Equity World | Google Bikin “Fidget Spinner”, Cuma Bisa Diputar di Browser
Equity World | Demam “ fidget spinner” tengah melanda dunia. Mainan dengan tiga lengan yang bisa berputar mengelilingi sebuah poros pusat ini banyak dimainkan oleh anak-anak dan orang dewasa di seluruh dunia.
Google pun rupanya ikut terjangkit demam fidget spinner. Raksasa internet tersebut membuat sebuah fidget spinner virtual yang bisa dimainkan oleh para pengguna komputer dan gadget.
Fidget spinner Google tersembunyi di kolom search. Untuk memunculkannya, lakukan pencarian dengan kata kunci “spinner” di browser PC atau perangkat mobile (smartphone/tablet).
Baca juga : 8 Pemikiran Salah soal Duit yang Bikin Anda Susah Kaya | Equity World
Google pun akan menampilkan fidget spinner seperti gambar di atas di daftar hasil pencarian. Dikutip dari kompas.com, ada dua obyek yang tersedia untuk diputar, yakni roda berisi angka 1 hingga 6 dan fidget spinner itu sendiri.
Di bawah fidget spinner virtual terdapat tombol “spin” untuk memutarnya. Mainan ala Google ini juga bisa diputar dengan memakai jari untuk pengguna smartphone atau dengan kursor bagi pengguna PC.
Sebelum Google, sebenarnya sudah banyak pihak yang berupaya membuat fidget spinner virtual. Aplikasi-aplikasi fidget spinner, misalnya, banyak ditemukan di toko-toko aplikasi iOS dan Android.
TAG :
Equity World Jakarta, Equityworld Futures Jakarta, PT Equityworld Jakarta, PT Equityworld, Equityworld Futures, PT Equity World , Equity World, PT Equityworld Futures, PT Equityworld Futures Jakarta SSC , EWF, PT EWF
Jumat, 23 Juni 2017
Kamis, 22 Juni 2017
Apartemen di London Api Jadi Lokasi Selfie, Warga Marah
Equityworld Futures | Apartemen di London Api Jadi Lokasi Selfie, Warga Marah
Equityworld Futures | Warga London Barat mengungkapkan kemarahannya terkait dengan peningkatan pengunjung ke lokasi kebakaran apartemen di London, Grenfell Tower. Alasannya, mereka bukannya membantu warga yang kehilangan rumah mereka, tetapi hanya datang untuk selfie (swafoto).
Warga sekitar meminta pengunjung untuk menghentikan tindakan mereka sebagai 'turis yang memanfaatkan kesedihan'.
Dikutip dari The Independent, pada kamis (22/6/2017) sejumlah papan pengumuman di berbagai lokasi di dekat apartemen bertingkat tinggi 24 yang terbakar pada 14 juni 2017. Di antara mereka, "tolong jangan ambil foto" dan "melakukan selfie".
Menurut warga, para pengunjung yang mengambil foto di depan gedung yang telah terbakar hangus itu berarti mereka tidak menghormati kehidupan dari 79 orang yang meninggal dalam kebakaran penampungan terburuk di Inggris setelah Perang Dunia II.
Salah satu warga yang marah adalah Wayne Kilo Lewis. Dia tinggal satu blok dari Grenfell Tower selama tiga dekade.
Pria berusia 46 tahun itu kehilangan banyak teman-teman ke dalam api yang mematikan. Dia mengatakan warga setempat dan relawan telah meminta pengunjung untuk menghentikan aktivitas selfie dengan mengatakan, "tunjukkan rasa hormat anda", tapi mereka bergeming.
Baca juga : Transformers: The Last Knight, Visual Dahsyat, Cerita Lebih Dalam | Equityworld Futures
"Aku bilang 'stop selfie' tapi mereka bodoh dan terus mengambil foto kemudian pergi," kata Lewis.
"Ini benar-benar menjijikkan, di mana banyak orang-orang yang berduka, tetapi yang lain tetap nekat selfie," lanjutnya.
Polisi Metropolitan London mengungkapkan ada 79 orang hilang dan dinyatakan meninggal. Angka itu kemungkinan akan bertambah.
Kesedihan dan shock sekarang telah berubah menjadi marah setelah tahu bahwa bencana yang sebenarnya dapat dicegah.
TAG :Equity World Jakarta, Equityworld Futures Jakarta, PT Equityworld Jakarta, PT Equityworld, Equityworld Futures, PT Equity World , Equity World, PT Equityworld Futures, PT Equityworld Futures Jakarta SSC , EWF, PT EWF
equity-jakarta.com
Equityworld Futures | Warga London Barat mengungkapkan kemarahannya terkait dengan peningkatan pengunjung ke lokasi kebakaran apartemen di London, Grenfell Tower. Alasannya, mereka bukannya membantu warga yang kehilangan rumah mereka, tetapi hanya datang untuk selfie (swafoto).
Warga sekitar meminta pengunjung untuk menghentikan tindakan mereka sebagai 'turis yang memanfaatkan kesedihan'.
Dikutip dari The Independent, pada kamis (22/6/2017) sejumlah papan pengumuman di berbagai lokasi di dekat apartemen bertingkat tinggi 24 yang terbakar pada 14 juni 2017. Di antara mereka, "tolong jangan ambil foto" dan "melakukan selfie".
Menurut warga, para pengunjung yang mengambil foto di depan gedung yang telah terbakar hangus itu berarti mereka tidak menghormati kehidupan dari 79 orang yang meninggal dalam kebakaran penampungan terburuk di Inggris setelah Perang Dunia II.
Salah satu warga yang marah adalah Wayne Kilo Lewis. Dia tinggal satu blok dari Grenfell Tower selama tiga dekade.
Pria berusia 46 tahun itu kehilangan banyak teman-teman ke dalam api yang mematikan. Dia mengatakan warga setempat dan relawan telah meminta pengunjung untuk menghentikan aktivitas selfie dengan mengatakan, "tunjukkan rasa hormat anda", tapi mereka bergeming.
Baca juga : Transformers: The Last Knight, Visual Dahsyat, Cerita Lebih Dalam | Equityworld Futures
"Aku bilang 'stop selfie' tapi mereka bodoh dan terus mengambil foto kemudian pergi," kata Lewis.
"Ini benar-benar menjijikkan, di mana banyak orang-orang yang berduka, tetapi yang lain tetap nekat selfie," lanjutnya.
Polisi Metropolitan London mengungkapkan ada 79 orang hilang dan dinyatakan meninggal. Angka itu kemungkinan akan bertambah.
Kesedihan dan shock sekarang telah berubah menjadi marah setelah tahu bahwa bencana yang sebenarnya dapat dicegah.
TAG :Equity World Jakarta, Equityworld Futures Jakarta, PT Equityworld Jakarta, PT Equityworld, Equityworld Futures, PT Equity World , Equity World, PT Equityworld Futures, PT Equityworld Futures Jakarta SSC , EWF, PT EWF
equity-jakarta.com
Rabu, 21 Juni 2017
Lorenzo Jagokan Vinales Juara Dunia MotoGP 2017
Equity World | Lorenzo Jagokan Vinales Juara Dunia MotoGP 2017
Equity World | Perpindahan dari MotoGP tahun ini tidak hanya menjadi berita menarik, tetapi juga mengubah peta persaingan gelar juara dunia. Itu secara tidak langsung menyadari para peserta yang tampil di kelas utama.
Beberapa musim terakhir dari MotoGP, hanya ada segelintir pembalap yang termasuk dalam daftar juara, yaitu Valentino Rossi, Marc Marquez dan Jorge Lorenzo. Sekarang situasinya berbeda karena pembalap langganan yang mulai kesulitan meraih podium pertama di musim ini.
Lihat saja apa yang terjadi dengan Lorenzo setelah memutuskan untuk pindah ke tim Ducati. Juara dunia tiga kali di kelas premier MotoGP itu hanya mampu mencatat hasil terbaik dari podium ketiga. Sisanya tersebar di luar podium.
Tapi lain halnya ketika berbicara tentang Maverick Vinales. Pembalap baru Yamaha ini berhasil mengejutkan para pecinta balap motor setelah bertengger di puncak klasemen MotoGP dengan memenangkan 111 dari tujuh balapan. Lorenzo juga mengatakan jika Vinales pantas disebut sebagai kandidat juara MotoGP di tahun 2017.
"Anda lihat Vinales. Dia hanya sekali mengalami kegagalan, meski begitu dia sangat cepat. Itu logis jika anda berpikir bahwa dia adalah favorit untuk memenangkan gelar tahun ini," kata Lorenzo.
Baca juga : Ini Ruas Tol Trans-Jawa yang Dibuka Gratis Selama Mudik 2017 | Equity World
Berbeda dengan Lorenzo, sulit baginya untuk meraih gelar juara dunia MotoGP 2017. Hingga seri ketujuh, dia masih terjebak dalam ketujuh mengakhiri pertandingan dengan 59 poin, dipisahkan dengan 52 poin dari Vinales. (Equity World)
TAG :
Equity World Jakarta, Equityworld Futures Jakarta, PT Equityworld Jakarta, PT Equityworld, Equityworld Futures, PT Equity World , Equity World, PT Equityworld Futures, PT Equityworld Futures Jakarta SSC , EWF, PT EWF
equity-jakarta.com
Equity World | Perpindahan dari MotoGP tahun ini tidak hanya menjadi berita menarik, tetapi juga mengubah peta persaingan gelar juara dunia. Itu secara tidak langsung menyadari para peserta yang tampil di kelas utama.
Beberapa musim terakhir dari MotoGP, hanya ada segelintir pembalap yang termasuk dalam daftar juara, yaitu Valentino Rossi, Marc Marquez dan Jorge Lorenzo. Sekarang situasinya berbeda karena pembalap langganan yang mulai kesulitan meraih podium pertama di musim ini.
Lihat saja apa yang terjadi dengan Lorenzo setelah memutuskan untuk pindah ke tim Ducati. Juara dunia tiga kali di kelas premier MotoGP itu hanya mampu mencatat hasil terbaik dari podium ketiga. Sisanya tersebar di luar podium.
Tapi lain halnya ketika berbicara tentang Maverick Vinales. Pembalap baru Yamaha ini berhasil mengejutkan para pecinta balap motor setelah bertengger di puncak klasemen MotoGP dengan memenangkan 111 dari tujuh balapan. Lorenzo juga mengatakan jika Vinales pantas disebut sebagai kandidat juara MotoGP di tahun 2017.
"Anda lihat Vinales. Dia hanya sekali mengalami kegagalan, meski begitu dia sangat cepat. Itu logis jika anda berpikir bahwa dia adalah favorit untuk memenangkan gelar tahun ini," kata Lorenzo.
Baca juga : Ini Ruas Tol Trans-Jawa yang Dibuka Gratis Selama Mudik 2017 | Equity World
Berbeda dengan Lorenzo, sulit baginya untuk meraih gelar juara dunia MotoGP 2017. Hingga seri ketujuh, dia masih terjebak dalam ketujuh mengakhiri pertandingan dengan 59 poin, dipisahkan dengan 52 poin dari Vinales. (Equity World)
TAG :
Equity World Jakarta, Equityworld Futures Jakarta, PT Equityworld Jakarta, PT Equityworld, Equityworld Futures, PT Equity World , Equity World, PT Equityworld Futures, PT Equityworld Futures Jakarta SSC , EWF, PT EWF
equity-jakarta.com
Selasa, 20 Juni 2017
Ikan Mitos Pertanda Gempa Bumi Hebohkan Tempat Pelelangan Ikan
Equity World | Ikan Mitos Pertanda Gempa Bumi Hebohkan Tempat Pelelangan Ikan
Equity World | Seekor Oarfish berukuran panjang 3,5 meter menghebohkan masyarakat Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Ikan itu dijual salah seorang nelayan di tempat pelelangan ikan dadakan di dermaga Kabupaten Majene pada Jumat, 16 Juni 2017.
Abdul Wais, pedagang ikan di Tempat Pelelangan Ikan dadakan itu mengatakan, awalnya ia mengira ikan itu sejenis ikan layur. Namun, salah seorang pengunjung memberitahunya bahwa ikan itu adalah Oarfish.
"Tadi ada pengunjung mengatakan ikan itu adalah Oarfish. Saya coba cari di internet ternyata betul," kata Abdul Wais.
Kemunculan ikan tersebut di tempat pelelangan mengundang kehebohan. Nelayan ramai kasak-kusuk karena mempercayai jika kemunculan ikan Oarfish ke permukaan laut menjadi pertanda akan terjadinya bencana gempa bumi.
"Kami percaya itu sejak dahulu kala," kata Ridwan.
Terpisah, Rezky Eko Muliawan, mahasiswa Jurusan Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor membenarkan ikan tangkapan nelayan adalah Oarfish (Regalecus glesne).
"Dia disebut The Giant Oarfish, nama ilmiahnya Regalecus glesne," kata Rezky.
Menurut Rezky, ikan tersebut termasuk ikan laut dalam karena hidup di kedalaman lebih 1000 meter di bawah permukaan laut. Ia berpendapat mitos kehadiran ikan sebagai pertanda akan terjadinya gempa bumi bisa jadi karena habitatnya yang berada di dasar laut.
Baca juga : Pramuka Jabar Bantu Atur Lalin Arus Mudik 2017 & Tarif Tol Palimanan-Kaligangsa, Rute Mudik Berbayar via Pantura | Equity World
"Jadi mungkin lebih peka terhadap pergerakan lempeng (bumi) di lautan," ujarnya.
Rezky juga menjelaskan bahwa gempa di dasar laut itu ada banyak jenis. Namun, pergeseran lempeng bumi di dasar laut akan mengeluarkan karbonmonoksida dalam jumlah yang besar dan itu bisa mempengaruhi biota besar seperti Oarfish.
"Gas itulah yang menyebabkan biota laut yang habitatnya di dasar laut kemudian sakit dan muncul ke permukaan laut bahkan ada yang mati hingga terdampar di tepi pantai," lanjutnya.
Dikutip dari Liputan6.com, seminggu sebelum gempa berkekuatan 8,9 Skala Richter dan tsunami besar melanda pantai timur Jepang pada 11 Maret 2011 lalu, ditemukan banyak Oarfish yang naik ke daratan pantai Jepang dan sebagian tersangkut di jaring nelayan. Kawanan Oarfish juga kedapatan muncul di permukaan laut sebelum gempa dahsyat terjadi di Cile dan Haiti pada 2010.
Tak kalah menarik kunjungi juga : Equity World
Equity World | Seekor Oarfish berukuran panjang 3,5 meter menghebohkan masyarakat Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Ikan itu dijual salah seorang nelayan di tempat pelelangan ikan dadakan di dermaga Kabupaten Majene pada Jumat, 16 Juni 2017.
Abdul Wais, pedagang ikan di Tempat Pelelangan Ikan dadakan itu mengatakan, awalnya ia mengira ikan itu sejenis ikan layur. Namun, salah seorang pengunjung memberitahunya bahwa ikan itu adalah Oarfish.
"Tadi ada pengunjung mengatakan ikan itu adalah Oarfish. Saya coba cari di internet ternyata betul," kata Abdul Wais.
Kemunculan ikan tersebut di tempat pelelangan mengundang kehebohan. Nelayan ramai kasak-kusuk karena mempercayai jika kemunculan ikan Oarfish ke permukaan laut menjadi pertanda akan terjadinya bencana gempa bumi.
"Kami percaya itu sejak dahulu kala," kata Ridwan.
Terpisah, Rezky Eko Muliawan, mahasiswa Jurusan Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor membenarkan ikan tangkapan nelayan adalah Oarfish (Regalecus glesne).
"Dia disebut The Giant Oarfish, nama ilmiahnya Regalecus glesne," kata Rezky.
Menurut Rezky, ikan tersebut termasuk ikan laut dalam karena hidup di kedalaman lebih 1000 meter di bawah permukaan laut. Ia berpendapat mitos kehadiran ikan sebagai pertanda akan terjadinya gempa bumi bisa jadi karena habitatnya yang berada di dasar laut.
Baca juga : Pramuka Jabar Bantu Atur Lalin Arus Mudik 2017 & Tarif Tol Palimanan-Kaligangsa, Rute Mudik Berbayar via Pantura | Equity World
"Jadi mungkin lebih peka terhadap pergerakan lempeng (bumi) di lautan," ujarnya.
Rezky juga menjelaskan bahwa gempa di dasar laut itu ada banyak jenis. Namun, pergeseran lempeng bumi di dasar laut akan mengeluarkan karbonmonoksida dalam jumlah yang besar dan itu bisa mempengaruhi biota besar seperti Oarfish.
"Gas itulah yang menyebabkan biota laut yang habitatnya di dasar laut kemudian sakit dan muncul ke permukaan laut bahkan ada yang mati hingga terdampar di tepi pantai," lanjutnya.
Dikutip dari Liputan6.com, seminggu sebelum gempa berkekuatan 8,9 Skala Richter dan tsunami besar melanda pantai timur Jepang pada 11 Maret 2011 lalu, ditemukan banyak Oarfish yang naik ke daratan pantai Jepang dan sebagian tersangkut di jaring nelayan. Kawanan Oarfish juga kedapatan muncul di permukaan laut sebelum gempa dahsyat terjadi di Cile dan Haiti pada 2010.
Tak kalah menarik kunjungi juga : Equity World
Langganan:
Postingan (Atom)