Selasa, 29 Juni 2021

Equityworld Futures | Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq cetak rekor, didorong kenaikan saham teknologi

 Equityworld Futures | Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq cetak rekor, didorong kenaikan saham teknologi

Equityworld Futures | Wall Street ditutup bervariasi, dengan indeks Nasdaq dan S&P 500 mencatat rekor tertinggi pada perdagangan Senin (28/6) ditopang oleh saham teknologi karena investor mengharapkan musim pendapatan yang kuat, sementara suku bunga tetap rendah.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 150,57 poin atau 0,44% ke 34.283,27, S&P 500 naik 9,91 poin atau 0,23% ke 4.290,61 dan Nasdaq Composite naik 140,12 poin atau 0,98% ke 14.500,51.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 9,55 miliar saham dengan rata-rata 11,7 miliar saham dalam 20 sesi perdagangan terakhir.
Perusahaan teknologi besar termasuk Facebook Inc, Netflix Inc, Twitter Inc dan Nvidia Corp termasuk di antara dorongan terbesar untuk kenaikan S&P 500 dan Nasdaq.

Saham Facebook melonjak lebih dari 4% karena hakim AS mengabulkan mosi perusahaan untuk membatalkan gugatan Komisi Perdagangan Federal. Raksasa media sosial itu menyelesaikan hari Senin dengan kapitalisasi pasar lebih dari US$ 1 triliun.
Di Nasdaq 100, pemenang terbesar adalah Nvidia Corp, yang naik 5,0% setelah pembuat chip utama Broadcom Inc, Marvell dan MediaTek yang berbasis di Taiwan mendukung kesepakatan US$ 40 miliar untuk membeli perancang chip Inggris Arm.
Sebaliknya, sektor siklis turun tajam di tengah kekhawatiran lonjakan kasus Covid-19 di seluruh Asia. Keuangan dan energi mencatat kerugian sektoral terbesar pada S&P 500, masing-masing turun 0,81% dan 3,33%.


"Ini akhir kuartal dan investor mungkin ingin mengambil beberapa keuntungan dan keluar dari energi dan tetap menggunakan teknologi," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research di New York seperti dikutip Reuters.
Stovall memperkirakan saham akan melanjutkan kenaikan jangka pendeknya karena investor menunggu musim pendapatan baru, di mana pertumbuhan pendapatan perusahaan S&P 500 dari tahun ke tahun diperkirakan mencapai 60%.

Baik S&P 500 dan Nasdaq mencapai serangkaian rekor tertinggi minggu lalu. Nasdaq naik 5% pada bulan Juni melampaui rekan-rekannya karena investor menumpuk kembali ke saham pertumbuhan berorientasi teknologi di tengah berkurangnya kekhawatiran tentang inflasi yang tak terkendali.
“Kami percaya dengan The Fed menempatkan tujuan yang realistis, investor sekarang memiliki lebih banyak mentalitas risiko memasuki paruh kedua tahun ini. Banyak dari nama-nama teknologi ini berkinerja buruk, sementara fundamental sangat kuat memasuki musim kuartalam Juni," kata analis Wedbush Securities Daniel Ives, yang memperkirakan Nasdaq akan mencapai 16.000 pada akhir tahun.
Di sisi ekonomi, perhatian investor akan terfokus pada data kepercayaan konsumen, laporan pekerjaan swasta dan laporan ketenagakerjaan bulanan penting yang akan dirilis akhir pekan ini. Hasil kuartalan dari Micron Technology Inc dan Walgreens Boots Alliance juga dijadwalkan pada minggu ini.

Senin, 28 Juni 2021

Equityworld Futures | Kesepakatan anggaran infrastruktur AS dongkrak indeks S&P 500

 Equityworld Futures | Kesepakatan anggaran infrastruktur AS dongkrak indeks S&P 500

Equityworld Futures | Kesepakatan Senat bipartisan tentang pengeluaran infrastruktur yang dianut oleh Presiden AS Joe Biden pekan lalu terus mengangkat saham. Hal ini mempengaruhi indeks S&P 500 yang mengakhiri pekan kemarin dengan ditutup di level 4.280.

Mengutip Reuters, kesepakatan tersebut mendorong indeks material dan industri mengalami peningkatan.  Hal ini yang akhirnya membantu S&P 500 mengungguli Nasdaq.

"Kabar positif dari paket infrastruktur lebih menguntungkan S&P 500 daripada Nasdaq. Nasdaq tidak menuangkan semen ke jalan dan memasang baja di jembatan. Itulah S&P 500," kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma.

Kenaikan yang terjadi dalam indeks S$P 500 juga didorong oleh saham Nike Inc yang melonjak 15,5% ke level tertinggi sepanjang masa setelah pembuat sepatu itu memperkirakan penjualan fiskal setahun penuh di atas perkiraan Wall Street.




Mampukah Harga Emas Sentuh USD 1.800 per Ounce Pekan Ini? | Equityworld Futures



Sementara itu, saham-saham bank seperti Bank of America juga naik 1,9% dan Wells Fargo naik 2,7% setelah The Fed mengumumkan bank-bank besar telah menyelesaikan tes stres dan tidak akan lagi menghadapi pembatasan terkait pandemi untuk membeli kembali saham dan membayar dividen.

"Ada sedikit aksi ambil untung di bidang teknologi dan realokasi ke bank setelah hasil stress test," kata Dennis Dick, trader di Bright Trading LLC.

Oleh karena itu, Indeks keuangan S&P 500 naik 1,3% dan merupakan yang berkinerja terbaik di antara 11 indeks sektor lainnya.

Perusahaan pesawat luar angkasa milik Miliarder Richard Branson, Virgin Galactic juga melonjak hampir 40% dan menjadikannya sebagai perusahaan kedua yang paling banyak diperdagangkan di Wall Street setelah menerima persetujuan untuk menerbangkan orang ke luar angkasa. dari regulator AS terkait keselamatan penerbangan.


Jumat, 25 Juni 2021

PT Equity World | Biden Siap Gelontorkan Duit Rp 17.354 T, Harga Emas Longsor

 PT Equity World | Biden Siap Gelontorkan Duit Rp 17.354 T, Harga Emas Longsor

PT Equity World | Harga emas dunia masih menjalani tren koreksi. Dalam sebulan terakhir, harga sudah ambles lebih dari 6%.

Pada Jumat (25/6/2017) 07:13 WIB, harga emas di pasar spot tercatat US$ 1.772,99/troy ons. Turun 0,12% dari hari sebelumnya.

Sang logam mulia memang sedang merana. Dalam sebulan ke belakang, harga komoditas ini rontok 6,42%.



Harga emas bergerak tipis karena isyarat beragam dari pejabat The Fed | PT Equity World





Emas sebagai instrumen aman (safe haven) jadi kurang menarik saat pasar bergairah. Ya, kini investor sedang bersemangat memburu aset-aset berisiko karena situasi tengah kondusif.

Ini terlihat di bursa saham New York. Dini hari tadi waktu Indoneisa, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melesat 1,04%, S&P 500 menguat 0,66%, dan Nasdaq Composite bertambah 0,72%. S&P 500 dan Nasdaq menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah.


Kamis, 24 Juni 2021

PT Equity World | Balik Arah, Bursa Saham Inggris Tergerus 0,23%

 PT Equity World | Balik Arah, Bursa Saham Inggris Tergerus 0,23%

PT Equity World | Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), berbalik melemah dari keuntungan dua hari berturut-turut. Indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergerus 0,23 persen atau 15,95 poin, menjadi 7.074,06.
 
Mengutip Antara, Kamis, 24 Juni 2021, indeks FTSE 100 bertambah 0,39 persen atau 27,72 poin menjadi 7.090,01 poin pada Selasa, 22 Juni, setelah menguat 0,64 persen atau 44,82 poin menjadi 7.062,29 poin pada Senin, 21 Juni, dan anjlok 1,90 persen atau 135,96 poin menjadi 7.017,47 poin pada Jumat, 18 Juni.
 
Melrose Industries, perusahaan berbasis di London yang mengkhususkan diri dalam membeli dan meningkatkan bisnis berkinerja buruk, mengalami kerugian paling banyak di antara saham-saham unggulan dengan harga sahamnya terpuruk 2,65 persen.

Diikuti oleh saham induk perusahaan penyedia jasa asuransi jiwa dan dana pensiun Phoenix Group Holdings yang kehilangan 2,54 persen, serta perusahaan jasa penyelenggara acara dan penerbitan multinasional Inggris Informa merosot 2,50 persen.
 
Sementara itu, JD Sports Fashion, perusahaan ritel pakaian olahraga, melonjak 1,83 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi dari saham-saham unggulan.


Harga Emas Naik Didukung Pernyataan Jerome Powell | PT Equity World


 
Disusul oleh saham B perusahaan minyak dan gas multinasional Royal Dutch Shell PLC (RDSB) serta saham A perusahaan minyak dan gas multinasional Royal Dutch Shell PLC (RDSA), yang masing-masing meningkat 1,54 persen dan 1,38 persen.
 
Di sisi lain, Wall Street bervariasi pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), dengan Nasdaq naik ke rekor penutupan tertinggi didorong oleh reli di Tesla Inc. Sementara S&P 500 merosot, sekalipun investor menyambut data yang menunjukkan rekor puncak aktivitas pabrik AS pada Juni.
 
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 71,34 poin atau 0,21 persen menjadi 33.874,24 poin. Indeks S&P 500 berkurang 4,60 poin atau 0,11 persen, menjadi 4.241,84 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 18,46 poin atau 0,13 persen, menjadi 14.271,73 poin.
 
Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor utilitas merosot 1,05 persen, memimpin kerugian. Sementara itu, sektor consumer discretionary menguat 0,63 persen, menjadikannya kelompok dengan kinerja terbaik.