat tembus di atas 3%.
Kekhawatiran akan terjadinya resesi masih menjadi sentimen yang dominan di pasar keuangan sehingga membuat investor lebih memilih beralih ke aset-aset minim risiko.
Wall Street yang berfluktuasi belum bisa memberikan sentimen positif ke pasar Asia pada perdagangan hari ini. Malah, isu resesi dunia masih akan terus menghantui pasar finansial global termasuk Indonesia.
Jebloknya harga minyak mentah menjadi indikasi ketakutan pasar akan resesi dunia. Minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) ambrol 8,2% ke bawah US$ 100/barel, bahkan sebelumnya sempat merosot lebih dari 10%. Brent juga merosot hingga 9,5% ke US$ 102,77/barel.
Ketakutan akan terjadinya resesi membuat dolar AS yang menyandang status safe haven menjadi primadona. Indeksnya dolar AS pun melesat lebih dari 1% ke atas level 106 yang merupakan posisi tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Hal ini tentunya bisa membuat rupiah terpuruk ke atas Rp 15.000/US$.
Ke depan, risiko pelemahan nilai tukar rupiah masih membayangi pasar saham Tanah Air. Dengan tren yang terjadi sepanjang tahun ini, bukan tidak mungkin rupiah tembus Rp 15.000/US$ dan berpotensi memantik gejolak di pasar saham.
Dalam hal ini investor masih perlu mewaspadai risiko tersebut dan penurunan IHSG masih terbuka dengan tingkat volatilitas yang tinggi.
Selasa, 05 Juli 2022
Equity World | Bursa Saham Asia Menguat Jelang Keputusan Bank Sentral Australia
Equity World | Bursa Saham Asia Menguat Jelang Keputusan Bank Sentral Australia
Equity World | Bursa saham Asia Pasifik menguat pada Selasa (5/7/2022), seiring investor menantikan keputusan suku bunga Reserve Bank of Australia atau bank sentral Australia.
Indeks Hong Kong Hang Seng menguat 1,18 persen pada awal sesi perdagangan. Indeks Hang Seng teknologi menanjak 1,57 persen. Bursa saham China juga kompak menguat. Indeks Shanghai mendaki 0,17 persen.
Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,9 persen, sedangkan indeks Topix naik 0,45 persen. Indeks Kospi Korea Selatan meningkat 1,48 persen, dan indeks Kosdaq naik 3,02 persen.
Di Australia, indeks S&P 500/ASX 200 mendaki 0,18 persen. Demikian mengutip laman CNBC, Selasa, 5 Juli 2022.
Reserve Bank of Australia diperkirakan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin hari ini, menurut survei Reuters. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,71 persen.
Di sisi lain di kawasan itu, data Korea Selatan yang dirilis Selasa menunjukkan indeks harga konsumen pada Juni 2022 naik 6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Itu sedikit lebih tinggi dari perkiraan kenaikan 5,9 persen dan kenaikan tahunan tercepat sejak November 1998, menurut Reuters.
Aktivitas layanan Jepang berkembang pada laju tercepat sejak Oktober 2013, menurut Indeks Manajer Pembelian Layanan au Jibun Bank Japan Services terakhir. Hasil cetak naik menjadi 54, dibandingkan dengan 52,6 pada Mei.
Tanda 50 poin memisahkan pertumbuhan dari kontraksi setiap bulan. Sebuah survei tentang aktivitas sektor jasa China juga dijadwalkan Selasa.
Dalam berita perusahaan, sekelompok anggota parlemen di Inggris dilaporkan menyerukan larangan pembuat CCTV China Hikvision dan Dahua atas dugaan hubungan dengan pelanggaran hak asasi manusia.
Pasar Amerika Serikat (AS) ditutup semalam karena libur. Indeks USD berada di 105,168. Sedangkan, Yen Jepang diperdagangkan pada 135,90 per dolar, setelah sempat melemah melewati 137 terhadap dolar minggu lalu. Kemudian, dolar Australia berada di 0,6875, menyusul pemulihan dari bawah 0,679.
Harga minyak mentah berjangka AS naik 1,87 persen di perdagangan pagi Asia menjadi USD 110,46 per barel, sementara harga minyak mentah Brent berjangka naik 0,15 persen menjadi USD 113,67 per barel.
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Senin, 4 Juli 2022. Bursa saham Australia lebih dari satu persen, sedangkan bursa saham Hong Kong dan Korea Selatan melemah pada awal pekan ini jelang keputusan bank sentral Australia dan Malaysia.
Indeks Australia ASX 200 menanjak 1,11 persen ke posisi 6.612,6 yang didukung saham bank ritel. Bursa saham China dan Jepang juga menguat. Indeks Nikkei 225 menguat pada awal pekan dengan naik 0,84 persen ke posisi 26.153,81. Indeks Topix bertambah 1,34 persen ke posisi 1.869,71.
Di China, indeks Shanghai naik 0,53 persen ke posisi 3.405,43. Indeks Shenzhen mendaki 1,29 persen ke posisi 13.026,25. Bursa saham Hong Kong dan Korea Selatan melemah.
Indeks Hang Seng susut 1,8 persen pada awal perdagangan ini. Pada penutupan perdagangan, indeks Hang Seng turun 0,31 persen. Indeks Korea Selatan Kospi merosot 0,22 persen ke posisi 2.300,34. Indeks Kosdaq tergelincir 0,93 persen ke posisi 722,73. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik tipis 0,15 persen.
IHSG merosot 2,37 persen pada awal pekan ini. Co-head of Asia-Pacific Equity Strategy Credit Suisse Dan Fineman menuturkan, pasar tampaknya telah memperhitungkan secara memadai jumlah kenaikan suku bunga the Fed yang akan datang. Namun, risiko resesi sangat tinggi berarti pasar tidak mungkin reli.
Dalam berita perusahaan, pengembang properti China Shimao melewatkan pembayaran bunga dan pokok obligasi global USD 1 miliar. Perusahaan real estate juga melewatkan pembayaran bunga dan gagal bayar utangnya. Bursa saham Amerika Serikat libur pada Senin, 4 Juli 2022.
Ke depan, hasil dari survei swasta tentang aktivitas layanan China akan dirilis akhir pekan ini bersama dengan data inflasi Korea Selatan dan sejumalh keputusan bank sentral.
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Senin (4/7/2022) jelang keputusan bank sentral Australia dan Malaysia pekan ini. Indeks Hang Seng memimpin koreksi di bursa saham Asia Pasifik.
Indeks Hang Seng turun 1,8 persen pada awal sesi perdagangan. Indeks Hang Seng teknologi merosot 1,26 persen. Bursa saham China alami koreksi pada awal pekan ini. Indeks Shanghai susut 0,67 persen dan indeks Shenzhen melemah 0,4 persen.
Indeks Korea Selatan Kospi melemah 0,79 persen, dan indeks Kosdaq susut 1,24 persen. Di sisi lain, bursa saham Jepang dan Australia menguat. Indeks Nikkei 225 menguat 0,2 persen, dan indeks Topix menanjak 0,71 persen. Indeks Australia ASX 200 bertambah 1,1 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,33 persen.
Co-head Asia Pasific Equity Strategy Credit Suisse, Dan Fineman menuturkan, pasar tampaknya telah memperhitungkan secara memadai jumlah kenaikan suku bunga the Federal Reserve atau the Fed yang akan datang. Namun, risiko resesi sangat tinggi, ia menilai berarti pasar tidak mungkin untuk reli.
"Saya pikir yang terburuk ada di belakang kita. Mungkin akan sentuh posisi bawah, mungkin sedikit lebih banyak penurunan dari sini, tapi saya pikir kesulitan babak pertama tidak akan terulang pada skala yang sama di babak kedua,” ujar dia kepada CNBC, dikutip Senin (4/7/2022).
Dalam berita perusahaan, pengembang properti China Shimao melewatkan pembayaran bunga dan pokok obligasi luar negeri senilai USD 1 miliar. Perusahaan real estate lain juga melewatkan pembayaran bunga dan gagal bayar utangnya. Adapun bursa saham Amerika Serikat atau wall street tutup pada Senin, 4 Juli 2022.
Senin, 04 Juli 2022
Equity World | Bursa Saham Asia Bervariasi, Indeks Hang Seng Pimpin Koreksi
Equity World | Bursa Saham Asia Bervariasi, Indeks Hang Seng Pimpin Koreksi
Equity World | Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Senin (4/7/2022) jelang keputusan bank sentral Australia dan Malaysia pekan ini. Indeks Hang Seng memimpin koreksi di bursa saham Asia Pasifik.
Indeks Hang Seng turun 1,8 persen pada awal sesi perdagangan. Indeks Hang Seng teknologi merosot 1,26 persen. Bursa saham China alami koreksi pada awal pekan ini. Indeks Shanghai susut 0,67 persen dan indeks Shenzhen melemah 0,4 persen.
Indeks Korea Selatan Kospi melemah 0,79 persen, dan indeks Kosdaq susut 1,24 persen. Di sisi lain, bursa saham Jepang dan Australia menguat. Indeks Nikkei 225 menguat 0,2 persen, dan indeks Topix menanjak 0,71 persen. Indeks Australia ASX 200 bertambah 1,1 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,33 persen.
Co-head Asia Pasific Equity Strategy Credit Suisse, Dan Fineman menuturkan, pasar tampaknya telah memperhitungkan secara memadai jumlah kenaikan suku bunga the Federal Reserve atau the Fed yang akan datang. Namun, risiko resesi sangat tinggi, ia menilai berarti pasar tidak mungkin untuk reli.
"Saya pikir yang terburuk ada di belakang kita. Mungkin akan sentuh posisi bawah, mungkin sedikit lebih banyak penurunan dari sini, tapi saya pikir kesulitan babak pertama tidak akan terulang pada skala yang sama di babak kedua,” ujar dia kepada CNBC, dikutip Senin (4/7/2022).
Dalam berita perusahaan, pengembang properti China Shimao melewatkan pembayaran bunga dan pokok obligasi luar negeri senilai USD 1 miliar. Perusahaan real estate lain juga melewatkan pembayaran bunga dan gagal bayar utangnya. Adapun bursa saham Amerika Serikat atau wall street tutup pada Senin, 4 Juli 2022.
Ke depan, hasil dari survei swasta mengenai aktivitas layanan China akan rilis akhir pekan ini bersama dengan data inflasi Korea Selatan dan beberapa keputusan bank sentral.
Pekan lalu, pada hari pertama paruh kedua tahun ini, bursa saham Eropa ditutup bervariasi, sedangkan pasar di Amerika Serikat menguat. Pada paruh pertama 2022 ditandai dengan kekhawatiran inflasi, kenaikan suku bunga dan resesi.
Indeks dolar AS berada di posisi 105,08. Yen Jepang berada di posisi 135,04 per dolar AS. Dolar Australia berada di posisi 0,68 setelah pulih dari posisi di bawah USD 0,679.
"Kemungkinan kenaikan 75 basis poin pada Juni dan Juli menjaga dolar AS tetap kuat dalam waktu dekat, tetapi kami pertahankan pandangan inti kalau kekuatan dolar AS akan berkurang pada akhir tahun,” ujar Ekonom ANZ, Richard Yetsenga.
Harga minyak melemah pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat turun 0,35 persen menjadi USD 108,05 per barel. Harga minyak mentah Brent susut 0,34 persen menjadi USD 111,25 per barel.
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Jumat, 1 Juli 2022. Wall street memulai kuartal baru dengan kinerja positif setelah indeks S&P 500 menutup kinerja semester I terburuk dalam beberapa dekade.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 321,83 poin atau 1,1 persen ke posisi 31.097,26. Indeks S&P 500 naik 1,1 persen ke posisi 3.825,33. Indeks Nasdaq bertambah 0,9 persen menjadi 11.127,85.
Saham homebuilder berkontribusi mendorong kenaikan wall street. Saham PulteGroup naik 6,5 persen, sementara Lennar dan D.R Horton masing-masing bertambah lebih dari 5 persen. Saham Etsy melambung 9 persen sehingga mendorong kenaikan indeks S&P 500.
McDonald memimpin Dow Jones lebih tinggi dengan kenaikan 2,5 persen. Saham Coca-Cola dan Boeing juga naik lebih dari 2 persen. Terlepas dari kenaikan, semua rata-rata indeks utama membukukan koreksi mingguan dalam lima minggu. Indeks Dow Jones turun 1,3 persen pada pekan ini. Indeks S&P 500 susut 2,2 persen, dan indeks Nasdaq merosot 4,1 persen.
Investor tetap fokus pada tanda-tanda peringatan dari beberapa perusahaan yang menurunkan panduan labanya sehingga menambah kekhawatiran investor terhadap inflasi. Inflasi yang terus menerus ke level tertinggi selama beberapa dekade dapat terus menekan harga saham.
Saham General Motors naik 1,4 persen, bahkan setelah perusahaan memperingatkan tentang masalah manufaktur pada kuartal II 2022 yang dapat membawa laba bersih untuk kuartal itu menjadi USD 1,6 miliar-USD 1,9 miliar. Analis memperkirakan laba bersih GM menjadi sekitar USD 2,5 miliar selama kuartal II, berdasarkan FactSet.
Jumat, 01 Juli 2022
Equity World | Banjir Dana Asing, IHSG Juara se-Asia di Semester Pertama!
Equity World | Banjir Dana Asing, IHSG Juara se-Asia di Semester Pertama!
Equity World | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menorehkan kinerja positif sepanjang semester I tahun 2022.
IHSG memberikan return sebesar 5,02% hingga akhir Juni 2022. Capaian tersebut menghantarkan IHSG menjadi indeks saham dengan imbal hasil terbaik di kawasan Asia Pasifik.
Ranking IHSG dibandingkan indeks saham global lainnya juga terbilang baik. IHSG sukses menduduki peringkat kelima terbaik dunia dari sisi return.
Apabila IHSG tidak mengalami koreksi 4 hari beruntun di pekan ini, sebenarnya peluang IHSG menjadi 3 teratas sangat besar.
Namun mau bagaimana lagi, sentimen eksternal yang tidak mendukung membuat IHSG gagal masuk 3 besar.
Sejak awal tahun, sentimen negatif untuk aset berisiko datang bertubi-tubi mulai dari inflasi yang membuat ekonomi overheat dan terancam stagflasi, perang Rusia-Ukraina hingga pengetatan moneter.
Dolar AS yang terus menguat juga membuat nilai tukar rupiah menjadi tumbal. Sepanjang tahun ini rupiah telah terdepresiasi lebih dari 4%.
Imbal hasil (yield) SBN 10 tahun juga naik lebih dari 50 basis poin (bps). Kenaikan yield mencerminkan harga aset pendapatan tetap yang terkoreksi.
Dengan pelemahan rupiah dan harga SBN, memang patut disyukuri IHSG masih tangguh dengan kinerja positif.
Kinerja IHSG yang moncer tak terlepas dari banjir dana asing yang masuk ke pasar saham. Data perdagangan mencatat asing net buy Rp 52,29 triliun di pasar reguler sepanjang tahun ini.
Padahal di saat yang sama aset berupa SBN cenderung dilepas oleh asing dengan net sell jumbo mencapai lebih dari Rp 100 triliun.
Secara makro, Indonesia memang diuntungkan dengan kenaikan harga komoditas terutama batu bara dan minyak sawit mentah (CPO).
Kenaikan harga komoditas menjadi katalis positif untuk kinerja keuangan emiten komoditas. Peningkatan harga jual rata-rata (Average Selling Price/ASP) dan laba bersih hingga nilai dividen jumbo yang dibagikan memantik inflow dan kenaikan valuasi saham-saham komoditas.
Di sisi lain kabar baik datang dari kinerja sektor perbankan yang solid dengan pertumbuhan kredit dan perbaikan kualitas aset serta peningkatan tajam dari sisi laba bersih.
Kondisi ekonomi domestik yang tetap tangguh dan berhasil mencatatkan pertumbuhan 5% di kuartal I-2022 meski didera gelombang ketiga Covid-19 juga menjadi katalis lain yang mendorong asing getol belanja saham di Indonesia.
Itulah beberapa faktor utama yang menyebabkan IHSG masih bisa memberikan imbal hasil positif ketika mayoritas indeks saham global terbenam di zona merah.