Equity World | Apakah Emas 'Ditakdirkan' Terus Menguat?
Equity World | Harga emas dunia kembali menguat pada perdagangan hari ini hingga mencapai level tertinggi enam tahun atau tepatnya sejak awal Mei 2013. Sampai kapan sang logam mulia terus menanjak?
Pada Senin (5/8/2019) pukul 13:25 WIB, emas diperdagangkan menguat 1,2% ke US$ 1.458,49/troy ounce atau Rp 669.217/gram, (kurs US$ 1 = Rp 14.270) berdasarkan data investing.com.
Logam mulia ini mulai melesat menguat sejak perdagangan Kamis pekan lalu. Penyebabnya adalah langkah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserves/The Fed yang menurunkan suku bunga acuan ke 2-2,25%.
Penurunan suku bunga, walau tidak agresif, bisa membuat dolar AS kurang menarik. Emas merupakan aset tanpa imbal hasil, sehingga semakin rendah suku bunga di AS dan secara global akan memberikan keuntungan yang lebih besar dalam memegang aset ini.
Dengan panduan kebijakan pemangkasan yang tidak agresif dari The Fed, begitu juga bank sentral utama dunia yang tidak terlalu dovish, laju kenaikan harga emas sepertinya akan terhenti, dan kembali ke bawah level US$ 1.400.
Namun, tiba-tiba Presiden AS Donald Trump menegaskan akan memberlakukan tarif bea impor 10% terhadap produk China senilai US$ 300 miliar, berlaku mulai 1 September. Padahal delegasi AS baru saja kembali dari negosiasi dagang di Shanghai, perundingan yang disebut cukup konstruktif oleh kedua belah pihak.
Pernyataan Trump membuat China naik darah. Beijing menegaskan siap jika harus meladeni AS dalam perang dagang.
"Posisi China sangat jelas. Kalau AS ingin berdialog, mari kita berdialog. Namun kalau AS ingin perang, mari kita berperang," tegas Zhang Jun, Duta Besar China untuk PBB, dikutip dari Reuters.
Eskalasi perang dagang kedua negara tentunya membuat pertumbuhan ekonomi global bisa melambat lebih dalam, yang membuat investor mengalihkan investasinya ke aset-aset amat (safe haven) seperti emas.
Equity World
Lagi, Harga Emas Dunia Sentuh Rekor dalam 6 Tahun! | Equity World
Efek lain dari eskalasi perang dagang AS-China yang menyeret pertumbuhan ekonomi global akan merembet pada kebijakan moneter The Fed dan bank sentral utama lainnya.
Mengutip Fedwatch, probabilitas penurunan suku bunga acuan Negeri Paman Sam me 1,75-2% bulan depan mencapai 74,2%. Piranti yang sama menunjukkan probabilitas suku bunga acuan berada di 1,5%-1,75% pada akhir 2019 adalah 43,1%, tertinggi dibandingkan yang lainnya.
Nah, dari kebijakan The Fed tersebut akan menjalar ke European Central Bank (ECB) dan Bank of Japan (BoJ). Mata uang euro dan yen kembali menguat melawan dolar AS, yang tentunya memberikan tekanan bagi ECB dan BOJ untuk melonggarkan kebijakan moneter guna meredam apresiasi yang berlebihan.
Kurs yen bahkan saat ini mencapai level terkuat tujuh bulan, yang membuat Kementerian Keuangan Jepang, BOJ, serta Otoritas Jasa Keuangan (FSA) Jepang mengadakan pertemuan dadakan untuk membahas pergerakan yen yang dikatakan membuat gugup pasar finansial.
Melihat semua background yang mendukung, emas sepertinya memang 'ditakdirkan' untuk terus menguat. Namun, apakah mampu mengulang kembali siklus kenaikan seperti satu dekade lalu?
Sebelum berangan-angan emas bisa mencapai rekor tertinggi US$ 1.920/troy ounce, ada baiknya melihat potensi pergerakan emas dalam jangka pendek. Simak analisisnya di halaman berikut.
Selasa, 06 Agustus 2019
Senin, 05 Agustus 2019
Equity World | Awali Pekan, Harga Emas Antam Naik Rp 2.000 Per Gram
Equity World | Awali Pekan, Harga Emas Antam Naik Rp 2.000 Per Gram
Equity World | Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Senin (5/8/2019) naik tipis Rp 2.000 menjadi Rp 724.000 per gram. Seperti dikutip dari situs perdagangan Logam Mulia Antam, untuk harga buyback emas Antam pada perdagangan hari ini pun naik Rp 2.000 menjadi Rp 653.000 per gram. Artinya, jika Anda menjual emas, Antam akan membeli di harga Rp 653.000 per gram. Sebagai catatan, harga emas Antam tersebut berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sementara di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda.
Equity World
Lagi, Harga Emas Dunia Sentuh Rekor dalam 6 Tahun! | Equity World
Adapun sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017 pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45 persen, sertakan nomor NPWP setiap kali transaksi. Setiap pembelian emas batangan akan disertai dengan bukti potong PPh 22. Berikut rincian harga emas Antam:
Emas batangan 0,5 gram Rp 386.500
Emas batangan 1 gram Rp 724.000
Emas batangan 3 gram Rp Rp 2.074.000
Emas batangan 5 gram Rp 3.440.000
Emas batangan 10 gram Rp 6.815.000
Emas batangan 25 gram Rp 16.930.000
Emas batangan 50 gram Rp 33.785.000
Emas batangan 100 gram Rp 67.500.000
Equity World | Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) Senin (5/8/2019) naik tipis Rp 2.000 menjadi Rp 724.000 per gram. Seperti dikutip dari situs perdagangan Logam Mulia Antam, untuk harga buyback emas Antam pada perdagangan hari ini pun naik Rp 2.000 menjadi Rp 653.000 per gram. Artinya, jika Anda menjual emas, Antam akan membeli di harga Rp 653.000 per gram. Sebagai catatan, harga emas Antam tersebut berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sementara di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda.
Equity World
Lagi, Harga Emas Dunia Sentuh Rekor dalam 6 Tahun! | Equity World
Adapun sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017 pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45 persen, sertakan nomor NPWP setiap kali transaksi. Setiap pembelian emas batangan akan disertai dengan bukti potong PPh 22. Berikut rincian harga emas Antam:
Emas batangan 0,5 gram Rp 386.500
Emas batangan 1 gram Rp 724.000
Emas batangan 3 gram Rp Rp 2.074.000
Emas batangan 5 gram Rp 3.440.000
Emas batangan 10 gram Rp 6.815.000
Emas batangan 25 gram Rp 16.930.000
Emas batangan 50 gram Rp 33.785.000
Emas batangan 100 gram Rp 67.500.000
Jumat, 02 Agustus 2019
Equity World | Beli Emas di Pegadaian Lebih Murah dari Antam, Kok Bisa?
Equity World | Beli Emas di Pegadaian Lebih Murah dari Antam, Kok Bisa?
Equity World | PT Pegadaian (Persero) melalui layanan tabungan emas menjual emas dengan harga yang lebih murah dibandingkan Antam. Harga beli emas di layanan tabungan emas Pegadaian sebesar Rp 655.000/gram dan harga jualnya Rp 676.000.
Sedangkan, harga emas Antam hari ini Rp 702.500/gram, dan harga buyback hari ini Rp 631.000/gram.
Lalu, apa yang membuat harga emas di Pegadaian lebih murah?
"Harga emas kami kan lebih murah dari harga yang ada di luar, sebut saja harga Antam atau harga yang lain. Kenapa murah? Karena harga Pegadaian belinya satu kilogram emas. Tapi kalau kalian beli yang 0,5-1 gram itu ada ongkos cetak, nah itu yang membuat lebih mahal. Makanya kalau kalian mau beli untuk investasi, bukan pajangan, beli di Pegadaian lebih murah," jelas Direktur TI dan Digital Pegadaian Teguh Wahyono dalam acara Ngopi Pagi Bersama BUMN di The Gade Coffee and Gold, Gedung Sinergi 8 Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Teguh menjelaskan, nasabah bisa mendapatkan keuntungan layaknya investasi emas lainnya. Mereka bisa mendapatkan keuntungan ketika menjual lebih tinggi dari harga beli atau sesuai harga emas pada saat itu.
"Untungnya itu didapat kalau beli berapa, kalau pas jual berapa, namanya capital gain," ujar Teguh.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto mengatakan, biaya administrasi yang dikenakan Pegadaian untuk tabungan emas pun masih terjangkau, dan biaya administrasi di luar biaya titip emas pun hanya dilakukan sekali.
"Kita cuma kasih biaya administrasi sekali, biaya titip ada tapi hanya Rp 30.000. Kalau mau jual emas tidak dikenakan biaya," jelas Kuswiyoto.
Biaya administrasi awal untuk tabung emas di Pegadaian hanya Rp 10.000. Sedangkan, biaya fasilitas titipan selama 12 bulan sebesar Rp 30.000.
Lalu, meskipun saat ini harga emas masih tinggi, menurut Teguh justru pembelinya pada bulan Juni 2019 masih ada peningkatan. Namun, memang beberapa waktu terakhir ini terutama setelah lebaran user Pegadaian lebih banyak yang melakukan buy back.
"Penjualannya masih stabil ya. Memang banyak juga yang buyback. Tapi pembeli pada bulan Juni 2019 ada kenaikan," terangnya.
Gold Card
Pegadaian mau mengembangkan layanannya dengan meluncurkan Gold Card bagi nasabah yang menabung emas atau menitipkan emas di Pegadaian. Gold Card ini nantinya berfungsi layaknya kartu debit sekaligus kredit.
"Barang siapa memiliki tabungan emas di Pegadaian kami akan memberikan Gold Card. Jadi kita bisa belanja dimana saja menggunakan Gold Card dengan basis tabungan emas di Pegadaian. Nanti ada ATM-nya, pelayanannya pun akan sama dengan perbankan," kata Kuswiyoto.
Pada kesempatan yang sama, Direktur TI dan Digital Pegadaian Teguh Wahyono mengatakan, pihaknya akan segera meluncurkan Gold Card tahun ini.
"Kami lagi kembangkan, insyaallah tahun ini pasti keluar, selesai," ujar Teguh.
Teguh mengatakan, ada beberapa hal yang masih berproses sehingga Gold Card belum bisa diluncurkan. Pertama, yaitu menentukan fisik kartu. Kedua, menentukan fungsi Gold Card sebagai kartu debit atau kredit. Ketiga, pihaknya sedang mempertimbangkan apakah mau mengajukan izin sendiri kepada OJK atau bekerja sama dengan lembaga keuangan yang sudah punya izin OJK.
"Kita sedang menentukan, kartunya mau kartu fisik atau kartu paper yang seperti biasa itu, kita masih pertimbangkan. Kedua kita sedang pertimbangkan apakah mau debit card atau credit card, sedang kita gali. Dan mungkin kita akan kerja sama dengan yang sudah punya license. Gold Card itu perlu izin OJK. Sedang kita bahas apakah kita mau menerbitkan izin sendiri atau kerja sama dengan yang sudah punya license. Itu dalam proses," terang Teguh.
Perbedaannya Gold Card dengan kartu debit yaitu tak ada pengurangan saldo tabungan secara langsung. Nantinya, di akhir bulan pada saat tagihan keluar maka nasabah Pegadaian dapat membayar dengan menjual tabungan emas ke Pegadaian kembali, atau menggadaikan emas tersebut.
"Kartu debit kan kas, kalau ini emas. Bedanya, kalau kartu debit kan selalu mengurangi saldo. Kalau ini tidak begitu, bisa jadi nanti ketika akan bayar tidak harus dari situ, bisa jadi langsung mengurangi emasnya, bisa juga menggadaikan emasnya. Bisa juga ambil loan, ambil pinjaman. Jadi modelnya lebih keren dari debit maupun credit card. bedanya di situ," paparnya.
Equity World
Investasi Emas Lebih Untung Dibanding Investasi Lain, Ini Alasannya | Equity World
Sedangkan, perbedaan Gold Card ini dengan kartu kredit yaitu ada simpanan emas. Pasalnya, kalau kartu kredit dapat melakukan pinjaman tanpa harus ada simpanan layaknya tabungan emas di Pegadaian.
"Kalau credit card kan kalian nggak punya apa-apa. Kalau Gold Card itu kalian punya simpanan emas. Jadi under lying-nya itu jelas. Maka dari itu Gold Card ini hanya diterbitkan bagi orang yang punya tabungan emas di Pegadaian atau yang titip emas di Pegadaian," imbuh dia.
Saat ini, Pegadaian sendiri telah membentuk kerja sama dengan beberapa fintech yang sudah memiliki izin OJK. Kerja sama ini dilakukan untuk mengembangkan aplikasi fintech dalam OJK sendiri.
"Memang kita akan ke sana (membuat fintech). Kita akan kerja sama dengan Investree dan juga beberapa fintech yang sudah license OJK. Dan kita sudah punya direct loan dengan dia (Investree). Kita akan buat start up dalam Pegadaian, kita akan masuk ke sana. Kita sudah jalan dengan fintech yang sudah punya license di OJK. Insyaallah awal bulan depan sudah ada yang selesai," tandasnya.
Equity World | PT Pegadaian (Persero) melalui layanan tabungan emas menjual emas dengan harga yang lebih murah dibandingkan Antam. Harga beli emas di layanan tabungan emas Pegadaian sebesar Rp 655.000/gram dan harga jualnya Rp 676.000.
Sedangkan, harga emas Antam hari ini Rp 702.500/gram, dan harga buyback hari ini Rp 631.000/gram.
Lalu, apa yang membuat harga emas di Pegadaian lebih murah?
"Harga emas kami kan lebih murah dari harga yang ada di luar, sebut saja harga Antam atau harga yang lain. Kenapa murah? Karena harga Pegadaian belinya satu kilogram emas. Tapi kalau kalian beli yang 0,5-1 gram itu ada ongkos cetak, nah itu yang membuat lebih mahal. Makanya kalau kalian mau beli untuk investasi, bukan pajangan, beli di Pegadaian lebih murah," jelas Direktur TI dan Digital Pegadaian Teguh Wahyono dalam acara Ngopi Pagi Bersama BUMN di The Gade Coffee and Gold, Gedung Sinergi 8 Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Teguh menjelaskan, nasabah bisa mendapatkan keuntungan layaknya investasi emas lainnya. Mereka bisa mendapatkan keuntungan ketika menjual lebih tinggi dari harga beli atau sesuai harga emas pada saat itu.
"Untungnya itu didapat kalau beli berapa, kalau pas jual berapa, namanya capital gain," ujar Teguh.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto mengatakan, biaya administrasi yang dikenakan Pegadaian untuk tabungan emas pun masih terjangkau, dan biaya administrasi di luar biaya titip emas pun hanya dilakukan sekali.
"Kita cuma kasih biaya administrasi sekali, biaya titip ada tapi hanya Rp 30.000. Kalau mau jual emas tidak dikenakan biaya," jelas Kuswiyoto.
Biaya administrasi awal untuk tabung emas di Pegadaian hanya Rp 10.000. Sedangkan, biaya fasilitas titipan selama 12 bulan sebesar Rp 30.000.
Lalu, meskipun saat ini harga emas masih tinggi, menurut Teguh justru pembelinya pada bulan Juni 2019 masih ada peningkatan. Namun, memang beberapa waktu terakhir ini terutama setelah lebaran user Pegadaian lebih banyak yang melakukan buy back.
"Penjualannya masih stabil ya. Memang banyak juga yang buyback. Tapi pembeli pada bulan Juni 2019 ada kenaikan," terangnya.
Gold Card
Pegadaian mau mengembangkan layanannya dengan meluncurkan Gold Card bagi nasabah yang menabung emas atau menitipkan emas di Pegadaian. Gold Card ini nantinya berfungsi layaknya kartu debit sekaligus kredit.
"Barang siapa memiliki tabungan emas di Pegadaian kami akan memberikan Gold Card. Jadi kita bisa belanja dimana saja menggunakan Gold Card dengan basis tabungan emas di Pegadaian. Nanti ada ATM-nya, pelayanannya pun akan sama dengan perbankan," kata Kuswiyoto.
Pada kesempatan yang sama, Direktur TI dan Digital Pegadaian Teguh Wahyono mengatakan, pihaknya akan segera meluncurkan Gold Card tahun ini.
"Kami lagi kembangkan, insyaallah tahun ini pasti keluar, selesai," ujar Teguh.
Teguh mengatakan, ada beberapa hal yang masih berproses sehingga Gold Card belum bisa diluncurkan. Pertama, yaitu menentukan fisik kartu. Kedua, menentukan fungsi Gold Card sebagai kartu debit atau kredit. Ketiga, pihaknya sedang mempertimbangkan apakah mau mengajukan izin sendiri kepada OJK atau bekerja sama dengan lembaga keuangan yang sudah punya izin OJK.
"Kita sedang menentukan, kartunya mau kartu fisik atau kartu paper yang seperti biasa itu, kita masih pertimbangkan. Kedua kita sedang pertimbangkan apakah mau debit card atau credit card, sedang kita gali. Dan mungkin kita akan kerja sama dengan yang sudah punya license. Gold Card itu perlu izin OJK. Sedang kita bahas apakah kita mau menerbitkan izin sendiri atau kerja sama dengan yang sudah punya license. Itu dalam proses," terang Teguh.
Perbedaannya Gold Card dengan kartu debit yaitu tak ada pengurangan saldo tabungan secara langsung. Nantinya, di akhir bulan pada saat tagihan keluar maka nasabah Pegadaian dapat membayar dengan menjual tabungan emas ke Pegadaian kembali, atau menggadaikan emas tersebut.
"Kartu debit kan kas, kalau ini emas. Bedanya, kalau kartu debit kan selalu mengurangi saldo. Kalau ini tidak begitu, bisa jadi nanti ketika akan bayar tidak harus dari situ, bisa jadi langsung mengurangi emasnya, bisa juga menggadaikan emasnya. Bisa juga ambil loan, ambil pinjaman. Jadi modelnya lebih keren dari debit maupun credit card. bedanya di situ," paparnya.
Equity World
Investasi Emas Lebih Untung Dibanding Investasi Lain, Ini Alasannya | Equity World
Sedangkan, perbedaan Gold Card ini dengan kartu kredit yaitu ada simpanan emas. Pasalnya, kalau kartu kredit dapat melakukan pinjaman tanpa harus ada simpanan layaknya tabungan emas di Pegadaian.
"Kalau credit card kan kalian nggak punya apa-apa. Kalau Gold Card itu kalian punya simpanan emas. Jadi under lying-nya itu jelas. Maka dari itu Gold Card ini hanya diterbitkan bagi orang yang punya tabungan emas di Pegadaian atau yang titip emas di Pegadaian," imbuh dia.
Saat ini, Pegadaian sendiri telah membentuk kerja sama dengan beberapa fintech yang sudah memiliki izin OJK. Kerja sama ini dilakukan untuk mengembangkan aplikasi fintech dalam OJK sendiri.
"Memang kita akan ke sana (membuat fintech). Kita akan kerja sama dengan Investree dan juga beberapa fintech yang sudah license OJK. Dan kita sudah punya direct loan dengan dia (Investree). Kita akan buat start up dalam Pegadaian, kita akan masuk ke sana. Kita sudah jalan dengan fintech yang sudah punya license di OJK. Insyaallah awal bulan depan sudah ada yang selesai," tandasnya.
Equity World | Tahun Ini, Pegadaian Luncurkan Kartu Tabungan Emas Berbunga Rendah
Equity World | Tahun Ini, Pegadaian Luncurkan Kartu Tabungan Emas Berbunga Rendah
Equity World | Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto mengatakan, pihaknya berencana meluncurkan kartu tabungan emas (gold card) untuk bertransaksi layaknya kartu debit tahun ini. "Gold Card ini kita lagi create, bentar lagi keluar. Gold Card bisa berfungsi layaknya kartu debit. Jadi nasabah yang punya tabungan emas di Pegadaian nanti akan punya kartu tersebut untuk bertransaksi di berbagai tempat," kata Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto di Jakarta, Kamis (1/8/2019). Karena dikhususkan untuk nasabah yang memiliki tabungan emas di Pegadaian, Kuswiyoto menyebut besaran emas yang nasabah miliki nantinya akan ditransformasikan dalam bentuk rupiah sesuai dengan keinginan nasabah. Adapun nominalnya, tergantung dari harga emas di Pegadaian hari itu.
"Tabungan emas setiap hari ada harganya di kita. Setiap hari nasabah itu diinfo harga jual dan harga belinya berapa. Dasar penentuan nominalnya seperti itu. Tabungan emas 100 gram setara dengan Rp 65 juta," ujar Kuswiyoto. Direktur TI dan Digital Pegadaian Teguh Wahyono menambahkan, saat ini Pegadaian tengah menggodok bentuk kartu Gold Card tersebut dan memproses izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Bentuk kartunya masih diputuskan, berupa virtual chip yang enggak ada bentuk kartunya atau kartu fisik seperti ATM pada umumnya. Kita juga lagi memproses izin ke OJK," kata Teguh.
Equity World
Perang Dagang Kembali Memanas, Harga Emas Melambung | Equity World
Terkait biaya administrasi, Teguh menuturkan kemungkinan biaya administrasi akan dikenakan dalam jangka waktu tahunan, bukan per bulan seperti ATM. Namun, dia menjamin besaran bunga akan lebih murah ketimbang kartu kredit. "Biaya transaksi ada biaya administrasi, tapi sifatnya annual. Saya jamin lebih murah dari kartu kredit. Mau top up emas baru, gadai emas, atau jual emas semua lebih murah dari kartu kredit," ungkap Teguh. Selain bakal meluncurkan kartu tabungan emas, Pegadaian juga bakal meluncurkan dana talangan untuk umrah atau yang biasa disebut Arrum Umroh. Saat ini, pihaknya tengah melihat animo masyarakat akan sebesar permintaan dana talangan untuk haji atau sebaliknya. "Tapi Arrum Umroh dan Gold Car ini segera mungkin akan launch," pungkas dia.
Equity World | Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto mengatakan, pihaknya berencana meluncurkan kartu tabungan emas (gold card) untuk bertransaksi layaknya kartu debit tahun ini. "Gold Card ini kita lagi create, bentar lagi keluar. Gold Card bisa berfungsi layaknya kartu debit. Jadi nasabah yang punya tabungan emas di Pegadaian nanti akan punya kartu tersebut untuk bertransaksi di berbagai tempat," kata Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto di Jakarta, Kamis (1/8/2019). Karena dikhususkan untuk nasabah yang memiliki tabungan emas di Pegadaian, Kuswiyoto menyebut besaran emas yang nasabah miliki nantinya akan ditransformasikan dalam bentuk rupiah sesuai dengan keinginan nasabah. Adapun nominalnya, tergantung dari harga emas di Pegadaian hari itu.
"Tabungan emas setiap hari ada harganya di kita. Setiap hari nasabah itu diinfo harga jual dan harga belinya berapa. Dasar penentuan nominalnya seperti itu. Tabungan emas 100 gram setara dengan Rp 65 juta," ujar Kuswiyoto. Direktur TI dan Digital Pegadaian Teguh Wahyono menambahkan, saat ini Pegadaian tengah menggodok bentuk kartu Gold Card tersebut dan memproses izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Bentuk kartunya masih diputuskan, berupa virtual chip yang enggak ada bentuk kartunya atau kartu fisik seperti ATM pada umumnya. Kita juga lagi memproses izin ke OJK," kata Teguh.
Equity World
Perang Dagang Kembali Memanas, Harga Emas Melambung | Equity World
Terkait biaya administrasi, Teguh menuturkan kemungkinan biaya administrasi akan dikenakan dalam jangka waktu tahunan, bukan per bulan seperti ATM. Namun, dia menjamin besaran bunga akan lebih murah ketimbang kartu kredit. "Biaya transaksi ada biaya administrasi, tapi sifatnya annual. Saya jamin lebih murah dari kartu kredit. Mau top up emas baru, gadai emas, atau jual emas semua lebih murah dari kartu kredit," ungkap Teguh. Selain bakal meluncurkan kartu tabungan emas, Pegadaian juga bakal meluncurkan dana talangan untuk umrah atau yang biasa disebut Arrum Umroh. Saat ini, pihaknya tengah melihat animo masyarakat akan sebesar permintaan dana talangan untuk haji atau sebaliknya. "Tapi Arrum Umroh dan Gold Car ini segera mungkin akan launch," pungkas dia.
Langganan:
Postingan (Atom)