Equity World | Bursa Asia Mayoritas Perkasa, Usai Wall Street Melaju Didorong Reli Sektor teknologi
Equity World | Jakarta Pasar saham Asia-Pasifik sebagian besar menguat setelah Wall Street melaju terdorong reli saham teknologi yang dipimpin oleh Nvidia.
Hal lain mempengaruhi Bursa Asia dan AS usai negara ini mendekati kesepakatan plafon utang, seminggu sebelum pemerintah menghadapi potensi gagal bayar.
Melansir laman CNBC, Jumat (26/5/2023), indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,43%, melampaui angka 31.000, sementara Topix juga naik 0,24%.
Inflasi utama Tokyo, yang dipandang sebagai ukuran nasional, melambat 3,2% di bulan Mei dari angka April sebesar 3,5%. Inflasi disebabkan kenaikan bahan makanan segar dan bahan bakar sebesar 3,9%, laju tercepat sejak Agustus 1982.
Kospi Korea Selatan naik 0,19%, sedangkan Kosdaq naik 0,24%. Di Australia, S&P/ASX 200 melawan tren dan turun sedikit di atas angka penjualan ritel bulan Mei. Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup untuk liburan, setelah mencapai level terendah tahun ini pada hari Kamis.
Di Bursa AS sebelumnya, tiga indeks utama berakhir beragam. Sementara Nasdaq Composite yang padat teknologi melonjak 1,71% dan S&P 500 naik 0,88%, Dow Jones Industrial Average turun tipis dan kehilangan 0,11%.
Saham Nvidia melonjak 24,4%, sehari setelah perusahaan membukukan panduan pendapatan yang lebih kuat dari perkiraan.
Permintaan yang melonjak yang terjadi pada chip Nvidia yang digunakan dalam kecerdasan buatan mendukung ketukan triwulanan.
Beberapa analis menaikkan target harga saham mereka menyusul hasil Nvidia. Lonjakan Nvidia membuat pembuat chip itu berada dalam jarak yang sangat dekat dengan kapitalisasi pasar USD 1 triliun.
Saham semikonduktor lain dan produk kecerdasan buatan mengikuti jejak Nvidia. Perangkat Mikro Lanjutan dan Semikonduktor Taiwan melonjak masing-masing 11,1% dan 12%.