Equityworld Futures | Turun Lagi, Harga Emas Dunia Masih Tertekan
Equityworld Futures | Harga emas anjlok pada Selasa, 19 Agustus 2025 saat perkembangan geopolitik menunjukkan hasil positif dari pertemuan Presiden AS Trump dengan Putin, Zelensky, dan pemimpin Eropa dapat mengakhiri perang yang sedang berlangsung.
Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Sentuh Level Terendah 3 Pekan Rabu (20/8) Pagi
Dikutip dari FXStreet, Rabu, 20 Agustus 2025, XAU/USD diperdagangkan pada USD3.317. Permintaan safe-haven mereda seiring spekulasi tentang jaminan keamanan untuk Kyiv memicu optimisme akan akhir potensial perang.
Deeskalasi konflik Ukraina-Rusia
Rumor tentang kemungkinan deeskalasi konflik Ukraina-Rusia membebani harga bullion, yang biasanya diuntungkan dari ketidakpastian global. Jumat lalu, pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan rekan Rusia, Vladimir Putin, mempersiapkan jalan untuk resolusi yang mungkin.
Trump bertemu kembali dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pemimpin Eropa lainnya pada Senin untuk mempersiapkan kemungkinan gencatan senjata dan mendorong pertemuan trilateral untuk memulai negosiasi antara Kyiv dan Moskow.
Presiden AS Trump mengatakan "Putin, Zelenskiy harus fleksibel" dan akan ada beberapa jaminan keamanan untuk Ukraina untuk mencegah serangan Rusia lainnya.
Namun, dia mengatakan tidak akan mengizinkan Ukraina bergabung dengan NATO dan menambahkan negara-negara Eropa akan menyediakan pasukan darat.
Jelang pidato Powell
Menjelang minggu ini, para pedagang memperhatikan notulen pertemuan Fed terbaru dan pidato Ketua Fed Jerome Powell pada Jumat.
Sementara itu, Gubernur Federal Reserve (Fed) Michelle Bowman mengulangi sikap tiga penurunan suku bunga pada akhir tahun dan menekankan bank sentral harus lebih fokus pada mandat ketenagakerjaan.
Selain itu, data perumahan di AS bervariasi. Pembangunan Perumahan Baru di Juli melampaui estimasi, naik lebih dari lima persen, sementara Izin Mendirikan Bangunan turun.
Rabu, 20 Agustus 2025
Equityworld Futures | Turun Lagi, Harga Emas Dunia Masih Tertekan
Selasa, 19 Agustus 2025
Equityworld Futures | Wall Street Lesu, Pasar Tunggu Pidato Powell dan Kinerja Ritel
Equityworld Futures | Wall Street Lesu, Pasar Tunggu Pidato Powell dan Kinerja Ritel
Equityworld Futures | Indeks-indeks saham Wall Street bergerak lesu pada perdagangan Senin (18/8/2025). Pasar memilih wait and see sambil menantikan pidato tahunan Ketua The Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole, serta laporan kinerja sejumlah raksasa ritel.
Equityworld Futures | Harga Emas Stabil, Investor Menanti Pertemuan Trump–Zelenskyy
Dikutip dari CNBC internasional, Dow Jones Industrial Average ditutup turun 34,3 poin (0,08%) ke level 44.911,82. S&P 500 melemah tipis 0,01% menjadi 6.449,15. Sementara Nasdaq Composite menguat tipis 0,03% ke 21.629,77.
Saham teknologi menjadi salah satu penekan indeks, dengan Meta Platforms turun 2,3% dan Microsoft melemah 0,6%.
Pekan ini, investor akan mencermati laporan keuangan dari peritel besar seperti Home Depot, Lowe’s, Walmart, dan Target untuk mengukur kesehatan belanja konsumen AS. Pasar juga masih dihantui isu valuasi saham yang tinggi, tarif impor, serta perlambatan pertumbuhan lapangan kerja.
“Laporan keuangan ritel kemungkinan akan mencerminkan kekhawatiran terkait tarif, kenaikan inflasi, dan potensi perlambatan ekonomi,” ujar Senior Global Market Strategist di Wells Fargo Investment Institute Scott Wren.
Wrem menambahkan, reli saham yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir kemungkinan akan tertahan.
Jumat, 15 Agustus 2025
Equityworld Futures | Baru Bahagia Sebentar, Harga Emas Sudah Jatuh & Bikin Cemas Lagi
Equityworld Futures | Baru Bahagia Sebentar, Harga Emas Sudah Jatuh & Bikin Cemas Lagi
Equityworld Futures | Harga emas lagi-lagi terperosok usai terjadi penguatan dalam sekejap. Harga emas turun karena data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang positif mengangkat dolar dan imbal hasil treasury, meredam harapan pemangkasan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve yang besar.
Equityworld Futures | Harga Emas Melorot, Harapan Pemangkasan Suku Bunga Jumbo Memudar
Pada perdagangan hari ini Jumat (15/8/2025) hingga pukul 06.32 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,04% di posisi US$3.334,52 per troy ons.
Sementara pada perdagangan sebelumnya Kamis (14/8/2025), harga emas dunia turun 0,56% di level US$3.335,7 per troy ons. Penurunan ini mematahkan penguatan emas selama dua hari beruntun.
Harga emas turun pada perdagangan Kamis karena data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan dan penurunan klaim pengangguran mengangkat dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah, memangkas kemungkinan pemangkasan suku bunga yang sangat besar di bulan September.
Pada perdagangan kemarin Kamis (14/8/2025), indeks dolar AS (DXY) naik 0,42% di level 98,25.
Kenaikan ini mematahkan pelemahan DXY selama dua hari beruntun dan naik 0,5% dari level terendah lebih dari dua minggu, membuat emas batangan kurang menarik bagi pembeli non-AS, sementara imbal hasil obligasi acuan 10 tahun naik 1,25% di level 4,29, menguat dari level terendah satu minggu.
Pada Juli 2025, Indeks Harga Produsen (PPI) AS naik 0,9% dibanding bulan sebelumnya (mom). Kenaikan ini melonjak tajam dari posisi stagnan (0,0%) di Juni. Angka ini jauh di atas ekspektasi pasar yang hanya 0,2% dan merupakan kenaikan bulanan PPI terbesar sejak Juni 2022.
Secara tahunan, inflasi PPI meelsat 3,3% di Juli. Angka ini naik dari 2,4% di Juni (yang direvisi naik) dan menjadi yang tertinggi dalam 5 bulan terakhir.
Data harga grosir AS yang lebih kuat meredam spekulasi penurunan suku bunga yang lebih besar, setengah poin, bulan depan. Departemen Tenaga Kerja melaporkan indeks harga produsen naik 3,3% secara tahunan (yoy) di bulan Juli, melampaui perkiraan 2,5%, sementara klaim pengangguran mingguan lebih rendah dari perkiraan, yaitu 224.000 dibandingkan perkiraan 228.000.
"Emas diperdagangkan lebih rendah karena angka PPI AS yang lebih kuat dari perkiraan dapat menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga karena angka tersebut juga memengaruhi angka inflasi PCE Inti yang lebih tinggi untuk bulan Juli, kemungkinan membuat The Federal Reserve berhati-hati terhadap penurunan suku bunga," ujar kepala strategi komoditas Saxo Bank, Ole Hansen.
"Secara keseluruhan, angka tersebut tidak mengubah pandangan bullish kami terhadap emas karena The Fed pada akhirnya harus memilih antara melawan inflasi atau mendukung perekonomian." imbuhnya.
Meski data inflasi lebih tinggi, CME FedWatch Tool memperkirakan sekitar 93% peluang pemangkasan suku bunga pada September. Namun, peluang pemangkasan 50 basis poin dihapus sepenuhnya
Emas, yang selama ini menjadi tempat berlindung di tengah tekanan ekonomi atau geopolitik, cenderung diuntungkan oleh suku bunga rendah.
"Kami rasa reli ini tidak terhenti, hanya berkonsolidasi, dengan para investor menunggu katalis baru. Pemangkasan suku bunga akan menjadi pemicu kembali reli," menurut Kiril Kirilenko, analis logam mulia senior di CRU.
Emas kemungkinan akan menguji ulang rekor tertinggi US$3.500 per troy ons pada akhir tahun atau awal tahun depan, tambah Kirilenko.
Kamis, 14 Agustus 2025
Equityworld Futures | Emas Punya Kekuatan Baru, Sebentar Lagi Harga Bisa Terbang Tinggi
Equityworld Futures | Emas Punya Kekuatan Baru, Sebentar Lagi Harga Bisa Terbang Tinggi
Equityworld Futures | Harga emas mulai merangkak naik. Meningkatnya spekulasi bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve untuk memangkas suku bunga mendorong kenaikan harga emas. Melemahnya indeks dolar AS yang telah terjadi dalam dua hari terakhir juga menjadi faktor penguatan harga emas.
Equityworld Futures | Harga Emas Naik 2 Hari Beruntun, Pilih Jual atau Beli?
Pada perdagangan Rabu (13/8/2025), harga emas dunia naik 0,28% di level US$3.354,43 per troy ons. Kenaikan ini memperpanjang penguatan emas selama dua hari beruntun.
Pada perdagangan hari ini Kamis (14/8/2025) hingga pukul 06.42 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,23% di posisi US$3.361,88 per troy ons.
Emas menguat pada perdagangan Rabu, didorong oleh melemahnya dolar dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah, karena data inflasi AS yang lemah memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada bulan September dan mendorong peningkatan spekulasi pelonggaran lebih lanjut di akhir tahun ini. Keyakinan pemangkasan ini menjadi senjata emas untuk terbang tinggi ke depan.
Pada perdagangan Rabu (13/8/2025), indeks dolar AS (DXY) kembali melemah dengan turun 0,26% di level 97,84, angka ini mencapai level terendah dalam lebih dari dua minggu, membuat emas batangan lebih murah bagi pembeli luar negeri.
Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun jatuh 1,23% di level 4,24%.
"Emas menguat karena meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada bulan September, menyusul data IHK yang lemah dan data penggajian non-pertanian yang lemah di bulan Juli," ujar Nikos Tzabouras, analis pasar senior di Tradu.com.
Pasar memperkirakan peluang 97% penurunan suku bunga The Fed pada bulan September setelah data inflasi Juli yang lemah mengisyaratkan dampak terbatas dari tarif impor besar-besaran Presiden AS Donald Trump, menyusul data ketenagakerjaan yang lemah awal bulan ini, memperkuat spekulasi setidaknya satu penurunan lagi.
Investor kini menantikan indikator-indikator AS lainnya minggu ini, termasuk indeks harga produsen, klaim pengangguran mingguan, dan penjualan ritel.
Di sisi geopolitik, para pemimpin Eropa dan Ukraina dijadwalkan untuk berbicara dengan Trump menjelang pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, sementara Washington dan Beijing memperpanjang gencatan tarif mereka selama 90 hari.
"Jika emas menembus resistance baru-baru ini di sekitar US$3.400 per troy ons, kemungkinan besar akan lebih didorong oleh perkembangan geopolitik daripada data ekonomi," ujar Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index dan FOREX.com.
"Meskipun saya mempertahankan pandangan jangka panjang yang bullish terhadap emas, pandangan saya untuk sisa tahun ini lebih hati-hati. Harga mungkin akan terus berkonsolidasi atau mengalami koreksi kecil dalam beberapa bulan mendatang seiring reli agresif pasar ekuitas."
Emas, yang merupakan aset andalan di masa-masa sulit ekonomi atau geopolitik, cenderung diuntungkan oleh suku bunga rendah.