Equity World | Pasar Asia Jatuh di Tengah Kerusuhan di Tiongkok atas Pembatasan Covid-19
Equity World | Saham Asia Pasifik dibuka lebih rendah pada perdagangan Senin (28/11) di tengah kerusuhan di Tiongkok atas kebijakan nol kasua Covid-19 yang berkelanjutan dan semakin banyak kasus yang dilaporkan di negara tersebut. Yuan offshore melemah tajam terhadap dolar setelah berakhir pekan lalu di sekitar 7,20 per dolar.
Di Australia, S&P/ ASX 200 turun 0,48% karena pembacaan penjualan ritel dijadwalkan akan dirilis hari ini.
Nikkei 225 Jepang turun 0,49% di awal perdagangan, dan Topix kehilangan 0,34%. Kospi di Korea Selatan turun 1,07% dan Kosdaq tergelincir 1,02%.
Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,55%.
Selama akhir pekan lalu, bank sentral Tiongkok (PBoC) mengumumkan akan memangkas rasio persyaratan cadangan bank sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 7,8% dan menyuntikkan sekitar 500 miliar yuan dalam likuiditas jangka panjang. Biro Statistik Nasional mengatakan keuntungan industri selama 10 bulan pertama tahun ini turun 3% dari periode yang sama 2021.
Harga Minyak Turun karena Protes Covid-19 Tiongkok Berlanjut
Minyak mentah berjangka tergelincir di awal Asia karena tingginya kasus Covid-19, pembatasan virus, dan kerusuhan di Tiongkok meningkatkan kekhawatiran tentang permintaan dari konsumen minyak terbesar kedua di dunia itu.
Kontrak berjangka West Texas Intermediate turun 0,35% menjadi US$ 76,01 per barel, sementara minyak mentah Brent berjangka kehilangan 0,26% menjadi US$ 83,41 per barel.
Harga minyak mengalami penurunan tajam minggu lalu karena lockdown yang meningkat di Tiongkok meningkatkan kekhawatiran atas permintaan, tulis Brian Martin dan Daniel Hynes dari ANZ Research dalam catatan Senin.
“Ini tetap menjadi angin sakal untuk permintaan minyak,” kata mereka, Senin. Kedua analis menambahkan bahwa dampak dari meningkatnya kasus Covid-19 juga tercermin dalam data mobilitas Tiongkok.
Yuan Tiongkok Offshore Melemah
Yuan offshore melemah tajam terhadap dolar AS di tengah sentimen negatif atas kerusuhan di Tiongkok terkait pembatasan Covid-19.
Mata uang melemah sekitar 0,8% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi 7,2529 pada perdagangan pagi Asia.
Indeks dolar naik 0,32% menjadi 106,29, dengan investor kemungkinan melihat greenback sebagai aset safe haven karena kekhawatiran terhadap Tiongkok tumbuh.