Rabu, 01 Maret 2023

Equity World | Wall Street Melemah di Perdagangan Terakhir Februari

Equity World | Wall Street Melemah di Perdagangan Terakhir Februari

Equity World | JAKARTA. Wall Street ditutup melemah di perdagangan terakhir bulan Februari. Tiga indeks utama Wall Street pun mencatat penurunan bulanan. Investor terus menilai apakah suku bunga akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lama.

Selasa (28/2), Dow Jones Industrial Average melorot 0,71% ke 32.656,70. Indeks S&P 500 melemah 0,30% ke 3.970,15. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,10% ke 11.455,54.

Menurut data Bloomberg, Dow Jones mengakumulasi penurunan 4,19% sepanjang Februari. Pada periode yang sama indeks S&P 500 melemah 2,61% dan Nasdaq turun 1,11%.

Setelah kinerja yang kuat di bulan Januari, pasar saham tertekan di bulan Februari. Data ekonomi dan komentar dari pejabat Federal Reserve Amerika Serikat (AS) mendorong pelaku pasar untuk mempertimbangkan kembali kemungkinan bank sentral akan menaikkan suku bunga ke tingkat yang lebih tinggi dari perkiraan pasar. Federal Reserve pun diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di angka yang lebih tinggi pada periode yang lebih lama dari prediksi semula.

"Kekuatan Fed jauh lebih bisa bertahan daripada daya tahan investor sehingga kembali ke mantra lama apakah Anda benar-benar ingin melawan Fed dalam hal ini," kata Johan Grahn, kepala strategi pasar ETF di Allianz Investment Management di Minneapolis kepada Reuters.

Trader pasar uang telah mulai memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga 50 basis poin yang lebih besar pada bulan Maret, meskipun peluang kenaikan hanya 23%, menurut Fed Fund futures. Produk berjangka ini memperkirakan suku bunga memuncak di level 5,4% pada bulan September, naik dari 4,57% Sekarang.

BofA Global Research memperingatkan The Fed bahkan dapat menaikkan suku bunga hingga hampir 6%. Tapi data ekonomi pada hari Selasa menunjukkan pembacaan kepercayaan konsumen secara tak terduga turun pada bulan Februari. Sementara ukuran harga rumah melambat lebih lanjut pada bulan Desember.

Indeks Dow Jones yang berisi saham-saham blue chip turun terbebani oleh penurunan Goldman Sachs. CEO Goldman Sachs David Solomon mengatakan bank sedang mempertimbangkan alternatif strategis untuk bisnis perbankan konsumen.

Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan Fed harus melengkapi data tradisional pemerintah dan pembacaan dari pasar keuangan dengan pengamatan real-time kondisi ekonomi di lapangan jika ingin membuat kebijakan yang baik, dan tidak bergantung pada reaksi pasar.

Selasa, 28 Februari 2023

Equity World | Bursa Saham Asia Melesat Tersengat Wall Street, Penjualan Ritel Jepang Menguat

Equity World | Bursa Saham Asia Melesat Tersengat Wall Street, Penjualan Ritel Jepang Menguat

Equity World | Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Selasa (28/2/2023). Penguatan bursa saham Asia Pasifik di tengah investor menanti rilis data ekonomi.

Dikutip dari CNBC, di Jepang, indeks Nikkei menguat 0,54 persen, dan indeks Topix bertambah 0,37 persen di tengah data penjualan ritel apda Januari 2023 mengalahkan harapan.  Data penjualan ritel naik 6,3 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,57 persen jelang data penjualan ritel pada Januari 2023. Ekonomi berharap penjualan ritel naik 1,5 persen dibandingkan Desember. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,71 persen, dan indeks Kosdaq naik 0,49 persen.

India juga akan merilis data produk domestik bruto (PDB) pada kuartal IV 2022. PDB India diprediksi tumbuh 4,6 persen.

Di Amerika Serikat (AS), wall street menguat pada perdagangan Senin, 27 Februari 2023. Penguatan wall street ini di tengah pelaku pasar mencoba pulih usai pasar saham AS catat kinerja terburuk mingguan pekan lalu. Tiga indeks acuan di wall street menguat, indeks Nasdaq memimpin penguatan.

Penutupan Wall Street

Pada penutupan perdagangan, indeks Dow Jones menguat 72,17 poin atau 0,22 persen ke posisi 32.889,09. Indeks S&P 500 bertambah 0,31 persen ke posisi 3.982,24. Indeks Nasdaq menanjak 0,63 persen menjadi 11.466,98.

Pergerakan wall street juga terjadi karena kenaikan imbal hasil surat berharga AS mereda setelah melonjak pada Jumat pekan lalu setelah pembacaan inflasi yang lebih panas dari perkiraan.

“Kareana fokus baru pada inflasi yang lebih panas dan implikasinya terhadap the Fed, suku bunga sekali lagi mendorong saham,” ujar Investment Strategy Analyst Baird, Ross Mayfield, dikutip dari CNBC.

Ia menambahkan, harapan pergerakan cepat the Fed dan imbal hasil jangka pendek telah berisiko di pasar saham sehingga beberapa penangguhan pada suku bunga kemungkinan akan dongkrak saham.

Senin, 27 Februari 2023

Equity World | Setelah Wall Street Koreksi Terbesar 2023, Laporan Keuangan Jadi Sentimen

Equity World | Setelah Wall Street Koreksi Terbesar 2023, Laporan Keuangan Jadi Sentimen

Equity World | “Saat kita menuju periode musiman yang lemah, dengan taruhan meningkat bahwa Fed mungkin naik 50 basis poin (bps) bukannya 25 bps pada Maret, meskipun masih pendapat minoritas, risiko pasar jangka pendek tetap turun meskipun tiga minggu berturut-turut mengalami penurunan. kerugian,” kata Louis Navellier, ketua dan pendiri perusahaan investasi pertumbuhan Navellier & Associates, Senin (27/2).

“Bearish membersihkan diri setelah Januari,” tambahnya.

Dalam sepekan ini, investor akan mencari petunjuk tentang bagaimana inflasi memengaruhi konsumen dan bisnis di tengah sejumlah laporan data ekonomi dan pendapatan perusahaan. Angka pesanan barang tahan lama akan dirilis Senin pagi waktu setempat. Keyakinan konsumen dan survei manufaktur ISM juga akan diumumkan dalam minggu ini.

Dalam pendapatan, hanya 6% dari S&P 500 yang akan dilaporkan tetapi investor mencari wawasan tentang konsumen dengan beberapa perusahaan ritel besar, restoran, beberapa nama perjalanan dan hiburan serta perusahaan makanan akan melaporkan. Target, Costco, Lowe's, dan Macy's adalah beberapa nama besar yang akan melaporkan pendapatan minggu ini.

Saham Berjangka Dibuka Datar


Saham berjangka dibuka sedikit berubah pada Minggu malam (Senin pagi WIB)

Dow Jones Industrial Average turun 15 poin, atau 0,05%. S&P 500 kehilangan 0,01%. Nasdaq Composite naik 0,01%.Pekan lalu rata-rata indeks saham utama Wall Street membukukan kerugian mingguan terbesar mereka tahun ini. Investor kini menunggu minggu besar lainnya di musim rilis laporan keuangan dari perusahaan ritel Amerika Serikat (AS).

Rata-rata indeks saham utama pada Jumat (24/2)nmengakhiri perdagangan lebih rendah dan membukukan penurunan mingguan terbesar mereka untuk 2023. Dow ditutup lebih rendah 3%, penurunan keempat minggu berturut-turut. S&P 500 kehilangan 2,7% dan Nasdaq Composite turun 3,3% untuk pekan lalu.

Saham merosot pada perdagangan terakhir pekan lalu dan imbal hasil (yield) Treasury melonjak, menyusul kenaikan yang lebih besar dari perkiraan dalam pembacaan terbaru untuk pengeluaran konsumsi pribadi, pengukur inflasi pilihan Federal Reserve (Fed).

Reli awal 2023 tampaknya memudar, karena investor menyerap risalah pertemuan Fed terbaru. Pelaku pasar menegaskan kembali sikap keras bank sentral AS terhadap inflasi, ditambah komentar baru-baru ini dari pejabat Fed yang memperingatkan suku bunga bisa naik lebih tinggi dan lebih lama dari yang diantisipasi.


Jumat, 24 Februari 2023

Equity World | Bursa Asia Menghijau pada Jumat (24/2) Pagi, Pasar Cermati Data Ekonomi AS dan BoJ

Equity World | Bursa Asia Menghijau pada Jumat (24/2) Pagi, Pasar Cermati Data Ekonomi AS dan BoJ

Equity World | JAKARTA. Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar bergerak lebih tinggi pada hari Jumat (24/2). Investor menunggu data ekonomi utama Amerika Serikat (AS) serta perkembangan di Jepang.

Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,44% dan Topix naik 0,16% karena data menunjukkan inflasi naik 4,2% pada Januari, sesuai dengan ekspektasi.

Investor juga akan mengamati dengan seksama saat calon gubernur bank sentral baru Kazuo Ueda berbicara di depan parlemen hari ini.

Di Australia, S&P/ASX 200 naik 0,32%. Kospi Korea Selatan memulai hari dengan naik 0,26% dan Kosdaq sedikit lebih tinggi.

Di Asia Tenggara, Malaysia diperkirakan akan melihat angka CPI untuk bulan Januari yang dirilis pada sore hari.

Singapura juga akan menunggu angka produksi manufaktur bulan Januari, diperkirakan akan mencapai 2,9% secara tahunan.

Semalam di Wall Street, saham ditutup lebih tinggi di tengah perdagangan yang bergejolak karena investor tetap khawatir tentang jalur kenaikan suku bunga Federal Reserve.

Ketiga indeks utama mengakhiri hari di zona hijau, dengan S&P 500 menghentikan penurunan beruntun empat hari. Dow Jones Industrial Average naik 0,33% dan Nasdaq Composite naik 0,72%.