Jumat, 26 November 2021

PT Equity World | Kenaikan Harga Emas Dibatasi Sikap Hawkish Fed

PT Equity World |  Harga emas naik tipis pada Kamis (25/11/2021) karena pelemahan dolar. Namun sikap hawkish bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau the Fed yang mempercepat pengurangan stimulus membebani logam mulia.

Harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi US$ 1.792,05 per ons setelah melemah ke level terendah sejak 4 November pada Rabu (24/11/2021). Adapun emas berjangka AS naik 0,4% menjadi US$ 1.791,70.

Wah.. Ada yang Curi Kesempatan dari Anjloknya Harga Emas Nih! | PT Equity World

Sebagai gambaran, sikap hawkish menganggap bahwa pengetatan kebijakan moneter lewat kenaikan suku bunga perlu dilakukan dalam menentukan nasib perekonomian suatu negara. Sementara mereka yang berpandangan dovish berpendapat bahwa suku bunga acuan harus rendah atas dasar memperkokoh pertumbuhan ekonomi.

Sementara indeks dolar turun 0,1% dari level tertinggi dalam 16 bulan yang dicapai Rabu, sehingga mengurangi biaya logam untuk pembeli yang memegang mata uang lain.

Sejumlah pejabat Fed mengindikasikan mempercepat penghapusan program pembelian obligasi jika inflasi tinggi bertahan. The Fed juga akan bergerak lebih cepat untuk menaikkan suku bunga. Demikian risalah pertemuan kebijakan terakhir bank sentral AS.

Kenaikan suku bunga akan mengurangi daya tarik emas karena meningkatkan biaya memegang logam mulia yang tidak memberika bunga.

Di sisi lain, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru tunjangan pengangguran turun ke level terendah sejak 1969 pekan lalu. Hal ini menunjukkan aktivitas ekonomi sedang meningkat.

Sebuah laporan terpisah Departemen Perdagangan AS pada Rabu menunjukkan produk domestik bruto naik sebesar 2,1% pada kuartal ketiga.

Tekanan harga memanas pada Oktober, dengan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS meningkat 0,4%,

Adapun harga perak di pasar spot naik 0,5% menjadi US$ 23,64 per ons. Platinum bertambah 1,2% menjadi US$ 986,27 dan paladium naik 0,7% jadi US$ 1.864,29.

Kamis, 25 November 2021

PT Equity World | Bursa Asia Bervariasi Jelang Rilis Suku Bunga Bank Korea

PT Equity World |  Bursa Asia Pasifik beragam (mixed) pada perdagangan Kamis pagi (25/11/2021) karena investor di Asia menantikan keputusan suku bunga Bank of Korea hari ini.

Di Jepang, Nikkei 225 naik 0,6% dan indeks Topix bertambah 0,4%.

Kamis Pagi, Saham Asia Pasifik Dibuka Bervariasi | PT Equity World

Kospi Korea Selatan turun 0,11%. Bank of Korea akan mengumumkan keputusan suku bunganya pada pukul 9 pagi waktu Hong Kong.

Sedangkan saham Australia turun, dengan S&P/ASX 200 melemah 0,11%.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang tergerus 0,08%.

Semalam di Amerika Serikat, S&P 500 naik 0,23% menjadi 4.701,46 sementara Nasdaq Composite bertambah 0,44% menjadi 15.845,23. Dow Jones Industrial Average turun 9,42 poin menjadi 35.804,38.

Mata uang

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap mata uang lainnya berada di 96,875 setelah naik dari level di bawah 96,5 awal pekan ini.

Yen Jepang diperdagangkan pada 115,42 per dolar, lebih lemah dari level di bawah 114,5. Dolar Australia berada di US$ 0,7201, dari US$ 0,724 pada awal minggu perdagangan.

Rabu, 24 November 2021

PT Equity World | Emas Anjlok di Bawah US$ 1800/Ounce

PT Equity World | Emas jatuh ke level terendah hampir tiga minggu pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), menembus di bawah level psikologis US$ 1.800 per ounce, karena kenaikan yield obligasi AS.

Pencalonan kembali Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell memicu spekulasi kenaikan suku bunga yang lebih cepat, memperkuat dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah.

Wall Street bervariasi, Nasdaq kembali melemah untuk hari kedua berturut-turut | PT Equity World

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, anjlok US$ 22,5 atau 1,25% menjadi US$ 1.783,80 per ounce, merupakan penurunan sesi keempat berturut-turut. Sementara emas di pasar spot turun 0,9% menjadi US$ 1.788,51 per ounce pada pukul 19.13 GMT.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang saingannya relatif stabil setelah mencapai level tertinggi dalam 16 bulan membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS menguat.

"Emas telah mengalami aksi jual panik selama 48 jam terakhir dan saya akan menyalahkan sebagian besar dari kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah 10-tahun," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.

Investor bertaruh Powell akan meningkatkan kecepatan di mana bank sentral menormalkan kebijakan moneter untuk mengatasi lonjakan harga-harga konsumen dengan lebih baik. Powell dan Menteri Keuangan Janet Yellen akan muncul di hadapan Komite Perbankan Senat minggu depan.

Harga emas telah jatuh hampir US$ 100 sejak mencapai puncak lima bulan di US$ 1.876,90 per ounce minggu lalu.Namun, Ross Norman, seorang analis independen, mengatakan "terlalu dini untuk menghapus (write off) emas".

"Inflasi masih terus berjalan, dan ada pembatasan Covid-19 di Eropa sekali lagi. Tetapi beban ada pada bullish, jika gagal, logam dapat melayang lebih rendah lagi," tambah Norman.

Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah menantang status itu karena mereka diterjemahkan ke dalam peluang kerugian yang lebih tinggi memegang emas.

Emas juga tertekan setelah Indeks Manajer pembelian (PMI) manufaktur IHS Markit yang dirilis pada Selasa (23/11/2021) meningkat menjadi 59,1 pada November dari 58,4 pada Oktober, pada dasarnya sejalan dengan perkiraan ekonom 59,0.

Pasar AS akan ditutup pada Kamis (25/11/2021) untuk merayakan Thanksgiving.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 86,2 sen atau 3,55% menjadi US$ 23,435 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun US$ 50,9 atau 5,01% menjadi US$ 964,2 per ounce.

Selasa, 23 November 2021

PT Equity World | Wall Street Bervariasi, Indeks S&P 500 dan Nasdaq Tergelincir

PT Equity World | Wall Street bervariasi dengan indeks S&P 500 berakhir lebih rendah dan Nasdaq jatuh ke wilayah negatif pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kondisi itu setelah keduanya sempat mencapai rekor tertinggi menyusul pengumuman masa jabatan kedua untuk Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

Mengutip Antara, Selasa, 23 November 2021, indeks Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,05 persen atau 17,27 poin menjadi 35.619,25. Indeks S&P 500 kehilangan 0,32 persen atau 15,02 poin, menjadi 4.682,94. Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 1,26 persen atau 202,68 poin, menjadi 15.854,76.

Harga Emas Anjlok 2,45 Persen, Ini Sebabnya | PT Equity World

Kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah AS membuat saham sektor teknologi secara luas lebih rendah, dengan saham-saham yang terus bertahan termasuk Microsoft dan Apple, yang oleh banyak investor dianggap relatif aman, menyerahkan keuntungan di akhir sesi.

Saham Apple berakhir naik 0,3 persen, level penutupan tertinggi yang pernah ada, setelah melonjak lebih dari 3,0 persen pada pagi hari. JPMorgan mengisyaratkan kemungkinan peningkatan pasokan iPhone 13 dalam beberapa bulan mendatang. Microsoft berakhir turun hampir satu persen setelah di awal perdagangan menguat hampir 2,0 persen.

"Pasar gelisah. Kami tahu kami memiliki Powell, tetapi itu tidak membantu masalah inflasi. Tidak langsung terlihat jelas, saham pertumbuhan teknologi terpukul sepanjang hari, dan kemudian semua teknologi terpukul pada akhirnya," kata seorang pedagang di Bright Trading LLC, Dennis Dick.

Pencalonan Powell disambut oleh banyak investor yang berharap tidak ada perubahan besar di Fed ketika memandu ekonomi melalui pemulihan dari pandemi. Bank sentral akan mengumumkan kembalinya kebijakan pra-pandemi pada akhir 2022.

"Gubernur Fed Lael Brainard, yang merupakan kandidat teratas lainnya untuk jabatan itu, akan menjadi wakil ketua," kata Gedung Putih.

"Pasar menyukai prediktabilitas. Sementara Brainard mungkin merupakan pilihan yang baik, pasar tidak akan tahu apa yang diharapkan darinya meskipun konsensus umum adalah bahwa itu berarti suku bunga yang lebih rendah untuk waktu yang lebih lama," kata Direktur Pelaksana Perdagangan dan Derivatif Charles Schwab Randy Frederick, di Austin, Texas.

Indeks bank

Indeks bank S&P 500 menguat 2,0 persen, mengikuti lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah karena investor memperkirakan pengetatan kebijakan pada paruh pertama 2022. Wells Fargo & Co naik lebih dari 3,0 persen dan termasuk di antara bank-bank Wall Street utama terkuat.

Kontrak berjangka terkait dengan tingkat kebijakan Fed menunjukkan bahwa pasar uang sekarang memperkirakan bank sentral AS akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Juni 2022 dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya Juli.

Dalam perdagangan yang diperpanjang, Zoom Video Communications melonjak 6,0 persen setelah perusahaan konferensi video itu membukukan pendapatan kuartalan yang melampaui ekspektasi. Investor sedang menunggu banyak data ekonomi minggu ini, termasuk data aktivitas bisnis IHS, pengeluaran konsumsi pribadi, dan risalah pertemuan terbaru The Fed.

Pada sesi Senin, Amazon merosot 2,8 persen dan Alphabet jatuh 1,8 persen, keduanya sangat membebani Nasdaq. Tesla Inc terangkat 1,7 persen setelah CEO Elon Musk men-tweet bahwa Model S Plaid mungkin akan datang ke Tiongkok sekitar Maret. Saham tersebut hampir pulih dari aksi jual tajam awal bulan ini.

Activision Blizzard melemah 0,3 persen setelah laporan media bahwa kepala eksekutif penerbit video game itu, Bobby Kotick, akan mempertimbangkan untuk keluar jika dia tidak dapat dengan cepat mengatasi kekhawatiran tentang budaya perusahaan.