Equityworld Futures | Pemilik Emas Dibuat Menangis oleh Ulah Arab Saudi, Rusia & AS
Equityworld Futures | Harga emas ambruk setelah Arab Saudi dan Rusia memangkas produksi dan ekspor minyak mentah dunia. Keputusan kedua negara dikhawatirkan akan melambungkan harga minyak dan inflasi sehingga harapan pelonggaran suku bunga di Amerika Serikat (AS) semakin menjauh.
Equityworld Futures | Pemilik Emas Dibuat Menangis oleh Ulah Arab Saudi, Rusia & AS
Harga emas di pasar spot pada perdagangan Selasa (5/9/2023) ditutup di posisi US$ 1926,19 WIB per troy ons atau ambruk 0,64%.
Pelemahan ini memperpanjang tren negatif emas yang juga melemah pada tiga hari perdagangan sebelumnya. Dalam empat hari terakhir, harga emas sudah melandai 0,85%.
Emas sedikit membaik pada hari ini. Pada perdagangan Rabu (6/9/2023) pukul 06: 20 WIB, harga emas menguat 0,02% ke posisi US$ 1.926,19 per troy ons.
Harga emas jatuh oleh lonjakan harga minyak serta kenaikan imbal hasil US Treasury.
Harga minyak brent ditutup di posisi US$ 90,01 per barel kemarin Selasa (5/9/2023). Harganya terbang 1,2%. Ini adalah kali pertama minyak brent menyentuh level US$ 90 per barel sejak 16 November 2022 atau hampir 10 bulan terakhir.
Dikutip dari CNBC International, harga minyak melonjak setelah Arab Saudi akan memangkas produksi sebesar 1 juta barel per day (bpd) secara sukarela hingga akhir tahun ini. Pemangkasan tersebut akan mengurangi produksi minyak hingga 9 juta pbd pada Oktober, November, dan Desember.
Rusia juga akan memperpanjang pemangkasan sukarela sebesar 300.000 hingga Desember 2023.
Lonjakan harga minyak akan berimplikasi kepada banyak hal. Lonjakan harga minyak dikhawatirkan akan melambungkan kembali inflasi sehingga harapan melihat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) melunak semakin menjauh.
Hal tersebut bisa semakin menekan ekonomi AS yang tengah berjuang dari dampak suku bunga tinggi.
"Kenaikan harga minyak akan menekan inflasi. Ini hanya akan membuat The Fed semakin bekerja keras menekan inflasi," tutur Keith Lerner, co-chief investment officer pada Truist Advisory Services, dikutip dari CNBC International.
Perangkat CME Fedwatch menunjukkan 93% investor yakin The Fed akan menahan suku bunga acuan di 5,25%-5,5% dalam pertemuan September. Sebanyak 7%memperkirakan adanya kenaikan suku bunga sebesar 25 bps.
Selain harga minyak, emas juga melemah karena imbal hasil US Treasury terus melambung. Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun kemarin menembus 4,27%, lebih tinggi dibandingkan hari sebelumnya yang tercatat 4,17%..
Imbal hasil naik karena pasar melihat The Fed masih akan hawkish ke depan. Emas tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil merugikan emas.
"Imbal hasil obligasi melonjak di hampir semua negara karena ada risiko perlambatan ekonomi. Situasi ini membuat orang kembali ke dolar AS dan surat utang," tutur Edward Moya, analis OANDA, dikutip dari Reuters.
Moya menambahkan harapan emas kini berada pada kekhawatiran global mengenai gonjang ganjing ekonomi. Jika kekhawatiran meningkat maka permintaan emas bisa meningkat lagi.
"Perlambatan ekonomi global sebenarnya bisa membuat emas menguat tetapi itu hanya terjadi jika AS mengalami resesi," ujarnya.
Rabu, 06 September 2023
Equityworld Futures | Pemilik Emas Dibuat Menangis oleh Ulah Arab Saudi, Rusia & AS
Selasa, 05 September 2023
Equityworld Futures | Bursa Eropa Melemah Tipis saat Wall Street Libur, IHSG Lanjut Hijau
Equityworld Futures | Bursa Eropa Melemah Tipis saat Wall Street Libur, IHSG Lanjut Hijau
Equityworld Futures | Saham-saham di Bursa Eropa melemah pada perdagangan Senin (4/9/2023) waktu setempat saat Wall Street di Amerika Serikat tutup karena libur Hari Buruh.
Equityworld Futures | Pelan-Pelan, Emas Mulai Undur Diri, Harganya Jatuh 3 Hari
Bursa Eropa mencatatkan volume perdagangan yang rendah, sehingga Indeks Stoxx 600 Eropa sedikit berubah setelah sebelumnya naik 0,8 persen. Saham-saham di sektor konsumer, perjalanan, serta pertambangan atau sektor-sektor yang memiliki eksposur tinggi ke China, menguat.
Mengutip Bloomberg, Selasa (5/9/2023), dengan ditutupnya Wall Street, volume perdagangan Eropa hampir sepertiganya berada di bawah rata-rata tiga puluh hari. Saham produsen obat Denmark Novo Nordisk A/S naik ke rekor tertinggi baru, dan menjadi perusahaan paling berharga di Eropa.
Saham produsen mobil Mercedes Benz Group AG bertambah 1 persen setelah meluncurkan kendaraan listrik baru dengan jarak yang lebih jauh.
Ekspektasi pengurangan pasokan minyak mentah dari kelompok OPEC+ membuat harga minyak berjangka mendekati level tertinggi dalam sembilan bulan.
Pasar saham mendapat dorongan dari laporan ketenagakerjaan AS yang menunjukkan pasar tenaga kerja terus melemah, menawarkan ruang bagi Federal Reserve untuk menghentikan kenaikan suku bunga bulan ini.
Sentimen semakin membaik setelah berita tentang lonjakan penjualan rumah pada akhir pekan di dua kota terbesar Tiongkok, sebuah tanda awal bahwa upaya pemerintah untuk meredam rekor perlambatan sektor perumahan cukup membantu.
Shanghai dan Beijing terlihat mendapat manfaat paling besar dari pengumuman pihak berwenang pada pekan lalu yang menurunkan ambang batas uang muka untuk rumah. Indeks Hang Seng melonjak lebih dari 3 persen pada perdagangan Senin sebelum memangkas kenaikannya, sementara indeks Bloomberg untuk sektor properti China melonjak sebanyak 8,7 persen.
“Pasar telah mencari langkah-langkah penyelamatan properti yang lebih signifikan selama beberapa waktu untuk meningkatkan sentimen dan kepercayaan konsumen,” kata Chief Investment Officer UBS Global Wealth Management Mark Haefele.
Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,27 persen di level 6.996,75 pada akhir perdagangan kemarin. Sepanjang perdagangan indeks koposit bergerak di rentang 6.974,82 hingga 7.007,80. Sebanyak 257 saham menguat, 277 saham melemah dan 225 saham stagnan.
Analis Senior Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pergerakan IHSG sedang mencoba untuk dapat menembus kembali level di atas 7.000 yang pernah dicapai beberapa waktu sebelumnya, salah satu faktor penunjang adalah rilis data perekonomian cadangan devisa serta mulai kembalinya arus capital inflow.
“Namun jika terjadi koreksi minor masih dapat dimanfaatkan oleh investor mengingat dalam jangka panjang IHSG masih dalam kondisi uptrend, “ jelasnya dalam riset, Senin (5/9/2023)
William memprediksi IHSG hari ini berpotensi menguat pada kisaran 6.888 – 7.082. Saham-saham yang menjadi rekomendasi antara lain BBNI, ITMG, TLKM, BBRI, AKRA, ASII, TBIG, dan KLBF.
Senin, 04 September 2023
Equityworld Futures | Meramal Harga Emas Dunia Minggu Ini, Siap-Siap Beli
Equityworld Futures | Meramal Harga Emas Dunia Minggu Ini, Siap-Siap Beli
Equityworld Futures | Harga emas mengalami pemulihan yang solid dari posisi terendah beberapa bulan di bulan Agustus pada minggu lalu. Namun beberapa analis mencatat bahwa harga emas tidak memiliki momentum yang cukup untuk menembus wilayah bullish.
Equityworld Futures | Harga Emas Spot Naik ke Puncak 1 Bulan karena Spekulasi Jeda Suku Bunga The Fed
Meskipun perekonomian menciptakan lebih banyak lapangan kerja dibandingkan perkiraan para ekonom, kenaikan upah lebih lemah dari perkiraan dan tingkat pengangguran meningkat tajam
Namun, reli tersebut sedikit mereda, dengan emas berjangka bulan Desember terakhir diperdagangkan pada $1.967.30 per ounce, naik 1,4% dari penutupan hari Jumat.
Emas menguat ke level tertingginya setelah laporan pekerjaan menunjukkan bahwa 187.000 pekerjaan diciptakan pada bulan Agustus, dengan perkiraan konsensus memperkirakan pertumbuhan sekitar 170.000 pekerjaan. Pada saat yang sama, angka lapangan kerja untuk bulan Juni dan Juli direvisi jauh lebih rendah. Tingkat pengangguran juga naik menjadi 3,8%, naik dari 3,5%, dimana para ekonom memperkirakan angkanya tidak akan berubah.
Tak Memberikan Sentimen ke Investor
Beberapa analis mengatakan meskipun tanda-tanda kelonggaran mulai terlihat di pasar tenaga kerja, data tersebut tidak memberikan arahan pasti bagi investor.
“Untuk saat ini, perdagangan termudah di pasar global adalah dengan menekan penurunan perekonomian di pasar obligasi,” kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas senior di TD Securities. "Peningkatan imbal hasil obligasi dan dolar AS akan terus menjaga harga emas dunia tetap terkendali."
Jumat, 01 September 2023
Equityworld Futures | Harga Emas Terkerek Setelah Rilis Data Ekonomi AS
Equityworld Futures | Harga Emas Terkerek Setelah Rilis Data Ekonomi AS
Equityworld Futures | Harga emas kembali terkerek ke level tertinggi sejak awal Agustus pada akhir perdagangan Rabu (30/8). Pergerakan ini memperpanjang kenaikan untuk sesi ketiga berturut-turut, dibantu oleh melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS atau US Treasury setelah data ekonomi lebih rendah dari perkiraan.
Equityworld Futures | Harga Emas Spot Bertahan di Level US$1.942,84 di Hari Terakhir Agustus 2023
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman pada Desember di Divisi Comex New York Exchange, meningkat 7,90 dolar AS atau 0,40% ke harga 1.973,00 dolar AS per ounce. Sebelumnya harga logam kuning ini sempat menyentuh tertinggi sesi di 1.977,10 dolar AS dan terendah di 1.962,80 dolar AS.
Emas berjangka melonjak 18,30 dolar AS atau 0,94% ke posisi 1.965,10 dolar AS pada Selasa (29/8). Sebelum itu, harga emas 6,90 dolar AS atau naik 0,36% ke level 1.946,80 dolar AS pada Senin (28/8), bahkan sempat jatuh 7,20 dolar AS atau 0,37% ke level 1.939,90 dolar AS pada Jumat (25/8).
Logam kuning ini mendapat dorongan harga, menyusul rilis data ekonomi AS yang di bawah perkiraan. Hasil terbaru ini memicu spekulasi Federal Reserve (Fed) akan memiliki ruang terbatas untuk terus menaikkan suku bunga.
Departemen Perdagangan AS pada Rabu (30/8) secara tak terduga merevisi turun pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal II-2023 menjadi 2,1% dari yang dilaporkan sebelumnya sebesar 2,4%.
Indeks dolar AS dan yield obligasi pemerintah AS turun menyusul data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan.
Emas mendapat dorongan tambahan karena Automated Data Processing Inc. pada Rabu melaporkan pekerjaan di sektor swasta meningkat sebesar 177.000 untuk Agustus, lebih rendah dari kenaikan 200.000 yang diperkirakan ekonom.
Investor juga menunggu indeks pengeluaran konsumsi pribadi pada Juli yang akan dirilis pada Kamis waktu setempat. Sementara itu, laporan ketenagakerjaan AS pada Agustus pada Jumat (1/9).
Sejumlah indikator ekonomi utama AS dijadwalkan pada minggu ini. Terkait ini, manajer analisis pasar di FXTM Lukman Otunuga mengatakan kepada MarketWatch, emas dapat mengalami perubahan yang cepat jika semuanya mengecewakan dan menimbulkan pertanyaan mengenai seberapa besar ruang yang tersisa bagi The Fed untuk terus menaikkan suku bunga.
Semua perhatian tertuju pada laporan penggajian nonpertanian (NFP) pada Jumat (1/9). Mengingat peralihan The Fed ke ketergantungan data, laporan ini dapat memicu tingkat volatilitas yang sangat tinggi secara keseluruhan.
Logam mulia lainnya, yakni perak, untuk pengiriman Desember melemah 3,50 sen atau 0,14% ke level 25,104 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman pada Oktober terpangkas 2,80 dolar AS atau 0,28% dan bertengger di level 983,30 dolar AS per ounce.