Rabu, 30 Maret 2022

PT Equityworld | Perundingan Ukraina Bawa Kemajuan, Emas dan Paladium Tenggelam

PT Equityworld | Harga emas turun lebih 1% ke level terendah 1 bulan, sementara paladium merosot hampir 9% pada Selasa (29/3/2022) menyusul tanda-tanda kemajuan pembicaraan damai Rusia-Ukraina sehingga mengurangi permintaan logam mulia.

Harga emas di pasar spot turun 0,54% menjadi US$ 1.912,82 per ons. Sementara emas berjangka AS turun 1,5% menjadi US$ 1.910,70.

Sedangkan harga perak dan platinum masing-masing turun 1,1% menjadi US$ 24,56 dan US$ 973,84.

"Kami menilai penurunan harga logam setelah eskalasi besar Rusia dan Ukraina akan mereda, ada optimisme potensi perang akan berakhir," kata analis OANDA, Edward Moya.

Moskow telah memutuskan akan menghentikan aktivitas militernya di sekitar Kyiv dan Chernihiv di Ukraina secara signfiikan. Hal itu dikatakan Wakil Menteri Pertahanan Rusia setelah pembicaraan delegasi kedua negara di Istanbul, Turki.

Sementara harapan mengakhiri konflik selama 2 bulan ini telah memberi sentimen positif di pasar keuangan.

Patokan imbal hasil obligasi 10-tahun bertahan di dekat level tertinggi dalam beberapa tahun di tengah proyeksi kenaikan suku bunga agresif Federal Reserve (The Fed) untuk melawan lonjakan inflasi.

Emas sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena meningkatkan biaya peluang memegang logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil.

Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures Phillip Streible di Chicago, memperkirakan emas akan berada di sekitar US$ 1.900 saat ini. "Jika pembicaraan (Rusia-Ukraina) ini berantakan, Anda bisa melihat emas reli kembali naik ke level US$ 1.950," kata Streible.

Sementara harga paladium di pasar spot turun 5,1% menjadi US$ 2.120,56 per ons, setelah jatuh ke level terendah sejak 21 Januari pada US$ 2.032,97 di awal sesi. Logam auto-katalis ini telah jatuh hampir 40% setelah mencapai puncak sepanjang masa pada 7 Maret karena kekhawatiran pasokan dari Rusia mereda.

Selasa, 29 Maret 2022

PT Equityworld | Bursa Asia Berseri karena Harga Minyak Mentah Turun Pagi Ini

PT Equityworld | Bursa saham di seluruh Asia-Pasifik naik, Selasa (29/3) menyusul jatuhnya harga minyak semalam. Sementara itu Bitcoin melonjak melewati level kunci, dan yen terus melemah.

Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,45% pada awal perdagangan dan Topix naik 0,27%. Saham teknologi naik, dengan Sony naik 1,34% dan SoftBank Group naik hampir 1%.

Indeks S&P/ASX 200 Australia melonjak 0,75%, karena saham bank naik. Namun, saham penambang dan minyak menurun, melawan tren.

Pasar menanti data ekonomi terbaru termasuk penjualan ritel Australia untuk Februari.

Harga minyak merosot semalam di tengah kekhawatiran permintaan yang timbul dari penguncian baru di Shanghai, menyelam lebih dari 8%.

Shanghai menyumbang 4% dari total konsumsi minyak China. Pasar khawatir wabah itu pada akhirnya dapat mengancam 15,5 [juta barel per hari] minyak yang dikonsumsi negara itu," kata analis ANZ Research Brian Martin dan Daniel Hynes.

Harga minyak terus meluncur pada pagi hari perdagangan Asia, dengan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) tergelincir 1% menjadi US$104,84 dan minyak mentah Brent berjangka turun 1,5% menjadi $110,79 per barel.

Wall Street pada hari Senin naik dalam reli pasar yang sarat teknologi. Dow Jones Industrial Average naik 94,65 poin atau 0,27%, S&P 500 naik 0,7%, dan Nasdaq Composite naik 1,31%.

Di tempat lain, Bitcoin menembus level kunci US$45.000 semalam dan menghapus kerugiannya untuk tahun 2022, melonjak setinggi 6,7% menjadi US$47.914,35. Itu terakhir 5,44% lebih tinggi pada US$47.307.

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 99,079 — melompat dari level di sekitar 98,8 dari sesi sebelumnya.

Yen Jepang diperdagangkan pada 123,49 per dolar, karena terus melemah.

"Yen Jepang tetap menjadi cerita utama di FX dengan USD/JPY memperpanjang kenaikan vertikal selama 24 jam terakhir," tulis Rodrigo Catril, analis senior valuta asing National Australia Bank dalam catatan hari Selasa.

Dolar Australia berada di US$0,7490, sedikit lebih rendah dari level di sekitar US$0,75 sebelumnya.

Senin, 28 Maret 2022

PT Equityworld | Wall Street Ditutup Beragam, Imbal Hasil Obligasi AS Meningkat

PT Equityworld | Indeks utama  ditutup beragam pada Jumat (25/3). Dua dari tiga indeks utama menguat didorong pergerakan saham sektor keuangan yang mengalami peningkatan secara tajam usai imbal hasil  Treasury AS berada di posisi puncak. 

Kenaikan suku bunga yang dilakukan Bank Sentral AS The Fed dan dampak dari perang Rusia di Ukraina juga turut berkontribusi pada meningkatnya imbal hasil Treasury AS. 

Dilansir dari Reuters, Senin (28/3), indeks Nasdaq (.IXIC) menurun sekitar 0,16 persen, dampak dari saham teknologi dan perawatan kesehatan yang merosot. Sementara Dow Jones Industrial Average (.DJI) dan S&P 500 (.SPX) naik tipis sekitar 0,5 persen dengan saham energi dan keuangan yang merangkak naik, karena kenaikan harga minyak dan suku bunga oleh .

Selain itu, indeks saham MSCI (.MIWD00000PUS) di seluruh dunia naik sebesar 0,11 persen dan mengalami kenaikan pada minggu kedua secara berturut-turut untuk pertama kalinya di tahun 2022. Indeks STOXX 600 pan-Eropa (.STOXX) juga naik tipis 0,11 persen, namun harus turun pada minggu ini.

Data dari Global Flash Purchasing Managers' Index (PMI) untuk minggu ini menunjukkan ekonomi dunia cukup tangguh, akan tetapi investor harus waspada terhadap prospek ekonomi jangka panjang. Barclays di 2022 telah memangkas pertumbuhan ekonomi dunia pada minggu ini sekitar 3,3 persen.

Pasar obligasi global terus mengalami peningkatkan penjualan selama seminggu. Imbal hasil obligasi AS terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir karena pasar mengantisipasi kenaikan inflasi dan memaksa Fed menaikkan suku bunga secara agresif.

Awal Mei 2019, Treasury AS naik 14,3 poin menjadi 2,484 persen. Tidak hanya itu saja, imbal hasil 2 tahun yang biasanya bergerak sesuai dengan ekspektasi tingkat suku bunga mengalami kenaikan 16,2 poin menjadi 2,287persen.

Presiden The Fed Charles Evans mengatakan The Fed perlu menaikkan suku bunga pada Kamis "secara tepat waktu" di 2022 dan 2023 untuk menekan laju inflasi meninggi. 

Pasar memperkirakan suku bunga AS meningkat sebanyak 190 basis poin secara keseluruhan selama sisa tahun ini, setelah kenaikan 25 basis poin pada minggu lalu. Investor menetapkan probabilitas sekitar 77 persen dari kenaikan suku bunga 50 basis poin pada Maret.

Analis Pasar Morgan Stanley menilai, tindakan cepat The Fed tidak terlalu berpengaruh ke sektor ekonomi. Meskipun kondisi keuangan semakin sulit, kata dia, tetap menjadi risiko bagi prospek, khususnya di bidang-bidang seperti kredit. 

"Prospek pertumbuhan dasar kami tetap konstruktif," tulisnya.

Tren Harga Minyak Usai Kilang Aramco Diserang

Harga minyak berubah positif pada Jumat, setelah laporan serangan rudal dan milik Arab Saudi.

Minyak mentah AS naik 0,63 persen menjadi USD 113,05 per barel dan Brent berada di USD 119,78 mengalami kenaikan hingga 0,63 persen setelah turun lebih dari USD 3 di awal sesi. Kedua tolak ukur ini merangkak naik di minggu pertama selama tiga minggu ini.

Dolar AS turut melejit naik terhadap keranjang mata uang utama pada Jumat. Lalu, tiga hari berturut turut memperoleh keuntungan sedangkan Euro sedikit lebih rendah.

Senada dengan yang disampaikan Analis Pasar Senior di Oanda, New York, Edward Moya, bahwa masyarakat akan melihat dollar memimpin kenaikan suku bunga dan mata uang Eropa akan tertinggal serta memberikan dukungannya pada mata uang utama.

"Satu hal yang bisa disepakati semua orang adalah inflasi akan berlangsung lebih lama dan banyak yang akan kesulitan dan itu akan memperumit apa yang dilakukan bank sentral," ujar Edward.

Jumat, 25 Maret 2022

Equityworld Futures | Perang Bikin Emas Kembali Kinclong, Harga Naik Lagi!

Equityworld Futures | Harga emas mulai bertenaga setelah sempat loyo. Pada Jumat (25/3/2022) pukul 06:27 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.958,51/troy ons. Naik tipis 0,05% dari hari sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis siang emas sempat melemah ke level US$ 1.941,59/troy ons. Namun, pada perdagangan kemarin emas akhirnya mampu menguat dan ditutup pada level US$1.957.48/troy ons, naik 0,73% dibandingkan hari Rabu (23/3/2022).

Kenaikan emas ini juga melanjutkan tren positif sejak Rabu (23/3/2022) di mana emas naik 1,14% ke level US$ 1.943,38/troy ons. Dalam sepekan, harga emas sudah naik 1,98% point to point, dalam sebulan naik 3,79% dan meningkat 13,41% dalam setahun.

Setelah tepat satu bulan lalu Rusia menyerang Ukraina, belum ada tanda-tanda perang mereda. Para pemimpin aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dalam pertemuan di Brussels, Belgia, pekan ini, diperkirakan bakal setuju untuk menempatkan lebih banyak pasukan di Eropa Timur guna memasok alat pertahanan serangan kimia, biologis, hingga nuklir ke Ukraina.

"Setiap penggunaan senjata kimia akan benar-benar mengubah jalannya perang dan itu menjadi pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan memiliki konsekuensi yang luas," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dikutip Al Jazeera.

David Meger, Direktur Trading Metal di High Ridge Futures, mengatakan panasnya konflik Rusia-Ukraina tidak mampu meredam isu kenaikan suku bunga The Fed. The Fed sudah mengirim sinyal bahwa mereka akan menaikkan suku bunga 50 bps untuk menangani lonjakan inflasi.

Namun, kebijakan tersebut sepertinya belum mampu untuk menahan laju emas. Sebagai catatan, kenaikan suku bunga acuan The Fed akan memicu meningkatnya yield surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS). Emas yang tidak memiliki imbal hasil menjadi kurang menarik jika imbal hasil (yield) surat utang AS naik.

"Tekanan inflasi sebagai salah satu penentu pergerakan emas memang sangat kuat. Namun, ada satu faktor yang krusial di sini yakni apa yang terjadi di Ukraina. Kemungkinan kenaikan suku bunga tidak mampu menahan laju emas, " tutur Meger, seperti dikutip dari Reuters.

Selain konflik Rusia-Ukraina, harga emas juga terdongkrak oleh meningkatnya harga minyak mentah dunia. Harga minyak mentah Brent tercatat US$ 119, 2 per barel pada Jumat (25/3) pukul 06:24 WIB.