Equity World | Ngeri! Pusing Usai ke Chiropratic, Ternyata Ada Kista di Otak Kiri
Equity World | Seorang dokter menemukan kista besar di otak kiri seorang wanita usai ia menjalani prosedur chiropractic, sebuah metode terapi dengan berfokus pada pengkoreksian tulang belakang, otot, dan persendian. Diduga kista tersebut sudah berada di sana bertahun-tahun
Wanita ini melaporkan gejala pusing, linglung dan pandangan buram selama tiga bulan. Gejala ini dimulai tepat setelah ia menjalani 'cervical spine manipulation' di chiropractic, sebuah prosedur chiropractic umum yang digunakan untuk menangani nyeri leher dan punggung.
Ia lalu memeriksakan diri ke rumah sakit dan melakukan CT scan pada otaknya, yang menunjukkan adanya kista besar di bagian depan otak kirinya. Secara spesifik, dokter menyebut wanita tersebut memiliki kista arachnoid, sebuah 'kantung' berisi cairan cerebrospinal di salah satu membran yang menutupi otak dan saraf tulang belakang.
Kista ini biasanya bawaan, yang berarti seseorang telah memilikinya sejak ia lahir. Kebanyakan pengidapnya tidak mengalami gejala apapun, namun jika ada, umumnya muncul saat masa kanak-kanak, menurut National Organization for Rare Disorders (NORD).
Ini 8 Fakta Mengagumkan Orang Autis, Kenapa Mereka Cenderung Genius? | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Kebanyakan kista arachnoid tidak berubah ukuran dan pengobatan tidak diperlukan jika tidak ada gejala. Namun karena wanita ini telah mengalaminya, disarankan untuk menjalani pembedahan untuk membuka kista agar cairannya keluar, sehingga gejalanya bisa hilang.
"Masih belum jelas apakah gejala yang dialami wanita tersebut disebabkan atau dipicu oleh prosedur chiropractic tersebut. Namun ada kemungkinan kaitan di antara keduanya," kata Dr Scott McAninch, ketua penulis laporan kasus wanita tersebut dan dokter gawat darurat di Baylor Scott & White Medical Center Texas, dikutip dari Fox News.
Namun Dr McAninch mengatakan tujuannya bukan untuk mengkritisi prosedur tersebut, akan tetapi untuk mengidentifikasi kemumgkinan komplikasi yang tak terduga sehingga penyelia dan pasien dapat memahami risiko dan manfaat dari praktek tersebut, memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih tepat dalam pilihan pengobatan, pungkasnya.
Equity World
Rabu, 12 Desember 2018
Selasa, 11 Desember 2018
Equity World | Lionel Messi Kembali Lagi ke Timnas Argentina?
Equity World | Lionel Messi Kembali Lagi ke Timnas Argentina?
Equity World | Lionel Messi seperti tidak berjodoh bersama Timnas Argentina. Belum sekalipun pemain yang bergelimang penghargaan di level klub itu berhasil mengangkat trofi bersama Tim Tango.
Terakhir Messi kembali berantakan bersama Timnas Argentina saat tampil di Piala Dunia 2018. Terseok-seok di babak penyisihan, langkah Alcibeleste berakhir di 16 besar.
Frustrasi, Messi memutuskan menepi dari timnas Argentina. Sejak Piala Dunia 2018, Messi tidak pernah lagi memperkuat Tim Tango. Sebelumnya, Messi sudah penah memutuskan pensiun setelah Argentina kalah adu penalti dari Cile di babak final Copa Amerika 2016.
Kapan Messi kembali lagi? Sejauh ini belum ada konfirmasi dari pemain yang bersangkutan. Namun jelang bergulirnya Copa Amerika 2019 di Brasil, titik terang mulai terlihat.
Seperti dilansir AS, Presiden Federasi Sepak Bola Argentina (AFA), Claudio Tapia telah bertemu dengan Messi di sela-sela laga kedua final Copa Libertadores yang mempertemukan River Plate dan Boca Juniors di Santiago Bernabeu, Sepanyol, Minggu lalu (9/12/2018).
Kebetulan Messi merupakan tamu kehormatan pada pertandingan tersebut. Selain Messi, hadir juga pelatih Timnas Argentina, Lionel Scaloni.
"Saya meninggalkan Madrid setelah menyaksikan final Copa Libertadores dan menjalani beberapa pekerjaan," tulis Tapia lewat akun Twitter-nya seperti dilansir Marca.
"Mengakhiri tahun ini dan merencanakan apa yang terbentang di depan, kami bertemu Scaloni dan Messi," beber Tapia sembari mengunggah fotonya bersama Messi.
Dolar Perkasa, Harga Emas Jatuh | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Selamai ini, Pelatih Argentina, Lionel Scaloni, sebenarnya beberapa kali memanggil Lionel Messi. Namun pemain Barcelona itu selalu menolak dan enggan tampil bersama Argentina.
Setelah Piala Dunia 2018, Messi absen saat uji coba Argentina pada bulan September melawan Guatemala (3-0) dan Kolombia (0-0). Messi juga absen saat Argentina berhadapan dengan Irak dan Brasil pada bulan Oktober serta Mesksiko di bulan berikutnya.
Berikut Hasil uji coba Argentina Tanpa Messi
08/09/18: Argentina 3 - 0 Guatemala
12/09/18: Kolombia 0 - 0 Argentina
12/10/18: Irak 0 - 4 Argentina
17/10/18: Argentina 0 - 1 Brasil
17/11/18: Argentina 2 - 0 Meksiko
21/11/18: Argentina 2 - 0 Meksiko
Equity World
Equity World | Lionel Messi seperti tidak berjodoh bersama Timnas Argentina. Belum sekalipun pemain yang bergelimang penghargaan di level klub itu berhasil mengangkat trofi bersama Tim Tango.
Terakhir Messi kembali berantakan bersama Timnas Argentina saat tampil di Piala Dunia 2018. Terseok-seok di babak penyisihan, langkah Alcibeleste berakhir di 16 besar.
Frustrasi, Messi memutuskan menepi dari timnas Argentina. Sejak Piala Dunia 2018, Messi tidak pernah lagi memperkuat Tim Tango. Sebelumnya, Messi sudah penah memutuskan pensiun setelah Argentina kalah adu penalti dari Cile di babak final Copa Amerika 2016.
Kapan Messi kembali lagi? Sejauh ini belum ada konfirmasi dari pemain yang bersangkutan. Namun jelang bergulirnya Copa Amerika 2019 di Brasil, titik terang mulai terlihat.
Seperti dilansir AS, Presiden Federasi Sepak Bola Argentina (AFA), Claudio Tapia telah bertemu dengan Messi di sela-sela laga kedua final Copa Libertadores yang mempertemukan River Plate dan Boca Juniors di Santiago Bernabeu, Sepanyol, Minggu lalu (9/12/2018).
Kebetulan Messi merupakan tamu kehormatan pada pertandingan tersebut. Selain Messi, hadir juga pelatih Timnas Argentina, Lionel Scaloni.
"Saya meninggalkan Madrid setelah menyaksikan final Copa Libertadores dan menjalani beberapa pekerjaan," tulis Tapia lewat akun Twitter-nya seperti dilansir Marca.
"Mengakhiri tahun ini dan merencanakan apa yang terbentang di depan, kami bertemu Scaloni dan Messi," beber Tapia sembari mengunggah fotonya bersama Messi.
Dolar Perkasa, Harga Emas Jatuh | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Selamai ini, Pelatih Argentina, Lionel Scaloni, sebenarnya beberapa kali memanggil Lionel Messi. Namun pemain Barcelona itu selalu menolak dan enggan tampil bersama Argentina.
Setelah Piala Dunia 2018, Messi absen saat uji coba Argentina pada bulan September melawan Guatemala (3-0) dan Kolombia (0-0). Messi juga absen saat Argentina berhadapan dengan Irak dan Brasil pada bulan Oktober serta Mesksiko di bulan berikutnya.
Berikut Hasil uji coba Argentina Tanpa Messi
08/09/18: Argentina 3 - 0 Guatemala
12/09/18: Kolombia 0 - 0 Argentina
12/10/18: Irak 0 - 4 Argentina
17/10/18: Argentina 0 - 1 Brasil
17/11/18: Argentina 2 - 0 Meksiko
21/11/18: Argentina 2 - 0 Meksiko
Equity World
Senin, 10 Desember 2018
Equity World | Cicipi Kekalahan Perdana, Pelatih Manchester City Enggan Ambil Pusing
Equity World | Cicipi Kekalahan Perdana, Pelatih Manchester City Enggan Ambil Pusing
Equity World | Manajer Manchester City, Pep Guardiola, enggan memikirkan hasil negatif pertama anak asuhnya di Liga Inggris musim ini. Dia menilai hasil di akhir kompetisi lebih penting.
The Citizens tampil impresif pada musim ini. Mereka berhasil tidak terkalahkan dalam 15 pertandingan awal Liga Inggris 2018-2019, dengan rincian 13 kemenangan dan dua hasil imbang.
Akan tetapi, torehan impresif tersebut terhenti ketika Manchester City bersua Chelsea di Stamford Bridge, dalam laga pekan ke-16 Liga Inggris, Sabtu (9/12/2018).
Bermain di kandang lawan, City menyerah dua gol tanpa balas. Sepasang gol Chelsea disarangkan N'Golo Kante pada menit ke-45 dan David Luiz pada menit ke-78.
7 Fakta Penggunaan Smartphone Bisa Memicu Migrain Kambuh, Hati-hati Ya | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
"Kami di sini untuk menjadi juara, bukan tak terkalahkan. Saya sering kali mengatakan ini dan saya juga mengatakannya pada musim lalu," ujar Pep.
"Tidak ada satupun cabang olahraga yang memiliki satu tim yang selalu menang atau tak terkalahkan, itulah olahraga. Kemarin, kami adalah favorit dan tak terkalahkan, hari ini kami kalah," lanjutnya.
Hasil minor ini membuat Manchester City turun ke peringkat kedua klasemen sementara Liga Inggris dengan nilai 41. Mereka tertinggal satu poin dari Liverpool yang naik ke posisi teratas.
Equity World
Equity World | Manajer Manchester City, Pep Guardiola, enggan memikirkan hasil negatif pertama anak asuhnya di Liga Inggris musim ini. Dia menilai hasil di akhir kompetisi lebih penting.
The Citizens tampil impresif pada musim ini. Mereka berhasil tidak terkalahkan dalam 15 pertandingan awal Liga Inggris 2018-2019, dengan rincian 13 kemenangan dan dua hasil imbang.
Akan tetapi, torehan impresif tersebut terhenti ketika Manchester City bersua Chelsea di Stamford Bridge, dalam laga pekan ke-16 Liga Inggris, Sabtu (9/12/2018).
Bermain di kandang lawan, City menyerah dua gol tanpa balas. Sepasang gol Chelsea disarangkan N'Golo Kante pada menit ke-45 dan David Luiz pada menit ke-78.
7 Fakta Penggunaan Smartphone Bisa Memicu Migrain Kambuh, Hati-hati Ya | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
"Kami di sini untuk menjadi juara, bukan tak terkalahkan. Saya sering kali mengatakan ini dan saya juga mengatakannya pada musim lalu," ujar Pep.
"Tidak ada satupun cabang olahraga yang memiliki satu tim yang selalu menang atau tak terkalahkan, itulah olahraga. Kemarin, kami adalah favorit dan tak terkalahkan, hari ini kami kalah," lanjutnya.
Hasil minor ini membuat Manchester City turun ke peringkat kedua klasemen sementara Liga Inggris dengan nilai 41. Mereka tertinggal satu poin dari Liverpool yang naik ke posisi teratas.
Equity World
Jumat, 07 Desember 2018
Equity World | Facebook Terbukti Kumpulkan Riwayat SMS dan Telepon Pengguna
Equity World | Facebook Terbukti Kumpulkan Riwayat SMS dan Telepon Pengguna
Equity World | Upaya pemakaian data pribadi pengguna oleh Facebook ternyata bersifat masif.
Baru-baru ini, sebuah dokumen berupa cache email internal Facebook hasil sitaan Parlemen Inggris berhasil mengungkapnya.
Lewat dokumen tersebut, diketahui kalau praktik pengumpulan log panggilan dan SMS (log scraping) milik pengguna smartphone Android menyebabkan skandal privasi.
Pasalnya, para pengguna mengatakan, tidak pernah memberikan izin pada jejaring sosial Facebook untuk mengambil data tersebut.
Informasi ini sebelumnya sudah banyak dibicarakan pada Maret lalu. Namun, saat itu perusahaan menyangkal kalau mereka melakukan log scraping tanpa izin.
Alih-alih mengakses data log pengguna, Facebook mengklaim, mereka menyediakan alat untuk ke luar dari opsi tersebut.
Namun dokumen internal itu membuktikan, ada diskusi di internal Facebook yang akhirnya membuat perusahaan memutuskan untuk mengumpulkan log panggilan dan SMS, tanpa izin penggunanya.
Dalam dokumen yang berisi email komunikasi internal Facebook pada 2015, pemimpin-pemimpin Facebook mengetahui dan sadar adanya praktik log scraping dari pengguna Facebook yang memakai Android. Hal tersebut dianggap memiliki risiko tinggi.
"Meskipun ada risiko tinggi, Tim Pertumbuhan di Facebook tetap maju dan melakukan hal tersebut," demikian dilaporkan Business Insider Singapura.
Berdasarkan email yang sama, Facebook juga diduga telah merencanakan adanya fitur opt-in log scraping.
Fitur ini mengharuskan pengguna untuk secara eksplisit memberi izin ke Facebook untuk mengambil log panggilan dan SMS mereka.
Sejumlah email menunjukkan bahwa Facebook mencari cara untuk memasukkan izin yang dimaksud pada keseluruhan sistem dialog perizinan Android.
Sekadar diketahui, fitur ini akan diaktifkan otomatis saat pengguna meng-update aplikasi Facebook lewat Google Play.
Artinya, Facebook tak melewati langkah yang seharusnya, yakni saat Facebook menanyakan apakah pengguna mengizinkan sebuah aplikasi (dalam hal ini Faceboook) untuk mengakses informasi lainnya.
Harga Emas Comex Menguat 0,7 Poin | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Misalnya saat hendak mengambil gambar pakai kamera Facebook, pengguna terlebih dahulu diminta izin, apakah boleh Facebook membuka kamera perangkat.
Dalam hal ini, tentu izin yang diminta terkait dengan akses buku telepon dan riwayat panggilan pengguna.
Sekadar diketahui, log scraping sebenarnya dirancang untuk meningkatkan fitur bernama "People You May Know" di Facebook.
Fitur ini memberi saran pertemanan dengan pengguna lain yang dianggap potensial lantaran si pengguna memiliki nomor kontak mereka.
Fitur ini mungkin terdengar tidak berbahaya, namun fitur "People You May Know" ini dianggap rancu, setelah Facebook menolak memberikan penjelasan detail terkait bagaimana fungsinya.
Awalnya, Facebook berkilah mereka memberikan data lokasi untuk memberi saran kontak baru.
Namun belakangan, Facebook menyebut, informasi lokasi bukanlah titik data untuk fitur tersebut.
Business Insider telah meminta tanggapan Facebook atas hal itu, namun sampai saat ini belum ada jawaban dari juru bicara Facebook.
Equity World
Equity World | Upaya pemakaian data pribadi pengguna oleh Facebook ternyata bersifat masif.
Baru-baru ini, sebuah dokumen berupa cache email internal Facebook hasil sitaan Parlemen Inggris berhasil mengungkapnya.
Lewat dokumen tersebut, diketahui kalau praktik pengumpulan log panggilan dan SMS (log scraping) milik pengguna smartphone Android menyebabkan skandal privasi.
Pasalnya, para pengguna mengatakan, tidak pernah memberikan izin pada jejaring sosial Facebook untuk mengambil data tersebut.
Informasi ini sebelumnya sudah banyak dibicarakan pada Maret lalu. Namun, saat itu perusahaan menyangkal kalau mereka melakukan log scraping tanpa izin.
Alih-alih mengakses data log pengguna, Facebook mengklaim, mereka menyediakan alat untuk ke luar dari opsi tersebut.
Namun dokumen internal itu membuktikan, ada diskusi di internal Facebook yang akhirnya membuat perusahaan memutuskan untuk mengumpulkan log panggilan dan SMS, tanpa izin penggunanya.
Dalam dokumen yang berisi email komunikasi internal Facebook pada 2015, pemimpin-pemimpin Facebook mengetahui dan sadar adanya praktik log scraping dari pengguna Facebook yang memakai Android. Hal tersebut dianggap memiliki risiko tinggi.
"Meskipun ada risiko tinggi, Tim Pertumbuhan di Facebook tetap maju dan melakukan hal tersebut," demikian dilaporkan Business Insider Singapura.
Berdasarkan email yang sama, Facebook juga diduga telah merencanakan adanya fitur opt-in log scraping.
Fitur ini mengharuskan pengguna untuk secara eksplisit memberi izin ke Facebook untuk mengambil log panggilan dan SMS mereka.
Sejumlah email menunjukkan bahwa Facebook mencari cara untuk memasukkan izin yang dimaksud pada keseluruhan sistem dialog perizinan Android.
Sekadar diketahui, fitur ini akan diaktifkan otomatis saat pengguna meng-update aplikasi Facebook lewat Google Play.
Artinya, Facebook tak melewati langkah yang seharusnya, yakni saat Facebook menanyakan apakah pengguna mengizinkan sebuah aplikasi (dalam hal ini Faceboook) untuk mengakses informasi lainnya.
Harga Emas Comex Menguat 0,7 Poin | Equity World
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World
Misalnya saat hendak mengambil gambar pakai kamera Facebook, pengguna terlebih dahulu diminta izin, apakah boleh Facebook membuka kamera perangkat.
Dalam hal ini, tentu izin yang diminta terkait dengan akses buku telepon dan riwayat panggilan pengguna.
Sekadar diketahui, log scraping sebenarnya dirancang untuk meningkatkan fitur bernama "People You May Know" di Facebook.
Fitur ini memberi saran pertemanan dengan pengguna lain yang dianggap potensial lantaran si pengguna memiliki nomor kontak mereka.
Fitur ini mungkin terdengar tidak berbahaya, namun fitur "People You May Know" ini dianggap rancu, setelah Facebook menolak memberikan penjelasan detail terkait bagaimana fungsinya.
Awalnya, Facebook berkilah mereka memberikan data lokasi untuk memberi saran kontak baru.
Namun belakangan, Facebook menyebut, informasi lokasi bukanlah titik data untuk fitur tersebut.
Business Insider telah meminta tanggapan Facebook atas hal itu, namun sampai saat ini belum ada jawaban dari juru bicara Facebook.
Equity World
Langganan:
Postingan (Atom)