Selasa, 20 Desember 2022

Equity World | IHSG Ambruk Lagi, Ini Penyebabnya

Equity World | IHSG Ambruk Lagi, Ini Penyebabnya

Equity World | Performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada hari ini, Senin, 19 Desember 2022. Beberapa sentimen menjadi faktor pemberat IHSG.

IHSG ditutup turun sebanyak 32 poin atau 0,48% ke posisi 6.779,69. Sepanjang perdagangan, IHSG tak mampu bergerak ke teritorial positif. Adapun titik tertinggi capaian IHSG hari ini berada di level 6.827,81 sementara menyentuh titik terendah pada level 6.754,08 di periode akhir perdagangan sesi II.

Berdasarkan data statistik RTI business, tercatat sebanyak 29 miliar saham diperdagangkan dengan frekuensi perpindahan tangan sekitar 1 juta kali serta nilai perdagangan mencapai 16 triliun rupiah serta kapitalisasi pasar mencapai 9280 triliun rupiah.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia, sebanyak 309 saham mengalami koreksi, terdapat 203 saham yang menguat, sementara itu sebanyak 194 saham lainnya mendatar.

Sebagian besar saham emiten unggulan mengalami penurunan, termasuk tiga saham bank buku IV. BBNI anjlok 3,83% sementara BMRI dan BBRI turun masing-masing 0,99% dan 0,20%.

Selain bank-bank tersebut, mayoritas saham sektor perbankan finansial mengalami kemunduran. Tiga diantara top losersnya antara lain BRIS yang ambruk 6,67%, ARTO jebol 5,42% serta BBKP melandai 2,91%.

Dari sektor energi, terpantau saham BOSS dan BUMI mengalami pelemahan yang cukup signifikan yaitu secara berurut turun 6,02% dan 2,91%.

Mayoritas Saham Acuan Asia Ambruk

Laju IHSG pada perdagangan kali ini melandai selaras dengan mayoritas bursa saham Asia yang terkunci di zona merah kecuali saham bursa Singapura yang menguat 0,49%.

Indeks Nikkei 225 anjlok 1,05% menjadi ditutup pada 27.237 pada hari ini. Pasar saham di Hong Kong turun 97 poin atau 0,50% menjadi 19.352.

Shanghai Composite ditutup pada 3107,12 atau turun turun 1,92% dalam perdagangan campuran pada hari ini, mencapai level terendah setidaknya dalam tiga minggu.

Investor resah tentang meningkatnya risiko resesi karena bank sentral utama akan memperketat kebijakan lebih lanjut, sementara China terus bergulat dengan lonjakan kasus virus setelah negara itu mencabut pembatasan ketat nol-Covid. Sementara itu, Presiden Xi Jinping mengatakan pada pertemuan kebijakan ekonomi yang baru saja selesai bahwa mendorong konsumsi harus "diutamakan" dalam langkah-langkah baru, sementara Bank Rakyat China berjanji untuk lebih memenuhi kebutuhan ekonomi riil dan menjaga likuiditas yang cukup di pasar keuangan.

Penurunan ekspor dan impor turut pengaruhi pergerakan IHSG

Ekspor dan impor merupakan salah satu indikator yang dapat mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Badan Pusat Statistik melaporkan kinerja ekspor Indonesia alami penurunan 2,46% (mtm) menjadi USD 24,12 miliar. Ekonom Senior INDEF, Didin S. Damanhuri menyebutkan neraca dagang meski mengalami surplus namun nilainya turun dari OKtober sebesar USD 5,67 Miliar lebih disebabkan kondisi tekanan ekonomi global.

Impor ke Indonesia secara tak terduga turun 1,89 persen tahun-ke-tahun ke level terendah dalam enam bulan sebesar USD 18,96 miliar pada November 2022, berbalik kuat dari lonjakan 17,44 persen pada bulan sebelumnya, dan meleset dari perkiraan pasar tentang pertumbuhan 7 persen.

Ini merupakan penurunan impor pertama sejak Januari 2021, di tengah melemahnya permintaan domestik akibat depresiasi rupiah. Pembelian nonmigas turun 0,89 persen menjadi USD 16,16 miliar; dan impor migas turun 7,30 persen menjadi USD 2,80 miliar, terseret oleh produk minyak (-19,68%) dan gas (-28,18%).

Apabila ekspor dan impor turun, hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia, karena ekspor dan impor merupakan salah satu penyumbang terbesar terhadap perekonomian Indonesia.

Ketika ekspor dan impor turun, maka permintaan terhadap produk-produk Indonesia di pasar global juga mungkin akan menurun. Ini dapat menyebabkan perusahaan-perusahaan yang mengandalkan ekspor sebagai sumber penghasilan utamanya mengalami penurunan laba. Penurunan laba perusahaan tersebut dapat mempengaruhi harga saham perusahaan tersebut di pasar saham, dan secara langsung mempengaruhi pergerakan IHSG.

Senin, 19 Desember 2022

Equity World | Wall Street Kembali Melemah Tertekan Kekhawatiran Resesi

Equity World | Wall Street Kembali Melemah Tertekan Kekhawatiran Resesi

Equity World | Bursa saham utama di Amerika Serikat, Wall Street berakhir melemah pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu (17/12). Pelemahan ini disebabkan karena meningkatnya kekhawatiran resesi ekonomi global.

Indeks Dow Jones Industrial Average terkoreksi 281,76 poin atau 0,85% menjadi menetap di 32.920,46 poin. Indeks S&P 500 turun 43,39 poin atau 1,11%, menjadi berakhir di 3.852,36 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup merosot 105,12 poin atau 0,97% menjadi 10.705,41 poin.

Pekan lalu, indeks Dow kehilangan 1,66% S&P 500 turun 2,09% dan Nasdaq jatuh 2,72%. Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor real estat dan konsumen masing-masing terpangkas 2,96% dan 1,74% memimpin penurunan.

Bursa saham AS bergerak melemah sejak keputusan bank sentral AS menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) yang sebelumnya telah diperkirakan pelaku pasar.

Tetapi, komentar dari Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan lebih banyak pengetatan kebijakan, dan bank sentral memproyeksikan bahwa suku bunga akan melampaui angka 5,0% pada 2023, level yang tidak terlihat sejak 2007.

Komentar lebih lanjut dari pejabat The Fed lainnya memicu kekhawatiran. Presiden The Fed New York John Williams mengatakan pada Jumat (16/12/2022) bahwa masih ada kemungkinan bank sentral AS akan menaikkan suku bunga lebih dari yang diperkirakan tahun depan. Pembuat kebijakan menambahkan bahwa dia tidak mengantisipasi resesi karena pengetatan agresif The Fed.

Selain itu Presiden Bank Federal Reserve San Francisco Mary Daly mengatakan "masuk akal" untuk percaya bahwa begitu suku bunga kebijakan Fed mencapai puncaknya, suku bunga tersebut dapat bertahan di sana hingga 2024.

"Rasanya seolah-olah akhirnya pasar mulai memahami bahwa berita buruk adalah berita buruk, dan itulah yang mulai terjadi. Sejak titik terendah Oktober, pasar terus memperhitungkan apa yang saya anggap sebagai optimisme substansial pada fakta bahwa Fed dapat menavigasi dan melakukan soft landing yang sukses," kata Analis Ekuitas dan Manajer Portofolio Aptus Capital Advisors, Dave Wagner, di Cincinnati.

"Akhirnya, pasar mempertimbangkan bahwa berita buruk seharusnya berarti hal buruk bagi pasar."
Taruhan pasar uang menunjukkan setidaknya dua kenaikan suku bunga 25 basis poin tahun depan dan suku bunga terminal sekitar 4,8% pada pertengahan tahun, sebelum turun menjadi sekitar 4,4% pada akhir 2023.

Di sisi ekonomi, sebuah laporan menunjukkan aktivitas bisnis AS berkontraksi lebih lanjut pada Desember karena pesanan baru merosot ke level terendah hanya dalam waktu 2,5 tahun, meskipun pelonggaran permintaan membantu mendinginkan inflasi.

Prospek "reli Sinterklas", atau kenaikan akhir tahun, di pasar tahun ini telah meredup, karena mayoritas bank sentral global telah mengadopsi kebijakan pengetatan. Bank Sentral Inggris dan Bank Sentral Eropa adalah yang terbaru menunjukkan siklus kenaikan suku bunga yang diperpanjang pada Kamis (15/12/2022).

Jumat, 16 Desember 2022

Equity world | Harga Emas Turun Pada Jumat (16/12) Akibat Indikasi Kenaikan Bunga Lebih Lanjut

Equity world | Harga Emas Turun Pada Jumat (16/12) Akibat Indikasi Kenaikan Bunga Lebih Lanjut

Equity world | Harga emas kembali turun pada Jumat (16/12) pagi, melanjutkan penurunan di hari ketiga berturut-turut. Harga emas tertekan setelah Federal Reserve mengindikasikan kenaikan suku bunga lanjutan di tahun depan.

Jumat (16/12) pukul 6.45 WIB, harga emas turun tipis 0,02% ke US$ 1.776,53 per ons troi setelah kemarin turun 1,68%. Harga emas kontrak Februari 2023 di Commodity Exchange turun 0,10% ke US$ 1.786 per ons troi setelah kemarin turun 1,7%.

Harga emas mencapai level terendah dalam sekitar seminggu. Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)menguat  setelah The Fed mengatakan akan kembali menaikkan suku bunga tahun depan.

"The Fed mempertahankan pesan hawkish untuk saat ini meskipun prospek pertumbuhan menurun, dan pada gilirannya tanpa pemotongan, akan sangat sulit bagi spekulan untuk memindahkan modal mereka ke emas," kata Daniel Ghali, komoditas ahli strategi di TD Securities kepada Reuters.

The Fed pada hari Rabu menaikkan suku bunga sebesar 50 basis points (bps) seperti yang diharapkan. Tetapi harga emas turun sebanyak 0,8% setelah komentar dari Gubernur Fed Jerome Powell menunjukkan bahwa bank sentral AS mengharapkan suku bunga tetap lebih tinggi dan lebih lama.

"Data inflasi yang diterima sejauh ini pada bulan Oktober dan November menunjukkan penurunan yang disambut baik dalam laju kenaikan harga. Tetapi akan membutuhkan lebih banyak bukti untuk memberikan keyakinan bahwa inflasi berada pada jalur penurunan yang berkelanjutan," kata Powell.

Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap lonjakan inflasi. Tetapi kenaikan suku bunga dapat membatasi tekanan inflasi sekaligus mengurangi daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Bank sentral Eropa dan Bank sentral Inggris juga menaikkan suku bunga utama mereka setengah persentase poin pada hari Kamis. Kedua bank sentral mengindikasikan kemungkinan kenaikan lebih lanjut.

Membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya dolar menguat pada perdagangan kemarin. Kamis (15/12), indeks dolar menguat 0,76% ke 104,56.

"Harga emas turun karena tekanan ambil untung dari pedagang berjangka jangka pendek, setelah kenaikan baru-baru ini," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals. 

Kamis, 15 Desember 2022

Equity World | IHSG Rawan Crash, Perhatikan Rekomendasi Saham 'Cuan' Ini

Equity World | IHSG Rawan Crash, Perhatikan Rekomendasi Saham 'Cuan' Ini

Equity World | Pasar saham Indonesia kembali ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meski sempat menguat di awal perdagangan, tetapi IHSG berakhir dengan koreksi 0,13% dan ditutup di 6.801,75.

Ketika IHSG melemah, mayoritas saham juga ditutup dengan koreksi. Statistik mencatat ada 292 saham yang terkoreksi, 233 saham menguat dan 177 saham stagnan.

Aliran dana asing juga terus keluar dari pasar saham RI dengan deras. Investor asing mencatatkan net sell Rp 696 miliar di pasar reguler kemarin.

IHSG malah terpuruk ketika mayoritas indeks saham Asia mengalami apresiasi. Indeks Nikkei Jepang memimpin apresiasi 0,72%.

Simak prediksi IHSG beserta rekomendasi saham pilihan dari para broker untuk perdagangan Rabu (14/12/2022).

Yugen Bertumbuh Sekuritas

Perkembangan pergerakan IHSG masih menunjukkan rentang konsolidasi wajar dengan pola tekanan yang masih cukup besar dalam jangka pendek. Sentimen terdekat adalah rilis neraca perdagangan yang diperkirakan masih akan cukup stabil sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap pola gerak IHSG.

Sedangkan dalam jangka panjang IHSG masih memiliki potensi kenaikan yang cukup besar mengingat capital inflow yang bertahan hingga jelang akhir tahun. Hari ini IHSG berpotensi melemah yang akan bergerak dikisaran 6.686 hingga 6.874.

Rekomendasi Saham :

- JSMR
- BBCA
- UNVR
- ASII
- ASRI
- PWON
- WTON
- BINA
- HMSP

Phintraco Sekuritas

Pelaku pasar saat ini sedang mencermati kebijakan moneter terbaru The Fed dan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter di 2023. Pasalnya sentimen tersebut memicu peluang penguatan nilai tukar Rupiah ke batas bawah area konsolidasi di kisaran Rp 15.450 per dolar AS.

IHSG diperkirakan akan berfluktuasi yang akan bergerak pada resistance 6.880, pivot 6.800, support 6.720. Sebaliknya jika kembali ke bawah 6.800, IHSG diperkirakan kembali bergerak fluktuatif dengan support terdekat di 6.720 pada perdagangan hari ini.

Rekomendasi Saham :

- ADRO
- ITMG
- PTBA
- EXCL
- ENRG
- SRTG
- INCO

Pilarmas Investindo Sekuritas


Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas pada rentang 6.752 - 6.895.

Rekomendasi Saham :

- UNVR
- BBNI
- ANTM

Binaartha Sekuritas

IHSG diperkirakan berbalik menguat untuk membentuk pola uptrend. Saat ini IHSG telah membentuk pola koreksi minor dengan peluang melanjutkan pembalikan tren, apabila posisinya bisa tetap bertahan di atas level support terdekat 6.700.

IHSG berada di posisi 6.700, 6.636 dan 6.600, sementara itu resistance nya di level 6.866, 6.919 dan 6.994. Berdasarkan indikator, MACD mengindikasikan adanya momentum bearish.

Rekomendasi Saham :

- BBRI
- TINS
- TKIM
- TOWR
- UNTR