Equity World | Wall Street Menguat, Saham Meta Melonjak Pasca Laporan Pemutusan Hubungan Kerja
Equity World | Indeks utama Wall Street ditutup menguat tajam pada akhir perdagangan Senin (7/11) karena investor fokus pada pemilihan paruh waktu yang akan digelar pada Selasa (8/11) waktu setempat. Pemilihan ini akan menentuka kendali kongres.
Sementara itu, saham Meta Platform melonjak karena laporan pemutusan hubungan kerja di perusahaan induk Facebook tersebut.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 423,78 poin atau 1,31% ke 32.827,00, S&P 500 naik 36,25 poin atau 0,96% ke 3.806,80 dan Nasdaq Composite naik 89,27 poin atau 0,85% ke 10,564,52.
Dari 11 indeks sektor S&P 500, delapan sektor naik, dipimpin oleh sektor layanan komunikasi yang naik 1,83%, diikuti oleh kenaikan sektor energi 1,73%.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 10,5 miliar saham dengan rata-rata 11,8 miliar saham dalam 20 sesi perdagangan terakhir.
Mengutip Reuters, Partai Republik divaforitkan untuk memenangkan pemilihan di Dewan Perwakilan Rakyat. Partai Republik dapat menggunakan mayoritas di kedua kamar untuk menghalangi agenda Presiden Demokrat Joe Biden.
"Kemungkinan Partai Republik mengambil alih DPR atau Senat cukup tinggi, oleh karena itu menjamin beberapa bentuk kemacetan selama beberapa tahun ke depan. Itu mungkin akan menghilangkan kenaikan pajak, dan pengeluaran besar apa pun yang berpotensi dianggap sebagai pemicu inflasi," kata Ross Mayfield, analis strategi investasi di Baird.
Sementara itu, saham Meta Platforms Inc melonjak lebih dari 6% menyusul laporan bahwa perusahaan berencana untuk memulai PHK skala besar minggu ini. Saham telah merosot lebih dari 70% sepanjang tahun ini.
Baru-baru ini, saham Microsoft dan perusahaan induk Google, Alphabet, masing-masing menguat lebih dari 2% dan berkontribusi besar terhadap kenaikan S&P 500 untuk sesi tersebut.
Fokus minggu ini juga akan berada pada data harga konsumen AS untuk Oktober, yang akan dirilis pada hari Kamis, untuk petunjuk tentang seberapa besar kenaikan suku bunga Federal Reserve AS membantu mendinginkan perekonomian.
Empat pembuat kebijakan Fed pada hari Jumat mengindikasikan mereka akan mempertimbangkan kenaikan suku bunga yang lebih kecil pada pertemuan kebijakan mereka berikutnya, meskipun data baru menunjukkan satu bulan lagi kenaikan pekerjaan yang kuat dan hanya sedikit tanda kemajuan dalam menurunkan inflasi.
Pendapat para pedagang terbagi tentang apakah Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin atau 75 basis poin pada pertemuan bank sentral AS pada bulan Desember.
"Semuanya sama, apakah tingkat suku bunga berada di 4,5%, 5% atau lebih, kebijakan moneter siap memiliki efek negatif pada ekonomi menuju 2023," tulis ahli strategi investasi Glenmede dalam sebuah catatan pada hari Senin.