Kamis, 21 Juni 2018

Equity World | Lorenzo Bisa Jadi Penolong Rossi di MotoGP 2018

Equity World | Lorenzo Bisa Jadi Penolong Rossi di MotoGP 2018
Jorge Lorenzo, Valentino Rossi, MotoGP 2018

Equity World | Jorge Lorenzo membuat kejutan besar dalam membuat MotoGP 2018. Dari yang awalnya diprediksi sama sekali tak memiliki peluang, pembalap Ducati itu justru mampu merebut kemenangan dalam dua balapan beruntun.

Semua orang tentu awalnya berpikir Lorenzo akan mengakhiri petualangan bersama Ducati dengan rapor buruk di pengujung MotoGP 2018. Pendapat itu bermunculan akibat penampilan buruk X-Fuera sejak pertama kali merapat ke Ducati.

Seperti diketahui, musim 2017 diakhiri Lorenzo dengan finis di urutan ketujuh klasemen. Dari 18 balapan, ia hanya meraih tiga podium tanpa kemenangan. Lalu, indikasi buruk juga terlihat di awal musim 2018.

Pengoleksi tiga gelar juara dunia MotoGP itu dua kali gagal finis dan dua kali di luar 10 besar dalam lima balapan awal. Namun, tren buruk itu berakhir setelah Lorenzo memenangi MotoGP Italia. Selanjutnya, ia kembali merebut podium juara MotoGP Catalunya.

Langsung atau tidak, kesuksesan Lorenzo ikut membantu Valentino Rossi untuk menjaga peluang tampil sebagai juara dunia MotoGP. Ya, kemenangan pembalap berusia 31 tahun itu membuat Marc Marquez, favorit juara dunia, tak bisa meraih poin penuh dalam dua balapan terakhir.

Itu mengapa Marquez, pembalap Repsol Honda, gagal membuat jarak yang signifikan dengan Rossi di posisi kedua. Saat ini, The Baby Alien memimpin klasemen dengan keunggulan 27 poin atas The Doctor. Memang masih sangat jauh, tapi, dilansir Tuttomotoriweb, kehebatan Lorenzo bisa membantu Rossi menjalani misi yang sulit tersebut.

Ya, peluang Rossi untuk merebut gelar juara dunia MotoGP 2018 memang tampak jauh dari harapan. Selain faktor usia yang kerap mempersulit, motor Yamaha juga memiliki sejumlah masalah teknis yang belum diselesaikan.

Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World

Dolar AS Menguat Selama Juni Picu Harga Emas Melemah | Equity World

Namun, situasi sulit seperti ini juga sempat dijalani Nicky Hayden. Saat itu, ia tampil sebagai juara dunia MotoGP 2006 hanya dengan berbekal dua kemenangan. Hayden diuntungkan dengan sejumlah podium yang diraih dan kesialan yang didapat para rivalnya.

Jadi, bisa dibilang peluang Rossi juga ikut ditentukan performa Lorenzo di sisa musim ini. Kebetulan atau tidak, Lorenzo dan Rossi kini memiliki hubungan yang sangat baik terlepas dari kontroversi yang terjadi saat masih jadi rekan setim di Yamaha.

Klasemen MotoGP 2018

1. Marc MARQUEZ - Honda - 115

2. Valentino ROSSI - Yamaha - 88

3. Maverick VIÑALES - Yamaha - 77

4. Johann ZARCO - Yamaha - 73

5. Danilo PETRUCCI - Ducati - 71

6. Cal CRUTCHLOW - Honda - 69

7. Jorge LORENZO - Ducati - 66

8. Andrea DOVIZIOSO - Ducati - 66

9. Andrea IANNONE - Suzuki - 66

10. Jack MILLER - Ducati - 49

11. Dani PEDROSA - Honda - 40

12. Alex RINS - Suzuki - 33

13. Pol ESPARGARO - KTM - 28

14. Tito RABAT - Ducati - 27

15. Alvaro BAUTISTA - Ducati - 26

16. Franco MORBIDELLI - Honda - 19

17. Hafizh SYAHRIN - Yamaha - 17

18. Aleix ESPARGARO - Aprilia - 13

19. Takaaki NAKAGAMI - Honda - 10

20. Scott REDDING - Aprilia - 9

21. Bradley SMITH - KTM - 7

22. Mika KALLIO - KTM - 6

23. Karel ABRAHAM - Ducati - 4

Equity World

Rabu, 20 Juni 2018

Equity World | Rekor yang Tercipta pada Laga Grup Terakhir Piala Dunia 2018

Equity World | Rekor yang Tercipta pada Laga Grup Terakhir Piala Dunia 2018
Timnas Senegal, Piala Dunia 2018

Equity World | Dua pertandingan Grup H menjadi penutup laga pertama penyisihan grup Piala Dunia 2018 yang diselesaikan pada Selasa (19/6/2018).

Ada dua pertandingan yang dihelat, yaitu timnas Jepang lawan Kolombia dan Senegal versus Polandia. Beberapa hal menarik terjadi pada dua laga tersebut.

Jepang berhasil mengalahkan Kolombia dengan skor 2-1 ketika kedua tim bermain di Mordovia Arena, Selasa malam WIB (19/6/2018). Jepang lebih dulu unggul melalui penalti Shinji Kagawa pada menit keenam.

Kolombia sempat mencetak gol penyeimbang pada menit ke-39 lewat Juan Quintero. Sundulan Yuya Osako pada menit ke-73 membawa Negeri Matahari Terbit menang.

Di Stadion Spartak, Senegal di luar dugaan mengalahkan Polandia.  Gol pertama Senegal dicetak pada menit ke-37 setelah bek Polandia, Thiago Cionek, melakukan gol bunuh diri.

Pasukan Aliou Cisse menambah keunggulan pada menit ke-60 setelah striker Senegal, M'Baye Niang, memanfaatkan blunder yang dibuat lini pertahanan Polandia. Polandia memperkecil ketertinggalan mereka menjadi 1-2 pada menit ke-86 melalui gol Grzegorz Krychowiak.

Beberapa rekor tercipta pada dua pertandingan itu. Berikut ini, deretan fakta menarik yang tercipta pada laga pertama grup terakhir Piala Dunia 2018:

Apa yang Terjadi Pada Tubuhmu Ketika Gak Makan Daging Sama Sekali? | Equity World

Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World

Deretan Rekor yang Tercipta

1. Thiago Cionek menjadi pemain Polandia pertama yang mencetak gol bunuh diri pada ajang Piala Dunia.

2. Juan Quintero menjadi pemain Kolombia pertama yang mencetak gol di dua Piala Dunia yang berbeda. Dia mencetak gol pada Piala Dunia 2014 dan 2018.

3. Senegal menjadi tim Afrika pertama yang meraih kemenangan pada Piala Dunia 2018. Ini merupakan kemenangan perdana Senegal sejak Piala Dunia 2002.

4. Jepang menjadi tim Asia pertama yang mengalahkan negara Amerika Selatan di ajang Piala Dunia.

5. Senegal menjadi satu-satunya negara Afrika yang memenangi setengah dari pertandingan yang mereka lakoni di Piala Dunia. Dari enam pertandingan, tiga di antaranya berakhir dengan kemenangan.

6. Kartu merah yang diterima Carlos Sanchez masuk dalam buku sejarah Piala Dunia. Ini pertama kalinya pelanggaran pertama dalam sebuah pertandingan langsung berbuah kartu merah. Namun, ini bukan kartu merah tercepat dalam sejarah Piala Dunia.

Equity World

Selasa, 19 Juni 2018

Equity World | Kekhawatiran Perang Dagang Bawa Wall Street Berakhir Melemah

Equity World | Kekhawatiran Perang Dagang Bawa Wall Street Berakhir Melemah

Equity World | Wall Street melemah dengan indeks Dow dan S & P turun moderat, akibat diimbangi kenaikan saham energi yang membantu mengekang penurunan yang berasal dari kekhawatiran terjadinya perang perdagangan setelah pembalasan China terhadap kebijakan tarif Amerika Serikat (AS).

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 103,01 poin, atau 0,41 persen, menjadi 24.987,47. Sementara indeks S&P 500 kehilangan 5,79 poin, atau 0,21 persen menjadi 2.773,87 dan Nasdaq Composite bertambah 0,65 poin, atau 0,01 persen, menjadi 7.747,03.

Presiden AS Donald Trump pada pekan lalu mengatakan jika ia menyetujui penetapan tarif atas impor China yang mencapai US$ 50 miliar. Langkah Trump ini mendapat reaksi cepat dari China yang menegaskan juga akan menghalangi beberapa komoditas Amerika.

Akibat dari ancaman perang dagang tersebut, Boeing, yang telah bertindak sebagai wakil mengatasi ketegangan perang perdagangan antara AS dengan China karena merupakan eksportir AS terbesar ke negara itu, mengalami penurunan harga saham sebesar 0,9 persen. Penurunan saham ini yang menjadi penghambat terbesar bagi Dow.

Saham lain yang juga melemah yakni perusahaan pembuat peralatan konstruksi Caterpillar sebesar 0,9 persen.

Kemudian perusahaan pembuat chip, yang menggantungkan sebagian besar pendapatannya pada China, juga kehilangan. Indeks semikonduktor PHLX kehilangan 0,99 persen, kinerja harian terburuk dalam sebulan.

Potensi Perang Dagang dan Kenaikan Produksi Picu Harga Minyak Naik | Equity World

Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World

Saham intel turun 3,4 persen, dan menjadi hambatan terbesar pada indeks S & P 500 dan Nasdaq.

"Anda melihat narasi perdagangan yang ditahan, atau setidaknya berjalan ke beberapa headwinds signifikan dan sebagai hasilnya Anda melihat kompresi dalam penilaian di sana," kata Peter Kenny, Ahli Strategi Pasar Senior di Global Markets Advisory Group, di New York.
Equity World

Senin, 18 Juni 2018

Equity World | Ini Alasan Marquez Sengaja Tak Ngotot Kejar Lorenzo

Equity World | Ini Alasan Marquez Sengaja Tak Ngotot Kejar Lorenzo
MotoGP Catalunya, Jorge Lorenzo, Valentino Rossi

Equity World | Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengungkapkan alasan kenapa dirinya tak begitu ngotot dalam mengejar Jorge Lorenzo saat balapan di Sirkuit Catalunya, Barcelona.

Marquez harus puas berada di posisi kedua pada balapan MotoGP Catalunya, Minggu (17/6/2018). Dia terpaut 4,479 detik dari Lorenzo yang keluar sebagai pemenang dengan catatan waktu 40 menit 13,566 detik.

"Hari ini merupakan balapan di mana saya harus mengatur hal sebaik mungkin dan berusaha untuk menjadi pintar. Tentu saja pada lap pertama saya memacu motor sebisa mungkin karena penting untuk terus menempel Jorge dan membuka celah dengan para rival," ungkap Marquez.

"Ketika saya menciptakan keuntungan yang nyaman, saya hanya mengatur kecepatan saya. Saya bahkan melambat pada bagian akhir balapan karena tak mungkin untuk mengejar Lorenzo."

"Saya melihat banyak insiden, yang membuat saya berpikir lebih ketimbang yang pernah saya lakukan pada balapan lain. Kadang-kadang ban yang Anda pilih tak menghasilkan feeling yang Anda harapan, tapi saya pikir posisi kedua sangat bagus untuk kejuaraan karena saya tiba di sini dengan keunggulan 23 poin dan sekarang menuju Assen dengan keunggulan 27 poin," tambahnya.

Harga Emas Sepertinya Ingin Raih Sisi Belinya Kembali | Equity World

Info lowongan kerja di Equity World SSC Jakarta | Equity World

Dengan hasil di MotoGP Catalunya, Marc Marquez tetap kukuh di puncak klasemen dengan 115 poin. Pembalap asal Spanyol itu unggul 27 poin atas Valentino Rossi yang menempati posisi kedua.

Equity World