Equity World | Harga Emas Naik Tipis Setelah Anjlok di Awal Pekan
Equity World | Harga emas menguat pada pagi ini setelah kemarin merosot akibat penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Selasa (6/12) pukul 6.35 WIB, harga emas spot menguat 0,06% ke US$ 1.769,77 per ons troi setelah kemarin turun 1,61%.
Sedangkan harga emas kontrak Februari 2023 di Commodity Exchange naik 0,06% ke US$ 1.782,30 per ons troi. Kemarin, harga emas berjangka melorot 1,56%.
Dolar AS rebound pada perdagangan kemarin di tengah spekulasi bahwa data ekonomi AS yang kuat dapat memberikan umpan kepada Federal Reserve untuk mempercepat kenaikan suku bunga. Aktivitas industri jasa AS secara tak terduga meningkat pada bulan November. Data ketenagakerjaan yang dirilis akhir pekan lalu pun pulih kembali. Kedua data ini menawarkan lebih banyak bukti tentang momentum yang mendasari ekonomi karena bersiap menghadapi resesi yang diantisipasi tahun depan.
"Data ISM yang lebih panas dari perkiraan mendorong reli dalam indeks dolar AS yang menyebabkan aksi jual emas dan perak di tengah ekspektasi bahwa Fed akan menjadi lebih hawkish," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago kepada Reuters.
Pemantulan dolar selanjutnya membuat emas kurang menarik bagi pedagang emas batangan yang memegang mata uang lain. "Emas mencapai rata-rata pergerakan 200 hari tadi malam yaitu US$ 1.823,90 dan telah turun sejak itu," tambah Streible.
Para trader emas masih fokus pada kenaikan suku bunga Federal Reserve AS. Sinyal perlambatan kenaikan suku bunga baru-baru ini memberi dorongan pada harga emas yang tidak memberikan imbal hasil.
"Jalur emas jangka pendek akan sangat dipengaruhi oleh data CPI AS yang akan datang. Kami masih mencari kenaikan suku bunga lebih lanjut yang membebani emas selama beberapa minggu mendatang," kata analis UBS Giovanni Staunovo. Data CPI November akan dirilis pada 13 Desember.