Rabu, 26 April 2023

Equity World | Bursa Asia Turun pada Selasa (25/4), Kebijakan Moneter Longgar Menyokong Nikkei

Equity World | Bursa Asia Turun pada Selasa (25/4), Kebijakan Moneter Longgar Menyokong Nikkei

Equity World | Mayoritas bursa Asia turun pada Selasa (25/4) pagi. Hanya bursa saham Jepang yang menunjukkan penguatan.

Pukul 9.15 WIB, indeks Nikkei 225 menguat 0,53% ke 28.744. Bursa saham Jepang menguat setelah Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda menekankan perlunya menjaga kebijakan moneter sangat longgar untuk saat ini.

Saham United Parcel Service Inc turun 10%, kerugian harian terbesar sejak Juli 2006, setelah perusahaan kurir memperkirakan pendapatan setahun penuh di ujung bawah target sebelumnya.

Ini membantu mendorong indeks Dow Jones Transport Average turun 3,6%, penurunan satu hari terbesar sejak September.

Yang juga mengkhawatirkan adalah data hari Selasa yang menunjukkan kepercayaan konsumen AS turun ke level terendah sembilan bulan di bulan April.

"Investor telah berusaha dengan gagah berani untuk menyatukannya di tengah pendapatan besar dan minggu data ekonomi dan minggu besar Federal Reserve minggu depan," kata Carol Schleif, kepala investasi untuk BMO Family Office yang berbasis di Chicago.

Pedagang sebagian besar mengharapkan bank sentral untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Rabu setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal.

Saham Microsoft Corp rebound setelah ditutup turun 2,2% di sesi reguler dan merupakan hambatan terbesar pada S&P 500 menjelang laporan triwulanannya. Itu berbalik arah untuk naik 4,6% pada akhir perdagangan setelah pendapatannya mengalahkan ekspektasi analis.

Sementara bursa saham China dan Korea turun. Indeks Hang Seng di Hong Kong terjun 1,09% ke 19.740. Indeks Shanghai melemah 0,22% ke 3.268.

Sedangkan indeks Kospi terpangkas 1,07% setelah Bank of Korea mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama yang berada di 0,3%, sedikit lebih tinggi ketimbang prediksi 0,2%.

Ekonomi Korea Selatan yang sangat bergantung pada perdagangan masih menghadapi tantangan di tengah perlambatan ekonomi global meski China telah membuka kembali aktivitas ekonomi.

"Data PDB berdampak kecil pada pasar, yang kemungkinan tidak akan membaik di masa depan di tengah melemahnya ekspor dan permintaan domestik yang lesu," kata Seo Sang-young, analis di Mirae Asset Securities.

Penurunan juga terjadi pada indeks Straits Times di Singapura. Straits Times melemah 0,55% ke 3.306. Sedangkan FTSE Malaysia yang buka setelah libur dua hari, menguat 0,29% ke 1.426.

Selasa, 18 April 2023

Equity World | Wall Street Berakhir Hijau

Equity World | Wall Street Berakhir Hijau

Equity World | Bursa saham AS atau Wall Street berakir menguat pada penutupan perdagangan Senin (17/4/2023) waktu setempat. Pergerakan saham-saham di AS ditopang oleh laporan kinerja keuangan kuartal I perusahaan.

S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,33 persen, menjadi masing-masing di level 4.151,32 (naik 13,6 poin), dan 33.987,18 (naik 100,71). Indeks acuan saham teknologi Nasdaq juga menguat 0,28 persen (34,26 poin) menjadi 12.157,72.

“Ada tarik menarik antara optimis bahwa Fed akan segera mengakhiri program pengetatan suku bunga karena pelemahan yang kita lihat dalam perekonomian, dengan kenaikan suku bunga yang terpaksa dilakukan The Fed,” kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research mengutip CNBC.

Saham Schwab naik 3,9 persen. Setelah melaporkan adanya kenaikan keuntungan, meski jumlah simpanan mengalami penurunan. Perusahaan pialang ini dinilai berpotensi mengalami nasib yang sama dengan Silicon Valley Bank.

Wall Street memantau dengan cermat perusahaan – perusahaan di sektor keuangan pada periode pendapatan kuartalan ini menyusul keruntuhan Silicon Valley Bank bulan lalu yang memicu krisis likuiditas dan mengguncang sektor yang lebih luas.

Di sisi lain, sektor layanan komunikasi S&P merosot 1,3 persen, menyebabkan penurunan dari raksasa teknologi Alphabet, Netflix, dan Meta Platform. Perusahaan induk Google turun lebih dari 2 persen karena The New York Times melaporkan bahwa Samsung mempertimbangkan untuk menjadikan Bing sebagai mesin pencari default.

Pendapatan perusahaan dimulai dengan awal yang positif minggu lalu karena raksasa perbankan Wells Fargo dan JPMorgan Chase mencatatkan kinerja yang lebih baik dari ekspektasi. Ini menunjukkan bahwa raksasa perbankan ini bertahan melawan ketakutan resesi yang meningkat.

Ketika perusahaan berhadapan dengan inflasi yang kaku dan tingkat yang lebih tinggi, banyak investor bersiap untuk laporan kinerja kuartalan yang buruk. Tapi, data dari Bank of America menunjukkan bahwa perusahaan sejauh ini mampu bertahan.

Terlepas dari tanda-tanda penguatan, Stovall menyebut saat ini Wall Street menunggu laporan dari sektor kesehatan dan komunikasi yang diperkirakan akan mengalami penurunan dua digit dari tahun ke tahun.

Laporan kinerja kuartalan untuk perusahaan sektor keuangan pekan ini yang akan dirilis antara lain, kinerja Goldman Sachs dan Morgan Stanley. Di luar sektor keuangan, ada rilis kinerja Tesla, IBM, dan Netflix.

Senin, 17 April 2023

Equity World | Harga Emas Mulai Loyo, Sudah Kemahalan Jadi Kurang Menarik

Equity World | Harga Emas Mulai Loyo, Sudah Kemahalan Jadi Kurang Menarik

Equity World | Pasar emas diproyeksi masih bergerak volatile pada pekan ini. Namun, harga emas diproyeksi sanggup bertahan di level US$ 2.000.

Pada penutupan perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (14/4/2023), emas ditutup di posisi US$ 2.003,25 per troy ons. Harga sang logam mulia anjlok 1,8%.

Dalam sepekan, emas juga turun 0,25% atau berbanding terbalik dengan penguatan 2,04% pada pekan sebelumnya.

Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) akan menggelar rapat pada awal Mei mendatang sehingga pekan depan sudah masuk "blackout periode' di mana pasar tidak bisa mendapatkan sinyal kebijakan The Fed dari para pejabat mereka.

"Emas mungkin melemah tetapi akan stabil di harga US$ 2.000 per troy ons," tutur Streible, dikutip dari Reuters.

Sebelum memasuki "blackout period", beberapa pejabat The Fed akan menyampaikan pidato di sejumlah acara.

Pada Selasa (18/4/2023), Gubernur Fed Christopher J. Waller dijadwalkan berpidato pada konferensi keuangan yang diselenggarakan Georgetown University McDonough School of Business, Washington, D.C.

Gubernur The Michelle W. Bowman akan berbicara pada acara The Fed Listen yang diselenggarakan Federal Reserve Bank of Dallas, Odessa College, Odessa, Texas.

Pada Jumat pekan ini, Gubernur Lisa D. Cook akan berbicara di Georgetown University McDonough School of Business, Washington, D.C.

Pelaku pasar kini memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada Mei mendatang.

Survei dari CME FedWatch menunjukkan jika 80,2% kini bertaruh mengenai kenaikan suku bunga 25 bps. Angkanya naik 70% pada awal pekan lalu.

Kondisi ini membuat dolar AS menguat tajam pada akhir pekan lalu sehingga emas melemah.

Indeks dolar AS ditutup di posisi 101,552 pada Jumat pekan lalu, naik drastis dibandingkan hari sebelumnya yang tercatat 101,011.

Selain dolar AS yang menguat, analis UBS menjelaskan jika lonjakan emas pada pekan lalu membuat pembeli menahan diri. Emas sangat mahal sehingga malah kurang menarik.

Jumat, 14 April 2023

Equity World | Bursa Saham Asia Melejit Hari Ini 14 April 2023 Usai Inflasi AS Melandai

Equity World | Bursa Saham Asia Melejit Hari Ini 14 April 2023 Usai Inflasi AS Melandai

Equity World | Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Jumat, (14/4/2023) setelah wall street menanjak. Hal ini didorong indeks harga produsen Amerika Serikat (AS) mengisyaratkan tanda-tanda lebih lanjut dari inflasi yang melandai.

Dikutip dari CNBC, indeks harga produsen pada Maret, ukuran harga yang dibayarkan oleh perusahaan dan sering kali menjadi indikator utama inflasi konsumen AS merosot 0,5 persen bulan ke bulan. Hal ini setelah indeks harga konsumen Amerika Serikat mengalami kenaikan terkecil dalam hampir dua tahun.

Di Singapura, bank sentral mempertahankan kebijakan moneternya karena inflasi inti tetap pada level tertinggi dalam 14 tahun. Ekonomi mengalami kontraksi triwulanan sebesar 0,7 persen dan pertumbuhan marjinan 0,1 persen (YoY).

Di Australia, indeks ASX 200 melemah. Indeks Nikkei 225 menguat 0,84 persen. Sementara itu, indeks Topix bertambah 0,34 persen. Indeks Kospi Korea Selatan menanjak 0,3 persen, dan indeks Kosdaq bertambah 1,19 persen.

Indeks Hang Seng berjangka menguat ke posisi 20.468. Di bursa saham Amerika Serikat, tiga indeks acuan catat penguatan. Indeks S&P 500 naik 1,33 persen, ke level tertinggi sejak Februari. Indeks Nasdaq menguat 1,99 persen dan indeks Dow Jones menguat 1,14 persen.