PT Equityworld | Agen Buka Suara, Ronaldo ke Juventus Tinggal soal Waktu?
PT Equityworld | Rumor Cristiano Ronaldo hengkang dari Real Madrid ke Juventus kian santer. Agen Ronaldo, Jorge Mendes mengungkapkan, Ronaldo bakal berterimakasih kepada Madrid jika jadi hengkang.
"Jika Ronaldo benar-benar pergi, dia akan sangat berterima kasih kepada Presiden klub, rekan setim, staf medis, dan suporter di seluruh dunia," ujar Mendes seperti dilansir Sports Mole.
Di tengah euforia Piala Dunia, publik sepak bola dikejutkan dengan rumor Ronaldo akan hengkang ke Juventus. Itu setelah Ronaldo rumornya tengah berada di Turin usai Portugal tersingkir dari Piala Dunia 2018.
Di sisi lain, Real Madrid pun disebut tak keberatan melepas Ronaldo yang kini berusia 33 tahun. Madrid terpikat dengan tawaran 88 juta pound sterling atau Rp 1,6 triliun yang diajukan Juventus.
Ronaldo sendiri dikabarkan setuju dengan proposal kontrak yang diajukan Bianconeri -julukan Juventus. Rumornya, Juventus menawarkan kontrak empat tahun kepada pemain yang akrab disebut CR7 tersebut.
Lebih lanjut, Mendes mengatakan, pindah dari Madrid akan menjadi tahapan baru bagi karier Ronaldo. "Jika dia hengkang, itu hanya akan menjadi tahapan dan tantangan baru dalam karier fantastisnya," ujar Mendes.
Ronaldo bergabung dengan Real Madrid pada 2009 dari Manchester United sebagai pemain termahal dunia dengan 89 juta pound sterling. Rekor itu kemudian pecah oleh kedatangan Gareth Bale ke Santiago Bernabeu.
Delapan musim berkostum Madrid, Ronaldo telah meraih 15 trofi. Soal gol, Ronaldo telah mencetak 450 gol dari 438 penampilan bagi Los Galacticos.
Harga Emas Turun Jelang Berakhirnya Pertemuan The Fed | PT Equityworld
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | PT Equityworld
Untuk Beli Mbappe?
Kerelaan Real Madrid melepas Ronaldo diduga berkaitan dengan sosok Kylian Mbappe. Bukan rahasia lagi kalau Madrid rumornya sangat menginginkan Mbappe.
Namun AS Monaco selaku pemilik Mbappe enggan melepas pemainnya dengan harga murah. Apalagi, Mbappe sendiri dipinjamkan ke PSG dengan mahar 88 juta euro.
Madrid pun membutuhkan banyak uang untuk memenuhi ambisinya itu. Dan penjualan Ronaldo dianggap sebagai solusi yang pas.
PT Equityworld
Jumat, 06 Juli 2018
Kamis, 05 Juli 2018
PT Equityworld | Suka Berguling, Willian Malah Puji Neymar
PT Equityworld | Suka Berguling, Willian Malah Puji Neymar
PT Equityworld | Aksi Neymar di Piala Dunia 2018 menyuguhkan pro dan kontra. Bagi penggemarnya, dia disebut seperti dewa yang bisa menentukan permainan tim.
Namun banyak juga yang menyebut Neymar terlalu gemar diving. Dia dinilai terlalu banyak menyuguhkan drama alih-alih bermain sebaik mungkin.
Sebagai pemain yang ahli menggiring bola, Neymar memang selalu menjadi sasaran tekel bek lawan. Menghentikan Neymar memang bukan tugas mudah, tetapi sepertinya pemain PSG itu memanfaatkan hal ini secara berlebihan.
Setiap kali dijatuhkan pemain lawan, Neymar seakan menikmati berbaring di lapangan. Dia akan berguling-guling seolah kesakitan yang membuat wasit bersimpati padanya.
Bagi gelandang Brasil, Willian, Neymar tetap pemain hebat meski dituding kerap tidak fair dalam bermain.
Walaupun demikian, Willian menilai Neymar memang kerap kali dirugikan oleh pemain lawan. Dia juga percaya Neymar adalah pemain penting yang bisa menentukan hasil pertandingan.
5 Cara Mengelola Uang agar Bisa Pensiun Lebih Cepat | PT Equityworld
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | PT Equityworld
"Kami semua tahu betul betapa pentingnya dia (Neymar) bagi tim kami dan level kualitasnya," kata Willian di fourfourtwo.
"Dia adalah pemain luar biasa, dia bisa menentukan pertandingan di momen kapan pun, kami semua tahu itu. Jadi saya selalu bahagia dengan cara dia bermain."
Terus Berkembang
Lebih lanjut, Willian juga percaya Neymar akan terus berkembang di setiap pertandingan dan akan menjadi pemain terpenting dalam usaha Brasil menjuarai Piala Dunia. Menurutnya Neymar akan menjadi penentu.
"Dia sudah bermain semakin baik seiring setiap pertandingan. Rencana kami adalah terus berkembang sampai kami mencapai final, jika kami cukup beruntung," tutup dia.
Neymar akan sekali lagi menjadi tumpuan Brasil saat menghadapi Belgia di partai perempat final, Sabtu (7/7) dini hari WIB mendatang. Laga tersebut dipercaya akan menyuguhkan duel serangan apik dari kedua tim.
PT Equityworld
PT Equityworld | Aksi Neymar di Piala Dunia 2018 menyuguhkan pro dan kontra. Bagi penggemarnya, dia disebut seperti dewa yang bisa menentukan permainan tim.
Namun banyak juga yang menyebut Neymar terlalu gemar diving. Dia dinilai terlalu banyak menyuguhkan drama alih-alih bermain sebaik mungkin.
Sebagai pemain yang ahli menggiring bola, Neymar memang selalu menjadi sasaran tekel bek lawan. Menghentikan Neymar memang bukan tugas mudah, tetapi sepertinya pemain PSG itu memanfaatkan hal ini secara berlebihan.
Setiap kali dijatuhkan pemain lawan, Neymar seakan menikmati berbaring di lapangan. Dia akan berguling-guling seolah kesakitan yang membuat wasit bersimpati padanya.
Bagi gelandang Brasil, Willian, Neymar tetap pemain hebat meski dituding kerap tidak fair dalam bermain.
Walaupun demikian, Willian menilai Neymar memang kerap kali dirugikan oleh pemain lawan. Dia juga percaya Neymar adalah pemain penting yang bisa menentukan hasil pertandingan.
5 Cara Mengelola Uang agar Bisa Pensiun Lebih Cepat | PT Equityworld
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | PT Equityworld
"Kami semua tahu betul betapa pentingnya dia (Neymar) bagi tim kami dan level kualitasnya," kata Willian di fourfourtwo.
"Dia adalah pemain luar biasa, dia bisa menentukan pertandingan di momen kapan pun, kami semua tahu itu. Jadi saya selalu bahagia dengan cara dia bermain."
Terus Berkembang
Lebih lanjut, Willian juga percaya Neymar akan terus berkembang di setiap pertandingan dan akan menjadi pemain terpenting dalam usaha Brasil menjuarai Piala Dunia. Menurutnya Neymar akan menjadi penentu.
"Dia sudah bermain semakin baik seiring setiap pertandingan. Rencana kami adalah terus berkembang sampai kami mencapai final, jika kami cukup beruntung," tutup dia.
Neymar akan sekali lagi menjadi tumpuan Brasil saat menghadapi Belgia di partai perempat final, Sabtu (7/7) dini hari WIB mendatang. Laga tersebut dipercaya akan menyuguhkan duel serangan apik dari kedua tim.
PT Equityworld
Rabu, 04 Juli 2018
PT Equityworld | Kevin / Marcus Genggam Tiket Babak Kedua Indonesia Open 2018
PT Equityworld | Kevin / Marcus Genggam Tiket Babak Kedua Indonesia Open 2018
PT Equityworld | Marcus Gideon/Kevin Sanjaya melenggang ke babak kedua Indonesia Open 2018. Mereka mengalahkan seniornya, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan.
Tak mudah bagi Marcus/Kevin mencuri kemenangan di babak pertama Indonesia Open 2018. Mereka harus bermain tiga set di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (4/6/2018).
Ganda putra nomor satu dunia itu menang 21-16, 18-21, dan 21-10. Marcus/Kevin membutuhkan waktu 35 menit untuk menyingkirkan Ahsan/Hendra.
Ini menjadi kemenangan ketiga Marcus/Kevin atas Ahsan/Hendra dari lima pertemuan. Sebelumnya, Marcus/Kevin menumbangkan seniornya di India, 2 Maret lalu.
Langkah pasangan yang dijuluki Minion ini mengikuti jejak Tommy Sugiato yang sudah menggenggam tiket babak kedua. Pria berusia 30 tahun itu berjuang keras menyingkirkan Khosit di babak pertama Indonesia Open. Tommy harus bermain tiga set, 20-22, 21-10, dan 21-16.
Perang Dagang Dorong Penguatan Harga Emas | PT Equityworld
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | PT Equityworld
Ganda Putri
Sementara di ganda putri, Dian Firtiani/Nadya Melati memegang tiket ke babak kedua. Mereka mengalahkan rekan senegaranya, Rosyita Eka/Meirisa Cindy.
Dalam pertarungan yang berjalan selama 41 menit, Dian/Nadya menang 22-20 dan 21-15.
PT Equityworld
PT Equityworld | Marcus Gideon/Kevin Sanjaya melenggang ke babak kedua Indonesia Open 2018. Mereka mengalahkan seniornya, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan.
Tak mudah bagi Marcus/Kevin mencuri kemenangan di babak pertama Indonesia Open 2018. Mereka harus bermain tiga set di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (4/6/2018).
Ganda putra nomor satu dunia itu menang 21-16, 18-21, dan 21-10. Marcus/Kevin membutuhkan waktu 35 menit untuk menyingkirkan Ahsan/Hendra.
Ini menjadi kemenangan ketiga Marcus/Kevin atas Ahsan/Hendra dari lima pertemuan. Sebelumnya, Marcus/Kevin menumbangkan seniornya di India, 2 Maret lalu.
Langkah pasangan yang dijuluki Minion ini mengikuti jejak Tommy Sugiato yang sudah menggenggam tiket babak kedua. Pria berusia 30 tahun itu berjuang keras menyingkirkan Khosit di babak pertama Indonesia Open. Tommy harus bermain tiga set, 20-22, 21-10, dan 21-16.
Perang Dagang Dorong Penguatan Harga Emas | PT Equityworld
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | PT Equityworld
Ganda Putri
Sementara di ganda putri, Dian Firtiani/Nadya Melati memegang tiket ke babak kedua. Mereka mengalahkan rekan senegaranya, Rosyita Eka/Meirisa Cindy.
Dalam pertarungan yang berjalan selama 41 menit, Dian/Nadya menang 22-20 dan 21-15.
PT Equityworld
Selasa, 03 Juli 2018
PT Equityworld | Praveen / Melati Ungkap Penyebab Tersingkir Dini dari Indonesia Open 2018
PT Equityworld | Praveen / Melati Ungkap Penyebab Tersingkir Dini dari Indonesia Open 2018
PT Equityworld | Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, langsung tersingkir dari ajang Indonesia Open 2018. Mereka 21-17, 14-21, 17-21 dari wakil Taiwan, Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah, Selasa (3/7/2018).
Praveen/Melati sebenarnya memberikan penampilan gemilang pada gim pertama. Pola permainan cepat dan efektif membuat ganda campuran ranking ke-41 dunia meraih kemenangan 21-17.
Pada gim kedua, penurunan performa terlihat dialami Praveen/Melati. Sejumlah kesalahan kecil membuat mereka akhirnya menyerah 14-21.
Pada gim penentu, Lee Chun/Chau melayangkan tekanan bertubi-tubi. Alhasil, Praveen/Melati tak berdaya dan takluk 17-21 dalam pertandingan dengan durasi 55 menit tersebut.
Praveen mengaku kesalahan ingin buru-buru mengakhiri pertandingan pada gim kedua justru menjadi bumerang. Hal itulah yang memicu kesalahan-kesalahan lain di gim ketiga sehingga membuat konsentrasi pecah.
Murah Tapi Tidak Murahan, Ini Alasan Kenapa Obat Generik Itu Bisa Murah Padahal Kualitasnya Sama | PT Equityworld
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | PT Equityworld
"Pada gim kedua, kami ingin menyelesaikan permainan dengan cepat. Kami menerapkan pola yang sama seperti gim pertama, akan tetapi tidak bisa. Padahal, kami menang angin. Ini jadi pelajaran penting," kata Praveen setelah pertandingan.
"Kalau pada gim ketiga, penyebabnya seperti gim kedua. Kami sudah tertekan, akhirnya semakin tertekan. Apalagi sudah tertinggal 11 poin dan terlalu jauh sehingga susah mengejarnya," ucap Praveen.
Kekalahan ini membuat Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menyusuh Fitriani yang lebih dulu gugur di babak pertama Indonesia Open 2018. Fitriani menyerah 8-21, 16-21 dari tunggal Thailand, Ratchanok Intanon.
PT Equityworld
PT Equityworld | Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, langsung tersingkir dari ajang Indonesia Open 2018. Mereka 21-17, 14-21, 17-21 dari wakil Taiwan, Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah, Selasa (3/7/2018).
Praveen/Melati sebenarnya memberikan penampilan gemilang pada gim pertama. Pola permainan cepat dan efektif membuat ganda campuran ranking ke-41 dunia meraih kemenangan 21-17.
Pada gim kedua, penurunan performa terlihat dialami Praveen/Melati. Sejumlah kesalahan kecil membuat mereka akhirnya menyerah 14-21.
Pada gim penentu, Lee Chun/Chau melayangkan tekanan bertubi-tubi. Alhasil, Praveen/Melati tak berdaya dan takluk 17-21 dalam pertandingan dengan durasi 55 menit tersebut.
Praveen mengaku kesalahan ingin buru-buru mengakhiri pertandingan pada gim kedua justru menjadi bumerang. Hal itulah yang memicu kesalahan-kesalahan lain di gim ketiga sehingga membuat konsentrasi pecah.
Murah Tapi Tidak Murahan, Ini Alasan Kenapa Obat Generik Itu Bisa Murah Padahal Kualitasnya Sama | PT Equityworld
Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | PT Equityworld
"Pada gim kedua, kami ingin menyelesaikan permainan dengan cepat. Kami menerapkan pola yang sama seperti gim pertama, akan tetapi tidak bisa. Padahal, kami menang angin. Ini jadi pelajaran penting," kata Praveen setelah pertandingan.
"Kalau pada gim ketiga, penyebabnya seperti gim kedua. Kami sudah tertekan, akhirnya semakin tertekan. Apalagi sudah tertinggal 11 poin dan terlalu jauh sehingga susah mengejarnya," ucap Praveen.
Kekalahan ini membuat Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menyusuh Fitriani yang lebih dulu gugur di babak pertama Indonesia Open 2018. Fitriani menyerah 8-21, 16-21 dari tunggal Thailand, Ratchanok Intanon.
PT Equityworld
Langganan:
Postingan (Atom)