Kamis, 16 Desember 2021

Equity World | Wall Street menguat, The Fed umumkan akan akhiri pembelian obligasi era pandemi

Equity World | Indeks utama Wall Street ditutup naik tajam pada akhir perdagangan Rabu (15/12) setelah Federal Reserve mengatakan akan mengakhiri pembelian obligasi era pandemi atau melakukan tapering off yang menandai keluarnya dari kebijakan yang diberlakukan pada awal krisis kesehatan.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 383,25 poin atau 1,08% ke 35.927,43, S&P 500 naik 75,76 poin atau 1,63% ke 4.709,85 dan Nasdaq Composite naik 327,94 poin atau 2,15% ke 15.565,58.

Harga Emas Turun Abaikan Peningkatan Penjualan Ritel AS | Equity World

Di antara 11 indeks sektor S&P 500, indeks sektor teknologi melonjak 2,7% dan sektor layanan kesehatan naik 2,1%.

Saham Apple Inc naik 2,85% dan saham Nvidia Corp menguat 7,49%, dengan keduanya mengangkat S&P 500 lebih banyak daripada saham lainnya.

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 12,2 miliar saham dengan rata-rata 11,6 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Mengutip Reuters, Kamis (16/12), setelah pertemuan kebijakan dua hari, The Fed mengisyaratkan target inflasinya telah terpenuhi, dan pengumumannya untuk mengakhiri pembelian obligasi membuka jalan bagi kenaikan suku bunga tiga perempat poin persentase pada akhir tahun 2022.

Ketiga indeks saham utama AS membalikkan penurunan sebelumnya dan naik ke wilayah positif. Wall Street memperpanjang kenaikan tersebut karena Ketua Fed Jerome Powell selama konferensi persnya memberikan nada optimistis tentang pemulihan ekonomi AS dan menyatakan kesediaan untuk menaikkan suku bunga yang diperlukan untuk mengendalikan inflasi.

"Apa yang dikatakan pasar adalah, karena Fed meningkatkan taper mereka, mungkin mereka merasa inflasi terkendali," kata Tom Martin, manajer portofolio senior di Globalt Investments di Atlanta. 

"Mereka melakukan apa yang diharapkan. Itu akan menambah kredibilitas The Fed dan itu akan - seimbang - netral hingga positif bagi pasar."

Kenaikan tajam S&P 500 pada hari Rabu menghapus hampir semua kerugiannya dari awal pekan ini dan membuatnya hampir mencapai rekor penutupan tertinggi pada hari Jumat.

Inflasi dan suku bunga yang lebih tinggi telah menjadi perhatian utama di Wall Street dalam beberapa bulan terakhir. 

Data pada hari Selasa menunjukkan harga produsen meningkat lebih dari yang diharapkan dalam 12 bulan hingga November, mencatat kenaikan terbesar sejak 2010. Data harga konsumen minggu lalu menunjukkan kenaikan terbesar dalam hampir empat dekade.

"Anda memiliki dana lindung nilai yang diposisikan untuk yang terburuk, dalam hal yang terburuk untuk ekuitas, datang ke pernyataan Fed," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities di Los Angeles. 

"Hari ini, saya pikir, adalah fungsi dari menjual ekspektasi dan membeli berita."

Rabu, 15 Desember 2021

Equity World | Harga Sedang Lemas, Yakin Mau Main Emas?

Equity World | Harga emas dunia naik pada perdagangan pagi ini. Ke depan, bagaimana prospek harga sang logam mulia?

Pada Rabu (15/12/2021) pukul 06:47 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.771,94/troy ons. Naik tipis 0,1% dari posisi hari sebelumnya.

Wall Street Tersungkur Imbas Saham Teknologi hingga Inflasi | Equity World

Kenaikan ini belum bisa membantu harga emas keluar dari tren koreksi. Dalam sebulan terakhir, harga masih anjlok nyaris 5% secara point-to-point.

Rasanya tren penurunan harga emas masih akan terjadi. Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga emas bisa jauh ke US$ 1.769/troy ons karena kegagalan menembus titik resistance US$ 1.789/troy ons.

"Harga emas terlihat terlalu lemah untuk menembus US$ 1.789/troy ons dan menuju US$ 1.805/troy ons. Sepertinya harga akan tertahan di bawah US$ 1.789/troy ons," sebut Wang dalam risetnya.

Andai harga emas berhasil naik ke US$ 1.793/troy ons, lanjut Wang, maka ada peluang untuk berlanjut ke US$ 1.805/troy ons. Potensi kenaikan harga relatif terbatas. Bahkan saat harga naik sampai US$ 1,805/troy ons, tambah Wang, kemungkinan akan berbalik turun mengarah ke US$ 1.761/troy ons.

"Sinyal pergerakan harga emas masih mixed. Harga memang bertahan di atas titik support, tetapi terlalu lemah untuk menuju target bullish US$ 1.803/troy ons. Pasar sedang kurang bergairah. Apabila harga sampai menembus ke bawah US$ 1.768/troy ons, maka menjadi konfirmasi terjadinya downtrend," tambah Wang.

Selasa, 14 Desember 2021

Equity World | Wall Street Melemah, Investor Pantau Omicron dan the Fed

Equity World | Indeks S&P 500 ditutup melemah pada perdagangan Wall Street, Senin (13/12/2021). Investor mencermati perkembangan varian omicron dan pengumuman the Federal Reserve Rabu besok.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,89% ke 35.650,95. S&P 500 turun 0,91% ke 4.668,97. Nasdaq turun 1,39% ke 15.413,28.

Pasar Asia-Pasifik Bergerak Beragam Setelah Wall Street Ditutup Turun | Equity World

Saham-saham terkait pemulihan ekonomi mengalami koreksi yang cukup tajam. American Airlines turun 4,9%, Delta Air Lines turun 3,4%, United Airlines turun 5,2%, dan Carnival Corp turun 4,9%.

Sebaliknya, saham Moderna naik 5,8% setelah penasihat kesehatan Gedung Putih Dr Anthony Fauci mengatakan booster vaksin adalah pencegahan yang optimal, dan definisi vaksinasi penuh tetap suntik dua kali.

Peneliti dari Sheba Medical Center Israel mengatakan tiga kali suntikan Pfizer-BioNTech efektif terhadap varian omicron. Saham Pfizer naik 4,6%.

Rabu nanti, the Fed akan memulai rapat membahas tapering. Baru-baru ini, ketua the Fed mengatakan ada kemungkinan pihaknya mempercepat tapering dari jadwal sebelumnya Juni 2022. Tapering akan diikuti oleh kenaikan suku bunga, dan hal ini yang dikhawatirkan investor.

Senin, 13 Desember 2021

Equity World | Analis dan Pelaku Pasar Yakin Harga Emas Bakal Melambung Pekan Ini

Equity World | Para analis dan pelaku pasar yakin bahwa harga emas di pekan ini tidak akan jatuh. keyakinan akan harga emas ini didasari bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) akan mempercepat proses tapering.

Megutip Kitco, Senin (13/12/2021), sebanyak 13 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei yang dilakukan oleh Kitco. Dari jumlah tersebut sebanyak 46 persen menyatakan harga emas akan naik.

CNBC Indonesia Market Berita Market | Equity World

Namun jumlah analis yang menyatakan harga emas kemungkinan akan bergerak mendasar juga sama yaitu mencapai 46 persen. Sedangkan sisanya 8 persen mengatakan bahwa harga emas bakal turun.

Di sisi lain atau pelaku pasar jauh lebih optimistis. Dari 1.039 investor ritel yang berpartisipasi, sebanyak 53,6 persen menyatakan bullish atau harga emas akan menguat pada minggu ini.

Sedangkan 23,9 persen investor menyatakan harga emas bakal bearish. Di luar itu, 22,5 persen memilih netral.

Pada pekan ini, analis dan pelaku pasar tengah meninggu pengumuman suku bunga Federal Reserve yang akan dirilis pada Rabu.

Pelaku pasar sebagian besar memperkirakan bahwa tapering akan dipercepat. Perkiraan tersebut muncul setelah Ketua the Fed Jerome Powell di hadapan Senat AS menyatakan tengah mempertimbangkan menyelesaikan tapering lebih cepat.

Para pekan kemarin, harga emas berjangka mengakhiri minggu dengan mendatar dengan emas berjangka untuk pengiriman Februari berada di angka USD 1.784,30 per ounce.