Equityworld Futures | Breaking! Harga Emas Ambles 2% Lebih, Pesta Sudah Berakhir?
Equityworld Futures | Harga emas dunia ambruk seiring meredanya ketegangan di Timur Tengah.
Equityworld Futures | Sempat Terkoreksi, Harga Emas Dunia Naik Tipis
Melansir data Refinitiv, pada perdagangan Senin (22/4/2024), emas ditutup di posisi US$ 2.326,29 per troy ons. Harga emas ambruk 2,7%. Pelemahan ini memutus rekor positif emas yang terbang pada dua hari perdagangan sebelumnya.
Harga emas mulai membaik pada hari ini. Pada Selasa (23/4/2024) pukul 06.55 WIB emas dunia di pasar spot naik 0,26% ke US$2332,36 per troy ons.
Untuk diketahui, harga emas yang anjlok kemarin dipengaruhi ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang mulai mereda setelah Iran meremehkan serangan Israel di wilayahnya minggu lalu dan mengatakan pihaknya tidak berencana untuk menanggapinya.
Emas adalah aset aman sehingga dicari saat ketegangan geopolitik meningkat, seperti yang terjadi di Timur Tengah pekan lalu.
Sebelumnya harga emas sudah mencetak rekor berkali-kali sepanjang bulan ini. Rekor tertinggi yang dicetak harga emas ada di posisi US$2.390,45 per troy ons pada Jumat lalu (19/4/2024)
Pada perdagangan intraday, harga emas bahkan sempat menembus US$2.400 per troy ons.
Kendati melemah, harga emas masih memiliki peluang menanjak lagi jika bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve mulai memangkas suku bunga.
Beberapa pihak kini mulai melihat prospek cerah dengan perkiraan harga hingga US$ 3000 per troy ons.
Citi memperkirakan harga emas akan mencapai US$3.000 per troy ons dalam 6-18 bulan ke depan karena arus masuk modal ke emas meningkat sebagai antisipasi penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed).
Citi menaikkan perkiraan harga rata-rata emas tahun ini menjadi US$2.350 per troy ons dan menaikkan harga rata-rata tahun depan sebesar 40% menjadi US$2.875 per troy ons.
Di sisi lain, Goldman Sachs mengatakan logam mulia berada dalam pasar bullish yang tidak tergoyahkan, dan karenanya menaikkan target akhir tahun menjadi US$2.700 per troy ons. Secara terpisah, UBS memiliki target akhir tahun sebesar US$2.500 per troy ons.
Selain Citi yang optimis harga emas mencapai US$3.000 per troy ons, Bank Of America (BoA) juga menerawang hal yang sama.
Selasa, 23 April 2024
Equityworld Futures | Breaking! Harga Emas Ambles 2% Lebih, Pesta Sudah Berakhir?
Jumat, 19 April 2024
Equityworld Futures | Harga Komoditas (19/4): Emas Stabil usai Melesat 1%, Minyak Mentah Melemah
Equityworld Futures | Harga Komoditas (19/4): Emas Stabil usai Melesat 1%, Minyak Mentah Melemah
Equityworld Futures | Harga sejumlah komoditas seperti emas dan minyak mentah melemah pada Jumat (19/4/2024) karena turunnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, mengimbangi sentimen dari ketegangan di Timur Tengah.
Equityworld Futures | Harga Emas Spot Naik 1% Seiring Meningkatnya Ketegangan di Timur Tengah
Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (19/4/2024), harga emas di pasar spot terpantau melemah 0,09% ke level US$2.376,84 per troy ounce pada pukul 07.07 WIB. Sementara itu, harga emas berjangka Comex kontrak Juni 2024 melemah 0,13% ke US$2.395 per troy ounce.
Harga emas stabil setelah menguat pada Kamis karena ketegangan yang terus berlanjut di Timur Tengah menambah daya tarik logam mulia ini, meskipun ada data ekonomi yang kuat dari AS yang menekan prospek penurunan suku bunga The Fed.
Pada perdagangan Kamis (18/4), harga emas spot menguat 1% pada ke US$2.384,83. Harga menyentuh level tertinggi sepanjang masa di US$2.431,29 pada hari Jumat pekan lalu.
Di Timur Tengah, Israel telah mengisyaratkan akan membalas serangan Iran meskipun ada seruan untuk menahan diri dari negara-negara Barat, namun belum mengatakan bagaimana caranya.
Kepala analis pasar Gainesville Coins Everett Millman mengatakan ketika ada ketegangan geopolitik, investor secara alami merespons dengan beralih ke aset safe-haven seperti emas.
”Ini terjadi sekarang. Jika konflik semakin meningkat, harga dapat naik ke atas US$2.500-US$2.600, dan jika terjadi gencatan senjata, maka harga dapat turun ke US$2.200," kata Millman seperti dikutip Reuters.
Emas menguat data menunjukkan klaim pengangguran mingguan AS tidak berubah pada level rendah pekan lalu. Data ekonomi AS yang kuat dan retorika hawkish dari para pejabat The Fed telah mendorong investor untuk menurunkan ekspektgasi pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat.
Minyak Mentah
Sementara itu, harga minyak mentah melanjutkan pelemahan karena investor mempertimbangkan data ekonomi AS yang beragam, sanksi AS terhadap Venezuela dan Iran, dan meredanya ketegangan di Timur Tengah.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate kontrak Mei 2024 melemah 0,16% atau 0,13 poin ke level US$82,6 per barel pada pukul 06.54 WIB. Adapun harga minyak Brent melemah 0,21% atau 0,18 poin ke US$87,11 per barel.
Para investor semakin khawatir bahwa suku bunga AS akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, seiring dengan isyarat pejabat the Fed bahwa perubahan ke arah kebijakan yang lebih longgar masih jauh.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga, Presiden The Fed New York John Williams mengatakan bahwa meskipun hal ini bukan ekspektasi dasarnya, penurunan suku bunga mungkin saja terjadi jika diperlukan.
Adapun Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan bahwa ia tidak berpikir akan tepat untuk melakukan pelonggaran hingga akhir 2024.
Di Timur Tengah - yang menyumbang sekitar sepertiga dari pasokan minyak mentah global – ketegangan antara Iran dan Israel terus meningkat setelah serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran akhir pekan lalu.
Iran memperingatkan Israel minggu ini agar tidak menyerang fasilitas-fasilitas nuklirnya, dan mengancam akan membalas dengan balasan yang setimpal jika situs-situs menjadi target. AS telah mendesak untuk menahan diri.
Batu Bara
Harga batu bara kontrak Mei 2024 di ICE Newcastle terpantau menguat 1,08% atau 1,5 poin ke US$141 per metrik ton pada perdagangan Kamis (18/4/2024). Adapun harga batu bara kontrak April 2024 stagnan di posisi US$129,6 per metrik ton.
Selasa, 16 April 2024
Equityworld Futures | Harga Emas Melonjak Dekati Rekor Usai Serangan Iran ke Israel
Equityworld Futures | Harga Emas Melonjak Dekati Rekor Usai Serangan Iran ke Israel
Equityworld Futures | Harga emas naik mendekati rekor tertinggi setelah serangan Iran terhadap Israel yang memicu permintaan terhadap aset safe haven.
Equityworld Futures | Harga emas kembali mencatatkan rekor pada karena permintaan safe haven yang dipicu oleh ketegangan di Timur Tengah.
Melansir Bloomberg, harga logam mulia ini naik sebanyak 1,2% ketika konflik di Timur Tengah memasuki fase baru yang berbahaya. Iran menembakkan lebih dari 300 drone dan misil ke Israel, meskipun sebagian besar dihentikan dan tidak ada laporan korban jiwa.
Harga emas menembus US$2.400 per ons pada hari Jumat, tetapi ditutup lebih rendah karena indikator teknis menunjukkan reli telah berjalan terlalu panas dan investor melikuidasi posisi. Perkembangan terbaru di Timur Tengah memicu kecendrungan minat investor untuk berinvestasi dalam emas sebagai safe haven.
Ketegangan yang meningkat di Timur Tengah adalah alasan untuk membeli emas itu sendiri, kata Chris Weston, kepala riset di Pepperstone Group Ltd.
“Ada tambahan nilai atau premi geopolitik yang cukup besar yang yang sudah diperhitungkan dalam pergerakan harga emas,” katanya. Hal tersebut menunjukkan optimisme faktor-faktor geopolitik dan ketidakpastian akan terus mendukung kenaikan harga emas dalam jangka menengah.
Bloomberg menyebut harga emas telah melonjak sekitar 20% sejak pertengahan Februari dalam reli yang banyak mengejutkan investor. Pasar swap atau swap market menunjukkan investor telah menurunkan harapan mereka terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga Federal Reserve tahun ini. Keadaan ini akan menjadi penghambat bagi logam mulia, karena logam mulia tidak memberikan penghasilan berupa bunga ke pemegangnya.
Namun, peningkatan harga emas masih mendapatkan dukungan dari faktor-faktor lain yang mendukung kenaikan harga, seperti pembelian yang kuat oleh bank sentral, dan permintaan yang meningkat dari konsumen China. Selain itu, ketegangang geopolitik yang meningkat di Timur Tengah dan Ukraina juga meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven.
Sejumlah bank Wall Street juga baru-baru ini meningkatkan perkiraan harga mereka untuk emas. Goldman Sachs Group Inc. pada hari Senin meningkatkan perkiraan akhir tahun mereka menjadi US$2.700 per ons. Pemotongan suku bunga yang diharapkan dari Fed tahun ini juga akan menambah momentum bullish emas, kata bank tersebut.
Emas spot naik 0,6% menjadi US$2.357,79 per ons pada pukul 11:14 pagi di Singapura, setelah meningkat 0,6% minggu lalu. Indeks Bloomberg Dollar Spot stagnan, mengikuti kenaikan 1,3% minggu lalu, yang paling banyak sejak September 2022. Perak naik, sementara platinum dan paladium turun.
Jumat, 05 April 2024
Equityworld Futures | Investor Amati Komentar The Fed, Wall Street Terkoreksi 1 Persen
Equityworld Futures | Investor Amati Komentar The Fed, Wall Street Terkoreksi 1 Persen
Equityworld Futures | Bursa perdagangan Amerika Serikat (AS) Wall Street tergelincir lebih dari 1% pada Kamis (4/4/2024). Bahkan, S&P 500 mengalami penurunan harian terbesar sejak 13 Februari imbas komentar pejabat The Fed terkait penurunan suku bunga acuan. Selain itu, investor juga bersiap terhadap laporan pekerjaan bulanan AS pada Jumat (5/4/2024).
Equityworld Futures | Setelah 4 Hari Cetak Rekor, Harga Emas Akhirnya Turun
Melansir Reuters Jumat (5/4/2024), investor juga mengamati komentar Presiden AS Joe Biden yang menyerukan gencatan senjata segera dalam pembicaraan via telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait perang Gaza. Hal ini juga berimbas ke harga minyak yang terkerek karena keterangan geopolitik.
Indeks S&P 500 melemah dipimpin oleh penurunan sektor teknologi sebesar 1,7%. secara keseluruhan S&P 500 berkurang 64,28 poin atau 1,23% menjadi 5.147,2. Dow Jones Industrial Average turun 530,16 poin, atau 1,35%, menjadi 38.596,98. Sedangkan, Nasdaq Composite turun 228,38 poin, atau 1,4%, menjadi 16.049,08.
Di antara komentar para pejabat Fed, Presiden Bank Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bahwa pada pertemuan bank sentral AS bulan lalu, ia memperkirakan dua kali penurunan suku bunga tahun ini, tetapi jika inflasi terus terhenti, hal tersebut mungkin tidak diperlukan pada tahun ini.
Sebelumnya pada Kamis, Presiden Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan bank sentral AS memiliki waktu untuk menghilangkan masalah inflasi sebelum mulai menurunkan suku bunga.
Pada Rabu, para pejabat Fed termasuk kepala bank sentral AS Jerome Powell tetap berpegang pada strategi penurunan suku bunga yang hati-hati.
“Ini adalah pendekatan yang sangat hati-hati dan terukur,” kata penasihat kekayaan senior dan ahli strategi pasar Murphy & Sylvest di Elmhurst Paul Nolte.