Selasa, 05 Agustus 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Naik di Tengah Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS

Equityworld Futures | Harga Emas Dunia Naik di Tengah Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS

Equityworld Futures | Harga emas dunia menguat pada akhir perdagangan Senin (4/8/2025) waktu Amerika Serikat atau Selasa (5/8/2025) pagi WIB. 

Equityworld Futures | Diam-Diam Harga Emas Sudah Terbang 3 Hari Beruntun, Sampai Kapan Naik?

Penguatan ini didorong oleh meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed). 

Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi ke level 3.372,15 dollar AS per ons, menjadi level tertinggi sejak 24 Juli 2025. Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup naik 0,8 persen ke level 3.426,4 dollar AS per ons. 

“Peluang pemangkasan suku bunga pada September kini semakin kuat, bahkan ada kemungkinan pemangkasan lanjutan pada Desember. Dikombinasikan dengan tekanan inflasi, ini cukup bullish untuk emas," ujar Daniel Pavilonis, Senior Market Strategist RJO Futures.

Sentimen pasar diperkuat oleh data ekonomi pekan lalu yang menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS pada Juli 2025 lebih lemah dari perkiraan.

Jumlah tenaga kerja non-pertanian untuk dua bulan sebelumnya juga direvisi turun sebesar 258.000 pekerjaan, mengindikasikan pelemahan signifikan di pasar tenaga kerja. 

Selain itu, inflasi AS berdasarkan Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) naik 0,3 persen pada Juni 2025. Kenaikan ini dipicu oleh dampak tarif impor yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump terhadap sejumlah negara. 

Pelaku pasar kini memperkirakan ada peluang 87,8 persen kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga pada September 2025, naik dari sekitar 63 persen pada pekan sebelumnya, berdasarkan data CME FedWatch. 
Kebijakan suku bunga The Fed memang mempengaruhi pergerakan harga emas dunia. Emas umumnya berkinerja baik di tengah suku bunga rendah dan menjadi aset lindung nilai terhadap inflasi. 

Ketika suku bunga menurun atau di level rendah, maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik bagi investor.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Senin, 04 Agustus 2025

Equityworld Futures | Prediksi Harga Emas Selama Sepekan, Berpeluang Melesat Imbas Sentimen Ini

Equityworld Futures | Prediksi Harga Emas Selama Sepekan, Berpeluang Melesat Imbas Sentimen Ini

Equityworld Futures | Harga emas kembali menunjukkan performa gemilang setelah data ketenagakerjaan AS mengecewakan dan isu perang dagang kembali memanas. Hal ini memicu ekspektasi tinggi di kalangan investor terhadap kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Fed pada September.

Equityworld Futures | Arah Harga Emas Bakal Begini

Melansir Kitco News, Senin, (4/8/2025), setelah periode musim panas yang relatif tenang, pasar emas kembali bergairah. Harga logam mulia ini menutup pekan dengan menyentuh level resistance jangka pendek di kisaran USD 3.350 per ons, dan sentimen investor Wall Street terhadap emas pun memanas.

Dalam Survei Emas Mingguan Kitco News, para analis pasar menunjukkan optimisme tertinggi mereka terhadap pergerakan harga emas. 

Perubahan sikap pelaku pasar ini terjadi cukup cepat. Pada awal pekan, harga emas justru sempat melemah menyusul rilis data ekonomi yang menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS mencapai 3% pada kuartal kedua. Namun, sejumlah ekonom menilai data Produk Domestik Bruto (PDB) tersebut masih rentan terhadap gejolak perdagangan global yang ekstrem.
Peluang Pemangkasan Suku Bunga

Pada Rabu, The Fed mempertahankan suku bunga acuan. Bahkan, Ketua Federal Reserve Jerome Powell sempat menyatakan pihaknya belum membuat keputusan apapun terkait September, merujuk pada potensi pemangkasan suku bunga.  

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Jumat, 01 Agustus 2025

Equityworld Futures | Wall Street Melandai di Akhir Juli, Kinerja Saham Teknologi Tak Mampu Menopang Pasar

Equityworld Futures | Wall Street Melandai di Akhir Juli, Kinerja Saham Teknologi Tak Mampu Menopang Pasar

Equityworld Futures | Pasar saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street melemah pada perdagangan yang berakhir Kamis sore waktu setempat (Jumat pagi WIB) karena pasar kesulitan membayangi saham berkapitalisasi besar seperti Microsoft dan Platform Meta. 

Equityworld Futures | Harga Emas Bangkit Tapi Dibayangi Rekor Buruk

Indeks S&P 500 turun 0,37 persen dan ditutup pada 6.339,39 untuk hari ketiga berturut-turut yang mengalami penurunan. 

Sementara, indeks Nasdaq Composite turun 0,03 persen dan ditutup di level 21.122,45. Kedua indeks menyentuh rekor intraday sebelum mundur dari level tersebut. 

Sedangkan, indeks Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 330,30 poin atau 0,74 persen dan berakhir pada 44.130,98.

Saham raksasa “Magnificent Seven”, Microsoft dan Meta, naik sekitar 4 persen dan 11 persen masing-masing berkat laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan.

Raksasa perangkat lunak Microsoft mengatakan bahwa pendapatan tahunan dari layanan komputasi awan Azure-nya melampaui 75 miliar dollar AS. 

Meta merilis prospek penjualan kuartal ketiga yang optimistis, melampaui perkiraan Wall Street. Laporan laba Microsoft yang kuat mendorong perusahaan mencapai kapitalisasi pasar 4 triliun dollar AS. 
Namun, kenaikan saham teknologi yang berkelanjutan gagal mendongkrak pasar yang lebih luas pada hari Kamis, dengan sembilan dari 11 sektor S&P 500 berada di zona merah. UnitedHealth dan Merck memimpin penurunan dalam Dow, dengan turun 6 persen dan 4 persen.

Saham terdampak oleh penilaian ulang kebijakan Federal Reserve setelah rapat bank sentral minggu ini yang membuat banyak investor mempertanyakan apakah suku bunga akan turun pada September. 

Sentimen juga terpukul oleh tenggat waktu Gedung Putih pada Jumat untuk mengenakan tarif yang jauh lebih tinggi kepada mitra dagang utama, dari India hingga Brasil. 

Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa bea masuk sebesar 25 persen atas impor Meksiko akan diperpanjang selama 90 hari lagi. 

Yang pasti, Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada hari Kamis mengatakan negosiasi dengan China telah mencapai titik di mana kedua belah pihak memiliki potensi kesepakatan. 

Namun demikian, Bessent tidak memberikan detail apa pun tentang potensi kesepakatan tersebut. Ia juga tidak mengindikasikan kapan kesepakatan tersebut dapat dicapai.

AS dan China memiliki waktu hingga 12 Agustus sebelum gencatan senjata terkait tarif agresif berakhir. Kamis kemarin menandai akhir dari bulan yang sebagian besar merupakan bulan yang kuat di Wall Street.

Indeks S&P 500 melonjak 2,2 persen sepanjang Juli, sementara Dow Jones yang terdiri dari 30 saham mencatat kenaikan tipis hampir 0,1 persen. Ini adalah bulan positif ketiga berturut-turut bagi kedua indeks tersebut. 

Di sisi lain, indeks Nasdaq naik 3,7 persen dalam periode tersebut, menandai bulan keempatnya yang menguat.

Demo Ewf  

Demo Equityworld

Kamis, 31 Juli 2025

Equityworld Futures | Harga Emas Hancur Lebur! Dihantam 3 Pukulan Sekaligus, Jatuh ke U$3200

Equityworld Futures | Harga Emas Hancur Lebur! Dihantam 3 Pukulan Sekaligus, Jatuh ke U$3200

Equityworld Futures | Harga emas hancur lebur dan bertengger di level psikologis US$3.200 per troy ons. Harga emas anjlok lebih dari 1% karena dihantam tiga pukulan sekaligus.

Equityworld Futures | Harga Emas Pulih, Pasar Cemaskan Gelombang Tarif Baru AS

Di antaranya adalah keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya, lonjakan dolar AS dan data tenaga kerja AS yang kuat juga mendorong para pelaku pasar meninggalkan safe haven.

Pada perdagangan Rabu (30/7/2025), harga emas dunia terjun 1,55% di level US$3.274,75 per troy ons. Penurunan ini menjadi kejatuhan emas paling tajam di sepanjang Juli dan terendah sejak 30 Juni 2025. Penutupan kemarin juga menjadi harga terendah sejak 27 Juni 2025 atau sebulan lebih.
Pelemahan kemarin juga menyeret emas ke level US$3.200 untuk pertama kalinya sejak 27 Juni 2025.

Pada perdagangan hari ini Kamis (31/7/2025) hingga pukul 06.18 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,13% di posisi US$3.278,99 per troy ons.

Harga emas anjlok lebih dari 1% pada perdagangan Rabu usai The Fed mempertahankan suku bunga dan hanya memberikan sedikit indikasi kapan pemangkasan suku bunga akan dilakukan, sementara data ekonomi AS yang kuat semakin meredupkan daya tarik aset dengan imbal hasil nol tersebut.

The Fed mempertahankan suku bunga dalam keputusan terpisah yang hanya memberikan sedikit indikasi kapan biaya pinjaman akan diturunkan dan memicu perbedaan pendapat dari dua gubernur bank sentral AS.

Ini adalah pertama kalinya sejak 1993 dua gubernur menolak dalam satu rapat Federal Open Market Committee (FOMC).

Dikutip dari pernyataan The Fed, sebanyak sebanyak sembilan anggota FOOMC memilih untuk mempertahankan suku bunga (Jerome H. Powell/Ketua, John C. Williams/Wakil Ketua, Michael S. Barr, Susan M. Collins, Lisa D. Cook. Austan D. Goolsbee, Philip N. Jefferson, Alberto G. Musalem, dan Jeffrey R. Schmid).

Dua menolak keputusan karena ingin memangkas suku bunga yakni Mchelle W. Bowman dan Christopher J. Waller. Sementara itu, satu anggota tidak hadir dan tidak memberikan suara yakni Adriana D. Kugler.

Ketua The Fed, Jerome Powell, mengatakan bahwa bank sentral belum membuat keputusan tentang bulan September ketika banyak pelaku pasar memperkirakan akan ada pemangkasan suku bunga pertama tahun ini. Ia menambahkan bahwa "risiko penurunan pasar tenaga kerja memang terlihat jelas."

"Powell tetap pada pendiriannya karena ia lebih fokus mengendalikan inflasi daripada mengkhawatirkan ketenagakerjaan," ujar Tai Wong, seorang pedagang logam independen, kepada Reuters.

Indeks dolar AS pun melonjak siginifikan.

Pada perdagangan kemarin Rabu (30/7/2025), indeks dolar AS melesat 0,94% di level 99,81. Tertinggi sejak 29 Mei 2025, dan merupakan kenaikan selama lima hari beruntun.

"Dolar melonjak, memberikan tekanan tambahan pada emas meskipun emas batangan masih bertahan di kisaran level terendah. Meskipun retracement yang lebih dalam mungkin terjadi, hal itu kemungkinan akan menarik pembeli karena argumen umum untuk emas adalah ketidakpastian, utang AS yang tinggi, hingga dedolarisasi tetap kuat," tambah Wong.

Sementara itu, Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan penggajian swasta AS naik lebih dari yang diperkirakan pada bulan Juli, meskipun tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja masih berlanjut.

Data terbaru juga menunjukkan perusahaan swasta di Amerika Serikat menambah 104.000 lapangan kerja pada Juli 2025, menjadi kenaikan terkuat sejak Maret dan jauh di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 75.000.

Nitesh Shah, ahli strategi komoditas di WisdomTree, mencatat bahwa semakin keras pemerintahan Trump menyuarakan ketidaksukaannya terhadap kebijakan saat ini, semakin besar kemungkinan hal itu akan mendorong harga emas.

Emas cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah dan selama periode ketidakpastian.

Demo Ewf  

Demo Equityworld